Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi keuangan perusahaan yang berguna bagi pengambilan keputusan ekonomi. Laporan harus relevan dan dapat diandalkan serta menunjukkan sumber daya ekonomi perusahaan. Karakteristik utama laporan adalah mudah dipahami, relevan, andal, dan dapat dibandingkan. Laporan memiliki keterbatasan seperti materialitas, sifat konservatif, dan aturan industri khusus.
DAFTAR PUSTAKA. Arnold, Glenn dan Suzanne Kyle. 2017. Intermediate Financial Accounting Version 2017 – Revision C. Edited by Athabasca University.
Template PPT : https://www.free-powerpoint-templates-design.com/free-powerpoint-templates-design/
DAFTAR PUSTAKA. Arnold, Glenn dan Suzanne Kyle. 2017. Intermediate Financial Accounting Version 2017 – Revision C. Edited by Athabasca University.
Template PPT : https://www.free-powerpoint-templates-design.com/free-powerpoint-templates-design/
Ini adalah contoh sederhana dari presentasi tentang Akuntansi Keuangan, Bagi yang butuh referensi tentang contoh presentasi Akuntansi Keuangan mungkin bisa melihat atau menggunakan Powerpoint ini.
Implementasi teori manajemen laba dan laba per saham dalam konteks perusahaan memungkinkan perusahaan untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif. Manajemen laba dan laba per saham sangat penting dalam keberlangsungan hidup suatu usaha dengan menilai berbagai aspek biaya yang dapat diatur sedemikian rupa. Manajemen laba dan laba per saham pada rumah sakit melibatkan strategi keuangan yang cermat untuk mengoptimalkan keseimbangan antara pelayanan kesehatan berkualitas dan keberlanjutan finansial.
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan teori manajemen laba dan laba per saham yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
2. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan , kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam keputusan ekonomi.
Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang :
• Berguna bagi investor dan kreditur yang ada.
• Dapat membantu investor dan kreditur yang ada.
• Menunjukan sumber-sumber ekonomi dari suatu perusahaan.
PELAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN KEUANGAN
Pelaporan keuangan meliputi laporan keuangan dan cara-cara lain untuk
melaporkan informasi. Sedangkan laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan L/R,
dll. Maka dalam pelaporan keuangan termasuk juga prospektus, peramalan oleh
manajemen dan berbagai pengungkapan informasi lainnya.
KUALITAS INFORMASI
Kriteria utama informasi akuntansi adalah harus berguna untuk pengambilan
keputusan. Informasi itu harus mempunyai dua sifat utama, yaitu relevan dan dapat di
percaya (reliability). Disamping dua sifat utama, relevan dan dapat di percaya,
informasi akuntansi juga mempunyai dua sifat sekunder dan interaktif, yaitu dapat
dibandingkan dan konsisten.
3. Ada tiga sifat yang harus dipenuhi agar itu relevan, yaitu :
• Mempunyai nilai prediksi
• Mempunyai nilai umpan balik (feedback value)
• Tepat waktu
informasi yang dapat dipercaya mempunyai tiga sifat yaitu :
• Dapat diperiksa (verifiability)
• Netral
• Menyajikan yang seharusnya
KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN MENURUT IAI
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam
laporan keuangan berguna bagai pemakai.
Terdapat empat karakterisitk kualitatif pokok, yaitu :
• Dapat dipahami
informasi yang berkualitas adalah informasi yang dengan mudah dan segera
dapat dipahami oleh pemakai.
• Relevan
Relevansi informasi bermanfaat dalam peramalan dan penegasan, yang
keduanya berkaitan satu sama lain.
4. • Keandalan
Keandalan ini penting dan dapat mempengaruhi relevansi karena jika hakikat
dan penyajian tidak dapat di andalkan maka penggunaan informasi tersebut secara
potensial dapat menyesatkan.
• Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan
untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara
relatif.
ASUMSI DAN KONSEP DASAR
Asumsi dasar ini merupakan aspek dari lingkungan dimana akuntansi itu
dilaksanakan. Sedangkan konsep-konsep dasar merupakan pedoman dalam menyusun
prinsip akuntansi.
Ada beberapa asumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi, yaitu :
• Kesatuan Usaha Khusus (Separate Entity/ Economic Entity)
Didalam konsep ini, perusahaan dipandang sebagai suatu unit usaha yang
berdiri sendiri, terpisah dari pemiliknya.
5. • Kontinuitas Usaha (Goiang Concern/ Continuity)
Konsep ini menganggap bahwa suatu perusahaan itu akan hidup terus, dalam
arti diharapkan tidak akan terjadi likuidasi dimasa yang akan datang.
• Penggunaan Unit Moneter dalam Pencatatan
Karena tidak semua transaksi bisa menggunakan ukuran unit yang sama,
sehingga akan menimbulkan kesulitan di dalam pencatatan dan penyusunan laporan
keuangan. Maka semua transaksi-transaksi yang terjadi akan dinyatakan di dalam
bentuk moneter pada saat terjadinya transaksi itu.
•Periode waktu (Time-Period/ Periodicity)
Laporan-laporan keuangan ini harus dibuat tepat pada waktunya, agar
barguna bagi manajemen dan kreditur. Oleh karena itu perlu dilakukan alokasi ke
periode-periode untuk transaksi-transaksi yang mempengaruhi beberapa periode.
6. Konsep dasar yang mendasari penyusunan standar akuntansi adalah :
• Prinsip Biaya Historis (Histotical Principle)
Prinsip ini mengkehendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat
aktiva, utang , modal dan biaya.
• Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Principle)
Biasanya pendapatan diakui pada saat terjadinya penjualan barang atau jasa,
yaitu pada ada kepastian mengenai besarnya pendapata yang di ukur dengan aktiva
yang diterima.
•Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya
tersebut. Prinsip ini berguna untuk menetukan besarnya penghasilan bersih setiap
periode
•Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi
masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Tetapi jika
ada penggantian metode, maka akibat (selisih) yang cukup bearti (material) terhadap
laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan.
7. • Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclousure Principle)
Adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Karena
informasi yang disajikan itu merupakan ringakasan dari transaksi, biasanya keterangan
tambahan atas informasi dalam laporan keuangan dibuat dalam bentuk catatan kaki,
dituliskan dalam kurung di bawah elemen yang bersangkutan, atau dengan memakai
rekening-rekening tertentu dan sebagai lampiran-lampiran.
KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan yang dihasilkan mempunyai beberapa keterbatasan
seperti:
• Cukup Berarti
Beberapa pedoman umum yang dapat digunakan untuk menentukan apakah
cukup berarti atau tidak adalah :
Aspek Kuantitatif : berdasarkan pada jumlah absolut
Aspek Kualitatif : mempertimbangkan karakteristik dari lingkungan
• Konservatif
Merupakan sikap yang diambil oleh akuntan dalam menghadapi dua atau
lebih alternatif dalam penyusunan laporan keuangan.
8. • Sifat Khusus Suatu Industri
Industri-industri yang mempunyai sifat khusus sering kali memerlukan prinsip
akuntansi yang berbeda dengan yang umumnya digunakan. Juga karena adanya
peraturan-peraturan dari pemerintah terhadap industri-industri khusus ini akan
mengakibatkan adanya prinsip-prinsip akuntansi tertentu yang berbeda dengan yang
umumnya digunakan.