Dokumen tersebut berisi ringkasan sembilan risiko kesehatan dan keselamatan kerja yang mungkin terjadi selama proyek klinik onsite, termasuk gangguan otot tulang, paparan bahan kimia dan virus, serta risiko ergonomi. Dokumen ini menyarankan rencana mitigasi untuk masing-masing risiko agar dampaknya dapat dikurangi.
Dokumen tersebut membahas tentang standar K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Kebakaran) di rumah sakit. Terdapat beberapa poin penting K3 yang perlu dipenuhi rumah sakit untuk mendapatkan akreditasi, seperti pencegahan kebakaran, keamanan pasien, kesehatan kerja pegawai, pengelolaan bahan berbahaya, sanitasi lingkungan kerja, dan penanganan sampah medis. Dokumen ini juga menjelaskan tentang panduan dan
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi bahaya dan penilaian resiko di tempat kerja, yang meliputi:
1. Mengidentifikasi berbagai jenis bahaya fisik, kimia, biologi, psikososial, dan ergonomi di tempat kerja
2. Menilai faktor-faktor penyebab bahaya dan mengestimasi besarnya resiko
3. Menerapkan hierarki pengendalian resiko untuk mengurangi dampak bahaya terhadap keselamatan dan kesehat
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), meliputi definisi, tujuan, faktor yang mempengaruhi kesehatan tenaga kerja, pelayanan kesehatan kerja, perbandingan antara safety dan health, serta masalah-masalah K3 khususnya di sektor informal dan industri.
Dokumen tersebut membahas tentang standar K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Kebakaran) di rumah sakit. Terdapat beberapa poin penting K3 yang perlu dipenuhi rumah sakit untuk mendapatkan akreditasi, seperti pencegahan kebakaran, keamanan pasien, kesehatan kerja pegawai, pengelolaan bahan berbahaya, sanitasi lingkungan kerja, dan penanganan sampah medis. Dokumen ini juga menjelaskan tentang panduan dan
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi bahaya dan penilaian resiko di tempat kerja, yang meliputi:
1. Mengidentifikasi berbagai jenis bahaya fisik, kimia, biologi, psikososial, dan ergonomi di tempat kerja
2. Menilai faktor-faktor penyebab bahaya dan mengestimasi besarnya resiko
3. Menerapkan hierarki pengendalian resiko untuk mengurangi dampak bahaya terhadap keselamatan dan kesehat
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), meliputi definisi, tujuan, faktor yang mempengaruhi kesehatan tenaga kerja, pelayanan kesehatan kerja, perbandingan antara safety dan health, serta masalah-masalah K3 khususnya di sektor informal dan industri.
Patient Safety Dalam Pelayanan Keperawatan Mata.pdfSYuniAst
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit, termasuk definisi keselamatan pasien, tujuan, standar, ruang lingkup, jenis insiden, pelaporan insiden, dan tindak lanjut hasil investigasi insiden. Tujuan akhir dari penerapan keselamatan pasien adalah mencegah terjadinya insiden dan kejadian tidak diharapkan di rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit, mencakup pentingnya penerapan sistem manajemen K3 Rumah Sakit untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyaman bagi seluruh pemangku kepentingan rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) K3 bertujuan melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja, (2) terdapat undang-undang yang mengatur pelaksanaan K3 di tempat kerja, dan (3) pentingnya mengidentifikasi bahaya K3 dan menerapkan budaya 5R untuk mencegah kecelakaan kerja.
OK ARIA BARITO PRESENTASI KESELAMATAN PASIEN.pptNonoRustono
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit dalam 3 kalimat. Pertama, rumah sakit memiliki berbagai risiko terkait pelayanan kesehatan yang dapat membahayakan pasien. Kedua, diperlukan sistem pelaporan insiden keselamatan pasien dan analisis risiko untuk mencegah terulangnya insiden. Ketiga, peningkatan kompetensi tenaga medis dan sarana prasarana rumah sakit diperlukan unt
Dokumen ini membahas tentang hygiene perusahaan, termasuk pengenalan lingkungan, penilaian lingkungan, dan pengendalian lingkungan untuk melindungi karyawan dan masyarakat dari efek samping teknologi. Hal ini mencakup identifikasi faktor bahaya lingkungan, evaluasi kondisi lingkungan kerja, dan penerapan berbagai metode teknis untuk menurunkan tingkat bahaya lingkungan.
Safety adalah segala bentuk usaha keselamatan yang berhubungan dengan cara kerja, tempat kerja, alat kerja, material, proses maupun landasan tempat kerja yg bertujuan utk mengendalikan potensi bahaya yg dapat menimbulakan kecelakaan kerja.
Patient Safety Dalam Pelayanan Keperawatan Mata.pdfSYuniAst
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit, termasuk definisi keselamatan pasien, tujuan, standar, ruang lingkup, jenis insiden, pelaporan insiden, dan tindak lanjut hasil investigasi insiden. Tujuan akhir dari penerapan keselamatan pasien adalah mencegah terjadinya insiden dan kejadian tidak diharapkan di rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit, mencakup pentingnya penerapan sistem manajemen K3 Rumah Sakit untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyaman bagi seluruh pemangku kepentingan rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) K3 bertujuan melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja, (2) terdapat undang-undang yang mengatur pelaksanaan K3 di tempat kerja, dan (3) pentingnya mengidentifikasi bahaya K3 dan menerapkan budaya 5R untuk mencegah kecelakaan kerja.
OK ARIA BARITO PRESENTASI KESELAMATAN PASIEN.pptNonoRustono
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit dalam 3 kalimat. Pertama, rumah sakit memiliki berbagai risiko terkait pelayanan kesehatan yang dapat membahayakan pasien. Kedua, diperlukan sistem pelaporan insiden keselamatan pasien dan analisis risiko untuk mencegah terulangnya insiden. Ketiga, peningkatan kompetensi tenaga medis dan sarana prasarana rumah sakit diperlukan unt
Dokumen ini membahas tentang hygiene perusahaan, termasuk pengenalan lingkungan, penilaian lingkungan, dan pengendalian lingkungan untuk melindungi karyawan dan masyarakat dari efek samping teknologi. Hal ini mencakup identifikasi faktor bahaya lingkungan, evaluasi kondisi lingkungan kerja, dan penerapan berbagai metode teknis untuk menurunkan tingkat bahaya lingkungan.
Safety adalah segala bentuk usaha keselamatan yang berhubungan dengan cara kerja, tempat kerja, alat kerja, material, proses maupun landasan tempat kerja yg bertujuan utk mengendalikan potensi bahaya yg dapat menimbulakan kecelakaan kerja.
1. Proyek Tanggal
Mitra Kerja PIC
Dampak Kuantitatif
(Ribu USD)
Probabilitas
Dampak
Risk
Priority
Number
(RPN)
Rencana Mitigasi
Biaya Mitigasi (Ribu
USD)
PIC
Dampak Kuantitatif
(Ribu USD)
Probabilitas
Dampak
Risk
Priority
Number
(RPN)
1
Mobilisasi peralatan ke
site
Operasi HSE
Gangguan Otot
Tulang Rangka
Angkat Angkut dan
Akward posture
Keluhan
muskuloskeletal
Compliance tubuh
Gangguan otot
tulang rangka
3 3 9
Pembuatan SOP
angkat angkut
barang &
penggunaan alat
bantu
Manajer Operasional 2 2 4
2
Pemeriksaan medis oleh
dokter
Operasi HSE
Tertular penyakit
dari pasien
Virus, bakteri,
jamur, parasit
Tanda-tanda
radang/infeksi
Pertahanan tubuh
Dokter
Terkena penyakit
infeksi dari pasien
3 2 6
Pembuatan SOP
Pemeriksaan
pasien, penggunaan
APD, dan
penyediaan APD
Koordinator Onsite Clinic 2 1 2
3
Pemeriksaan medis oleh
dokter
Operasi HSE
Gangguan Otot
Tulang Rangka
Ergonomi Kerja
Keluhan
muskuloskeletal
Compliance tubuh
Gangguan otot
tulang rangka
3 2 6
Pembuatan SOP
Kerja, Mini break,
muscle stretch
Koordinator Onsite Clinic 2 1 2
4
Pembuatan laporan dan
stock opname oleh
perawat
Operasi HSE
Gangguan Otot
Tulang Rangka
Ergonomi Kerja
Keluhan
muskuloskeletal
Compliance tubuh
Gangguan otot
tulang rangka
3 2 6
Pembuatan SOP
Kerja, Mini break,
muscle stretch
Koordinator onsite clinic 2 1 2
5
Perawatan medis pada
keadaan emergency
oleh perawat dan dokter
Operasi HSE
Tertular penyakit
dari pasien
Virus, bakteri,
jamur, parasit
Tanda-tanda
radang/infeksi
Pertahanan tubuh
Dokter/perawat
Terkena penyakit
infeksi dari pasien
3 2 6
Pembuatan SOP
Pemeriksaan
pasien, penggunaan
APD, dan
penyediaan APD
Koordinator onsite clinic 2 1 2
6
Perawatan medis pada
keadaan emergency
oleh perawat dan dokter
Operasi HSE
Gangguan Otot
Tulang Rangka
Ergonomi Kerja
Keluhan
muskuloskeletal
Compliance tubuh
Gangguan otot
tulang rangka
3 2 6
Pembuatan SOP
Kerja, Mini break,
muscle stretch
Koordinator onsite clinic 2 1 2
7
Perawatan medis pada
keadaan emergency
oleh perawat dan dokter
Operasi HSE
Pajanan bahan
kimia H2O2 dan
cairan antiseptik
Bahan kimia (H2O2
& cairan antiseptik)
Iritasi pada kulit
Daya tahan tubuh &
proteksi kulit
Iritasi kulit 3 2 6
Pembuatan SOP
Pemeriksaan
pasien, penggunaan
APD, dan
penyediaan APD
Koordinator Onsite Clinic 2 1 2
8
Perawatan sarana klinik
berkala oleh paramedis
Operasi HSE
Gangguan Otot
Tulang Rangka
Ergonomi Kerja
Keluhan
muskuloskeletal
Compliance tubuh
Gangguan otot
tulang rangka
3 2 6
Pembuatan SOP
Kerja, Mini break,
muscle stretch
Koordinator onsite clinic 2 1 2
9
Demobilisasi peralatan
ke site
Operasi HSE
Gangguan Otot
Tulang Rangka
Angkat Angkut dan
Akward posture
Keluhan
muskuloskeletal
Compliance tubuh
Gangguan otot
tulang rangka
3 3 9
Pembuatan SOP
angkat angkut
barang &
penggunaan alat
bantu
Manajer Operasional 2 2 4
Penyebab Risiko
(Risk Agent)
Gejala Risiko (KRI)
Faktor Positif
(Control)
No. Risk ID Fase Proyek Kategori Risiko
Kejadian Risiko
(Risk Event)
Form Risk Register Proyek
Onsite Clinic 24 November 2021
PT. Mevtek Premier N.Hendar / Selwaraja
Dampak Kualitatif
Inherent Mitigasi Residual
2. Dampak Kuantitatif
(Ribu USD)
Probabilitas
Dampak
Risk
Priority
Number
(RPN)
Rencana Mitigasi
Biaya Mitigasi (Ribu
USD)
PIC
Dampak Kuantitatif
(Ribu USD)
Probabilitas
Dampak
Risk
Priority
Number
(RPN)
Penyebab Risiko
(Risk Agent)
Gejala Risiko (KRI)
Faktor Positif
(Control)
No. Risk ID Fase Proyek Kategori Risiko
Kejadian Risiko
(Risk Event)
Dampak Kualitatif
Inherent Mitigasi Residual
10
Pengendalian limbah
medis
Operasi HSE
Kontaminasi bahan
limbah medis
Resiko tertular
penyakit.
Needle stick injury
agent limbah medis
dan virus/bacteri
tanda-tanda infeksi
SOP
Tempat
pembuangan limbah
medis khusus
Training tenaga
medis
Terkena penyakit
infeksi dari pasien
3 2 6
penggunaan APD
yang benar dan
Sharp container
untuk needle stick /
sharp object
Koordinator Onsite Clinic 2 1 2
11
Sterilisasi alat medis
dengan sterilisator
Operasi Teknikal
Tersetrum listrik
Electrical Burn
Keselahan dalam
pengoperasian
shock/trauma
terhadap personil
Lakukan sesuai
dengan prosedur
yang berlaku
luka bakar 5 1 5
Briefing dan
koordinasi sebelum
dan sesudah
kegiatan
Koordinator Onsite Clinic 3 1 3
12
Penggunaan obat / alat
/ bahan kesehatan habis
pakai
Operasi HSE
Obat kadaluarsa
kondisi obat rusak
Kurangnya
monitoring
terhadap stock
opname obat-
obatan
Keterlambatan
dalam penanganan
ketersediaan obat
laik pakai
Sesuai dengan SOP
dan prinsip FIFO
Stock obata -
obatan / bahan
kesehatan laik pakai
tidak tersedia
mencukupi
5 1 5
Check list reguler
obat / alat / bahan
kesehatan habis
pakai.
Check sebelum
diberikan ke pasien
Koordinator Onsite Clinic /
Paramedis
3 1 3
13
Hygiene inspection
klinik
Operasi HSE
Tergelincir
Terkena benda
panas
poor managament
housekeeping
memar & luka bakar
Instruksi Kerja
PPE
Pingsan
Luka / perdarahan
Sprain
4 2 8
Briefing dan
koordinasi sebelum
dan sesudah
kegiatan
Koordinator onsite clinic 2 2 4
14
Bekerja di ruangan
office
Operasi HSE
Paparan terhadap
debu, intensitas
pencahayaan,
ergonomi, kualitas
udara dalam
ruangan.
item peralatan
kantor, desain
kondisi ruangan dan
pemeliharaan tidak
rutin
keluhan terhadap
perorangan
kepedulian setiap
peroraangan
terhadap aspek HSE
di area kantor
Penyakit timbul
akibat paparan
kualitas area kerja
yang kurang sehat
3 3 9
Pemantauan dan
pengukuran
terhadap kualitas
area kerja bagi
kesehatan
General Affair / Support 2 1 2
15
Penggunaan
Komputer/Laptop
Operasi HSE
Bahaya sengatan
listrik, ergonomis
dan radiation
Peralatan yang
kurang memadai
terhadap effect
kesehatan
Mata pedih dan
penurunan daya
penglihatan
Pengaturan cara
ergonomi
menggunakan
laptop
penurunan daya
penglihatan (minus
effect) dari paparan
cahaya LED
3 3 9
Pengaturan desain
LED laptop atau
komputer sesuai
dengan standar
General Affair / Support 3 1 3
16
Mengambil/menaruh
dokumen/folder di rak
Operasi HSE
Droppet object /
kejatuhan benda
Cara handling yang
tidak benar
memar pada bagian
yang terkena
object/benda
Cara handling
sesuai dengan
koidional
barang/benda di
ruangan
First aid & nyeri 2 1 2
Membuat desain
atau menempatan
barang/benda yang
mudah dijangkau
General Affair / Support 1 1 1
17
Mencetak/mengeprint/f
otocopy
Operasi HSE
Posisi janggal, statis
( Ergonomi) &
Toner (Chemical)
Toner (Chemical)
Semutan, Pusing,
sakit kepala Pegal-
Pegal , Batuk Filek
Lakukan pekerjaan
sesuai dengan
persedur Ergonomi
Lakukan,
Housekeping dan
Monitoring di Office
Sakit Pingang ,
Myalgia, Batuk & flu
2 1 2
Menggunakan
mesin
fotocopy/print yang
masih layak
General Affair / Support 1 1 1
18
Penggunaan peralatan
listrik & Kotak kontrol
panel listrik
Operasi HSE
Kesentrum instalasi
kelistrikan
poor management
cable
luka bakar
Penataan installasi
cable or listrik
dengan benar
trauma dan luka
bakar
3 2 6
Penataan kelistrikan
sesuai dengan
prosedur dan
keselamatan
General Affair / Support 2 1 2
19 Menggunakan ATK Operasi HSE
Luka sayat, tertusuk
pada tangan
Hand Tool
(pelubang kertas &
Strepler), Hand
Tool
(Cutter/Gunting)
Rasa nyeri, infeksi
Penggunaan hand
tools (ATK) dengan
benar
infeksi luka 2 2 4
menggunakan ATK
yang aman dan ada
guard dalam setiap
handle
General Affair / Support 2 1 2
3. Dampak Kuantitatif
(Ribu USD)
Probabilitas
Dampak
Risk
Priority
Number
(RPN)
Rencana Mitigasi
Biaya Mitigasi (Ribu
USD)
PIC
Dampak Kuantitatif
(Ribu USD)
Probabilitas
Dampak
Risk
Priority
Number
(RPN)
Penyebab Risiko
(Risk Agent)
Gejala Risiko (KRI)
Faktor Positif
(Control)
No. Risk ID Fase Proyek Kategori Risiko
Kejadian Risiko
(Risk Event)
Dampak Kualitatif
Inherent Mitigasi Residual
20 Housekeeping Operasi HSE
Paparan terhadap
debu dan kontak
langsung dengan
object
Tidak menggunakan
APD yang benar
dan observasi area
kerja yang kuran
peduli
terabsobsi agent
dan nyeri
Melakukan
pekerjaan sesuai
dengan prosedur
akumalasi agent
dalam tubuh
3 2 6
Mengimlementasika
n pelaksanaan
housekeeping
sesuai dengan
prosedur
Houskeeper / Personal area 2 1 2
21
Posisi statis / tidak
bergerak saat
menumpang kendaraan
Operasi HSE
Faktor ergonomis
saat berkendara
posisi statis dan
desain ergonmis
tempat duduk
Pegal - pegal,
semutan
Melakukan Istirahat
sambil mengerakan
Anggota Tubuh
Sakit Pingang,
Myalgia
3 2 6
Sosialisasi Bahaya
Ergonomi di
Perjalanan &
Mengatur Posisi
(tempat
duduk/sandaran)
Seyaman Mungkin
Driver Operasional 2 1 2
GM
Selwaraja
Tanggal:
Tanggal: Tanggal:
HSE OHIH Manager / MR
dr. Nuri P Adi, MSc, MKK, SpOk
N.Hendar