Seri 3 menyusun sistem remunerasi 4 sept 2020 by dadang budiajiDadang Budiaji
Webinar ini membahas mengenai menyusun sistem remunerasi sesuai ketentuan perundang-undangan. Pembicara menjelaskan komponen upah dan non upah, serta tiga metode untuk menyusun struktur dan skala upah yaitu metode ranking sederhana, dua titik, dan poin faktor. Peserta diajak merancang struktur dan skala upah untuk organisasi berdasarkan analisis informasi internal dan eksternal serta mempertimbangkan strategi perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan proses rekrutmen tenaga kerja, termasuk tujuan, prinsip, sumber daya, metode, evaluasi, orientasi, dan penempatan karyawan. Proses rekrutmen dimulai dari penentuan kebutuhan, sumber daya, seleksi, dan evaluasi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai kebutuhan organisasi.
Orientasi, enempatan dan pemutusan kerjaPT Lion Air
Dokumen tersebut membahas tentang orientasi kerja, penempatan kerja, dan pemutusan hubungan kerja (PHK). Topik orientasi kerja mencakup program orientasi, manfaatnya, dan tindak lanjut. Penempatan kerja membahas promosi, transfer, dan demosi. Sedangkan PHK menjelaskan jenis dan alasan PHK sesuai dengan UU Ketenagakerjaan serta uang pesangon, penghargaan, dan hak yang harus diberikan.
Seri 3 menyusun sistem remunerasi 4 sept 2020 by dadang budiajiDadang Budiaji
Webinar ini membahas mengenai menyusun sistem remunerasi sesuai ketentuan perundang-undangan. Pembicara menjelaskan komponen upah dan non upah, serta tiga metode untuk menyusun struktur dan skala upah yaitu metode ranking sederhana, dua titik, dan poin faktor. Peserta diajak merancang struktur dan skala upah untuk organisasi berdasarkan analisis informasi internal dan eksternal serta mempertimbangkan strategi perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan proses rekrutmen tenaga kerja, termasuk tujuan, prinsip, sumber daya, metode, evaluasi, orientasi, dan penempatan karyawan. Proses rekrutmen dimulai dari penentuan kebutuhan, sumber daya, seleksi, dan evaluasi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai kebutuhan organisasi.
Orientasi, enempatan dan pemutusan kerjaPT Lion Air
Dokumen tersebut membahas tentang orientasi kerja, penempatan kerja, dan pemutusan hubungan kerja (PHK). Topik orientasi kerja mencakup program orientasi, manfaatnya, dan tindak lanjut. Penempatan kerja membahas promosi, transfer, dan demosi. Sedangkan PHK menjelaskan jenis dan alasan PHK sesuai dengan UU Ketenagakerjaan serta uang pesangon, penghargaan, dan hak yang harus diberikan.
Dokumen tersebut membahas proses perekrutan karyawan baru oleh PT PLN (Persero). Prosesnya meliputi persiapan dengan menentukan kebutuhan jabatan, rekrutmen calon pegawai, seleksi calon pegawai melalui tes tertulis dan wawancara, pelatihan prajabatan, hingga pengangkatan sebagai pegawai tetap. PT PLN (Persero) membuka lowongan untuk berbagai jabatan teknik dan nonteknik di seluruh
Orientasi dan penempatan karyawan merupakan proses penting dalam menyesuaikan karyawan baru maupun yang dipindah tugaskan ke posisi baru agar dapat bekerja secara produktif sesuai tujuan perusahaan. Proses orientasi memberikan pemahaman tentang perusahaan dan tugas baru, sementara penempatan memastikan karyawan ditempatkan pada posisi yang tepat sesuai kualifikasi dan kebutuhan perusahaan.
2. strategi sdm dlm organisasi yg dinamisyuponobagyo
- Relevan dengan tujuan training
- Sesuai dengan level kompetensi peserta
- Mudah dipahami dan diaplikasikan
- Menggunakan bahasa yang sederhana
- Disertai contoh kasus nyata
- Mengandung latihan dan evaluasi
- Disusun secara sistematis dan logis
- Menarik dan memotivasi peserta
- Mengacu pada standar kompetensi
- Dilengkapi dengan bahan pendukung
- Durasi pelaksanaan sesuai rencana
Masih banyak Manager yang tidak menyadari bahwa secara operasional lebih dari 50% peran HR Management justru di bawah kendali mereka
Sebagai seorang yang memperoleh hasil dengan dan melalui orang lain (anak buah), ternyata masih ada Manager yang merasa tidak berkepentingan untuk melatih dan mengembangkan kinerja anak buahnya, dan menganggap hal itu adalah tugas & tanggung jawab Bagian Training
Masih ada anggapan bahwa seorang Manager hanya bertugas menempatkan (assigning) dan memanfaatkan (utilizing) karyawan, sedangkan memelihara, mengembangkan, serta penegakan desiplin karyawan seperti menegur / memberi peringatan, memberi skorsing dan tindakan desiplin lainnya, adalah tugas Bagian Human Resources.
Bab ini membahas tentang rekrutmen karyawan baru dengan melakukan beberapa langkah seperti menentukan kebutuhan jangka pendek dan panjang perusahaan, mendapatkan informasi pasar tenaga kerja, dan menyusun program rekrutmen sistematis untuk mendapatkan pool calon karyawan yang memenuhi syarat. Rekrutmen dilakukan secara internal maupun eksternal dengan berbagai sumber dan metode seperti promosi, transfer, dan perekrutan dari
Rekrutmen dan seleksi adalah proses penting dalam mengidentifikasi, menarik, dan memilih kandidat karyawan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan berdasarkan analisis pekerjaan dan perencanaan sumber daya manusia. Tujuannya adalah mendapatkan karyawan berkualitas dari berbagai sumber.
Proses rekrutmen sumber daya manusia mencakup aktivitas pencarian dan seleksi calon karyawan secara sistematis untuk mengisi posisi yang lowong dengan tujuan mendapatkan karyawan yang tepat dan dapat bekerja secara optimal. Proses ini melibatkan identifikasi kebutuhan jabatan, penentuan sumber kandidat, seleksi calon, dan penawaran kerja. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi rekrutmen seperti kondisi e
Rekrutmen dan penyeleksian pegawai yang tepat merupakan hal penting untuk mendapatkan kinerja maksimal. Artikel ini membahas aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam merekrut dan memilih pegawai seperti pendidikan, pengetahuan bidang kerja, kreativitas, dan motivasi. Rekrutmen harus dilakukan secara efektif, tepat waktu dan hemat biaya untuk mendapatkan sumber daya manusia berkualitas.
Dokumen tersebut merupakan resume dari Putu Sugiarta Adnyana yang berisi informasi pribadi, pendidikan, dan pengalaman kerjanya. Dokumen tersebut juga menjelaskan konsep dasar pengupahan, proses penyusunan struktur dan skala upah, serta manfaat dari penerapan struktur dan skala upah.
This document discusses the revival and modernization of shamanism in Mongolia over the past few decades. It outlines some key developments, including the emergence of shaman associations and enterprises in the capital city, and the blending of different regional shamanic traditions from groups like the Darkhats, Buryats, and Khalkhas to forge a standardized "Mongolian shamanism." It also describes some of the key characteristics and differences between the shamanic practices of these different ethnic groups in Mongolia.
Hmong Cosmological Spaces And Religious PracticesBangulzai
The document discusses Hmong cosmology and religious practices. It explains that Hmong believe the world consists of three spheres - the sphere above the sky where gods and spirits reside, the earth where humans live, and an underworld. Hmong religion and kinship structures are intertwined and influence daily life. Rituals are performed for many life events from illness to death and help anchor Hmong to cosmological spaces. Religion provides Hmong with an understanding of their place in the world.
Dokumen tersebut membahas proses perekrutan karyawan baru oleh PT PLN (Persero). Prosesnya meliputi persiapan dengan menentukan kebutuhan jabatan, rekrutmen calon pegawai, seleksi calon pegawai melalui tes tertulis dan wawancara, pelatihan prajabatan, hingga pengangkatan sebagai pegawai tetap. PT PLN (Persero) membuka lowongan untuk berbagai jabatan teknik dan nonteknik di seluruh
Orientasi dan penempatan karyawan merupakan proses penting dalam menyesuaikan karyawan baru maupun yang dipindah tugaskan ke posisi baru agar dapat bekerja secara produktif sesuai tujuan perusahaan. Proses orientasi memberikan pemahaman tentang perusahaan dan tugas baru, sementara penempatan memastikan karyawan ditempatkan pada posisi yang tepat sesuai kualifikasi dan kebutuhan perusahaan.
2. strategi sdm dlm organisasi yg dinamisyuponobagyo
- Relevan dengan tujuan training
- Sesuai dengan level kompetensi peserta
- Mudah dipahami dan diaplikasikan
- Menggunakan bahasa yang sederhana
- Disertai contoh kasus nyata
- Mengandung latihan dan evaluasi
- Disusun secara sistematis dan logis
- Menarik dan memotivasi peserta
- Mengacu pada standar kompetensi
- Dilengkapi dengan bahan pendukung
- Durasi pelaksanaan sesuai rencana
Masih banyak Manager yang tidak menyadari bahwa secara operasional lebih dari 50% peran HR Management justru di bawah kendali mereka
Sebagai seorang yang memperoleh hasil dengan dan melalui orang lain (anak buah), ternyata masih ada Manager yang merasa tidak berkepentingan untuk melatih dan mengembangkan kinerja anak buahnya, dan menganggap hal itu adalah tugas & tanggung jawab Bagian Training
Masih ada anggapan bahwa seorang Manager hanya bertugas menempatkan (assigning) dan memanfaatkan (utilizing) karyawan, sedangkan memelihara, mengembangkan, serta penegakan desiplin karyawan seperti menegur / memberi peringatan, memberi skorsing dan tindakan desiplin lainnya, adalah tugas Bagian Human Resources.
Bab ini membahas tentang rekrutmen karyawan baru dengan melakukan beberapa langkah seperti menentukan kebutuhan jangka pendek dan panjang perusahaan, mendapatkan informasi pasar tenaga kerja, dan menyusun program rekrutmen sistematis untuk mendapatkan pool calon karyawan yang memenuhi syarat. Rekrutmen dilakukan secara internal maupun eksternal dengan berbagai sumber dan metode seperti promosi, transfer, dan perekrutan dari
Rekrutmen dan seleksi adalah proses penting dalam mengidentifikasi, menarik, dan memilih kandidat karyawan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan berdasarkan analisis pekerjaan dan perencanaan sumber daya manusia. Tujuannya adalah mendapatkan karyawan berkualitas dari berbagai sumber.
Proses rekrutmen sumber daya manusia mencakup aktivitas pencarian dan seleksi calon karyawan secara sistematis untuk mengisi posisi yang lowong dengan tujuan mendapatkan karyawan yang tepat dan dapat bekerja secara optimal. Proses ini melibatkan identifikasi kebutuhan jabatan, penentuan sumber kandidat, seleksi calon, dan penawaran kerja. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi rekrutmen seperti kondisi e
Rekrutmen dan penyeleksian pegawai yang tepat merupakan hal penting untuk mendapatkan kinerja maksimal. Artikel ini membahas aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam merekrut dan memilih pegawai seperti pendidikan, pengetahuan bidang kerja, kreativitas, dan motivasi. Rekrutmen harus dilakukan secara efektif, tepat waktu dan hemat biaya untuk mendapatkan sumber daya manusia berkualitas.
Dokumen tersebut merupakan resume dari Putu Sugiarta Adnyana yang berisi informasi pribadi, pendidikan, dan pengalaman kerjanya. Dokumen tersebut juga menjelaskan konsep dasar pengupahan, proses penyusunan struktur dan skala upah, serta manfaat dari penerapan struktur dan skala upah.
This document discusses the revival and modernization of shamanism in Mongolia over the past few decades. It outlines some key developments, including the emergence of shaman associations and enterprises in the capital city, and the blending of different regional shamanic traditions from groups like the Darkhats, Buryats, and Khalkhas to forge a standardized "Mongolian shamanism." It also describes some of the key characteristics and differences between the shamanic practices of these different ethnic groups in Mongolia.
Hmong Cosmological Spaces And Religious PracticesBangulzai
The document discusses Hmong cosmology and religious practices. It explains that Hmong believe the world consists of three spheres - the sphere above the sky where gods and spirits reside, the earth where humans live, and an underworld. Hmong religion and kinship structures are intertwined and influence daily life. Rituals are performed for many life events from illness to death and help anchor Hmong to cosmological spaces. Religion provides Hmong with an understanding of their place in the world.
Pub - Employment Laws For Workers Booklet - TamilBangulzai
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive function. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against developing mental illness and improve symptoms for those who already suffer from conditions like anxiety and depression.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive function. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms.
The document provides information on changes to Singapore's Employment Act that will take effect on January 1, 2009. Key changes include extending coverage of the Act to confidential staff and protecting junior managers and executives earning $2,500 or less monthly from non-payment of salary. The Part IV salary ceiling is also being raised for non-workmen to $2,000 and a new $4,500 ceiling is introduced for workmen. In addition, entitlements to paid sick leave and public holidays will be standardized across all employees covered by the Act.
Pub - Employment Laws For Workers Booklet - EnglishBangulzai
The document appears to be a workers guide or manual titled "PD_TAFEP Workers Guide (ENGLISH) CAST.indd" and consists of page number references ranging from pages 1 to 24, with most dates listed as being from December 3, 2011 and a couple listed as January 1, 1970. No other contextual information or summaries of content can be discerned from the document.
Christianity has had a major impact on the Hmong community in several ways:
1) Missionaries introduced Christianity to the Hmong in China in the late 19th century, with some Hmong converting for hope amid oppression.
2) However, early conversions were also accompanied by confusion as some Hmong misinterpreted biblical teachings.
3) The introduction of Christianity challenged Hmong cultural and religious traditions and identity, and caused divisions in families and communities between those who did and did not convert.
An a b-c intro to canto for total new speakersBangulzai
This document provides an overview of the Cantonese language. It begins by noting that Cantonese has a wide sphere of influence, being spoken in Guangdong province, Hong Kong, Macau, parts of Southeast Asia, and Chinatowns around the world. It then discusses some key linguistic features of Cantonese, including that it is a tonal language with six tones, and has a similar grammatical structure to Mandarin but different analysis from an English perspective. The document proceeds to outline the agenda, which covers topics like phonology, morphology, parts of speech, word order, and concludes.
A Comparison of the Attitudes of Hong Kongers and Mainland Chinese towards th...Bangulzai
Is Cantonese a language or a dialect? If linguistic factors were the sole criterion, it would
most likely be thought a language, while political and cultural considerations would determine it
to be a dialect, and Bell’s (1976) sociolinguistic typology would place it somewhere in between.
The attitude of the speakers themselves is usually said to be the deciding factor, but no direct
surveys of Cantonese speakers have ever been undertaken.
1) This document discusses the history of language reform in China from the late 19th century onward, as Chinese scholars and officials grappled with how to modernize the Chinese language in response to Western influence and power.
2) It examines the debate between "particularists" who argued for preserving Chinese linguistic uniqueness versus those who advocated for greater Westernization and use of concepts like grammar developed in the West.
3) The document provides historical context on the development of linguistics in China, from the traditional focus on characters, sounds, and meanings to the introduction of Western grammatical concepts in the late 19th century, with the first Chinese grammar modeled on Latin grammar written in 1898.
The document discusses how the Japanese language has been influenced by Chinese language and culture over time. It summarizes that Japanese adopted Chinese characters to represent their language, which led colloquial speech and written language to diverge. It also discusses how different literary traditions developed, including one called Sinico-Japanese that used Chinese syntax and characters to write Japanese, and another that was closer to contemporary colloquial speech. Finally, it notes that the Japanese writing system and vocabulary have continued to evolve with influences from Western languages in modern times.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive function. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms for those who already suffer from conditions like anxiety and depression.
Mong Community - American Education - Yer J ThaoBangulzai
The document discusses how education in American schools has transformed the Mong community by replacing their oral tradition with a literate culture. This has caused tensions between Mong elders and younger generations. Younger Mongs are losing aspects of their oral traditions, customs, language and values as they adopt American culture. Elders feel their skills and knowledge are no longer valued in this new society. They also feel a loss of freedom and control over their children's upbringing. The transformation to a literate culture threatens the Mong community's traditional kinship structures and customs.
The document discusses the influence of Chinese on the Korean language. It provides background on the introduction and historical use of Chinese characters in Korea before the creation of the Korean alphabet Hangul in 1446. Chinese characters were initially used as the sole writing system and were adapted to represent Korean by using them for their sounds or meanings. Systems like Hyangchal and Itwu scripts represented Korean using Chinese characters before Hangul became widespread. While Chinese characters are now mainly used for Sino-Korean vocabulary, they had a significant impact on the development of writing and language in Korea.
Pub - Employers Guide - English 2011-06-10Bangulzai
This document provides guidance for employers on key employment laws in Singapore, including requirements regarding contracts of service, salary payment, working hours and leave entitlements. It outlines the minimum standards for terms and conditions of employment that must be provided to employees according to the Employment Act. The guide aims to help employers understand their legal obligations and properly structure the employment of their staff.
Imbuhan merupakan bentuk kata yang ditambah dengan awalan, akhiran, atau apitan untuk membentuk kata baru. Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis imbuhan seperti awalan, akhiran, dan contoh-contoh penggunaannya dalam membentuk kata benda, kata kerja, dan kata sifat."
Dokumen tersebut membahas mengenai pengurusan sumber daya manusia, termasuk rekrutmen, pelatihan, penilaian kinerja, kompensasi, pengembangan karir, dan hubungan industrial. Topik-topik utama mencakup analisis pekerjaan, proses rekrutmen, pelatihan berkelanjutan, penilaian kinerja berbasis sasaran, jenis insentif, dan perkembangan tahapan karir seseorang.
Orientasi dan Penempatan_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang orientasi dan penempatan pegawai baru. Orientasi berguna untuk memperkenalkan lingkungan kerja dan posisi pegawai baru agar mereka dapat dengan cepat beradaptasi. Penempatan pegawai harus tepat sesuai dengan kualifikasi mereka agar dapat bekerja secara optimal. Proses orientasi dan penempatan perlu dilakukan dengan baik untuk meningkatkan kinerja pegawai dan perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang Naomi Angeline Febe yang merupakan mahasiswa Universitas Pancasila jurusan Psikologi Industri dan Organisasi, serta proses rekrutmen dan seleksi yang meliputi tahapan-tahapannya seperti mendefinisikan persyaratan, menarik kandidat, menyaring aplikasi, wawancara, pengujian, penilaian kandidat, memperoleh referensi, pemeriksaan aplikasi, dan penawaran pekerjaan.
Etika kerja dan bisnis PT.Pertamina (Persero)FatinahGhiyats1
Etika Kerja & Bisnis (EKB) PT PERTAMINA EP merangkum seperangkat aturan perilaku bagi seluruh jajaran dalam perusahaan untuk mencapai visi menjadi perusahaan kelas dunia dengan semangat 6C (Clean, Competitive, Confident, Customer Focused, Commercial, Capable), mencakup hubungan internal dan eksternal secara profesional dan berintegritas.
Teks tersebut membahas konsep dan tantangan sumber daya manusia. Ia menjelaskan perkembangan pandangan terhadap SDM dari masa lalu hingga sekarang, pendekatan-pendekatan dalam pengelolaan SDM, fungsi-fungsi dan aktivitasnya, manfaat penerapan SDM yang efektif, serta tantangan-tantangan yang dihadapi baik secara eksternal maupun internal.
Langkah Pengembangan Potensi Karyawan _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT".Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas mengenai pengembangan potensi karyawan perusahaan. Beberapa metode pengembangan yang disebutkan antara lain pelatihan, magang, pendidikan, rotasi kerja, studi banding, uji kompetensi, coaching, outbond. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas dan produktivitas karyawan sehingga dapat bekerja secara efisien dan sesuai harapan perusahaan.
Berikut empat pertanyaan yang harus dijawab:
1. Apakah Anda setuju dengan langkah-langkah yang akan diambil Maman Suparman dalam proses pengangkatan pegawai baru? Jelaskan alasannya.
2. Apa lagi yang perlu dilakukan Maman Suparman untuk memastikan pegawai barunya betah bekerja di bengkelnya?
3. Bagaimana cara Maman Suparman melatih pegawai barunya agar dapat melakukan tugas dengan baik?
Materi Penyusunan Struktur Skala Upah.pdfErlytaVivi
Struktur dan skala upah harus disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan. Proses penyusunannya meliputi analisis jabatan, evaluasi jabatan, dan penetapan struktur serta skala upah berdasarkan hasil evaluasi tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas pentingnya akreditasi dan penilaian kinerja bagi lembaga kursus dan pelatihan untuk meningkatkan mutu, 2) Akreditasi dan penilaian kinerja digunakan untuk mengkategorikan lembaga berdasarkan kinerja dan menetapkan program pembinaan, 3) Lembaga berkinerja tinggi diharapkan mendapatkan akses program pemerintah untuk penguatan lembaga.
Dokumen tersebut membahas tentang rekrutmen dan seleksi karyawan, meliputi pengertian rekrutmen, tujuan rekrutmen, langkah-langkah seleksi, faktor-faktor yang mempengaruhi seleksi, dan prosedur seleksi yang biasa dilakukan perusahaan.
Similar to Pub - Fair Employment Practice - Malay (20)
1. Garis Panduan Tiga Pihak Bagi
Amalan Pekerjaan Yang Adil
PD_TAFEP Malay Edition 02-02-12.indd 1 2/2/12 6:01 PM
2. Diterbitkan oleh:
www.fairemployment.sg
Disokong oleh:
ULANG CETAK PADA Januari 2012
Hakcipta terpelihara. Tidak dibenarkan menyalin mana-mana bahagian buku ini dalam apa jua bentuk atau dengan apa jua
kaedah elektronik atau mekanikal, termasuk sistem penyimpanan dan pengeluaran semula maklumat, tanpa kebenaran
bertulis daripada pihak penerbit.
PD_TAFEP Malay Edition 02-02-12.indd 2 2/2/12 6:01 PM
3. KANDUNGAN
Kata Pengantar 01
Prinsip Amalan Pekerjaan yang Adil 02
Kriteria Pemilihan yang Konsisten 03
dan Adil
Mengambil dan Membangun Warga 04
Singapura sebagai Tenaga Kerja Utama
Pengambilan Pekerja 05
– Iklan Pekerjaan
– Permohonan Pekerjaan
– Temuduga Pekerjaan
– Ujian
Gaji 12
Penilaian, Kenaikan Pangkat, 13
Penugasan dan Latihan
Pemecatan dan Pengurangan 14
Tenaga Kerja
Menguruskan Sungutan 15
Peranan Majikan dan Pekerja 16
Penutup 17
Tentang TAFEP 18
PD_TAFEP Malay Edition 02-02-12.indd 3 2/2/12 6:01 PM
4. GARIS PANDUAN TIGA PIHAK TENTANG
01 AMALAN PEKERJAAN YANG ADIL
Kata Pengantar
Singapura adalah masyarakat yang mengamalkan meritokrasi, dan memang
wajar kita melaksanakan amalan pekerjaan yang adil dan berdasarkan merit
atau kelayakan diri. Singapura juga mempunyai tenaga kerja yang beragam
sifatnya, dari segi golongan etnik, agama, umur dan jantina. Keragaman
ini akan meningkat dari segi umur dan jantina, apabila penduduk kita
semakin menua dan lebih ramai wanita digalakkan supaya bekerja. Dengan
melaksanakan amalan pekerjaan yang adil dan berdasarkan merit, kita
meluaskan kumpulan calon yang dapat direkrut oleh majikan. Dengan
itu, majikan meningkatkan peluang untuk menemui orang yang terbaik
untuk sesuatu pekerjaan. Melayani pekerja dengan adil dan hormat juga
membantu majikan mengekalkan pekerja yang dihargai, demi mengekalkan
dan mengembangkan perniagaan. Pekerja juga akan lebih bermotivasi
untuk mencurahkan usaha terbaik bagi syarikat.
Garis Panduan Tiga Pihak bagi Amalan Pekerjaan yang Adil, yang
dirumuskan oleh Perikatan Tiga Pihak bagi Amalan Pekerjaan yang Adil
(TAFEP), membentangkan amalan pekerjaan yang adil untuk diterapkan oleh
majikan. Usaha ini bukan sahaja akan membantu mencegah diskriminasi
di tempat kerja, tetapi juga menggalakkan majikan supaya menerapkan
amalan Sumber Manusia yang progresif demi faedah majikan dan juga
pekerja. Garis Panduan ini dibina di atas Garis Panduan sebelumnya,
termasuk “Code of Responsible Employment Practices” (Tata Laku Amalan
Pekerjaan Bertanggungjawab) yang dikeluarkan pada 2002 dan “Tripartite
Guidelines on Non-Discriminatory Job Advertisements” (Garis Panduan Tiga
Pihak tentang Iklan Pekerjaan Tanpa Diskriminasi) yang dikeluarkan pada
1999 dan disemak semula pada 2006.
Majikan digalakkan supaya mematuhi prinsip pekerjaan yang adil dan
menerapkan amalan baik yang disarankan. Jika majikan menggunakan
khidmat agensi pekerjaan atau syarikat pembekal tenaga buruh untuk
mengisi jawatan kosong, agensi dan syarikat pembekal itu juga patut
digalakkan supaya menerapkan Garis Panduan ini.
PD_TAFEP Malay Edition 02-02-12.indd 4 2/2/12 6:01 PM
5. GARIS PANDUAN TIGA PIHAK TENTANG
AMALAN PEKERJAAN YANG ADIL 02
Prinsip
Amalan
Pekerjaan yang Adil
Lima prinsip Amalan Pekerjaan yang Adil ialah:
a. Merekrut dan memilih pekerja berdasarkan merit atau kelayakan
(misalnya, kemahiran, pengalaman, atau kebolehan melakukan tugas),
tanpa mengira umur, bangsa, jantina, agama, taraf keluarga atau kurang
upaya.
b. Melayani pekerja dengan adil dan hormat, serta melaksanakan sistem
pengurusan sumber manusia yang progresif.
c. Memberikan pekerja peluang sama rata untuk dipertimbangkan
bagi mengikuti program latihan dan peningkatan kerjaya, berdasarkan
kelebihan dan keperluan masing-masing, demi membantu mereka
mencapai potensi sepenuhnya.
d. Memberikan pekerja ganjaran yang adil berdasarkan kebolehan,
prestasi kerja, sumbangan dan pengalaman.
e. Mematuhi undang-undang buruh dan menerapkan Garis Panduan
Tiga Pihak bagi Amalan Pekerjaan yang Adil.
PD_TAFEP Malay Edition 02-02-12.indd 5 2/2/12 6:01 PM
6. GARIS PANDUAN TIGA PIHAK TENTANG
03 AMALAN PEKERJAAN YANG ADIL
Kriteria Pemilihan yang
Konsisten dan Adil
Majikan harus menggunakan kriteria pemilihan pekerja yang relevan
dan objektif secara konsisten bagi segala aspek pekerjaan, termasuk
pengambilan pekerja, latihan, kenaikan pangkat, penugasan dan
pengurangan tenaga kerja. Kriteria tersebut haruslah berhubung kait
dengan keperluan pekerjaan. Langkah tersebut akan memastikan
pemohon / pekerja dinilai dengan adil dan objektif berdasarkan
kesesuaian masing-masing. Contoh keperluan kerja yang dapat diterima
termasuk:
a. Jenis pengalaman yang dikehendaki bagi pekerjaan itu, misalnya
pengalaman pemasaran.
b. Banyaknya pengalaman, misalnya tiga tahun dalam bidang yang sesuai.
c. Kelulusan pelajaran, misalnya, ijazah kejuruteraan / ESS Tahap 5.
d. Kemahiran khusus, misalnya kemahiran menulis trengkas.
e. Kesanggupan pekerja untuk menerima keperluan / ciri tertentu dalam
pekerjaan, misalnya kerap dihantar berurusan ke luar negeri, atau
aturan syif yang tertentu.
Selagi mereka dapat melakukan apa yang diperlukan dalam pekerjaan
itu, pemohon / pekerja yang kurang upaya harus dipertimbangkan
secara konsisten dan adil.
Kriteria pemilihan haruslah:
a. Dimaklumkan kepada semua pekerja dan pemohon pekerjaan; dan
b. Disemak dari semasa ke semasa supaya tetap relevan.
PD_TAFEP Malay Edition 02-02-12.indd 6 2/2/12 6:01 PM
7. GARIS PANDUAN TIGA PIHAK TENTANG
AMALAN PEKERJAAN YANG ADIL 04
Mengambil dan Membangun
Warga Singapura sebagai
Tenaga Kerja Utama
Warga Singapura bercita-cita untuk mendapat pekerjaan dan prospek yang baik,
manakala pihak perniagaan perlu untuk bersaing dan berkembang dengan baik
dalam ekonomi yang global. Pasaran pekerjaan yang terbuka dan berkepelbagaian
merupakan kunci utama ke arah mencapai kedua-dua hasil yang diharapkan ini.
Warga Singapura harus kekal menjadi tenaga kerja utama kita. Pada masa yang
sama, warga asing memainkan peranan yang bernilai dalam melengkapi tenaga
kerja kita. Warga asing dengan kelayakan dan pengalaman yang relevan membantu
merapatkan jurang dari segi kemahiran dan kepakaran.
Pihak majikan dinasihatkan agar melakukan usaha yang wajar untuk menarik
dan mempertimbangkan warga Singapura untuk menjawat jawatan berdasarkan
merit, dan untuk melatih dan mengembangkan potensi dan kerjaya mereka.
Contoh-contoh usaha sebegitu termasuk:
i) Memastikan pekerjaan yang diiklankan mesti dibuka kepada warga Singapura;
ii) Bekerjasama dengan institusi pendidikan, pusat kerjaya dan agensi pengambilan
kerja untuk menarik dan menggajikan warga Singapura;
iii) Memperkembang kemahiran dan kepakaran pekerja-pekerja warga Singapura
untuk pekerjaan yang bertahap lebih tinggi.
TAFEP dan MOM akan merujuk kepada set garis panduan ini bagi menggalakkan
amalan pekerjaan yang adil dan bertanggungjawab.
PD_TAFEP Malay Edition 02-02-12.indd 7 2/2/12 6:01 PM
8. GARIS PANDUAN TIGA PIHAK TENTANG
05 AMALAN PEKERJAAN YANG ADIL
P engambilan
ekerja
Kriteria pemilihan yang objektif dan
adil harus diterapkan secara konsisten
di setiap peringkat dalam proses
pengambilan pekerja. Langkah ini
akan membantu memastikan calon
yang terbaik, yang dinilai berdasarkan
kebolehan untuk melakukan pekerjaan,
direkrut untuk mengisi jawatan.
Kakitangan yang terlibat dalam
proses pengambilan pekerja harus
dilatih untuk mengenal pasti dan
mengelakkan amalan yang bersifat
diskriminasi.
IKLAN PEKERJAAN1
Kriteria pemilihan harus dinyatakan
dengan jelas dalam iklan pekerjaan, dan pada asasnya harus berkaitan
dengan kelayakan, kemahiran, pengetahuan dan pengalaman.
Jika mengiklankan jawatan yang memerlukan ciri tertentu yang mungkin
kelihatan bersifat diskriminasi, majikan harus memastikan ciri itu benar-
benar diperlukan dalam pekerjaan dan harus menyatakan dalam iklan
mengapa ciri itu diperlukan. Langkah ini akan memastikan keperluan
pekerjaan itu difahami sepenuhnya, meluaskan kumpulan calon
yang layak, dan mengelakkan tanggapan negatif terhadap majikan
berkenaan. Perkataan atau frasa yang mengecualikan warga Singapura
atau menyatakan keutamaan diberikan kepada golongan bukan warga
Singapura tidak harus digunakan dalam iklan pekerjaan.
1 Disesuaikan daripada “Tripartite Guidelines on Non-Discriminatory Job Advertisements”
(Garis Panduan Tiga Pihak tentang Iklan Pekerjaan Tanpa Diskriminasi - 2006).
PD_TAFEP Malay Edition 02-02-12.indd 8 2/2/12 6:01 PM
9. GARIS PANDUAN TIGA PIHAK TENTANG
AMALAN PEKERJAAN YANG ADIL 06
Umur
Sebagai prinsip umum, majikan tidak patut menyatakan umur sebagai
keperluan pekerjaan. Iklan pekerjaan juga tidak patut menggunakan
kata-kata atau frasa yang membayangkan majikan lebih mengutamakan
pemohon dalam peringkat umur tertentu. Contohnya, “orang muda”,
“suasana kerja golongan muda”, atau “baru tamat sekolah / universiti”.
Jika pekerjaan itu memerlukan tenaga seperti mengendalikan kargo
yang berat, kemampuan fizikal yang diperlukan atau kriteria lain yang
berkaitan harus diterangkan dengan jelas dalam iklan pekerjaan, bukan
dengan hanya menghadkan umur pemohon. Contoh:
• Calon dikehendaki mengangkut dan memunggah beras
seberat sekurang-kurangnya 10 kg setiap guni.
• Calon dikehendaki mengendalikan peralatan berat.
Demi menyokong usaha negara untuk meningkatkan peluang pekerjaan
warga tua (misalnya, Skim ADVANTAGE! WDA), majikan boleh
menyatakan dalam iklan jika pekerjaan itu sesuai untuk pekerja yang
sudah berumur. Contoh:
• Jawatan kosong – Juruwang. Pekerjaan sesuai untuk pekerja tua.
Bangsa
Bangsa tidak patut menjadi syarat bagi pemilihan calon, kerana dasar
berbilang kaum merupakan prinsip asas di Singapura. Pemilihan
berdasarkan kaum tidak boleh diterima dan iklan pekerjaan tidak wajar
menggunakan kata-kata seperti “Cina diutamakan” atau “Melayu
diutamakan”.
PD_TAFEP Malay Edition 02-02-12.indd 9 2/2/12 6:01 PM
10. GARIS PANDUAN TIGA PIHAK TENTANG
07 AMALAN PEKERJAAN YANG ADIL
Bahasa
Jika pekerjaan itu memerlukan kefasihan dalam bahasa tertentu, majikan
harus menyatakan mengapa kelayakan itu diperlukan. Langkah ini
mengurangkan keraguan dan salah faham antara pemohon pekerjaan
dengan pihak majikan. Contoh:
• Guru Bahasa Cina untuk pusat prasekolah. Kelayakan:
Kepujian dalam Bahasa Cina di Peringkat ‘O’.
• Penterjemah untuk majalah sukan terkemuka Bahasa Melayu.
Kefasihan Bahasa Melayu disyaratkan.
• Pemandu Pelancong untuk membawa kumpulan pelancong
Cina / Jepun / India. Kefasihan Bahasa Mandarin / Jepun / dialek
India diwajibkan.
Jantina
Jika pekerjaan itu memerlukan jantina tertentu atas dasar praktikal,
keperluan itu harus dinyatakan dengan jelas. Contoh:
• Butik Busana Wanita memerlukan Jurujual (perempuan). Tugas
termasuk memperagakan pakaian semasa bekerja.
Iklan pekerjaan juga tidak wajar menggunakan kata-kata atau frasa yang
membayangkan majikan lebih mengutamakan pemohon berjantina
tertentu, misalnya “suasana kerja kaum perempuan” atau “gadis
pelayan”.
Taraf Perkahwinan
Taraf perkahwinan pada umumnya bukan syarat yang relevan dalam
pekerjaan, kerana kebanyakan pekerjaan dapat dilakukan oleh orang
yang sudah berumah tangga mahupun yang masih bujang.
Agama
Agama tidak dapat diterima sebagai syarat pengambilan pekerja, kecuali
jika pekerja harus menjalankan tugas keagamaan sebagai keperluan
pekerjaan. Dalam hal sedemikian, keperluan itu harus dinyatakan
dengan jelas dan objektif.
PD_TAFEP Malay Edition 02-02-12.indd 10 2/2/12 6:01 PM
11. GARIS PANDUAN TIGA PIHAK TENTANG
AMALAN PEKERJAAN YANG ADIL 08
PERMOHONAN PEKERJAAN
Borang Permohonan Pekerjaan
Majikan patut menyemak butir-
butir yang diperlukan dalam borang
permohonan, supaya hanya meminta
maklumat yang relevan bagi menilai
kesesuaian pemohon. Langkah ini
bukan hanya menyelaraskan borang
permohonan, malah juga memastikan
setiap permohonan dinilai dengan
adil dan berdasarkan merit atau
kelayakan pemohon. Contoh:
a. Bagi jawatan pembantu kerani,
antara contoh maklumat yang
mungkin relevan bagi menilai
kesesuaian pemohon ialah:
• Sama ada pemohon memiliki
kemahiran yang dikehendaki, misalnya kemahiran celik huruf dan
pengetahuan menggunakan perisian komputer; dan
• Sama ada pemohon memiliki pengalaman dalam pekerjaan serupa.
Contoh maklumat yang mungkin tidak relevan ditanyakan dalam
borang permohonan ialah jantina, taraf perkahwinan, dan sama ada
pemohon mengandung atau mempunyai anak.
PD_TAFEP Malay Edition 02-02-12.indd 11 2/2/12 6:01 PM
12. GARIS PANDUAN TIGA PIHAK TENTANG
09 AMALAN PEKERJAAN YANG ADIL
b. Bagi jawatan akauntan yang melayani klien di Asia Pasifik, antara
contoh maklumat yang mungkin relevan bagi menilai kesesuaian
pemohon ialah:
• Sama ada pemohon memiliki kelayakan profesional yang relevan,
iaitu ijazah perakaunan; dan
• Sama ada pemohon boleh dan bersedia jika kerap dihantar bertugas
ke luar negara.
Contoh maklumat yang mungkin tidak relevan ditanyakan dalam borang
permohonan ialah umur pemohon.
c. Bagi jawatan pekerja penghantaran barang, antara contoh maklumat
yang mungkin relevan bagi menilai kesesuaian pemohon ialah:
• Sama ada pemohon memiliki kemahiran yang dikehendaki, misalnya
lesen memandu dalam kelas yang berkenaan; dan
• Sama ada pemohon memiliki kemampuan fizikal untuk
mengendalikan kargo yang berat.
Contoh maklumat yang mungkin tidak relevan ditanyakan dalam borang
permohonan ialah bangsa dan agama pemohon.
Jika data peribadi tambahan diperlukan bagi tujuan pentadbiran, data
itu dapat dikumpulkan setelah calon dipilih atau selepas peringkat
saringan. Jika borang permohonan meminta data peribadi tambahan,
borang itu harus menyatakan bahawa maklumat dikumpulkan untuk
tujuan pentadbiran sahaja.
PD_TAFEP Malay Edition 02-02-12.indd 12 2/2/12 6:01 PM
13. GARIS PANDUAN TIGA PIHAK TENTANG
AMALAN PEKERJAAN YANG ADIL 10
TEMUDUGA PEKERJAAN
Pegawai yang menjalankan temuduga harus sentiasa beringat untuk
tidak menggolongkan calon berdasarkan kriteria yang tidak relevan bagi
pekerjaan. Pegawai temuduga juga harus membataskan soalan kepada
perkara yang relevan bagi menilai kesesuaian pemohon sahaja. Jika
mengajukan soalan yang mungkin dianggap diskriminasi, calon yang
ditemuduga hendaklah dimaklumkan mengapa soalan itu ditanyakan,
demi mengelakkan salah faham.
a. Bagi jawatan operator pusat panggilan, antara contoh soalan yang
boleh diajukan bagi menilai kesesuaian pemohon ialah:
• Terangkan pengalaman relevan yang dimiliki calon dalam
menguruskan pelanggan; dan
• Terangkan bagaimana calon menguruskan pelanggan yang
menimbulkan kerenah.
Contoh maklumat yang mungkin tidak relevan ditanyakan semasa temu
duga ialah agama calon dan sama ada dia mempunyai anak.
b. Bagi jawatan pengurus projek, antara contoh soalan yang boleh
diajukan bagi menilai kesesuaian pemohon ialah:
• Terangkan jenis-jenis projek yang pernah diuruskan, dan apakah
sumbangan calon kepada hasil yang dicapai; dan
• Terangkan mengapa calon berpendapat dia sesuai untuk jawatan itu.
Contoh maklumat yang mungkin tidak relevan ditanyakan semasa temu
duga ialah sama ada pemohon sudah berumah tangga atau bercadang
untuk mempunyai lebih ramai anak.
PD_TAFEP Malay Edition 02-02-12.indd 13 2/2/12 6:01 PM
14. GARIS PANDUAN TIGA PIHAK TENTANG
11 AMALAN PEKERJAAN YANG ADIL
Jika jawatan itu memerlukan
komitmen yang melebihi
keperluan pekerjaan yang
lazim, misalnya sanggup
kerap dihantar berurusan ke
luar negeri, pegawai temu
duga harus membentangkan
keperluan pekerjaan itu
dengan perincian lengkap
dan bertanya sama ada
calon dapat memenuhi
semua keperluan.
Pegawai temuduga harus
mencatatkan penilaian mereka
tentang kebolehan pemohon
untuk memenuhi kriteria
pemilihan. Langkah ini
memastikan penilaian yang
sistematik dan tidak berat
sebelah tentang kelebihan
dan kelemahan pemohon,
serta pemilihan yang adil.
Calon yang tidak berjaya harus diberitahu keputusan temuduga.
Jika data peribadi tambahan diperlukan bagi tujuan pentadbiran, data itu
dapat dikumpulkan setelah calon dipilih atau selepas peringkat saringan.
UJIAN
Jika ujian digunakan bagi tujuan pemilihan, ujian itu hendaklah:
a. Berhubung-kait dengan keperluan pekerjaan; dan
b. Ditinjau semula dari semasa ke semasa supaya tetap relevan dan tidak
berat sebelah dari segi kandungan atau pemarkahan.
PD_TAFEP Malay Edition 02-02-12.indd 14 2/2/12 6:01 PM
15. GARIS PANDUAN TIGA PIHAK TENTANG
AMALAN PEKERJAAN YANG ADIL 12
G aji
Majikan harus membayar pekerja gaji yang setimpal dengan nilai
pekerjaan. Tanpa mengira umur, jantina, bangsa, agama, atau taraf
keluarga, pekerja harus dibayar dan diberi ganjaran berdasarkan prestasi,
sumbangan dan pengalaman.
PD_TAFEP Malay Edition 02-02-12.indd 15 2/2/12 6:01 PM
16. GARIS PANDUAN TIGA PIHAK TENTANG
13 AMALAN PEKERJAAN YANG ADIL
Penilaian,
Kenaikan, Pangkat,
Penugasan dan Latihan
Majikan harus menerapkan sistem penilaian
yang adil dan objektif, dengan taraf yang
dapat diukur bagi menilai prestasi kerja.
Langkah ini membantu memastikan
pekerja dinilai dan dinaikkan pangkat atas
dasar merit atau kelayakan diri.
Jika timbul peluang bagi penugasan dan
latihan, majikan harus memberitahu
semua pekerja yang layak tentang syarat
dan prosedur permohonan. Majikan
harus menilai semua calon yang berminat,
berdasarkan kriteria pemilihan yang
objektif, agar tiada calon yang diabaikan.
Kriteria kelayakan harus ditinjau semula
dari semasa ke semasa agar tidak bersifat
diskriminasi.
PD_TAFEP Malay Edition 02-02-12.indd 16 2/2/12 6:01 PM
17. GARIS PANDUAN TIGA PIHAK TENTANG
AMALAN PEKERJAAN YANG ADIL 14
Pemecatan dan
Pengurangan Tenaga Kerja
Majikan harus menyimpan rekod prestasi kerja dan kelakuan pekerja
mereka. Keputusan untuk memecat seorang pekerja harus dibuat
berdasarkan prestasi lemah atau salah laku yang ternyata dalam
dokumentasi. Soal siasat harus diadakan untuk memberi peluang pekerja
membela diri sebelum keputusan dibuat sama ada dia patut dipecat.
Jika menghadapi situasi tenaga kerja berlebihan, majikan harus merujuk
kepada “Tripartite Guidelines on Managing Excess Manpower” (Garis
Panduan Tiga Pihak tentang Menguruskan Tenaga Kerja Berlebihan)
bagi mencari langkah alternatif demi mengelakkan atau menghadkan
pengurangan tenaga kerja.
Jika perlu dilakukan juga, pengurangan tenaga kerja harus dijalankan
secara bertanggungjawab melalui perundingan dengan kesatuan (jika
ada kesatuan sekerja), atau dengan pekerja yang terjejas (jika tidak ada
kesatuan sekerja).
PD_TAFEP Malay Edition 02-02-12.indd 17 2/2/12 6:01 PM
18. GARIS PANDUAN TIGA PIHAK TENTANG
15 AMALAN PEKERJAAN YANG ADIL
Menguruskan
Sungutan
Majikan harus mewujudkan mekanisme
bagi menguruskan aduan diskriminasi.
Semua aduan diskriminasi patut
dikendalikan dengan bersungguh-
sungguh, dengan menyiasat setiap
aduan sewajarnya dan memberi jawapan
kepada orang yang terjejas. Pastikan
butiran setiap aduan dirahsiakan dan
kedua pihak, yang mengadu dan yang
diadukan, harus dilayan dengan adil.
Pekerja yang berkesatuan juga boleh
meminta nasihat kesatuan sekerja
mereka jika berasa mereka telah
didiskriminasikan. Pekerja juga boleh
meminta nasihat daripada Perikatan
Tiga Pihak bagi Amalan Pekerjaan yang
Adil.
Pemohon pekerjaan dan pekerja yang
berasa telah didiskriminasikan harus
meminta penjelasan atau penerangan
daripada majikan sebelum membawa
perkara itu lebih jauh. Langkah ini
akan memberi majikan peluang untuk
menerangkan keputusannya dan
menjelaskan pendiriannya, atau jika
perlu, membetulkan kesilapan. Dengan
itu semua pihak dapat mengelakkan
salah faham dan, jika pekerja masih
bekerja, membantu memelihara
hubungan positif antara majikan
dengan pekerja.
PD_TAFEP Malay Edition 02-02-12.indd 18 2/2/12 6:01 PM
19. GARIS PANDUAN TIGA PIHAK TENTANG
AMALAN PEKERJAAN YANG ADIL 16
P eranan Majikan
dan Pekerja
Majikan harus:
a. Mematuhi Garis Panduan Tiga Pihak
bagi Amalan Pekerjaan yang Adil;
b. Menerapkan prinsip-prinsip Ikrar Majikan
bagi Amalan Pekerjaan yang Adil;
dan
c. Menghebahkan Garis Panduan tersebut
dan mendidik pihak pengurusan dan
pekerja, supaya mereka faham peranan
masing-masing dan menghargai
kepekaan dan persoalan yang terbabit.
Pekerja juga berperanan dalam membantu
menganjurkan amalan pekerjaan yang
adil.
Pekerja harus:
a. Mempelajari Garis Panduan Tiga Pihak bagi Amalan Pekerjaan yang Adil;
b. Mengamalkan sikap saling hormat dan saling memahami demi meningkatkan
keharmonian di tempat kerja; dan
c. Berusaha menyelesaikan sungutan yang timbul daripada tindakan diskriminasi
di tempat kerja dengan cara yang wajar, melalui dialog, perbincangan dan
mekanisme yang ditetapkan.
Kementerian Tenaga Manusia dan Perikatan Tiga Pihak bagi Amalan Pekerjaan
yang Adil akan merujuk kepada Garis Panduan ini apabila menguruskan aduan
amalan pekerjaan tidak adil.
PD_TAFEP Malay Edition 02-02-12.indd 19 2/2/12 6:01 PM
20. GARIS PANDUAN TIGA PIHAK TENTANG
17 AMALAN PEKERJAAN YANG ADIL
Penutup Kejayaan melaksanakan amalan pekerjaan
yang adil memerlukan kerjasama dan
komitmen pihak majikan dan kesatuan
sekerja / pekerja, dengan sokongan
Pemerintah. Pelaksanaan tersebut melibatkan
perubahan minda dan amalan pekerjaan
yang sudah berakar umbi, yang dapat
dicapai dengan lebih berkesan melalui
usaha pendidikan dan penggalakan secara
beransur-ansur. Memandangkan hubungan
erat antara buruh dengan majikan serta
kerjasama tiga pihak di Singapura, Perikatan
Tiga Pihak bagi Amalan Pekerjaan yang
Adil yakin bahawa lambat laun amalan
pekerjaan yang adil akan menjadi unsur
utama sistem sumber manusia Singapura,
sistem yang bersifat progresif dan memberi
sumbangan kepada keunggulan organisasi
dan kesejahteraan semua pekerja.
PD_TAFEP Malay Edition 02-02-12.indd 20 2/2/12 6:01 PM
21. GARIS PANDUAN TIGA PIHAK TENTANG
AMALAN PEKERJAAN YANG ADIL 18
Tentang
TAFEP
Perikatan Tiga Pihak bagi Amalan Pekerjaan yang Adil (TAFEP)
menggalakkan penerapan amalan pekerjaan yang adil, bertanggungjawab
dan berdasarkan merit dikalangan pihak majikan, pekerja dan pihak
awam.
Berasaskan identiti unik tiga pihak, TAFEP bekerjasama dengan
organisasi majikan, kesatuan sekerja dan pemerintah untuk mewujudkan
kesedaran dan memudahkan penerapan amalan pekerjaan yang adil,
bertanggungjawab dan berdasarkan merit.
Perkhidmatan untuk Organisasi
TAFEP menyediakan alatan dan sumber, termasuk bengkel latihan,
khidmat nasihat dan bahan pendidikan, untuk membantu organisasi
melaksanakan amalan pekerjaan yang adil.
Perkhidmatan untuk Pihak Awam
Mereka yang berhadapan dengan diskriminasi di tempat kerja diundang
untuk menghubungi TAFEP bagi mendapatkan nasihat dan bantuan.
Maklumat Hubungan
Tel : 6838 0969
Emel : query@fairemployment.sg
Laman web: www.fairemployment.sg
PD_TAFEP Malay Edition 02-02-12.indd 21 2/2/12 6:01 PM