Tahun 1900 Vietnam(IndoChina) berada dibawah kendali Perancis.
Hingga Perang Dunia ke-2 Jepang mengambil alih kekuasaan di Vietnam.
Kekalhan Jepang atas sekutu pada 2 September 1945 dimanfaatkan oleh Ho Chi Minh untuk memproklamasikan kemerdekaan Republik Demokratik Vietnam.
9 Oktober 1945 Jenderal Leclrec (Perancis) datang kembali ke Saigon untuk merebut kembali Hanoi yang diduduki Tiongkok dan bernegoisasi dengan Ho Chi Min
-> Vietnam diberikan otonomi tapi tetap dalam Uni Perancis
Penyatuan kedua Vietnam mendapat penolakan dengan alasan;
Utara = memilih bersatu dengan cara militer ketimbang politik.
Selatan = menolak proses penyatuan + didukung USA
Kepemimpinan Ngo Dinh Diem yang otoriter serta dianutnya keyakinan Katolik memunculkan oposisi atas pemerintahanya yaitu, Viet Cong (karena bertolak belakang dengan agama asli yaitu Buddha)
Desember 1960 terbentuk organisasi komunis National Front for the Liberation / NFL yang beranggotakan kader Vietnam Utara dan Selatan (Viet Cong)
2 Agustus 1964 kapal perusak AS USS Maddox sedang memonitor sinyal yang datang dari Vietnam Utara di Teluk Tonkin
dikejar oleh tiga kapal torpedo Vietnam Utara, Maddox menembakkan tiga tembakan peringatan dan kapal Vietnam Utara kemudian menyerang dengan torpedo dan tembakan senapan mesin.
Terdapat 4 korabna jiwa dari Vietnam, sementara US bebas korban jiwa
2 hari setelah peristiwa, yaitu 4 Agustus terulang kembali peristiwa serupa namun dilaporkan berita tersebut palsu
Resolusi Tonkin -> memberikan kewenangan kepada Presiden Johnson untuk membantu setiap negara Asia Tenggara yang pemerintahnya terancam oleh "agresi Komunis".
**Sebagai pembenaran secara hukum bagi Johnson untuk menggerakkan pasukan militer Amerika Serikat dan dimulainya perang terbuka terhadap Vietnam Utara
INSIDEN TELUK TONKIN
Tahun 1900 Vietnam(IndoChina) berada dibawah kendali Perancis.
Hingga Perang Dunia ke-2 Jepang mengambil alih kekuasaan di Vietnam.
Kekalhan Jepang atas sekutu pada 2 September 1945 dimanfaatkan oleh Ho Chi Minh untuk memproklamasikan kemerdekaan Republik Demokratik Vietnam.
9 Oktober 1945 Jenderal Leclrec (Perancis) datang kembali ke Saigon untuk merebut kembali Hanoi yang diduduki Tiongkok dan bernegoisasi dengan Ho Chi Min
-> Vietnam diberikan otonomi tapi tetap dalam Uni Perancis
Penyatuan kedua Vietnam mendapat penolakan dengan alasan;
Utara = memilih bersatu dengan cara militer ketimbang politik.
Selatan = menolak proses penyatuan + didukung USA
Kepemimpinan Ngo Dinh Diem yang otoriter serta dianutnya keyakinan Katolik memunculkan oposisi atas pemerintahanya yaitu, Viet Cong (karena bertolak belakang dengan agama asli yaitu Buddha)
Desember 1960 terbentuk organisasi komunis National Front for the Liberation / NFL yang beranggotakan kader Vietnam Utara dan Selatan (Viet Cong)
2 Agustus 1964 kapal perusak AS USS Maddox sedang memonitor sinyal yang datang dari Vietnam Utara di Teluk Tonkin
dikejar oleh tiga kapal torpedo Vietnam Utara, Maddox menembakkan tiga tembakan peringatan dan kapal Vietnam Utara kemudian menyerang dengan torpedo dan tembakan senapan mesin.
Terdapat 4 korabna jiwa dari Vietnam, sementara US bebas korban jiwa
2 hari setelah peristiwa, yaitu 4 Agustus terulang kembali peristiwa serupa namun dilaporkan berita tersebut palsu
Resolusi Tonkin -> memberikan kewenangan kepada Presiden Johnson untuk membantu setiap negara Asia Tenggara yang pemerintahnya terancam oleh "agresi Komunis".
**Sebagai pembenaran secara hukum bagi Johnson untuk menggerakkan pasukan militer Amerika Serikat dan dimulainya perang terbuka terhadap Vietnam Utara
INSIDEN TELUK TONKIN
Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 (PKN)Vivi Silvia
Penjelasan tentang latar belakang RIS, hasil Konferensi Meja Bundar (KMB), bentuk negara RIS, pembagian negara RIS, sistem pemerintahan RIS, dan lembaga negara RIS.
Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 (PKN)Vivi Silvia
Penjelasan tentang latar belakang RIS, hasil Konferensi Meja Bundar (KMB), bentuk negara RIS, pembagian negara RIS, sistem pemerintahan RIS, dan lembaga negara RIS.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
1. Kelompok 4
XII IPA 1
1ncrediscene 1ncrediscene
Dhia Syarifia
Maya Novita
Nadya Adina
Agiki Arkan
Astrolabe A
1ncrediscene 1ncrediscene
2.
3. Revolusi Hijau adalah sebutan
tidak resmi yang dipakai untuk
menggambarkan perubahan
fundamental dalam pemakaian
teknologi budidaya pertanian yang
dimulai pada tahun 1950-an hingga
1980-an di banyak negara
berkembang, terutama di Asia.
Gerakan Revolusi Hijau yang
dijalankan di negara – negara
berkembang dan Indonesia dijalankan
sejak rejim Orde Baru berkuasa.
4. Program Revolusi Hijau
bertujuan....
untuk meningkatkan persediaan
makanan dengan meningkatkan
hasil lahan pertanian yang dapat
dicapai dengan menanam bibit
pertanian yang baru dengan
disertai perbaikan pengolahan
tanah, sistem
pengairan, penggunaan
pupuk, perlindungan dari serangan
hama, dan pengenalan varietas
tanaman jenis unggul.
5. Pelaksanaan Revolusi Hijau
disponsori oleh Ford dan
Rockefeller Foundation yang
memiliki dua pusat penelitian
yang bernama International
Klaize and Wheat Improvement
Center dan di Filipina yang
bernama IRRI (International
RiceResearch Instute).
Pusat penelitian di
Meksiko dipimpin oleh Norman
E.Bourlang.
Norman
Borlaug, penerima
penghargaan Nobel Perdamaian
1970, adalah orang yang
dipandang sebagai konseptor
utama gerakan ini.
6. Perkembangan Revolusi Hijau
I. Revolusi tahap pertama, terjadi antara tahun 1500 – 1800 ketika kebanyakan
hasil pertanian (gandum, padi, jagung dan kentang) disebar keseluruh dunia.
II. Revolusi hijau tahap kedua, terjadi di Eropa dan Amerika Utara antara tahun
1850 – 1950 dan terutama di dasarkan penerapan hukum ilmiah terhadap
produksi hasil petanian dan hewan melalui penggunaan pupuk, irigasi dan
pemberantasan hama dn penyakit secara luas dan terkendali.
III. Revolusi tahap ketiga, terjadi di negara-negara maju sejak perang dunia II
terutama melalui seleksi dan persilangan genetika atas varietas tanaman dan
hewan unggul dan lebih resisten terhadap penyakit dan serangga.
IV. Revolusi hijau tahap keempat, telah tersebar luas pada tahun-tahun ini. Tahap
ini bukan hal yang baru, melainkan kombinasi dari revolusi hijau tahap kedua
dan tahap ketiga, dan terutama ditujukan untuk negara-negara berkembang.
Tahun 1967 varietas padi dan gandum jenis unggul dikembangkan di daerah-
daearah tropis dan sub tropis, seperti India, Turki, Pakistan, Indonesia.
7. Revolusi hijau mendasarkan diri pada empat pilar penting:
1) Penyediaan air melalui sistem irigasi
2) Pemakaian pupuk kimia secara optimal
3) Penerapan pestisida sesuai dengan tingkat serangan organisme
pengganggu
4) Penggunaan varietas unggul sebagai bahan tanam berkualitas.
9. Revolusi Hijau di Indonesia sudah dimulai sejak berlakunya UU Agraria
pada tahun 1870 yang dikeluarkan oleh pemerintah kolonial
Belanda, sehingga di Indonesia dapat dikembangkan berbagai jenis
tanaman.
Dalam perkembangannya pada masa Orde Baru, program Revolusi Hijau
digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan produksi pangan
di Indonesia, terutama produksi beras.
Revolusi Hijau dilaksanakan secara sistematis, terprogram, dan terus-
menerus sehigga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Indonesia.
10. Hal itu dibuktikan dengan Indonesia mampu meningkatkan
swasembada pangan yaitu penghasil beras sehingga Presiden Soeharto
mendapat Penghargaan Nobel.
Usaha yang dilakukan pemerintah Orde Baru untuk meningkatkan
swasembada pangan nasional yaitu:
a. Program Bimbingan Massal (Bimas) untuk meningkatkan produksi
beras.
b. Program Intensifikasi Massal (Inmas) yang merupakan kelanjutan
Bimas.
c. Program Intensifikasi Khusus (Insus) yang merupakan upaya
peningkatan produksi per unit.
d. Program Supra Intensifikasi Khusus (Supra Insus) yang
meningkatkan swasembada beras.
11. EKST ENSI F I KASI DAN
I NT ENSI F I KASI
PERT ANI AN
P r o g r a m -p r o g r a m t e r s e b u t
d i k e mb a n g k a n me l a l u i
i n t e ns i f i k a s i p e r t a n i a n , y a i t u
u p a y a p e n i n g k a t a n p r o d u k s i p e r
u n i t d a n e k s t e ns i f i k a s i , y a i t u
u p a y a p e r l u a s a n a r e a l p e r t a n i a n .
P e l a k s a n a a n Re v o l u s i h i j a u d i
I n d o n e s i a d i l a k u k a n me l a l u i
P a n c a u s a h a Ta n i d a n Sa p t a u s a h a
T a n i . Pa n c a u s a h a Ta n i me mi l i k i
l a n g k a h -l a n g k a h y a i t u :
a . Me k a n i s me d a l a m p e n g o l a h a n
t a n a h .
b . Me n g g u n a k a n i r i g a s i y a n g
ma p a n .
c . Me n g g u n a k a n p u p u k .
d . Me n g g u n a k a n o b a t p e n y e mp r o t
h a ma .
e . Me n g g u n a k a n b i b i t u n g g u l .
12. Meningkatkan produktivitas tanaman pangan.
Peningkatan produksi pangan menyebabkan
kebutuhan primer masyarakat industri menjadi
terpenuhi.
Indonesia berhasil mencapai swasembada beras.
Kualitas tanaman pangan semakin meningkat.
13. Berbagai organisme penyubur tanah musnah
Kesuburan tanah merosot / tandus
Tanah mengandung residu (endapan pestisida)
Hasil pertanian mengandung residu pestisida
Keseimbangan ekosistem rusak
Terjadi peledakan serangan dan jumlah hama.
14. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Perkembangan teknologi memberikan pengaruh positif bagi Indonesia khususnya bagi
peningkatan industri pangan:
1. Digunakannya pupuk buatan dan zat-zat kimia untuk memberantas hama penyakit
sehingga produksi pertanian pun meningkat.
2. Proses pengolahan lahanpun menjadi cepat dengan digunakan traktor.
3. Proses pengolahan hasil menjadi cepat dengan adanya alat penggiling padi
Adapun dampak negatif dari perkembangan teknologi tersebut adalah:
a. Timbulnya pencemaran pada air maupun tanah akibat penggunaan pestisida (pupuk
kimia) yang berlebih.
b. Penggunaan pestisida dapat membunuh hama tanaman, serangga pemakan
hama, burung, ikan dan hewan lainnya.
c. Adanya sistem peladangan berpindah atau penebangan pohon dalam jumlah besar
yang dilakukan oleh pihak pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) guna dibuat
pemukiman baru menyebabkan kerusakan lingkungan kususnya pada ekosistem tanah.
d. Semakin sempit lahan pertanian karena diubah menjadi wilayah pemukiman dan
industri.
e. Meningkatnya kegitan penggalian sumber alam, pertambangan liar yang kurang
memperhatikan kondisi lingkungan.
f. Pengurangan jumlah tenaga kerja manusia yang terlibat dalam proses produksi karena
telah tergantikan oleh mesin-mesin sehingga bersifat padat modal dan hemat tenaga
kerja. Berdampak pada munculnya pengangguran.
15. Gerakan Revolusi Hijau sebagaimana
telah umum diketahui di Indonesia tidak mampu
untuk menghantarkan Indonesia menjadi sebuah
negara yang berswasembada pangan secara
tetap, tetapi hanya mampu dalam waktu lima
tahun, yakni antara tahun 1984 – 1989.
Disamping itu, Revolusi Hijau juga telah menyebabkan
terjadinya kesenjangan ekonomi dan sosial pedesaan karena
ternyata Revolusi Hijau hanyalah menguntungkan petani yang
memiliki tanah lebih dari setengah hektar, dan petani kaya di
pedesaan, serta penyelenggara negara di tingkat pedesaan.