SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS DALAM
MENDESKRIPSIKAN KENAMPAKAN ALAM MELALUI
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
     PADA SISWA KELAS IV SDN PETUNGREJO
          NGUNTORONADI MAGETAN
          TAHUN PELAJARAN 2012/213




                    Oleh
               RISKE SUSANTI
                NPM 09141185




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
          FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
              IKIP PGRI MADIUN
                    2013


                     1
KATA PENGANTAR



       Tiada kata yang lebih mulia selain mengucap puji syukur kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia – Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusuna skripsi yang berjudul Upaya Peningkatan Prestasi

Belajar IPS Dalam Mendeskripsikan Kenampakan Alam Melalui Pembelajaran

Kooperatif Tipe Make a-Match          Pada Siswa Kelas IV SDN Petungrejo

Nguntoronadi Magetan Tahun Pelajaran 2012/2013.

       Sholawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW beserta keluarganya, keturunanya, sahabat serta siapa saja yang

selalu mengikuti sunah tauladannya.

       Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak

terlepas dari dorongan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu

penulis menyampaikan banyak-banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr.H. Parji, M.Pd, selaku rektor di IKIP PGRI Madiun.

2. Bapak Drs. Vitalis Djarot Sumarwoto,M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu

   Pendidikan.

3. Bapak Drs.H.Ibadullah Malawi, M.Pd, selaku Ketua Program Studi

   Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Bapak Drs. Edy selaku dosen yang selalu membimbing dengan penuh

   kesabaran, walaupun beliau sibuk namun tetap bertanggung jawab dan

   professional dalam membimbing dan mengarahkan penulis sampai penullisan

   skripsi ini terselesaikan.

                                       2
5. Bapak Hariyanto Utomo, S.Pd, selaku kepala sekolah serta bapak dan ibu guru

   SDN Petungrejo Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan.

6. Teman-teman PGSD 7E yang selalu membantu, bekerjasama dan sumbang

   saran dalam penyelesaian proposal ini.

       Penulis menyadari proposal ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

penulis tetap mengharapkan kritik dan saran untuk kebaikan penulisan ini.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Amin.




                                                 Madiun, Januari 2013




                                                        Penulis




                                      3
DAFTAR ISI


                                                                                                        Halaman

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i

KATA PENGANTAR........................................................................................ ii

DAFTAR ISI...................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

             A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1

             B. Identifikasi Masalah...................................................................... 5

             C. Rumusan Masalah ........................................................................ 5

             D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

             E. Manfaat Penelitian....................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN ............................ 8

             A. Kajian Teori................................................................................... 8

             B. Kerangka Berfikir......................................................................... 20

             C. Hipotesis Tindakan ....................................................................... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... 22

             A. Obyek Tindakan ......................................................................           22

             B. Setting, Lokasi dan Subyek Penelitian.......................................... 27

             C. Pengumpulan Data ....................................................................... 28

             D. Analisis Data ................................................................................ 29

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 31




                                                          4
BAB I
                           PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

    Kualitas suatu bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran
pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai,
terbuka dan demokratis. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus
selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
    Pendidikan    mempunyai      peranan   yang       sangat   menentukan   bagi
perkembangan dan perwujudan dari individu, terutama bagi pembangunan
bangsa dan Negara. Tujuan pendidikan pada umumnya ialah menyediakan
lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat
dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya
dan berfungsi sepenuhnya, sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan
kebutuhan masyarakat.
       Kualitas pembelajaran harus ditingkatkan guna meningkatkan kualitas
hasil pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran dapat
dilakukan dengan menggunakan strategi atau pendekatan pembelajaran yang
efektif dikelas, serta lebih memberdayakan potensi siswa.
       Dalam pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa sekolah dasar
memberikan suatu tantangan yang lebih tinggi bagi para guru. Ini disebabkan
tujuan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar tidak bisa lepas
dari tujuan pendidikan dasar yang memberikan bekal kemampuan dasar
kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupan sebagai pribadi,
anggota masyarakat, warga negara dan umat manusia serta mempersiapkan
peserta didik untuk mengikuti pendidikan ke tingkat selanjutnya. Pelajaran
Ilmu Pendidikan Sosial dirancang berdasarkan lingkungan kehidupan yang
nyata, yang dialami oleh peserta didik sehari-hari.
       Dengan materi yang dirancang seperti di atas mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial di sekolah diharapkan dapat memberi kesempatan yang
cukup kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan bernalar
                                     5
guna memperoleh konsep-konsep mengenai berbagai peristiwa dalam
masyarakat yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial harus selalu berubah hal ini seiring dengan
perubahan yang terjadi di masyarakat.
       Dari uraian yang diatas maka sumber bahan untuk pembelajaran Ilmu
Pengetahuan di sekolah dasar dapat diambil dari ilmu-ilmu sosial, fenomena-
fenomena yang terjadi di sekitar peserta didik, baik fenomena fisik maupun
fenomena sosial.
       Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI/SDLB yang berasal dari ilmu-ilmu
sosial akan berupa seperangkat, peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang
berasal dari geografi, sejarah, sosiologi, ekonomi. Sedangkan dari lingkungan
fisik maupun sosial di sekitar peserta didik adalah lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
       Adapun mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dimaksudkan untuk
mengembangkan (1) Keterampilan mental (terkait dengan sikap, simpati,
empati kepada sesama, pengembangan nilai, moral dan sikap yang sesuai




                                    6
dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat di Indonesia yang
berdasarkan nilai), (2) Keterampilan personal (memiliki keteguhan dalam
bersikap dan berkepribadian), (3) Keterampilan sosial (kemampuan
berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain).
       Untuk mencapai tujuan dan standar kompetensi lulusan dapat tercapai
secara optimal, maka proses belajar mengajarnya mulai saat ini semua
pengajar harus merancang dengan sebaik-baiknya. Misalnya dalam pemilihan
strategi model, metode, teknik, media dan penilaiannya.
       Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial mengharuskan adanya kesiapan
intelektual bagi yang mempelajarinya, serta menuntut adanya penalaran dan
kemampuan berpikir dan tidak hanya sekedar menghafal. Hal ini menjadikan
Ilmu Pengetahuan Sosial sering ditakuti atau bahkan dibenci anak-anak.
Selain itu dalam pelaksanaan pembelajaran IPS, guru hanya menggunakan
model pembelajaran konvensional yaitu ceramah untuk menyampaikan materi
yang diajarkan. Pembelajaran hanya berpusat pada guru dan siswa cenderung
pasif hanya duduk diam mendengarkan materi yang diajarkan guru. Meskipun
demikian, guru lebih suka menerapkan model tersebut, sebab tidak
memerlukan alat dan bahan praktik, guru cukup menjelaskan konsep-konsep
yang ada pada buku ajar atau referensi lain. Dimana pada hakikatnya IPS
lebih menekankan pada nalar–nalar sosial dan kemampuan mencari
alternatif–alternatif pemecahan masalah sosial. Dengan hal tersebut, IPS
menjadi mata pelajaran yang sulit di pahami, selain itu penggunaan model
pembelajaran yang monoton dan kurang efektif mengakibatkan kurangnya
ketertarikkan siswa dalam mata pelajaran IPS. Sehingga tujuan dalam
pembelajaran tidak tercapai secara optimal dan prestasi belajar siswa menjadi
rendah. Akibatnya, siswa kurang mendapat pengalaman dalam proses
pembelajaran dan tidak dapat memaksimalkan dalam mengeksplorasikan
potensi yang ada dalam diri siswa.
     Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang tepat dan baik
serta menarik     agar dapat membangkitkan minat siswa belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial dan serta meningkatkan hasil belajar siswa. Ada banyak
model pembelajaran yang dapat dilakukan oleh seorang guru dalam
pelaksanaan kurikulum. Diantaranya adalah model pembelajaran kooperatif
tipe make a- match dengan model pembelajaran ini siswa dapat melatih
kreatif, aktif dalam proses pembelajaran. Menurut rusman (2011:223)
mengatakan salah satu keunggulan model pembelajaran ini adalah siswa
mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam
suasana yang menyenangkan.
      Sehubungan dengan itu, penulis ingin mengangkat sebuah pembelajaran
yang efektif, efisien dan menyenangkan yaitu pembelajaran Kooperatife tipe
Make a-Match. Berdasarkan uraian latar belakang di atas yang telah di
paparkan maka penulis terdorong untuk melaksanakan penelitian tindakan
kelas yang berjudul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar IPS Dalam
Mendeskripsikan Kenampakan Alam Melalui Pembelajaran Kooperatif
Tipe Make a- Match Pada Siswa Kelas IV SDN Petungrejo Nguntoronadi
Magetan Tahun Pelajaran 2012/2013’’.


B. Identifikasi Masalah

        Hasil pengamatan yang dilakukan dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial di kelas IV SDN Petungrejo menunjukkan bahwa :
1.   Pembelajaran masih berpusat pada guru sebagai satu – satunya sumber
     belajar.
2.   Komunikasi yang terjalin hanya satu arah sehingga siswa pasif.
3. Metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi sehingga
     pembelajaran terkesan sangat monoton.
4.   Siswa kurang berani mengutarakan pendapat.
5. Sebagian siswa kurang berani bertanya jika mengalami kesulitan dalam
     memahami kesulitan dalam memahami materi.
        Dari identifikasi masalah-masalah diatas maka dapat disimpulkan
bahwa kualitas dan hasil belajar masih rendah. Hal ini disebabkan metode
pembelajaran kurang menarik.
C. Rumusan Masalah

      Apakah dengan penggunaan pembelajaran Kooperatife Tipe Make a-
      Match dapat mingkatkan prestasi belajar IPS dalam mendeskripsikan
      kenampakan alam pada siswa kelas IV SDN Petungrejo Nguntoronadi
      Magetan Tahun Pelajaran 2012/2013?


D. Tujuan Penelitian

      “Untuk meningkatkan Prestasi Belajar IPS Dalam Mendeskripsikan
      Kenampakan Alam melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a-
      Match pada siswa Kelas IV SDN Petungrejo Nguntoronadi Magetan
      Tahun Pelajaran 2012/2013”.


E. Manfaat Penelitian

              Hasil penelitian yang akan dilakukan tentang kualitas pendidikan
     atau pembelajaran diharapkan akan memberikan kontribusi bagi guru di
     sekolah, siswa dan juga peneliti. Kontribusi komponen dijelaskan sebagai
     berikut :
         1. Bagi Guru
                 Penggunaan Pembelajaran Kooperatife Tipe Make a- Match
      adalah hal yang jarang dilakukan oleh seorang guru. Oleh sebab itu hasil
      penelitian dapat memberikan tambahan suatu pengalaman pada guru
      Ilmu Pengetahuan Sosial        yang terlibat dalam penelitian. Dengan
      penggunaan Pembelajaran Kooperatife Tipe Make a- Match diharapkan
      dapat      meningkatkan   prestasi   kreativitas   dalam   pelajaran   Ilmu
      Pengetahuan Sosial di sekolah menjadi lebih baik.
2.    Bagi Siswa
                 Penggunaan Pembelajaran Kooperatife Tipe Make a- Match
      dalam memahami konsep pembelajaran memberikan suatu tambahan
      pengalaman pada siswa dalam kegiatan belajar kalau dulu siswa belajar
      hanya menggunakan metode ceramah saja, maka dengan adanya metode
ini diharapkan prestasi belajr dan kreativitas siswa dapat berkembang
     sesuai yang diharapkan.
3.   Bagi Peneliti
            Dengan melakukan penelitian langsung peneliti memperoleh
     pengalaman dan wawasan tentang penggunaan Pembelajaran Kooperatife
     Tipe Make a- Match di sekolah. dari hasil pengalaman dan pengamatan
     langsung tersebut peneliti dapat melakukan kajian-kajian lebih lanjut
     untuk menyusun suatu rancangan pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
BAB II
            KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN


A. Kajian Teori


   1. Pembelajaran Kooperatif
       a. Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif
               Rusman (2011:202) mengemukakan pembelajaran kooperatife
       merupakan bentuk pembelajran dengan siswa belajar dan bekerja dalam
       kelompok- kelompok kecil secra kolaboratif yang anggotanya terdiri dari
       empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang heterogen.
               Pada dasarnya pembelajaran kooperatif sama dengan kerja
       kelompok dalam pembelajran ini akn tercipta sebuah ineraksi yang luas,
       yaitu interaksi dan komunikasi yang dilakukan antara guru dengan siswa,
       siswa dengan siswa, siswa dan guru.
               Sanyaja (dalam Rumus 2011:203) mengutarakan pembelajaran
       kooperatif merupakan kegiatan belajar siswa yang dilakukan secara
       berkelompok. Model pembelajran kelompok adalah rangkaian kegiatan
       belajar yang dilakukan oleh siswa dalm kelompok- kelompok tertentu
       untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
               Daryanto dan Mulyo Rahardjo(2012:241) mengemukakan bahwa
       bahwa model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam
       menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan
       keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, semua model
       pembelajaran ditandai dengan adanya stuktur tugas, stuktu tujuan dan
       stuktur penghargaan.
               Rusman   (2011:206)   mengatakan     bahwa     ada   komponen
       pembelajaran kooperatif, yakni: (1) cooperative tesk atau tugas kerja
       sama dan (2) cooperative incentive structure atau stuktur insentif kerja
       sama.
       b. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif
Sanjaya (dalam Rusman 2011:206) menyatakan bahwa
            pembelajran kooperatif dapat dijelaskan dalam beberapa
            perspektif, yaitu: 1) Perspektif motivasi artinya
            penghargaan yang diberikan kepada kelompok yang dalm
            kegiatannya saling membantu untuk memperjuangkan
            keberhasilan kelompok. 2) perspektif sosial artinya melalui
            kooperatif setiap siswa akan saling membantu dalam
            belajar. 3) Perspektif perkembangan kognitif artinya
            dengan adanya interaksi antar kelompok dapat
            mengembangkan prestasi siswa untuk berfikir mengolah
            berbagai informasi.
       Karakteristik atau ciri- ciri pembelajaran kooperatif sebagai
berikut:
       1. Pembelajaran secara tim

       2. Didasarkan pada manajemen kooperatif

       3. Kemauan untuk bekerja sama

       4. Keterampilan bekerja sama

       Daryanto dan Mulyo Rahardjo (2012:242) mengatakan bahwa
ciri- ciri pembelajaran sebagai berikut: 1) siswa dalm kelompok secara
kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang
akan dicapai. 2) kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki
kemampuan yang berbeda- beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang
dan rendah. 3) penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada
masing- masing individu.
       Dalam pembelajaran kooperatif dkembangkan diskusi dan
komunikasi denggan tujuan agar siswa saling berbagai kemampuan,
saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling
memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu
belajar, saling menilai kemampuan dan peranan dirisendiri maupun
teman lain.
c. Prinsip- prinsip Pembelajaran Kooperatif
      Nur (dalam Daryanto dan Mulyo rahardjo 2012:242) mengatakan
            bahwa prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai
            berikut:
(1) Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab
                    atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam
                    kelompoknya.
                (2) Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui
                    bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan
                    yang sama.
                (3) Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas
                    dan tanggung jawab yang sama diantara anggota
                    kelompoknya.
                (4) Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
                (5) Setiap anggota kelompok (siswa) berbagai kepimpinan
                    dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama
                    selama proses belajarnya.
                (6) Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta
                    mempertanggung jawabkan secra individual materi
                    yang ditanggapi dalamkelompok kooperatif.

d. Prosedur Pembelajaran Kooperatif
        Rusman (2011:212) mengatakan bahwa prosedur atau langkah-
langkah pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat
tahap, yaitu:
1.      Penjelasan materi

2.      Belajar kelompok

3.      Penilaian

4.      Pengakuan tim

        Rusman (211:11) mengatakan Urutan langkah-langkah perilaku
guru menurut model pembelajaran kooperatif adalah sebagaimana terlihat
pada tabel berikut ini:

     Tahap                  Tingkah laku
     Tahap 1:               Guru menyampaikan semua tujuan
     Menyampaikan           pelajaran yang ingin dicapai pada
     tujuan         dan pelajaran tersebut dan memotivasi
     memotivasi siswa.      siswa belajar.
                            Guru menyajikan informasi kepada
     Tahap 2:
                            siswa dengan demonstrasi atau lewat
Menyajikan            bahan bacaan.
       informasi.
       Tahap 3:              Guru    menjelaskan        kepada    siswa
       Mengorganisasikan bagaimana           caranya       membentuk
       siswa     ke   dalam kelompok belajar dan membantu
       kelompok-             setiap kelompok agar melakukan
       kelompok belajar.     transisi secara efisien.
       Tahap 4:              Guru       membimbing         kelompok-
       Membimbing            kelompok belajar pada saat mereka
       kelompok bekerja mengerjakan tugas.
       dan belajar.
       Tahap 5:              Guru    mengevaluasi       hasil    belajar
       Evaluasi              tentang materi yang telah dipelajari
                             atau     masing-masing         kelompok
                             mempresentasikan hasil kerjanya.
       Tahap 6:              Guru mencari cara untuk menghargai
       Memberikan            baik upaya maupun hasil belajar
       penghargaan           individu kelompok.

2. Model Make a Match
             Model Make a Match (membuat pasangan) merupakan salah satu
     jenis dari metode dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini
     dikembangkan oleh Lorna Curran (1994).
             Menurut rusman (2011:223) mengatakan salah satu keunggulan
     model pembelajaran ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar
     mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.
             Penerapan model pembelajaran ini dimulai dengan teknik, yaitu
     siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal
     sebelum batas waktunya, siswa yang dapt mencocokan kartunya diberi
     poin.
     a. Prosedur model pembelajaran Make a Match

             Rusman (2011:223) mengatakan langkah- langkah pembelajaran
Make a Match sebagai berikut:

     1.    Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa

           konsep/ topik yang cocok untuk sesi review (satu sisi kartu

           berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban).


     2.    Setiap siswa mendapatkan kartu dan memikirkan jawaban

           atau soal dari kartu yang dipegang.


     3.    Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok

           dengan kartunya (kartu soal/ kartu jawaban).


     4.    Siswa yang dapt mencocokkan kartunya sebelum batas waktu

           diberi poin.


     5.    Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa

           mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian

           seterusnya.


     6.    Kesimpulan.

      Langkah- langkah model pembelajaran Make a Match sebagai
berikut:
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau
    topic yang cocok untuk review, satu bagian kartu soal dan bagian
    lainnya kartu jawaban.
2. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok, kelompok 1 mendapat kartu soal
    dan kelompok 2 mendapat kartu jawaban sedangkan kelompok 3
    berfungsi sebagai penilai.
3. Tiap peserta didik mendapatkan satu kartu yang berisi pertanyaan
    atau jawaban.
4. Setiap peserta didik mencari pasangan yang cocok dengan kartunya
    (Pasangan pertanyaan-jawaban)
5. Setiap peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas
waktu diberi poin oleh penilai.
6.   Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu
     yang berbeda dari sebelumnya
7. Setelah semua siswa mendapatkan pasangannya kemudian siswa
     yang berperan sebagai penilai berganti peran menjadi pemegang
     kartu pertanyaan dan sebagian memegang kartu jawaban. Sedangkan
     siswa pada kelompok 1 dan 2 sebelumnya berganti peran sebagai
     penilai.
8.    Kemudian lakukan kegiatan seperti langkah pada nomor 4 dan 5.
9.    Kesimpulan dan penutup.
(Istarani.2011 dalam http://007indien.blogspot.com/2012/10/model-
pembelajaran-make-match-mencari.html, diakses 25 Desember 2012)
b. Kelebihan Model Pembelajaran Make-A Match

     1) Siswa terlibat langsung dalam menjawab soal yang disampaikan

       kepadanya melalui kartu.

     2) Meningkatkan kreativitas belajar siswa.

     3) Menghindari kejenuhan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar

       mengajar.

     4) Pembelajaran lebih menyenangkan karena melibatkan media

       pembelajaran yang dibuat oleh guru.



c. Kekurangan Model Pembelajaran Make-A Match

 1) Sulit bagi guru mempersiapkan kartu-kartu yang baik dan bagus

       sesuai dengan materi palajaran.

 2) Sulit mengatur ritme atau jalannya proses pembelajaran

 3) Siswa kurang menyerapi makna pembelajaran yang ingin

       disampaikan karena siswa hanya merasa sekedar bermain saja.

 4) Sulit untuk membuat siswa berkonsentrasi.
3. Prestasi Belajar
  a. Pengertian Prestasi belajar
             Bambang Budi Wiyono (2008:73) mengemukakan bahwa prestasi
     belajar adalah Hasil belajar yang dicapai siswa, baik berupa
     pengetahuan,ketrampilan atau sikap.
             Reni Akbar (2004:168) menyatakan bahwa prestasi belajar
     merupakan hasil penilain pendidikan terhadap proses belajar dan hasil
     belajar siswa sesuai dengan tujuan instruksional yang menyangkut isi
     pelajaran dan perilaku yang diharapkan oleh siswa.
             Acep Yoni (2010 : 158) mengemukakan bahwa prestasi adalah
     hasil yang dicapai setelah siswa melakukan kegiatan belajar sehingga ada
     perubahan – perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,ketrampilan dan
     sikap siswa.
 b. Faktor – faktor yang mempengaruhi Prestasi belajar
           Hamid Darmadi (2010:187) menyatakan bahwa faktor – faktor yang
  mempengaruhi proses dan hasil belajar dapat digolongkan menjadi empat
  antara lain:
      a. Bahan atau materi yang dipelajari

      b. Lingkungan

      c. Faktor instrumental

      d. Kondisi peserta didik

                 Mirinda dan Winkel (dalam Reni Akbar, 2004:168) menyatakan
  bahwa prestasi belajar siswa ditentukan oleh faktor berikut:
     1.   Faktor – faktor yang ada pada siswa
          a) Taraf intelegensi, b) Bakat intelengensi, c) Taraf pengetahuan
          yang dimiliki, d) Taraf pengetahuan, e) Motovisi, f) Kepribadian, g)
          Perasaan, h) Sikap, i) Minat, j) Konsep diri k) kondisi fisik dan
          psikis (termasuk cacat fisik dan kelainan psikologis.
     2.   Faktor – faktor yang ada pada lingkungan sekolah
          1) hubungan antar orang tua
2) hubungan orang tua anak
         3) jenis pola asuh
         4) keadaan sosial ekonomi keluarga
    3.   Faktor – faktor yang ada dilingkungan sekolah
         a) Guru, b) Kurikulum, c) Organisasi sekolah, d) Sistem social di
              sekolah, e)Fasilitas pendidikan, f) Hubungan sekolah dengan
              orang tua kurikulum, g) Lokasi sekolah
              kurikulum, h) Lokasi sekolah.
    4.     Faktor – faktor pada lingkungan sosial yang lebih luas
         1) Keadaan social politik dan ekonomi
         2) Keadaan fisik cuaca dan iklim
                         Dari urain diatas menunjukan bahwa prestasi belajar
   bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri,tetapi merupakan hasil berbagai
   faktor yang melatar belakangi. Dengan demikian untuk memahami
   tentang    prestasi    belajar   perlu   didalami   faktor   –   faktor   yang
   mempengaruhinya.
         a. Pengaruh faktor eksternal
                   Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
         peserta didik dapat digolongkan kedalam faktor sosial dan non-
         sosial.
         b.Pengaruh faktor internal
               1) Intelegensi
               2) Minat (interst)
               3) Sikap
               4) Waktu (time) dan kesempatan (engagement)


4. Pembelajaran IPS
  a. Pengertian Pembelajaran
             Bambang Warsita (2004:85) mengemukakan bahwa pengertian
    Pembelajaran (instruction) adalah suatu usaha untuk membuat pesrta
    didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik,
dengan kata lain, pembelajaran merupakan upaya menciptakan kondisi
   agar terjadi kegiatan belajar.
          Dimyati      (2009:39)       menggemukakan     bahwa      pengertian
   Pembelajaran adalah upaya mengubah masukan            berupa siswa yang
   belum terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki
   pengetauhan tentang sesuatu, menjadi siswa yang memiliki pengetahuan.
          Degeng      (dalam        Tanwey   Gerson    Ratumanan,      2002:3)
   menggemukakan        bahwa       Pembelajaran   merupakan   upaya    untuk
   membelajarkan siswa.
   b. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial.
            Sapriya (2009 :7)        IPS merupakan dua istilah yang seiring
   diucapkan atau dituliskan dalam berbagai karya akademik secara
   tumpang tindih (overlaping ) .
          Dalam dokumen kurikulum tersebut IPS merupakan salah satu
   nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan SD. Mata
   pelajaran IPS merupakan sebuh nama mata pelajaran Sejarah,Geogrifi,
   dan ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya.Ciri khas IPS
   sebagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
   adalah sifat terpadu ( integrated) dari sejumlah mata pelajaran ini lebih
   bermakna bagi peserta didik sehinnga pengorganisasioan materi/ bahan
   pelajaran disesuaikan dengan lingkungan, karakteristik dan kebutuhan
   peserta didik.
c. Ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial di SD
         Ruang lingkup pengajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar dibatasi

    sampai gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi

    dan sejarah, terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari – hari

    yang ada pada lingkungan hidup murid – murid SD tersebut. Ruang

    lingkup tersebut dari tahun ke tahun harus kita kembangkan, mulai dari

    ruang lingkup gejala dan masalah kehidupan yang ada di sekitar tempat
tinggal dan sekolah, kemudian ke tingkat desa, kecamatan, kabupaten,

   provinsi, negara, dan akhirnya ke negara tetangga, terutama yang

   berkenaan dengan hubungan kerjasama ekonomi, sosial, dan budaya di

   wilayah – wilayah yang bersangkutan.


  d. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial

       Etin Solihatin (2007:15) menggemukakan bahwa tujuan IPS antara
  lain sebagai berikut:
      1) Untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa menggunakan

           penalaran dalam mengambil keputusan setiap persoalan yang

           dihadapi.

      2)    Untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada

           siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat , minat,

           kemampuan dan lingkungannya serta berbagai bakal bagi siswa

           untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

           Tujuan pembelajaran menurut Departemen Pendidikan Nasional
  (dalam Nurhadi 2004: 203) adalah
  1) Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan.
  2) Mengembangkan aktifitas kreatif.
  3) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
  4) Mengembangkan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan
     gagasan.
f. Standar Kompetensi dan Kompetensi Standar




        Kelas IV semester I
Standar                Kompetensi Dasar
        Kompetensi
                                  mendeskripsikan         kenampakan       alam
            Memahami
                                  lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi
            sejarah,
                                  serta hubungannya dengan keragaman sosial
            kenampakan
                                  dan budaya.
            alam         dan

            keragaman

            suku    bangsa

            di lingkungan

            kabupaten/

            kota         dan

            provinsi.


B. Kerangka berfikir

       Masalah – masalah yang ada setelah melakukan penelitian di SDN Petungrejo,

   Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan adalah pembelajaran masih berpusat

   pada guru dan siswa kurang aktif .Selama pembelajaran, guru tidak memberikan

   kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau mengutarakan pendapatnya, sehingga

   siswa tidak memperhatikan yang disampaikan olh guru.


         Untuk meningkatkan prestasi belajar perlu digunakan suatu inovasi
   baru, inovasi tersebut adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
   make a match. Tujuan perbelajaran model ini ini adalah siswa mencari
   pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana
   yang menyenangkan. Dengan tujuan seperti diatas siwa akan menjadi aktif
   dan senang karena model pembelajaran ini memadukan antara permainan dan
   belajar. Selain itu karakteristik siswa kelas SD suka bermain dengan adanya

More Related Content

What's hot

Buku guru prakarya kelas 8
Buku guru prakarya kelas 8Buku guru prakarya kelas 8
Buku guru prakarya kelas 8Muhammad Idris
 
Produksi Hasil Perkebunan
Produksi Hasil PerkebunanProduksi Hasil Perkebunan
Produksi Hasil PerkebunanlombkTBK
 
Produksi Hasil Nabati
Produksi Hasil NabatiProduksi Hasil Nabati
Produksi Hasil NabatilombkTBK
 
Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013Budhi Emha
 
Agribisnis Pakan Ternak Unggas
Agribisnis Pakan Ternak UnggasAgribisnis Pakan Ternak Unggas
Agribisnis Pakan Ternak UnggaslombkTBK
 
Dasar dasar kesehatan ternak-x-2
Dasar dasar kesehatan ternak-x-2Dasar dasar kesehatan ternak-x-2
Dasar dasar kesehatan ternak-x-2IndraJs79
 
Dasar Pembibitan Ternak
Dasar Pembibitan TernakDasar Pembibitan Ternak
Dasar Pembibitan TernaklombkTBK
 
Produksi pakan buatan
Produksi pakan buatanProduksi pakan buatan
Produksi pakan buatanlombkTBK
 
Agribisnis Ternak Ruminasia Pedaging
Agribisnis Ternak Ruminasia PedagingAgribisnis Ternak Ruminasia Pedaging
Agribisnis Ternak Ruminasia PedaginglombkTBK
 
Produksi pakan alami 1
Produksi pakan alami 1Produksi pakan alami 1
Produksi pakan alami 1lombkTBK
 
Agribisnis Ternak Unggas Petelur
Agribisnis Ternak Unggas PetelurAgribisnis Ternak Unggas Petelur
Agribisnis Ternak Unggas PetelurlombkTBK
 
Analisis Titrimetri dan Gravimetri
Analisis Titrimetri dan GravimetriAnalisis Titrimetri dan Gravimetri
Analisis Titrimetri dan GravimetrilombkTBK
 
Agribisnis Ternak Ruminasia Perah
Agribisnis Ternak Ruminasia PerahAgribisnis Ternak Ruminasia Perah
Agribisnis Ternak Ruminasia PerahlombkTBK
 
Kimia Organik
Kimia OrganikKimia Organik
Kimia OrganiklombkTBK
 
BUKKU GURU 7 | IPS
BUKKU GURU 7 | IPSBUKKU GURU 7 | IPS
BUKKU GURU 7 | IPSRitsa Faiza
 
Dasar - Dasar Peternakan SMK Kelas X
Dasar - Dasar Peternakan SMK Kelas XDasar - Dasar Peternakan SMK Kelas X
Dasar - Dasar Peternakan SMK Kelas XMohamad Sodiqin
 
Ilmu Ukur Kayu
Ilmu Ukur Kayu Ilmu Ukur Kayu
Ilmu Ukur Kayu lombkTBK
 

What's hot (18)

Buku guru prakarya kelas 8
Buku guru prakarya kelas 8Buku guru prakarya kelas 8
Buku guru prakarya kelas 8
 
Produksi Hasil Perkebunan
Produksi Hasil PerkebunanProduksi Hasil Perkebunan
Produksi Hasil Perkebunan
 
Produksi Hasil Nabati
Produksi Hasil NabatiProduksi Hasil Nabati
Produksi Hasil Nabati
 
Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
 
Agribisnis Pakan Ternak Unggas
Agribisnis Pakan Ternak UnggasAgribisnis Pakan Ternak Unggas
Agribisnis Pakan Ternak Unggas
 
Dasar dasar kesehatan ternak-x-2
Dasar dasar kesehatan ternak-x-2Dasar dasar kesehatan ternak-x-2
Dasar dasar kesehatan ternak-x-2
 
Dasar Pembibitan Ternak
Dasar Pembibitan TernakDasar Pembibitan Ternak
Dasar Pembibitan Ternak
 
Produksi pakan buatan
Produksi pakan buatanProduksi pakan buatan
Produksi pakan buatan
 
Agribisnis Ternak Ruminasia Pedaging
Agribisnis Ternak Ruminasia PedagingAgribisnis Ternak Ruminasia Pedaging
Agribisnis Ternak Ruminasia Pedaging
 
Produksi pakan alami 1
Produksi pakan alami 1Produksi pakan alami 1
Produksi pakan alami 1
 
Agribisnis Ternak Unggas Petelur
Agribisnis Ternak Unggas PetelurAgribisnis Ternak Unggas Petelur
Agribisnis Ternak Unggas Petelur
 
Analisis Titrimetri dan Gravimetri
Analisis Titrimetri dan GravimetriAnalisis Titrimetri dan Gravimetri
Analisis Titrimetri dan Gravimetri
 
Agribisnis Ternak Ruminasia Perah
Agribisnis Ternak Ruminasia PerahAgribisnis Ternak Ruminasia Perah
Agribisnis Ternak Ruminasia Perah
 
Kimia Organik
Kimia OrganikKimia Organik
Kimia Organik
 
BUKKU GURU 7 | IPS
BUKKU GURU 7 | IPSBUKKU GURU 7 | IPS
BUKKU GURU 7 | IPS
 
Dasar - Dasar Peternakan SMK Kelas X
Dasar - Dasar Peternakan SMK Kelas XDasar - Dasar Peternakan SMK Kelas X
Dasar - Dasar Peternakan SMK Kelas X
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Ilmu Ukur Kayu
Ilmu Ukur Kayu Ilmu Ukur Kayu
Ilmu Ukur Kayu
 

Viewers also liked

linux_Commads
linux_Commadslinux_Commads
linux_Commadstastedone
 
Tugas resume buku ptk
Tugas resume buku ptkTugas resume buku ptk
Tugas resume buku ptkRiskesusanti
 
Writing - Beauty contest
Writing - Beauty contestWriting - Beauty contest
Writing - Beauty contestNguyen Kim Hang
 
Evaluating websites
Evaluating websitesEvaluating websites
Evaluating websitesvbaker2210
 
Speaking suggested questions
Speaking   suggested questionsSpeaking   suggested questions
Speaking suggested questionsNguyen Kim Hang
 
Ptk uts pak ediiiiiiiii
Ptk uts pak ediiiiiiiiiPtk uts pak ediiiiiiiii
Ptk uts pak ediiiiiiiiiRiskesusanti
 
Speaking suggested questions
Speaking   suggested questionsSpeaking   suggested questions
Speaking suggested questionsNguyen Kim Hang
 
Vocabulary of TV programme
Vocabulary of TV programmeVocabulary of TV programme
Vocabulary of TV programmeNguyen Kim Hang
 
Bus Rapid Transit System (BRTS) - Case Studies in Indian Scenario
Bus Rapid Transit System (BRTS) - Case Studies in Indian Scenario Bus Rapid Transit System (BRTS) - Case Studies in Indian Scenario
Bus Rapid Transit System (BRTS) - Case Studies in Indian Scenario Apparao Gandi
 

Viewers also liked (19)

linux_Commads
linux_Commadslinux_Commads
linux_Commads
 
Rangkuman bab ii
Rangkuman bab iiRangkuman bab ii
Rangkuman bab ii
 
Tugas resume buku ptk
Tugas resume buku ptkTugas resume buku ptk
Tugas resume buku ptk
 
Writing - Beauty contest
Writing - Beauty contestWriting - Beauty contest
Writing - Beauty contest
 
ptk kelompok
ptk kelompokptk kelompok
ptk kelompok
 
Ppt.proposal ptk
Ppt.proposal ptkPpt.proposal ptk
Ppt.proposal ptk
 
Resume buku ptk
Resume buku ptkResume buku ptk
Resume buku ptk
 
Evaluating websites
Evaluating websitesEvaluating websites
Evaluating websites
 
Speaking suggested questions
Speaking   suggested questionsSpeaking   suggested questions
Speaking suggested questions
 
Speaking_Reality show
Speaking_Reality showSpeaking_Reality show
Speaking_Reality show
 
Ptk uts pak ediiiiiiiii
Ptk uts pak ediiiiiiiiiPtk uts pak ediiiiiiiii
Ptk uts pak ediiiiiiiii
 
Ptk kelompok BR
Ptk kelompok BRPtk kelompok BR
Ptk kelompok BR
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
 
Laporan ptk lisa
Laporan ptk lisaLaporan ptk lisa
Laporan ptk lisa
 
Speaking suggested questions
Speaking   suggested questionsSpeaking   suggested questions
Speaking suggested questions
 
Vocabulary of TV programme
Vocabulary of TV programmeVocabulary of TV programme
Vocabulary of TV programme
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Bus Rapid Transit System (BRTS) - Case Studies in Indian Scenario
Bus Rapid Transit System (BRTS) - Case Studies in Indian Scenario Bus Rapid Transit System (BRTS) - Case Studies in Indian Scenario
Bus Rapid Transit System (BRTS) - Case Studies in Indian Scenario
 

Similar to Proposal ptk br

Laporan ptk ade wahyudin revisi
Laporan ptk ade wahyudin revisiLaporan ptk ade wahyudin revisi
Laporan ptk ade wahyudin revisiAdeWahyudin13
 
LAPORAN_MAGANG_3.pdf
LAPORAN_MAGANG_3.pdfLAPORAN_MAGANG_3.pdf
LAPORAN_MAGANG_3.pdfArifFlouncx
 
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSKARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSNurulbanjar1996
 
Proposal ptk 1 erma
Proposal ptk 1 ermaProposal ptk 1 erma
Proposal ptk 1 ermayultaerma
 
Buku IPS K13 Kelas VII
Buku IPS  K13 Kelas VIIBuku IPS  K13 Kelas VII
Buku IPS K13 Kelas VIIbayu hidayah
 
Buku Guru IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Guru IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
 
Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014Ribut Winarso
 
prakarya kelas 8 smp
prakarya kelas 8 smpprakarya kelas 8 smp
prakarya kelas 8 smpAsrul Jh
 
LAPORAN PTK RITA PERMATASARI B 857507556.pdf
LAPORAN PTK  RITA PERMATASARI B 857507556.pdfLAPORAN PTK  RITA PERMATASARI B 857507556.pdf
LAPORAN PTK RITA PERMATASARI B 857507556.pdfSandilahJatnika
 
Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014
Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014
Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014IWAN SUKMA NURICHT
 
Laporan best practice andi patria 201903013
Laporan best practice andi patria 201903013Laporan best practice andi patria 201903013
Laporan best practice andi patria 201903013Andi Patria
 
Makalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikanMakalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikanRicky Ramadhan
 
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
MODEL_PEMBELAJARAN_PPKn_DI_KELAS_RENDAH[1].pdf
MODEL_PEMBELAJARAN_PPKn_DI_KELAS_RENDAH[1].pdfMODEL_PEMBELAJARAN_PPKn_DI_KELAS_RENDAH[1].pdf
MODEL_PEMBELAJARAN_PPKn_DI_KELAS_RENDAH[1].pdfEstiHandayani14
 
Buku Guru Prakarya Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Prakarya Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Buku Guru Prakarya Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Prakarya Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
 

Similar to Proposal ptk br (20)

Ptk1
Ptk1Ptk1
Ptk1
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Proposal lengkap
Proposal lengkapProposal lengkap
Proposal lengkap
 
Laporan ptk ade wahyudin revisi
Laporan ptk ade wahyudin revisiLaporan ptk ade wahyudin revisi
Laporan ptk ade wahyudin revisi
 
LAPORAN_MAGANG_3.pdf
LAPORAN_MAGANG_3.pdfLAPORAN_MAGANG_3.pdf
LAPORAN_MAGANG_3.pdf
 
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSKARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
 
Proposal ptk 1 erma
Proposal ptk 1 ermaProposal ptk 1 erma
Proposal ptk 1 erma
 
Buku IPS K13 Kelas VII
Buku IPS  K13 Kelas VIIBuku IPS  K13 Kelas VII
Buku IPS K13 Kelas VII
 
Bener
BenerBener
Bener
 
Buku Guru IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Guru IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
 
Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
 
prakarya kelas 8 smp
prakarya kelas 8 smpprakarya kelas 8 smp
prakarya kelas 8 smp
 
LAPORAN PTK RITA PERMATASARI B 857507556.pdf
LAPORAN PTK  RITA PERMATASARI B 857507556.pdfLAPORAN PTK  RITA PERMATASARI B 857507556.pdf
LAPORAN PTK RITA PERMATASARI B 857507556.pdf
 
Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014
Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014
Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014
 
Laporan best practice andi patria 201903013
Laporan best practice andi patria 201903013Laporan best practice andi patria 201903013
Laporan best practice andi patria 201903013
 
Makalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikanMakalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikan
 
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
MODEL_PEMBELAJARAN_PPKn_DI_KELAS_RENDAH[1].pdf
MODEL_PEMBELAJARAN_PPKn_DI_KELAS_RENDAH[1].pdfMODEL_PEMBELAJARAN_PPKn_DI_KELAS_RENDAH[1].pdf
MODEL_PEMBELAJARAN_PPKn_DI_KELAS_RENDAH[1].pdf
 
Buku Guru Prakarya Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Prakarya Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Buku Guru Prakarya Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Prakarya Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
 
Proposal ptk jadi
Proposal ptk jadiProposal ptk jadi
Proposal ptk jadi
 

More from Riskesusanti

More from Riskesusanti (8)

Rangkuman ptk
Rangkuman ptkRangkuman ptk
Rangkuman ptk
 
Ptk uts pak ediiiiiiiii
Ptk uts pak ediiiiiiiiiPtk uts pak ediiiiiiiii
Ptk uts pak ediiiiiiiii
 
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
 
Tugas resume buku ptk
Tugas resume buku ptkTugas resume buku ptk
Tugas resume buku ptk
 
Ppt.proposal ptk
Ppt.proposal ptkPpt.proposal ptk
Ppt.proposal ptk
 
Proposal ptk new
Proposal ptk newProposal ptk new
Proposal ptk new
 
proposal PTK
proposal PTKproposal PTK
proposal PTK
 
Resume buku ptk
Resume buku ptkResume buku ptk
Resume buku ptk
 

Proposal ptk br

  • 1. UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS DALAM MENDESKRIPSIKAN KENAMPAKAN ALAM MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN PETUNGREJO NGUNTORONADI MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2012/213 Oleh RISKE SUSANTI NPM 09141185 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN IKIP PGRI MADIUN 2013 1
  • 2. KATA PENGANTAR Tiada kata yang lebih mulia selain mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusuna skripsi yang berjudul Upaya Peningkatan Prestasi Belajar IPS Dalam Mendeskripsikan Kenampakan Alam Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a-Match Pada Siswa Kelas IV SDN Petungrejo Nguntoronadi Magetan Tahun Pelajaran 2012/2013. Sholawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, keturunanya, sahabat serta siapa saja yang selalu mengikuti sunah tauladannya. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dorongan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan banyak-banyak terima kasih kepada: 1. Bapak Dr.H. Parji, M.Pd, selaku rektor di IKIP PGRI Madiun. 2. Bapak Drs. Vitalis Djarot Sumarwoto,M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Drs.H.Ibadullah Malawi, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 4. Bapak Drs. Edy selaku dosen yang selalu membimbing dengan penuh kesabaran, walaupun beliau sibuk namun tetap bertanggung jawab dan professional dalam membimbing dan mengarahkan penulis sampai penullisan skripsi ini terselesaikan. 2
  • 3. 5. Bapak Hariyanto Utomo, S.Pd, selaku kepala sekolah serta bapak dan ibu guru SDN Petungrejo Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan. 6. Teman-teman PGSD 7E yang selalu membantu, bekerjasama dan sumbang saran dalam penyelesaian proposal ini. Penulis menyadari proposal ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis tetap mengharapkan kritik dan saran untuk kebaikan penulisan ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Amin. Madiun, Januari 2013 Penulis 3
  • 4. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL......................................................................................... i KATA PENGANTAR........................................................................................ ii DAFTAR ISI...................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1 B. Identifikasi Masalah...................................................................... 5 C. Rumusan Masalah ........................................................................ 5 D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian....................................................................... 6 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN ............................ 8 A. Kajian Teori................................................................................... 8 B. Kerangka Berfikir......................................................................... 20 C. Hipotesis Tindakan ....................................................................... 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... 22 A. Obyek Tindakan ...................................................................... 22 B. Setting, Lokasi dan Subyek Penelitian.......................................... 27 C. Pengumpulan Data ....................................................................... 28 D. Analisis Data ................................................................................ 29 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 31 4
  • 5. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas suatu bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan dari individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara. Tujuan pendidikan pada umumnya ialah menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat. Kualitas pembelajaran harus ditingkatkan guna meningkatkan kualitas hasil pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan strategi atau pendekatan pembelajaran yang efektif dikelas, serta lebih memberdayakan potensi siswa. Dalam pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa sekolah dasar memberikan suatu tantangan yang lebih tinggi bagi para guru. Ini disebabkan tujuan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar tidak bisa lepas dari tujuan pendidikan dasar yang memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupan sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan ke tingkat selanjutnya. Pelajaran Ilmu Pendidikan Sosial dirancang berdasarkan lingkungan kehidupan yang nyata, yang dialami oleh peserta didik sehari-hari. Dengan materi yang dirancang seperti di atas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah diharapkan dapat memberi kesempatan yang cukup kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan bernalar 5
  • 6. guna memperoleh konsep-konsep mengenai berbagai peristiwa dalam masyarakat yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial harus selalu berubah hal ini seiring dengan perubahan yang terjadi di masyarakat. Dari uraian yang diatas maka sumber bahan untuk pembelajaran Ilmu Pengetahuan di sekolah dasar dapat diambil dari ilmu-ilmu sosial, fenomena- fenomena yang terjadi di sekitar peserta didik, baik fenomena fisik maupun fenomena sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI/SDLB yang berasal dari ilmu-ilmu sosial akan berupa seperangkat, peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berasal dari geografi, sejarah, sosiologi, ekonomi. Sedangkan dari lingkungan fisik maupun sosial di sekitar peserta didik adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Adapun mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dimaksudkan untuk mengembangkan (1) Keterampilan mental (terkait dengan sikap, simpati, empati kepada sesama, pengembangan nilai, moral dan sikap yang sesuai 6
  • 7. dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat di Indonesia yang berdasarkan nilai), (2) Keterampilan personal (memiliki keteguhan dalam bersikap dan berkepribadian), (3) Keterampilan sosial (kemampuan berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain). Untuk mencapai tujuan dan standar kompetensi lulusan dapat tercapai secara optimal, maka proses belajar mengajarnya mulai saat ini semua pengajar harus merancang dengan sebaik-baiknya. Misalnya dalam pemilihan strategi model, metode, teknik, media dan penilaiannya. Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial mengharuskan adanya kesiapan intelektual bagi yang mempelajarinya, serta menuntut adanya penalaran dan kemampuan berpikir dan tidak hanya sekedar menghafal. Hal ini menjadikan Ilmu Pengetahuan Sosial sering ditakuti atau bahkan dibenci anak-anak. Selain itu dalam pelaksanaan pembelajaran IPS, guru hanya menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu ceramah untuk menyampaikan materi yang diajarkan. Pembelajaran hanya berpusat pada guru dan siswa cenderung pasif hanya duduk diam mendengarkan materi yang diajarkan guru. Meskipun demikian, guru lebih suka menerapkan model tersebut, sebab tidak memerlukan alat dan bahan praktik, guru cukup menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku ajar atau referensi lain. Dimana pada hakikatnya IPS lebih menekankan pada nalar–nalar sosial dan kemampuan mencari alternatif–alternatif pemecahan masalah sosial. Dengan hal tersebut, IPS menjadi mata pelajaran yang sulit di pahami, selain itu penggunaan model pembelajaran yang monoton dan kurang efektif mengakibatkan kurangnya ketertarikkan siswa dalam mata pelajaran IPS. Sehingga tujuan dalam pembelajaran tidak tercapai secara optimal dan prestasi belajar siswa menjadi rendah. Akibatnya, siswa kurang mendapat pengalaman dalam proses pembelajaran dan tidak dapat memaksimalkan dalam mengeksplorasikan potensi yang ada dalam diri siswa. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang tepat dan baik serta menarik agar dapat membangkitkan minat siswa belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dan serta meningkatkan hasil belajar siswa. Ada banyak
  • 8. model pembelajaran yang dapat dilakukan oleh seorang guru dalam pelaksanaan kurikulum. Diantaranya adalah model pembelajaran kooperatif tipe make a- match dengan model pembelajaran ini siswa dapat melatih kreatif, aktif dalam proses pembelajaran. Menurut rusman (2011:223) mengatakan salah satu keunggulan model pembelajaran ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Sehubungan dengan itu, penulis ingin mengangkat sebuah pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan yaitu pembelajaran Kooperatife tipe Make a-Match. Berdasarkan uraian latar belakang di atas yang telah di paparkan maka penulis terdorong untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar IPS Dalam Mendeskripsikan Kenampakan Alam Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a- Match Pada Siswa Kelas IV SDN Petungrejo Nguntoronadi Magetan Tahun Pelajaran 2012/2013’’. B. Identifikasi Masalah Hasil pengamatan yang dilakukan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas IV SDN Petungrejo menunjukkan bahwa : 1. Pembelajaran masih berpusat pada guru sebagai satu – satunya sumber belajar. 2. Komunikasi yang terjalin hanya satu arah sehingga siswa pasif. 3. Metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi sehingga pembelajaran terkesan sangat monoton. 4. Siswa kurang berani mengutarakan pendapat. 5. Sebagian siswa kurang berani bertanya jika mengalami kesulitan dalam memahami kesulitan dalam memahami materi. Dari identifikasi masalah-masalah diatas maka dapat disimpulkan bahwa kualitas dan hasil belajar masih rendah. Hal ini disebabkan metode pembelajaran kurang menarik.
  • 9. C. Rumusan Masalah Apakah dengan penggunaan pembelajaran Kooperatife Tipe Make a- Match dapat mingkatkan prestasi belajar IPS dalam mendeskripsikan kenampakan alam pada siswa kelas IV SDN Petungrejo Nguntoronadi Magetan Tahun Pelajaran 2012/2013? D. Tujuan Penelitian “Untuk meningkatkan Prestasi Belajar IPS Dalam Mendeskripsikan Kenampakan Alam melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a- Match pada siswa Kelas IV SDN Petungrejo Nguntoronadi Magetan Tahun Pelajaran 2012/2013”. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian yang akan dilakukan tentang kualitas pendidikan atau pembelajaran diharapkan akan memberikan kontribusi bagi guru di sekolah, siswa dan juga peneliti. Kontribusi komponen dijelaskan sebagai berikut : 1. Bagi Guru Penggunaan Pembelajaran Kooperatife Tipe Make a- Match adalah hal yang jarang dilakukan oleh seorang guru. Oleh sebab itu hasil penelitian dapat memberikan tambahan suatu pengalaman pada guru Ilmu Pengetahuan Sosial yang terlibat dalam penelitian. Dengan penggunaan Pembelajaran Kooperatife Tipe Make a- Match diharapkan dapat meningkatkan prestasi kreativitas dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah menjadi lebih baik. 2. Bagi Siswa Penggunaan Pembelajaran Kooperatife Tipe Make a- Match dalam memahami konsep pembelajaran memberikan suatu tambahan pengalaman pada siswa dalam kegiatan belajar kalau dulu siswa belajar hanya menggunakan metode ceramah saja, maka dengan adanya metode
  • 10. ini diharapkan prestasi belajr dan kreativitas siswa dapat berkembang sesuai yang diharapkan. 3. Bagi Peneliti Dengan melakukan penelitian langsung peneliti memperoleh pengalaman dan wawasan tentang penggunaan Pembelajaran Kooperatife Tipe Make a- Match di sekolah. dari hasil pengalaman dan pengamatan langsung tersebut peneliti dapat melakukan kajian-kajian lebih lanjut untuk menyusun suatu rancangan pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
  • 11. BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Kooperatif a. Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif Rusman (2011:202) mengemukakan pembelajaran kooperatife merupakan bentuk pembelajran dengan siswa belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil secra kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang heterogen. Pada dasarnya pembelajaran kooperatif sama dengan kerja kelompok dalam pembelajran ini akn tercipta sebuah ineraksi yang luas, yaitu interaksi dan komunikasi yang dilakukan antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa dan guru. Sanyaja (dalam Rumus 2011:203) mengutarakan pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan belajar siswa yang dilakukan secara berkelompok. Model pembelajran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalm kelompok- kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Daryanto dan Mulyo Rahardjo(2012:241) mengemukakan bahwa bahwa model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, semua model pembelajaran ditandai dengan adanya stuktur tugas, stuktu tujuan dan stuktur penghargaan. Rusman (2011:206) mengatakan bahwa ada komponen pembelajaran kooperatif, yakni: (1) cooperative tesk atau tugas kerja sama dan (2) cooperative incentive structure atau stuktur insentif kerja sama. b. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif
  • 12. Sanjaya (dalam Rusman 2011:206) menyatakan bahwa pembelajran kooperatif dapat dijelaskan dalam beberapa perspektif, yaitu: 1) Perspektif motivasi artinya penghargaan yang diberikan kepada kelompok yang dalm kegiatannya saling membantu untuk memperjuangkan keberhasilan kelompok. 2) perspektif sosial artinya melalui kooperatif setiap siswa akan saling membantu dalam belajar. 3) Perspektif perkembangan kognitif artinya dengan adanya interaksi antar kelompok dapat mengembangkan prestasi siswa untuk berfikir mengolah berbagai informasi. Karakteristik atau ciri- ciri pembelajaran kooperatif sebagai berikut: 1. Pembelajaran secara tim 2. Didasarkan pada manajemen kooperatif 3. Kemauan untuk bekerja sama 4. Keterampilan bekerja sama Daryanto dan Mulyo Rahardjo (2012:242) mengatakan bahwa ciri- ciri pembelajaran sebagai berikut: 1) siswa dalm kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. 2) kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda- beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. 3) penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing- masing individu. Dalam pembelajaran kooperatif dkembangkan diskusi dan komunikasi denggan tujuan agar siswa saling berbagai kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan peranan dirisendiri maupun teman lain. c. Prinsip- prinsip Pembelajaran Kooperatif Nur (dalam Daryanto dan Mulyo rahardjo 2012:242) mengatakan bahwa prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
  • 13. (1) Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. (2) Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama. (3) Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya. (4) Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi. (5) Setiap anggota kelompok (siswa) berbagai kepimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. (6) Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggung jawabkan secra individual materi yang ditanggapi dalamkelompok kooperatif. d. Prosedur Pembelajaran Kooperatif Rusman (2011:212) mengatakan bahwa prosedur atau langkah- langkah pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu: 1. Penjelasan materi 2. Belajar kelompok 3. Penilaian 4. Pengakuan tim Rusman (211:11) mengatakan Urutan langkah-langkah perilaku guru menurut model pembelajaran kooperatif adalah sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini: Tahap Tingkah laku Tahap 1: Guru menyampaikan semua tujuan Menyampaikan pelajaran yang ingin dicapai pada tujuan dan pelajaran tersebut dan memotivasi memotivasi siswa. siswa belajar. Guru menyajikan informasi kepada Tahap 2: siswa dengan demonstrasi atau lewat
  • 14. Menyajikan bahan bacaan. informasi. Tahap 3: Guru menjelaskan kepada siswa Mengorganisasikan bagaimana caranya membentuk siswa ke dalam kelompok belajar dan membantu kelompok- setiap kelompok agar melakukan kelompok belajar. transisi secara efisien. Tahap 4: Guru membimbing kelompok- Membimbing kelompok belajar pada saat mereka kelompok bekerja mengerjakan tugas. dan belajar. Tahap 5: Guru mengevaluasi hasil belajar Evaluasi tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Tahap 6: Guru mencari cara untuk menghargai Memberikan baik upaya maupun hasil belajar penghargaan individu kelompok. 2. Model Make a Match Model Make a Match (membuat pasangan) merupakan salah satu jenis dari metode dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Menurut rusman (2011:223) mengatakan salah satu keunggulan model pembelajaran ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Penerapan model pembelajaran ini dimulai dengan teknik, yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapt mencocokan kartunya diberi poin. a. Prosedur model pembelajaran Make a Match Rusman (2011:223) mengatakan langkah- langkah pembelajaran
  • 15. Make a Match sebagai berikut: 1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/ topik yang cocok untuk sesi review (satu sisi kartu berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban). 2. Setiap siswa mendapatkan kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang. 3. Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu soal/ kartu jawaban). 4. Siswa yang dapt mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. 5. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. 6. Kesimpulan. Langkah- langkah model pembelajaran Make a Match sebagai berikut: 1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topic yang cocok untuk review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. 2. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok, kelompok 1 mendapat kartu soal dan kelompok 2 mendapat kartu jawaban sedangkan kelompok 3 berfungsi sebagai penilai. 3. Tiap peserta didik mendapatkan satu kartu yang berisi pertanyaan atau jawaban. 4. Setiap peserta didik mencari pasangan yang cocok dengan kartunya (Pasangan pertanyaan-jawaban) 5. Setiap peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas
  • 16. waktu diberi poin oleh penilai. 6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya 7. Setelah semua siswa mendapatkan pasangannya kemudian siswa yang berperan sebagai penilai berganti peran menjadi pemegang kartu pertanyaan dan sebagian memegang kartu jawaban. Sedangkan siswa pada kelompok 1 dan 2 sebelumnya berganti peran sebagai penilai. 8. Kemudian lakukan kegiatan seperti langkah pada nomor 4 dan 5. 9. Kesimpulan dan penutup. (Istarani.2011 dalam http://007indien.blogspot.com/2012/10/model- pembelajaran-make-match-mencari.html, diakses 25 Desember 2012) b. Kelebihan Model Pembelajaran Make-A Match 1) Siswa terlibat langsung dalam menjawab soal yang disampaikan kepadanya melalui kartu. 2) Meningkatkan kreativitas belajar siswa. 3) Menghindari kejenuhan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. 4) Pembelajaran lebih menyenangkan karena melibatkan media pembelajaran yang dibuat oleh guru. c. Kekurangan Model Pembelajaran Make-A Match 1) Sulit bagi guru mempersiapkan kartu-kartu yang baik dan bagus sesuai dengan materi palajaran. 2) Sulit mengatur ritme atau jalannya proses pembelajaran 3) Siswa kurang menyerapi makna pembelajaran yang ingin disampaikan karena siswa hanya merasa sekedar bermain saja. 4) Sulit untuk membuat siswa berkonsentrasi.
  • 17. 3. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi belajar Bambang Budi Wiyono (2008:73) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah Hasil belajar yang dicapai siswa, baik berupa pengetahuan,ketrampilan atau sikap. Reni Akbar (2004:168) menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil penilain pendidikan terhadap proses belajar dan hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan instruksional yang menyangkut isi pelajaran dan perilaku yang diharapkan oleh siswa. Acep Yoni (2010 : 158) mengemukakan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai setelah siswa melakukan kegiatan belajar sehingga ada perubahan – perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,ketrampilan dan sikap siswa. b. Faktor – faktor yang mempengaruhi Prestasi belajar Hamid Darmadi (2010:187) menyatakan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar dapat digolongkan menjadi empat antara lain: a. Bahan atau materi yang dipelajari b. Lingkungan c. Faktor instrumental d. Kondisi peserta didik Mirinda dan Winkel (dalam Reni Akbar, 2004:168) menyatakan bahwa prestasi belajar siswa ditentukan oleh faktor berikut: 1. Faktor – faktor yang ada pada siswa a) Taraf intelegensi, b) Bakat intelengensi, c) Taraf pengetahuan yang dimiliki, d) Taraf pengetahuan, e) Motovisi, f) Kepribadian, g) Perasaan, h) Sikap, i) Minat, j) Konsep diri k) kondisi fisik dan psikis (termasuk cacat fisik dan kelainan psikologis. 2. Faktor – faktor yang ada pada lingkungan sekolah 1) hubungan antar orang tua
  • 18. 2) hubungan orang tua anak 3) jenis pola asuh 4) keadaan sosial ekonomi keluarga 3. Faktor – faktor yang ada dilingkungan sekolah a) Guru, b) Kurikulum, c) Organisasi sekolah, d) Sistem social di sekolah, e)Fasilitas pendidikan, f) Hubungan sekolah dengan orang tua kurikulum, g) Lokasi sekolah kurikulum, h) Lokasi sekolah. 4. Faktor – faktor pada lingkungan sosial yang lebih luas 1) Keadaan social politik dan ekonomi 2) Keadaan fisik cuaca dan iklim Dari urain diatas menunjukan bahwa prestasi belajar bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri,tetapi merupakan hasil berbagai faktor yang melatar belakangi. Dengan demikian untuk memahami tentang prestasi belajar perlu didalami faktor – faktor yang mempengaruhinya. a. Pengaruh faktor eksternal Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik dapat digolongkan kedalam faktor sosial dan non- sosial. b.Pengaruh faktor internal 1) Intelegensi 2) Minat (interst) 3) Sikap 4) Waktu (time) dan kesempatan (engagement) 4. Pembelajaran IPS a. Pengertian Pembelajaran Bambang Warsita (2004:85) mengemukakan bahwa pengertian Pembelajaran (instruction) adalah suatu usaha untuk membuat pesrta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik,
  • 19. dengan kata lain, pembelajaran merupakan upaya menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar. Dimyati (2009:39) menggemukakan bahwa pengertian Pembelajaran adalah upaya mengubah masukan berupa siswa yang belum terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetauhan tentang sesuatu, menjadi siswa yang memiliki pengetahuan. Degeng (dalam Tanwey Gerson Ratumanan, 2002:3) menggemukakan bahwa Pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan siswa. b. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial. Sapriya (2009 :7) IPS merupakan dua istilah yang seiring diucapkan atau dituliskan dalam berbagai karya akademik secara tumpang tindih (overlaping ) . Dalam dokumen kurikulum tersebut IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan SD. Mata pelajaran IPS merupakan sebuh nama mata pelajaran Sejarah,Geogrifi, dan ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya.Ciri khas IPS sebagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah sifat terpadu ( integrated) dari sejumlah mata pelajaran ini lebih bermakna bagi peserta didik sehinnga pengorganisasioan materi/ bahan pelajaran disesuaikan dengan lingkungan, karakteristik dan kebutuhan peserta didik. c. Ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial di SD Ruang lingkup pengajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar dibatasi sampai gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah, terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari – hari yang ada pada lingkungan hidup murid – murid SD tersebut. Ruang lingkup tersebut dari tahun ke tahun harus kita kembangkan, mulai dari ruang lingkup gejala dan masalah kehidupan yang ada di sekitar tempat
  • 20. tinggal dan sekolah, kemudian ke tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, negara, dan akhirnya ke negara tetangga, terutama yang berkenaan dengan hubungan kerjasama ekonomi, sosial, dan budaya di wilayah – wilayah yang bersangkutan. d. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial Etin Solihatin (2007:15) menggemukakan bahwa tujuan IPS antara lain sebagai berikut: 1) Untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan setiap persoalan yang dihadapi. 2) Untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat , minat, kemampuan dan lingkungannya serta berbagai bakal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tujuan pembelajaran menurut Departemen Pendidikan Nasional (dalam Nurhadi 2004: 203) adalah 1) Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan. 2) Mengembangkan aktifitas kreatif. 3) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah. 4) Mengembangkan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan. f. Standar Kompetensi dan Kompetensi Standar Kelas IV semester I
  • 21. Standar Kompetensi Dasar Kompetensi mendeskripsikan kenampakan alam Memahami lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi sejarah, serta hubungannya dengan keragaman sosial kenampakan dan budaya. alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi. B. Kerangka berfikir Masalah – masalah yang ada setelah melakukan penelitian di SDN Petungrejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan adalah pembelajaran masih berpusat pada guru dan siswa kurang aktif .Selama pembelajaran, guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau mengutarakan pendapatnya, sehingga siswa tidak memperhatikan yang disampaikan olh guru. Untuk meningkatkan prestasi belajar perlu digunakan suatu inovasi baru, inovasi tersebut adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Tujuan perbelajaran model ini ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Dengan tujuan seperti diatas siwa akan menjadi aktif dan senang karena model pembelajaran ini memadukan antara permainan dan belajar. Selain itu karakteristik siswa kelas SD suka bermain dengan adanya