Materi
Makanan
Alokasi Waktu
2 JP
Profil Pelajar Pancasila
• bergotong Royong
• Bernalar kritis
Sarana Dan Prasarana
• Sarana: LKPD, buku referensi, kemasan
makanan, kemasan minuman, kertas gambar,
spidol, isolasi/ lem, gunting
• Prasarana : Laboratorium IPA
Peserta Didik
Peserta Didik Reguler (32 siswa)
Model Pembelajaran
Tatap Muka
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil
penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup,
mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk
menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau
gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu (sistem pencernaan, sistem
peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi).
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis zat aditif pada makanan
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis-jenis zat aditif pada makanan dan
minuman kemasan yang biasa dikonsumsi
PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah mempelajari materi ini peserta didik menjadi tahu mengenai:
1. Jenis-jenis zat aditif
2. Bahaya zat aditif bagi tubuh manusia
3. Kandungan yang terdapat pada suatu makanan atau minuman kemasan yang
biasa dikonsumsi sehari-hari
PERTANYAAN PEMATIK
• Pernahkah kalian makan-makanan
kemasan yang diperjualbelikan di
toko-toko?
• Pernahkah kalian mengecek
kandungan apa saja yang terdapat
pada makanan atau minuman
tersebut?
• Apakah ada efek samping dari bahan
bahan tersebut?
KEGIATAN PEMBELAJARAN I (2 JP / 80 Menit)
Pendahuluan (10 menit)
➢ Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam, dan meminta peserta didik berdoa
sesuai agama dan keyakinan masing-masing
➢ Guru mengecek kehadiran peserta didik
➢ Guru memberikan apersepsi “Makanan yang sehat tidak harus mahal harganya,
Nikmatnya kita makan tergantung pada seberapa besar rasa syukur kita atas nikmat
yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita. Sedikit aksi banyak
manfaatnya....Sudahkah kalian melakukan aksi gerakan makan makanan sehat,
dengan tetap mencintai lingkungan?” Pernahkah kalian makan permen lolipop?
Bagaimanan warna dan rasanya? Bahan apa saja yang ditambahkan saat membuat
permen lolipop?”
➢ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat mempelajari materi ini.
➢ Guru menyampaikan kontrak belajar agar Peserta didik mencapai Kompetensi belajar
sesuai ketentuan dengan baik
Kegiatan Inti (60 Menit)
➢ Guru membagi peserta didik menjadi kelompok-kelpompok, dengan jumlah anggota
kelompok antara 4-5 peserta didik
➢ Secara berkelompok, peserta didik melakukan kegiatan mendaftar nama-nama zat
aditif yang terkandung pada makanan/minuman melalui informasi yang tertera pada
kemasan produk makanan/minuman kesukaan mereka pada lembar kerja yang sudah
disediakan
➢ Guru mengajak siswa berdiskusi mencari solusi pengganti MSG seperti pada kolom
yang sudah disediakan pada lembar kerja peserta didik
➢ Peswakilan kelompok, peserta didi
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...Universitas Sriwijaya
Model tradisional administrasi publik tetap menjadi teori manajemen
sektor publik yang paling lama dan unsur – unsurnya tidak hilang dalam
sekejap, namun teori ini kini dianggap kuno dan kebutuhan masyarakat yang
berubah dengan cepat.
Sistem Administrasi sebelumnya mempunyai satu karakteristik yang
bersifat pribadi yaitu didasarkan atas kesetiaan kepada individu tertentu
seperti raja, menteri, bukan impersonal tetapi bedasarkan legalitas dan hukum.
1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. IDENTITAS
Satuan Pendidikan : SMA MITRA INALUM
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas / Semester : X IPA / 1 (Ganjil)
Materi Pokok : Hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di
laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (4 x pertemuan) & UH.1+Remedial (4 JP)
B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR
KD DARI KI 1:
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan
pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
Indikator :
• Menyadari dan mensyukuri anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa kekayaan alam, yang
dengan ilmu kimia dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
KD DARI KI 2:
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu
membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan
dalam sikap sehari-hari.
Indikator :
• Memiliki rasa ingin tahu dalam mengkaji karakteristik ilmu kimia.
• Menunjukan perilaku jujur, kritis, teliti, dan konsisten dalam menerapkan prinsip-prinsip
metode ilmiah.
• Memiliki motivasi internal untuk memahami materi dan klasifikasinya.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat
dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Indikator :
• Peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk mewujudkan
peranan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari.
KD DARI KI 3:
3.1 Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran
kimia dalam kehidupan.
Indikator :
• Menjelaskan ilmu kimia serta peranannya dalam 4 bidang utama
• Menjelaskan karakteristik ilmu kimia.
• Menguraikan prinsip-prinsip metode ilmiah untuk memahami fenomena kimia yang terjadi di
sekitar kita.
• Menjelaskan materi dan klasifikasinya.
• Menjelaskan peralatan di laboratorium secara tepat.
• Menguraikan langkah-langkah keselamatan kerja di laboratorium.
KD DARI KI 4:
4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja
dalam mempelajari kimia serta peran kimia dalam kehidupan.
Indikator :
• Mengkaji literatur tentang peran kimia dalam kehidupan, perkembangan IPTEK, dan dalam
menyelesaikan masalah global
• Mengenal dan menggunakan peralatan laboratorium dan bahan kimia serta tata tertib
laboratorium.
• Membuat laporan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan
2. kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pelajaran diharapkan siswa dapat :
• Memahami ilmu kimia dan peranannya,
• Memahami karakteristik ilmu kimia,
• Menerapkan prinsip-prinsip metode ilmiah untuk memahami feneomena kimia di sekitarnya,
• Menjelaskan materi dan klasifikasinya,
• Menggunakan peralatan di laboratorium secara tepat.
D. MATERI AJAR
• Ilmu kimia dan peranannya
• Pengertian dan karakteristik ilmu kimia
• Metode ilmiah
• Materi dan klasifikasinya
• Bekerja di laboratorium
E. PENDEKATAN STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan: Saintifik
Strategi : Diskusi kelompok
Metode : Diskusi informasi, tanya jawab dan penugasan
F. SUMBER BELAJAR
a. Media : Alat tulis, white board, komputer (internet), LCD (projector)
b. Sumber : - Sutresna, Nana, 2007, Kimia Untuk SMA Kelas X,
Bandung, Grafindo.
- Sudarmo, Unggul, 2013, KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X,
Jakarta, Erlangga.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama : (2 jam pelajaran)
Materi ajar:
• Ilmu kimia dan peranannya
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
waktu
Pendahuluan Fase Orientasi :
• Memberikan salam pembuka
• Mempersilahkan salah satu siswa memimpin doa
• Perkenalan
• Memeriksa kehadiran siswa
• Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk
belajar
• Menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.
• Apersepsi : Diskusi singkat tentang kimia? Menanyakan kepada
beberapa siswa apa yang mereka ketahui tentang kimia dalam 2
kata. Memberikan contoh tentang peranan kimia dalam kehidupan
sehari-hari seperti mandi dengan menggunakan sabun, shampoo
dan lain sebagainya.
• Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran
15 menit
Inti Fase Eksplorasi-Imajinasi :
• Menjelaskan peta konsep Bab 1
• Mengenalkan konsep ilmu kimia dan apa saja yang akan dipelajari
dalam ilmu kimia.
• Siswa diminta untuk mengamati slide yaitu produk-produk kimia
dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sabun, detergen, pasta gigi,
kosmetik, obat, susu, minyak goreng, kosmetik dan lain sebagainya.
• Menjelaskan peranan ilmu kimia yang dibagi menjadi 4 bidang
60 menit
3. Kegiatan Deskripsi
Alokasi
waktu
utama yaitu kesehatan dan kedokteran, energy dan lingkungan,
teknologi dan bahan, teknologi pangan, dan pertanian.
• Siswa diminta untuk mengamati slide gambar-gambar peranan ilmu
kimia dalam berbagai bidang.
• Menanyakan kepada siswa contoh-contoh produk peranan ilmu
kimia minimal 3 yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari
misalnya memberikan contoh-contoh produk kimia seperti shampo,
sabun, mentega, cuka dan lain sebagainya dan menggolongkan
contoh peranan tersebut termasuk ke dalam bidang apa saja.
Fase internalisasi:
• Membagi kelompok belajar diskusi untuk pertemuan berikutnya.
Masing-masing kelompok dberikan nama berupa golongan dan
setiap anggotanya memiliki name tag yang terdiri dari nama unsur
(namanya), alamat rumah (nomor massa dan nomor atomnya).
• Meminta siswa untuk membaca artikel tentang peranan ilmu kimia
lainnya yaitu bidang farmasi, geologi, pertanian dan kesehatan
dalam menyelesaikan masalah global.
Penutup Fase Evaluasi:
• Memberi beberapa pertanyaan Evaluasi untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran
• Klarifikasi /kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan
materi ilmu kimia dan perannya.
• Melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran yaitu
menjelaskan manfaat belajar kimia dan kaitannya dengan karir
masa depan.
• Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya
• Mengucapkan salam
15 menit
Pertemuan kedua: (2 Jam pelajaran)
Materi ajar:
• Pengertian dan karakteristik ilmu kimia
• Metode ilmiah
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
waktu
Pendahuluan Fase Orientasi :
• Memberikan salam pembuka
• Mempersilahkan salah satu siswa memimpin doa
• Memeriksa kehadiran siswa
• Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk
belajar
• Memeriksa sepintas catatan
• Menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.
• Apersepsi : Diskusi singkat tentang ruang lingkup kimia.
• Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran
15 menit
Inti Fase Eksplorasi-Imajinasi :
• Menjelaskan pengertian ilmu kimia dan apa saja yang akan
dipelajari dalam ilmu kimia.
• Menjelaskan kepada siswa pengertian dan karakteristik ilmu kimia.
• Menjelaskan kepada siswa apa saja yang dipelajari dalam ilmu
kimia
• Pengenalan metode ilmiah
• Menjelaskan tahapan-tahapan metode ilmiah
• Siswa diminta untuk duduk di kelompoknya masing-masing.
• Bersama siswa menyimak suatu wacana info kimia pada buku
paket yaitu contoh penerapan metode ilmiah.
60 menit
4. Kegiatan Deskripsi
Alokasi
waktu
Fase Internalisasi:
• Guru membagikan beberapa contoh kasus atau masalah yang
terjadi di sekitar kita seperti masalah saluran got, demam berdarah
dan lain sebagainya sebagai tugas portofolio contoh penerapan
metode ilmiah.
Penutup Fase Evaluasi:
• Memberi beberapa pertanyaan Evaluasi untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran
• Klarifikasi /kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan
materi yaitu tentang karakteristik ilmu kimia dan metode ilmiah.
• Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya
• Mengucapkan salam
15 menit
Pertemuan ketiga: (2 jam pelajaran)
Materi ajar:
• Materi dan klasifikasinya
• Bekerja di laboratorium
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
waktu
Pendahuluan Fase Orientasi:
• Memberikan salam pembuka
• Mempersilahkan salah satu siswa memimpin doa
• Memeriksa kehadiran siswa
• Memeriksa sepintas PR, apakah siswa mengerjakannya atau tidak
• Menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan
• Apersepsi : Diskusi singkat tentang partikel materi
Apakah yang dimaksud dengan partikel materi?
Apakah partikel dari
(a) besi?
(b) air?
• Motivasi : Dengan memahami partikel materi kita akan dapat
memahami perbedaan antara materi yang satu dari yang lainnya
• Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran
15 menit
Inti Fase Eksplorasi-Imajinasi:
• Menjelaskan kepada siswa apa yang dimaksud dengan materi serta
klasifikasi dari materi yaitu campuran, senyawa, unsur, atom, dan
molekul.
• Menjelaskan kepada siswa partikel-partikel materi dan jenis partikel
materi yaitu padat, cair dan gas.
• Menunjuk beberapa siswa untuk menyebutkan partikel-partikel
materi yang dikenalnya contoh uang logam yaitu jenis partikel zat
padat dan lain sebagainya.
• Menjelaskan kepada siswa atom, molekul dan ion beserta
contohnya masing-masing.
• Menanyakan kepada siswa apakah ada materi yang kurang
dimengerti, jika ada guru akan menjelaskan lagi materi yang kurang
dimengerti, jika tidak ada, maka kegiatan dilanjutkan.
• Menjelaskan belajar kimia tidak selama nya hanya teori tetapi
praktik nya ada salah satunya bekerja di laboratorium.
• Menampilkan slide beberapa gambar alat laboratorium dan
menjelaskan kegunaanya.
• Menampilkan slide gambar-gambar atau lambang sifat dari bahan
kimia .
• Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam keselamatan
kerja di laboratorium.
60 menit
5. Kegiatan Deskripsi
Alokasi
waktu
Penutup Fase Evaluasi:
• Memberi beberapa pertanyaan Evaluasi untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran
• Klarifikasi /kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan
pelajaran materi dan klasifikasinya serta bekerja di laboratorium.
• Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya
• Mengucapkan salam
15 menit
Pertemuan keempat: (2 jam pelajaran)
Materi ajar:
• Presentasi tugas portofolio contoh penerapan metode ilmiah
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
waktu
Pendahuluan Fase Orientasi :
• Memberikan salam pembuka
• Mempersilahkan salah satu siswa memimpin doa
• Memeriksa kehadiran siswa
• Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk
belajar
• Menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.
10 menit
Inti Fase Eksplorasi-Imajinasi :
• Siswa diminta untuk duduk di kelompoknya masing-masing.
Fase internalisasi:
• Dengan dibantu siswa, guru mengundi kelompok untuk presentasi
laporan contoh penerapan metode ilmiah, selanjutnya 2 kelompok
siswa yang terpilih difasilitasi untuk mepresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
• Siswa dari kelompok lain diberi kesempatan untuk memberikan
komentar atau menanggapinya dengan bahasa yang baik dan
santun. Dalam berkomentar/menanggapi, siswa diminta untuk
menyebutkan nama kelompok (golongan), identitas diri berupa
nama (nama unsur) dan alamat rumah (nomor massa dan nomor
atom), sesuai dengan apa yang tertera di name tage.
Catatan: Waktu presentasi dan komentar dari anggota kelompok lain
tidak lebih dari 30 menit.
70 menit
Penutup Fase Evaluasi:
• Memberi beberapa pertanyaan Evaluasi untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran
• Klarifikasi /kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan
diskusi mengenai penerapan metode ilmiah.
• Mengingatkan ulangan harian pertama untuk pertemuan berikutnya.
• Mengucapkan salam
10 menit
Pertemuan kelima: (2 jam pelajaran)
• Ulangan harian 75 menit
• Membahas soal 15 menit
Pertemuan keenam: (2 jam pelajaran)
• Remedial 75 menit
• Pengayaan 15 menit (memberi tugas kepada siswa untuk mencari literatur dari media internet
atau buku-buku kimia lainnya tentang perkembangan model atom untuk pertemuan berikutnya)
H. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Tes :
6. • Tertulis membuat bagan / skema tentang hakikat kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja
serta peran kimia dalam kehidupan
Non test
• Tugas portofolio. Laporan pengamatan masalah dalam kehidupan sehari-hari contoh penerapan
metode ilmiah (terlampir)
• Lembar pengamatan kegiatan diskusi (terlampir)
• Angket sikap (terlampir)
Tanjung Gading, Juli 2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA MITRA INALUM Guru mapel Kimia
(Drs. MHD. NUR, MM) (Fauziah Harsyah, S. Pd)
Nip. Nip.
7. Lampiran
A. Ringkasan Materi
HAKIKAT ILMU KIMIA
Ilmu kimia dapat dipandang sebagai pusatnya ilmu pengetahuan karena terkait erat dengan
ilmu pengetahuan yang lain. Perkembangan ilmu kimia mendukung perkembangan teknologi,
demikian pula sebaliknya perkembangan teknologi membantu perkembangan ilmu kimia.
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari struktur dan sifat, perubahan materi dan energi yang
menyertainya. Oleh karena ilmu kimia merupakan ilmu pengetahuan, maka untuk mempelajarinya
harus memperhatikan proses penemuan ilmu pengetahuan, yaitu melalui metode ilmiah.
METODE ILMIAH
Metode ilmiah adalah suatu cara yang sistematis untuk menemukan ilmu pengetahuan yang
dimulai dari observasi melalui eksperimen untuk mengumpulkan data, menarik hipotesis, kemudian
disusun menjadi hukum dan kemuadian teori. Untuk mengetahui kebenaran hipotesis, hukum, dan
teori, maka selalu dilakukan pengujian melalui eksperimen.
MATERI DAN KLASIFIKASINYA
Fokus yang dipelajari dalam kimia adalah materi atau zat. Berdasarkan susunannya, materi
dikelompokkan menjadi campuran, senyawa, dan unsure. Campuran dapat dibedakan menjadi
campuran homogen dan campuran heterogen.
Materi tersusun dari partikel-partikel materi, yaitu bagian terkecil dari materi yang masih
mempunyai sifat materi tersebut. Penyusun materi dapat berupa molekul unsur, molekul senyawa,
atom, dan ion.
BEKERJA DI LABORATORIUM
Belajar kimia melalui proses mengamati, mengolah data, dan menarik kesimpulan. Semuanya
itu harus dilengkapi melalui percobaan (praktikum) di laboratorium. Laboratorium kimia berisi alat dan
bahan kimia. Untuk menjaga keselamatan kerja di laboratorium, praktikan harus memperhatikan tata
tertib penggunaan laboratorium dan bekerja sesuai dengan aturan yang ada, jujur, cermat, teliti, dan
berani mencoba.
Pada prinsipnya, bahan kimia di laboratorium merupakan bahan beracun, maka bahan kimia
harus digunakan dengan hati-hati agar tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain.
8. B. Lembar Pengamatan
Rubrik kegiatan Diskusi
N
o.
Nama
Siswa
A s p e k P e n g a m a t a n
Jumlah
Skor
Nilai Ket.Kerja
sama
Meng-
komunika
sikan pen-
dapat
Toleran
si
Keaktif
an
Menghargai
pendapat
teman
9. C. Angket Sikap
ANGKET SIKAP SISWA DALAM BELAJAR DAN MENYELESAIKAN TUGAS
INISIAL NAMA :
KELAS :
PETUNJUK:
Mohon dijawab sesuai dengan situasi yang sebenarnya, dengan memberi tanda (√) pada kolom
jawaban yang telah tersedia.
Keterangan:
PS=Paling Setuju, S=Setuju, KS=Kurang Setuju, dan TS=Tidak Setuju,STS: Sangat Tidak Stuju
Pernyataan PS S KS TS STS
Saya harus membaca suatu bagian bahan pelajaran
berulang kali untuk mengerti isinya
Saya mengerjakan tugas pribadi dari guru secara jujur
hasil buah pikiran saya
Saya lebih banyak mencatat dari pada mendengarkan
waktu guru menerangkan
Saya mengalami kesukaran dalam memusatkan
perhatian pada bahan yang sedang saya pelajari
Saya sering tidak menyelesaikan tugas-tugas pada
waktunya.
10. Saya selalu teliti dalam mengerjakan tugas- tugas
Saya berusaha menjawab setiap soal sebaik-baiknya
sebelum meneruskan ke soal berikutnya
Saya berusaha membuat ringkasan tentang hal yang
saya pelajari
Saya merasa terlalu lelah,mengantuk dan kurang
bersemangat untuk belajar dengan baik
Saya tidak senang pada mata pelajaran atau guru
tertentu,hal ini mengganggu hasil belajar saya
Saya akan konsisten dengan jawaban saya sebelum
guru memeriksa meskipun berbeda dengan teman
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini diharapkan siswa dapat:
1. Memahami defenisi ilmu kimia
2. memberikan contoh manfaat ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari
3. Menjelaskan hubungan ilmu kimia dan ilmu-ilmu lainnya
Pendahuluan
Pepatah mengatakan, tak kenal maka tak sayang. Untuk itu jika siswa mengenal ilmu kimia
secara benar, tentu siswa tersebut akan menyukainya. Ilmu kimia sangat banyak manfaatnya
dalam kehidupan kita, dan perlu kita ketahui bahwa hamper seluruh barang kebutuhan kita,
mulai dari makanan, minuman, tekstil, kosmetik, hingga alat transportasi merupakan produk
kimia yang dibuat oleh manusia. Maka dari itu setiap siswa yang akan mempelajari ilmu
kimia, seharusnya bertanya ;
Apakah Ilmu Kimia itu ?
Untuk apa kita mempelajari ilmu kimia ?
Apa manfaat mempelajari ilmu kiia tersebut ?
Bagaimana hubungan ilmu kimia dengan ilmu pengetahuan lainnya lainnya (fisika, bilogi,
geologi, kedokteran, farmasi, dll) ?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas dapat ditemukan dalam pembahasan
materi berikut.
A. Ruang Lingkup Kimia
Secara singkat, dapat dikatakan bahwa Ilmu kimia merupakan ilmu pemahaman dan
rekayasa materi. Rekayasa adalah pengubahan suatu materi menjadi materi yang lain.
Misalnya, mengubah minyak bumi menjadi aspal, atau mengubah minyak kelapa menjadi
sabun. Mengubah suatu jenis tumbuh-tumbuhan menjadi suatu obat.
Untuk dapat melakukan rekayasa tersebut, kita perlu mengetahui susunan, struktur, dan sifat-
sifat materi dari bahan yang ingin kita rekayasa. Oleh karena itu, ilmu kimia dapat
didefenisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat dan
perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan tersebut .
Selanjutnya, apa yang dimaksud dengan susunan materi ?
11. Susunan materi menyangkut komposisi dari dari materi tersebut, misalnya:
• air adalah suatu senyawa yang terdiri dari unsur Hidrogen dan Oksigen dengan
rumus kimia H2O.
• alcohol (etanol) adalah senyawa yang terdiri dari Karbon, Hidrogen, dan Oksigen
denga rumus kimia C2H5OH
Para ahli kimia menentukan susunan setiap zat melalui percobaan, dari zat yang sederhana
seperti air hingga zat yang sangat kompleks. Misalnya protein dan DNA.
Pengetahuan tentang susunan zat membantu pemahaman tentang sifat materi tersebut.
Alkohol dapat terbakar karena Karbon, Oksigen dan Hidrogen dalam alkohol tersebut
membentuk ikatan yang kurang stabil dan dapat bergabung (bereaksi) dengan Oksigen dari
Udara membentuk ikatan yang lebih stabil. Sedangkan pada air juga terdiri dari atom
Hidrogen dan Oksigen, tidak dapat beraksi dengan Oksigen karena tidak dapat membentuk
ikatan yang lebih stabil.
Berikutnya, bagaimana dengan struktur materi ?
Struktur materi adalah gambaran tentang bagaimana atom-atom saling terikat dalam materi
teri tersebut. Misalnya pada intan dan grafit, keduanya tersusun dari atom-atom karbon,
tetapi keduanya memiliki sifat yang sangat berbeda.
Gambar 1(struktur intan) dan 2 (struktur grafit). Intan dan grafit adalah senyawa yang sama
tetapi struktur berbeda.
Selain mempelajari susunan dan struktur materi, ilmu kimia juga mempelajari sifat materi.
Para ahli telah mengidentifikasi dan mencatat sifat dari jutaan jenis zat. Setiap zat
mempunyai sifat khas (spesifik) yang membedakannya dari zat lain. Berdasarkan kemiripan
sifatnya, zat kimia dapat diklasifikasikan dan hal ini sangat memudahkan orang
mempelajarinya. Pengetahuan yang diperoleh dari pengamatan tentang sifat zat disebut
pengetahuan deskriptif.
Lebih jauh lagi, ilmu kimia berusaha mencari prinsip yang mendasari sifat-sifat materi
tersebut serta merumuskan teori untuk menerangkan mengapa hal itu musti terjadi.
Misalnya, salah satu sifat kimia alkohol adalah dapat terbakar. Ilmu kimia mencoba
menjelaskan mengapa mengapa alcohol dapat terbakar. Seperti telah telah disebutkan diatas,
sifat dapat terbakar alkohol terjadi karena zat itu dapat bereaksi dengan oksigen. Cabang dari
ilmu kimia yang memberi penjelasan tentang sifat materi disebut kimia teoritis.
Berikutnya, bagaimana halnya dengan perubahan materi ?
Perubahan materi juga merupakan bagian paling penting dari ilmu kimia. Para ahli
menggunakan perubahan kimia untuk membuat bahan baru dari bahan alam yang relative
murah. Misalnya menciptakan obat-obat sintetik, plastic seperti polietilen (PE),
polivinilklororida (PVC), polikarbonat, nilon, dan lain-lain.
Perubahan materi sering disertai energi dalam jumlah yang cukup besar, sehingga dapat
digunakan sebagai sumber energi, misalnya pada reaksi pembakaran bahan bakar minyak.
Energi yang yang dibebaskan pada reaksi pembakaran dapat digunakan untuk memasak,
menggerakkan kendaraan, industry, dan bahan las karbida (asetilena) pada reaksi dengan
oksigen dari udara menghasilkan api dengan suhu 3200 K.
12. B. Manfaat Belajar ilmu Kimia
Sebagian dari kalian mungkin telah memahami manfaat mempelajari ilmu kimia dari
penjelasan diatas. Secara ringkas, manfaat yang didapat ketika mempelajari ilmu kimia
adalah pemahaman yang lebih baik terhadap alam sekitar dan berbagai proses yang
berlangsung didalamnya. Pemahaman yang baik tentang proses-proses tersebut
menghasilkan daya kontrol demi keuntungan kehidupan manusia dan lingkungan.
Di atas telah dibahas tentang perbedaan antara air dan alkohol. Jika sifat dapat terbakar dari
alkohol dipertanyakan kepada orang yang tidak mempelajari ilmu kimia, mengkin ia akan
menjawabnya dengan mengatakan” sudah begitu dari sanannya”. Akan tetapi, bagi orang
yang sudah mempelajari ilmu kimia dapat menjelaskan sifat tersebut secara rasional.
Manfaat lainnya dari ilmu kimia adalah mengubah bahan alam menjadi produk yang lebih
berguna untuk memenyhi kebutuhan kita, misalnya pembuatan sabun dari minyak sawit,
pembuatan obat-obatan dari bahan tumbuh-tumbuhan, pembuatan beraneka macam plastik
dari bahan-bahan yang berasal dari alam atau secara kimia, dan lain-lain.
Dunia modern sekarang ini adalah suatu suatu dunia di mana seseorang menjadi terbiasa
dengan kemudahan yang diperoleh secara ilmu kimia. Pikirkanlah tentang sabun, pasta gigi,
tekstil, plastic, obat-obatan, pupuk, pertisida, bahan bakar, cat, bumbu masak, dan berbagai
jenis olahan, semuanya, merupakan hasil dari penerapan ilmu kimia. Hampir semua bahan
keperluan kita, sedikit banyak, langsung atau tidak langsung, mengalami sentuhan kimia.
Bukan hanya bahan keperluan sehari-hari, ilmu kimia juga punya andil besar dalam berbagai
jenis produk teknologi seperti televis, komputer, mesin pendingin, dan pesawat terbang.
Mengapa ilmu kimia mempunyai andi pada berbagai produk yang disebutkan diatas ?
Perlu kalian ketahui, bahwa material yang digunakan untuk berbagai produk tersebut
memerlkukan komposisi dan sifat khusus yang dihasilkanoleh para ahli kimia,misalnya pada
industri mobil, mulai dari logam untuk kerangka mesinnya, cat, ban, plastik, serta kaca untuk
komponen lainnya, semuannya memerlukan pengetahuan kimia. Dimasa yang akan datang,
dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah,sementara daya dukung alam terbatas,
peranan ilmu kimiapun akan semakin penting.
Di balik sumabangan yang besar dari ilmu kimia bagi kehidupan kita, secara jujur harus
diakui pula bahwa banyak produk kimia yang terbukti menimbulkan masalah. Misalnya
DDT, plastic, CFC, dan berbagai bahan sintetik lainnya. DDT adalah insektisida yang
digunakan untuk memberantas nyamuk dan hama tanaman. DDT talah berhasil membasmi
nyamuk malaria, sehingga dapat menyelamatkan nyawa jutaan umat manusia. Akan tetapi
senyawa ini ternyata resisten (stabil, sukar sekali diuraikan oleh mikroorganisme) sehingga
limbahnya mencemari air dan tanah. DDT dapat masuk kedalam rantai makanan sehingga
membahayakan kehidupan berbagai jenis fauna, juga manusia. Demikian juga halnya
dengan berbagai prodik kimia yang lain. Plastik dan CFC ternyata menimbulkan
pencemaran lingkungan. Pembakaran plastik yang tidak benar akan menghasilkan senyawa
dioksin yang amat beracun dan CFC akan mengurangi lapisan ozon bumi, yaitu lapisan yang
berguna untuk melindungi kita dari sinar ultraviolet matahari.
Saat ini, para ahli terus melakukan penelitian untuk menanggulangi berbagai jenis
pencemaran. Di masa dating, produk sintetik harus dipelajari secara lebih seksama untuk
mengurangi masalah pencemaran lingkungan..
Manfaat lainnya dari belajar kimia adalah pembentukan sikap positif menghadapi berbagai
masalah. Dalam mempelajari ilmu kimia, atau ilmu pengetahuan pada umumnya, kita
senantiasa berhadapan dengan masalah yang harus dipecahkan secara sistematis. Seringkali
masalah dalam ilmu kimia terlihat rumit dan kompleks sehingga ada kesan bahwa ilmu
kimia adalah ilmu yang sukar. Sebenarnya kerumitan akan menjadi suatu keuntungan jika
disikapi dengan benar. Kita akan terbiasa menghadapi masalah, memcahkannya secara logis
dan terencana. Kebiasaan positif ini akan membantu kita dalam menghadapi persoalan hidup
sehari-hari. Di atas segalnya itu ilmu kimia akan menunjukkan kepada kita betapa teraturnya
13. alam ini, baik alam makro maupun mikro. Kiranya semuanya ini akan menambah
kekaguman kita kepada Ciptaan Tuhan Yang Maha Pencipta.
C. Hubungan Ilmu Kimia dengan ilmu-ilmu Pengetahuan lainnya
Ilmu kimia disebut juga central science karena peranannya yang sangat penting di antara
ilmu pengetahuan lainnya. Tidak ada bidang ilmu pengetahuan alam yang tidak tergantung
pada ilmu kimia. Pengembangan dalam bidang kedokteran, farmasi, geologi, pertanian, dan
sebagainya tidak mungkin terjadi terjadi tanpa kemajuan yang dicapai dalam ilmu. Juga
hamper tidak ada industry yang bergantung pada proses kimia. Bigitu juga dalam dunia
pendidikan, ilmu kimia berperan sebagai dasar. Dalam pelajaran biologi. Geologi, dan fisika,
akan ditemukan topic yang yang menyangkut ilmu kimia.
Penemuan pupuk, pestisida, dan bahan pengawet telah membawa kemajuan yang sangat
berarti dalam bidang pertanian. Perkembangan dalam kimia organik telah menghasilkan
kemajuan dalam bidang farmasi, misalnya dalam sintesis obat baru. Kemajuan dalam cara
penentuan struktur molekul telah memacu dalam kemajuan dalam bidang biologi dan
kedokteran. Kemajuan yang dicapai dalam bidang analisis kimia membawa kemajuan dalam
berbagai bidang kedokteran, geokimia, ilmu lingkungan, dan industri. Kimia merupakan
penerapan dari konsep ilmu kimia.
Selain itu ilmu kimia juga dapat membantu menyelesaikan masalah social, seperti, masalah
ekonomi, hokum, seni, dan lingkungan. Misalnya berkat kemajuan dalam bidang kimia
analisis, komposisi suatu produk dapat ditentukan dalam pemalsuan suatu produk dapat
dibuktikan. Dibidang hukum, ilmu kimia dapat digunakan, misalnya untuk identifikasi
barang bukti kejahatan. Sehelai rambut yang tertinggal ditempat kejadian perkara dapat
digunakan sebagai petunjuk terlibat tidaknya seseorang dalam suatu aksi kejahatan. Begitu
juga dalam bidang seni, ilmu kimia dapat digunakan untuk menentukan asli tidaknya suatu
karya seni.
Pemecahan masalah lingkungan, industri dan kesehatan umumnya memerlukan ilmu kimia..
jika kita melakukan penelitian untuk memahami penifisan lapisan ozon, atau menentukan
struktur Kristal suatu batuan, atau material untuk super konduktor, atau proses metabolism
dan pernapasan, atau pengaruh obat terhadap tubuh. Semuanya itu memerlukan ilmu kimia.
Dewasa ini kita sehari-hari semakin dibanjiri bahan kimia buatan. Jadi, bukan hanya orang
yang bekerja di laboratorium kimia saja yang berhadapan dengan bahan kimia, tetapi
semuanya., termasuk anak-anak dan ibu rumah tangga. Oleh karena itu, semua orang
hendaknya melek kimia. Demikian juga pada para pengampil keputusan dan penentu
kebijakan, harus memahami ilmu kimia, sehingga mereka tidak mengambil keputusan atau
kebijakan yang menyebabkan masalah, seperti masalah kesehatan dan lingkungan.
Bahan kimia itu sendiri sebenarnya tidak perlu ditakuti, namun harus ditangani secara tepat.
Perlu disadari bahwa tidak ada satu zat kimia yang seratus persen aman. Bahkan garam
dapurpunyang merupakan suatu zat yang selalu ada dalam makanan kita sehari-hari, jika kita
makan secara berlebihan dapat menimbulkan masalah. Kafein, zat aktif yang terdapat dalam
kopi, teh, coklat, dalam jumlah kecil dapat merangsang system syaraf, tetapi suatu dosis
tunggal sebanyak 5 gram akan berakibat fatal (mematikan).
Bahan kimia yang relatif berbahaya memerlukan penanganan khusus sehingga digolongkan
sebagai bahan berbahaya dan beracun (B3). Beberapa contoh B3 yang ada di rumah
14. misalnya pemutih, pembersih lantai, pestisida pada obat nyamuk dan racun tikus, semir
rambut, alcohol, dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut harus disimpan baik-baik, dihindarkan
dari jangkauan anak-anak. Penanganan bahan-bahan seperti tersebut diatur dalam peraturan
pemerinta.
Begitu juga dengan penangan sampah atau limbah. Karena makin banyak produk industry
yang digunakan, makin banyak pula limbah yang tidak aman untuk lingkungan, misalnya
limbah plastic, ban bekas, detergen, pupuk, pestisida, dan berbagai limbah industri. Maka
dari itu kita tidak boleh membakar limbah plastic atau ban bekas, sebab pembakaran bahan
seperti tersebut dapat menghasilakn berbagai jenis racun yang akan mencemari udara,
akibatnya akan mengganggu kesehatan.
Selain berguna bagi ilmu lain, sebaliknya ilmu kimia juga memerlukan ilmu lainseperti
matematika, fisika, dan biologi. Penjabaran konsep kimia, seperti teori atom dan
termodinamika kimia, memerlukan matematika tingkat tinggi dan konsep fisika. Batas antara
kimia dan fisika sangat tipis. Pada pelajaran tertentu akan ditemukan berbagai topik yang
dibahas dalam kimia ternyata juga dibahas dalam fisika.
D. Pengantar ke Laboratorium Kimia
Ilmu kimia merupakan ilmu yang berlandaskan eksperimen. Oleh karena itu, laboratorium
sangat membantu dalam mempelajari ilmu kimia. Untuk siswa SMK/SMU, laboratorium
akan membantu memahami konsep-konsep kimia, membuktikan berbagai konsep, dan
melakukan berbagai penelitian.
Perlu kita sadari bahwa zat kimia yang terdapat di laboratorium ada yang bersifat racun, ada
yang mudah terbakar, ada yang sangat korosif, dan sebagainya. Oleh karena itu
penaganganannya harus hati-hati sesuai petunjuk. Demikian juga alat-alat laboratorium,
kebanyakan terbuat dari dari gelas yang mudah pecah. Oleh karena itu sebelum kita
memasuki laboratorium, perhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Persiapan
Setiap kali akan melakukan praktikum di laboratorium, kita harus mempersiapkan hal-hal
penting yang
berkenaan dengan keselamata kerja laboratorium antara lain :
1. jas praktikum (jas- lab)
2. Kacamata laboratorium
3. Catatan praktikum atau lembar kerja
2. Pelajaran
Materi pelajaran yang akan dipraktekkan harus sudah dipelajari terlebih dahulu. Setiap
siswa harus mengetahui apa yang akan dikerjakan, alat dan bahan apa yang harus
diperlukan, cara kerja, serta hal-hal khusus seperti bahaya yang mungkin terjadi. Jangan ragu
untuk menanyakan hal-hal tersebut pada guru, atau guru pembimbing, atau dengan
melakukan pencarian mandiri di internet ataupun sumber-sumber lainnya.
3. Pelaksanaan Praktek di Laboratorium
Selama melaksanakan kegiatan praktek di laboratrium, jagalah keteretiban, keselamatan
diri dan juga orang lain. Jangan melakukan sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan
praktek praktikum, misalnya muncampurkan bahan-bahan kimia yang tidak anda pahami.
Laporkan setiap kecelakaan, misalnya zat tumpah, botol pecah, aatau anggots bandan kena
bahan kimia kepadaguru pembimbing.
4. Berbagai Alat Laboratorium dan Penggunaannya
15. Alat Fungsi
Erlenmeyer Tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan
erlenmeyer yang selalu digunakan.
Labu destilasi Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet
penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat
termometer.
Gelas Beaker Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan.
Beaker glass memiliki takaran namun jarang bahkan
tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat
ciar.
Corong gelas Cprpng dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang
menggunakan karet atau plastik dan corong yang
menggunakan gelas. Corong digunakan untuk
memasukan atau memindah larutan ai satu tempat ke
tempat lain dan digunakan pula untuk proses
penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian
atas.
Corong bucher Menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa
vakum.
buret Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu
dapat pula digunakan untuk mengukut volume suatu
larutan.
Corong pisah Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur
karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah
biasa digunakan pada proses ekstraksi.
Labu ukur leher panjang Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan
dengan ketelitian yang tinggi.
Gelas ukur Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum
dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan
untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan
ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume.
kondensor Untukl destilasi larutan. Lubang lubang bawah tempat
air masuk, lubang ata tempat air keluar.
Filler (karet pengisap) Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan.
Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet
pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur.
Pipet ukur Untuk mengukur volume larutan
Pipet volume atau pipet gondok atau
volumetrik
Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume
tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian
pada bagian yang menggembung.
Pipet tetes Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan
jumlah kecil.
Pengaduk Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan
direaksikan mapun ketika reaksi sementara
berlangsung.
Tabung reaksi Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
Spatula plastik dan logam Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk
padatan, misalnya dalam bentuk kristal. Untuk zat-zat
yang bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik
sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi dengan dengan
logam dapat digunakan spatula logam.
Kawat nikrom untuk uji nyala dari beberapa zat.
Pipa kapiler atau kaca kapiler Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu dan
digunakan pula dalam penentuan titik lebur suatu zat.
desikator Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air
dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal
16. dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator
vakum.
Indikator universal Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat. Caranya:
setelah kertas indikator universal dicelupkan di
cocokan warna yang ada pada kotak kertas universal.
Gelas arloji 1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan
terhadap suatu bahan kimia
2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia
3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.
Hot hands Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam
kondisi panas.
Kertas saring Untuk menyaring larutan.
Kaki tiga Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.
Kawat kasa Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker
pada waktu pemanasan menggunakan pemanas spiritus
atau pemanas bunsen
Rak tabung reaksi Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat
melakukan percobaan yang membutuhkan banyak
tabung reaksi. Numun dalam mereaksikan zat yang
menggunakan tabung reaksi sebaiknya menggunakan
rak tabung reaksi demi keamanan diri sendiri maupun
orang lain.
penjepit Untuk menjepit tabung reaksi.
Stirer dan batang stirer Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-
batang magnet diletakan di dalam larutan kemudian
disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang
magnetik dari stirer akan berputar.
mortal dan pastle Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.
Krusibel Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan
untuk memanaskan logam-logam.
Evaporating dish Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan
larutan dari suatu bahan yang tidak mudah menguap.
Klem dan statif Sebagai penjepit, misalnya:
· Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi
· Menjepit buret dalam proses titrasi
· Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi
Ring Untuk menjepit corong pemisah dalam proses
pemisahan dan untuk meletakan corong pada proses
penyeringan.
Clay triangle Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat
pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.
Kacamata pengaman Untuk melindungi mata dari bahan yang menyebabkan
iritasi. Dan melindungi dari percikan api, uap logam,
serbuk debu, kabut dan zat-zat kimia yang meletup
ketika dilakukan pemanasan, misalnya H2SO4.
Pemanas spiritus Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.
Pemanas atau pembakar bunsen Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan
untuk sterilisasi dalam proses suatu proses.
Hot plate Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan
yang mudah terbakar.
Oven Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan
digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam
keadaan basah.
Tanur Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar
1000 °C.
inkubator Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media