Tak pernah puas rasanya
membahas dan menggali mutiara
ilmu dari Al-Qur'anul Karim. Terlebih
lagi tentang makhluk terluas yang
bisa kita lihat: langit.
Pembahasan langit selalu menarik
dari berbagai sudut pandang. Masih
belum berpindah, insyaallah kali ini
akan melanjutkan pembahasan
tentang karakteristik langit.
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
QV 8 Fildza Azizah AGA6.pdf
1. LANGIT & APA YANG
TERKANDUNG DI
DALAMNYA
A R T I K E L I N I D I S U S U N U N T U K M E M E N U H I
T U G A S M A T A K U L I A H " Q U R ' A N I C V I E W "
DOSEN PENGAMPU : USTADZUNAA, USTADZ MUHAMMAD
ABDUH BAIHAQI, LC
Direktorat Pendidikan Tinggi
Akademi Guru Al-Fatih
Depok
PENYUSUN : FILDZA AZIZAH (206-1010)
2. KARAKTERISTIK
LANGIT
S E R I L A N J U T A N M A T E R I
Tak pernah puas rasanya
membahas dan menggali mutiara
ilmu dari Al-Qur'anul Karim. Terlebih
lagi tentang makhluk terluas yang
bisa kita lihat: langit.
Pembahasan langit selalu menarik
dari berbagai sudut pandang. Masih
belum berpindah, insyaallah kali ini
akan melanjutkan pembahasan
tentang karakteristik langit.
Bismillah, mari menggali hikmah
bersama.
Langit sebagai tempat rezeki
Allah berfirman,
ًءَﺎﻨِﺑ َءﺎَﻤ ﱠ
اﻟﺴَو ﺎ ً
اﺷَﺮِﻓ َ
ضْراﻷ ُﻢُﻜَﻟ َﻞَﻌَﺟ ِيﺬﱠاﻟ
َﻦِﻣ ِﻪِﺑ َجَﺮْﺧَﺄَﻓ ًءﺎَﻣ ِءﺎَﻤ ﱠ
اﻟﺴ َﻦِﻣ َﻧﺰلَأَو
ُْﻢﺘْﻧَأَو ًادَاﺪْﻧَأ ِﻪﱠِﻠﻟ ﻮاُﻠَﻌْﺠَﺗ ﻼَﻓ ْﻢُﻜَﻟ ﺎًﻗْزِر ِ
اتَﺮَﻤﱠﺜاﻟ
22) َﻮنُﻤَﻠْﻌَﺗ) }
"Dialah Yang menjadikan bumi
sebagai hamparan bagi kalian dan
langit sebagai atap dan Dia
menurunkan air (hujan) dari langit,
lalu Dia menghasilkan dengan hujan
itu segala buah-buahan sebagai
rezeki untuk kalian. Karena itu,
janganlah kalian mengadakan
sekutu-sekutu bagi Allah, padahal
kalian mengetahui."
Kemudian firman-Nya,
ﺗﻮﻋﺪون ﻣﺎ و رزﻗﻜﻢ اﻟﺴﻤﺎء ﻓﻲ و
"Dan di langitlah rezeki kalian dan
apa yang dijanjikan pada kalian."
(QS. Adz-Dzariyat : 22)
Dua ayat yang saling berkaitan.
Ketika yang pertama, Allah
menyebutkan Dialah yang
menjadikan langit sebagai atap,
serta menurunkan hujan dari langit.
Dari sanalah terperoleh rezeki-
rezeki.
Ketika merujuk keterangan
para ahli tafsir seperti Ibnu
Abbas Radhiyallahu Anhuma,
Imam Mujahid rahimahullah,
akan kita dapati makna di
langit terdapat rezekimu
adalah hujan. Sedangkan apa
yang dijanjikan kepadamu
bermakna surga. (Tafsir Ibnu
Katsir, surat Adz-Dzariyat ayat
22).
Ketika kita lanjutkan ayatnya
di surat Al-Baqarah pun,
diceritakan tentang perkataan
penduduk surga tentang
rezeki yang mereka dapatkan.
Allahu Akbar. Maka betapa
indah ketika penyebutan
tentang langit, rezeki, dan
surga ini ditutup dengan
perintah menjauhi kesyirikan
(dalam surat Al-Baqarah) juga
penekanan dan sumpah Allah
tentang keimanan (dalam ayat
selanjutnya di surat Adz-
Dzariyat). Wallahu a'lam.
Ayat-ayat yang memberikan
kesejukan dan pandangan
baru, bahwa rezeki telah Allah
jamin di langit sana. Tugas
besar kita hanya melangitkan
doa serta memaksimalkan
usaha, untuk bertawakal
sepenuhnya kepada-Nya.
"Dan di langit sebab-sebab
rezeki kalian, dan apa yang
dijanjikan kepada kalian."
Sebuah optimisme, dalam
menghadapi kehidupan.
N O M A D I C | 2 4
3. KARAKTERISTIK
LANGIT
S E R I L A N J U T A N M A T E R I
Langit sebagai tempat
turunnya azab
Al-Qur'an mengajak kita untuk
tidak hanya melihat langit dari satu
sudut pandang. Tak hanya
harapan, langit juga menyimpan
sesuatu yang menghantarkan kita
pada rasa cemas. Hingga terjadi
keseimbangan rasa dalam diri kita,
tidak satu saja mendominasi,
berujung tidak baik di akhirnya.
Kecemasan itu adalah azab Allah
yang bisa kapan saja Allah
turunkan dari langit.
Masih ingatkah kita akan cerita
kaum 'Ad yang Allah firmankan,
ﻮاُﺎﻟَﻗ ْﻢ ِِﻬﺘَﻳِدْوَأ َﻞِﺒَْﻘﺘ ْ
ﺴُﻣ ﺎ ً
ﺿِﺎرَﻋ ُهْوَأَر ﺎﱠﻤَﻠَﻓ
ُْﻢﺘْﻠَﺠْﻌَﺘ ْ
اﺳ ﺎَﻣ َﻮُﻫ َْﻞﺑ ﺎَﻧُﺮ ِﻄ ْﻤُﻣ ٌ
ضِﺎرَﻋ اََﺬﻫ
ﻞﱠُﻛ ُﺮﱢَﻣﺪُﺗ (24) ٌِﻴﻢﻟَأ ٌ
ابَﺬَﻋ ﺎَِﻴﻬﻓ ٌﻳﺢِر ِﻪِﺑ
ﻻِإ ىَﺮُﻳ َ
ﻻ ﻮاُﺤَﺒ ْ
ﺻَﺄَﻓ ﺎَﱢﻬﺑَر ِﺮ ْﻣَﺄِﺑ ٍءْﻲ َ
ﺷ
َﻴﻦِﻣِﺮْﺠُﻤْاﻟ َمْﻮَﻘْاﻟ يِﺰْﺠَﻧ َ
ِﻚﻟَﺬَﻛ ْﻢُﻬُﻨِﻛﺎ َ
ﺴَﻣ
25))
Maka tatkala mereka melihat azab
itu berupa awan yang menuju ke
lembah-lembah mereka,
berkatalah mereka, "Inilah awan
yang akan menurunkan hujan
kepada kami.” (Bukan), bahkan
itulah azab yang kamu minta
supaya datang dengan segera
(yaitu) angin mengandung azab
yang pedih, yang menghancurkan
segala sesuatu dengan perintah
Tuhannya, maka jadilah mereka
tidak ada yang kelihatan lagi
kecuali (bekas-bekas) tempat
tinggal mereka. Demikianlah Kami
memberi balasan kepada kaum
yang berdosa."
Wal Iyadzu Billah. Semoga Allah
jaga kita dari adzab dan murka-
Nya. Aamiin.
Langit sebagai tempat tinggal
malaikat
ْﻢُﻛﱠﺪُِﻤﻳ ْ
نَأ ْﻢُﻜَﻴِﻔْﻜَﻳ ْ
ﻦَﻟَأ َِﻴﻦﻨِﻣْﺆُﻤِْﻠﻟ ُﻮلُﻘَﺗ ْذِإ
َِﻴﻦﻟَﺰْﻨُﻣ ِﺔَﻜِﺋﻼَﻤْاﻟ َﻦِﻣ ٍ
آﻻف ِﺔَﻼﺛَﺜِﺑ ْﻢُﻜﱡﺑَر
Ingatlah) ketika kamu mengatakan
kepada orang-orang mukmin, "Apakah
tidak cukup bagi kalian Allah
membantu kalian dengan tiga ribu
malaikat yang diturunkan (dari
langit)?"
Pandanglah langit ketika lelahnya
perjuangan mulai datang menyapa.
Lihatlah, bukankah ada banyak sekali
makhluk Allah (yang hanya Dia yang
tahu jumlahnya) yang juga sedang
beribadah dan menaati-Nya?
Bukankah kita tak sendirian dalam
berjuang?
Tengoklah langit ketika rasa besar itu
mulai menghampiri. Bukankah ada
makhluk Allah yang jauh lebih besar?
Bukankah segala "prestasi" ini tiada
apanya dengan mereka yang tak
pernah maksiat? Maka untuk apa
kesombongan?
Yang lebih dalam, bagaimana langit
mengingatkan kita akan ayat dan
hadits tentang tertutupnya pintu langit
bagi anak Adam yang durhaka.
Bagaimana para malaikat menolak
hamba Allah tersebut. Hal besar yang
sudah selayaknya menjadi pelajaran
bagi kita semua.
Sesungguhnya, masih banyak yang
bisa dikaji dari langit. Namun
keterbatasan membawa kita berpisah
sampai sini.
Apa yang benar datang dari Allah,
kesalahan dari sisi kami dan syaithon.
Semoga bermanfaat, dan ...
Wassalamu'alaikum
4. YANG
TERPELAJARI
DARI LANGIT
Ada banyak hal yang diajarkan Allah melalui langit. Namun, intensitas
kebersamaan yang amat tinggi seringkali menghilangkan sensitifitas kita
terhadap hikmah-hikmah yang terkandung padanya. Apa sajakah pelajaran yang
ditawarkan langit? Insyaallah, kita akan membahasnya, dari persperktif Al-
Qur'an. Dengan memohon taufik dan rida Allah.
Seringkali, kita kesulitan menangkap
pesan atau hikmah dari suatu peristiwa,
atau benda-benda yang ada di sekeliling.
Atau, perenungan-perenungan itu telah
muncul dalam benak, tetapi belum
mencapai core of the core (inti dari inti
sesuatu). Belum mencapai puncak yang
menghantarkan pada aksi yang diinginkan
atau pun bermanfaat.
Jauh berbeda dengan para pendahulu kita.
Syekh Abu Sulaiman Ad-Darani
mengatakan, "Sesungguhnya bila aku
keluar dari rumahku, tiada sesuatu pun
yang terlihat melainkan aku melihat
bahwa Allah telah memberikan suatu
nikmat kepadaku padanya, dan di
dalamnya terkandung pelajaran."
Bisyr ibnul Haris Al-Hafi mengatakan,
"Seandainya manusia bertafakur
merenungkan keagungan Allah Subhanahu
wa Ta'ala, niscaya mereka tidak berani
berbuat durhaka kepada-Nya."
Lantas bagaimanakah hingga kita bisa melaksanakan
apa yang disampaikan dua ulama di atas?
Inilah fungsi menjadikan Al-Qur'an sebagai
panduan dari perenungan-perenungan kita. Al-
Qur'an menuntun, bahwa hikmah terciptanya langit
adalah agar manusia:
Tidak sombong
ﺎَﻫﺎَﻨَﺑ ُءﺎَﻤ ﱠ
اﻟﺴ ِمَأ ﺎًﻘْﻠَﺧ ﱡﺪ َ
ﺷَأ ْ
ﻢُﺘْﻧَأَأ
"Apakah kalian yang lebih sulit penciptaannya ataukah
langit?"
Sebuah pengingat bahwa kita adalah ... makhluk.
Lewat kata yang begitu indah Allah singgung,
khalqan.
Jika melihat langit, betapa rumit penciptaannya, dan
betapa besar ia. Lalu pandangan itu beralih pada diri
kita, yang berasal dari saripati tanah dan (maaf) air
mani yang terpancar, rasanya sangat tak pantas kita
menyombongkan diri. Merasa besar atas sesuatu
yang sesungguhnya pemberian dan pembagian.
Alam
Bismillaahirrahmanirrahim
Hikmah
Q U R ' A N I C
V I E W
R A J A B
1 4 4 2 03
A K A D E M I G U R U
A L - F A T I H
5. Ingat Hari Akhir
ْ
ﺖﱠُﻘﺣَو ﺎ َﱢﻬﺑَﺮِﻟ ْ
ﺖَذِﻧَأَو (1) ْ
ﺖﱠﻘ َ
ﺸْاﻧ ُءﺎَﻤ ﱠ
اﻟﺴ اَذِإ
Apabila langit terbelah, dan patuh kepada
Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu
patuh.
Al-Qur'an juga menuntun kita bahwa seluruh
observasi ini jangan hanya berhenti tentang
dunia ini. Ia membimbing kita untuk ingat
untuk kemudian beramal, bahwa ada satu
waktu, Allah akan hancurkan dan lepaskan
atap terbesar ini. Dan hal ini begitu banyak
kita jumpai, dalam surat-surat di juz 30.
Semoga kita termasuk yang bisa mengambil
pelajaran tersebut.
Syukur.
Tentu, semua karunia yang Allah berikan
berupa langit dengan segala karakteristiknya
harus menuntun kita untuk senantiasa ...
bersyukur.
Demikian, tentu masih banyak hikmah-
hikmah yang bisa dikaji, dan digali akan
penciptaan langit. Semoga dengannya, kita
menjadi hamba Allah dan khalifah di bumi
yang semakin baik dari masa ke masa. Aamiin.
Wallahu a'lam wa shallallahu 'alaa nabiyyinaa
Muhammad.
Q U R ' A N I C
V I E W
R A J A B
1 4 4 2 02
A K A D E M I G U R U
A L - F A T I H
Menyadari dan Mengakui Kuasa Allah
ِ
اتَوﺎَﻤ ﱠ
اﻟﺴ ِﻲﻓ ْ
ﻦ َﻣ َ
ﻢَﻠ ْ
ﺳَأ ُﻪَﻟَو َﻮنُﻐْﺒَﻳ ِﱠﷲ ِ
دِﻳﻦ َﺮْﻴَﻐَﻓَأ
َﻮنَُﻌﺟْﺮُﻳ ِﻪْﻴَﻟِإَو ﺎًﻫْﺮَﻛَو ﺎًﻋْﻮ َ
ﻃ ِ
ضْراﻷَو
Maka apakah mereka mencari agama yang lain
dari agama Allah, padahal kepada-Nyalah
menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di
bumi, baik dengan suka maupun terpaksa, dan
hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.
Menyadari hakikat diri. Kita bukanlah orbit.
Seluruh langit dan bumi bukan hanya soal
kita. Kita hanya makhluk kecil, yang berada di
bawah pengaturan-Nya.
Sedemikian hebatnya Allah mengatur langit,
tidakkah menimbulkan ketenangan, bahwa
urusan kita dengan mudah Allah selesaikan
jika kita menjalankan SOP-nya dengan benar?
Melangitkan doa, memaksimalkan ikhtiar,
sempurna menyerahkan kepada Allah dalam
tawakal?
Semoga ini dapat menjadi healing di tengah
himpitan masalah yang melanda.
6. R E F E R E N S I
Al-Qur'anul Karim
Tafsir Ibnu Katsir
Sesi kuliah Qur'anic View
06 FAITH AND KNOWLEDGE
QUR'ANIC VIEW