SlideShare a Scribd company logo
JRSDD, Edisi Desember 2019, Vol. 7, No. 3, Hal:495 – 504 (ISSN:2303-0011)
Analisis dan Perencanaan Pondasi Tiang Bored Pile pada Jembatan Jalur
Ganda Kereta Api Bekri Kabupaten Lampung Tengah
Muhammad Wahyuddin1)
Amril Ma`ruf Siregar2)
Lusmeilia Afriani3)
Abstract
Sumatera Selatan Province has coal reserve about 22,24 billion ton which is 85% of total coal in
Sumatera Island. The coal from mining in Tanjung Enim, Sumatera Selatan was transported with
logistic train. Everybtrain consist of 60 carriages with 50 ton of coal each. The construction of
double track train can save the travel time about 20-40 minutes for passenger train and 30
minutes for logistic train.
The construction of double track train that pas through Bekri, Lampung Tengah need bridge to
cross the Way Tipo River. This bridge was built with Bored Pile Foundation that had 1 meter
diameter and 8 meter lenght for 9 units. According to the analysis, the Allowable Bearing
Capacity was found higher Designed Bearing Capacity. The result showed that Allowable Bearing
Capacity was 3273,19 kN and Designed Bearing Capacity was 3220,13kN. Based on that
calculation, the Bored Pile Foundation was proven capable to withstand the workload.
Keywords: the foundation, bridge, bored pile, Faculty of Engineering, University of Lampung.
Abstrak
Provinsi Sumatera Selatan memiliki cadangan batubara sekitar 22,24 milyar ton. Batubara di
Provinsi Sumatera Selatan 85 % dari total batubara di Pulau Sumatera. Tambang Batubara
berada di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Batubara tersebut diangkut menggunakan Kereta Api
Barang. Setiap kereta api terdapat 60 gerbong. Setiap gerbong dapat memuat 50 ton batubara.
Pembangunan rel ganda akan meningkatkan kuantitas angkutan kereta api. Pembangunan kereta
api jalur ganda dapat menghemat waktu 20-40 menit kereta api penumpang dan 30 menit bagi
kereta barang.
Pembangunan kereta api jalur ganda melewati wilayah Bekri, Lampung Tengah. Pembangunan
tersebut memerlukan jembatan kereta api untuk melintasi sungai di Way Tipo. Jembatan kereta
tersebut dibuat dengan pondasi Bored Pile. Pondasi Bored Pile tersebut memiliki diameter 1
meter. Pondasi boredpile dibuat 9 buah dan panjang 9 meter. Dari hasil analisis diperoleh nilai
daya dukung ijin lebih besar dari daya dukung rencana. Hasil analisis diperoleh nilai daya
dukung ijin 3273,19 kN dan daya dukung rencana 3220,13 kN. Dari hasil perhitungan, pondasi
bored pile dapat menahan beban yang bekerja.
Kata kunci : pondasi, jembatan, bored pile, Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
1)
Mahasiswa S1 pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Surel: wahyuddin.crb@gmail.com
2)
Staf pengajar pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung. Jalan. Prof. Sumantri
Brojonegoro 1. Gedong Meneng Bandar Lampung. 35145.
3)
Staf pengajar pada Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Lampung. Jalan Prof. Sumantri
Brojonegoro 1. Gedong Meneng Bandar Lampung. 35145
1. PENDAHULUAN
Angkutan barang yang sangat potensial di Lampung khususnya dan Sumatera umumnya
adalah Batubara. Potensi Batubara yang dimiliki Provinsi Sumatera Selatan diketahui
mencapai sekitar 85% dari total cadangan yang terkandung dalam bumi Sumatera, atau
sekitar 22,24 milyar ton. Artinya, sekalipun penambangannya dimaksimalkan hingga 50
juta ton pertahunnya, batubara tidak akan habis ditambang selama 200 tahun. Batubara
dari lokasi tambang Tanjung Enim, Sumatera Selatan, diangkut ke Pelabuhan Tarahan
dengan kereta api sepanjang 60 gerbang untuk setiap rangkaian dan masing-masing
gerbong memuat 50 ton batubara. Melimpahnya kandungan batu berwarna hitam ini tidak
didukung oleh lokasi tambang. Jauhnya lokasi penambangan, serta tujuan penampungan
(Stockpile) perusahaan batubara mengakibatkan perlunya pembangunan rel ganda.
Pembangunan rel ganda juga akan meningkatkan kuantitas angkutan kereta api, baik
barang maupun penumpang. Jalur ganda ini rata-rata dapat menghemat waktu tempuh 20-
40 menit kereta api penumpang dan 30 menit bagi kereta barang (Sulistyorini Rahayu,
2015).
Dalam pembangunannya, jalur ganda di Provinsi Lampung melewati wilayah Bekri,
Lampung Tengah. Pembangunan di daerah tersebut memerlukan jembatan kereta api
guna melintasi sungai di wilayah tersebut. Jembatan kereta api yang dibuat tidak hanya
harus memiliki struktur atas yang baik, namun harus memiliki struktur bawah dengan
perencanaan yang baik pula agar kenyamanan dan keamanan transportasi kereta api dapat
tercapai.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Jembatan
Jembatan adalah suatu struktur yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan
yang terputus oleh adanya yang memungkinkan rute transportasi melintasi sungai, danau,
saluran irigasi, kali, jalan raya, jalan kereta api, dan lain sejenisnya. (Manu, 1995).
2.2.Komponen Jalan Rel
Perencanaan konstruksi jalan rel dipengaruhi oleh jumlah beban, kecepatan maksimum,
beban gandar dan pola operasi. Atas dasar ini diadakan klasifikasi jalan rel, sehingga
perencanaan dapat dibuat secara tepat guna.
2.3.Pembebanan Struktur Atas
Struktur atas direncanakan dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu bentang, bentuk,
kondisi setempat, pembuatan, pemasangan, dan perawatan. Jembatan yang dipakai antara
lain adalah jembatan beton atau jembatan rangka baja. Sedangkan jembatan berdasarkan
gelagar utamanya terdiri dari jembatan gelagar I (l = 0-20 m), jembatan gelagar pelat (l =
10-35 m), jembatan rangka (l = 25-80 m), dan jembatan gantung.
2.4.Pembebanan Struktur Bawah
Struktur bawah jembatan kereta api adalah abutmen yang menahan seluruh beban yang
bekerja di atasnya, serta komponen struktur lain yang dapat mendukung keamanan
konstruksi, seperti backwall.
Backwall adalah bangunan yang direncanakan sebagai dinding penahan agar ballast yang
berada sebelum atau sesudah jembatan tetap berada pada posisinya, tidak mengalami
longsor ke arah abutmen. Abutmen harus direncanakan berdasarkan kombinasi
pembebanan maksimum dari seluruh beban yang bekerja.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Taufik Hidayat, Subuh Tugiono, Ofik Taufik Purwadi.
Perencanaan Pondasi Tiang Bored Pile pada Jembatan Jalur Ganda Bekri, Lampung Tengah
2
2
2
2
496
Buktin
2.5.Pondasi Bored Pile
Menurut Hary Christady Hardiyantmo, Analisis dan Perancangan Pondasi II (2015).
Pondasi tiang bor (bored pile) adalah pondasi tiang yang pemasangannya dilakukan
dengan mengebor tanah pada awal pengerjaannya. Bored pile dipasang ke dalam tanah
dengan cara mengebor tanah terlebih dahulu, baru kemudian diisi tulangan dan dicor
beton.
2.5.1 Daya Dukung Aksial
Nilai daya dukung aksial tiang bor didapat dari nilai terkecil antara daya dukung aksial
berdasarkan kekuatan bahan dan berdasarkan kekuatan tanah. Nilai daya dukung aksial
berdasarkan kekuatan bahan diperoleh dari rumus :
P=Ax Fc−W (1)
Nilai daya dukung ijin tiang bor dengan menggunakan SPT dapat diperoleh
dengan rumus :
P=
A xQult
Sf
(2)
Kapasitas daya dukung ijin tiang bor juga dapat diperoleh dengan uji sondir atau cone
penetration test (CPT). Untuk menghitung daya dukung bored pile berdasarkan data hasil
pengujian sondir dapat dilakukan dengan menggunakan rumus :
P=
A xQc
3+k
+
K x L x Qf
5
(3)
Daya dukung aksial bor untuk tiang yang dipakai lebih dari satu, maka perlu
diperhitungkan efisiensi kelompok tiang bor tersebut. Nilai tersebut diperoleh dari
perhitungan efisiensi daya dukung aksial dari perhitungan sebelumnya.
2.5.2 Gaya yang diterima Tiang Bor
Beban maksimum yang bekerja dapat dihitung dengan rumus :
Pu=
P
n
±
My. X
∑ X
2 (4)
Tegangan maksimum yang bekerja tidak boleh melebihi kapasitas yang diijinkan oleh
kelompok tiang. Kapasitas ijin kelompok tiang dapat dihitung dengan rumus berikut :
Pijin=Ef .n.Qa (5)
Jumlah tiang dikatakan aman apabila nilai Pumax < Pijin.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
497
3. METODE PENELITIAN
3.1.Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian Analisis dan perencanaan pondasi tiang bored pile pada jembatan jalur
ganda kereta api berada di BH. 102 KM. 53+778 Bekri Kabupaten Lampung Tengah dan
melintasi sungai Way Tipo. Pada lokasi penelitian terdapat jembatan eksisting dengan
jarak 5 meter dari lokasi jembatan rencana.
Gambar 1.Lokasi Perencanaan
3.2. Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data sekunder, dimana data
sekunder yang dipakai adalah berupa data-data geometri dan existing tinggi muka air saat
pengukuran dilakukan.
3.3 Analisis
Dengan diperolehnya data, selanjutnya dilakukan analisis. Data diolah kemudian
dilakukan perencanaan dengan berpedoman pada literatur dan aturan-aturan mengenai
analisa pembebanan dan pondasi jembatan.
Pada tahap ini dilakukan beberapa analisis dari data yang telah diperoleh, diantaranya :
1. Analisis abutmen dan backwall
2. Analisis pondasi bored pile
3. Analisis pembesian abutmen dan bored pile
4. Analisis daya dukung tanah
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Data Struktur Atas Jembatan
Jembatan rangka baja merupakan salah satu jemmbatan yang umum digunakan untuk
kereta api. Kelebihan dari material baja memiliki ketahanan yang tinggi terhadap
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Taufik Hidayat, Subuh Tugiono, Ofik Taufik Purwadi.
Perencanaan Pondasi Tiang Bored Pile pada Jembatan Jalur Ganda Bekri, Lampung Tengah
4
4
4
4
498
Buktin
tegangan tarik maupun tekan. Tipe jembatan baja yang sering digunakan adalah tipe WTT
(Welded Through Truss). Baja WTT yang digunakan pada penelitian ini adalah WTT
52,4 meter. Tampak struktur atas jembatan ini dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3. Potongan Memanjang Jembatan
Gambar 4. Potongan Melntang Jembatan
Panjang bentang jembatan, L = 52,4 meter
Lebar jalur lalu lintas, B = 5 meter
Tinggi jembatan, H = 8,8 meter
Lebar side walk, bc = 1 meter
Tinggi tiang railing, I = 1,2 meter
Tinggi rel tipe R-54, tr = 0,159 meter
Jumlah track Kereta Api, ntr = 1
4.2.Data Abutment Jembatan
Abutment pada jembatan dalam penelitian ini seperti yang tampak pada gambar berikut.
Gambar. 5 Sketsa Abutment
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
499
Abutment yang digunakan memiliki panjang 7 meter (By) dengan lebar 7 meter (Bx).
Detail dimensi desain breast wall, back wall, wing wall dan pile cap abutment pada
jembatan ini disajikan pada tabel berikut.
Tabel. 1 Dimensi Abutment.
Kode Dimensi (m) Kode Dimensi (m)
H1 1,24 B2 0,45
H2 0,36 B3 0,5
H3 1 B4 1,7
H4 0,5 B5 2,65
H5 1,5 B6 2,65
H6 1,57 B7 3
H7 6,5 BX 7
H8 1,5 Xa 0,5
H9 9,576 Xb 0,85
B1 0,4 C 5
H 9,576
4.3.Data Material
Material yang digunakan pada perencanaan jembatan ini adalah sebagai berikut :
a Berat volume beton, wc = 25 kN/m3
b. Mutu beton,f`c = 24,9 MPa
c. Mutu baja tulangan,fy = 390 MPa
d. Berat volume tanah timbunan, Wso = 17,2 kN/m3
e. Sudut gesek tanah timbunan,Ø= 35 o
f. Kohesi tanah timbunan, c= 0 kPa
g. Berat volume tanah asli, Wso= 18 kN/m3
h. Sudut gesek tanah asli, Ø = 4,998 o
i. Kohesi tanah asli, c = 10,458 kPa
4.4.Pembebanan pada Abutment
Perhitungan pembebanan abutment pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu
beban dari struktur atas jembatan, berat sendiri abutment serta gaya akibat tekanan tanah.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Taufik Hidayat, Subuh Tugiono, Ofik Taufik Purwadi.
Perencanaan Pondasi Tiang Bored Pile pada Jembatan Jalur Ganda Bekri, Lampung Tengah
6
6
6
6
500
Buktin
Tabel. 2 Rekapitulasi Pembebanan.
No Beban Kode Vertikal Horizontal Momen
P (kN) Tx (kN) Ty (kN)
Mx
(kNm)
My
(kNm)
Beban Tetap
1 Berat Sendiri MS 8817.12 -3677.49
2 Beban Mati Tambahan MA 53.178 0
3 Tekanan Tanah TA 1683.47 5672.832
Beban Lalu Lintas
4 Beban Hidup Kereta Api TL 2367.03 0
5 Beban Kejut TI 1051.2 0
6 Beban Sentrifugal TC 189.36 2109.82
7 Beban Rem dan Traksi TB 591.75 6583.81
8 Beban Panjang Rel Longitudinal LF 626 5926.34
9 Beban Pejalan Kaki pada Sidewalk SW 116.994 0
10 Beban Lateral LR 473.406 4557.01
Beban Lingkungan
11 Beban Angin EW 171.44 161.7 0 2032.97
12 Beban Temperatur ET 12.969 103.75
13 Beban Gempa EQ 2687.7 2562.94 12699.12
10927.3
5
14 Tekanan Tanah Dinamis EQ 1968.81 12568.85
Beban Lain
15 Gesekan FB 88.17 573.1
Beban-beban yang bekerja pada abutment kemudian dikombinasi berdasarkan RSNI T-
02-2005. Dalam analisis ini dilakukan kombinasi pembebanan sebanyak 13 kali.
Kombinasi pembebanan diperlukan untuk memperoleh beban-beban maksimum struktur
atas jembatan sehingga dapat dilakukan analisis berikutnya pada struktur bawah jembatan
yaitu pada dimensi abutmen dan jumlah tiang bored pile. Kombinasi-kombinasi beban
tersebut ditentukan sebagai berikut :
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
501
Tabel. 3 Rekapitulasi Kombinasi Pembebanan.
No Kombinasi Beban P (kN) Tx (kN) Ty (kN) Mx (kNm) My (kNm)
1 Kombinasi 1a 12405,52 1683,47 662,77 1995,34 6666,83
Kombinasi 1b 12405,52 2309,47 473,41 8579,15 4557,01
2 Kombinasi2a 12405,52 1784,61 662,77 2672,19 6666,83
Kombinasi 2b 12405,52 2410,61 473,41 9256,00 4557,01
3 Kombinasi 3a 12405,52 1683,47 662,77 1995,34 6666,83
Kombinasi 3b 12576,96 1683,47 351,06 1995,34 4142,79
Kombinasi 3c 12405,52 2309,47 473,41 8579,15 4557,01
Kombinasi 3d 12576,96 2309,47 161,70 8579,15 2032,97
4 Kombinasi 4a 12405,52 1784,61 662,77 2672,19 6666,83
Kombinasi 4b 12576,96 1696,44 351,06 2672,19 4142,79
Kombinasi 4c 12405,52 2410,61 473,41 9256,00 4557,01
Kombinasi 4d 12576,96 2410,61 161,70 9256,00 2032,97
5 Kombinasi 5 8870,30 1997,40 1084,52 6674,23 5124,25
4.5. Daya Dukung Aksial Ijin Tiang Bor
Dalam melaksanakan analisis pondasi tiang bored pile, diperlukan perhitungan daya
dukung aksial ijin. Untuk menghitung daya dukung aksial ijin digunakan 3 metode, yaitu
sebagai berikut :
Tabel. 4 Rekapitulasi Daya Dukung Aksial.
No Uraian Daya Dukung Aksial Tiang Bor P (kN)
1 Berdasarkan kekuatan bahan 6687,68
2 Metode Meyerhoff 3850,8162
3 Metode Bagement 6383,7312
Dari hasil analisis diatas, maka diperoleh kapasitas daya dukung aksial terkecil adalah P =
3850,8162 kN.
4.6. Jumlah Tiang Bor
Jumlah tiang yang direncanakan untuk pondasi jembatan ini adalah,
Daya dukung aksial, P = 3850,8162 kN
Jumlah baris tiang bor, nx = 3 buah
Jumlah tiang bor bor dalam satu baris, ny = 3 buah
Jarak antara tiang bor arah x, X = 2,5 m
Jarak antara tiang bor arah y, Y = 2,5 m
Jarak antara tiang bor terkecil, S = 2,5 m
Diameter tiang bor, D = 1,0 m
Efisiensi kelompok tiang (menurut BDM)
= ([2 x (ny+nx-2 ) x S+4 x D])/((π x D x ny x nx))
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Taufik Hidayat, Subuh Tugiono, Ofik Taufik Purwadi.
Perencanaan Pondasi Tiang Bored Pile pada Jembatan Jalur Ganda Bekri, Lampung Tengah
8
8
8
8
502
Buktin
= ([2 x (3+4-2 ) x 3,2+4 x 1,0])/((π x 1,0 x 3 x 4))
= 0,85 ≤ 1
Maka, Ef = 0,85
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai untuk efisiensi kelompok tiang. Hasil
tersebut kemudian dikalikan dengan daya dukung aksial untuk memperoleh daya dukung
ijin.
Pijin = P x Ef
= 3850,8162 x 0,85
= 3273,1938 kN
4.7.Gaya yang Diterima Tiang Bor
Dari kombinasi pembebanan, dilakukan analisis untuk memperoleh daya dukung
maksimum dan minimum.
Pumax = Pu/n + (Mux.y)/Ʃy² + (Muy.x)/Ʃx²
Pumin = Pu/n - (Mux.y)/Ʃy² – (Muy.x)/Ʃx²
Dari rumus diatas diperoleh hasil sebagai berikut :
No Kombinasi Beban P (kN)
Mx
(kNm)
My
(kNm)
(Mx.y)/Ʃy² (My.x)/Ʃx² Pumax Pumin
1 Kombinasi 1a 12405,52 1995,34 6666,83 266,05 888,91 2533,35 933,25
Kombinasi 1b 12405,52 8579,15 4557,01 1143,89 607,60 3129,88 798,25
2 Kombinasi2a 12405,52 2672,19 6666,83 356,29 888,91 2623,59 948,29
Kombinasi 2b 12405,52 9256,00 4557,01 1234,13 607,60 3220,13 813,29
3 Kombinasi 3a 12405,52 1995,34 6666,83 266,05 888,91 2533,35 933,25
Kombinasi 3b 12576,96 1995,34 4142,79 266,05 552,37 2215,86 596,71
Kombinasi 3c 12405,52 8579,15 4557,01 1143,89 607,60 3129,88 798,25
Kombinasi 3d 12576,96 8579,15 2032,97 1143,89 271,06 2812,39 461,71
4 Kombinasi 4a 12405,52 2672,19 6666,83 356,29 888,91 2623,59 948,29
Kombinasi 4b 12576,96 2672,19 4142,79 356,29 552,37 2306,10 611,75
Kombinasi 4c 12405,52 9256,00 4557,01 1234,13 607,60 3220,13 813,29
Kombinasi 4d 12576,96 9256,00 2032,97 1234,13 271,06 2902,64 476,75
5 Kombinasi 5 8870,30 6674,23 5124,25 889,90 683,23 2558,72 1834,65
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh daya dukung maksimum pada kombinasi 2b dan
4c sebesar, Pumax = 3220,13 kN. Sedangkan daya dukung ijin tiang berdasarkan
perhitungan, Puijin = 3273,1938 kN.
Dari hasil analisis diatas diperoleh Pijin > Pumax sehingga pondasi bored pile mampu
mendukung beban yang bekerja.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
503
5. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis perencanaan pondasi pada jembatan kereta api jalur ganda BH. 102
Bekri KM. 53+778 yang berada di Provinsi Lampung Tengah diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Hasil analisis daya dukung aksial ijin pondasi bored pile untuk satu tiang dengan
diameter 1 meter adalah 3273,2938 kN. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa
nilai daya dukung ijin tiang sebesar 3273,1938 kN lebih besar dari daya dukung
maksimum yang membebani tiang sebesar 3220,13 kN sehingga dapat disimpulkan
bahwa struktur bawah jembatan mampu menahan beban dari struktur atasnya.
2. Formasi pondasi bored pile untuk satu abutmen adalah 3 x 3 sehingga jumlah tiang
bored pile sebanyak 9 buah dengan panjang 8 meter.
DAFTAR PUSTAKA
Craig, R.F. 1989. Mekanika Tanah. Erlangga. Jakarta.
Das, Braja M. 1995. Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis).
Erlangga. Surabaya.
Hardiyatmo, H.C (a). 2002. Mekanika Tanah I. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Hardiyatmo, H.C (b). 2003. Mekanika Tanah II. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Wesley, Laurence D. 2012. Mekanika Tanah untuk Tanah Endapan dan Residu. Andi.
Yogyakarta.
Peraturan Menteri No. 60 Tahun 2012 tentang Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1992, Peraturan Perencanaan Teknik
Jembatan
BMS 1992, Badan Standardisasi Nasional.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 2005, Standar Pembebanan untuk jembatan, RSNIT-02-
2005, Badan Standardisasi Nasional.
Hardiyatmo, H.C., 2002, Teknik Fondasi I. Beta Offset. Yogyakarta. Hardiyatmo, H.C.,
2003, Teknik Pondasi 2, Beta Offset, Yogyakarta.
Hardiyatmo, H.C., 2006, Penanganan Tanah Longsor dan Erosi. Gajah Mada
University Press. Yogyakarta.
Supriyadi, Bambang dkk., 2000, Jembatan, Beta Offset, Jakarta.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani.
Taufik Hidayat, Subuh Tugiono, Ofik Taufik Purwadi.
Perencanaan Pondasi Tiang Bored Pile pada Jembatan Jalur Ganda Bekri, Lampung Tengah
10
10
10
10
504

More Related Content

Similar to 1220-2564-1-PB.pdf

Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...ikhsan setiawan
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaE Sanjani
 
krtj-10-16-jembatan-indonesia-saat-ini-dan-mendatang
krtj-10-16-jembatan-indonesia-saat-ini-dan-mendatangkrtj-10-16-jembatan-indonesia-saat-ini-dan-mendatang
krtj-10-16-jembatan-indonesia-saat-ini-dan-mendatangFirta Sukmana
 
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATANKONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATANAgusPratama24
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
Materi jembatan smk kelas XI DPIB
Materi jembatan smk kelas XI DPIB Materi jembatan smk kelas XI DPIB
Materi jembatan smk kelas XI DPIB bawon15505124020
 
Perancangan underpass
Perancangan underpass Perancangan underpass
Perancangan underpass Poten Novo
 
(Kelompok 2) geologi dan master plan pembangunan kereta peluru
(Kelompok 2) geologi dan master plan pembangunan kereta peluru  (Kelompok 2) geologi dan master plan pembangunan kereta peluru
(Kelompok 2) geologi dan master plan pembangunan kereta peluru Alam F. Kusuma
 
matakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdf
matakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdfmatakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdf
matakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdfgabriela771013
 
TEKNOLOGI MINIATUR JEMBATAN PERT 1.pptx
TEKNOLOGI MINIATUR JEMBATAN PERT 1.pptxTEKNOLOGI MINIATUR JEMBATAN PERT 1.pptx
TEKNOLOGI MINIATUR JEMBATAN PERT 1.pptxLABCOMsmpn2wedarijak
 
Modul 2. teknologi konstruksi jembatan
Modul 2. teknologi konstruksi jembatanModul 2. teknologi konstruksi jembatan
Modul 2. teknologi konstruksi jembatanAgus Tri
 
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuen
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuenAnalisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuen
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuenIqlal Suriansyah
 
ppt teguh Ahli Madya Bidang Keahlian Teknik Jembatan.pptx
ppt teguh Ahli Madya Bidang Keahlian Teknik Jembatan.pptxppt teguh Ahli Madya Bidang Keahlian Teknik Jembatan.pptx
ppt teguh Ahli Madya Bidang Keahlian Teknik Jembatan.pptxRizalAffany
 
Modul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan JembatanModul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan JembatanPPGHybrid1
 
Perencanaan_Jembatan_Rangka_Baja SAMBUNGAN BAUT.pdf
Perencanaan_Jembatan_Rangka_Baja SAMBUNGAN BAUT.pdfPerencanaan_Jembatan_Rangka_Baja SAMBUNGAN BAUT.pdf
Perencanaan_Jembatan_Rangka_Baja SAMBUNGAN BAUT.pdfHenokPangkurei2
 
Blue Modern Company Profile Presentation.pptx
Blue Modern Company Profile Presentation.pptxBlue Modern Company Profile Presentation.pptx
Blue Modern Company Profile Presentation.pptxMantap07
 
Bagian bagian jembatan bentang panjang
Bagian bagian jembatan bentang panjangBagian bagian jembatan bentang panjang
Bagian bagian jembatan bentang panjangAnggi Rahayu
 

Similar to 1220-2564-1-PB.pdf (20)

Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka baja
 
krtj-10-16-jembatan-indonesia-saat-ini-dan-mendatang
krtj-10-16-jembatan-indonesia-saat-ini-dan-mendatangkrtj-10-16-jembatan-indonesia-saat-ini-dan-mendatang
krtj-10-16-jembatan-indonesia-saat-ini-dan-mendatang
 
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATANKONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Materi jembatan smk kelas XI DPIB
Materi jembatan smk kelas XI DPIB Materi jembatan smk kelas XI DPIB
Materi jembatan smk kelas XI DPIB
 
Perancangan underpass
Perancangan underpass Perancangan underpass
Perancangan underpass
 
(Kelompok 2) geologi dan master plan pembangunan kereta peluru
(Kelompok 2) geologi dan master plan pembangunan kereta peluru  (Kelompok 2) geologi dan master plan pembangunan kereta peluru
(Kelompok 2) geologi dan master plan pembangunan kereta peluru
 
JEMBATAN.ppt
JEMBATAN.pptJEMBATAN.ppt
JEMBATAN.ppt
 
matakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdf
matakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdfmatakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdf
matakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdf
 
TEKNOLOGI MINIATUR JEMBATAN PERT 1.pptx
TEKNOLOGI MINIATUR JEMBATAN PERT 1.pptxTEKNOLOGI MINIATUR JEMBATAN PERT 1.pptx
TEKNOLOGI MINIATUR JEMBATAN PERT 1.pptx
 
KAKJembt ABT.docx
KAKJembt ABT.docxKAKJembt ABT.docx
KAKJembt ABT.docx
 
Modul 2. teknologi konstruksi jembatan
Modul 2. teknologi konstruksi jembatanModul 2. teknologi konstruksi jembatan
Modul 2. teknologi konstruksi jembatan
 
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuen
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuenAnalisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuen
Analisis kapasitas dan perencanaan perkuatan jembatan rangka baja tumpuen
 
Jembatan
JembatanJembatan
Jembatan
 
ppt teguh Ahli Madya Bidang Keahlian Teknik Jembatan.pptx
ppt teguh Ahli Madya Bidang Keahlian Teknik Jembatan.pptxppt teguh Ahli Madya Bidang Keahlian Teknik Jembatan.pptx
ppt teguh Ahli Madya Bidang Keahlian Teknik Jembatan.pptx
 
Modul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan JembatanModul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
 
Perencanaan_Jembatan_Rangka_Baja SAMBUNGAN BAUT.pdf
Perencanaan_Jembatan_Rangka_Baja SAMBUNGAN BAUT.pdfPerencanaan_Jembatan_Rangka_Baja SAMBUNGAN BAUT.pdf
Perencanaan_Jembatan_Rangka_Baja SAMBUNGAN BAUT.pdf
 
Blue Modern Company Profile Presentation.pptx
Blue Modern Company Profile Presentation.pptxBlue Modern Company Profile Presentation.pptx
Blue Modern Company Profile Presentation.pptx
 
Bagian bagian jembatan bentang panjang
Bagian bagian jembatan bentang panjangBagian bagian jembatan bentang panjang
Bagian bagian jembatan bentang panjang
 

Recently uploaded

Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024AndrianiWimarSarasWa1
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusiSusanti94678
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024SABDA
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxAhmadBarkah2
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdferlita3
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxkinayaptr30
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfSEMUELSAMBOKARAENG
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxMasHari12
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...AgusRahmat39
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfTarkaTarka
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawassuprihatin1885
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfnaqarin2
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...haryonospdsd011
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxEkoPutuKromo
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIgloriosaesy
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxmuhammadyudiyanto55
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxd2spdpnd9185
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 

1220-2564-1-PB.pdf

  • 1. JRSDD, Edisi Desember 2019, Vol. 7, No. 3, Hal:495 – 504 (ISSN:2303-0011) Analisis dan Perencanaan Pondasi Tiang Bored Pile pada Jembatan Jalur Ganda Kereta Api Bekri Kabupaten Lampung Tengah Muhammad Wahyuddin1) Amril Ma`ruf Siregar2) Lusmeilia Afriani3) Abstract Sumatera Selatan Province has coal reserve about 22,24 billion ton which is 85% of total coal in Sumatera Island. The coal from mining in Tanjung Enim, Sumatera Selatan was transported with logistic train. Everybtrain consist of 60 carriages with 50 ton of coal each. The construction of double track train can save the travel time about 20-40 minutes for passenger train and 30 minutes for logistic train. The construction of double track train that pas through Bekri, Lampung Tengah need bridge to cross the Way Tipo River. This bridge was built with Bored Pile Foundation that had 1 meter diameter and 8 meter lenght for 9 units. According to the analysis, the Allowable Bearing Capacity was found higher Designed Bearing Capacity. The result showed that Allowable Bearing Capacity was 3273,19 kN and Designed Bearing Capacity was 3220,13kN. Based on that calculation, the Bored Pile Foundation was proven capable to withstand the workload. Keywords: the foundation, bridge, bored pile, Faculty of Engineering, University of Lampung. Abstrak Provinsi Sumatera Selatan memiliki cadangan batubara sekitar 22,24 milyar ton. Batubara di Provinsi Sumatera Selatan 85 % dari total batubara di Pulau Sumatera. Tambang Batubara berada di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Batubara tersebut diangkut menggunakan Kereta Api Barang. Setiap kereta api terdapat 60 gerbong. Setiap gerbong dapat memuat 50 ton batubara. Pembangunan rel ganda akan meningkatkan kuantitas angkutan kereta api. Pembangunan kereta api jalur ganda dapat menghemat waktu 20-40 menit kereta api penumpang dan 30 menit bagi kereta barang. Pembangunan kereta api jalur ganda melewati wilayah Bekri, Lampung Tengah. Pembangunan tersebut memerlukan jembatan kereta api untuk melintasi sungai di Way Tipo. Jembatan kereta tersebut dibuat dengan pondasi Bored Pile. Pondasi Bored Pile tersebut memiliki diameter 1 meter. Pondasi boredpile dibuat 9 buah dan panjang 9 meter. Dari hasil analisis diperoleh nilai daya dukung ijin lebih besar dari daya dukung rencana. Hasil analisis diperoleh nilai daya dukung ijin 3273,19 kN dan daya dukung rencana 3220,13 kN. Dari hasil perhitungan, pondasi bored pile dapat menahan beban yang bekerja. Kata kunci : pondasi, jembatan, bored pile, Fakultas Teknik, Universitas Lampung. 1) Mahasiswa S1 pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung. Surel: wahyuddin.crb@gmail.com 2) Staf pengajar pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung. Jalan. Prof. Sumantri Brojonegoro 1. Gedong Meneng Bandar Lampung. 35145. 3) Staf pengajar pada Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Lampung. Jalan Prof. Sumantri Brojonegoro 1. Gedong Meneng Bandar Lampung. 35145
  • 2. 1. PENDAHULUAN Angkutan barang yang sangat potensial di Lampung khususnya dan Sumatera umumnya adalah Batubara. Potensi Batubara yang dimiliki Provinsi Sumatera Selatan diketahui mencapai sekitar 85% dari total cadangan yang terkandung dalam bumi Sumatera, atau sekitar 22,24 milyar ton. Artinya, sekalipun penambangannya dimaksimalkan hingga 50 juta ton pertahunnya, batubara tidak akan habis ditambang selama 200 tahun. Batubara dari lokasi tambang Tanjung Enim, Sumatera Selatan, diangkut ke Pelabuhan Tarahan dengan kereta api sepanjang 60 gerbang untuk setiap rangkaian dan masing-masing gerbong memuat 50 ton batubara. Melimpahnya kandungan batu berwarna hitam ini tidak didukung oleh lokasi tambang. Jauhnya lokasi penambangan, serta tujuan penampungan (Stockpile) perusahaan batubara mengakibatkan perlunya pembangunan rel ganda. Pembangunan rel ganda juga akan meningkatkan kuantitas angkutan kereta api, baik barang maupun penumpang. Jalur ganda ini rata-rata dapat menghemat waktu tempuh 20- 40 menit kereta api penumpang dan 30 menit bagi kereta barang (Sulistyorini Rahayu, 2015). Dalam pembangunannya, jalur ganda di Provinsi Lampung melewati wilayah Bekri, Lampung Tengah. Pembangunan di daerah tersebut memerlukan jembatan kereta api guna melintasi sungai di wilayah tersebut. Jembatan kereta api yang dibuat tidak hanya harus memiliki struktur atas yang baik, namun harus memiliki struktur bawah dengan perencanaan yang baik pula agar kenyamanan dan keamanan transportasi kereta api dapat tercapai. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Jembatan Jembatan adalah suatu struktur yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya yang memungkinkan rute transportasi melintasi sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan raya, jalan kereta api, dan lain sejenisnya. (Manu, 1995). 2.2.Komponen Jalan Rel Perencanaan konstruksi jalan rel dipengaruhi oleh jumlah beban, kecepatan maksimum, beban gandar dan pola operasi. Atas dasar ini diadakan klasifikasi jalan rel, sehingga perencanaan dapat dibuat secara tepat guna. 2.3.Pembebanan Struktur Atas Struktur atas direncanakan dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu bentang, bentuk, kondisi setempat, pembuatan, pemasangan, dan perawatan. Jembatan yang dipakai antara lain adalah jembatan beton atau jembatan rangka baja. Sedangkan jembatan berdasarkan gelagar utamanya terdiri dari jembatan gelagar I (l = 0-20 m), jembatan gelagar pelat (l = 10-35 m), jembatan rangka (l = 25-80 m), dan jembatan gantung. 2.4.Pembebanan Struktur Bawah Struktur bawah jembatan kereta api adalah abutmen yang menahan seluruh beban yang bekerja di atasnya, serta komponen struktur lain yang dapat mendukung keamanan konstruksi, seperti backwall. Backwall adalah bangunan yang direncanakan sebagai dinding penahan agar ballast yang berada sebelum atau sesudah jembatan tetap berada pada posisinya, tidak mengalami longsor ke arah abutmen. Abutmen harus direncanakan berdasarkan kombinasi pembebanan maksimum dari seluruh beban yang bekerja. Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani. Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani. Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani. Taufik Hidayat, Subuh Tugiono, Ofik Taufik Purwadi. Perencanaan Pondasi Tiang Bored Pile pada Jembatan Jalur Ganda Bekri, Lampung Tengah 2 2 2 2 496
  • 3. Buktin 2.5.Pondasi Bored Pile Menurut Hary Christady Hardiyantmo, Analisis dan Perancangan Pondasi II (2015). Pondasi tiang bor (bored pile) adalah pondasi tiang yang pemasangannya dilakukan dengan mengebor tanah pada awal pengerjaannya. Bored pile dipasang ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebih dahulu, baru kemudian diisi tulangan dan dicor beton. 2.5.1 Daya Dukung Aksial Nilai daya dukung aksial tiang bor didapat dari nilai terkecil antara daya dukung aksial berdasarkan kekuatan bahan dan berdasarkan kekuatan tanah. Nilai daya dukung aksial berdasarkan kekuatan bahan diperoleh dari rumus : P=Ax Fc−W (1) Nilai daya dukung ijin tiang bor dengan menggunakan SPT dapat diperoleh dengan rumus : P= A xQult Sf (2) Kapasitas daya dukung ijin tiang bor juga dapat diperoleh dengan uji sondir atau cone penetration test (CPT). Untuk menghitung daya dukung bored pile berdasarkan data hasil pengujian sondir dapat dilakukan dengan menggunakan rumus : P= A xQc 3+k + K x L x Qf 5 (3) Daya dukung aksial bor untuk tiang yang dipakai lebih dari satu, maka perlu diperhitungkan efisiensi kelompok tiang bor tersebut. Nilai tersebut diperoleh dari perhitungan efisiensi daya dukung aksial dari perhitungan sebelumnya. 2.5.2 Gaya yang diterima Tiang Bor Beban maksimum yang bekerja dapat dihitung dengan rumus : Pu= P n ± My. X ∑ X 2 (4) Tegangan maksimum yang bekerja tidak boleh melebihi kapasitas yang diijinkan oleh kelompok tiang. Kapasitas ijin kelompok tiang dapat dihitung dengan rumus berikut : Pijin=Ef .n.Qa (5) Jumlah tiang dikatakan aman apabila nilai Pumax < Pijin. Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani. 497
  • 4. 3. METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi Penelitian Lokasi penelitian Analisis dan perencanaan pondasi tiang bored pile pada jembatan jalur ganda kereta api berada di BH. 102 KM. 53+778 Bekri Kabupaten Lampung Tengah dan melintasi sungai Way Tipo. Pada lokasi penelitian terdapat jembatan eksisting dengan jarak 5 meter dari lokasi jembatan rencana. Gambar 1.Lokasi Perencanaan 3.2. Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data sekunder, dimana data sekunder yang dipakai adalah berupa data-data geometri dan existing tinggi muka air saat pengukuran dilakukan. 3.3 Analisis Dengan diperolehnya data, selanjutnya dilakukan analisis. Data diolah kemudian dilakukan perencanaan dengan berpedoman pada literatur dan aturan-aturan mengenai analisa pembebanan dan pondasi jembatan. Pada tahap ini dilakukan beberapa analisis dari data yang telah diperoleh, diantaranya : 1. Analisis abutmen dan backwall 2. Analisis pondasi bored pile 3. Analisis pembesian abutmen dan bored pile 4. Analisis daya dukung tanah 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Data Struktur Atas Jembatan Jembatan rangka baja merupakan salah satu jemmbatan yang umum digunakan untuk kereta api. Kelebihan dari material baja memiliki ketahanan yang tinggi terhadap Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani. Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani. Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani. Taufik Hidayat, Subuh Tugiono, Ofik Taufik Purwadi. Perencanaan Pondasi Tiang Bored Pile pada Jembatan Jalur Ganda Bekri, Lampung Tengah 4 4 4 4 498
  • 5. Buktin tegangan tarik maupun tekan. Tipe jembatan baja yang sering digunakan adalah tipe WTT (Welded Through Truss). Baja WTT yang digunakan pada penelitian ini adalah WTT 52,4 meter. Tampak struktur atas jembatan ini dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 3. Potongan Memanjang Jembatan Gambar 4. Potongan Melntang Jembatan Panjang bentang jembatan, L = 52,4 meter Lebar jalur lalu lintas, B = 5 meter Tinggi jembatan, H = 8,8 meter Lebar side walk, bc = 1 meter Tinggi tiang railing, I = 1,2 meter Tinggi rel tipe R-54, tr = 0,159 meter Jumlah track Kereta Api, ntr = 1 4.2.Data Abutment Jembatan Abutment pada jembatan dalam penelitian ini seperti yang tampak pada gambar berikut. Gambar. 5 Sketsa Abutment Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani. 499
  • 6. Abutment yang digunakan memiliki panjang 7 meter (By) dengan lebar 7 meter (Bx). Detail dimensi desain breast wall, back wall, wing wall dan pile cap abutment pada jembatan ini disajikan pada tabel berikut. Tabel. 1 Dimensi Abutment. Kode Dimensi (m) Kode Dimensi (m) H1 1,24 B2 0,45 H2 0,36 B3 0,5 H3 1 B4 1,7 H4 0,5 B5 2,65 H5 1,5 B6 2,65 H6 1,57 B7 3 H7 6,5 BX 7 H8 1,5 Xa 0,5 H9 9,576 Xb 0,85 B1 0,4 C 5 H 9,576 4.3.Data Material Material yang digunakan pada perencanaan jembatan ini adalah sebagai berikut : a Berat volume beton, wc = 25 kN/m3 b. Mutu beton,f`c = 24,9 MPa c. Mutu baja tulangan,fy = 390 MPa d. Berat volume tanah timbunan, Wso = 17,2 kN/m3 e. Sudut gesek tanah timbunan,Ø= 35 o f. Kohesi tanah timbunan, c= 0 kPa g. Berat volume tanah asli, Wso= 18 kN/m3 h. Sudut gesek tanah asli, Ø = 4,998 o i. Kohesi tanah asli, c = 10,458 kPa 4.4.Pembebanan pada Abutment Perhitungan pembebanan abutment pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu beban dari struktur atas jembatan, berat sendiri abutment serta gaya akibat tekanan tanah. Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani. Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani. Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani. Taufik Hidayat, Subuh Tugiono, Ofik Taufik Purwadi. Perencanaan Pondasi Tiang Bored Pile pada Jembatan Jalur Ganda Bekri, Lampung Tengah 6 6 6 6 500
  • 7. Buktin Tabel. 2 Rekapitulasi Pembebanan. No Beban Kode Vertikal Horizontal Momen P (kN) Tx (kN) Ty (kN) Mx (kNm) My (kNm) Beban Tetap 1 Berat Sendiri MS 8817.12 -3677.49 2 Beban Mati Tambahan MA 53.178 0 3 Tekanan Tanah TA 1683.47 5672.832 Beban Lalu Lintas 4 Beban Hidup Kereta Api TL 2367.03 0 5 Beban Kejut TI 1051.2 0 6 Beban Sentrifugal TC 189.36 2109.82 7 Beban Rem dan Traksi TB 591.75 6583.81 8 Beban Panjang Rel Longitudinal LF 626 5926.34 9 Beban Pejalan Kaki pada Sidewalk SW 116.994 0 10 Beban Lateral LR 473.406 4557.01 Beban Lingkungan 11 Beban Angin EW 171.44 161.7 0 2032.97 12 Beban Temperatur ET 12.969 103.75 13 Beban Gempa EQ 2687.7 2562.94 12699.12 10927.3 5 14 Tekanan Tanah Dinamis EQ 1968.81 12568.85 Beban Lain 15 Gesekan FB 88.17 573.1 Beban-beban yang bekerja pada abutment kemudian dikombinasi berdasarkan RSNI T- 02-2005. Dalam analisis ini dilakukan kombinasi pembebanan sebanyak 13 kali. Kombinasi pembebanan diperlukan untuk memperoleh beban-beban maksimum struktur atas jembatan sehingga dapat dilakukan analisis berikutnya pada struktur bawah jembatan yaitu pada dimensi abutmen dan jumlah tiang bored pile. Kombinasi-kombinasi beban tersebut ditentukan sebagai berikut : Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani. 501
  • 8. Tabel. 3 Rekapitulasi Kombinasi Pembebanan. No Kombinasi Beban P (kN) Tx (kN) Ty (kN) Mx (kNm) My (kNm) 1 Kombinasi 1a 12405,52 1683,47 662,77 1995,34 6666,83 Kombinasi 1b 12405,52 2309,47 473,41 8579,15 4557,01 2 Kombinasi2a 12405,52 1784,61 662,77 2672,19 6666,83 Kombinasi 2b 12405,52 2410,61 473,41 9256,00 4557,01 3 Kombinasi 3a 12405,52 1683,47 662,77 1995,34 6666,83 Kombinasi 3b 12576,96 1683,47 351,06 1995,34 4142,79 Kombinasi 3c 12405,52 2309,47 473,41 8579,15 4557,01 Kombinasi 3d 12576,96 2309,47 161,70 8579,15 2032,97 4 Kombinasi 4a 12405,52 1784,61 662,77 2672,19 6666,83 Kombinasi 4b 12576,96 1696,44 351,06 2672,19 4142,79 Kombinasi 4c 12405,52 2410,61 473,41 9256,00 4557,01 Kombinasi 4d 12576,96 2410,61 161,70 9256,00 2032,97 5 Kombinasi 5 8870,30 1997,40 1084,52 6674,23 5124,25 4.5. Daya Dukung Aksial Ijin Tiang Bor Dalam melaksanakan analisis pondasi tiang bored pile, diperlukan perhitungan daya dukung aksial ijin. Untuk menghitung daya dukung aksial ijin digunakan 3 metode, yaitu sebagai berikut : Tabel. 4 Rekapitulasi Daya Dukung Aksial. No Uraian Daya Dukung Aksial Tiang Bor P (kN) 1 Berdasarkan kekuatan bahan 6687,68 2 Metode Meyerhoff 3850,8162 3 Metode Bagement 6383,7312 Dari hasil analisis diatas, maka diperoleh kapasitas daya dukung aksial terkecil adalah P = 3850,8162 kN. 4.6. Jumlah Tiang Bor Jumlah tiang yang direncanakan untuk pondasi jembatan ini adalah, Daya dukung aksial, P = 3850,8162 kN Jumlah baris tiang bor, nx = 3 buah Jumlah tiang bor bor dalam satu baris, ny = 3 buah Jarak antara tiang bor arah x, X = 2,5 m Jarak antara tiang bor arah y, Y = 2,5 m Jarak antara tiang bor terkecil, S = 2,5 m Diameter tiang bor, D = 1,0 m Efisiensi kelompok tiang (menurut BDM) = ([2 x (ny+nx-2 ) x S+4 x D])/((π x D x ny x nx)) Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani. Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani. Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani. Taufik Hidayat, Subuh Tugiono, Ofik Taufik Purwadi. Perencanaan Pondasi Tiang Bored Pile pada Jembatan Jalur Ganda Bekri, Lampung Tengah 8 8 8 8 502
  • 9. Buktin = ([2 x (3+4-2 ) x 3,2+4 x 1,0])/((π x 1,0 x 3 x 4)) = 0,85 ≤ 1 Maka, Ef = 0,85 Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai untuk efisiensi kelompok tiang. Hasil tersebut kemudian dikalikan dengan daya dukung aksial untuk memperoleh daya dukung ijin. Pijin = P x Ef = 3850,8162 x 0,85 = 3273,1938 kN 4.7.Gaya yang Diterima Tiang Bor Dari kombinasi pembebanan, dilakukan analisis untuk memperoleh daya dukung maksimum dan minimum. Pumax = Pu/n + (Mux.y)/Ʃy² + (Muy.x)/Ʃx² Pumin = Pu/n - (Mux.y)/Ʃy² – (Muy.x)/Ʃx² Dari rumus diatas diperoleh hasil sebagai berikut : No Kombinasi Beban P (kN) Mx (kNm) My (kNm) (Mx.y)/Ʃy² (My.x)/Ʃx² Pumax Pumin 1 Kombinasi 1a 12405,52 1995,34 6666,83 266,05 888,91 2533,35 933,25 Kombinasi 1b 12405,52 8579,15 4557,01 1143,89 607,60 3129,88 798,25 2 Kombinasi2a 12405,52 2672,19 6666,83 356,29 888,91 2623,59 948,29 Kombinasi 2b 12405,52 9256,00 4557,01 1234,13 607,60 3220,13 813,29 3 Kombinasi 3a 12405,52 1995,34 6666,83 266,05 888,91 2533,35 933,25 Kombinasi 3b 12576,96 1995,34 4142,79 266,05 552,37 2215,86 596,71 Kombinasi 3c 12405,52 8579,15 4557,01 1143,89 607,60 3129,88 798,25 Kombinasi 3d 12576,96 8579,15 2032,97 1143,89 271,06 2812,39 461,71 4 Kombinasi 4a 12405,52 2672,19 6666,83 356,29 888,91 2623,59 948,29 Kombinasi 4b 12576,96 2672,19 4142,79 356,29 552,37 2306,10 611,75 Kombinasi 4c 12405,52 9256,00 4557,01 1234,13 607,60 3220,13 813,29 Kombinasi 4d 12576,96 9256,00 2032,97 1234,13 271,06 2902,64 476,75 5 Kombinasi 5 8870,30 6674,23 5124,25 889,90 683,23 2558,72 1834,65 Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh daya dukung maksimum pada kombinasi 2b dan 4c sebesar, Pumax = 3220,13 kN. Sedangkan daya dukung ijin tiang berdasarkan perhitungan, Puijin = 3273,1938 kN. Dari hasil analisis diatas diperoleh Pijin > Pumax sehingga pondasi bored pile mampu mendukung beban yang bekerja. Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani. 503
  • 10. 5. KESIMPULAN Berdasarkan analisis perencanaan pondasi pada jembatan kereta api jalur ganda BH. 102 Bekri KM. 53+778 yang berada di Provinsi Lampung Tengah diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil analisis daya dukung aksial ijin pondasi bored pile untuk satu tiang dengan diameter 1 meter adalah 3273,2938 kN. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa nilai daya dukung ijin tiang sebesar 3273,1938 kN lebih besar dari daya dukung maksimum yang membebani tiang sebesar 3220,13 kN sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur bawah jembatan mampu menahan beban dari struktur atasnya. 2. Formasi pondasi bored pile untuk satu abutmen adalah 3 x 3 sehingga jumlah tiang bored pile sebanyak 9 buah dengan panjang 8 meter. DAFTAR PUSTAKA Craig, R.F. 1989. Mekanika Tanah. Erlangga. Jakarta. Das, Braja M. 1995. Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis). Erlangga. Surabaya. Hardiyatmo, H.C (a). 2002. Mekanika Tanah I. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Hardiyatmo, H.C (b). 2003. Mekanika Tanah II. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Wesley, Laurence D. 2012. Mekanika Tanah untuk Tanah Endapan dan Residu. Andi. Yogyakarta. Peraturan Menteri No. 60 Tahun 2012 tentang Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api. Direktorat Jenderal Bina Marga, 1992, Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan BMS 1992, Badan Standardisasi Nasional. Direktorat Jenderal Bina Marga, 2005, Standar Pembebanan untuk jembatan, RSNIT-02- 2005, Badan Standardisasi Nasional. Hardiyatmo, H.C., 2002, Teknik Fondasi I. Beta Offset. Yogyakarta. Hardiyatmo, H.C., 2003, Teknik Pondasi 2, Beta Offset, Yogyakarta. Hardiyatmo, H.C., 2006, Penanganan Tanah Longsor dan Erosi. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Supriyadi, Bambang dkk., 2000, Jembatan, Beta Offset, Jakarta. Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani. Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani. Muhammad Wahyuddin, Amril Ma`ruf Siregar, Lusmeilia Afriani. Taufik Hidayat, Subuh Tugiono, Ofik Taufik Purwadi. Perencanaan Pondasi Tiang Bored Pile pada Jembatan Jalur Ganda Bekri, Lampung Tengah 10 10 10 10 504