Rencana Kerja Operasional (RKO) ini merangkum rencana kerja Triyo Rachmadi selaku petugas TKHI untuk kloter 55 SOC sepanjang pelaksanaan ibadah haji, mulai dari pra-embarkasi, di embarkasi, di pesawat, di Jeddah, di Makkah, di Madinah, hingga kepulangan."
Salah satu modal pembangunan Nasional adalah sumber daya manusia yang berkualitas yaitu sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan sosial serta mempunyai produktivitas yang optimal. Untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan sosial serta produktivitas yang optimal diperlukan upaya-upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan secara terus menerus yang dimulai sejak dalam kandungan, balita/ usia prasekolah, usia sekolah sampai dengan usia lanjut. Dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan mewujudkan tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.
Upaya pengembangan masyarakat Indonesia yang merata, adil dan makmur tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah semata. Secara proporsional tugas ini diemban pula oleh seluruh komponen bangsa, termasuk di dalamnya masyarakat yang bersangkutan itu sendiri, maupun oleh lapisan masyarakat lain yang secara sosial ekonomi berkemampuan relatif lebih baik. Seluruh komponen ini mempunyai kepentingan untuk secara aktif bersinergi dalam upaya perbaikan taraf kesejahteraan masyarakat. Jaminan Kesehatan Nasional yang dimulai 1 Januari 2014 dan secara bertahap menuju ke Universal Health Coverage [UHC], secara umum memiliki tujuan mempermudah masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu. Perubahan pembiayaan menuju ke universal health coverage merupakan hal yang baik, namun mempunyai dampak dan resiko sampingan. Program penjaminan ganda, ketidakmerataan ketersediaan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan dan kondisi geografis, menimbulkan masalah baru berupa kesenjangan antara kualitas dan kuantitas sumberdaya manusianya serta aspek pelayanan peserta asuransi kesehatan dan sosialisasi ke masyarakat. Agar terjadi daya dukung antara penyelenggara dan partisipannya diperlukan kerjasama berbagai pihak.
Salah satu modal pembangunan Nasional adalah sumber daya manusia yang berkualitas yaitu sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan sosial serta mempunyai produktivitas yang optimal. Untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan sosial serta produktivitas yang optimal diperlukan upaya-upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan secara terus menerus yang dimulai sejak dalam kandungan, balita/ usia prasekolah, usia sekolah sampai dengan usia lanjut. Dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan mewujudkan tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.
Upaya pengembangan masyarakat Indonesia yang merata, adil dan makmur tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah semata. Secara proporsional tugas ini diemban pula oleh seluruh komponen bangsa, termasuk di dalamnya masyarakat yang bersangkutan itu sendiri, maupun oleh lapisan masyarakat lain yang secara sosial ekonomi berkemampuan relatif lebih baik. Seluruh komponen ini mempunyai kepentingan untuk secara aktif bersinergi dalam upaya perbaikan taraf kesejahteraan masyarakat. Jaminan Kesehatan Nasional yang dimulai 1 Januari 2014 dan secara bertahap menuju ke Universal Health Coverage [UHC], secara umum memiliki tujuan mempermudah masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu. Perubahan pembiayaan menuju ke universal health coverage merupakan hal yang baik, namun mempunyai dampak dan resiko sampingan. Program penjaminan ganda, ketidakmerataan ketersediaan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan dan kondisi geografis, menimbulkan masalah baru berupa kesenjangan antara kualitas dan kuantitas sumberdaya manusianya serta aspek pelayanan peserta asuransi kesehatan dan sosialisasi ke masyarakat. Agar terjadi daya dukung antara penyelenggara dan partisipannya diperlukan kerjasama berbagai pihak.
1. RENCANA KERJA OPERASIONAL
(RKO)
Nama Petugas : Triyo Rachmadi, S.Kep.
Jenis Tugas : TKHI (Perawat)
No Kloter : 55 SOC ( Kabupaten Kebumen)
Gelombang : II
Tanggal Berangkat : 08 Oktober 2012
Jam Berangkat : 07.15 WIB
PETUGAS HAJI KLOTER
EMBARKASI ADI SUMARMO SURAKARTA
TAHUN 1433 H / 2012 M
RKO Triyo Rachmadi, S.Kep. 1
2. DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN 3
URAIAN RENCANA KERJA OPERASIONAL PETUGAS TKHI :
A. RENCANA KERJA OPERASIONAL PRA EMBARKASI 5
B. RENCANA KERJA OPERASIONAL DI EMBARKASI 5
C. RENCANA KERJA OPERASIONAL DI PESAWAT (SAAT KEBERANGKATAN) 7
D. RENCANA KERJA OPERASIONAL DI JEDDAH (SAAT KEDATANGAN) 7
E. RENCANA KERJA OPERASIONAL DI MAKKAH (PRA WUKUF) 8
F. RENCANA KERJA OPERASIONAL DI ARMINA 10
G. RENCANA KERJA OPERASIONAL DI MAKKAH (PASCA WUKUF) 12
H. RENCANA KERJA OPERASIONAL DI MADINAH 12
I. RENCANA KERJA OPERASIONAL DI JEDDAH (SAAT KEPULANGAN) 13
J. RENCANA KERJA OPERASIONAL DI PESAWAT (SAAT KEPULANGAN) 14
K. RENCANA KERJA OPERASIONAL DI DEBARKASI 14
PENUTUP 16
LEMBAR PENGESAHAN 17
RKO Triyo Rachmadi, S.Kep. 2
3. PENDAHULUAN
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena berkat
dan karuniaNya atas upaya pelayanan terhadap jamaah haji secara terus menerus dapat
dilaksanakan, sehingga amanat Undang-Undang No. 13 Tahun 2008 Bab II Pasal 5 tentang
“Penyelenggaraan Ibadah Haji” bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan
perlindungan yang sebaik-baiknya melalui sistem manajemen penyelenggaraan yang baik agar
pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan aman, tertib, lancar dan nyaman sesuai dengan
tuntutan agama serta jamaah haji dapat melaksanakan ibadah secara mandiri sehingga diperoleh
haji yang mabrur.
Penyusunan Rencana Kerja Operasional (RKO) diharapkan mampu menjadi peranan utama
dalam manajemen karena merupakan proses yang tidak berakhir pada rencana tetapi merupakan
pedoman yang harus ditindaklanjuti dan diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas sehingga
terwujud koordinasi dalam kesatuan tindakan.
Sedangkan penyusunan Rencana kerja Operasional (RKO) petugas kloter ini mempunyai
maksud dan tujuan agar petugas kloter mampu memahami Rencana Kerja Operasionak (RKO),
mampu menyadari pentingnya rencana operasional, mampu menyusun rencana kerja operasional
secara baik dan benar serta mampu menjadikan rencana kerja operasional sebagai acuan dalam
melaksanakan tugas sebagai petugas kloter.
Selanjutnya kami selaku petugas haji yang menyertai Kloter Calon Jamaah Haji Kloter 55 SOC
tahun 1433 H/ 2012 M (gelombang II) menyampaikan gambaran tugas-tugas kami secara global
sebagai berikut:
1. Rencana Kerja Operasional pra Embarkasi
2. Rencana Kerja Operasional di Embarkasi
3. Rencana Kerja Operasional di Pesawat (saat keberangkatan)
4. Rencana Kerja Operasional di Jeddah (saat kedatangan)
5. Rencana Kerja Operasional di Makkah (pra Wukuf)
6. Rencana Kerja Operasional di Armina
7. Rencana kerja Operasional di Makkah (Pasca Wukuf)
8. Rencana Kerja Operasional di Madinah
RKO Triyo Rachmadi, S.Kep. 3
4. 9. Rencana Kerja Operasional di Jeddah (saat kepulangan)
10. Rencana Kerja Operasional di Pesawat (saat kepulangan)
11. Rencana Kerja Operasional di Debarkasi
Upaya mewujudkan peningkatan pelayanan yang terbaik bagi jemaah haji Kloter 55 SOC
(Gelombang II) tahun 1433 H/2012 M, kami selaku petugas kloter mempunyai komitmen :
IKRAR PETUGAS
Bismillahirohmanirrohiiim
Kami petugas Kloter Embarkasi Adisumarmo Solo Tahun 1433 H/ 2012 M berikrar dan
berkomitmen:
A. Mendahulukan pelayanan jemaah haji dari kepentingan pribadi
B. Melayani jemaah haji secara profesional sepanjang waktu, dengan mengembangkan sifat :
• Kreatif
• Amanah
• Jujur
• Inovatif
• Istiqomah
• Disiplin
• Rajin
• Ikhlas
• Sabar
C. Melayani jemaah haji dengan menghindari sifat :
• Dusta
• Emosi
• Malas
RKO Triyo Rachmadi, S.Kep. 4
5. • Egois
• Tamak
Dengan mempunyai Rencana Kerja Operasional (RKO) yang baik dan memegang teguh komitmen
yang ada, Insya Allah pelayanan yang akan diberikan dapat memuaskan dan sesuai dengan harapan
semua pihak terutama para jemaah haji.
Demikian atas segala kekurangan harap dimaklumi dan dimaafkan serta atas perhatian dan
bantuannya kami ucapkan banyak terima kasih.
Boyolali, 06 Oktober 2012
Petugas TKHI Kloter 55 SOC
Triyo Rachmadi, S.Kep.
URAIAN RENCANA KERJA OPERASIONAL PETUGAS TKHI
Antisipasi
Hari/Tgl/Jam Lokasi Uraian Tugas Kordinasi
Kasus
Selasa, PRA A. RKO PRA EMBARKASI
10 Juli 2012 EMBARKASI 1. Melakukan integrasi dengan Kemenag
07.30 – petugas yang ada untuk Kabupaten,
16.45 WIB memperoleh jadwal pembinaan Team Kloter, Persiapan
Sampai calon jemaah haji TPHI, TPIHI, Berkas &
dengan 2. Memperkenalkan diri pada Ka Ru / TKHD, TPHD, Paspor
Rabu, Ka Rom pada waktu pembinaan di TPIHD, KaRu,
26 daerah Kabupaten Kebumen KaRom
September 3. Mendeteksi secara dini calon
2012, jam jemaah haji yang termasuk
07.30-16.00 golongan resiko tinggi, observasi
WIB dan mandiri TKHI, KaRu, Obat-obatan
4. Mengingatkan kepada calon KaRom Emergency
jemaah haji tentang kelengkapan
dokumen kesehatan (BKJH) dan
obat yang perlu dibawa
5. Berperan dalam pembinaan calon
RKO Triyo Rachmadi, S.Kep. 5
6. TKHI, TPHI,
TPIHI, KaRu,
KaRom
jemaah haji dengan memberikan
penyuluhan kesehatan yang
meliputi : persiapan sebelum
keberangkatan, kesehatan fisik
dan mental, penyakit yang sering
terjadi di seputar ibadah haji dan
cara penanggulangannya
Sabtu
1. Melaporkan kedatangan kepada
06 Oktober
WISMA petugas Team PPIH,
2012
ARMINA 2. Konsolidasi dengan semua TPHI, TPIHI
Jam 08.00
petugas kloter
WIB
Ahad, EMBARKASI H. RKO DI EMBARKASI
07 Oktober (Asrama 1. Melapor kepada PPIH Embarkasi
2012 HajiDonohudan) 2. Menyerahkan Rencana Kerja
Jam 08.00 Operasional (RKO)
Team Kloter
sampai 3. Melakukan persiapan untuk
dengan penyambutan calon jemaah haji di
16.00 WIB embarkasi PPIH
4. Menyambut kedatangan para
calon jemaah haji
5. Membantu petugas Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP) dalam KKP
pemeriksaan akhir kesehatan
calon jemaah haji
6. Memantau calon jemaah haji Mendahulukan
beresiko tinggi dan mengecek calon jemaah
kelengkapan pengisian buku haji resiko
kesehatan termasuk pengisian tinggi untuk
lembar obat dan lembar vaksinasi pemeriksaan
Meningitis
7. Mengikuti rapat pemantapan KaRu
dan KaRom yang diselenggarakan
oleh PPIH embarkasi
8. Menginformasikan kepada para PPIH, TPHI,
calon jemaah haji tentang Balai KaRu,
Pengobatan yang disediakan oleh KaRom,
PPIH embarkasi TPHD, TPIHD,
9. Menganjurkan agar calon jemaah TKHD
RKO Triyo Rachmadi, S.Kep. 6
7. Mengecek
obat yang
dibawa sudah
dicatat di BKJH
atau belum
haji ikut menjaga kebersihan
lingkungan asrama Team Kloter,
10. Membantu pembagian Living Cost, KaRu,
Gelang Identitas dan Kartu Makan KaRom,
kepada calon jemaah haji melalui TPHD, TPIHD,
KaRu dan KaRom TKHD
11. Melaksanakan pengamanan
penyakit kepada calon jemaah haji
terutama kewaspadaan terhadap
Senin, EMBARKASI Kejadian Luar Biasa (KLB)
08 Oktober 12. Meminta manifest bagi calon
2012 jemaah haji yang beresiko tinggi
Jam 04.00 dari petugas KKP dan
WIB memantaunya
13. Membantu calon jemaah haji
dalam pemeriksaan barang
Senin, PESAWAT Q. RKO DI PESAWAT
08 Oktober (Saat (Saat Keberangkatan) 1. Siapkan
2012 Keberangkatan) 1. Mengenalkan diri kepada crew obat darurat
Jam 07.15 pesawat terutama “ Puser “ dan yang di
WIB mengecek persediaan / pesawat
kelengkapan obat dan alat Team Kloter, tidak ada
kesehatan di pesawat KaRu, 2. Jemaah haji
2. Memberikan penyuluhan terhadap KaRom, yang mabuk
jemaah haji tentang penggunaan TKHD, TPIHD, di
toilet di pesawat terbang TPHD, Crew perjalanan
3. Memberikan pengobatan kepada Pesawat diberikan
jemaah haji yang sakit di pesawat obat anti
dan mencatat di buku kesehatan mabuk
4. Memantau jemaah haji yang 3. Bila ada
beresiko tinggi jemaah haji
5. Menginformasikan kepada “ Puser yang pusing
“ apabila ada jemaah haji yang berikan obat
gawat atau meninggal dunia di paracetamol
pesawat 4. Sarankan
6. Membuat verifikasi AV bila ada kepada
RKO Triyo Rachmadi, S.Kep. 7
8. jemaah haji yang meninggal dunia jamaah haji
di pesawat untuk tidak
7. Mencatat obat-obatan / alat menunda
kesehatan yang dipakai dalam makan
formulir untuk pelaporan kepada
pihak penerbangan TPHI, TPIHI,
8. Mencatat jemaah haji yang perlu KaRu, KaRom
berobat ke Balai Pengobatan Haji
Indonesia (BPHI), Jeddah (laporan
kesehatan)
9. Membantu TPHI dalam
mengumpulkan sobekan lembaran
paspor (Lembar “D”)
10. Mengecek makanan / catering
sebelum dibagikan ke jemaah haji
Senin, BANDARA KING R. RKO DI JEDDAH
08 Oktober ABDUL AZIZ, (Saat Kedatangan)
2012 JEDDAH Di Ruang Tunggu Team Kloter,
Jam 14.45 1. Membantu jemaah haji turun dari KaRu,
WIB pesawat KaRom,
(10.45 WAS) 2. Memantau keadaan kesehatan TPHD, TPIHD,
jemaah haji terutama pada jemaah TKHD
haji resiko tinggi (“Resti”) selama
pemeriksaan dokumen oleh
petugas imigrasi Arab Saudi
Di Tempat Istirahat
1. Melaporkan keadaan kesehatan
jemaah haji ke Balai Pengobatan
Haji Indonesia (BPHI) Jeddah
Sektor
2. Mengambil obat-obatan dan alat
kesehatan (tas kloter) di BPHI
jeddah / sektor air port serta
mengecek kelengkapannya
3. Memantau kesehatan jemaah haji
4. Melayani jemaah haji yang sakit
dan merujuk ke BPHI
5. Memberikan penyuluhan
kesehatan kepada jemaah haji
terutama kebersihan perorangan
dan lingkungan
6. Memantau kemungkinan
terjadinya KLB (Kejadian Luar
Biasa)
7. Mengecek makanan / catering
Team Kloter, Menghimbau
sebelum dibagikan ke jemaah haji
KaRu, kepada
8. Miqot Umrah
KaRom, jemaah haji
Persiapan berangkat ke Makkah
TPHD, TPIHD, untuk
1. Mengecek kesehatan jamaah haji
TKHD memakai
melalui KaRu / KaRom terutama
masker dan
jamaah haji resiko tinggi (“Resti”)
minum yang
2. Memberikan pelayanan kesehatan
banyak
RKO Triyo Rachmadi, S.Kep. 8
9. kepada jemaah haji yang sakit
E. RKO DI MAKKAH
(PRA WUKUF)
1. Membantu jemaah haji turun dari
bus terutama yang beresiko tinggi Team Kloter,
2. Bersama TPHI minta kepada KaRu,
Maktab untuk mendapatkan KaRom,
Selasa
tempat / ruangan pelayanan TPIHD, TPHD, Jamaah haji
09 Oktober MAKKAH
kesehatan jamaah haji TKHD dihimbau
2012 (Tiba Di
3. Memantau kondisi kesehatan minum yang
Jam 01.45 Makkah)
jemaah haji dan mengobati jika Petugas banyak
WAS
ada yang sakit serta bila perlu Maktab,
merujuk ke Sektor disertai Petugas
pencatatan Sektor
4. Melaporkan kondisi jemaah haji
kepada Sektor
5. Thawaf Umrah
1. Memberikan pelayanan kesehatan Menempel
kepada para jemaah haji pamflet
2. Mengadakan kunjungan rutin ke /leaflet lokasi
kamar-kamar jemaah haji guna pos kesehatan
memantau kondisi kesehatan di tempat –
jemaah haji tempat yang
3. Menginformasikan lokasi strategis
pelayanan kesehatan kloter 49
SOC kepada jemaah haji
Selasa,
4. Memberikan penyuluhan
09 Oktober
kesehatan tentang Heat stroke,
2012
gizi, kesehatan lingkungan dan
Jam 01.45
MAKKAH menjaga kondisi kesehatan
WAS sampai
(Selama di 5. Merujuk jemaah haji yang sakit
dengan
Makkah) yang tidak bisa ditangani di kloter
Ahad, 21
ke BPHI / RSAS
Oktober
6. Membuat dan menyampaikan
2012 jam
laporan harian ke Sektor
23.00 WAS
7. Mengecek serta melengkapi
formulir pencatatan pelaporan dan
obat-obatan / alat kesehatan
8. Membuat AV apabila ada jemaah
haji yang meninggal dunia
9. Mengikuti rapat koordinasi bila
ada.
Ahad, MAKKAH 1. Bersama Team Kloter melakukan Team Kloter, Jemaah haji
21 Oktober PRA ARMINA orientasi tempat ke Armina KaRu, harus banyak
2012 (3 Hari 2. Mendata jemaah haji yang sakit KaRom, minum
Jam 07.00 Sebelumnya) yang akan disafari-wukufkan TPHD TPIHD,
RKO Triyo Rachmadi, S.Kep. 9
10. 3. Melaporkan jemaah haji yang akan
disafari-wukufkan ke Sektor 3
(tiga) hari sebelum keberangkatan
ke Arafah
4. Meningkatkan pemantauan dan
Menjaga
WAS penyuluhan kepada jemaah haji TKHD, Sektor
kondisi
5. Menyiapkan obat-obatan / alat
kesehatan
kesehatan, kalau perlu anfragh
obat untuk kebutuhan di Armina
1. Memantau kesehatan jemaah haji
2. Membanyu jemaah haji naik bus
terutama yang beresiko tinggi
Rabu, 3. Koordinasi antar TKHI, TKHD untuk
24 Oktober MAKKAH membagi tugas di bus secara
2012 (Persiapan ke terpisah.
Jam 14.00 Armina)
WAS
F. RKO DI ARMINA Team Kloter,
1. Membantu jemaah haji turun dari TPHD, TPIHD,
bus terutama yang beresiko tinggi TKHD
dan membantu menuju kemah
2. Memantau dan mengobati jemaah
haji yang sakit Maktab
3. Merujuk jemaah haji sakit yang
Kamis,
tidak bisa diatasi sendiri ke BPHI,
25 Oktober
Mobile Hospital Arab Saudi atau ke
2012
RSAS
Jam 07.00 Menjaga
4. Melaksanakan penyuluhan
WAS ARAFAH kondisi
kesehatan tentang Heat Stroke
Sampai (Tiba di Arafah kesehatan dan
dan pencegahannya PHBS
dengan & Wukuf) minum yang
5. Mengecek makanan / catering
18.00 WAS banyak
sebelum dibagikan ke jemaah haji
6. Membuat laporan harian dan
(9
diserahkan ke petugas PPIH Arab
Dzulhijjah)
Saudi di Arafah
7. Meningkatkan kewaspadaan
terjadinya Kejadian Luar Biasa
(KLB)
8. Membuat AV jika ada jemaah haji
yang meninggal dunia
Kamis, 1. Membantu jemaah haji menaiki
25 Oktober ARAFAH bus terutama yang beresiko tinggi
2012 (Persiapan Ke 2. Membagi TKHI dan TKHD di bus
Jam 18.00 Muzdalifah) yang berlainan dan memantau
WAS kesehatan para jemaah haji
RKO Triyo Rachmadi, S.Kep. 10
11. 1. Membantu jemaah haji turun dari
bus terutama yang beresiko tinggi
2. Memantau kesehatan jemaah haji
3. Membikan obat-obatan /
pengobatan pada jemaah haji yang
Kamis,
sakit
25 Oktober
4. Memberikan penyuluhan
2012
kesehatan tentang menjaga
Jam 20.00 Team Kloter,
kesehatan dan lingkungan
WAS sampai KaRu, KaRom,
MUZDALIFAH terutama mewaspadai suhu udara Udara dingin
dengan TPHD, TPIHD,
yang dingin
24.00 WAS TKHD
5. Mengambil batu kerikil untuk
melempar jumrah
(9
6. Menghimbau jemaah haji jangan
Dzulhijjah)
terlalu jauh dri rombongan saat
mencari kerikil
Jum’at, 26 1. Membantu jemaah haji menaiki
Oktober MUZDALIFAH bus terutama yang beresiko tinggi
2012 (Persiapan Ke 2. Membagi TKHI dan TKHD di bus
Jam 00.30 Mina) yang berlainan
WAS
1. Melaporkan kepada petugas
Sektor / PPIH di Mina tentang
kondisi kesehatan jemaah haji
1. Membawa
2. Mengobati atau merujuk jemaah
bekal
haji yang sakit ke BPHI / RSAS
makanan
3. Melaksanakan penyuluhan
2. Menghimbau
kesehatan tentang Heat Stroke
jemaah haji
dan pencegahannya
Jum’at, untuk tidak
4. Membantu menyiapkan Surat Team Kloter,
26 Oktober mengambil
Kematian bagi jemaah haji yang KaRu, KaRom,
2012 MINA waktu afdhal
meninggal dunia di kemah (COD) TPHD, TPIHD,
Jam 02.00 (Saat Tiba Dan 3. Banyak
dan membuat AV TKHD
WAS Selama Di minum
5. Meningkatkan kewaspadaan
Tenda) 4. Jangan
terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB)
(10 menunda
6. Mengecek makanan / catering Maktab
Dzulhijjah) makan
yang akan dibagikan ke jemaah
5. Sampah sisa
haji
makanan
7. Membuat laporan harian dan
yang
mengunjungi tenda-tenda jemaah
menumpuk
haji
dibersihkan
8. Memantau sanitasi / sampah
RKO Triyo Rachmadi, S.Kep. 11
12. Jum’at,
26 Oktober
2012
Jam 06.00
1. Melontar jumrah dan membantu
WAS
pengaturan jemaah haji melempar
Sampai
jumrah Ula, Wustha dan ‘Aqabah
dengan
2. Menyertai jemaah haji dalam
Ahad, MINA (Jamarat) Kelelahan
melempar jumrah secara
28 Oktober
bergantian
2012
3. Memantau kesehatan jemaah haji
Jam 13.00
khususnya yang beresiko tinggi
WAS
(10,11,12
Dzulhijjah)
1. Mengatur jemaah haji untuk
kembali ke Makkah setelah selesai
kegiatan di Mina baik Nafar Awwal
Ahad, maupun Nafar Tsany bersama
28 Oktober MINA petugas kloter
TPHI, TPIHI,
2012 (Persiapan Ke 2. Mengawasi dan mengecek jemaah
KaRu, KaRom
Jam 15.00 Makkah) haji supaya tidak ada yang
WAS tertinggal dari rombongan
3. Melaporkan ke PPIH jika akan
meninggalkan Mina menuju ke
Makkah
MAKKAH G. RKO DI MAKKAH
(Tiba Di (PASCA WUKUF)
Makkah) 1. Melaporkan kepada petugas Team Kloter, Jaga
Sektor tentang kondisi kesehatan KaRu, Kesehatan
jemaah haji KaRom,
2. Mencatat pemakaian obat-obatan TPHD, TPIHD,
dan melaporkan ke Sektor TKHD,
3. Anfragh obat-obatan ke Sektor Petugas
atau langsung ke Daker Maktab
4. Merujuk ke BPHI / RSAS apabila ISPA
Ahad, 28 ada penderita yang tidak bisa
Oktober diatasi di kloter
2012 5. Memantau kondisi kesehatan
Jam 17.00 jemaah haji, visitasi dan membuat Diare
WAS sampai laporan harian penderita (jemaah
dengan haji)
Kamis, 08 6. Mengirim laporan harian ke Sektor
Nopember 7. Mengobati penderita dan
2012 memantau kejadian jamaah haji
Jam 06.30 mengenai kemungkinan Kejadian
WAS Luar Biasa (KLB)
8. Mengadakan penyuluhan
kesehatan Sektor
9. Memantau kesehatan jemaah haji
setelah Thawaf Ifadah
RKO Triyo Rachmadi, S.Kep. 12
13. 10. Melaporkan kepada Sektor untuk
jamaah yang perlu dipulangkan
dini
1. Sebelum meninggalkan Makkah
melakukan Thawaf Wada’
2. Pengecekan kesehatan jemaah haji
melalui Ketua Regu dan Ketua
Rombongan
MAKKAH Team Kloter,
Kamis,08 3. Pengecekan pelayanan kesehatan
(Akan Ke KaRu,
Nopember dan obat-obatan
Madinah / KaRom,
2012 4. Melaporkan ke Sektor tentang
Persiapan Ke TPHD, TPIHD,
Jam 06.30 kepindahan ke Madinah
Madinah) TKHD
WAS 5. Memberikan pelayanan kesehatan
bagi jemaaah haji yang sakit
6. Melaporkan jemaah haji
yangmasih dirawat di RSAS dan
BPHI ke Sektor
H. RKO DI MADINAH
Kamis,
1. Melaporkan ke Sektor tentang • Memakai
08
kondisi jemaah haji ke Sektor peralatan
Nopember
2. Menyampaikan laporan dan tebal /
2012
meminta obat-obatan ke Sektor masker
Jam 08.30
3. Merujuk jemaah haji yang sakit • Banyak
WAS Team Kloter,
yang tidak bisa diatasi di kloter ke minum
sampai KaRu,
BPHI / RSAS hangat dan
dengan KaRom,
MADINAH 4. Menginformasikan lokasi Pos buah
Sabtu, 17 TPHD, TPIHD,
(Saat Tiba Di Kesehatan Kloter kepada jemaah • Mandi
Nopember TKHD,
Madinah) haji cukup 1
2012 Petugas
5. Memantau kesehatan jemaah haji (satu) kali
Jam 09.30 Maktab
dan visitasi rutin sehari
WAS
6. Mengobati jemaah haji sakit dan • Jatah
melakukan pencatatan serta makanan
membuat laporan harian catering
7. Memberi penyuluhan kesehatan segera
8. Membuat AV apabila terjadi dimakan
jemaah haji yang meninggal dunia
1. Pengecekan kesehatan jemaah haji
melalui Ketua Regu dan Ketua
Rombongan serta Visitasi rutin
2. Pengecekan alat kesehatan dan
Sabtu, 17
MADINAH obat-obatan bagi jemaah haji yang Team Kloter,
Nopember
(Akan sakit KaRu, KaRom,
2012
Berangkat Ke 3. Melaporkan jemaah haji yang TPHD, TPIHD,
Jam 09.30
Jeddah) masih dirawat di RSAS dan BPHI ke TKHD
WAS
Sektor dan meminta bukti
4. Melaporkan ke Sektor tentang
kepulangan ke Jeddah
RKO Triyo Rachmadi, S.Kep. 13
14. I. RKO DI JEDDAH
(Saat Kepulangan)
1. Melaporkan ke Sektor tentang
Team Kloter, • Banyak
kondisi jemaah haji
KaRu, minum,
2. Memantau kondisi kesehatan
Sabtu, KaRom, memakai
jemaah haji
17 TPHD, TPIHD, masker
JEDDAH 3. Melaksanakan pengamanan
Nopember TKHD, • Catatan
(Di Hotel penyakit kemungkinan terjadinya
2012 Petugas medis dan
Transit) Kejadian Luar Biasa (KLB)
Jam 12.15 Sektor obat-
4. Mencatat dan melaporkan sisa
WAS obatannya
obat-obatan ke BPHI
• Meningistis
5. Mengobati jemaah haji yang sakit,
BPHI • influenza
jika perlu merujuk ke BPHI
6. Serah terima obat-obatan dan alat
kesehatan
1. Membantu dan mengatur
kelancaran jemaah haji turun dari
bus
2. Memantau kesehatan jemaah haji
Sabtu, 17 terutama jemaah haji yang
Nopember beresiko tinggi (Resti)
Team Kloter,
2012 3. Mengusahakan jemaah haji “ Kelelahan
KaRu,
Jam 14.15 Resti” berdekatan dengan petugas
JEDDAH KaRom,
selama menunggu di Bandara
(Di Bandara) TPHD, TPIHD,
4. Mengecek catering sebelum Makan jangan
TKHD
dibagikan ke jemaah haji ditunda
5. Memantau kemungkinan
terjadinya KLB (Kejadian Luar
Biasa)
6. Meminta obat seperlunya untuk
persiapan di Pesawat
Sabtu, PESAWAT J. RKO DI PESAWAT
17 (Saat (Saat Kepulangan)
Nopember Kepulangan) 1. Membantu jemaah haji menaiki Team Kloter, Istirahat cukup
2012 pesawat dan perkenalan dengan KaRu,
Jam 06.15 crew pesawat KaRom,
WAS 2. Mengecek obat-obatan dan TPHD, TPIHD,
memeriksa peralatan kesehatan di TKHD, Crew
pesawat Pesawat Makan jangan
3. Memberikan pengobatan kepada ditunda
jemaah haji yang sakit di pesawat
dan mencatat di BKJH
4. Mencatat jemaah haji yang sakit
pada formulir pengamatan
penyakit di pesawat untuk
diserahkan kepada KKP Debarkasi
Indonesia (Laporan Penerbangan)
5. Mengingatkan agar Kartu Kuning
K3JH dikirim ke Puskesmas
setempat setelah 14 hari tiba di
daerah asal
RKO Triyo Rachmadi, S.Kep. 14
15. 6. Membantu TPHI dalam
mengumpulkan sobekan
lembaran pasport (lembar
Debarkasi)
7. Mengecek catering sebelum
dibagikan ke jemaah haji
8. Memantau kemungkinan
terjadinya Kejadian Luar Biasa
(KLB)
9. Melaporkan jumlah dan kondisi
kesehatan jemaah haji kepada
Team Kesehatan Debarkasi
(Laporan Penerbangan)
Ahad, 18 PESAWAT 1. Melaporkan kepada Phuser 2
Nopember (Menjelang (dua) jam sebelum mendarat jika
2012 Pendaratan) ada jemaah haji yang saki atau
Jam 08.15 meninggal dunia agar
WIB disampaikan ke petugas bandara
Ahad, DEBARKASI K. RKO DI DEBARKASI
18 (Asrama Haji 1. Membantu jemaah haji turun dari
Nopember Donohudan) pesawat dengan tertib,
2012 diutamakan lebih dahulu orang
Jam 10.00 yang sakit, udzur, jamaah
WIB perempuan kemudian jemaah
laki-laki
2. Melaporkan jumlah jemaah haji
Team Kloter,
dan kondisi kesehatan jemaah haji
KaRu,
kepada Team Kesehatan
KaRom,
Debarkasi (KKP)
TPHD, TPIHD,
3. Merujuk jemaah haji yang sakit di
TKHD, Crew
poliklinik Debarkasi
Pesawat,
4. Menyerahkan Buku Laporan Tugas
Petugas
PPIH setempat (Seksi Pemantau
Debarkasi
Petugas)
5. Menghimbau ke jemaah haji agar
menyiapkan BKJH dan lembar
K3JH yang akan distempel oleh
petugas KKP yang kemudian akan
disehkan oleh jemaah haji ke
Puskesmas setempat 2 (dua)
minggu setelah kepulangan
RKO Triyo Rachmadi, S.Kep. 15
16. PENUTUP
Demikian Rencana Kerja Operasional (RKO) ini yang kami buat. Kami berharap semoga Rencana kerja
Operasional (RKO) petugas yang mendampingi calon jamaah haji kloter 55 SOC (gelombang II) tahun 2012 M/
1433 H ini dapat menjadi asuhan/ pedoman kerja petugas kloter Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) selama
bertugas baik petugas yang berasal dari pusat maupun daerah.
Tentu kesempurnaan Rencana Kerja Operasional (RKO) ini jauh dari yang diharapkan masih banyak
kekurangan serta kelemahannya. Untuk itu kami mohon kritik dan saran kepada Bapak/ ibu Fasilitator untuk
dapat melengkapi dan menyempurnakan sehingga dapat sesuai dengan yang diinginkan bersama.
Semoga Alloh SWT meridhoi serta memberikan kemudahan kepada Kami di dalam melaksanakan
tugas mendampingi jamaah haji khususnya kloter 55 SOC, dengan demikian para jamaah haji dapat
melaksanakan ibadahnya dengan baik dan lancar. Mudah-mudahan kinerja kamipun dicatat sebagai amal
ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan haji yang mabrur. Amiiiin
RKO Triyo Rachmadi, S.Kep. 16
17. Boyolali, 06 Oktober 2012
Petugas TKHI
Triyo Rachmadi, S.Kep.
LEMBAR PENGESAHAN
Rencana Kerja Operasional (Individual) disusun sebagai Pedoman dalam pelaksanaan tugas
pendampingan pada jemaah haji khususnya di bidang pelayanan kesehatan
Boyolali, 06 Oktober 2012
Fasilitator Petugas TKHI (Perawat)
RKO Triyo Rachmadi, S.Kep. 17