Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang program kesehatan nasional Indonesia dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019. Dokumen tersebut juga menampilkan indikator capaian kesehatan, termasuk harapan hidup, angka kematian ibu melahirkan, cakupan jaminan kesehatan, dan masalah gizi anak.
Materi Penyuluhan mengenai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
Semoga Bermanfaat.
More Information about Public Health Issues :
https://lutfiimansari.blogspot.com/
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat. Disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan pada acara Workshop Multi Stakeholder mendorong lahirnya Perda KIBBLA yang diinisiasi oleh Yasmbi Sulselbar
Materi Penyuluhan mengenai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
Semoga Bermanfaat.
More Information about Public Health Issues :
https://lutfiimansari.blogspot.com/
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat. Disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan pada acara Workshop Multi Stakeholder mendorong lahirnya Perda KIBBLA yang diinisiasi oleh Yasmbi Sulselbar
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Muh Saleh
Disain dan Lokasi
Survei potong lintang menggunakan kerangka sampel Blok
Sensus (BS) Susenas bulan Maret 2018 dari BPSPopulasi adalah rumah tangga mencakup seluruh provinsi dan
kabupaten/kota (34 Provinsi, 416 kabupaten dan 98 kota) di
Indonesia
Sumber : Bahan Paparan Litbangkes Kemenkes RI
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Muh Saleh
Disain dan Lokasi
Survei potong lintang menggunakan kerangka sampel Blok
Sensus (BS) Susenas bulan Maret 2018 dari BPSPopulasi adalah rumah tangga mencakup seluruh provinsi dan
kabupaten/kota (34 Provinsi, 416 kabupaten dan 98 kota) di
Indonesia
Sumber : Bahan Paparan Litbangkes Kemenkes RI
Hasil Survei MDGs Kab. Polewali Mandar Tahun 2007Arsad Rahim Ali
MDGs (Millennium Development Goals) merupakan hasil kesepakatan 189 negara dalam KTT Milenium tahun 2002.Ada 8 tujuan (Goals) : Kemiskinan dan Kelaparan, Pendidikan untuk semua, Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, Kematian Anak, Kesehatan Ibu, penyakit HIV/AIDS dan menular lainnya, Lingkungan Hidup, Kerjasama Global. Lihat Hasil Survei Data MDGs Di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Buku Panduan Aplikasi eKinerja.
Buku Petunjuk e‑Kinerja digunakan untuk memandu ASN dalam pelaporan, monitoring, dan
penilaian kinerja dalam periode tertentu menggunakan aplikasi e‑Kinerja. Diharapkan dengan buku
ini dapat mempermudah ASN dalam penggunaan aplikasi e‑Kinerja.
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdfMuh Saleh
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024 dimaksudkan untuk menjadi pedoman
bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan daerah baik oleh
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat maupun Pemerintah Kabupaten Se-Sulawesi Barat
guna terciptanya sinergitas dan menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan, serta mewujudkan
efisiensi alokasi berbagai sumberdaya dalam pembangunan daerah
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026Muh Saleh
Rencana Strategis (Renstra) adalah
dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima)
tahun. Renstra Dinas Kesehatan disusun
sebagai penjabaran atas Rencana
Pembangunan Daerah (RPD). Renstra Dinas
Kesehatan sesuai dengan Undang-Undang
nomor 23 Tahun 2014 yang di dalamnya
memuat tujuan, sasaran, strategi, arah
kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan yang disusun sesuai dengan
tugas dan fungsi Dinas Kesehatan yang
menjalankan urusan wajib bidang kesehatan
serta bersifat indikatif.
Penyusunan Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Barat merupakan penjabaran Rencana
Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi
Barat tahun 2023-2026. Dokumen renstra
Dinas Kesehatan memberikan gambaran
perwujudan pelayanan Dinas Kesehatan
Sulawesi Barat sampai dengan tahun 2026
serta merupakan bagian Kontrak Kinerja
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Barat dengan Kepala Daerah.
Selain itu penyusunan Renstra Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat ini
merupakan wujud implementasi instruksi
Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2021
tentang penyusunan dokumen Rencana
Pembangunan Daerah (RPD). Provinsi Sulawesi
Barat merupakan salah satu daerah yang
melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak
secara nasional Tahun 2024 yang masa
jabatannya berakhir pada Tahun 2022.
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025Muh Saleh
Sistem perencanaan pembangunan nasional mengalami perubahan
mendasar seiring dengan terjadinya perubahan pada bidang politik,
pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah, kuatnya arus
demokratisasi, tuntutan penyelenggaraan pemerintahan yang baik, dan
pengelolaan keuangan negara. Undang-Undang Pemilihan Presiden dan
Wakil Presiden, mengatur sistem Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
dilaksanakan secara langsung oleh rakyat Indonesia, tidak lagi memakai
sistem perwakilan melalui pemilihan di lembaga Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR). Sejak itu, arah penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan
dan pelaksanaan pembangunan oleh Presiden dan Wakil Presiden tidak lagi
menggunakan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang dibuat oleh
MPR, tetapi menggunakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
yang merupakan penjabaran Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden
terpilih. Sedangkan untuk memberikan arah pembangunan dalam jangka
panjang (20 tahun) kedepan, pemerintah menetapkan dan berpedoman
pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).
Khusus menyangkut RPJP Daerah, proses penyusunannya harus mengacu
pada RPJP Nasional yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2007. Salah satu arahan penting dalam undang-undang tesebut adalah
periodesasi RPJP Daerah harus disesuaikan dengan periodesasi RPJP
Nasional, yaitu tahun 2005-2025. Ini dimaksudkan agar perencanaan
pembangunan nasional dan daerah dapat dikonsolidasikan dan evaluasi
pencapaian pelaksanaan pembangunan relatif lebih mudah dilakukan
Secara substansial, RPJP Daerah merupakan dokumen yang lebih bersifat
visioner dan hanya memuat hal-hal yang mendasar, sehingga memberi
keleluasaan yang cukup bagi penyusunan rencana jangka menengah dan
tahunannya. Dari segi muatan, RPJP Daerah memuat visi, misi, dan arah
pembangunan daerah untuk 20 tahun kedepan (2005-2025).
Penyusunan RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005–2025 dilakukan
guna memberikan arah dan pedoman bagi pelaksanaan pembangunan
daerah dalam mencapai Visi Provinsi Sulawesi Barat 20 tahun kedepan.
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat juga memberikan arahan mengenai periode
pentahapan pembangunan yang mesti dilakukan dan yang harus dicapai
pada setiap periodenya agar visi yang dicita-citakan tersebut dapat efektif
dicapai. Perubahan dalam pencapaian setiap periodenya, hanya akan
melahirkan perubahan terhadap yang telah disepakati dalam dokumen
perencanaan ini. Namun demikian jika itu merupakan kehendak dan
keinginan masyarakat, maka perubahan adalah sebuah keniscayaan.
Penyusunan RPJPD ini juga mengakomodasi perencanaan wilayah Provinsi
Sulawesi Barat dalam 20 tahun kedepan, dengan memasukan peran sub
wilayah dalam pelaksanaan pembangunan sebagaimana yang diatur di
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Barat (RTRWP
Sulbar). Perencanaan wilayah merupakan pengembangan struktur dan pola
ruang wilayah dalam tataran provinsi melalui rencana pemanfaatan ruang .
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdfMuh Saleh
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022 dilandasi dengan dasar hukum sebagai berikut :
1. Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
2. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Laporan Keuangan dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2022 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat adalah:
1. Untuk mengetahui pencapaian kinerja sasaran strategis Dinas Kesehatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat;
2. Sebagai acuan untuk perencanaan kegiatan di tahun mendatang, khususnya dalam perencanaan kinerja di tahun mendatang
3. Sebagai bukti akuntabilitas kepada publik atas penggunaan sumber daya dalam rentang waktu satu tahun.
Keseragaman Data SIM Puskesmas Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...Muh Saleh
Pedoman Variabel dan Meta Data pada Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
Pedoman Variabel dan Meta Data pada Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU wajib dijadikan acuan bagi fasilitas pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, penyelenggara sistem elektronik bidang kesehatan dan pemangku kepentingan terkait dalam penyelenggaraan rekam medis elektronik.
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdfMuh Saleh
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis bahwa perkembangan teknologi digital dalam masyarakat mengakibatkan transformasi digitalisasi pelayanan kesehatan sehingga rekam medis perlu diselenggarakan secara elektronik dengan prinsip keamanan dan kerahasiaan data dan informasi.
Rekam Medis Elektronik adalah Rekam Medis yang dibuat dengan menggunakan sistem elektronik yang diperuntukkan bagi penyelenggaraan Rekam Medis.
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdfMuh Saleh
Cetak Biru Strategi Tranformasi Digital Kesehatan yang di buat oleh DTO Kementeria Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfMuh Saleh
Enam pilar Transformasi Kesehatan terdiri dari Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan.
eraturan Menteri Kesehatan (PMK - Permenkes) Nomor 13 Tahun 2022 Tentang Perubahan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024, bahwa Visi Nasional pembangunan jangka panjang adalah terciptanya manusia yang sehat, cerdas, produktif, dan berakhlak mulia serta masyarakat yang makin sejahtera.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Muh Saleh
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
SPM Bidang Kesehatan untuk Provinsi :
1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana daerah provinsi;
2. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa daerah provinsi;
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 TAHUN 2019
TENTANG
STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR
PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN
Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut SPM Kesehatan merupakan ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
1. RPJMN 2015 – 2019
Renstra Kemenkes 2015 - 2019
Badan Litbang Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Website: www.litbang.depkes.go.id
2. MTR RPJMN KESEHATAN
NO
INDIKATOR
STATUS
AWAL
(2009)
2010
2011
CAPAIAN
2012
TARGET
2014
STATUS
1
Umur harapan hidup (tahun)
70,7
70,9
71,1
71,1
72,0
2
2
Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran
hidup
228
n.a
n.a
259/
359
118
3
3
Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih
84,3
84,8
86,38
88,64
90
2
4
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
34
34
34
24
3
5
Prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk)
pada anak balita
18,4
17,9
n.a
n.a
<15,0
2
6
Total Fertility Rate (TFR): Angka Kelahiran Total (per
perempuan usia reproduksi )
2,6
2,4
n.a
2,6
2,1
3
7
Persentase jangkauan akses sumber air bersih
47,7
44,19
68
3
8
Prevalensi kasus HIV (% penduduk 15 tahun ke atas
yang memiliki pengetahuan HIV dan AIDS)
90
2
9
Menurunnya kasus malaria (Annual Parasite InsidenceAPI)
1,85
1,96
1,75
1,69
1
3
Persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan
n.a
59,1
63,1
64,58
80,10
2
10
66,2
1)
4)
57,5
2)
32
55,04
n.a
3)
3)
n.a
79,5
3)
Website: www.litbang.depkes.go.id
3. Lifecycle approach
7. Lansia
1. Bayi
2. Balita
6. Ibu hamil
3. Usia sekolah
5. Usia produktif
4. Remaja
Website: www.litbang.depkes.go.id
5. Angka Kematian Balita
per 1000 Kelahiran Hidup
120
100
P
e
r
s
e
n
97.4
81.3
80
58.2
60
46
44
2002
2007
40
40
20
0
1991
1994
1997
Tahun
Sumber: SDKI 1991-2012
2012
6. Proporsi Penyebab Kematian umur 1-4 tahun di
15 Kabupaten/Kota tahun 2011
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Penyebab Kematian
Pneumonia
Diarrhoea
Accidental drowning
Meningitis
DHF
Congenital malform
Transport Accidents
Septicaemia
Malnutrition
1-4 tahun
(n=473)
20,5
13,3
4,9
4,7
3,6
3,4
3,2
2,7
1,7
Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011
Website: www.litbang.depkes.go.id
8. Persentase Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Bayi dan Anak di Puskesmas (Rifaskes 2011)
90
82.7
69
70
P
e
r
s
e
n
69.2
68.5
56.2
60
50
78.6
76.9
80
Manajemen Asfiksia
41.4
36.2
40
Manajemen Terpadu Bayi Muda
Manajemen Teroadu Balita Sakit
30
20
10
0
Indonesia
Kota
Desa
Website: www.litbang.depkes.go.id
9. Prevalensi Masalah Gizi:
Riskesdas 2007 - 2010
40
35
Persen
30
18,0
25
17,1
18,8
18,5
20
15
10
5
0
13,0
13,0
5,4
2007
2010
Gizi Kurang
Gizi Buruk
2007
2010
Pendek
Sangat Pendek
7,3
6,2
4,9
7,4
6,0
2007
2010
Kurus
Sangat Kurus
12,2
14,0
2007
2010
Gemuk
11. Rata2 kecukupan energy & protein (Riskesdas 2010)
40
33.4
35
30
P
e 25
r
20
s
e 15
n
25.1
21.3
16.3
10
5
0
Energi (<70% AKG)
Protein (<80% AKG)
Umur
2-3 thn
4-6 thn
12. Prevalensi Masalah Gizi
Menurut Pendidikan Kepala Keluarga
(Riskesdas 2010)
BurKur
<=SD
Pendek
SLTP
Kurus
SLTA
Website: www.litbang.depkes.go.id
Gemuk
D1-PT
13. Prevalensi Masalah Gizi
Menurut Status Ekonomi Keluarga
(Riskesdas 2010)
BurKur
Pendek
Kuintil 1-2
Kuintil 3
Kurus
Website: www.litbang.depkes.go.id
Kuintil 4-5
Gemuk
15. Persentase Balita Ditimbang di Posyandu Menurut Frekuensi
Dalam 6 Bulan Terakhir (Riskesdas 2007 dan 2010)
60
50
49.4
45.4
Persen
40
29.1
30
26.9
25.5 23.8
2007
2010
20
10
0
>=4 kali
1-3 kali
Tidak pernah
Frekuensi ditimbang dalam 6 bulan terakhir
18. Proporsi Penyebab Kematian kelompok umur 5-14
tahun di 15 Kabupaten/Kota, tahun 2011
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Penyebab Kematian (n= 525)
Transport Accidents
Dengue Haemorrhage fever
Accidental drowning
Pneumonia
Diarrhoea
Leukemia
Symptoms and signs
Anemia
Septicaemia
Respiratory Tuberculosis
%
12,6
7,4
5,9
5,7
4,2
4,0
3,2
2,7
2,7
2,1
Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011
Website: www.litbang.depkes.go.id
19. Proporsi (%) tidak sekolah dan pekerja anak pada
usia 10 – 15 tahun
2010
bekerja
di usia
10 -15
tahun
2007
2.1
4.2
tidak
bersekol
ah
8.30
2
0
5
10
20. Status Menikah pada Anak
Usia 10 – 15 tahun
0.25
0.2
0.2
0.15
0.1
0.1
0.05
0
Laki-laki
Sumber: Riskesdas 2010
Perempuan
• sampel anak usia 615 tahun : 50.570
(25.897 laki-laki dan
24.673 perempuan
• 58.2% di pedesaan
• 1% anak perempuan
sedang dalam
keadaan hamil ---93.4% belum
menikah.
21. Proporsi (%)merokok pada populasi anak usia
sekolah (10 – 15 tahun) di Indonesia
Laki-laki
Perempuan
12
9.6
10
8
5.9
6
4.2
4.8
5.3
5.4
4.8
4
2
0.4
0.8
0
Sumber: RISKESDAS 2007
1.4
0.6
0.8
0.7
0.7
0.7
0.6
5.3
3.9
0.6
0.7
22. Prevalensi Status Gizi Anggota Keluarga Umur 6-18 Tahun
Berdasarkan Indikator TB/U dan BB/TB Menurut Jenis Kelamin, Riskesdas 2010
40.0
14.0
35.0
12.0
25.0
10.0
22.3
20.8
20.0
15.0
8.0
8.5
6.4
6.0
4.0
10.0
5.0
Persen
Persen
30.0
14.4
11.6
0.0
2.0
4.3
2.9
0.0
Laki-laki
Perempuan
Jenis Kelamin
Sangat Pendek
Pendek
Laki-laki
Perempuan
Jenis Kelamin
Sangat Kurus
Kurus
23. Prevalensi Status Gizi Anggota Keluarga Umur 6-18 Tahun
Berdasarkan Indikator TB/U dan BB/TB Menurut Tempat Tinggal, Riskesdas 2010
45.0
12.0
40.0
10.0
35.0
25.2
25.0
20.0
17.9
15.0
7.6
7.3
6.0
4.0
10.0
5.0
8.0
Persen
Persen
30.0
16.1
2.0
10.1
0.0
3.3
3.9
Perkotaan
Perdesaan
0.0
Perkotaan
Perdesaan
Tempat Tinggal
Sangat Pendek
Pendek
Tempat Tinggal
Sangat Kurus
Kurus
24. Prevalensi Status Gizi Anggota Keluarga Umur 6-18 Tahun
Berdasarkan Indikator TB/U dan BB/TB Menurut Pendidikan KK,
Riskesdas 2010
50.0
14.0
45.0
12.0
40.0
10.0
30.0
25.9
25.3
25.0
23.9
21.8
20.0
16.6
15.0
10.0
5.0
Persen
Persen
35.0
17.8
15.7
14.7
12.8
9.5
0.0
14.8
8.0
8.2
7.5
7.9
7.5
7.2
6.0
6.2
4.0
2.0
7.9
3.4
4.1
3.6
3.9
3.5
0.0
Pendidikan Kepala RT
Sangat Pendek
Pendek
Pendidikan Kepala RT
Sangat Kurus
Kurus
2.3
25. Prevalensi Status Gizi Anggota Keluarga Umur 6-18 Tahun
Berdasarkan TB/U dan BB/TB Menurut Tingkat Pengeluaran RT
per Kapita, Riskesdas 2010
50.0
14.0
45.0
12.0
40.0
10.0
30.0
26.3
Persen
Persen
35.0
23.5
25.0
21.0
20.0
5.0
7.8
8.2
7.3
7.3
6.0
6.0
18.3
15.0
10.0
8.0
13.9
18.9
14.3 11.2
9.2
4.0
2.0
7.1
0.0
4.2
4.0
3.5
3.2
2.4
0.0
Kuintil Kuintil Kuintil Kuintil Kuintil
1
2
3
4
5
Kuintil Kuintil Kuintil Kuintil Kuintil
1
2
3
4
5
Pekerjaan Utama Kepala RT
Pekerjaan Utama Kepala RT
Sangat Pendek
Pendek
Sangat Kurus
Kurus
26. Pengetahuan yang benar tentang Gizi
Pengetahuan tentang :
Gizi Buruk
Penimbangan
Manfaat Makanan
Makanan pokok
Lauk hewani
Lauk nabati
Sayuran
Buah
Sarapan pagi
Manfaat suplemen Gizi
Vitamin A
Vitamin B
Vitamin C
Pil besi
Garam beryodium
Benar
34,1
59,1
41,0
16,5
8,8
16,7
25,9
76,4
55,0
6,7
31,1
0,7
41,8
Website: www.litbang.depkes.go.id
28. Proporsi Penyebab kematian kelompok umur
15-24 tahun di 15 Kab/Kota menurut
jenis kelamin, tahun 2011
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Penyebab kematian
Transport accidents
Respiratory Tuberculosis
Typhoid
Diseases of the liver
Accidental drowning
Other heart diseases
Accidental poisoning
Symptoms adn signs
Malaria
Diabetes Mellitus
Laki-laki
(n=723)
38,7
7,2
3,3
2,5
2,2
2,2
2,1
1,9
1,4
1,2
Penyebab Kematian
Transport accidents
Respiratory Tuberculosis
Symptoms and Signs
Typhoid
Diabetes Mellitus
Ischaemic heart diseases
Other heart diseases
Pneumonia
Diarrhoea
DHF
Perempuan
(n=431)
11,6
9,3
4,2
4,2
3,2
3,0
3,0
2,8
2,3
2,3
Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011
Website: www.litbang.depkes.go.id
29. Karakteristik korban & jenis kendaraan
kecelakaan tahun 2011-2012
Karakteristik
2011
2012
Usia korban
- 16-20 tahun
- 21-25 tahun
845
882
1.466 Meningkat 73%
1.114 Meningkat 26%
4.325
826
5.710 Meningkat 32%
1.202 Meningkat 46%
Kendaraan yang
terlibat kec lalu lintas
- Sepeda motor
- Mobil penumpang
Keterangan
Sumber : Data Kepolisian th 2012
Website: www.litbang.depkes.go.id
32. Prevalensi merokok remaja Indonesia,
Riskesdas 2007 dan Riskesdas 2010
Usia 15 – 24 saat survei
Perokok tiap hari saat dilakukan
survei
Perokok saat dilakukan survei
Usia mulai merokok tiap hari
umur 10 - 14
Usia mulai merokok tiap hari
umur 15 - 19
Jumlah rokok dihisap 12 batang
per hari
Prevalensi (%)
Riskesdas
Riskesdas
2007
2010
17.3
18.6
24.6
26.6
17.8
20.3
57.3
64.7
24.6
31.6
Website: www.litbang.depkes.go.id
33. Pola Konsumsi Makanan-Minuman
Berisiko:
1. Makanan berpenyedap
2. Makanan manis
3. Minuman berkafein
4. Makanan asin
5. Makanan berlemak
6. Makanan diawetkan
7. Makanan dipanggang
8. Jeroan
:
:
:
:
:
:
:
:
77,2 %
65,1 %
28,6 %
24,4 %
13,4 %
7,3 %
5,0 %
2,0 %
Sumber: Riskesdas 2007
Website: www.litbang.depkes.go.id
34. Prevalensi Kurus, Pendek dan Gemuk
anak usia 13- 15 th
Sumber :Riskesdas 2010
Website: www.litbang.depkes.go.id
35. Prevalensi Kurus, Pendek dan Gemuk
anak usia 16- 18 th
Sumber: Riskesdas 2010
Website: www.litbang.depkes.go.id
36. Prevalensi Remaja yang mengalami
Defisit Energi dan Protein
60
54.5
54.5
50
40
38.1
35.6
30
Defisit Energi
(<70% AKG)
20
Defisit protein (
<80% AKG)
10
0
13-15 TH
16-18 TH
Sumber: Riskesdas 2010
Website: www.litbang.depkes.go.id
37. Persentase Umur Kawin Pertama pada
Wanita Pernah Kawin Usia 10-59 tahun
45
41.9
40
33.6
35
30
25
20
15
10
5
11.5
5.7
4.8
1.9
0.6
30-34
35+
0
10-14
15-19
20-24
25-29
Tdk
menjawab
Riskesdas 2010
Website: www.litbang.depkes.go.id
38. Narkoba
Menurut hasil survei Badan Narkotika
Nasional (BNN):
• Prevalensi penyalahgunaan narkoba pd
pelajar mencapai 4,7 %
• Jenis narkoba yg digunakan
– Narkoba jenis analgesik: 61%
– Ganja, amphetamine, ekstasi dan lem:
39%
Website: www.litbang.depkes.go.id
39. Pengetahuan Remaja Tentang Gizi
Gizi Buruk
Penimbangan
65,0
52,6
Manfaat Makanan
Makanan pokok
Lauk hewani
Lauk nabati
Sayuran
Buah
53.1
24.9
18.1
36.2
43.7
Manfaat Zat Gizi
Vitamin A
Vitamin B
Vitamin C
Pil besi
Kalsium
Sarapan pagi
ASI Eksklusif
Garam
beryodium
68,5
10,5
46,2
48,9
47,5
90,6
7,1
67,9
Website: www.litbang.depkes.go.id
41. Proporsi Penyebab Kematian kelompok umur
25-34 tahun di 15 Kab/Kota menurut
jenis kelamin, thn 2011
No
Penyebab kematian
Laki-laki
(n=1032)
Penyebab Kematian
Perempuan
(n=784)
1
Transport accidents
17,2
Respiratory Tuberculosis
9,3
2
Respiratory Tuberculosis
10,5
Transport accidents
7,5
3
Diseases of the Liver
5,6
Ischaemic heart diseases
5,6
4
Ischaemic heart diseases
5,0
Diseases of the Liver
5,2
5
HIV
4,7
Symptoms and Signs
4,7
6
Stroke
3,8
Typhoid
4,1
7
Symptoms adn Signs
2,7
Stroke
4,0
8
Thyphoid
2,5
Pneumonia
2,9
9
Other heart diseases
2,2
Diabetes Mellitus
2,7
10
Malaria
2,1
Diarrhoea
2,6
Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011
Website: www.litbang.depkes.go.id
42. Proporsi Penyebab Kematian kelompok umur
35-44 tahun di 15 Kab/Kota menurut
jenis kelamin, tahun 2011
No
Penyebab kematian
Laki-laki
(n=1515)
Penyebab Kematian
Perempuan
(n=1171)
1
Ischaemic heart diseases
10,9
Stroke
10,4
2
Stroke
9,4
Respiratory Tuberculosis
9,1
3
Respiratory Tuberculosis
9,4
Ischaemic heart diseases
7,0
4
Diseases of the Liver
8,7
Diabetes Mellitus
5,1
5
Diabetes mellitus
5,0
Diseases of the Liver
4,2
6
Chronic lower respiratory dis
3,0
4,1
7
Other heart diseases
2,9
Other heart diseases
Malignant neoplasm of
cervix uteri
8
Pneumoni
2,1
Chronic lower respiratory
3,6
9
Hypertensive diseases
2,0
10 Septicaemia
1,8
Other direct obstetric
death
Hypertensive diseases
3,7
3,5
2,7
Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011
Website: www.litbang.depkes.go.id
43. Proporsi Penyebab Kematian kelompok umur
45-54 Tahun di 15 Kab/Kota menurut
jenis kelamin,thn 2011
No
Penyebab kematian
Laki-laki
(n=2982)
Penyebab Kematian
Perempuan
(n=2280)
1
Stroke
17,2
Stroke
17,0
2
Ischaemic heart diseases
13,1
Diabetes mellitus
12,9
3
Respiratory Tuberculosis
8,3
Ischaemic heart diseases
9,4
4
Diseases of the liver
8,2
Respiratory Tuberculosis
6,7
5
Diabetes mellitus
8,0
Diseases of the liver
5,2
6
Transport accidents
4,0
Other heart diseases
4,2
7
Chronic lower respiratory dis
3,4
Hypertensive diseases
3,7
8
Other heart diseases
3,3
Chronic lower resp. dis
3,6
9
Hypertensive diseases
3,1
Transport accidents
1,9
10
Malignant neoplasm of liver
2,0
Septicaemia
1,9
Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011
21 November 2012
Website: www.litbang.depkes.go.id
44. Prevalensi Penyakit Tidak Menular Utama pada
Usia 15 s/d 64 tahun Berdasarkan Diagnosis
Tenaga Kesehatan
Penyakit
Stroke
Diabetes
Mellitus *
Tumor
Prevalensi (%)
15 - 24
1.1
25 - 34
1.6
35 - 44
2.9
45 - 54
8.1
55 - 64
15.5
0.6
1.8
5.0
10.5
13.5
2.4
4.2
7.1
8.7
8.8
Penyakit
Jantung
0.3
0.5
1.0
1.9
2.5
Hipertensi
0.9
2.5
6.3
11.9
17.2
* Populasi perkotaan (melalui pembuluh darah vena dan 2 jam pembebanan glukosa)
Sumber: RISKESDAS 2007
Website: www.litbang.depkes.go.id
53. 8 Kelompok Penyebab Kematian (SP 2010)
Kode ICD
10, WHO
O00-O08
Underlying cause of
maternal death
Pregnancy with abortive
outcome
O10-O16
O44-O46
Region
Kalimantan Sulawesi
2.7
5.6
Jawa-Bali
4.2
Oedema, proteinuria, and
hypertensive disorder
(HDK)
33.3
33.1
34.9
32.6
25.8
32.4
32.4
Placenta previa, premature
separation of placenta and
Antepartum haemorrhage
Other maternal care related
to fetus and amniotic cavity
and possible delivery
problems
4.4
2.7
4.3
2.3
3.6
3.3
3.0
1.7
0.0
0.8
0.1
1.6
O64-O66
Obstructed Labour
0.5
1.1
0.0
0.6
1.0
0.8
O72
Postpartum haemorrhage
(PPP)
16.4
16.8
28.1
26.3
29.8
20.3
20.3
O20-O29, O60O63, O67O71, O73O75, O81-O84
Other complications of
pregnancy and delivery
11.1
6.0
2.9
7.9
5.9
7.2
O85-O99
Complication predominantly
related puerperium and
other conditions
27.6
34.3
27.1
23.9
29.7
30.2
100.0
(N=1737)
100.0
(N=3334)
100.0
(N=587)
O30-O43, O47O48
Total
IBT
4.2
Indonesia
Sumatera
3.7
4.1
100.0
100.0
1000
Website:(N=887) (N=7524)
www.litbang.depkes.go.id
(N=979)
58. Usia Kawin
Proporsi Remaja/Dewasa Muda Menurut
Tempat Tinggal dan Status Kawin, Riskesdas 2010
Jenis
Kelamin
Kota
Kelompok
Umur
Belum
(Tahun) Kawin Kawin
10-14
Laki-laki 15-19
20-24
10-14
Perempuan 15-19
20-24
99,9
98,7
82,9
99,9
92,8
46,9
0,1
1,3
17,1
0,1
7,2
53,1
Desa
Belum
Kawin
Kawin
99,9
97,8
71,7
99,7
82,5
14,4
0,1
2,2
28,3
0,3
17,5
85,6
Website: www.litbang.depkes.go.id
59. Penggunaan KB & Jumlah Anak
yang dilahirkan
Contraceptive Prev. Rate
Number of Live Births by Age
100.0
Number of Children
80.0
Age
0
58.0
60.0
51.6
44.4
40.9
40.0
Currently Used Have Stopped
15 - 19
4
5
6
10 - 14 25.9 74.1
20 - 24
0.0
10 - 14
3
15 - 19 25.3 69.1 4.4 0.9 0.3
14.716.1
20.0
2
25.9
24.8
23.5
1
9.9
71.8 15.1 2.5 0.5 0.1 0.1
Never
20 - 24
Website: www.litbang.depkes.go.id
60. Karakteristik Ibu melahirkan,
Riskesdas 2010
20.0
16.7
16.9
Persen
16.0
12.0
8.0
6.7
7.6
4.0
0.0
Terlalu Muda (<20
tahun)
Terlalu Tua (35+ tahun) Terlalu dekat (≤24 bulan)Terlalu banyak Anak (>4)
Karakteristik Ibu melahirkan
Website: www.litbang.depkes.go.id
61. Ibu Hamil: Pertambahan Berat Badan (kg)
IOM, 2009
Minggu
Sumber: Studi Kohort Tumbuh Kembang Anak, 2012
Website: www.litbang.depkes.go.id