SlideShare a Scribd company logo
“Upaya Peningkatan Kemampuan Berbicara Terhadap Permainan
    Kata Berangkai Pada Siswa Kelas IV SDN Genengan 02
         KecamatanKawedanan Kabupaten Magetan
                Tahun Pelajaran 2012/2013”




                           oleh :

                    Lusiana Elok Pratiwi

                     09141133/7D/PGSD




    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

               FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

                    IKIP PGRI MADIUN

                           2013
KATA PENGANTAR

       Tiada kata yang lebih mulia selain mengucap puji syukur kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia – Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusuna skripsi yang berjudul “Upaya Peningkatan Permainan

Kata Berangkai Terhadap Kemampuan Berbicara Siswa Kelas IV SDN Genengan

02 Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2012/2013.”


       Sholawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW beserta keluarganya, keturunanya, sahabat serta siapa saja

yang selalu mengikuti sunah tauladannya.


   Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak

terlepas dari dorongan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu

penulis menyampaikan banyak-banyak terima kasih kepada:


1. Bapak Dr.H. Parji, M.Pd, selaku rektor di IKIP PGRI Madiun.

2. Bapak Drs. Vitalis Djarot Sumarwoto,M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu

   Pendidikan.

3. Bapak Drs.H.Ibadullah Malawi, M.Pd, selaku Ketua Program Studi

   Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Bapak Drs. Edy selaku dosen yang selalu membimbing dengan penuh

   kesabaran, walaupun beliau sibuk namun tetap bertanggung jawab dan

   professional dalam membimbing dan mengarahkan penulis sampai penullisan

   skripsi ini terselesaikan.

5. Bapak Suwasto, S.Pd, selaku kepala sekolah serta bapak dan ibu guru SDN

   Genengan 02 Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan.

6. Teman-teman PGSD 7D yang selalu membantu, bekerjasama dan sumbang

   saran dalam penyelesaian proposal ini.
Penulis menyadari proposal ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

penulis tetap mengharapkan kritik dan saran untuk kebaikan penulisan ini.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Amin.




                                           Madiun, Januari 2013




                                                   Penulis


                                                   Penulis
DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL......................................................................................... i


KATA PENGANTAR....................................................................................... ii


DAFTAR ISI...................................................................................................... iv


BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1


             A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1

             B. Identifikasi Masalah...................................................................... 5

             C. Rumusan Masalah ........................................................................ 5

             D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

             E. Manfaat Penelitian....................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN ............................ 7


              A. Kajian Teori.................................................................................. 7

              B. Pengertian Kerterampilan Berbicara............................................ 9

              C. Tujuan keterampilan berbicara .................................................... 10

              D. Jenis – jenis Berbicara.................................................................. 11

              E. Hipotesis Tindakan...................................................................... 13

              F. Kerangka Berpikir....................................................................... 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... 15


             A. Obyek Tindakan ......................................................................           15

             B. Setting, Lokasi dan Subyek Penelitian.......................................... 20

             C. Pengumpulan Data ....................................................................... 21

             D. Analisis Data ................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 24
BAB I


                              PENDAHULUAN


A. Latar belakang Masalah


         Peran pendidikan sangat penting bagi masyarakat demi menciptakan

  kemajuan pendidikan, kecerdasan, kedamaian, keterbukaan dan demokratis. Oleh

  karena itu pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan

  kualitas pendidikan suatu bangsa. Kemajuan negara Indonesia dapat dicapai

  melalui penataan pendidikan yang baik, dengan adanya berbagai upaya

  peningkatan mutu pendidikan diharapkan dapat meningkatkan harkat dan

  martabat manusia Indonesia. Untuk mencapainya, pembaharuan pendidikan di

  indonesia perlu terus dilakukan untuk menciptakan dunia pendidikan yang adaptif

  terhadap perubahan jaman.


         Keterampilan berbahasa muncul secara beruntutan, mula-mula pada masa

  kecil kita menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu membaca dan

  menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah.

  Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan,

  merupakan catur tunggal (Henry Guntur Tarigan, 2008:1).


         Menurut St. Y. Slamet (2008:123) kesulitan dalam berbicara, seperti

  halnya kesulitan dalam menyimak, disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu

  faktor yang menimbulkan kesulitan dalam berbicara adalah yang datang dari

  teman berbicara. Seperti kita ketahui, dalam setiap kegiatan berbicara teman

  bicara menafsirkan makna pembicaraan agar komunikasi dapat berlangsung terus

  sampai pembicaraan tercapai. Apabila teman bicara tidak dapat menangkap

  makna pembicaraan maka komunikasi terputus atau dengan kata lain tujuan

  komunikasi tidak tercapai.siswa dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan jika
terampil berbicara. Selama ini keterampilan berbicara siswa belum mendapatkan

hasil yang maksimal seperti yang diharapkan.


       Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan berbicara,

tidak lepas dari pendekatan, metode dan teknik pembelajaran yang dipakai.

Pendekatan, metode dan teknik sangat berhubungan erat dengan keterampilan

berbicara. Menurut Tarigan (dalam Djago Tarigan, 1997:3.5) pendekatan adalah

seperangkat asumsi korelatif yang menangani hakikat bahasa, pengajaran bahasa

dan pembelajaran bahasa. Metode merupakan rencana keseluruhan penyajian

bahan bahasa secara rapi, tertib,tidak ada bagian-bagiannya yang berkontradiksi

dan kesemuanya itu didasarkan pada pendekatan terpilih. Teknik merupakan

suatu muslihat, tipu daya dalam menyajikan suatu bahan. Teknik harus sejalan

dengan metode dan serasi dengan pendekatan.


       Oleh karena itu dapat dikembangkan suatu model pembelajaran yang

mampu meningkatkan kemampuan berbicara siswa khususnya pada mata

pelajaran bahasa indonesia     Agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Pemilihan model pembelajaran ini harus mampu mengembangkan kemampuan

siswa dalam berfikir logis, kritis dan kreatif. Pada kenyataannya saat ini model

pembelajaran masih sangat jarang di terapkan dalam KBM di kelas, karena saat

ini guru lebih menekankan pembelajaran yang hanya mengacu pada buku

pegangan guru dan lembar kerja siswa yang sudah saja.


       Dalam kegiatan pembelajaran, guru menjelaskan konsep secara

informatif, menjelaskan contoh soal, dan memberikan soal – soal latihan. Guru

merupakan pusat kegiatan sedangkan siswa selama kegiatan cenderung pasif,

hanya mencatat, mendengarkan, mengerjakan tugas dari guru. Dengan demikian

pengalaman belajar yang telah mereka miliki tidak berkembang.
Mengingat pelajaran bahasa indonesia yang sangat penting untuk

pendidikan, maka guru diharapkan mampu menerapkan pembelajaran sedemikian

rupa agar dalam pelaksanaan pembelajaran siswa mampu mengeluarkan pendapat

dan juga melatih siswa berbicara secara sepontan dalam pelajaran bahasa

indonesia kelas IV yang harapannya siswa mampu mendapatkan hal – hal baru

yang menjadikan pelajaran mereka lebih berbeda dari teknik – teknik

pembelajaran lain, dari penerapan kata berangkai ini diharapkan siswa mampu

mengasah otak mereka untuk berfikir secara luas yang kaitannya dengan materi

yang disampaikan oleh guru bidang study karena kata berangkai ini dapat

diterapkan dalam berbagai macam mata pelajaran pada siswa sekolah dasar.


       Ada beberapa siswa yang kurang antusias mengikuti pelajaran

dikarenakannya tidak adanya motifasi belajar dari diri mereka. Siswa tersebut

masih pasif, enggan, dan takut , malu untuk bertanya. Mereka memilih diam jika

ada suatu hal yang belum mereka mengeti atau pahami daripada mereka harus

bertanya kepada guru yang mengajar.menurut seorang siswa, hal ini disebabkan

karena mereka tidak berani kepada guru, takut salah dan hanya bertanya kepada

teman. Keaktifan siswa untuk mengerjakan pekerjaan rumah (PR) masih kurang,

beberapa siswa mengatakan tidak mengerjakan PR karena tidak bisa

mengerjakan, lupa, malas, dan lain sebagainya. Keadaan tersebut, bila di diamkan

siswa akan mengalami kesulitan dalam mempelajari dan memehami konsep-

konsep berikutnya.


       Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa, perlu dikembangkan

suatu pembelajaran yang tepat, sehingga dapat memberikan kesempatan bagi

siswa untuk bertukar pendapat, bekerjasama dengan teman, berinteraksi dengan

guru, menggunakan maupun mengingat kembali materi yang di ajarkan. Di dalam

pengajaran ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengajaran
diantaranya adalah kesiapan mental siswa, sarana dan prasarana, serta penilaian

  sebagai umpan balik pengajaran. Untuk itu diperlukan suatu cara untuk

  memotivasi siswa agar lebih semangat dalam belajar dan bisa mencapai

  ketuntasan belajar. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencapai

  kompetensi tertentu adalah dengan penilaian yang diperoleh melalui permainan

  kata berangkai yang diambil dari siswa kelas IV SDN Genengan 02 Kecamatan

  Kawedanan Kabupaten Magetan.


          Dari uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul “ Upaya

  Peningkatan Permainan Kata Berangkai Terhadap Kemampuan Berbicara

  Siswa Kelas IV SDN Genengan 02 Kecamatan Kawedanan Kabupaten

  Magetan Tahun Pelajaran 2012/2013.”


B. Identifikasi Masalah

             Dari latar belakang masalah yang dikembangkan di atas, dapat di

      identifikasikan masalah sebagai berikut :


        1.   Minat siswa dalam berbicara rendah sebab kebanyakan anak

             cenderung takut, ragu dan malu ketika harus berbicara dan

             menyampaikan gagasan.


        2.   Selama pembelajaran, guru tidak memberikan kesempatan kepada

             siswa untuk bertanya atau mengutarakan pendapatnya, sehingga siswa

             tidak terbiasa berbicara dan keterampilan berbicara siswa akan

             terabaikan.




C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijabarkan di atas, selanjutnya dapat

      ditentukan rumusan penelitian sebagai berikut:


         •   Apakah dengan penggunaan permainan kata berangkai dapat

             meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas IV SDN Genengan

             02 Kec. Kawedanan Kab. Magetan Tahun Pelajaran 2012/2013?




D. Tujuan Penelitian


      Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, tujuan yang hendak

      dicapai adalah sebagai berikut:


         •   “Untuk meningkatkan permainan kata berangkai terhadap kemampuan

             berbicara siswa kelas IV SDN Genengan 02 Kec. Kawedanan Kab.

             Magetan Tahun Pelajaran 2012/2013”.




E. Manfaat Penelitian

      Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut

  :


  1. Manfaat Teoretis

      Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu

      pengetahuan, khususnya teori berbicara.


  2. Manfaat Praktis

      a. Bagi Guru
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi atau masukan

  bagi guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk melatih

  kemampuan siswa dalam berbicara khususnya dengan penggunaan

  permainan kata berangkai sebagai sumber belajar.

b. Bagi Siswa

  Hasil   penelitian   dapat    memberikan   pengalaman   dalam   melatih

  kemampuan berbicara siswa.

c. Bagi Sekolah

  Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan bahan

  kajian penelitian lebih lanjut.
BAB II


           KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN


A. Kata Berangkai


   1. Deskripsi kata berangkai


          Games ini merupakan permainan berkelompok yang mengajak para

      peserta membuat kata – kata baru yang berkaitan dengan kata yang telah

      disusun. Mereka dibiarkan berfantasi secara bebas dan mengembangkan

      pemikirannya. Permainan ini dapat digunakan kapan saja selama program

      pembelajaran.


   2. Tujuan Kata Berangkai


          Games ini bertujuan untuk melatih keterampilan berbicara dengan

      menagajak siswa membuat kata – kata baru yang berkaitan dengan materi

      dari guru, ketermpilan bahasa yang melibatkan proses berbahasa secara

      keseluruhan, termasuk menciptakan suatu kata – kata baru dalam

      keterampilan berbahasa.


   3. Prosedur atau Cara Bermain
a. Sambil membagikan sebuah pensil dan secarik kertas kepada setiap

   peserta, fasilitator menerangkan bahwa dalam permainan ini para

   peserta akan diberikan kata – kata tertentu dan diminta menulis kata

   benda, gagasan, pribadi, binatang dan lain – lain yang keluar dari

   pemikirannya. Perlu ditegaskan bahwa permainan ini hanyalah sekedar

   permainan bukan merupakan suatu tes psikologis.


b. Fasilitator menerangkan bahwa saat kata diberikan, peserta diminta

   menulis kata sebanyak-banyaknya yang ada hubungannya dengan kata

   yang diberikan. Sebagai contoh: jika kata yang diberikan pertama

   adalah        “anjing”,   peserta   dapat    menuliskan     “tulang”,

   “menggonggong”, “menyalak”, “menggigit”, dan seterusnya.


c. Setelah menerangkan urutan permainan, fasilitator membacakan satu

   kata dari daftar kata yang ada dan mempersilahkan peserta

   memikirkan selama dua menit untuk menuliskan kata – kata ysng

   berkaitan dengan kata tersebut.


d. Fasilitator kemudian membacakan kata yang lain dan peserta berfikir

   untuk menuliskan kata – kata yang berkaitan dengannya. Demikian

   seterusnya sampai memiliki “asosiasi bebas” sejumlah empat sampai

   lima kata.


e. Ketika para peserta telah menuliskan reaksinya terhadap kata terakhir

   yang diberikan, fasilitator meminta peserta membacakan kata – kata

   berangkainya dan jika mungkin menerangkan mengapa mereka

   memilih dan menyusun kata – kata itu.
f. Fasilitator dapat ,menyimpulkan kegiatan ini dengan memberikan

         penjelasan singkat tentang bagaimana pengaruh tentang kemampuan

         menyusun pemikiran dengan kegiatan – kegiatan profesional.


B. Pengertian Kerterampilan Berbicara


         Keterampilan berbahasa lisan itu sebagai dasar keterampilan

      berkomunikasi. Itulah sebabnya dalam pengajaran berbahasa selalu

      dimulai dari pengajaran mendengar dan berbicara. Dapat kita sadari

      sedalam-dalamnya bahwa tugas kita sehari-hari banyak dipengaruhi oleh

      keterampilan berbicara dan kita banyak menyita waktu hanya untuk

      berbicara. Belum lagi kita bayangkan bagaimana tugas seorang guru,

      dapat dikatakan bahwa gejolak dan kesibukan dunia sangat dipengaruhi

      oleh kesibukan-kesibukan manusia berbicara. Keterampilan berbicara

      bukan    sekedar   diperlukan    sewaktu-waktu,    melainkan    keperluan

      berkomunikasi sepanjang masa. Itulah sebabnya maka sejak kanak-kanak

      orang selalu dilatih berbahasa atau berbicara sebaik-baiknya.


         Menurut St.Y. Slamet (2009:35) keterampilan berbicara merupakan

      keterampilan yang mekanistik. Semakin banyak berlatih, semakin dikuasai

      dan terampil seseorang dalam berbicara. Tidak ada orang yang terampil

      berbicara tanpa melalui proses berlatih. Dalam belajar dan berlatih

      berbicara seorang perlu dilatih pelafalan, pengucapan, pengontrolan suara,

      pengendalian diri, pengontrolan gerak-gerik tubuh, pemilihan kata,

      kalimat dan intonasinya, penggunaan bahasa yang baik dan benar, dan

      pengaturan atau pengorganisasian ide.




C. Tujuan keterampilan berbicara
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar (2008:242-243) menyatakan

bahwa, program pengajaran keterampilan berbicara harus mampu

memberikan kesempatan kepada setiap individu mencapai tujuan yang

diharapkan.


   Menurut Gorys Keraf dalam Slamet (2008:37) tujuan berbicara adalah

sebagai berikut:


   a. Mendorong : pembicara untuk member semangat, membangkitkan

       kegairahan, serta menunjukkan rasa hormat dan pengabdian;


   b. Meyakinkan : pembicara berusaha mempengaruhi keyakinan atau

       sikap mental/ intelektual kepada para pendengar;


   c. Berbuat/bertindak : pembicara menghendaki tindakan atau reaksi

       fisik dari para pendengar dengan keterbangkitannya emosi;


   d. Memberitahukan         :   pembicara   berusaha    menguraikan   atau

       menyampaikan sesuatu kepada pendengar, dengan harapan agar

       pendengar mengetahui tentang suatu hal;


   e. Menyenangkan       :       pembicara   bermaksud    menggembirakan,

       menghibur para pendengar agar terlepas dari kerutinan yang

       dialami oleh pendengar;


           Sedangkan menurut Djago Tarigan dalam Slamet (2008:37)

       menyatakan bahwa tujuan berbicara meliputi:


       1. Menghibur


       2. Menginformasikan


       3. Menstimuli
4. Meyakinkan


                 5. menggerakkan


D. Jenis – jenis Berbicara


          Menurut Henry Guntur (1984: 22-23) jenis – jenis berbicara ada dua

       yaitu :


      a. Berbicara di depan umum (public speaking) meliputi:


             1. Berbicara untuk melaporkan (informative speaking)


             2. Berbicara untuk kekeluargaan (felloship speaking)


             3. Berbicara untuk meyakinkan (persuasive speaking)


             4. Berbicara untuk merundingkan (deliberative speaking)


      b. Berbicara pada konferensi (conference speaking) meliputi:


        1. Diskusi kelompok (group discussion), dibedakan menjadi:


            a) Tidak resmi (informal) meliputi:


                  1) Kelompok studi (study groups)


                  2) Kelompok pembuat kebijaksanaan (policy making groups)


            b) Resmi (formal) meliputi:


                  1) Konferensi


                  2) Diskusi panel


                  3) Simposium
2. Prosedur parlementer (parliamentary prosedure)


  3. Debat


     Menurut Puji Santoso ( 2008:6.356.38) jenis- jenis berbicara yaitu:


a. Berbicara berdasarkan tujuannya


   1. Berbicara memberitahukan, melaporkan, dan menginformasikan


   2. Bicara menghibur


   3. Berbicara membujuk, mengajak, meyakinkan atau menggerakkan


b. Berbicara berdasarkan situasinya


   1. Berbicara formal


   2. Berbicara informal


c. Berbicara berdasarkan cara penyampaiannya


   1. Berbicara mendadak


   2. Berbicara berdasarkan catatan


   3. Berbicara berdasarkan hafalan


   4. Berbicara berdasarkan naskah


d. Berbicara berdasarkan jumlah pendengarnya


   1. Berbicara antarpribadi


   2. Berbicara dalam kelompok kecil


   3. Berbicara dalam kelompok besar
E. Kerangka Berpikir


          Masalah – masalah yang ada setelah melakukan penelitian di SDN

   Genengan    II,    Kecamatan    Kawedanan,     Kabupaten      Magetan    adalah

   kemampuan berbicara siswa masih rendah dikarenakan anak cenderung takut,

   ragu dan malu ketika harus berbicara dan menyampaikan gagasan. Selama

   pembelajaran, guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk

   bertanya atau mengutarakan pendapatnya, sehingga siswa tidak terbiasa

   berbicara dan keterampilan berbicara siswa akan terabaikan.


          Untuk meningkatkan kemampuan berbicara perlu digunakan suatu

   inovasi baru, inovasi tersebut adalah permainan kata berangkai. Tuuan

   permainan ini adalah untuk melatih keterampilan berbicara dengan menagajak

   siswa membuat kata – kata baru yang berkaitan dengan materi dari guru,

   ketermpilan bahasa yang melibatkan proses berbahasa secara keseluruhan,

   termasuk menciptakan suatu kata – kata baru dalam keterampilan berbahasa.

   Untuk itu, setiap kelompok harus bertanggung jawab atas keberhasilan

   kelompoknya.




F. Hipotesis Tindakan


          Hipotesis    adalah   suatu   jawaban   bersifat   sementara     terhadap

   permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul

   (Andrews, et al dalam Sangadji dan Sopiah, 2010: 90). Sedangkan menurut

   Setyosari (2012: 110) hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah

   penelitian, yang kebenarannya masih perlu diuji secara empiris. Berdasarkan

   kedua pendapat tentang pengertian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa
hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah

penelitian, yang tingkat kebenaranya masih lemah sehingga masih perlu diuji

secara empiris melalui data yang terkumpul.


       Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka penulis merumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut:


       Ada peningkatan permainan kata berangkai terhadap kemampuan

berbicara siswa kelas IV SDN Genengan 02 Kec. Kawedanan Kab. Magetan

Tahun Pelajaran 2012/2013.




                                BAB III
METODE PENELITIAN

A. Obyek Tindakan

1. Rancangan Penelitian

            Wina Sanjaya, (2009:26) mengemukakan bahwa penelitian ini

   menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas “Penelitian tindakan kelas

   merupakan suatu proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas

   melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan

   cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta

   menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.


       Suharsimi Arikunto, (2006:16) mengemukakan bahwa dalam penelitian

   tindakan kelas terdapat empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap

   pelaksanaan, tahap pengamatan, dan refleksi.




Gb 3.1 Model tahapan penelitian tindakan kelas

                                   Perencanaan



               Refleksi              SIKLUS I              Pelaksanaan



                                   Pengamatan
Perncanaan



            Refleksi                SIKLUS II              Pelaksanaan




                                   Pengamatan




                        ?




     Agar lebih jelas penulis maka harus diperhatikan hal – hal berikut ini:


a. Tahap perencanaa (planning)

          Menurut Suharsimi Arikunto, (2006: 17) Dalam tahap ini dijelaskan

     tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana

     tindakan tersebut dilakukan. PTK dilakukan secara berpasangan atau

     kolaborasi. Pihak pertama melakukan tindakan dan pihak kedua yang

     mengamati proses jalannya tindakan


b.    Tahap pelaksanaan (acting)


             Tahap pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi

     rancangan. Selama melaksanakan tindakan, guru sebagai pelaksana

     tindakan harus mengacu pada program yang telah dipersiapkan dan

     disepakati


c.    Tahap pengamatan (observing)
Menurut Suharsimi Arikunto, (2006:19) Tahap pengamatan berjalan

      bersamaan dengan saat pelaksanaan tindakan. Kegiatan pengamatan

      dilakukan oleh pengamat atau observer


    d. Refleksi (reflecting )


           Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

      sudah dilakukan. Kegiatan refleksi dilakukan ketika guru pelaksana sudah

      selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk

      mendiskusikan implementasi rancangan tindakan


           SIKLUS I


1. Tahap Perencanaan (planning)

   Tahap perencanaan (planning) meliputi sebagai berikut :


   a. Melakukan observasi ke sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat

      penelitian.

   b. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di kelas.

   c. Menentukan pokok bahasan.

   d. Menyusun silabus dan RPP.

   e. Mempersiapkan instrumen untuk menganalisis data seperti : soal – soal

      IPS, pedoman penilain, format penilaian..

2. Tahap Pelaksanaan (actuating)

   Pertemuan I


   a Kegiatan awal


      1) Guru membuka pelajaran (memberi salam dan presensi)

      2) Guru memberikan apersepsi (melakukan tanya jawab berkaitan dengan

          materi yang akan diajarkan)

More Related Content

What's hot

Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
masterkukuh
 
Permasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolahPermasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolah
Anid Chantique
 
Proposal perlengkapan pmr sman 10
Proposal perlengkapan pmr sman 10 Proposal perlengkapan pmr sman 10
Proposal perlengkapan pmr sman 10
salsa dilla
 
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
Sutny_Wulan_Sary_Puasa
 
Presentasi PTK
Presentasi PTKPresentasi PTK
Presentasi PTK
Omay Widyana
 
Contoh perencanaan usaha
Contoh perencanaan usahaContoh perencanaan usaha
Contoh perencanaan usaha
misbaul
 
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomKata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomRiyani Widyaningsih
 
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Narto Wastyowadi
 
LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL
LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL
LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL ernierahma
 
penilaian unjuk kerja
penilaian unjuk kerjapenilaian unjuk kerja
penilaian unjuk kerja
Mayzumrotul Hasanah
 
Bab iv (Laporan PKL)
Bab iv (Laporan PKL)Bab iv (Laporan PKL)
Bab iv (Laporan PKL)
Deny Darmawan
 
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docxLK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
MasitaMasita16
 
LK 2.3 Rencana Aksi.pdf
LK 2.3 Rencana Aksi.pdfLK 2.3 Rencana Aksi.pdf
LK 2.3 Rencana Aksi.pdf
permanawidya
 
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMACONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
Faza Zahrah
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifYuca Siahaan
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1) (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi  (1) (1).docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi  (1) (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1) (1).docx
IdaRoyanti3
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
Rafidraffa
 

What's hot (20)

Kata pengantar pkl
Kata pengantar pklKata pengantar pkl
Kata pengantar pkl
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
 
Permasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolahPermasalah & solusi organisasi sekolah
Permasalah & solusi organisasi sekolah
 
Proposal perlengkapan pmr sman 10
Proposal perlengkapan pmr sman 10 Proposal perlengkapan pmr sman 10
Proposal perlengkapan pmr sman 10
 
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
 
Laporan refleksi
Laporan refleksiLaporan refleksi
Laporan refleksi
 
Presentasi PTK
Presentasi PTKPresentasi PTK
Presentasi PTK
 
Contoh perencanaan usaha
Contoh perencanaan usahaContoh perencanaan usaha
Contoh perencanaan usaha
 
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomKata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
 
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitianLampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
 
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
 
LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL
LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL
LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL
 
penilaian unjuk kerja
penilaian unjuk kerjapenilaian unjuk kerja
penilaian unjuk kerja
 
Bab iv (Laporan PKL)
Bab iv (Laporan PKL)Bab iv (Laporan PKL)
Bab iv (Laporan PKL)
 
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docxLK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
LK. 2.1 REVISI_Eksplorasi Alternatif Solusi (Masita).docx
 
LK 2.3 Rencana Aksi.pdf
LK 2.3 Rencana Aksi.pdfLK 2.3 Rencana Aksi.pdf
LK 2.3 Rencana Aksi.pdf
 
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMACONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1) (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi  (1) (1).docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi  (1) (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1) (1).docx
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
 

Similar to Proposal lengkap

Proposal ptk 1 erma
Proposal ptk 1 ermaProposal ptk 1 erma
Proposal ptk 1 ermayultaerma
 
Laporan tugas 3
Laporan tugas 3Laporan tugas 3
Laporan tugas 3
Relly Meiwati
 
Tugas laporan best practice sumarwoto 201903118
Tugas laporan best practice sumarwoto  201903118Tugas laporan best practice sumarwoto  201903118
Tugas laporan best practice sumarwoto 201903118
sumarwoto_pan1
 
Proposal ptk desti
Proposal ptk destiProposal ptk desti
Proposal ptk destiDeSty ARum
 
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakterPenerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Vivi Vey
 
Bab i
Bab iBab i
Buku Guru Tema 1 kelas 1 SD
Buku Guru Tema 1 kelas 1 SDBuku Guru Tema 1 kelas 1 SD
Buku Guru Tema 1 kelas 1 SD
Dimas Yudistira
 
Tematik Kurikulum 2013
Tematik Kurikulum 2013 Tematik Kurikulum 2013
Tematik Kurikulum 2013
lombkTBK
 
Kelas 2 Tema 5 BG press.pdf
Kelas 2 Tema 5 BG press.pdfKelas 2 Tema 5 BG press.pdf
Kelas 2 Tema 5 BG press.pdf
rudiruspendi1
 

Similar to Proposal lengkap (20)

Proposal ptk br
Proposal ptk brProposal ptk br
Proposal ptk br
 
proposal PTK
proposal PTKproposal PTK
proposal PTK
 
Proposal ptk new
Proposal ptk newProposal ptk new
Proposal ptk new
 
Ptk1
Ptk1Ptk1
Ptk1
 
Proposal ptk br
Proposal ptk brProposal ptk br
Proposal ptk br
 
Proposal ptk 1 erma
Proposal ptk 1 ermaProposal ptk 1 erma
Proposal ptk 1 erma
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Laporan ptk lisa
Laporan ptk lisaLaporan ptk lisa
Laporan ptk lisa
 
Laporan tugas 3
Laporan tugas 3Laporan tugas 3
Laporan tugas 3
 
Proposal ptk jadi
Proposal ptk jadiProposal ptk jadi
Proposal ptk jadi
 
Bener
BenerBener
Bener
 
Ptk propos
Ptk proposPtk propos
Ptk propos
 
Tugas laporan best practice sumarwoto 201903118
Tugas laporan best practice sumarwoto  201903118Tugas laporan best practice sumarwoto  201903118
Tugas laporan best practice sumarwoto 201903118
 
Proposal ptk desti
Proposal ptk destiProposal ptk desti
Proposal ptk desti
 
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakterPenerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
 
Pkm......
Pkm......Pkm......
Pkm......
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Buku Guru Tema 1 kelas 1 SD
Buku Guru Tema 1 kelas 1 SDBuku Guru Tema 1 kelas 1 SD
Buku Guru Tema 1 kelas 1 SD
 
Tematik Kurikulum 2013
Tematik Kurikulum 2013 Tematik Kurikulum 2013
Tematik Kurikulum 2013
 
Kelas 2 Tema 5 BG press.pdf
Kelas 2 Tema 5 BG press.pdfKelas 2 Tema 5 BG press.pdf
Kelas 2 Tema 5 BG press.pdf
 

More from Riskesusanti

Ptk uts pak ediiiiiiiii
Ptk uts pak ediiiiiiiiiPtk uts pak ediiiiiiiii
Ptk uts pak ediiiiiiiiiRiskesusanti
 
Ptk uts pak ediiiiiiiii
Ptk uts pak ediiiiiiiiiPtk uts pak ediiiiiiiii
Ptk uts pak ediiiiiiiiiRiskesusanti
 
Tugas resume buku ptk
Tugas resume buku ptkTugas resume buku ptk
Tugas resume buku ptkRiskesusanti
 
Tugas resume buku ptk
Tugas resume buku ptkTugas resume buku ptk
Tugas resume buku ptkRiskesusanti
 

More from Riskesusanti (16)

Rangkuman bab ii
Rangkuman bab iiRangkuman bab ii
Rangkuman bab ii
 
Rangkuman ptk
Rangkuman ptkRangkuman ptk
Rangkuman ptk
 
Ptk uts pak ediiiiiiiii
Ptk uts pak ediiiiiiiiiPtk uts pak ediiiiiiiii
Ptk uts pak ediiiiiiiii
 
Ptk uts pak ediiiiiiiii
Ptk uts pak ediiiiiiiiiPtk uts pak ediiiiiiiii
Ptk uts pak ediiiiiiiii
 
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Ptk kelompok BR
Ptk kelompok BRPtk kelompok BR
Ptk kelompok BR
 
ptk kelompok
ptk kelompokptk kelompok
ptk kelompok
 
Tugas resume buku ptk
Tugas resume buku ptkTugas resume buku ptk
Tugas resume buku ptk
 
Ppt.proposal ptk
Ppt.proposal ptkPpt.proposal ptk
Ppt.proposal ptk
 
Tugas resume buku ptk
Tugas resume buku ptkTugas resume buku ptk
Tugas resume buku ptk
 
Resume buku ptk
Resume buku ptkResume buku ptk
Resume buku ptk
 
Resume buku ptk
Resume buku ptkResume buku ptk
Resume buku ptk
 
Ppt.proposal ptk
Ppt.proposal ptkPpt.proposal ptk
Ppt.proposal ptk
 

Proposal lengkap

  • 1. “Upaya Peningkatan Kemampuan Berbicara Terhadap Permainan Kata Berangkai Pada Siswa Kelas IV SDN Genengan 02 KecamatanKawedanan Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2012/2013” oleh : Lusiana Elok Pratiwi 09141133/7D/PGSD PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN IKIP PGRI MADIUN 2013
  • 2. KATA PENGANTAR Tiada kata yang lebih mulia selain mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusuna skripsi yang berjudul “Upaya Peningkatan Permainan Kata Berangkai Terhadap Kemampuan Berbicara Siswa Kelas IV SDN Genengan 02 Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2012/2013.” Sholawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, keturunanya, sahabat serta siapa saja yang selalu mengikuti sunah tauladannya. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dorongan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan banyak-banyak terima kasih kepada: 1. Bapak Dr.H. Parji, M.Pd, selaku rektor di IKIP PGRI Madiun. 2. Bapak Drs. Vitalis Djarot Sumarwoto,M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Drs.H.Ibadullah Malawi, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 4. Bapak Drs. Edy selaku dosen yang selalu membimbing dengan penuh kesabaran, walaupun beliau sibuk namun tetap bertanggung jawab dan professional dalam membimbing dan mengarahkan penulis sampai penullisan skripsi ini terselesaikan. 5. Bapak Suwasto, S.Pd, selaku kepala sekolah serta bapak dan ibu guru SDN Genengan 02 Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan. 6. Teman-teman PGSD 7D yang selalu membantu, bekerjasama dan sumbang saran dalam penyelesaian proposal ini.
  • 3. Penulis menyadari proposal ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis tetap mengharapkan kritik dan saran untuk kebaikan penulisan ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Amin. Madiun, Januari 2013 Penulis Penulis
  • 4. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL......................................................................................... i KATA PENGANTAR....................................................................................... ii DAFTAR ISI...................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1 B. Identifikasi Masalah...................................................................... 5 C. Rumusan Masalah ........................................................................ 5 D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian....................................................................... 6 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN ............................ 7 A. Kajian Teori.................................................................................. 7 B. Pengertian Kerterampilan Berbicara............................................ 9 C. Tujuan keterampilan berbicara .................................................... 10 D. Jenis – jenis Berbicara.................................................................. 11 E. Hipotesis Tindakan...................................................................... 13 F. Kerangka Berpikir....................................................................... 13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... 15 A. Obyek Tindakan ...................................................................... 15 B. Setting, Lokasi dan Subyek Penelitian.......................................... 20 C. Pengumpulan Data ....................................................................... 21 D. Analisis Data ................................................................................ 22 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 24
  • 5. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Peran pendidikan sangat penting bagi masyarakat demi menciptakan kemajuan pendidikan, kecerdasan, kedamaian, keterbukaan dan demokratis. Oleh karena itu pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa. Kemajuan negara Indonesia dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik, dengan adanya berbagai upaya peningkatan mutu pendidikan diharapkan dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia Indonesia. Untuk mencapainya, pembaharuan pendidikan di indonesia perlu terus dilakukan untuk menciptakan dunia pendidikan yang adaptif terhadap perubahan jaman. Keterampilan berbahasa muncul secara beruntutan, mula-mula pada masa kecil kita menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan, merupakan catur tunggal (Henry Guntur Tarigan, 2008:1). Menurut St. Y. Slamet (2008:123) kesulitan dalam berbicara, seperti halnya kesulitan dalam menyimak, disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang menimbulkan kesulitan dalam berbicara adalah yang datang dari teman berbicara. Seperti kita ketahui, dalam setiap kegiatan berbicara teman bicara menafsirkan makna pembicaraan agar komunikasi dapat berlangsung terus sampai pembicaraan tercapai. Apabila teman bicara tidak dapat menangkap makna pembicaraan maka komunikasi terputus atau dengan kata lain tujuan komunikasi tidak tercapai.siswa dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan jika
  • 6. terampil berbicara. Selama ini keterampilan berbicara siswa belum mendapatkan hasil yang maksimal seperti yang diharapkan. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan berbicara, tidak lepas dari pendekatan, metode dan teknik pembelajaran yang dipakai. Pendekatan, metode dan teknik sangat berhubungan erat dengan keterampilan berbicara. Menurut Tarigan (dalam Djago Tarigan, 1997:3.5) pendekatan adalah seperangkat asumsi korelatif yang menangani hakikat bahasa, pengajaran bahasa dan pembelajaran bahasa. Metode merupakan rencana keseluruhan penyajian bahan bahasa secara rapi, tertib,tidak ada bagian-bagiannya yang berkontradiksi dan kesemuanya itu didasarkan pada pendekatan terpilih. Teknik merupakan suatu muslihat, tipu daya dalam menyajikan suatu bahan. Teknik harus sejalan dengan metode dan serasi dengan pendekatan. Oleh karena itu dapat dikembangkan suatu model pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan berbicara siswa khususnya pada mata pelajaran bahasa indonesia Agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pemilihan model pembelajaran ini harus mampu mengembangkan kemampuan siswa dalam berfikir logis, kritis dan kreatif. Pada kenyataannya saat ini model pembelajaran masih sangat jarang di terapkan dalam KBM di kelas, karena saat ini guru lebih menekankan pembelajaran yang hanya mengacu pada buku pegangan guru dan lembar kerja siswa yang sudah saja. Dalam kegiatan pembelajaran, guru menjelaskan konsep secara informatif, menjelaskan contoh soal, dan memberikan soal – soal latihan. Guru merupakan pusat kegiatan sedangkan siswa selama kegiatan cenderung pasif, hanya mencatat, mendengarkan, mengerjakan tugas dari guru. Dengan demikian pengalaman belajar yang telah mereka miliki tidak berkembang.
  • 7. Mengingat pelajaran bahasa indonesia yang sangat penting untuk pendidikan, maka guru diharapkan mampu menerapkan pembelajaran sedemikian rupa agar dalam pelaksanaan pembelajaran siswa mampu mengeluarkan pendapat dan juga melatih siswa berbicara secara sepontan dalam pelajaran bahasa indonesia kelas IV yang harapannya siswa mampu mendapatkan hal – hal baru yang menjadikan pelajaran mereka lebih berbeda dari teknik – teknik pembelajaran lain, dari penerapan kata berangkai ini diharapkan siswa mampu mengasah otak mereka untuk berfikir secara luas yang kaitannya dengan materi yang disampaikan oleh guru bidang study karena kata berangkai ini dapat diterapkan dalam berbagai macam mata pelajaran pada siswa sekolah dasar. Ada beberapa siswa yang kurang antusias mengikuti pelajaran dikarenakannya tidak adanya motifasi belajar dari diri mereka. Siswa tersebut masih pasif, enggan, dan takut , malu untuk bertanya. Mereka memilih diam jika ada suatu hal yang belum mereka mengeti atau pahami daripada mereka harus bertanya kepada guru yang mengajar.menurut seorang siswa, hal ini disebabkan karena mereka tidak berani kepada guru, takut salah dan hanya bertanya kepada teman. Keaktifan siswa untuk mengerjakan pekerjaan rumah (PR) masih kurang, beberapa siswa mengatakan tidak mengerjakan PR karena tidak bisa mengerjakan, lupa, malas, dan lain sebagainya. Keadaan tersebut, bila di diamkan siswa akan mengalami kesulitan dalam mempelajari dan memehami konsep- konsep berikutnya. Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa, perlu dikembangkan suatu pembelajaran yang tepat, sehingga dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertukar pendapat, bekerjasama dengan teman, berinteraksi dengan guru, menggunakan maupun mengingat kembali materi yang di ajarkan. Di dalam pengajaran ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengajaran
  • 8. diantaranya adalah kesiapan mental siswa, sarana dan prasarana, serta penilaian sebagai umpan balik pengajaran. Untuk itu diperlukan suatu cara untuk memotivasi siswa agar lebih semangat dalam belajar dan bisa mencapai ketuntasan belajar. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencapai kompetensi tertentu adalah dengan penilaian yang diperoleh melalui permainan kata berangkai yang diambil dari siswa kelas IV SDN Genengan 02 Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan. Dari uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul “ Upaya Peningkatan Permainan Kata Berangkai Terhadap Kemampuan Berbicara Siswa Kelas IV SDN Genengan 02 Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2012/2013.” B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang dikembangkan di atas, dapat di identifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Minat siswa dalam berbicara rendah sebab kebanyakan anak cenderung takut, ragu dan malu ketika harus berbicara dan menyampaikan gagasan. 2. Selama pembelajaran, guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau mengutarakan pendapatnya, sehingga siswa tidak terbiasa berbicara dan keterampilan berbicara siswa akan terabaikan. C. Rumusan Masalah
  • 9. Berdasarkan latar belakang masalah yang dijabarkan di atas, selanjutnya dapat ditentukan rumusan penelitian sebagai berikut: • Apakah dengan penggunaan permainan kata berangkai dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas IV SDN Genengan 02 Kec. Kawedanan Kab. Magetan Tahun Pelajaran 2012/2013? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut: • “Untuk meningkatkan permainan kata berangkai terhadap kemampuan berbicara siswa kelas IV SDN Genengan 02 Kec. Kawedanan Kab. Magetan Tahun Pelajaran 2012/2013”. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya teori berbicara. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru
  • 10. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi atau masukan bagi guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk melatih kemampuan siswa dalam berbicara khususnya dengan penggunaan permainan kata berangkai sebagai sumber belajar. b. Bagi Siswa Hasil penelitian dapat memberikan pengalaman dalam melatih kemampuan berbicara siswa. c. Bagi Sekolah Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan bahan kajian penelitian lebih lanjut.
  • 11. BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kata Berangkai 1. Deskripsi kata berangkai Games ini merupakan permainan berkelompok yang mengajak para peserta membuat kata – kata baru yang berkaitan dengan kata yang telah disusun. Mereka dibiarkan berfantasi secara bebas dan mengembangkan pemikirannya. Permainan ini dapat digunakan kapan saja selama program pembelajaran. 2. Tujuan Kata Berangkai Games ini bertujuan untuk melatih keterampilan berbicara dengan menagajak siswa membuat kata – kata baru yang berkaitan dengan materi dari guru, ketermpilan bahasa yang melibatkan proses berbahasa secara keseluruhan, termasuk menciptakan suatu kata – kata baru dalam keterampilan berbahasa. 3. Prosedur atau Cara Bermain
  • 12. a. Sambil membagikan sebuah pensil dan secarik kertas kepada setiap peserta, fasilitator menerangkan bahwa dalam permainan ini para peserta akan diberikan kata – kata tertentu dan diminta menulis kata benda, gagasan, pribadi, binatang dan lain – lain yang keluar dari pemikirannya. Perlu ditegaskan bahwa permainan ini hanyalah sekedar permainan bukan merupakan suatu tes psikologis. b. Fasilitator menerangkan bahwa saat kata diberikan, peserta diminta menulis kata sebanyak-banyaknya yang ada hubungannya dengan kata yang diberikan. Sebagai contoh: jika kata yang diberikan pertama adalah “anjing”, peserta dapat menuliskan “tulang”, “menggonggong”, “menyalak”, “menggigit”, dan seterusnya. c. Setelah menerangkan urutan permainan, fasilitator membacakan satu kata dari daftar kata yang ada dan mempersilahkan peserta memikirkan selama dua menit untuk menuliskan kata – kata ysng berkaitan dengan kata tersebut. d. Fasilitator kemudian membacakan kata yang lain dan peserta berfikir untuk menuliskan kata – kata yang berkaitan dengannya. Demikian seterusnya sampai memiliki “asosiasi bebas” sejumlah empat sampai lima kata. e. Ketika para peserta telah menuliskan reaksinya terhadap kata terakhir yang diberikan, fasilitator meminta peserta membacakan kata – kata berangkainya dan jika mungkin menerangkan mengapa mereka memilih dan menyusun kata – kata itu.
  • 13. f. Fasilitator dapat ,menyimpulkan kegiatan ini dengan memberikan penjelasan singkat tentang bagaimana pengaruh tentang kemampuan menyusun pemikiran dengan kegiatan – kegiatan profesional. B. Pengertian Kerterampilan Berbicara Keterampilan berbahasa lisan itu sebagai dasar keterampilan berkomunikasi. Itulah sebabnya dalam pengajaran berbahasa selalu dimulai dari pengajaran mendengar dan berbicara. Dapat kita sadari sedalam-dalamnya bahwa tugas kita sehari-hari banyak dipengaruhi oleh keterampilan berbicara dan kita banyak menyita waktu hanya untuk berbicara. Belum lagi kita bayangkan bagaimana tugas seorang guru, dapat dikatakan bahwa gejolak dan kesibukan dunia sangat dipengaruhi oleh kesibukan-kesibukan manusia berbicara. Keterampilan berbicara bukan sekedar diperlukan sewaktu-waktu, melainkan keperluan berkomunikasi sepanjang masa. Itulah sebabnya maka sejak kanak-kanak orang selalu dilatih berbahasa atau berbicara sebaik-baiknya. Menurut St.Y. Slamet (2009:35) keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang mekanistik. Semakin banyak berlatih, semakin dikuasai dan terampil seseorang dalam berbicara. Tidak ada orang yang terampil berbicara tanpa melalui proses berlatih. Dalam belajar dan berlatih berbicara seorang perlu dilatih pelafalan, pengucapan, pengontrolan suara, pengendalian diri, pengontrolan gerak-gerik tubuh, pemilihan kata, kalimat dan intonasinya, penggunaan bahasa yang baik dan benar, dan pengaturan atau pengorganisasian ide. C. Tujuan keterampilan berbicara
  • 14. Iskandarwassid dan Dadang Sunendar (2008:242-243) menyatakan bahwa, program pengajaran keterampilan berbicara harus mampu memberikan kesempatan kepada setiap individu mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut Gorys Keraf dalam Slamet (2008:37) tujuan berbicara adalah sebagai berikut: a. Mendorong : pembicara untuk member semangat, membangkitkan kegairahan, serta menunjukkan rasa hormat dan pengabdian; b. Meyakinkan : pembicara berusaha mempengaruhi keyakinan atau sikap mental/ intelektual kepada para pendengar; c. Berbuat/bertindak : pembicara menghendaki tindakan atau reaksi fisik dari para pendengar dengan keterbangkitannya emosi; d. Memberitahukan : pembicara berusaha menguraikan atau menyampaikan sesuatu kepada pendengar, dengan harapan agar pendengar mengetahui tentang suatu hal; e. Menyenangkan : pembicara bermaksud menggembirakan, menghibur para pendengar agar terlepas dari kerutinan yang dialami oleh pendengar; Sedangkan menurut Djago Tarigan dalam Slamet (2008:37) menyatakan bahwa tujuan berbicara meliputi: 1. Menghibur 2. Menginformasikan 3. Menstimuli
  • 15. 4. Meyakinkan 5. menggerakkan D. Jenis – jenis Berbicara Menurut Henry Guntur (1984: 22-23) jenis – jenis berbicara ada dua yaitu : a. Berbicara di depan umum (public speaking) meliputi: 1. Berbicara untuk melaporkan (informative speaking) 2. Berbicara untuk kekeluargaan (felloship speaking) 3. Berbicara untuk meyakinkan (persuasive speaking) 4. Berbicara untuk merundingkan (deliberative speaking) b. Berbicara pada konferensi (conference speaking) meliputi: 1. Diskusi kelompok (group discussion), dibedakan menjadi: a) Tidak resmi (informal) meliputi: 1) Kelompok studi (study groups) 2) Kelompok pembuat kebijaksanaan (policy making groups) b) Resmi (formal) meliputi: 1) Konferensi 2) Diskusi panel 3) Simposium
  • 16. 2. Prosedur parlementer (parliamentary prosedure) 3. Debat Menurut Puji Santoso ( 2008:6.356.38) jenis- jenis berbicara yaitu: a. Berbicara berdasarkan tujuannya 1. Berbicara memberitahukan, melaporkan, dan menginformasikan 2. Bicara menghibur 3. Berbicara membujuk, mengajak, meyakinkan atau menggerakkan b. Berbicara berdasarkan situasinya 1. Berbicara formal 2. Berbicara informal c. Berbicara berdasarkan cara penyampaiannya 1. Berbicara mendadak 2. Berbicara berdasarkan catatan 3. Berbicara berdasarkan hafalan 4. Berbicara berdasarkan naskah d. Berbicara berdasarkan jumlah pendengarnya 1. Berbicara antarpribadi 2. Berbicara dalam kelompok kecil 3. Berbicara dalam kelompok besar
  • 17. E. Kerangka Berpikir Masalah – masalah yang ada setelah melakukan penelitian di SDN Genengan II, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan adalah kemampuan berbicara siswa masih rendah dikarenakan anak cenderung takut, ragu dan malu ketika harus berbicara dan menyampaikan gagasan. Selama pembelajaran, guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau mengutarakan pendapatnya, sehingga siswa tidak terbiasa berbicara dan keterampilan berbicara siswa akan terabaikan. Untuk meningkatkan kemampuan berbicara perlu digunakan suatu inovasi baru, inovasi tersebut adalah permainan kata berangkai. Tuuan permainan ini adalah untuk melatih keterampilan berbicara dengan menagajak siswa membuat kata – kata baru yang berkaitan dengan materi dari guru, ketermpilan bahasa yang melibatkan proses berbahasa secara keseluruhan, termasuk menciptakan suatu kata – kata baru dalam keterampilan berbahasa. Untuk itu, setiap kelompok harus bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya. F. Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah suatu jawaban bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Andrews, et al dalam Sangadji dan Sopiah, 2010: 90). Sedangkan menurut Setyosari (2012: 110) hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih perlu diuji secara empiris. Berdasarkan kedua pendapat tentang pengertian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa
  • 18. hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, yang tingkat kebenaranya masih lemah sehingga masih perlu diuji secara empiris melalui data yang terkumpul. Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka penulis merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Ada peningkatan permainan kata berangkai terhadap kemampuan berbicara siswa kelas IV SDN Genengan 02 Kec. Kawedanan Kab. Magetan Tahun Pelajaran 2012/2013. BAB III
  • 19. METODE PENELITIAN A. Obyek Tindakan 1. Rancangan Penelitian Wina Sanjaya, (2009:26) mengemukakan bahwa penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas “Penelitian tindakan kelas merupakan suatu proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Suharsimi Arikunto, (2006:16) mengemukakan bahwa dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan refleksi. Gb 3.1 Model tahapan penelitian tindakan kelas Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan
  • 20. Perncanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan ? Agar lebih jelas penulis maka harus diperhatikan hal – hal berikut ini: a. Tahap perencanaa (planning) Menurut Suharsimi Arikunto, (2006: 17) Dalam tahap ini dijelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. PTK dilakukan secara berpasangan atau kolaborasi. Pihak pertama melakukan tindakan dan pihak kedua yang mengamati proses jalannya tindakan b. Tahap pelaksanaan (acting) Tahap pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan. Selama melaksanakan tindakan, guru sebagai pelaksana tindakan harus mengacu pada program yang telah dipersiapkan dan disepakati c. Tahap pengamatan (observing)
  • 21. Menurut Suharsimi Arikunto, (2006:19) Tahap pengamatan berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan tindakan. Kegiatan pengamatan dilakukan oleh pengamat atau observer d. Refleksi (reflecting ) Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan SIKLUS I 1. Tahap Perencanaan (planning) Tahap perencanaan (planning) meliputi sebagai berikut : a. Melakukan observasi ke sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian. b. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di kelas. c. Menentukan pokok bahasan. d. Menyusun silabus dan RPP. e. Mempersiapkan instrumen untuk menganalisis data seperti : soal – soal IPS, pedoman penilain, format penilaian.. 2. Tahap Pelaksanaan (actuating) Pertemuan I a Kegiatan awal 1) Guru membuka pelajaran (memberi salam dan presensi) 2) Guru memberikan apersepsi (melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi yang akan diajarkan)