Untuk memenuhi tugas mata kuliah Jalan Rel:
KELOMPOK 1
NISA HANIF
ALIF RAFLI ABDILLAH
AGUNG MADANI
KELAS REGULER A
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
Mata kuliah Perencanaan Jalan Rel membahas tentang sejarah dan perkembangan jalan rel dari masa ke masa, konstruksi jalan rel, sambungan jalan rel dan pembagian jalan rel, perencanaan geometrik jalan rel, serta penyelidikan lapangan struktur subgrade jalan rel dan perancangan geometrik jalan rel. Mahasiswa juga akan mempelajari tentang prasarana jalan rel, struktur jalan rel dan kriteria pembebanannya, komponen rel dan penambatnya, bantalan rel, dan struktur balas. Selain itu, mahasiswa akan mempelajari tentang sistem perawatan jalan rel di Indonesia.
Mata kuliah ini sangat penting bagi mahasiswa teknik sipil yang ingin mempelajari lebih dalam tentang perencanaan jalan rel. Mahasiswa akan mempelajari berbagai aspek terkait jalan rel, mulai dari sejarah dan perkembangan, konstruksi, hingga perawatan. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa akan mempelajari tentang perencanaan geometrik jalan rel, yang meliputi perencanaan dimensi dan karakteristik jalan rel. Selain itu, mahasiswa juga akan mempelajari tentang struktur jalan rel dan kriteria pembebanannya, sehingga dapat merancang struktur jalan rel yang aman dan tahan lama.
Dalam perkembangan transportasi di Indonesia, pengembangan sarana transportasi menggunakan kereta api semakin berkembang. Oleh karena itu, mata kuliah Perencanaan Jalan Rel sangat penting untuk mempersiapkan mahasiswa teknik sipil dalam menghadapi tantangan pengembangan jalan rel di masa depan.
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia . membahas analisis strategik dalam perusahaan kereta api, dimana dampak peraturan harga pesawat tidak ada penetapan batas bawah maka kereta api berdampak.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Jalan Rel:
KELOMPOK 1
NISA HANIF
ALIF RAFLI ABDILLAH
AGUNG MADANI
KELAS REGULER A
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
Mata kuliah Perencanaan Jalan Rel membahas tentang sejarah dan perkembangan jalan rel dari masa ke masa, konstruksi jalan rel, sambungan jalan rel dan pembagian jalan rel, perencanaan geometrik jalan rel, serta penyelidikan lapangan struktur subgrade jalan rel dan perancangan geometrik jalan rel. Mahasiswa juga akan mempelajari tentang prasarana jalan rel, struktur jalan rel dan kriteria pembebanannya, komponen rel dan penambatnya, bantalan rel, dan struktur balas. Selain itu, mahasiswa akan mempelajari tentang sistem perawatan jalan rel di Indonesia.
Mata kuliah ini sangat penting bagi mahasiswa teknik sipil yang ingin mempelajari lebih dalam tentang perencanaan jalan rel. Mahasiswa akan mempelajari berbagai aspek terkait jalan rel, mulai dari sejarah dan perkembangan, konstruksi, hingga perawatan. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa akan mempelajari tentang perencanaan geometrik jalan rel, yang meliputi perencanaan dimensi dan karakteristik jalan rel. Selain itu, mahasiswa juga akan mempelajari tentang struktur jalan rel dan kriteria pembebanannya, sehingga dapat merancang struktur jalan rel yang aman dan tahan lama.
Dalam perkembangan transportasi di Indonesia, pengembangan sarana transportasi menggunakan kereta api semakin berkembang. Oleh karena itu, mata kuliah Perencanaan Jalan Rel sangat penting untuk mempersiapkan mahasiswa teknik sipil dalam menghadapi tantangan pengembangan jalan rel di masa depan.
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia . membahas analisis strategik dalam perusahaan kereta api, dimana dampak peraturan harga pesawat tidak ada penetapan batas bawah maka kereta api berdampak.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. B Y :
Y O S E V I N A , S T, M . S C
Rekayasa Jalan Rel Pertemuan 1
(Kelas B)
2. Sejarah Transportasi Kereta Api
Bermula di Inggris pada tahun 1630, yaitu
dengan adanya pengangkutan batu bara. Dengan
kereta yang ditarik kuda beroda besi berjalan
pada bantalan kayu
Perkembangan berikutnya balok kayu diganti
seluruhnya dengan besi.
3. Sejarah Transportasi Kereta Api (2)
Untuk menghindari melesetnya roda tersebut maka roda-roda diberi flens (flange), ini
terjadi pada tahun 1789. Akibat dari penggunaan flens pada roda ini mengakibatkan
kendaraannya tidak dapat digunakan di jalan raya biasa, sejak itulah terjadi
perbedaan antara jalan raya dan jalan yang menggunakan batang besi atau jalan rel.
Pada awal abad XIX kereta di atas rel mulai ditarik oleh kendaraan yang dijalankan
dengan mesin (lokomotif) uap.
Lokomotif diesel-listrik mulai digunakan di New Jersey tahun 1925, kereta diesel-
listrik untuk penumpang bentuk streamline mulai meluncur di Amerika tahun 1934.
Perkembangan selanjutnya :
kereta api super cepat,
kereta api monorail (dengan satu rel),
kereta api levitasi magnetik (maglev), kereta api pengangkut berat.
lokomotif diesel,
diesel-listrik dan
penggerak listrik.
Teknologi persinyalan mekanis tetapi juga sinyal elektris
4. Sejarah Kereta Api Indonesia
Dapat dikatakan bahwa secara de-facto hadirnya kerata api di
Indonesia ialah dengan dibangunnya jalan rel sepanjang 26
km pada lintas Kemijen-Tanggung yang dibangun oleh NV.
Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).
Pembangunan jalan rel tersebut dimulai dengan
penyangkulan pertama pembangunan badan jalan rel oleh
Gubernur Jenderal Belanda Mr. L.A.J. Baron Sloet Van De
Beele pada hari Jum’at tanggal 17 Juni 1864. Jalur kereta api
lintas Kemijen-Tanggung mulai dibuka untuk umum pada
hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
Sedangkan landasan de-jure pembangunan jalan rel di jawa
ialah disetujuinya undang-undang pembangunan jalan rel
oleh pemerintah Hindia Belanda tanggal 6 April 1875.
5. Pada masa pendudukan Jepang. Beberapa jalan rel di
pulau Sumatera dan pulau Sulawesi serta sebagian lintas
cabang di pulau Jawa dibongkar untuk diangkut dan
dipasang di Burma (Myanmar).
Bahkan pemindahan jalan rel ini juga disertai dengan
dialihkannya sejumlah tenaga kereta api Indonesia ke
Myanmar. Akibat tindakan Jepang tersebut ialah
berkurangnya jaringan jalan rel di Indonesia.
Data tahun 1999 memberikan informasi bahwa panjang
jalan rel di Indonesia ialah 4615,918 km, terdiri atas
Lintas Raya 4292,322 km dan Lintas Cabang 323,596.
6. Dalam masa perjuangan kemerdekaan Republik
Indonesia peran kereta api sangatlah besar. Sejarah
mencatat peran kereta api dalam distribusi logistik untuk
keperluan perjuangan dari Ciporoyom (Bandung) ke
pedalaman Jawa Tengah, mobilisasi prajurit pejuang di
wilayah Jogjakarta-Magelang-Ambarawa.
Hijrahnya pemerintahan republik Indonesia dari Jakarta
ke Jogjakarta Tanggal 3 Januari 1946 rombongan
Presiden Soekarno berhasil meninggalkan Jakarta
menggunakan kereta api, tiba di Jogjakarta tanggal 4
Januari 1946 pukul 09.00 disambut oleh Sri Sultan
Hamengkubuwono IX.
7. Sejarah perjuangan Bangsa Indonesia mencatat pengambilalihan
kekuasaan perkereta-apian dari pihak Jepang oleh Angkatan Moeda
Kereta Api (AMKA) pada peristiwa bersejarah tanggal 28 September
1945.
Pengelolaan kereta api di Indonesia telah ditangani oleh institusi
yang dalam sejarahnya telah mengalami beberapa kali perubahan.
Institusi pengelolaan dimulai dengan nasionalisasi seluruh
perkereta-apian oleh Djawatan Kereta Api Indonesia (DKARI), yang
kemudian namanya dipersingkat dengan Djawatan Kereta Api
(DKA), hingga tahun 1950.
Institusi tersebut berubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api
(PNKA) pada tahun 1963 dengan PP. No. 22 tahun 1963, kemudian
dengan PP. No. 61 tahun 1971 berubah menjadi Perusahaan Jawatan
Kereta Api (PJKA). Perubahan kembali terjadi pada tahun 1990
dengan PP. No. 57 tahun 1990 status perusahaan jawatan diubah
menjadi perusahaan umum sehingga PJKA berubah menjadi
Perusahaan Umum Kerata Api (Perumka).
Perubahan besar terjadi pada tahun 1998, yaitu perubahan status
dari Perusahaan Umum Kereta Api menjadi PT Kereta Api (persero),
berdasarkan PP. No. 19 tahun 1998.
8. Perkembangan dalam dunia kereta api di Indonesia terus berlangsung,
begitu pula dengan teknologinya. Tanggal 31 Juli 1995 diluncurkan KA
Argo Bromo (dikenal juga sebagai KA JS 950) Jakarta-Surabaya dan KA
Argo Gede (JB 250) Jakarta-Bandung. Peluncuran kedua kereta api
tersebut mendandai apresiasi perkembangan teknologi kereta api di
Indonesia dan sekaligus banyak dikenal sebagai embrio teknologi nasional.
Saat ini selain kedua KA “Argo” tersebut di atas, telah beroperasi pula KA
Argo Lawu, KA Argo Dwipangga, KA Argo Wilis, KA Argo Muria.
Kemampuan dalam teknologi perkereta-apian di Indonesia juga terus
berkembang baik dalam prasarana jalan rel maupun sarana kereta apinya.
Dalam rancang bangun, peningkatan dan perawatan kereta api,
perkembangan kemampuan tersebut dapat dilihat di PT. Inka (Industri
kereta Api) di Madiun, dan balai Yasa yang terdapat di beberapa daerah.
9. Standar Jalan Rel
Dalam Perencanaan jalan rel, Penentuan jenis komponen jalan rel seperti :
balas ,bantalan dan penambat serta dimensinya didasarkan pada beberapa
beban gandar, kecepatan maksimum dan daya lalulintas.
10. Jenis Lokomotif
Lokomotif BB artinya beban ditumpu oleh 2 bogie, yang masing-
masing bogie terdiri 2 gandar dan satu gandar terdiri dari dua
roda
Lokomotif Jenis CC. lokomotif ditumpu 2 bogie, masing-masing
bogie terdiri 3 gandar, dan masing-masing gandar terdiri 2 roda
14. Jenis Kecepatan
Kecepatan Rencana
Kecepatan yang digunakan untuk merecanakan konstruksi Jalan
Rel
Kecepatan Rencana untuk perencanaan struktur jalan
rel
V rencana = 1,25 x V maks
Kecepatan Recana untuk Perencanaan Jari-jari
Lengkung tikungan
V rencana = V maks
Kecepatan Rencana Untuk Perecanaan Peninggian Rel
15. Jenis Kecepatan (2)
Kecepatan Maksimum
Kecepatan tertinggi yang diinginkan untuk operasi suatu
rangkaian kereta pada lintas tertentu
Kecepatan Operasi
Kecepatan rata-rata kereta api pada petak jalan tertentu
Kecepatan Komersial
Kecepatan rata-rata sebagai hasil pembagian jarak tempuh
dengan waktu tempuh
16. Daya Angkut Lintas
Jumlah angkutan anggapan yang melewati suatu
lintasan dalan jangka waktu satu tahun
Daya angkut lintas menjerminkan jenis serta jumlah
beban total dan kecepatan kereta api yang lewat di
lintasasn tersebut dalan satuan waktu tertentu
(Ton/Tahun)
18. Ruang Bebas Bangunan
Ruang diatas sepur yang senantiasa bebas dari
segala rintangan dan benda penghalang yang
disediakan untuk lalul lintas rangkaian kereta api.
19.
20. Ruang Bangunan
Bangunan adalah ruang disisi sepur
yangsenantiasa hasur bebas dari segala bangunan
tetap seperti antara lain tiang sembiyan, tiang
listrik dan pagar
Batas ruang bangunan diukur dari sumbu sepur
pada ketinggian 1 – 3,55 meter
Jarak ruan bangunan
a. Pada lintas bebas :
2.35 s/d 2.53 m dari kiri kanan sumbu sepur
b. Pada Emplasemen :
1,95 s/d 2.35 di kiri dan kanan sumbu sepur
c. Pada Jembatan
2.15 m di kiri dan kanan sumbu sepur