Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) di sebuah sekolah. SMM bertujuan untuk memastikan dan meningkatkan mutu layanan akademik dengan melibatkan berbagai pihak terkait seperti siswa, pendidik, tenaga kependidikan, masyarakat, industri, dan pemerintah. SMM diatur dalam pedoman mutu dan prosedur yang menjelaskan proses, tanggung jawab, dan sasaran peningkatan mutu secara ber
Pedoman 201 peraturan bnsp no 1 bnsp iii 2014 - persyaratan umum lspMohammad Singgih
Dokumen tersebut mengatur tentang pedoman penilaian kesesuaian persyaratan umum lembaga sertifikasi profesi yang meliputi ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, persyaratan untuk LSP, struktur organisasi, sumber daya, rekaman dan informasi, skema sertifikasi, proses sertifikasi, dan sistem manajemen yang harus dipenuhi oleh LSP.
Pedoman 202 peraturan bnsp no 2 bnsp iii 2014 - pedoman pembentukan lspMohammad Singgih
Dokumen tersebut merupakan pedoman pembentukan lembaga sertifikasi profesi (LSP) yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Pedoman ini mengatur tentang ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, ketentuan pembentukan LSP, ketentuan umum LSP, kedudukan dan organisasi LSP.
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) di sebuah sekolah. SMM bertujuan untuk memastikan dan meningkatkan mutu layanan akademik dengan melibatkan berbagai pihak terkait seperti siswa, pendidik, tenaga kependidikan, masyarakat, industri, dan pemerintah. SMM diatur dalam pedoman mutu dan prosedur yang menjelaskan proses, tanggung jawab, dan sasaran peningkatan mutu secara ber
Pedoman 201 peraturan bnsp no 1 bnsp iii 2014 - persyaratan umum lspMohammad Singgih
Dokumen tersebut mengatur tentang pedoman penilaian kesesuaian persyaratan umum lembaga sertifikasi profesi yang meliputi ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, persyaratan untuk LSP, struktur organisasi, sumber daya, rekaman dan informasi, skema sertifikasi, proses sertifikasi, dan sistem manajemen yang harus dipenuhi oleh LSP.
Pedoman 202 peraturan bnsp no 2 bnsp iii 2014 - pedoman pembentukan lspMohammad Singgih
Dokumen tersebut merupakan pedoman pembentukan lembaga sertifikasi profesi (LSP) yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Pedoman ini mengatur tentang ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, ketentuan pembentukan LSP, ketentuan umum LSP, kedudukan dan organisasi LSP.
Workshop ini membahas tentang penulisan buku untuk para dosen perguruan tinggi. Topik utama yang dibahas adalah jenis buku yang dapat ditulis seperti buku teks, buku ajar, monografi, dan buku referensi. Workshop ini juga memberikan panduan proses penulisan buku mulai dari mengembangkan ide, menyusun kerangka tulisan, hingga finalisasi naskah."
Pedoman ini menetapkan persyaratan untuk lembaga sertifikasi profesi (LSP) dalam mengembangkan dan memelihara skema sertifikasi profesi. Dokumen ini menjelaskan struktur organisasi, persyaratan sumber daya manusia, dan sistem manajemen yang harus dimiliki LSP. LSP harus independen dan tidak memihak dalam menjalankan proses sertifikasi secara jujur dan wajar.
Langkah penulisan buku teks meliputi analisis kebutuhan buku teks, penyusunan peta bahan ajar, dan tahap perencanaan, pelaksanaan, serta pemantapan. Tahap perencanaan mencakup penentuan tujuan, pemilihan bahan, penyusunan kerangka, dan pengumpulan bahan. Tahap pelaksanaan meliputi sistematika penulisan, teknik perujukan, dan penampilan tabel serta gambar.
Pelatihan penyusunan buku teks,buku ajar, dan materi.dangochied
Buku ajar dan buku teks memiliki perbedaan tujuan penulisan dan ruang lingkup. Buku ajar ditujukan untuk proses pembelajaran dan dibatasi kurikulum sedangkan buku teks lebih luas ruang lingkupnya. Keduanya harus mengikuti sistematika penulisan yang baik dan kaidah penulisan ilmiah serta menjunjung tinggi etika penulisan.
Buku ajar ini membahas metode-metode numerik untuk menyelesaikan persoalan-persoalan matematika. Pada bab pertama, dijelaskan pengertian metode numerik, bilangan dan angka signifikan, konsep dasar kalkulus seperti nilai antara dan deret Taylor, serta galat dan toleransi dalam metode numerik.
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sesuai dengan peraturan pemerintah. LSP dibentuk untuk melakukan sertifikasi kompetensi berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. Dokumen ini menjelaskan persyaratan pembentukan LSP, struktur organisasi, fungsi, dan proses lisensi LSP oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Peserta didik sebagai faktor pendidikanWafiatulAhdi
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui pendidikan. Karakter peserta didik dipengaruhi oleh sifat bawaan dan lingkungan. Kehidupan pribadi peserta didik memiliki ciri khusus yang dapat dikembangkan dengan memahami nilai sosial, bekerja mandiri, bersosialisasi, berdisiplin, dan meningkatkan pengetahuan. Pendidikan tidak memiliki batas usia tertentu melain
Inkuiri adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa untuk melakukan eksperimen sendiri dan berpikir kritis untuk menemukan jawaban atas masalah yang ditanyakan. Metode inkuiri mendorong siswa untuk memunculkan hipotesis mereka sendiri dan mengembangkan kreativitas serta intelegensi. Strategi inkuiri efektif membutuhkan waktu guru untuk membimbing siswa yang ingin tahu.
Model pembelajaran efektif untuk pencapaian kompetensi dasar menurut kurikulu...Musthofa Thofa
Model pembelajaran efektif untuk mencapai kompetensi dalam Kurikulum 2013 meliputi pendekatan saintifik, pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran berbasis proyek, yang bertujuan membentuk siswa menjadi produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Ada beberapa alasan mengapa tidak banyak dosen menulis bahan ajar, antara lain karena kesibukan, beban kerja yang berat, tidak ada motivasi, serta anggapan bahwa buku teks lebih lengkap. Namun, menulis bahan ajar memiliki manfaat seperti promosi jabatan dan insentif.
Pembelajaran abad 21 bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan dengan mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kolaborasi, komunikasi, serta kecakapan digital. Metode pembelajaran abad 21 meliputi pembelajaran otentik, pembentukan model mental, dan pembelajaran multi-modal untuk mengakomodasi berbagai gaya belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis penerapan model pembelajaran dalam kurikulum 2013 di sekolah menengah kejuruan. Terdapat penjelasan mengenai tujuan pembelajaran, peta konsep pelatihan, analisis keterkaitan standar kompetensi, indikator, dan materi pelajaran, serta contoh-contoh model pembelajaran seperti discovery learning, inquiry terbimbing, problem based learning, dan project based learning beserta sintaksisnya. Terdapat juga praktik
Workshop ini membahas tentang penulisan buku untuk para dosen perguruan tinggi. Topik utama yang dibahas adalah jenis buku yang dapat ditulis seperti buku teks, buku ajar, monografi, dan buku referensi. Workshop ini juga memberikan panduan proses penulisan buku mulai dari mengembangkan ide, menyusun kerangka tulisan, hingga finalisasi naskah."
Pedoman ini menetapkan persyaratan untuk lembaga sertifikasi profesi (LSP) dalam mengembangkan dan memelihara skema sertifikasi profesi. Dokumen ini menjelaskan struktur organisasi, persyaratan sumber daya manusia, dan sistem manajemen yang harus dimiliki LSP. LSP harus independen dan tidak memihak dalam menjalankan proses sertifikasi secara jujur dan wajar.
Langkah penulisan buku teks meliputi analisis kebutuhan buku teks, penyusunan peta bahan ajar, dan tahap perencanaan, pelaksanaan, serta pemantapan. Tahap perencanaan mencakup penentuan tujuan, pemilihan bahan, penyusunan kerangka, dan pengumpulan bahan. Tahap pelaksanaan meliputi sistematika penulisan, teknik perujukan, dan penampilan tabel serta gambar.
Pelatihan penyusunan buku teks,buku ajar, dan materi.dangochied
Buku ajar dan buku teks memiliki perbedaan tujuan penulisan dan ruang lingkup. Buku ajar ditujukan untuk proses pembelajaran dan dibatasi kurikulum sedangkan buku teks lebih luas ruang lingkupnya. Keduanya harus mengikuti sistematika penulisan yang baik dan kaidah penulisan ilmiah serta menjunjung tinggi etika penulisan.
Buku ajar ini membahas metode-metode numerik untuk menyelesaikan persoalan-persoalan matematika. Pada bab pertama, dijelaskan pengertian metode numerik, bilangan dan angka signifikan, konsep dasar kalkulus seperti nilai antara dan deret Taylor, serta galat dan toleransi dalam metode numerik.
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sesuai dengan peraturan pemerintah. LSP dibentuk untuk melakukan sertifikasi kompetensi berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. Dokumen ini menjelaskan persyaratan pembentukan LSP, struktur organisasi, fungsi, dan proses lisensi LSP oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Peserta didik sebagai faktor pendidikanWafiatulAhdi
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui pendidikan. Karakter peserta didik dipengaruhi oleh sifat bawaan dan lingkungan. Kehidupan pribadi peserta didik memiliki ciri khusus yang dapat dikembangkan dengan memahami nilai sosial, bekerja mandiri, bersosialisasi, berdisiplin, dan meningkatkan pengetahuan. Pendidikan tidak memiliki batas usia tertentu melain
Inkuiri adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa untuk melakukan eksperimen sendiri dan berpikir kritis untuk menemukan jawaban atas masalah yang ditanyakan. Metode inkuiri mendorong siswa untuk memunculkan hipotesis mereka sendiri dan mengembangkan kreativitas serta intelegensi. Strategi inkuiri efektif membutuhkan waktu guru untuk membimbing siswa yang ingin tahu.
Model pembelajaran efektif untuk pencapaian kompetensi dasar menurut kurikulu...Musthofa Thofa
Model pembelajaran efektif untuk mencapai kompetensi dalam Kurikulum 2013 meliputi pendekatan saintifik, pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran berbasis proyek, yang bertujuan membentuk siswa menjadi produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Ada beberapa alasan mengapa tidak banyak dosen menulis bahan ajar, antara lain karena kesibukan, beban kerja yang berat, tidak ada motivasi, serta anggapan bahwa buku teks lebih lengkap. Namun, menulis bahan ajar memiliki manfaat seperti promosi jabatan dan insentif.
Pembelajaran abad 21 bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan dengan mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kolaborasi, komunikasi, serta kecakapan digital. Metode pembelajaran abad 21 meliputi pembelajaran otentik, pembentukan model mental, dan pembelajaran multi-modal untuk mengakomodasi berbagai gaya belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis penerapan model pembelajaran dalam kurikulum 2013 di sekolah menengah kejuruan. Terdapat penjelasan mengenai tujuan pembelajaran, peta konsep pelatihan, analisis keterkaitan standar kompetensi, indikator, dan materi pelajaran, serta contoh-contoh model pembelajaran seperti discovery learning, inquiry terbimbing, problem based learning, dan project based learning beserta sintaksisnya. Terdapat juga praktik
Pembangunan e-learning Menggunakan Perisian i-Spring Bagi Topik Pengenalan Vi...Rini Hafzah Abdul Rahim
Pembentangan ini adalah bagi berkongsi dapatan pembangunan e-learning di Politeknik Kota Kinabalu. Fokus pembangunan e-learning ini adalah untuk pelajar semester 5, Diploma Mekanikal (Mekatronik), yang tidak mempunyai latar belakang pengaturcaraan. Sebagai permulaan topik yang dibangunkan iaitu Topik 1 Pengenalan Visual Programming yang menggunakan bahasa pengaturcaraan Visual Basic.
E-learning ini dibangunkan bagi manarik minat pelajar untuk mempelajari bahasa pengaturcaraan, maka amatlah bersesuaian sekali untuk diwujudkan e-Learning mengunakan perisian i-spring bagi topik Pengenalan Visual Programming bagi memudahkan proses pengajaran dan pembelajaran di kalangan pensyarah dan pelajar BC301.
Pembentangan ini melalui beberapa proses iaitu proses perbincangan, proses pembangunan, proses pengujian, proses pelaksanaan, proses penambahbaikkan, proses penulisan kertas kajian dan proses pembentangan.
Impak daripada pembentangan kertas kajian ini ialah pengetahuan, idea dan rujukan bagi mewujudkan Bahan Bantuan Mengajar (BBM) mengunakan e-learning di kalangan pensyarah. Selain daripada itu, pelajar juga akan lebih teruja untuk belajar kerana lebih motivasi dan lebih berkeyakinan dalam mempelajari kursus Visual Programming mengunakan kaedah pembelajaran baru iaitu e-learning.
Bagi menguji penerimaan pelajar terhadap e-learning yang telah dibangunkan, borang soal selidik telah diberikan kepada 30 pelajar semester 5. Hasil dapatan mendapati peratus penerimaan kaedah P&P secara konvesional mendapat 2.7% manakala dan P&P secara e-learning i-Spring mendapat 97%. Dapatan tersebut membuktikan, e-learning i-Spring dapat membantu pelajar lebih memahami dan menarik minat pelajar untuk mempelajari Visual Programming dengan lebih berkesan.
2. Noor Azli Bin Azami 217075
Mohd Fahmi Bin Ismail 216910
Muhammad Bin Abdullah 217042
NurAishah Binti Mohamed 216969
NorSuria Binti Mohd Sidik 216968
3. • Salah satu daripada instrumen ID ( Instructional
Design / Instructional Technology / ADDIE ).
• Pendekatan sistematik dalam merekabentuk pengajaran
melalui proses seperti : Analisis, Rekabentuk, Pembangunan,
Pelaksanaan & Penilaian.( ADDIE ).
• Setiap fasa di dalam model ini ditelusuri secara linear.
4. • Alternatif kepada Instructional Design ( ID ) tradisional.
• Penghasilan peringkat fasa pertama kepada sesebuah sistem
( perisian) dan penghasilanya sama seperti penghasilan
sebenar ( REAL THING ) dari aspek ciri-ciri kompenannya.
• Perisian yang tersedia ada yang digunapakai cuma ditambahbaik
( up-to-date/upgrade ) sepanjang masa berdasarkan maklumbalas
sepanjang masa. ( Contoh: Teacher Assist,SAPS,SMM )
• Mempercepatkan proses kebolehgunaan perisian
• Jimat masa & kos bagi pihak Perekacipta sesuatu perisian.
5. • Pengaplikasian RPM dioptimumkan apabila mengambil kira
beberapa faktor ( Wilson & Cole, 1993 ):-
• Masa – untuk menjimatkan timebase
• Bajet – Mengurangkan kos
• Kekangan Persekitaran – Maklumbalas pengguna
- Permintaan pengguna
- Kebolehgunaan
6.
7. Konteks pengurangan masa pengeluaran:
• Menggunakan model produk akhir pada peringkat awal
projek, untuk menghapuskan semakan berulang-ulang
• Reka bentuk yang lengkap serentak berbanding secara
berperingkat mengikut fasa.
(Jones & Richey, 2000)
Fasa fasa yang digabungkan untuk
mengurangkan masa:
1) Membangunkan sesuatu latihan
2) Mencipta produk ( Perisian ).
8. (Wilson, Jonassen & Cole, 1993)
Menguji:
• Reaksi pengguna pada laman perisian (TeacherAssist)
• Struktur pengkalan data & maklumat sistem latihan
(Kirkpatrick’s 4 level of Training).
• Keberkesanan & strategi pengajaran ( ASSURE ).
• Boleh digunakan sebagai tamplate.
• Memberikan kepada pelanggan & penaja sebuah
model konkrit bagi sesebuah rekabentuk pengajaran.
• Mendapat maklumbalas pengguna untuk dua buah
produk yang bersaing.
9.
10. Analisis Keperluan & Rekabentuk Prototaip
Set Objektif
Analisis Kandungan (Construct Design)
Utilize Prototype
Install & Maintain
System
11. • Komunikasi yang baik antara pereka dengan pengguna.
• Pengguna memberi maklumbalas segera.
• Pendekatan bukan linear-memberi fleksibiliti dalam
pengajaran bagi mengesan masalah pada awal
pembangunan.
• Mengurang masa dan kos pembangunan
12. • Tidak mengulangi mengikut fasa.
• Banyak masalah yang mungkin terlepas pandang atau
diabaikan.
• Semakan yang tidak berkesudahan.