Perangkat pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa SMP dikembangkan menggunakan model 4-D. Hasil pengembangan berupa RPP dan LKS untuk materi bangun ruang diuji oleh ahli dan siswa. Uji coba menunjukkan perangkat valid, praktis, dan efektif meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa.
Erwin umasugi, hapzi ali, langkah & proses lit bis, ut ternate, 2017Erwin Umasugi
Diskusi-2 Minggu-2 MK Metode Penelitian Bisnis oleh tutor Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA dengan topik Langkah-langkah atau Proses dalam Penelitian Bisnis.
profil berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika open-ended di...renatanurlaily77
bab 1 (Pendahuluan)
latar belakang
pertanyaan peneliti
manfaat penelitian
batasan penelitian
definisi operasional
bab 2 (kajian pustaka)
profil
berpikir
berpikir kritis
pemecahan masalah
hubungan berpikir kritis dengan pemecahan masalah
matematika open-ended
kecemasan matematika
penelitian relevan
bab 3 (metodelogi)
jenis dan pendekatan
subjek penelitian
data dan sumber data
teknik pengumpulan data
teknik analisis data
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Dedy Wiranto
Dewasa ini kegiatan proses pembelajaran diselenggarakan sebagai suatu usaha sadar dan terencana sebagai suatu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga dapat menjangkau ranah hasil pembelajaran, baik secara peningkatan dalam ranah kognisi, afeksi dan ranah psikomotorik dalam bentuk perubahan sikap dan prilaku. Sehingga setiap lembaga pendidikan perlu dikelola oleh mereka yang memiliki kompetensi dalam membuat desain atau pola pembelajaran, sehingga dapat dilakukan perubahan dan penyesuaian dan adanya inovasi dalam proses pembelajaran.
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...Dedy Wiranto
Istilah model diartikan dalam prosedur kerja yang teratur atau sistematis, tampilan grafis, dan terdapat pemikiran yang bersifat penjelasan serta saran. Penjelasan tersebut menjelaskan bahwa sebuah model desain pembelajaran menyajikan bagaimana pembelajaran disajikan berdasarkan teori-teori seperti pembelajaran, psikologi, komunikasi, sistem dan sebagainya.
Ada berbagai model perancangan pembelajaran, serta setiap model pengembangan desain pembelajaran mempunyai kekurangan dan kelebihan. Dengan adanya beraneka ragam jenis model pengembangan desain pembelajaran memberikan kesempatan yang luas bagi para pengajar untuk dapat memilih model pengembangan desain pembelajaran yang sesuai dengan ilmu atau pengetahuan yang mereka bina. Pada hal ini pendidik mendapat kesempatan untuk dapat mengembangkan model-model desain pembelajaran yang sudah ada dengan menciptakan model-model turunan dari model pengembangan desain yang sudah ada. Dengan berkembangannya model-model desain dapat memberikan jawaban atas perkembangan zaman.
Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep
PAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BUKU JURNAL MELALUI METODE MIND MAPPING PADA...rosiahgama
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui realitas pembelajaran
akuntansi di SMK Gajah Mada Bandar Lampung, (2) mengetahui penerapan
metode Mind Mapping dalam pembelajaran akuntansi untuk meningkatkan hasil
belajar dan (3) mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran akuntansi
melalui metode Mind Mapping di kelas XI Akuntansi SMK Gajah Mada
Bandar Lampung tahun ajaran 2020/2021
Erwin umasugi, hapzi ali, langkah & proses lit bis, ut ternate, 2017Erwin Umasugi
Diskusi-2 Minggu-2 MK Metode Penelitian Bisnis oleh tutor Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA dengan topik Langkah-langkah atau Proses dalam Penelitian Bisnis.
profil berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika open-ended di...renatanurlaily77
bab 1 (Pendahuluan)
latar belakang
pertanyaan peneliti
manfaat penelitian
batasan penelitian
definisi operasional
bab 2 (kajian pustaka)
profil
berpikir
berpikir kritis
pemecahan masalah
hubungan berpikir kritis dengan pemecahan masalah
matematika open-ended
kecemasan matematika
penelitian relevan
bab 3 (metodelogi)
jenis dan pendekatan
subjek penelitian
data dan sumber data
teknik pengumpulan data
teknik analisis data
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Dedy Wiranto
Dewasa ini kegiatan proses pembelajaran diselenggarakan sebagai suatu usaha sadar dan terencana sebagai suatu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga dapat menjangkau ranah hasil pembelajaran, baik secara peningkatan dalam ranah kognisi, afeksi dan ranah psikomotorik dalam bentuk perubahan sikap dan prilaku. Sehingga setiap lembaga pendidikan perlu dikelola oleh mereka yang memiliki kompetensi dalam membuat desain atau pola pembelajaran, sehingga dapat dilakukan perubahan dan penyesuaian dan adanya inovasi dalam proses pembelajaran.
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...Dedy Wiranto
Istilah model diartikan dalam prosedur kerja yang teratur atau sistematis, tampilan grafis, dan terdapat pemikiran yang bersifat penjelasan serta saran. Penjelasan tersebut menjelaskan bahwa sebuah model desain pembelajaran menyajikan bagaimana pembelajaran disajikan berdasarkan teori-teori seperti pembelajaran, psikologi, komunikasi, sistem dan sebagainya.
Ada berbagai model perancangan pembelajaran, serta setiap model pengembangan desain pembelajaran mempunyai kekurangan dan kelebihan. Dengan adanya beraneka ragam jenis model pengembangan desain pembelajaran memberikan kesempatan yang luas bagi para pengajar untuk dapat memilih model pengembangan desain pembelajaran yang sesuai dengan ilmu atau pengetahuan yang mereka bina. Pada hal ini pendidik mendapat kesempatan untuk dapat mengembangkan model-model desain pembelajaran yang sudah ada dengan menciptakan model-model turunan dari model pengembangan desain yang sudah ada. Dengan berkembangannya model-model desain dapat memberikan jawaban atas perkembangan zaman.
Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep
PAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BUKU JURNAL MELALUI METODE MIND MAPPING PADA...rosiahgama
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui realitas pembelajaran
akuntansi di SMK Gajah Mada Bandar Lampung, (2) mengetahui penerapan
metode Mind Mapping dalam pembelajaran akuntansi untuk meningkatkan hasil
belajar dan (3) mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran akuntansi
melalui metode Mind Mapping di kelas XI Akuntansi SMK Gajah Mada
Bandar Lampung tahun ajaran 2020/2021
Modul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatifAldiRahadi
Tujuan saya membuat Modul ini, untuk memenuhi salah satu tugas Media Pembelajaran dan juga untuk membantu calon guru agar ilebih mudah untuk mengajar Matematematika dengan menggunakan Alat Peraga
UPAYA MENINGKATKAN MINAT HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE- A MATCH PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR DI KELAS V SDN MULYA JAYA DAN MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SDN MULYA JAYA KECAMATAN REBANG TANGKAS KABUPATEN WAY KANAN TAHUN AJARAN 2012/2013
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Review pengembangan fix
1. Nama : Siti Mar Atus Solikah
NPM : 21501072083
Kelas : 6-c
REVIEW ARTIKEL ILMIAH YANG BERJUDUL
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembelajaran matematika seharusnya tidak hanya berorientasi pada hasil akhir, tetapi
lebih menekankan pada proses selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan di beberapa sekolah menengah
pertama, pembelajaran matematika yang dilakukan kurang memberikan kesempatan
berpikir untuk mengevaluasi serta mencari kebenaran terhadap informasi yang diperoleh
sangat kurang, Sikap berpikir kritis dimana seharusnya siswa mampu menganalisis
masalah serta mangkonstruksi informasi yang diperoleh belum terlaksana dengan baik.
Selain itu, sikap kreatif dalam mencari informasi untuk menyelesaikan masalah dengan
menginvestigasi strategi-strategi yang memungkinkan untuk digunakan masih kurang,
sehingga siswa lebih cenderung mengikuti cara yang diajarkan guru. Siswa belum
mampu untuk mencari solusi dengan cara yang berbeda. Suatu tantangan bagi guru untuk
menciptakan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan kreatif.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian tersebut adalah:
1. Bagaimanakah proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika
smp untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif?
2. Bagaimanakah hasil pengembangan perangkat pembelajaran matematika smp
untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif?
3. Bagaimanakah hasil uji coba produk pengembangan perangkat pembelajaran
matematika smp untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif?
4. Bagaimanakah uji efektifitas produk pengembangan perangkat pembelajaran
matematika smp untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif?
1.3 Tujuan Pengembangan
Menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran (RPP,LKS, Penilaian)
1.4 Spesifikasi Produk
Menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran (RPP,LKS, Penilaian) untuk
meningkatkan kemampuan berfikir kreatif.
1.5 Manfaat Pengembangan
a. Manfaat teoritis :
Secara umum hasil pengembangan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
kepada pembelajaran matematika utamanya untuk meningkatkan kemampuan berfikir
kreatif matematika SMP.
b. Manfaat praktis :
Hasil pengembangan perangkat pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi penggunanya antara lain :
2. 1. Guru
a. Pengembangan perangkat pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi
alternatif dalam pemilihan untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif
matematika SMP.
b. Pengembangan perangkat pembelajaran ini diharapkan dapat sebagai
tambahan referensi untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif
matematika SMP yang berbeda dengan perangkat pembelajaran pada
umumnya.
c. Dengan adanya perangkat pembelajaran ini, guru dapat meningkatkan
kemampuan berfikir kreatif matematika SMP
2. Siswa
a. Sebagai perangkat pembelajaran yang berbeda dengan perangkat
pembelajaran pada umumnya.
b. Untuk meningkatkan minat siswa terhadap matematika sehingga dapat
meningkatkan daya ingat mereka, khususnya pada materi bangun ruang.
c. Tersedianya LKS yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif
matematika SMP.
3. Pengembang media pembelajaran lain
Sebagai bahan masukan dan pengetahuan tentang pengembangan perangkat
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif matematika
SMP
4. Bagi pengembang
Mendapatkan pengalaman mengembangkan perangkat pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan berfikir kreatif matematika SMP
1.6 Asumsi
Pada penelitian ini adalah siswa mengerjakan tes secara jujur dan mandiri.
1.7 Ruang Lingkup dan Keterbatasan
1.7.1 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian pengembangan perangkat pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan berfikir kreatif matematika SMP:
1. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran (RPP,LKS, Penilaian)
2. Produk ini untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif matematika SMP
3. Materi yang digunakan adalah bangun ruang (kubus,balok,prisma, dan limas) yang
memuat 2 KD, yaitu pada kompetensi tiga dan empat.
1.7.2 Keterbatasan
Keterbatasan dalam pengembangan perangkat pembelajaran sebagai berikut :
1. perangkat pembelajaran ini hanya pada bangun ruang (kubus,balok,prisma, dan
limas).
2. peneliti membatasi pengembangan perangkat pembelajaran hanya pada tahap
pendefinisian, perencanaan, dan pengembangan untuk tahap penyebaran dilakukan
terbatas hanya pada guru dan siswa.
3. BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Martin(http://www.eruptingmind.com/thinki ng-skills-in-psychology), menyebutkan bahwa
creative thinking is the ability to come up with new ideas or new ways in which something
can be done. Maksud dari pernyataan tersebut bahwa kemampuan berpikir kreatif adalah
kemampuan untuk menghasilkan ide atau cara baru dalam menghasilkan suatu produk. Pada
umumnya, berpikir kreatif dipicu oleh masalah-masalah yang menantang.
Sehubungan dengan aspek kemampuan berpikir kreatif, Martin menyebutkan tiga aspek
kemampuan berpikir kreatif (http://www.eruptingmind.com/thinking-skills-in-psychology)
yaitu
a. Productivity
This refers to the amount of work that a person produces. The more work they produce, the
more productive they are.
b. Originality
Originality is how different something is compared to the things around it. The more different
or novel it is, the more originality is prossesses.
c. Flexibility
Flexibility refers to the ability to modify your beliefs based on new information. An inflexible
person form an idea in their mind and will not change it despite evidence to the contrary.
Rubrik penilaian untuk mengukur berpikir kreatif (Utami Munandar, 1992: 88-91), yaitu
a. Keterampilan berpikir lancar, yaitu lancar dalam mencetuskan berbagai ide, jawaban,
penyelesaian masalah, atau pertanyaan.
b. Keterampilan berpikir luwes, yaitu dapat memberikan ide, jawaban yang berbeda-beda dan
lebih dari satu alternatif jawaban.
c. Keterampilan berpikir orisinal, yaitu mampu memberikan langkah penyelesain baru serta
membuat kombinasi langkah-langkah penyelesain yang berbeda.
d. Keterampilan memperinci, yaitu mampu menyelesaikan masalah secara runtut, lengkap,
dan terperinci serta mendetail.
e. Keterampilan menilai (mengevaluasi), yaitu mampu memberikan pertimbangan dari sudut
pandangnya sendiri dan mempertahankan ide tersebut
Berdasarkan uraian di atas, kemampuan berpikir kreatif siswa dapat dilihat dari cara siswa
memecahkan suatu permasalahan matematika yang meliputi keterampilan berpikir lancar,
keluwesan, keaslian (orisinal) langkah penyelesaian, keterampilan memperinci, dan
keterampilan menilai
Untuk itu, guru perlu membuat suatu perencanaan pembelajaran. Superfine (2008: 11)
menyatakan bahwa perencanaan pembelajaran perlu dilakukan oleh guru dengan
memperhatikan berbagai aspek pengajaran. Perencanaan yang terencana dengan baik, baik itu
yang berupa perencanaan proses pembelajaran maupun materi serta alat evaluasinya,
memungkinkan pembelajaran yang dilakukan dapat berjalan optimal sesuai yang diharapkan.
Segala sesuatu yang dapat memungkinkan guru dan siswa melakukan proses pembelajaran
sesuai kurikulum disebut sebagai perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang
dikembangkan dalam penelitian ini berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
merencanakan jalannya proses pembelajaran, bagian dari isi atau materi pelajaran yang
berupa Lembar Kerja Siswa (LKS), dan penilaian yang sesuai sebagai alat evaluasinya.
Berdasarkan berbagai uraian di atas, penyusunan perangkat pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif bukanlah hal yang mudah, sehingga
4. diperlukan suatu penelitian pengembangan sehingga diperoleh perangkat pembelajaran yang
layak digunakan dalam pembelajaran.
BAB III
METODE PENGEMBANGAN
3.1 Model Pengembangan
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dalam bidang pendidikan yang
bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang layak (valid, praktis, dan
efektif) dengan menggunakan tahapan-tahapan penelitian pengembangan 4-D
(Thiagarajan & Semmel, 1974: 6-9)
3.2 Prosedur Pengembangan
3.3 Uji Coba Produk
3.3.1 DesainUji Coba Produk
Desain uji coba dilaksanakan dalam 2 tahapan yaitu ujicoba perorangan dan uji
coba kecil.
Uji Coba Perorangan
5. Pada tahapan ini diujicobakan kepada 3 orang ahli design perangkat
pembelajaran. Apabila tidak direvisi maka bisa dilanjutkan ke tahapan
selanjutnya.
Uji Coba Kelompok Kecil
Media pembelajaranakan diujicobakan dengan mengambil sampel kelas
VIII SMP Negeri 20 Mataram.
3.3.2 Subjek Uji Coba
Subjek uji coba dalam pengembangan perangkat pembelaajaran ini adalah sebagai
berikut:
1. Ahli design perangkat pembelajaran
2. Ahli Isi/Konten
3. Siswa
3.3.3 Jenis Data
Jenis data dalam pengembangan perangkat pembelajaran adalah data kualitatif dan
data kuantitatif.
a. Data kualitatif diperoleh dari saran dan pendapat yang diberikan kepada validator
melalui lembar validasi.
b. Data kuantitatif diperoleh dari penilaian validator terhadap perangkat
pembelajaran berdasarkan komponen-komponen yang termuat dalam lembar
validasi. Penilaian komponen-komponen dalam media pembelajaran
menggunakan skala likert dengan menggunakan skala 5
3.3.4 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar validasi perangkat,
lembar observasi, dan tes
3.3.5 Teknik Analisis Data
Tabel 1. Kriteria Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif
Keterangan:
(Mi) = Rata-rata ideal
(Si) = Standar Deviasi ideal
6. BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengembangan Produk
4.1.1 Penyajian Data Hasil Pengembangan Produk
Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Keterlaksanaan pembelajaran juga dilihat dari keterlaksanaan LKS. Hasil analisis
terhadap keterlaksanaan LKS dalam pembelajaran disajikan disajikan dalam Tabel 5
berikut.
4.1.2 Hasil Uji Coba Produk
1. Penilaian Ahli (Kevalidan)
Berdasarkan hasil evaluasi perangkat pembelajaran oleh ahli, Tabel 2. menyajikan
hasil penilaian ahli terhadap perangkat pembelajaran RPP, dan Tabel 3. menyajikan
hasil penilaian ahli terhadap perangkat LKS.
Hasil dari analisis yang dilakukan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat
pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria minimal valid, sehingga
dapat diujicobakan ke sekolah untuk melihat kriteria kelayakan yang lain dalam
kegiatan pembelajaran
4.1.3 Hasil Uji Efektivitas Produk
Aspek kemampuan berpikir kreatif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (a)
kemampuan berpikir lancar, (b) kemampuan berpikir luwes, (c) kemampuan
memperinci, (d) kemampuan berpikir orisinal, dan (e) kemampuan menilai. Tabel 6.
berikut menyajikan hasil analisis pekerjaan siswa dalam tes.
Tabel 6. Hasil Analisis Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa
7. 4.2 Pembahasan Hasil Pengembangan Produk
Deseminiasi dilakukan dengan memberikan perangkat yang dikembangkan ke sekolah
lain untuk melihat apakah perangkat yang dikembangkan juga efektif digunakan
dalam pembelajaran. Akan tetapi, karena keterbatasan waktu yang ada di sekolah,
maka desiminasi hanya dilakukan pada materi prisma dan limas. Hasil dari desiminasi
ini disajikan dalam Tabel 7. dan Tabel 8. berikut.
Tabel 7. Hasil presentase observasi keterlaksanaan pembelajaran
8. BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan sebagai berikut:
a. Semua perangkat pembelajaran yang disusun (rencana pelaksanaan pembelajaran dan
lembar kegiatan siswa) valid dengan kategori “sangat valid” dan “valid”.
b. Semua perangkat pembelajaran yang disusun (rencana pelaksanaan pembelajaran dan
lembar kegiatan siswa) setelah melalui tahap uji coba mencapai kriteria “cukup praktis”
dan “praktis”, yang ditinjau dari keterlaksanaan pembelajaran.
c. Semua perangkat pembelajaran yang disusun (rencana pelaksanaan pembelajaran dan
lembar kegiatan siswa) setelah melalui tahap uji coba sudah mencapai kriteria efektif,
jika ditinjau dari kemampuan berfikir kreatif.