SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH
REDENOMINASI
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
ADE KURNIAWAN PUTRA
NIM 130221566
UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
TAHUN AJARAN 2017/2018
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Langsa, Januari 2017
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 3
C. Tujuan Pembahasan........................................................................................ 3
D. Manfaat Pembahasan...................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Redenominasi................................................................................. 5
B. Kebijakan Redenominasi................................................................................. 6
C. Rencana Implementasi...................................................................................... 7
D. Tujuan Redenominasi ...................................................................................... 8
E. Manfaat Redenominasi.................................................................................... 8
F. Dampak Redenominasi.................................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Redenominasi di artikan menyederhanakan, redenominasi (pecahan) mata uang suatu negara
menjadi pecahan lebih kecil dengan cara menghilangkan nol tanpa mengrangi nilai mata uang
tersebut, misal Rp.1.000 menjadi Rp.1 . Praktek redenominasi ini telah lazim dilakuan di
banyak negara. Studi yang dilakukan Mosley (2005) mencatat sekitar 60 negara yang
melakukan redenominasi dalam periode 1960-1994. Redenominasi tersebut dilakukan dengan
menghilangkan sejumlah digit tertentu dari mata uang, sehingga akan menyebabkan
perubahan tampila angka pecahan suau mata uang menjadi lebih sederhana. Redenominasi
mata uang tidak mengakibatkan penurunan nilai relatif uang terhadap barang dan jasa karena
harga barang juga di sesuaikan dengan redominasi yang baru tersebut. Misal, dengan
redenominasi uang rupiah dari Rp.1.000 menjadi Rp.1 , maka harga suatu barang yang belum
redenominasi sebesar Rp.1000 akan berubah juga menjadi Rp.1 setelah redenominasi,
shingga secara riil nilai uang tidak akan berubah.
Redenominasi berbeda dengan sanering yang pernah dilakukan indonesia tahun 1959. Pada
saat itu, nilai uang kertas di turunkan dari Rp.1000 menjadi Rp.100 dan dari Rp.500 menjadi
Rp.50. Kebijakan ini ditujukann untuk mengurangi jumlah uang beredar akibat melinjaknya
harga-harga barang dan jasa. Sanering jelas menyebabkan turunya nilai relative uang
terhadap harga barang dan jasa, sehingga menjadi suatu kebijakan yang tidak populer di mata
masyarakat. Berbeda dengan sanering, redominasi yang dilaksanakan dengan baik tidak akan
merugikan masyarakat karena tidak menyebabkan penurunan nilai uang atau tidak
berpengaruh terhadap harga barang dan jasa.
Beberapa alasan yang di perlukannya adalah: pertama, pecahan uang yang terlalu besar akan
menimbulkan ketidak efisienan dan kenyamanan dalam melakukan transaksi. Dengan
pecahan yang terlalu besar, di perlukan waktu yang banyak untuk mencatat, menghitung dan
membawa uang untuk melakukan transaksi sehingga ketidak efisienan dalam transaksi
2
ekonomi. Kedua, redenominasi dapat digunakan untuk mempersiapkan kesetaraan ekonomi
Indonesia dengan kawasan dalam memasuki era Masyarakat Ekonimi ASEAN 2015. Ketiga,
nilai nominal uang yang terlalu besar mencerminkan bahwa suatu negara mengalami infasi
yang tinggi pada masa lalu atau kondisi fundamental ekonominya kurang baik. Sejalan
dengan membaiknya fundamental ekonomi Indonesia , maka dengan redenominasi akan
menyederhanakan penulisan nilai tukar Rupiah tehadap mata uang asing sejalan dengan
fundamental ekonomi yang semakin kuat sehingga memberikan kebanggaan untuk
memegang uang Rupiah.
Beberapa faktor kunci keberhasilan progam redominasi, berdasarkan studi BI, antara lain:
1. Adanya kebutuhan seluruh lapisan masyarakat terhadap penyederhanaan jumlah
digit mata uang.
2. Pemilihan waktu pelaksana yang tepat terkait dengan kondisi fundamental
perekonomian cukup kuat antara lain terkait dengan membaiknya perekonomian dan
tren inflasi yang menurun. Dalam kaitan ini, progam redenominasi perlu didahului
prakondisi progam stabilisasi perekonomian khususnya menurunkan inflasi selama
beberapa tahun sebelum dilakukan redenominasi. Pada saat yang bersamaan otoritas
fiskal terus berusaha mempertahankan kebijakan yang disiplin dan ketat seperti
memperkecil budget defisit (cenderung tidak ekspansif).
3. Tersedianya landasan hukum yang tidak cukup kuat yang mengatur penghapusan
digit mata uang.
4. Dukungan yang penuh dari seluruh lapisan masyarakat termasuk pemerintah,
otoritas terkait, pelaku bisnis serta masyarakat umum sangat di perlukan untuk
keberhasilan progam redominasi.
5. Sosialisasi kepada publik dan edukasi yang intensif. Kegiatan sosialisasi dan edukasi
kepada masyarakat dilakukan secara intensif, bertahap, dan terencana oleh bank
sentral dan pemerintah untuk memberikan informasi yang cukup kepada publik
terkait dengan redenominasi.
Strategi yang perlu di tempuh adalah mempersiapkan progam redenominasi dengan baik
sehingga redenominasi dapat dilaksanakan dengan lancar. Hal ini sejalan dengan kajian yang
telah dilakukan yang menunjukkan bahwa dengan persiapan yang matang maka peluang
3
untuk keberhasilan redenominasi menjadi besar. Untuk itu, progam redenominasi akan
dilakukan dengan beberapa tahapan. Secara garis besar, pelaksana redenominasi Rupiah di
bagi menjadi 4 (empat) tahapan besar, yaitu tahapan penyiapan, tahapan pemantapan, tahap
implementasi dan transisi, serta tahap phasing out. Agar tahapan ini berjalan lancar, kegiatan
ini akan dikoordinasikan dengan pemerintah dan perlu mendapat dukungan dari seluruh
lapisan masyarakat (merupakan kebutuhan yang di rasakan oleh masyarakat Indonesia).
Pengalaman dari beberapa negara yang berhasil melaksanakan redominasi seperti Turki dan
Rumania menunjukkan bahwa redominasi memberikan manfaat bagi perekonomian kedua
negara tersebut. Setelah dilakukan redominasi di tahun 2005, perekonomian Turki misalnya
terus mengalami perbaikan. Keberhasilan mempertahankan momentum perbaikan ekonomi
terletak pada 4 pilar pokok yaitu:
1. Peningkatan kepercayaan mayarakat atau dunia usaha terhadap implementasi
progam stabilisasi.
2. Upaya mempertahankan disiplin fiskal
3. Pelaksanaan reformasi struktural, serta
4. Pengendalian laju inflasi secara berkelanjutan
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan redenominasi ?
2. Apa yang dimaksud dengan kebijakan redenominasi ?
3. Bagaimana rencana implementasi redenominasi berjalan ?
4. Apa tujuan redenominasi ?
5. Apa mantafaat redenominasi ?
6. Apa saja yang timbul dalam redenominasi mata uang rupiah ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisa paper ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian redenominasi.
2. Untuk mengetahui penjabaran tentang kebijakan redenominasi.
4
3. Untuk mengetahui rencana implementasi redenominasi.
4. Untuk mengetahui tujuan redenominasi.
5. Untuk mengetahui manfaat dari redenominasi.
6. Untuk mengetahui akibat dari redenominasi mata uang rupiah baik dari segi positif
maupun negatif.
D. Manfaat Pembahasan
1. Bagi Penulis
· Menambah ilmu pengetahuan penulis, khususnya dalam pembuatan paper.
· Menjadi masukan bagi penulis.
· Penulis dapat mengetahui tentang redenominasi mata uang rupiah.
2. Bagi Pembaca
· Menjadi masukan bagi pembaca.
· Dapat dijadikan refrensi bagi para pembaca dan para penulis. lainnya di masa yang
akan datang.
· Pembaca dapat memahami dan mengetahui tentang redenominasi mata uang rupiah
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Redenominasi
Redenominasi adalah penyederhanaan nilai mata uang menjadi lebih kecil tanpa mengubah
nilai tukarnya. Pada waktu terjadi inflasi, jumlah satuan moneter yang sama perlahan-lahan
memiliki daya beli yang semakin melemah. Dengan kata angka-angka ini semakin membesar,
mereka dapat memengaruhi transaksi harian karena resiko dan ketidak nyamanan yang
diakibatkan oleh jumlah lembaran uang yang harus di bawa, atau karena psikologi manusia
yang tidak efektif menangani perhitungan angka dalam jumlah besar. Pihak yang berwenang
dapat memperkecil masalah ini dengan redenominasi: satuan yang baru menggantikan satuan
yang lama dengan sejumlah angka tertentu dari satuan yang lama di konversi menjadi satuan
yang baru. Jika alasan redenominasi adalah inflasi, rasio konversi dapat lebih besar dari 1,
biasanya merupakan bilangan positif kelipatan sepuluh,seperti 10, 100, 1000 dan seterusnya.
Prosedur ini dapat disebut sebagai “penghilangan nol”.
Redenominasi menyederhakan redenominasi (pecahan) mata uang menjadi pecahan lebih
sedikit dengan cara mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut.
Hal yang sama secara bersamaan dilakukan juga pada harga-harga barang, sehingga daya beli
masyarakat tidak berubah. Sanering adalah pemotongan daya beli masyarakat melalui nilai
uang. Hal yang sama tidak dilakukan pada harga-harga barang, sehiingga daya beli
masyarakat menurun.
Pada redenominasi, tidak ada kerugian karena daya beli tetap sama, sedangkan pada sanering
menimbulkan banyak kerugian karena daya beli turun drastis. Selain itu redenominasi
bertujuan untuk menyederhanakan pecahan uang agar lebih efisien dan nyaman dalam
melakukan transaksi. Tujuan berikutnya, mempersiapkan kesetaraan ekonomi suatu negara
dengan negara regional, sementara sanering bertujuan mengurangi jumlah uang yang berdar
akibat lonjakan harga. Dilakukan karena terjadi hiiperinflasi (inflasi yang sangat tinggi).
6
Pada redenominasi nilai uang terhadap barang tidak berubah, karena hanya cara penyebutan
dan penulisan pecahan uang saja yang disesuaikan, sedangkan pada sanering, nilai uang
terhadap barang berubah menjadi lebih kecil, karena yang dipotong adalah nilainya.
Redenominasi juga biasanya dilakukan saat kondisi makro ekonomi stabil. Ekonomi tumbuh
dan inflasi terkendali, sedangkan senering dilakukan dalam kondisi makro ekonomi tidak
sehat, inflasi sangat tinggi (hiperinflasi).
Redenominasi dipersiapkan secara matang dan terukur sampai masyarakat siap, agar tidak
menimbulkan gejolak di masyarakat, sementara senering tidak ada masa transisi dan
dilakukan secara tiba-tiba.
B. Kebijakan Redenominasi
Dalam rangka menciptakan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman, dan handal, Bank
Indonesia melakukan suatu kebijakan yang disebut redenominasi. Redenominasi mata uang
rupiah merupakan salah satu kewenangan Bank Indonesia dalam rangka mengatur dan
menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia, yang tidak boleh diintervensi oleh
pihak-pihak lain, baik oleh pemerintah maupun DPR. Karena redenominasi mata uang rupiah
sepenuhnya merupakan kewenangan BI. Adapun alasan yang melatar belakangi Bank
Indonesia melakukan redenominasi mata uang rupiah karena :
a) Indonesia adalah negara pemilik pecahan mata uang terbesar ketiga di
dunia, dengan pecahan mata uang sebesar Rp. 100.000. Negara pemilik
pecahan mata uang terbesar kedua adalah Vietnam, dengan pecahan uang
dong Vietnam sebesar 500.000. Zimbabwe di urutan pertama dengan
pecahan sebesar 10 juta dolar.
b) Munculnya keresahan atas status rupiah yang terlalu rendah ketimbang mata
uang lainnya. Misalnya terhadap dolar, euro, dan uang global lainnya.
Bukan soal substansi tapi soal identitas karena kekuatan mata uang kita
relatif stabil, cadangan devisa juga aman, inflasi terjaga (satu digit),
investasi juga tidak ada persoalan, kinerja ekonomi kiata pun baik.
c) Pecahan uang Indonesia yang terlalu besar menimbulkan ketidak efisienan
dan ketidak nyamanan dalm melakukan transaksi, karena diperlukan waktu
7
ang banyak untuk mencatat, menghitung, dan membawa uang untuk
melakukan transaksi sehingga terjadi ketidak efisienan dalam transaksi
ekonomi.
d) Untuk menyiapkan kesetaraan ekonomi Indonesia dengan kawasan ASEAN
dalam memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean pada tahun 2015.
e) Untuk menghilangkan kesan bahwa nilai nominal uang yang terlalu besar
seolah-olah mencerminkan bahwa dimasa lalu, suatu negara pernah
mengalami inflasi yang tinggi atau pernah mengalami kondisi fundamental
ekonomi yang kurang baik.
C. Rencana Implementasi Redenominasi
Masa implementasi redenominasi rupiah akan berjalan selama 10 tahun. Dari tahun 2010
sampai 2020 dengan tahapan sebagai berikut:
a) 2010-2012 Sosialisasi.
b) 2013-2015 merupakan transisi. Pada masa transisi digunakan dua mata uang
rupiah, yakni memakai istilah rupiah lama dan rupiah hasil redenominasi
yang disebut rupiah baru. Pada masa ini masyarakat juga bisa menggunakan
dua jenis mata uang. Misalnya, ada pembeli dengan uang baru, si penjual
bisa memberi kembalian dengan uang baru maupun uang lama, ataupun
campuran keduannya. Toko yang menjual barang wajib memasang dua label
harga, yakni harga barang lama dan baru. Pada masa transisi itu juga, Bank
Indonesia akan mencetak uang baru yang di redenominasi. Sebagai contoh,
Bank Indonesia akan mencetak uang Rp.10 yang akan mengganti pecahan
uang Rp.10.000.
c) 2016-2018 penarikan rupiah lama.
d) 2019-2022 tulisan kata “baru” di mata uang dihilangkan.
1. D. Tujuan Redenominasi
Redenominasi bertujuan menyederhanakan pecahan uang agar lebih efisien dan nyaman
dalam melakukan transaksi. Tujuan berikutnya untuk mempersiapkan kesetaraan ekonomi
Indonesia dengan negara regional. Sedangkan sanering bertujuan mengurangi jumlah uang
8
yang beredar akibat lonjakan harga-harga. Dilakukan karena terjadi hiperinflasi (inflasi yang
sangat tinggi).
E. Manfaat Redenominasi
Ada tiga manfaat utama yang bisa kita dapatkan jika redenominasi diterapkan, yaitu:
a) Menyederhanakan Perhitungan
Proses transaksi perdagangan, akuntasi, perbankan sudah jelas akan mendapatkan keuntungan
karena nilai uang berkurang nolnya namun bukan hanya itu, para programer juga akan
mendapatkan keuntungan karena nilai transaksi perhitungan dalam program yang dibuat
menjadi lebih sederhana
b) Meningkatkan Produktifitas
Anggaplah anda adalah petugas administrasi bagian entry data yang menggunakan Microsoft
Excel. Dengan menghilangkan tiga nol disetiap pencatatan transaksi, anda akan menghemat
waktu satu detik untuk setiap transaksi, bayangkan anda sehari menginput 1000 transaksi,
maka ada seribu detik waktu yang dihemat. Itu semua saja dengan 16 menit penghemat waktu
perhari dan jika dikalikan 1 tahun kerja (dengan asumsi hari akti bekerja 300 hari ), maka itu
sama saja anda menghemat waktu 80 jam kerja atau sekitar 10 hari kerja. Itu baru satu orang,
bayangkan jika ada 1 juta orang Indonesia yang melakukan pencatatan transaksi disetiap
harinya, berapa penghematan waktunya ?
c) Menigkatkan harga Diri Bangsa
Nominal mata uang Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia. Sekedar gambaran, rata-
rata penduduk Amerika berpenghasilan 2.500 USD perbulan. Setara dengan 25.000.000
rupiah perbulan. Nah liat ? harga iPhone di Amerika Cuma 700 USD, di Indonesia 6.500.000
rupiah. Nilai rupiah terasa tidak berharga.
9
F. Dampak Redenominasi
Redenominasi dapat menimbulkan dua dampak. Yaitu :
1. Dampak Positif
a) Frekuensi pencetakan uang menjadi lebih jarang karena uang logam lebih tahan
lama.
b) Dapat mengatasi masalah inefisiensi waktu dan salah hitung karena jumlah nol yang
terlalu banyak.
c) Redenominasi juga akan menyederhanakan penulisan nilai tukar rupiah terhadap
mata uang asing sehingga rupiah terlihat memiliki kekuatan karena nilainya
mendekati nilai dollar Amerika Serikat.
2. Dampak Negatif
a) Bertambah besarnya biaya operasional perusahaan karena harus mengganti
sistem pembukuan, percetakan, dan sisitem teknologi informasi.
b) Bank Indonesia juga akan mengeluarkan biaya yang besar untuk mencetak uang
baru hasil redenominasi.
c) Timbulnya dampak sosial berupa ketidak percayaan masyarakat terhadap rupiah,
bahkan dapat menjadi boomerang dimana masyarakat justru memborong dollar
AS karena mereka mengira redenominasi sama dengan sanering jika tidak
dilakukan sosialisasi dengan baik.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Redenominasi merupakan bagian tugas dari Bank Indonesia dalam melaksanakan dan
menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia. Bank Indonesia melakukan
redenominasi mata uang rupiah karena uang pecahan Indonesia melakuan redenominasi mata
uang rupiah karena pecahan Indonesia yang terbesar saat ini adalah Rp.100.000, yang
merupakan pecahan terbesar kedua setelah vietnam yang pernah mencetak RP.500.000 Dong.
Munculnya keresahan atas status rupiah yang terlalu rendah ketimbang mata uang lainnya.
Pecahan uang Indonesia yang terlalu besar menimbulkan ketidak efisienan dan ketidak
nyamanan dalam melakukan transaksi, karena diperlukan waktu yang banyak untuk mencatat,
menghitung, dan membawa uang untuk melakukan transaksi sehingga terjadi ketidak
efisienan dalam transaksi ekonomi. Untuk mempersiapkan kesetaraan ekonomi Indonesia
dengan kawasan ASEAN dalam memasuki era Masyaraka Ekonomi ASEAN pada tahun
2015. Untuk menghilangkan kesan bahwa nilai nominal uang yang terlalu besar seolah-olah
mencerminkan bahwa di masa lalu, suatu Negara pernah mengalami inflasi yang tinggi atau
pernah mengalami kondisi fundamenal ekonomi yang kurang baik.
Redenominasi tidak identik dengan sanering, redenominasi adalah penyederhanaan penulisan
nominal mata uang menjadi lebih simple yang di lakukan dalam kondisi ekonomi yang stabil
dan menuju kearah yang lebih sehat. Sedangkan Sanering adalah pemotongan nilai uang
dalam kondisi perekonomian yang tidak sehat.
Redenominasi dapat menimbulkan dampak posiif maupun negatif. Dampak positif dari
redenminasi dapat terlihat dari frekuensi pencetakan uang menjadi lebih jarang karena uang
logam lebih tahan lama. Dapat mengatasi masalah inefisiensi waktu dan biaya transaksi dan
salah satu karena jumlah nol yang terlalu banyak. Redenominasi juga akan menyederhanakan
penulisan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing sehingga rupiah terlihat memiliki
kekuatan karena nilainya mendekati nilai dollar Amerika Serikat.
11
Dampak negatif dari redenominasi terlihat dari bertambah besarnya operasional perusahaan
karena harus mengganti sistem pembukuan, percetakan, dan sistem teknologi informasi. Bank
Indonesia juga akan mengeluarkan biaya yang besar untuk mencetak uang baru hasil
redenominasi. Selain itu timbulnya dampak Sosial berupa ketidak percayaan masyarakat
terhadap rupiah bahkan menjadi boomerang dimana masyarakat justru memborong dollar AS
karena mengira redenominasi sama dengan sanering jika tidak dilakukan sosialisasi dengan
baik.
Redenominasi akan dilakukan secara bertahap, membutuhkan waktu kurang lebih selama
sepuluh tahun. Jika di mulai pada 2013, akan berlangsung pada 2023 dalam tiga tahapan.
Tahapan pertama, pada 2013-2015 diberlakukan dua redenominasi, yakni uang lama dan
baru. Uang lama dengan digit tiga nol, dan uang baru tiga digitnya dipangkas dengan
memubuhkan tulisan “rupih baru”.
Tahap berikutnya, pada 2016-2018 secara alamiah dalam tiga tahun diperkirakan uang lama
habis. Selanjutnya, pada 2019-2020, pemerintah menghilangkan tulisan “baru” pada uang
yang beredar, sehingga seluruh uang yang beredar adalah uang baru hasil redenominasi.
Namun pemerintah masih memberikan waktu tiga tahun kepada masyarakat untuk
menukarkan uang lama dengan uang baru.
B. Saran
Untuk menghindari dampak sosial berupa trauma masyarakat seperti pada kebijakan sanering
pada masa yang lalu yang dapat menghilangkan kepercayaan pada mata uang rupiah, maka
disarankan kepada Bank Indonesia agar tersebut melakukan sosialisasi yang intensif tentang
rencana redenominasi nilai mata uang rupiah.
12
DAFTAR PUSTAKA
Didik Purwanto Editor : Erlangga Djumena.
Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/, Rabu, 23 Januari 2013, 11:13 WIB
Dwi Kuncoro Triono. 2008. Lehman Bangkrut, Kapitalisme Sekarat. Al-Wa’ie, Nomor 99
Tahun IX, 2008.
Hill, Hall, 2001. Ekonomi Indonesia. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Mankiw, N. Gregory. 2007. Makro Ekonomi. Edisi Keenam. Penerbit Erlangga. Jakarta,
Indonesia.
Michael Parkin. 1997. Economy Macro (Power Point). Web Site. Michael Parkin. September
1997.
Smick, David. M. 2008. The World is Curved. Portofolio New York. Terjemahan Bahasa
Indonesia oleh Daras Book. 2009.

More Related Content

What's hot

Power point sejarah kerajaan islam di demak dan mataram islam
Power point sejarah kerajaan islam di demak dan mataram islamPower point sejarah kerajaan islam di demak dan mataram islam
Power point sejarah kerajaan islam di demak dan mataram islam
School
 
Kerajaan ternate dan tidore
Kerajaan ternate dan tidoreKerajaan ternate dan tidore
Kerajaan ternate dan tidore
Suratno Ratno Miharjo
 
TUGAS MAKALAH SEJARAH 1 samudra pasai ( sabil ) (2).docx
TUGAS MAKALAH SEJARAH 1 samudra pasai ( sabil ) (2).docxTUGAS MAKALAH SEJARAH 1 samudra pasai ( sabil ) (2).docx
TUGAS MAKALAH SEJARAH 1 samudra pasai ( sabil ) (2).docx
rdiopra
 
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJABUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
Muhammad Rafi Kambara
 
Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...
Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...
Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...
Mulia Fathan
 
Kerajaan islam di indonesia
Kerajaan islam di indonesiaKerajaan islam di indonesia
Kerajaan islam di indonesia
D. Syafa'atul Anbiya
 
Keajaan Islam di Pulau Lombok dan Sumbawa
Keajaan Islam di Pulau Lombok dan SumbawaKeajaan Islam di Pulau Lombok dan Sumbawa
Keajaan Islam di Pulau Lombok dan Sumbawa
Yoollan MW
 
Masa kolonial di indonesia
Masa kolonial di indonesiaMasa kolonial di indonesia
Masa kolonial di indonesia
Elmutia Intan
 
Kerajaan Sunda
Kerajaan SundaKerajaan Sunda
Kerajaan Sunda
X Mipa 4 Smancil
 
Sejarah Tingkatan 1: Bab 8 KERAJAAN NEGERI MELAYU
Sejarah Tingkatan 1: Bab 8 KERAJAAN NEGERI MELAYUSejarah Tingkatan 1: Bab 8 KERAJAAN NEGERI MELAYU
Sejarah Tingkatan 1: Bab 8 KERAJAAN NEGERI MELAYU
hamdan che hassan
 
Kerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islamKerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islam
Suratno Ratno Miharjo
 
SEJARAH KELAS 11 - KERAJAAN ISLAM DEMAK
SEJARAH KELAS 11 - KERAJAAN ISLAM DEMAKSEJARAH KELAS 11 - KERAJAAN ISLAM DEMAK
SEJARAH KELAS 11 - KERAJAAN ISLAM DEMAK
maghfiraputeri
 
Ppt sunan kalijaga
Ppt sunan kalijagaPpt sunan kalijaga
Ppt sunan kalijaga
sintiasari
 
Jelaskan tentang kesantunan verbal dan non verbal berdasarkan shar
Jelaskan tentang kesantunan verbal dan non verbal berdasarkan sharJelaskan tentang kesantunan verbal dan non verbal berdasarkan shar
Jelaskan tentang kesantunan verbal dan non verbal berdasarkan shar
Sharmilah Mimi
 
Kerajaan Ternate
Kerajaan TernateKerajaan Ternate
Kerajaan Ternate
lise_ti
 
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahKebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahYadhi Muqsith
 
Undang undang agraria 1870
Undang  undang agraria 1870Undang  undang agraria 1870
Undang undang agraria 1870
Rnh Rnh
 
3. sastra pada masa hindu budha dan islam
3. sastra pada masa hindu budha dan islam3. sastra pada masa hindu budha dan islam
3. sastra pada masa hindu budha dan islamWildan Insan Fauzi
 
Materi pelatihan pemandu wisata selam
Materi pelatihan pemandu wisata selamMateri pelatihan pemandu wisata selam
Materi pelatihan pemandu wisata selam
samkuriake
 

What's hot (20)

Power point sejarah kerajaan islam di demak dan mataram islam
Power point sejarah kerajaan islam di demak dan mataram islamPower point sejarah kerajaan islam di demak dan mataram islam
Power point sejarah kerajaan islam di demak dan mataram islam
 
Kerajaan ternate dan tidore
Kerajaan ternate dan tidoreKerajaan ternate dan tidore
Kerajaan ternate dan tidore
 
TUGAS MAKALAH SEJARAH 1 samudra pasai ( sabil ) (2).docx
TUGAS MAKALAH SEJARAH 1 samudra pasai ( sabil ) (2).docxTUGAS MAKALAH SEJARAH 1 samudra pasai ( sabil ) (2).docx
TUGAS MAKALAH SEJARAH 1 samudra pasai ( sabil ) (2).docx
 
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJABUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
 
Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...
Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...
Kelompok 3. Kerajaan Demak (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indon...
 
Kerajaan islam di indonesia
Kerajaan islam di indonesiaKerajaan islam di indonesia
Kerajaan islam di indonesia
 
Keajaan Islam di Pulau Lombok dan Sumbawa
Keajaan Islam di Pulau Lombok dan SumbawaKeajaan Islam di Pulau Lombok dan Sumbawa
Keajaan Islam di Pulau Lombok dan Sumbawa
 
Masa kolonial di indonesia
Masa kolonial di indonesiaMasa kolonial di indonesia
Masa kolonial di indonesia
 
Kerajaan Sunda
Kerajaan SundaKerajaan Sunda
Kerajaan Sunda
 
Sejarah Tingkatan 1: Bab 8 KERAJAAN NEGERI MELAYU
Sejarah Tingkatan 1: Bab 8 KERAJAAN NEGERI MELAYUSejarah Tingkatan 1: Bab 8 KERAJAAN NEGERI MELAYU
Sejarah Tingkatan 1: Bab 8 KERAJAAN NEGERI MELAYU
 
Kerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islamKerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islam
 
SEJARAH KELAS 11 - KERAJAAN ISLAM DEMAK
SEJARAH KELAS 11 - KERAJAAN ISLAM DEMAKSEJARAH KELAS 11 - KERAJAAN ISLAM DEMAK
SEJARAH KELAS 11 - KERAJAAN ISLAM DEMAK
 
Ppt sunan kalijaga
Ppt sunan kalijagaPpt sunan kalijaga
Ppt sunan kalijaga
 
Jelaskan tentang kesantunan verbal dan non verbal berdasarkan shar
Jelaskan tentang kesantunan verbal dan non verbal berdasarkan sharJelaskan tentang kesantunan verbal dan non verbal berdasarkan shar
Jelaskan tentang kesantunan verbal dan non verbal berdasarkan shar
 
Ijazah UPH
Ijazah UPHIjazah UPH
Ijazah UPH
 
Kerajaan Ternate
Kerajaan TernateKerajaan Ternate
Kerajaan Ternate
 
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahKebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
 
Undang undang agraria 1870
Undang  undang agraria 1870Undang  undang agraria 1870
Undang undang agraria 1870
 
3. sastra pada masa hindu budha dan islam
3. sastra pada masa hindu budha dan islam3. sastra pada masa hindu budha dan islam
3. sastra pada masa hindu budha dan islam
 
Materi pelatihan pemandu wisata selam
Materi pelatihan pemandu wisata selamMateri pelatihan pemandu wisata selam
Materi pelatihan pemandu wisata selam
 

Viewers also liked

Procesos de socializacion
Procesos de socializacionProcesos de socializacion
Procesos de socializacion
MDaniela0304
 
Mapa mental sistema educativo
Mapa mental sistema educativoMapa mental sistema educativo
Mapa mental sistema educativo
MDaniela0304
 
Desarrollo humano sustentable
Desarrollo humano sustentableDesarrollo humano sustentable
Desarrollo humano sustentable
MDaniela0304
 
Juanshack
Juanshack Juanshack
Juanshack
Nicole Lam
 
Sullivan cuff case study
Sullivan cuff case studySullivan cuff case study
Sullivan cuff case study
AgileOnTheBeach
 
Copia de uno de los deportistas más importantes de alemania es michael schum...
Copia de uno de los deportistas más importantes de alemania es michael schum...Copia de uno de los deportistas más importantes de alemania es michael schum...
Copia de uno de los deportistas más importantes de alemania es michael schum...
Raquel Rodríguez Cuevas
 
Research instruments case study
Research instruments case studyResearch instruments case study
Research instruments case study
AgileOnTheBeach
 
CA Symposium GIA Québec - CA Identity Suite - Mike Berthold
CA Symposium GIA Québec - CA Identity Suite - Mike BertholdCA Symposium GIA Québec - CA Identity Suite - Mike Berthold
CA Symposium GIA Québec - CA Identity Suite - Mike Berthold
ISACA Chapitre de Québec
 
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiPembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Hisyam Lingga
 
Clpper clamper circuit rev 00
Clpper clamper circuit rev 00Clpper clamper circuit rev 00
Clpper clamper circuit rev 00
Raj Mehra Mehar
 
MACROECONOMICS-CH7
MACROECONOMICS-CH7MACROECONOMICS-CH7
MACROECONOMICS-CH7
kkjjkevin03
 
Presentasi Ekonomi Makro
Presentasi Ekonomi MakroPresentasi Ekonomi Makro
Presentasi Ekonomi Makro
Ary Octora
 
Ekonomi mikro dan makro
Ekonomi mikro dan makroEkonomi mikro dan makro
Ekonomi mikro dan makroMasni Gunawan
 
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
alexbaskara
 
Ro eu27 bratislava_policy_proposals_background
Ro eu27 bratislava_policy_proposals_backgroundRo eu27 bratislava_policy_proposals_background
Ro eu27 bratislava_policy_proposals_background
Consiliul Tineretului din România
 
Eu27 bratislava policy_proposals_background_final
Eu27 bratislava policy_proposals_background_finalEu27 bratislava policy_proposals_background_final
Eu27 bratislava policy_proposals_background_final
Consiliul Tineretului din România
 

Viewers also liked (17)

Procesos de socializacion
Procesos de socializacionProcesos de socializacion
Procesos de socializacion
 
Mapa mental sistema educativo
Mapa mental sistema educativoMapa mental sistema educativo
Mapa mental sistema educativo
 
Desarrollo humano sustentable
Desarrollo humano sustentableDesarrollo humano sustentable
Desarrollo humano sustentable
 
Juanshack
Juanshack Juanshack
Juanshack
 
Sullivan cuff case study
Sullivan cuff case studySullivan cuff case study
Sullivan cuff case study
 
Copia de uno de los deportistas más importantes de alemania es michael schum...
Copia de uno de los deportistas más importantes de alemania es michael schum...Copia de uno de los deportistas más importantes de alemania es michael schum...
Copia de uno de los deportistas más importantes de alemania es michael schum...
 
Research instruments case study
Research instruments case studyResearch instruments case study
Research instruments case study
 
CA Symposium GIA Québec - CA Identity Suite - Mike Berthold
CA Symposium GIA Québec - CA Identity Suite - Mike BertholdCA Symposium GIA Québec - CA Identity Suite - Mike Berthold
CA Symposium GIA Québec - CA Identity Suite - Mike Berthold
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiPembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
 
Clpper clamper circuit rev 00
Clpper clamper circuit rev 00Clpper clamper circuit rev 00
Clpper clamper circuit rev 00
 
MACROECONOMICS-CH7
MACROECONOMICS-CH7MACROECONOMICS-CH7
MACROECONOMICS-CH7
 
Presentasi Ekonomi Makro
Presentasi Ekonomi MakroPresentasi Ekonomi Makro
Presentasi Ekonomi Makro
 
Ekonomi mikro dan makro
Ekonomi mikro dan makroEkonomi mikro dan makro
Ekonomi mikro dan makro
 
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
 
Ro eu27 bratislava_policy_proposals_background
Ro eu27 bratislava_policy_proposals_backgroundRo eu27 bratislava_policy_proposals_background
Ro eu27 bratislava_policy_proposals_background
 
Eu27 bratislava policy_proposals_background_final
Eu27 bratislava policy_proposals_background_finalEu27 bratislava policy_proposals_background_final
Eu27 bratislava policy_proposals_background_final
 

Similar to Redenominasi

Tugas 1 makalah manajemen keuangan
Tugas 1 makalah manajemen keuanganTugas 1 makalah manajemen keuangan
Tugas 1 makalah manajemen keuangan
Iis MutiaraSuci
 
Makalah uts mku
Makalah uts mkuMakalah uts mku
Makalah uts mku
lusi nirmala
 
Presentasi PKM GT
Presentasi PKM GTPresentasi PKM GT
Presentasi PKM GT
Raysha md
 
Makalah manajemen keuangan part 2
Makalah manajemen keuangan part 2Makalah manajemen keuangan part 2
Makalah manajemen keuangan part 2
Triocahyo Utomo
 
Iis latifah
Iis latifahIis latifah
Iis latifah
iislatipah
 
Iis latifah
Iis latifahIis latifah
Iis latifah
iislatipah
 
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
HulafahEnengSiti
 
Uang dan Bank
Uang dan BankUang dan Bank
Uang dan Bank
Thufailah Mujahidah
 
Artikel ilmiah manajemen keuangan 1 cica nur cahaya
Artikel ilmiah manajemen keuangan 1   cica nur cahayaArtikel ilmiah manajemen keuangan 1   cica nur cahaya
Artikel ilmiah manajemen keuangan 1 cica nur cahaya
CicaNurCahaya
 
Makalah Discussion
Makalah Discussion Makalah Discussion
Makalah Discussion
Defina Nurzamzam
 
Cara dan Strategi memulai Usaha/Bisnis (Business Plan)
Cara dan Strategi memulai Usaha/Bisnis (Business Plan)Cara dan Strategi memulai Usaha/Bisnis (Business Plan)
Cara dan Strategi memulai Usaha/Bisnis (Business Plan)
Fkip Sda7
 
Makalah manajemen keuangan part 1
Makalah manajemen keuangan part 1Makalah manajemen keuangan part 1
Makalah manajemen keuangan part 1
Triocahyo Utomo
 
Laporan pengembangan diri dela suryana sma n 13 kerinci
Laporan pengembangan diri dela suryana sma n 13 kerinciLaporan pengembangan diri dela suryana sma n 13 kerinci
Laporan pengembangan diri dela suryana sma n 13 kerinci
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
bab 1 Buku Literasi Keuangan (1).pdf
bab 1 Buku Literasi Keuangan (1).pdfbab 1 Buku Literasi Keuangan (1).pdf
bab 1 Buku Literasi Keuangan (1).pdf
IdaSubaida1
 
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
Titik Indraini
 
Rpp ekonomi-kls-xi
Rpp ekonomi-kls-xiRpp ekonomi-kls-xi
Rpp ekonomi-kls-xi
Ugin Francesco
 
Anggaran Negara
Anggaran NegaraAnggaran Negara
Anggaran Negara
Thomasmalua Thomasmalua
 
Sifat Dasar Manajemen Keuangan
Sifat Dasar Manajemen KeuanganSifat Dasar Manajemen Keuangan
Sifat Dasar Manajemen Keuangan
Iwan Ridwan
 
KONSEP ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
KONSEP ANALISIS LAPORAN KEUANGANKONSEP ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
KONSEP ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Biyah Djauhar
 
Tugas kelompok pak marja1
Tugas kelompok pak marja1Tugas kelompok pak marja1
Tugas kelompok pak marja1IPDN
 

Similar to Redenominasi (20)

Tugas 1 makalah manajemen keuangan
Tugas 1 makalah manajemen keuanganTugas 1 makalah manajemen keuangan
Tugas 1 makalah manajemen keuangan
 
Makalah uts mku
Makalah uts mkuMakalah uts mku
Makalah uts mku
 
Presentasi PKM GT
Presentasi PKM GTPresentasi PKM GT
Presentasi PKM GT
 
Makalah manajemen keuangan part 2
Makalah manajemen keuangan part 2Makalah manajemen keuangan part 2
Makalah manajemen keuangan part 2
 
Iis latifah
Iis latifahIis latifah
Iis latifah
 
Iis latifah
Iis latifahIis latifah
Iis latifah
 
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
 
Uang dan Bank
Uang dan BankUang dan Bank
Uang dan Bank
 
Artikel ilmiah manajemen keuangan 1 cica nur cahaya
Artikel ilmiah manajemen keuangan 1   cica nur cahayaArtikel ilmiah manajemen keuangan 1   cica nur cahaya
Artikel ilmiah manajemen keuangan 1 cica nur cahaya
 
Makalah Discussion
Makalah Discussion Makalah Discussion
Makalah Discussion
 
Cara dan Strategi memulai Usaha/Bisnis (Business Plan)
Cara dan Strategi memulai Usaha/Bisnis (Business Plan)Cara dan Strategi memulai Usaha/Bisnis (Business Plan)
Cara dan Strategi memulai Usaha/Bisnis (Business Plan)
 
Makalah manajemen keuangan part 1
Makalah manajemen keuangan part 1Makalah manajemen keuangan part 1
Makalah manajemen keuangan part 1
 
Laporan pengembangan diri dela suryana sma n 13 kerinci
Laporan pengembangan diri dela suryana sma n 13 kerinciLaporan pengembangan diri dela suryana sma n 13 kerinci
Laporan pengembangan diri dela suryana sma n 13 kerinci
 
bab 1 Buku Literasi Keuangan (1).pdf
bab 1 Buku Literasi Keuangan (1).pdfbab 1 Buku Literasi Keuangan (1).pdf
bab 1 Buku Literasi Keuangan (1).pdf
 
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
 
Rpp ekonomi-kls-xi
Rpp ekonomi-kls-xiRpp ekonomi-kls-xi
Rpp ekonomi-kls-xi
 
Anggaran Negara
Anggaran NegaraAnggaran Negara
Anggaran Negara
 
Sifat Dasar Manajemen Keuangan
Sifat Dasar Manajemen KeuanganSifat Dasar Manajemen Keuangan
Sifat Dasar Manajemen Keuangan
 
KONSEP ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
KONSEP ANALISIS LAPORAN KEUANGANKONSEP ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
KONSEP ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
Tugas kelompok pak marja1
Tugas kelompok pak marja1Tugas kelompok pak marja1
Tugas kelompok pak marja1
 

Recently uploaded

Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 

Redenominasi

  • 1. MAKALAH REDENOMINASI DI S U S U N OLEH : ADE KURNIAWAN PUTRA NIM 130221566 UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA TAHUN AJARAN 2017/2018
  • 2. i Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan- masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Langsa, Januari 2017 Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................ i DAFTAR ISI......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 3 C. Tujuan Pembahasan........................................................................................ 3 D. Manfaat Pembahasan...................................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Redenominasi................................................................................. 5 B. Kebijakan Redenominasi................................................................................. 6 C. Rencana Implementasi...................................................................................... 7 D. Tujuan Redenominasi ...................................................................................... 8 E. Manfaat Redenominasi.................................................................................... 8 F. Dampak Redenominasi.................................................................................... 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan....................................................................................................... 10 B. Saran................................................................................................................ 11 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 12
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Redenominasi di artikan menyederhanakan, redenominasi (pecahan) mata uang suatu negara menjadi pecahan lebih kecil dengan cara menghilangkan nol tanpa mengrangi nilai mata uang tersebut, misal Rp.1.000 menjadi Rp.1 . Praktek redenominasi ini telah lazim dilakuan di banyak negara. Studi yang dilakukan Mosley (2005) mencatat sekitar 60 negara yang melakukan redenominasi dalam periode 1960-1994. Redenominasi tersebut dilakukan dengan menghilangkan sejumlah digit tertentu dari mata uang, sehingga akan menyebabkan perubahan tampila angka pecahan suau mata uang menjadi lebih sederhana. Redenominasi mata uang tidak mengakibatkan penurunan nilai relatif uang terhadap barang dan jasa karena harga barang juga di sesuaikan dengan redominasi yang baru tersebut. Misal, dengan redenominasi uang rupiah dari Rp.1.000 menjadi Rp.1 , maka harga suatu barang yang belum redenominasi sebesar Rp.1000 akan berubah juga menjadi Rp.1 setelah redenominasi, shingga secara riil nilai uang tidak akan berubah. Redenominasi berbeda dengan sanering yang pernah dilakukan indonesia tahun 1959. Pada saat itu, nilai uang kertas di turunkan dari Rp.1000 menjadi Rp.100 dan dari Rp.500 menjadi Rp.50. Kebijakan ini ditujukann untuk mengurangi jumlah uang beredar akibat melinjaknya harga-harga barang dan jasa. Sanering jelas menyebabkan turunya nilai relative uang terhadap harga barang dan jasa, sehingga menjadi suatu kebijakan yang tidak populer di mata masyarakat. Berbeda dengan sanering, redominasi yang dilaksanakan dengan baik tidak akan merugikan masyarakat karena tidak menyebabkan penurunan nilai uang atau tidak berpengaruh terhadap harga barang dan jasa. Beberapa alasan yang di perlukannya adalah: pertama, pecahan uang yang terlalu besar akan menimbulkan ketidak efisienan dan kenyamanan dalam melakukan transaksi. Dengan pecahan yang terlalu besar, di perlukan waktu yang banyak untuk mencatat, menghitung dan membawa uang untuk melakukan transaksi sehingga ketidak efisienan dalam transaksi
  • 5. 2 ekonomi. Kedua, redenominasi dapat digunakan untuk mempersiapkan kesetaraan ekonomi Indonesia dengan kawasan dalam memasuki era Masyarakat Ekonimi ASEAN 2015. Ketiga, nilai nominal uang yang terlalu besar mencerminkan bahwa suatu negara mengalami infasi yang tinggi pada masa lalu atau kondisi fundamental ekonominya kurang baik. Sejalan dengan membaiknya fundamental ekonomi Indonesia , maka dengan redenominasi akan menyederhanakan penulisan nilai tukar Rupiah tehadap mata uang asing sejalan dengan fundamental ekonomi yang semakin kuat sehingga memberikan kebanggaan untuk memegang uang Rupiah. Beberapa faktor kunci keberhasilan progam redominasi, berdasarkan studi BI, antara lain: 1. Adanya kebutuhan seluruh lapisan masyarakat terhadap penyederhanaan jumlah digit mata uang. 2. Pemilihan waktu pelaksana yang tepat terkait dengan kondisi fundamental perekonomian cukup kuat antara lain terkait dengan membaiknya perekonomian dan tren inflasi yang menurun. Dalam kaitan ini, progam redenominasi perlu didahului prakondisi progam stabilisasi perekonomian khususnya menurunkan inflasi selama beberapa tahun sebelum dilakukan redenominasi. Pada saat yang bersamaan otoritas fiskal terus berusaha mempertahankan kebijakan yang disiplin dan ketat seperti memperkecil budget defisit (cenderung tidak ekspansif). 3. Tersedianya landasan hukum yang tidak cukup kuat yang mengatur penghapusan digit mata uang. 4. Dukungan yang penuh dari seluruh lapisan masyarakat termasuk pemerintah, otoritas terkait, pelaku bisnis serta masyarakat umum sangat di perlukan untuk keberhasilan progam redominasi. 5. Sosialisasi kepada publik dan edukasi yang intensif. Kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dilakukan secara intensif, bertahap, dan terencana oleh bank sentral dan pemerintah untuk memberikan informasi yang cukup kepada publik terkait dengan redenominasi. Strategi yang perlu di tempuh adalah mempersiapkan progam redenominasi dengan baik sehingga redenominasi dapat dilaksanakan dengan lancar. Hal ini sejalan dengan kajian yang telah dilakukan yang menunjukkan bahwa dengan persiapan yang matang maka peluang
  • 6. 3 untuk keberhasilan redenominasi menjadi besar. Untuk itu, progam redenominasi akan dilakukan dengan beberapa tahapan. Secara garis besar, pelaksana redenominasi Rupiah di bagi menjadi 4 (empat) tahapan besar, yaitu tahapan penyiapan, tahapan pemantapan, tahap implementasi dan transisi, serta tahap phasing out. Agar tahapan ini berjalan lancar, kegiatan ini akan dikoordinasikan dengan pemerintah dan perlu mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat (merupakan kebutuhan yang di rasakan oleh masyarakat Indonesia). Pengalaman dari beberapa negara yang berhasil melaksanakan redominasi seperti Turki dan Rumania menunjukkan bahwa redominasi memberikan manfaat bagi perekonomian kedua negara tersebut. Setelah dilakukan redominasi di tahun 2005, perekonomian Turki misalnya terus mengalami perbaikan. Keberhasilan mempertahankan momentum perbaikan ekonomi terletak pada 4 pilar pokok yaitu: 1. Peningkatan kepercayaan mayarakat atau dunia usaha terhadap implementasi progam stabilisasi. 2. Upaya mempertahankan disiplin fiskal 3. Pelaksanaan reformasi struktural, serta 4. Pengendalian laju inflasi secara berkelanjutan B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan redenominasi ? 2. Apa yang dimaksud dengan kebijakan redenominasi ? 3. Bagaimana rencana implementasi redenominasi berjalan ? 4. Apa tujuan redenominasi ? 5. Apa mantafaat redenominasi ? 6. Apa saja yang timbul dalam redenominasi mata uang rupiah ? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisa paper ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengertian redenominasi. 2. Untuk mengetahui penjabaran tentang kebijakan redenominasi.
  • 7. 4 3. Untuk mengetahui rencana implementasi redenominasi. 4. Untuk mengetahui tujuan redenominasi. 5. Untuk mengetahui manfaat dari redenominasi. 6. Untuk mengetahui akibat dari redenominasi mata uang rupiah baik dari segi positif maupun negatif. D. Manfaat Pembahasan 1. Bagi Penulis · Menambah ilmu pengetahuan penulis, khususnya dalam pembuatan paper. · Menjadi masukan bagi penulis. · Penulis dapat mengetahui tentang redenominasi mata uang rupiah. 2. Bagi Pembaca · Menjadi masukan bagi pembaca. · Dapat dijadikan refrensi bagi para pembaca dan para penulis. lainnya di masa yang akan datang. · Pembaca dapat memahami dan mengetahui tentang redenominasi mata uang rupiah
  • 8. 5 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Redenominasi Redenominasi adalah penyederhanaan nilai mata uang menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya. Pada waktu terjadi inflasi, jumlah satuan moneter yang sama perlahan-lahan memiliki daya beli yang semakin melemah. Dengan kata angka-angka ini semakin membesar, mereka dapat memengaruhi transaksi harian karena resiko dan ketidak nyamanan yang diakibatkan oleh jumlah lembaran uang yang harus di bawa, atau karena psikologi manusia yang tidak efektif menangani perhitungan angka dalam jumlah besar. Pihak yang berwenang dapat memperkecil masalah ini dengan redenominasi: satuan yang baru menggantikan satuan yang lama dengan sejumlah angka tertentu dari satuan yang lama di konversi menjadi satuan yang baru. Jika alasan redenominasi adalah inflasi, rasio konversi dapat lebih besar dari 1, biasanya merupakan bilangan positif kelipatan sepuluh,seperti 10, 100, 1000 dan seterusnya. Prosedur ini dapat disebut sebagai “penghilangan nol”. Redenominasi menyederhakan redenominasi (pecahan) mata uang menjadi pecahan lebih sedikit dengan cara mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut. Hal yang sama secara bersamaan dilakukan juga pada harga-harga barang, sehingga daya beli masyarakat tidak berubah. Sanering adalah pemotongan daya beli masyarakat melalui nilai uang. Hal yang sama tidak dilakukan pada harga-harga barang, sehiingga daya beli masyarakat menurun. Pada redenominasi, tidak ada kerugian karena daya beli tetap sama, sedangkan pada sanering menimbulkan banyak kerugian karena daya beli turun drastis. Selain itu redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan pecahan uang agar lebih efisien dan nyaman dalam melakukan transaksi. Tujuan berikutnya, mempersiapkan kesetaraan ekonomi suatu negara dengan negara regional, sementara sanering bertujuan mengurangi jumlah uang yang berdar akibat lonjakan harga. Dilakukan karena terjadi hiiperinflasi (inflasi yang sangat tinggi).
  • 9. 6 Pada redenominasi nilai uang terhadap barang tidak berubah, karena hanya cara penyebutan dan penulisan pecahan uang saja yang disesuaikan, sedangkan pada sanering, nilai uang terhadap barang berubah menjadi lebih kecil, karena yang dipotong adalah nilainya. Redenominasi juga biasanya dilakukan saat kondisi makro ekonomi stabil. Ekonomi tumbuh dan inflasi terkendali, sedangkan senering dilakukan dalam kondisi makro ekonomi tidak sehat, inflasi sangat tinggi (hiperinflasi). Redenominasi dipersiapkan secara matang dan terukur sampai masyarakat siap, agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat, sementara senering tidak ada masa transisi dan dilakukan secara tiba-tiba. B. Kebijakan Redenominasi Dalam rangka menciptakan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman, dan handal, Bank Indonesia melakukan suatu kebijakan yang disebut redenominasi. Redenominasi mata uang rupiah merupakan salah satu kewenangan Bank Indonesia dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia, yang tidak boleh diintervensi oleh pihak-pihak lain, baik oleh pemerintah maupun DPR. Karena redenominasi mata uang rupiah sepenuhnya merupakan kewenangan BI. Adapun alasan yang melatar belakangi Bank Indonesia melakukan redenominasi mata uang rupiah karena : a) Indonesia adalah negara pemilik pecahan mata uang terbesar ketiga di dunia, dengan pecahan mata uang sebesar Rp. 100.000. Negara pemilik pecahan mata uang terbesar kedua adalah Vietnam, dengan pecahan uang dong Vietnam sebesar 500.000. Zimbabwe di urutan pertama dengan pecahan sebesar 10 juta dolar. b) Munculnya keresahan atas status rupiah yang terlalu rendah ketimbang mata uang lainnya. Misalnya terhadap dolar, euro, dan uang global lainnya. Bukan soal substansi tapi soal identitas karena kekuatan mata uang kita relatif stabil, cadangan devisa juga aman, inflasi terjaga (satu digit), investasi juga tidak ada persoalan, kinerja ekonomi kiata pun baik. c) Pecahan uang Indonesia yang terlalu besar menimbulkan ketidak efisienan dan ketidak nyamanan dalm melakukan transaksi, karena diperlukan waktu
  • 10. 7 ang banyak untuk mencatat, menghitung, dan membawa uang untuk melakukan transaksi sehingga terjadi ketidak efisienan dalam transaksi ekonomi. d) Untuk menyiapkan kesetaraan ekonomi Indonesia dengan kawasan ASEAN dalam memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean pada tahun 2015. e) Untuk menghilangkan kesan bahwa nilai nominal uang yang terlalu besar seolah-olah mencerminkan bahwa dimasa lalu, suatu negara pernah mengalami inflasi yang tinggi atau pernah mengalami kondisi fundamental ekonomi yang kurang baik. C. Rencana Implementasi Redenominasi Masa implementasi redenominasi rupiah akan berjalan selama 10 tahun. Dari tahun 2010 sampai 2020 dengan tahapan sebagai berikut: a) 2010-2012 Sosialisasi. b) 2013-2015 merupakan transisi. Pada masa transisi digunakan dua mata uang rupiah, yakni memakai istilah rupiah lama dan rupiah hasil redenominasi yang disebut rupiah baru. Pada masa ini masyarakat juga bisa menggunakan dua jenis mata uang. Misalnya, ada pembeli dengan uang baru, si penjual bisa memberi kembalian dengan uang baru maupun uang lama, ataupun campuran keduannya. Toko yang menjual barang wajib memasang dua label harga, yakni harga barang lama dan baru. Pada masa transisi itu juga, Bank Indonesia akan mencetak uang baru yang di redenominasi. Sebagai contoh, Bank Indonesia akan mencetak uang Rp.10 yang akan mengganti pecahan uang Rp.10.000. c) 2016-2018 penarikan rupiah lama. d) 2019-2022 tulisan kata “baru” di mata uang dihilangkan. 1. D. Tujuan Redenominasi Redenominasi bertujuan menyederhanakan pecahan uang agar lebih efisien dan nyaman dalam melakukan transaksi. Tujuan berikutnya untuk mempersiapkan kesetaraan ekonomi Indonesia dengan negara regional. Sedangkan sanering bertujuan mengurangi jumlah uang
  • 11. 8 yang beredar akibat lonjakan harga-harga. Dilakukan karena terjadi hiperinflasi (inflasi yang sangat tinggi). E. Manfaat Redenominasi Ada tiga manfaat utama yang bisa kita dapatkan jika redenominasi diterapkan, yaitu: a) Menyederhanakan Perhitungan Proses transaksi perdagangan, akuntasi, perbankan sudah jelas akan mendapatkan keuntungan karena nilai uang berkurang nolnya namun bukan hanya itu, para programer juga akan mendapatkan keuntungan karena nilai transaksi perhitungan dalam program yang dibuat menjadi lebih sederhana b) Meningkatkan Produktifitas Anggaplah anda adalah petugas administrasi bagian entry data yang menggunakan Microsoft Excel. Dengan menghilangkan tiga nol disetiap pencatatan transaksi, anda akan menghemat waktu satu detik untuk setiap transaksi, bayangkan anda sehari menginput 1000 transaksi, maka ada seribu detik waktu yang dihemat. Itu semua saja dengan 16 menit penghemat waktu perhari dan jika dikalikan 1 tahun kerja (dengan asumsi hari akti bekerja 300 hari ), maka itu sama saja anda menghemat waktu 80 jam kerja atau sekitar 10 hari kerja. Itu baru satu orang, bayangkan jika ada 1 juta orang Indonesia yang melakukan pencatatan transaksi disetiap harinya, berapa penghematan waktunya ? c) Menigkatkan harga Diri Bangsa Nominal mata uang Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia. Sekedar gambaran, rata- rata penduduk Amerika berpenghasilan 2.500 USD perbulan. Setara dengan 25.000.000 rupiah perbulan. Nah liat ? harga iPhone di Amerika Cuma 700 USD, di Indonesia 6.500.000 rupiah. Nilai rupiah terasa tidak berharga.
  • 12. 9 F. Dampak Redenominasi Redenominasi dapat menimbulkan dua dampak. Yaitu : 1. Dampak Positif a) Frekuensi pencetakan uang menjadi lebih jarang karena uang logam lebih tahan lama. b) Dapat mengatasi masalah inefisiensi waktu dan salah hitung karena jumlah nol yang terlalu banyak. c) Redenominasi juga akan menyederhanakan penulisan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing sehingga rupiah terlihat memiliki kekuatan karena nilainya mendekati nilai dollar Amerika Serikat. 2. Dampak Negatif a) Bertambah besarnya biaya operasional perusahaan karena harus mengganti sistem pembukuan, percetakan, dan sisitem teknologi informasi. b) Bank Indonesia juga akan mengeluarkan biaya yang besar untuk mencetak uang baru hasil redenominasi. c) Timbulnya dampak sosial berupa ketidak percayaan masyarakat terhadap rupiah, bahkan dapat menjadi boomerang dimana masyarakat justru memborong dollar AS karena mereka mengira redenominasi sama dengan sanering jika tidak dilakukan sosialisasi dengan baik.
  • 13. 10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Redenominasi merupakan bagian tugas dari Bank Indonesia dalam melaksanakan dan menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia. Bank Indonesia melakukan redenominasi mata uang rupiah karena uang pecahan Indonesia melakuan redenominasi mata uang rupiah karena pecahan Indonesia yang terbesar saat ini adalah Rp.100.000, yang merupakan pecahan terbesar kedua setelah vietnam yang pernah mencetak RP.500.000 Dong. Munculnya keresahan atas status rupiah yang terlalu rendah ketimbang mata uang lainnya. Pecahan uang Indonesia yang terlalu besar menimbulkan ketidak efisienan dan ketidak nyamanan dalam melakukan transaksi, karena diperlukan waktu yang banyak untuk mencatat, menghitung, dan membawa uang untuk melakukan transaksi sehingga terjadi ketidak efisienan dalam transaksi ekonomi. Untuk mempersiapkan kesetaraan ekonomi Indonesia dengan kawasan ASEAN dalam memasuki era Masyaraka Ekonomi ASEAN pada tahun 2015. Untuk menghilangkan kesan bahwa nilai nominal uang yang terlalu besar seolah-olah mencerminkan bahwa di masa lalu, suatu Negara pernah mengalami inflasi yang tinggi atau pernah mengalami kondisi fundamenal ekonomi yang kurang baik. Redenominasi tidak identik dengan sanering, redenominasi adalah penyederhanaan penulisan nominal mata uang menjadi lebih simple yang di lakukan dalam kondisi ekonomi yang stabil dan menuju kearah yang lebih sehat. Sedangkan Sanering adalah pemotongan nilai uang dalam kondisi perekonomian yang tidak sehat. Redenominasi dapat menimbulkan dampak posiif maupun negatif. Dampak positif dari redenminasi dapat terlihat dari frekuensi pencetakan uang menjadi lebih jarang karena uang logam lebih tahan lama. Dapat mengatasi masalah inefisiensi waktu dan biaya transaksi dan salah satu karena jumlah nol yang terlalu banyak. Redenominasi juga akan menyederhanakan penulisan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing sehingga rupiah terlihat memiliki kekuatan karena nilainya mendekati nilai dollar Amerika Serikat.
  • 14. 11 Dampak negatif dari redenominasi terlihat dari bertambah besarnya operasional perusahaan karena harus mengganti sistem pembukuan, percetakan, dan sistem teknologi informasi. Bank Indonesia juga akan mengeluarkan biaya yang besar untuk mencetak uang baru hasil redenominasi. Selain itu timbulnya dampak Sosial berupa ketidak percayaan masyarakat terhadap rupiah bahkan menjadi boomerang dimana masyarakat justru memborong dollar AS karena mengira redenominasi sama dengan sanering jika tidak dilakukan sosialisasi dengan baik. Redenominasi akan dilakukan secara bertahap, membutuhkan waktu kurang lebih selama sepuluh tahun. Jika di mulai pada 2013, akan berlangsung pada 2023 dalam tiga tahapan. Tahapan pertama, pada 2013-2015 diberlakukan dua redenominasi, yakni uang lama dan baru. Uang lama dengan digit tiga nol, dan uang baru tiga digitnya dipangkas dengan memubuhkan tulisan “rupih baru”. Tahap berikutnya, pada 2016-2018 secara alamiah dalam tiga tahun diperkirakan uang lama habis. Selanjutnya, pada 2019-2020, pemerintah menghilangkan tulisan “baru” pada uang yang beredar, sehingga seluruh uang yang beredar adalah uang baru hasil redenominasi. Namun pemerintah masih memberikan waktu tiga tahun kepada masyarakat untuk menukarkan uang lama dengan uang baru. B. Saran Untuk menghindari dampak sosial berupa trauma masyarakat seperti pada kebijakan sanering pada masa yang lalu yang dapat menghilangkan kepercayaan pada mata uang rupiah, maka disarankan kepada Bank Indonesia agar tersebut melakukan sosialisasi yang intensif tentang rencana redenominasi nilai mata uang rupiah.
  • 15. 12 DAFTAR PUSTAKA Didik Purwanto Editor : Erlangga Djumena. Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/, Rabu, 23 Januari 2013, 11:13 WIB Dwi Kuncoro Triono. 2008. Lehman Bangkrut, Kapitalisme Sekarat. Al-Wa’ie, Nomor 99 Tahun IX, 2008. Hill, Hall, 2001. Ekonomi Indonesia. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Mankiw, N. Gregory. 2007. Makro Ekonomi. Edisi Keenam. Penerbit Erlangga. Jakarta, Indonesia. Michael Parkin. 1997. Economy Macro (Power Point). Web Site. Michael Parkin. September 1997. Smick, David. M. 2008. The World is Curved. Portofolio New York. Terjemahan Bahasa Indonesia oleh Daras Book. 2009.