Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
1. Kanker menjadi penyebab kematian nomor dua di Indonesia setelah penyakit jantung.
2. Upaya pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk deteksi dini dan pencegahan kanker belum berhasil meningkatkan partisipasi masyarakat.
3. Diperlukan program yang terintegrasi dan peran serta masyarakat untuk menurunkan angka kejadian dan kematian akibat kanker.
Dokumen tersebut membahas kebijakan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dengan pendekatan kampus sehat yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan. Ringkasannya adalah: (1) kampus sehat bertujuan menciptakan lingkungan yang mendukung pola hidup sehat, (2) meliputi aspek perilaku, layanan kesehatan, lingkungan, dan pendidikan, (3) melibatkan kerja sama berbagai pihak untuk
Dokumen tersebut membahas peran remaja dan karang taruna dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Kabupaten Bantul. GERMAS bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui perubahan perilaku hidup sehat seperti meningkatkan aktivitas fisik dan konsumsi sayur dan buah. Remaja dan karang taruna berperan sebagai agen perubahan di lingkungan mereka untuk mencapai tujuan GERMAS.
Dokumen tersebut membahas peran remaja dan karang taruna dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Kabupaten Bantul. GERMAS bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui perubahan perilaku hidup sehat seperti makan buah dan sayur, olahraga berkala, dan pemeriksaan kesehatan. Re maja dan karang taruna berperan sebagai agen perubahan di komunitasnya.
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
Dokumen tersebut memberikan ringkasan strategi peningkatan program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Provinsi Jawa Barat untuk mencapai tujuan Jawa Barat sebagai juara. Ringkasan strateginya meliputi pelaksanaan kunjungan keluarga ke seluruh wilayah, integrasi program kesehatan, dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal kesehatan.
Buletin ini membahas situasi penyakit kanker global dan nasional. Secara global, kanker merupakan penyebab kematian utama dengan jumlah kasus baru dan kematian yang sangat besar pada tahun 2012. Kanker payudara, prostat dan paru adalah jenis kanker dengan persentase kasus baru tertinggi. Kanker paru dan payudara juga menjadi penyebab kematian akibat kanker tertinggi. Di Indonesia, prevalensi kanker cukup tinggi
Membangun Siskesda Wonosobo part 3 - Merumuskan Upaya KesehatanSuprijanto Rijadi
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan jenis upaya kesehatan yang sesuai dengan kondisi dan situasi di Kabupaten Wonosobo. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan antara lain pelayanan kesehatan yang ada saat ini beserta permasalahannya, pola pengembangan daerah lima tahun ke depan, serta sumber daya yang dibutuhkan seperti fasilitas, SDM, alat kesehatan, dan dana untuk menjalankan kegiatan tersebut
POSYANDU DALAM INTEGRASI LAYANAN PRIMER-1.pptxMatahariCahaya1
Dokumen tersebut membahas upaya integrasi layanan primer melalui Posyandu dalam mendukung transformasi sistem kesehatan Indonesia. Posyandu direstrukturisasi menjadi lebih terintegrasi dengan memberikan layanan untuk seluruh sasaran usia hidup secara bersamaan. Standarisasi layanan kesehatan dasar dilakukan di tingkat Puskesmas, Pustu, dan Posyandu untuk mencapai cakupan yang lebih luas.
1. Kanker menjadi penyebab kematian nomor dua di Indonesia setelah penyakit jantung.
2. Upaya pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk deteksi dini dan pencegahan kanker belum berhasil meningkatkan partisipasi masyarakat.
3. Diperlukan program yang terintegrasi dan peran serta masyarakat untuk menurunkan angka kejadian dan kematian akibat kanker.
Dokumen tersebut membahas kebijakan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dengan pendekatan kampus sehat yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan. Ringkasannya adalah: (1) kampus sehat bertujuan menciptakan lingkungan yang mendukung pola hidup sehat, (2) meliputi aspek perilaku, layanan kesehatan, lingkungan, dan pendidikan, (3) melibatkan kerja sama berbagai pihak untuk
Dokumen tersebut membahas peran remaja dan karang taruna dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Kabupaten Bantul. GERMAS bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui perubahan perilaku hidup sehat seperti meningkatkan aktivitas fisik dan konsumsi sayur dan buah. Remaja dan karang taruna berperan sebagai agen perubahan di lingkungan mereka untuk mencapai tujuan GERMAS.
Dokumen tersebut membahas peran remaja dan karang taruna dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Kabupaten Bantul. GERMAS bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui perubahan perilaku hidup sehat seperti makan buah dan sayur, olahraga berkala, dan pemeriksaan kesehatan. Re maja dan karang taruna berperan sebagai agen perubahan di komunitasnya.
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
Dokumen tersebut memberikan ringkasan strategi peningkatan program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Provinsi Jawa Barat untuk mencapai tujuan Jawa Barat sebagai juara. Ringkasan strateginya meliputi pelaksanaan kunjungan keluarga ke seluruh wilayah, integrasi program kesehatan, dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal kesehatan.
Buletin ini membahas situasi penyakit kanker global dan nasional. Secara global, kanker merupakan penyebab kematian utama dengan jumlah kasus baru dan kematian yang sangat besar pada tahun 2012. Kanker payudara, prostat dan paru adalah jenis kanker dengan persentase kasus baru tertinggi. Kanker paru dan payudara juga menjadi penyebab kematian akibat kanker tertinggi. Di Indonesia, prevalensi kanker cukup tinggi
Membangun Siskesda Wonosobo part 3 - Merumuskan Upaya KesehatanSuprijanto Rijadi
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan jenis upaya kesehatan yang sesuai dengan kondisi dan situasi di Kabupaten Wonosobo. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan antara lain pelayanan kesehatan yang ada saat ini beserta permasalahannya, pola pengembangan daerah lima tahun ke depan, serta sumber daya yang dibutuhkan seperti fasilitas, SDM, alat kesehatan, dan dana untuk menjalankan kegiatan tersebut
POSYANDU DALAM INTEGRASI LAYANAN PRIMER-1.pptxMatahariCahaya1
Dokumen tersebut membahas upaya integrasi layanan primer melalui Posyandu dalam mendukung transformasi sistem kesehatan Indonesia. Posyandu direstrukturisasi menjadi lebih terintegrasi dengan memberikan layanan untuk seluruh sasaran usia hidup secara bersamaan. Standarisasi layanan kesehatan dasar dilakukan di tingkat Puskesmas, Pustu, dan Posyandu untuk mencapai cakupan yang lebih luas.
Similar to 01_GERMAS-NTB-ROKOM.pptx POLA HIDUP SEEHAT.pptx (20)
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
(GERMAS)
drg. Oscar Primadi, MPH
Kepala Biro Komunikasi & Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan
1
Temu Blogger Kesehatan Nusa Tenggara Barat
2. Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014)ya
Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015
Ceder
a
7%
Penya
kit
Tidak
Menu
lar
37%
Penya
kit
Menu
lar
56%
Ceder
a
8%
Penya
kit
Tidak
Menul
ar
49%
Penyak
it
Menul
ar
43%
Cedera
9%
Penya
kit
Tidak
Menu
lar
58%
Penya
kit
Menu
lar
33%
1990 2000 2010 2015
Keterangan: Pengukuran beban penyakit dgn Disability-adjusted Life Years (DALYs) hilangnya hidup dlm
tahun akibat kesakitan & kematian prematur
Ceder
a
13%
Penyak
it Tidak
Menul
ar…
Penya
kit
Menul
ar…
TRANSISI EPIDEMIOLOGI
2
• Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat
3. PHYLARIASI
S
HIV + AIDS MALARIA
Rp. 13,2 T
/ Year
Case in 2012 :
591.823
Loss of
productive days:
1,575
Loss of
productive days
due to HIV:
932.121.225
Lost of absolute
productive days:
626.484.858
Average
Minimum Income
Rate per day (Rp)
: 79.000
Prevalence.: 4,7 %
In-risk population:
102.279.736
people
Infected
population:
4.897.148 people
Total loss
asumption per
case (based on
Minimum Income
Rate in 2013) :
2.753.368/ year
Total malaria
case on ACT (2012)
: 417.000
Number of malaria
case in population:
1.237.389
Productive days
loss per case: 5
Total productive
days loss:
6.186.944
Absolute
productive days
loss: 4.640.208
Average Minimum
Income Rate per
day (Rp) : 79.000
Number of
death ODHA
(50%) :
295.911,50
Years loss: 35
Years of
productive days
loss: 10.356.903
Total
productive days
loss:
3.780.269.413
Average
Minimum
Income Rate per
day (Rp) :
79.000
Economic loos
due to HIV-AIDS
(Rp) :
Rp. 51,5 T
/ Year
Rp. 350 T /
Year
Rp. 366 M/
Year
ECONOMIC LOSS DUE TO DISEASES
4. 4
Penyebab kematian
saat ini memang
didominasi oleh
penyakit tidak menular
(PTM).
Namun, tidak terlepas
dari aspek Kesehatan
Lingkungan
10 PENYEBAB KEMATIAN UTAMA (SEMUA UMUR)
Sample Registration System (SRS) Indonesia, 2014
6. YANKES (58%)
PUSKESMAS
RUMAH SAKIT
PELAYANAN
UNTUK ORANG SEHAT
ATAU SAKIT
MENJAGA TETAP SEHAT dan
DITINGKATKAN
DERAJAT KESEHATANNYA
PARADIGMA SEHAT
MENGELUH SAKIT (30%)
FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN
FKTP LAINNYA
SELFCARE (42%)
MUTU
PELAYANAN
6
7. 7
PENGERTIAN
Suatu tindakan yang sistematis dan terencana
yang dilakukan secara bersama-sama
oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan
berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup
INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 1 TAHUN 2017
8. TUJUAN GERMAS
AGAR MASYARAKAT BERPERILAKU SEHAT
SEHINGGA BERDAMPAK PADA :
Kesehatan
Terjaga
Biaya untuk
berobat
berkurang
Produktif
Lingkungan
Bersih
8
9. Bentuk Kegiatan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
1Melakukan Aktivitas Fisik
2 Mengonsumsi Sayur dan
Buah
3 Tidak Merokok
4 Tidak Mengonsumsi Alkohol
5 Memeriksa Kesehatan
Secara Rutin
6 Membersihkan Lingkungan
7 Menggunakan Jamban
10.
11. DAG
RI
PP &
PA POR
A
POM
DIKBU
D
AGAM
A
PER
TANI
AN
KEU
ANG
AN
KOM
INFO
BPJS
PU
PERA
PERHU
BUNG
AN
PERDA
GANG
AN
KKP
LHK
NAKER
PAN &
RB
11
Partisipasi perempuan
untuk deteksi dini PTM, KIE
Kampanye Gemar
OR, Sarana OR
Koord & Fasilitasi
Pemda
UKS, Sekolah Ramah Anak,
Aktivitas Fisik
Konseling pra
nikah, Poskestren
Gerakan Memasyarakatkan
Makan Ikan
Jalur sepeda dan
pejalan kaki
Cukai dan pajak
rokok, minuman
beralkohol
Promosi makan
sayur dan buah produksi
dalam negeri
Keamanan dan
mutu pangan
segar
Sarana aktivitas fisik di
pemukiman dan TTU, Ruang
terbuka hijau
Meningkatkan
pelayanan
Keamanan PJAS,
Keamanan mutu pangan
olahan
Mengendalikan pencemaran
air, penghapusan bahan bekas
tambang berbahaya, bank
sampah
Perusahaan melalukan deteksi
dini penyakit pada pekerja,
ruang ASI, OR di tpt kerja, KTR
Instansi pemerintah pst &
daerah menyediakan sarana
aktivitas fisik, OR, deteksi dini
rutin, ruang ASI, KTR, mkn
sayur buat pd rapat
ILM hidup sehat,
pengawasan iklan/tayangan
TANGGUNG JAWAB LINTAS SEKTOR
DALAM GERMAS
12. SIAPA YANG MELAKSANAKAN ?
Seluruh lapisan masyarakat
Keluarga
Mempraktekkan pola
hidup sehat sehari-hari
Masyarakat
Individu
Dunia Usaha
Akademisi
Menggerakkan institusi
dan organisasi masing-
masing
Organisasi Masyarakat
Pemerintah
Pusat dan
Daerah
Menyediakan : kurikulum
pendidikan, fasilitas olahraga,
sayur dan buah, fasilitas
kesehatan, transportasi,
Kawasan Tanpa Rokok, taman
untuk beraktivitas, Iklan Layanan
Masyarakat, car free day, dsb
13. Rumah Perjalanan
Minimal 30 menit sehari
Sekolah Tempat kerja Tempat umum
MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK
Dapat dilakukan dimana saja, kapan saja ...
17. PENYAKIT TIDAK MENULAR PERLU DICEGAH
Melalui
GERAKAN MASYARAKAT
HIDUP SEHAT (GERMAS)
OLEH SEBAB ITU............
1
7
Editor's Notes
Dalam 4 (empat) tahun terakhir terjadi pergeseran pola penyakit. Jika dulu penyakit menular merupakan penyakit terbanyak dalam pelayanan kesehatan, saat ini bergeser, Penyakit Tidak Menular yang memiliki proporsi utama (57% dari total kasus), hal ini merupakan fenomena yang terjadi pada negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini terjadi akibat perubahan pola hidup masyarakat, pola hidup yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik dan kebiasaan makan yang tidak baik merupakan penyebab hal tersebut
Slide ini menggambarkan berbagai penyakit menular yang seharus nya dapat dicegah dan dikendalikan dengan baik. Bila tidak dikendalikan dengan baik secara Ekonomi berpotensi kehilangan pembiayaan secara besar, seperti Philariasis akan ada ekonomi loss Rp. 13,27 T per tahun.
Demikian pula dengan Sanitasi, akibat perilaku manusia yang menyebabkan sanitasi yang tidak layak bagi kesehatan (sanitasi yang belum terkelola) dengan baik akan berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi Rp. 58 triliyun per tahun
Slide di atas menggambarkan Penyebab kematian utama akibat PTM di Indonesia tahun 2014, 3 (tiga) diantaranya berkaitan dengan lingkungan yaitu Tuberkulosis, Peneumonia dan gabungan diare.
Dalam 3 (tiga) tahun pelaksanaan JKN menunjukkan data bahwa saat ini Rp. 16,9 Triliun atau 29,67% Beban Jaminan Kesehatan terserap untuk membiayai penyakit Katastropik (merupakan penyakit tidak menular), yaitu: 1) Penyakit Jantung (13%); 2) Gagal Ginjal Kronik (7%); 3) Kanker (5%); 4) Stroke (2%) 5) Thalasemia (1%); 6) Haemofilia (0,2%); 6) Leukemia (0,3%)
Disisi lain dengan pola gaya hidup yang tidak sehat seperti kurang aktifitas fisik, kurang makan sayur dan buah, jarang nya melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala sangat berpotensi /berisiko menyebabkan timbulnya penyakit berat, seperti Jantung, Obesitas, Stoke, dll.
Melihat kondisi seperti ini, kita harus segera melakukan sesuatu, yakni meningkatkan upaya preventif dan promotif, tanpa meninggalkan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Kembali pada dua pendekatan penerapan Paradigma Sehat, selain pendekatan keluarga, penerapan selanjutnya adalah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau GERMAS.
Paradigma Sehat adalah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) sebagimana telah ditetapkan melalui Inpres Nomor 1 Tahun 2017, yaitu Suatu tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup
Kegiatan Germas Hidup sehat dilakukan dengan cara antara lain :
Melakukan aktivitas fisik
Mengonsumsi sayur dan buah
Tidak merokok
Tidak mengonsumsi alkohol
Memeriksa kesehatan secara rutin
Membersihkan lingkungan
Menggunakan jamban
Bila pada pendekatan keluarga yang berperan adalah tenaga kesehatan di Puskesmas, dalam slide berikut, GERMAS memerlukan keterlibatan lintas sektor.
Seperti kita ketahui, Kemenkes tidak akan mungkin mampu menghadapi banyaknya permasalahan kesehatan sendirian, sehingga memerlukan bantuan, dukungan dan kerja sama banyak pihak untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan.
Siapa saja yang melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ?
Seluruh lapisan masyarakat harus terlibat dalam Germas Hidup Sehat.
Individu, keluarga dan masyarakat mempraktekkan pola hidup sehat sehari-hari.
Akademisi (universitas), dunia usaha (Swasta), organisasi masyarakat (Karang Taruna, PKK, dsb), organisasi profesi menggerakkan institusi dan organisasi masing-masing agar anggotanya berperilaku sehat.
Melakukan aktivitas fisik.
Aktivitas fisik adalah :
Setiap gerakan tubuh yang melibatkan otot rangka dan mengakibatkan pengeluaran energi.
Aktivitas fisik dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
Lakukanlah paling sedikit 30 menit setiap hari
Batasilah kegiatan banyak duduk seperti: menonton TV, main game dan komputer apalagi ditambah dengan makan makanan kudapan yang manis, asin dan berminyak.
Aktivitas fisik dapat dilakukan :
Di Sekolah:
Melakukan peregangan pada pergantian jam pelajaran
Bermain saat istirahat
Memperbanyak kegiatan berjalan
2. Di Rumah:
Melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci, berkebun, menemani anak bermain
2. Di Tempat Kerja
Melakukan peregangan di sela-sela jam kerja
Memperbanyak kegiatan berjalan
3. Dalam Perjalanan
Menggunakan tangga
Berhenti 1-2 halte sebelum halte yang dituju
Memarkir kendaraan agak jauh
Berhenti untuk peregangan dalam perjalanan jarak jauh atau macet
Melakukan peregangan di dalam mobi, bis
4. Di Tempat Umum
Memanfaatkan taman kota untuk aktivitas fisik
Memperbanyak kegiatan di ruang terbuka
Menggunakan sepeda ke tempat kerja
Mengonsumsi Sayur dan Buah
Sajikanlah sayur dan buah dalam menu sehari-hari baik untuk di rumah, di sekolah, di tempat kerja, untuk semua anggota keluarga : bayi, balita, anak sekolah, dewasa, pekerja, ibu hamil, usia lanjut.
Manfaatkan buah dan sayur lokal yang tersedia di pasar setempat.
Batasi makanan yang mengandung gula, garam dan minyak, serta perbanyak air putih.
Cucilah tangan sebelum makan.
Memeriksa kesehatan secara rutin.
Agar kesehatan kita terjaga, periksalah secara rutin yaitu : cek tekanan darah, cek kadar gula darah, cek kolesterol darah, tes darah lengkap di laboratorium, ukur lingkar perut dan untuk khusus perempuan, lakukan tes IVA (Inpeksi Visual Asam cuka) untuk deteksi dini kanker leher rahim. Periksakanlan 6 bulan sekali.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan di Puskesmas dan pelayanan kesehatan lainnya, serta Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) terdekat.
Terima kasih..
Ayo mari hidup sehat, karena sehat investasi bagi semua orang
Dengan Pola gaya Hidup Tidak Sehat tersebut yang bisa menimbulkan penyakit tidak menular perlu di STOP/dicegah melaui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).