Proposal ini membahas pembuatan sistem lampu jalan otomatis menggunakan sensor cahaya LDR. Rangkaian akan menggunakan beberapa komponen elektronika seperti PCB, baterai, kabel, transistor, LDR, resistor, LED, dan IC LM358."
Jaringan distribusi adalah suatu saluran/ jaringan yang menghubungkan dari sumber daya listrik besar (gardu induk) dengan para konsumen/pemakai listrik baik itu pabrik,industri,atau rumah tangga.
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERAKITAN POWER SUPPLY DENGAN SOFTWARE PROTELDudi Fathurohman
Catu daya atau power supply merupakan suatu rangkaian elektronik yang mengubah arus listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah. Catu daya menjadi bagian yang penting dalam elektonika yang berfungsi sebagai sumber tenaga listrik misalnya pada baterai atau accu. Catu daya (Power Supply) juga dapat digunakan sebagai perangkat yang memasok listrik energi untuk satu atau lebih beban listrik.
Sistem Kendali Kecepatan Motor DC dengan PID berbasis Arduino Uno dan MOSFETLucky Alghi
Dokumen ini dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah Sitem Kendali Digital
Dosen pengampu :
Feriyonika, ST., MSc.Eng.
Disusun Oleh:
Lucky Alghifari Meidiansyah
151311048
D3-Teknik Elektronika
Politeknik Negri Bandung
Perkembangan teknologi yang pesat juga membutuhkan media perantara komunikasi yang mampu melakukan transfer data yang sesuai dengan kebutuhan teknologi.
Jaringan distribusi adalah suatu saluran/ jaringan yang menghubungkan dari sumber daya listrik besar (gardu induk) dengan para konsumen/pemakai listrik baik itu pabrik,industri,atau rumah tangga.
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERAKITAN POWER SUPPLY DENGAN SOFTWARE PROTELDudi Fathurohman
Catu daya atau power supply merupakan suatu rangkaian elektronik yang mengubah arus listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah. Catu daya menjadi bagian yang penting dalam elektonika yang berfungsi sebagai sumber tenaga listrik misalnya pada baterai atau accu. Catu daya (Power Supply) juga dapat digunakan sebagai perangkat yang memasok listrik energi untuk satu atau lebih beban listrik.
Sistem Kendali Kecepatan Motor DC dengan PID berbasis Arduino Uno dan MOSFETLucky Alghi
Dokumen ini dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah Sitem Kendali Digital
Dosen pengampu :
Feriyonika, ST., MSc.Eng.
Disusun Oleh:
Lucky Alghifari Meidiansyah
151311048
D3-Teknik Elektronika
Politeknik Negri Bandung
Perkembangan teknologi yang pesat juga membutuhkan media perantara komunikasi yang mampu melakukan transfer data yang sesuai dengan kebutuhan teknologi.
Sistem Jaringan Berbasisi Mikrotik OS ini kami buat sebagai bahan presentasi dan juga pembelajaran untuk kita mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan sistem jarinngan yang berbasis mikrotik OS. semoga bermanfaat.
Materi yang membahas mengenai pengantar dan konsep sistem informasi dalam bentuk powerpoint (PPT) yang mana untuk memenuhi tugas mata kuliah keamanan teknologi informasi.
Membahas mengenai materi Set Instruksi dan Teknik Pengalamatan atau Addressing Mode yang mana PPT ini dibuat untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah Architecture Computer & Assembly prodi Teknik Informatika. Semoga apa yang dipaparkan bisa bermanfaat bagi kalian yang membaca.
Laporan ini dibuat guna memenuhi tugas UAS mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak. Projek yang dibuat merupakan aplikasi online shop berbasis website. Model perancangan perangkat ini menggunakan waterfall.
Powerpoint Database Design dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Sistem Design jurusan Teknik Informatika Semester 3. Dijelaskan juga perbandingan antara File Konvensional dengan Database.
Powerpoint Hukum Gauss & Energi Potensial Listrik dan Potensial ListrikIndri Sukmawati Rahayu
Powerpoint ini dibuat untuk menyelesaikan tugas Fisika BAB 2 tentang Listrik Statis. Kelompok kami disini akan membahas mengenai Hukum Gauss & Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik
Presentasi ini dibuat untuk memenuhi nilai praktek biologi. Semoga apa yang dipaparkan didalamnya bermanfaat bagi para pembaca.
Kelompok 7
XII MIPA 5
Indri Sukmawati Rahayu
Prapanca Adi Nugraha
Richy Ahmad Muzakki
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
Proposal Automatic Street Light Using LDR (Proposal Lampu Jalan Otomatis Menggunakan LDR)
1. PROPOSAL SISTEM DIGITAL
AUTOMATIC STREET LIGHT
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Digital
Dosen Pengampu : Nenny Anggraini S.Kom, MT
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 10
1. Indri Sukmawati Rahayu (11180910000057)
2. Ammarzan Baihaqi (11180910000072)
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA (2C)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
2019
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang aha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan proposal
tentang Automatic Street Light ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Nenny Anggraini, S.Kom, MT
selaku Dosen mata kuliah Sistem Digital UIN Jakarta yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap proposal ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai cara membuat lampu jalan otomatis
dengan benar. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam proposal ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan proposal yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga proposal sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya proposal yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan proposal ini di waktu yang
akan datang.
Ciputat, 13 Mei 2019
Penyusun
3. iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah....................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 1
1.4 Metode Penulisan ..................................................................................... 2
1.5 Sistematika Penulisan............................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 2
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................ 2
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................... 2
BAB IV PENUTUP......................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................... 3
LANDASAN TEORI............................................................................................. 3
2.1 Pengenalan Komponen............................................................................. 3
2.1.1 PCB ................................................................................................... 3
2.1.2 Baterai ............................................................................................... 5
2.1.3 Kabel ................................................................................................. 5
2.1.4 Transistor .......................................................................................... 7
2.1.5 Light Dependent Resistor (LDR)...................................................... 9
2.1.6 Resistor............................................................................................ 11
2.1.7 Light Emitting Diode (LED)........................................................... 12
2.1.8 Potensiometer.................................................................................. 13
2.1.9 IC LM358........................................................................................ 14
BAB III................................................................................................................. 15
PEMBAHASAN .................................................................................................. 15
3.1 Gambaran Komponen-Komponen.......................................................... 15
3.2 Gambar Blok Diagram ........................................................................... 16
4. iv
3.3 Gambar Rangkaian................................................................................. 16
3.4 Cara Kerja Rangkaian ............................................................................ 17
3.5 Anggaran ................................................................................................ 18
BAB IV................................................................................................................. 20
PENUTUP............................................................................................................ 20
4.1 Kesimpulan............................................................................................. 20
4.2 Saran....................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 21
KATA PENUTUP ............................................................................................... 22
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pesatnya perkembangan teknologi pada saat ini mendorong manusia untuk
lebih kreatif untuk membuat sebuah alat yang sederhana dan ramah
lingkungan untuk membantu pekerjaan sehari-hari, dan dapat berguna bagi
banyak orang. Banyak rangkaian yang elektronika yang digunakan untuk
membantu pekerjaan manusia, seperti lampu otomatis yang tidak memerlukan
saklar. Kemajuaan teknologi saat ini menggeser peranan saklar sebagai input.
Sehingga hanya diperlukan sensor untuk memicu output.
Dengan banyaknya ide-ide kreatif, dapat dibuat rangkaian yang mudah,
untuk menunjang lalu lintas yang ideal di masa depan dan tidak perlu lagi
memikirkan untuk menyalakan lampu karena lampu akan menyala secara
otomatis ketika gelap. Teknologi ini memanfaatkan sejumlah rangkaian
elektronika sebagai bagian yang sangat penting, Karena dengan sarana
tersebut mempermudah manusia dalm mengendalikan dan mengefisienkan
banyak hal. Permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini adalah
mempelajari konsep elektronika dan mengimplementasikan perancangan
lampu otomatis yang akan disimulasikan dengan menggunakan sensor cahaya
berbasis Light Dependent Resistor (LDR).
1.2 Batasan Masalah
Untuk membatasi masalah yang akan di bahas sehingga tidak terjadi
pemikiran yang terlalu luas dan keluar dari pokok bahasan maka batasan
masalah dari makalah ini adalah cara pembuatan lampu jalan otomatis
menggunakan sensor cahaya (LDR).
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini ditulis untuk memenuhi syarat ujian akhir semester pada mata
kuliah sistem digital oleh Ibu Nenny Anggarini, M.T serta mengetahui
6. 2
rangkaian dari pembuatan lampu otomatis dan mensimulasikannya. Lampu
jalan otomatis ini sangat efektif bagi masyarakat sekitar terutama dalam
berkendara, karena ketika dalam keadaan gelap maka lampu otomatis akan
menyala.
1.4 Metode Penulisan
Metode yang di pakai dalam karya tulis ini adalah ‘Metode Pustaka’, yaitu
metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari
pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi
di internet.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penulisan makalah ini sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelasakan mengenai latar belakang penulisan
makalah, batasan masalah, tujuan, metodelogi, dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang pengenalan dan fungsi komponen
yang dibutuhkan dalam membuat rangkaian lampu jalan otomatis.
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang cara kerja rangkaian lampu
otomatis dan gambar-gambar komponennya.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini akan diuraikan hasil beserta kesimpulan dari
pembuatan lampu jalan otomatis. Serta saran untuk pengembangan
lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka ini berisi sumber-sumber artikel yang
digunakan untuk menunjang pembuatan makalah ini.
7. 3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengenalan Komponen
2.1.1 PCB
Printed Circuit Board (PCB) adalah sebuah papan rangkaian yang
terbuat dari bahan ebonit (Pertinax) atau fiber glass dimana salah satu
sisi permukaannya dilapisi dengan tembaga tipis. Jenis ini umumnya
disebut single side karana hanya memiliki satu permukaan yang
berlapiskan tembaga. Sedangkan PCB yang kedua sisinya digunakan
untuk pembuatan rangkaian yang bersifat kompleks dan rumit, sehingga
kedua bagian sisinya dapat difungsikan sebagai jalur – jalur
pengawatan, PCB ini juga berfungsi sebagai dudukan komponen –
komponen
PCB ditemukan oleh seorang ilmuwan Austria yang bernama Paul
Eisler pada tahun 1936. Paul Eisler menggunakan PCB pertama kalinya
di sebuah rangkaian Radio. Kemudian pada tahun 1943, Amerika
Serikat mulai memanfaatkan teknologi PCB ini pada Radio Militer
dalam skala yang lebih besar. Tiga tahun setelah perang dunia kedua
yaitu pada tahun 1948, PCB mulai digunakan untuk produk-produk
komersil oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat..
Jenis-jenis PCB berdasarkan Jumlah Lapisannya
1. Single Sided PCB
Single Sided PCB atau Papan Rangkaian Cetak satu sisi adalah
jenis PCB yang hanya terdiri dari satu lapisan tembaga yang
tertempel di satu sisi substrat PCB. PCB jenis ini biasanya
digunakan pada rangkaian elektronik yang sederhana dan biaya
produksinya juga relatif lebih murah.
2. Double Sided PCB
8. 4
Double Sided PCB atau Papan Rangkaian Cetak dua sisi
adalah jenis PCB yang terdiri dari dua lapisan tembaga. Lapisan
Tembaga tersebut tertempel di kedua sisi substrat PCB. Lubang
pada PCB double sided PCB juga berfungsi sebagai jalur
penghubung antar satu lapisan tembaga di satu sisi dengan lapisan
tembaga di sisi lainnya.
3. Multilayer PCB
Multilayer PCB adalah jenis PCB yang terdiri dari beberapa
lapisan substrat dan lapisan tembaga yang dipisahkan oleh lapisan
insulator. Multilayer PCB ini biasanya digunakan pada rangkaian
elektronik yang kompleks. Umumnya terdiri dari 4 lapisan, 6
lapisan, 8 lapisan, 10 lapisan hingga 16 lapisan.
Jenis-jenis PCB berdasarkan Fleksibilitasnya :
Selain jumlah lapisan, PCB juga dapat dibedakan berdasarkan
fleksibilitasnya. Berikut ini adalah jenis-jenis PCB berdasarkan
fleksibilitasnya.
1. Rigid PCB
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Rigid berarti
Kaku. Jadi yang dimaksud dengan Rigid PCB adalah Papan
Rangkaian Cetak yang Kaku dan tidak dapat dilipat atau tidak
Fleksibel. Rigid PCB terbuat dari bahan substrat yang padat dan
kaku seperti fiberglass sehingga memang sengaja dibuat untuk tidak
dapat dilipat atau dibengkokkan.
2. Flex PCB
Flex PCB atau Flexible PCB adalah PCB yang substrat-nya
terbuat dari bahan plastik yang fleksibel. Bahan dasar ini
memungkinkan PCB dibengkokkan tanpa merusak rangkaian yang
ada pada PCB tersebut.
9. 5
3. Rigid-Flex PCB
Rigid-Flex PCB merupakan gabungan dari teknologi Rigid
PCB dan Flex PCB yaitu terdiri dari Rigid PCB dan Flex PCB.
Umumnya, Rigid PCB dihubungkan dengan Flex PCB.
2.1.2 Baterai
Baterai (Battery) adalah sebuah sumber energi yang dapat merubah
energi kimia yang disimpannya menjadi energi listrik yang dapat
digunakan seperti perangkat elektronik. Hampir semua perangkat
elektronik yang portabel seperti handphone, laptop, dan mainan remote
control menggunakan baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya
baterai, sehingga tidak perlu menyambungkan kabel listrik ke terminal
untuk dapat mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga dapat
dengan mudah dibawa kemana-mana. Setiap baterai terdiri dari terminal
positif (Katoda) dan terminal negatif (Anoda) serta elektrolit yang
berfungsi sebagai penghantar. Output arus listrik dari baterai adalah
arus searah atau disebut juga dengan arus DC (Direct Current). Pada
umumnya, baterai terdiri dari 2 jenis utama yakni baterai primer yang
hanya dapat sekali pakai (single use battery) dan baterai sekunder yang
dapat diisi ulang (rechargeable battery). Baterai yang dibahas pada
proposal ini yang dapat diisi ulang dan biasa digunakan pada kendaraan
listrik yaitu baterai Lithium ion dan Lithium Polymer.
2.1.3 Kabel
Kabel dalam bahasa Inggris disebut wire merupakan sebuah alat
yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke
tempat lain. Kabel seiring dengan perkembangannya dari waktu ke
waktu terdiri dari berbagai jenis dan ukuran yang membedakan satu
dengan lainnya Berdasarkan jenisnya, kabel terbagi menjadi 3 yakni
kabel tembaga (copper), kabel koaksial, dan kabel serat optik.
1. Kabel Tembaga
10. 6
Kabel tembaga terbagi atas UTP (Unshielded Twisted Pair)
dan STP (Shielded Twisted Pair). Perbedaan dari keduanya adalah
adanya pelindung dan tidak adanya pelindung pada bagian inti
konduktornya. Kabel UTP terdiri dari 4 pasang kabel dengan jalinan
yang berbeda-beda tiap incinya. Semakin rapat jalinan tersebut,
tingkat transimisi dan harganya semakin tinggi. Kabel UTP ini
menggunakan konektor RJ-45 yang biasa digunakan untuk Ethernet,
ISDN, atau sambungan telepon. Dengan kabel UTP, kita dapat
mengirimkan data lebih banyak dibandingkan LAN.
Sedangkan, kabel STP terdiri dari sepasang kabel yang
dilindungi oleh timah, dan masing-masing kabel tersebut dibungkus
oleh pelindung.
2. Kabel Koaksial
Kabel koaksial ditemukan oleh Oliver Heaviside.
Merupakan kabel yang terdiri dari dua buah konduktor, yaitu
terletak di tengah yang terbuat dari tembaga keras yang dilapisi
dengan isolator dan melingkar di luar isolator pertama dan tertutup
oleh isolator luar. Kabel koaksial memiliki 3 bagian utama, yakni
pelindung luar, pelindung berupa anyaman tembaga, dan isolator
plastik.
Kabel koaksial memiliki kapasitas pita lebar (bandwidth) 10
Mbps dan kapasitas node 30 node. Kabel koaksial sering dipakai
sebagai jalur transmisi untuk frekuensi sinyal radio.
3. Kabel Serat Optic
Kabel serat optik merupakan sebuah kabel yang terbuat dari
kaca atau plastik yang berfungsi untuk mentransmisikan sinyal
cahaya. Kabel serat optik berukuran sangat tipis dan berdiameter
sehelai rambut manusia yang saat ini paling banyak digunakan
sebagai media transimisi dalam teknologi komunikasi modern.
11. 7
Bagian-bagian utama serat optik tersebut adalah bagian inti tempat
merambatnya gelombang cahaya, lapisan selimut yang
mengelilingi bagian inti dengan indeks bias yang lebih kecil, dan
lapisan jake yang melindungi bagian inti dan selimut dengan
plastik yang elastis. Komponen utama sistem serat optik terdiri dari
transmitter (Laser Diode dan Laser Emmiting Diode), information
channel yang berupa serat optik, dan receiver.
2.1.4 Transistor
Semua transistor memiliki 3 buah kaki sambungan atau terminal.
Transistor daya rendah dibuat dengan kemasan dari bahan plastik atau
logam. Dimana kemasan transistor yang terbuat dari plastik memiliki
salah satu sisi permukaaan yang berbentuk datar, sedangkan yang
terbuat dari logam memiliki sebuah tonjolan (tag) pada pinggiran
bawah nya (rim). Fitur – fitur ini dimaksudkan untuk membantu
pemakai mengidentifikasikan kaki – kaki terminal. Terminal – terminal
nya diberi label c, b, dan e yang merupakan singkatan dari kolektor,
basis dan emitor. Ada 2 jenis transistor berdasarkan arus inputnya (BJT)
dan tegangan inputnya (FET).
Berikut ulasan 2 transistor tersebut:
1. BJT (Bipolar junction Transistor)
Transistor jenis ini merupakan transistor yang mempunyai 2
dioda, terminal positif dan negatifnya berdempet sehingga ada 3
terminal. Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal
basis dapat menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar
pada terminal kolektor. Prinsip inilah yang mendasari penggunaan
transistor sebagai penguat elektronik.
2. FET (Field Effect Transistor)
Transistor FET dibagi menjadi 2 macam, yaitu junction FET
(JFET) dan Insulated Gate FET (IGFET) atau juga dikenal dengan
sebutan metal oxide silikon FET (MOSFET). Berbeda dengan
12. 8
MOSFET terminal gate dalam JFET membentuk sebuah dioda
dengan kanal (materi semiconductor antara Source dengan drain).
Dari sebuah fungsi, hal ini membuat N-chanel JFET menjadi sebuah
versi solid state dari tabung vakum yang juga membentuk sebuah
dioda antara grade dan katoda.
Untuk menggunakan sebuah BJT kita harus menyambungkan
nya sedemikian rupa sehingga: 1. Terminal emitter BJT adalah
terminal dengan polaritas paling negatife. 2. Terminal kolektor
beberapa volt lebih positif dibandingkan terminal emitor. 3.
Terminal basis lebih positif 0,7 volt atau sedikit lebih besar dari
terminal emitor nya.
Dengan kondisi – kondisi ini kita dapat mengetahui bahwa : 1.
Arus yang relatif kecil mengalir menuju basis. 2. Arus dengan nilai
yang jauh lebih besar mengalir menuju kolektor. 3. Arus basis dan arus
kolektor mengalir keluar dari transistor melalui emitor.
Transistor Sebagai Switching :
Disamping sebagai penguat, transistor juga sering digunakan
sebagai switching untuk mengontrol suatu beban dengan arus kecil,
medium, atau arus besar dengan aplikasi – aplikasi industri.
Pada penggunaan transistor sebagai switching tegangan nol volt
pada Vbe transistor jenis NPN berarti mengaktifkan transistor tersebut
sebagai saklar dengan keadaan terbuka, sedangkan memberi tegangan ≥
0,7 volt untuk transistor silikon dan ≥ 0,3 volt untuk transistor
germanium pada Vbe transistor akan memfungsikan transistor itu
sebagai saklar dengan keadaan tertutup. Sedangkan pada transistor jenis
PNP tegangan nol justru akan membuat transistor tersebut bekerja
sebagai saklar dalam keadaan tertutup. Pada keadaan transistor sebagai
saklar tertutup maka arus Ic dari transistor itu akan mengalir melalui Rc
melalui ground, sedangkan pada keadaan transistor sebagai saklar
terbuka maka arus Ic akan tertahan sampai Rc saja.
13. 9
2.1.5 Light Dependent Resistor (LDR)
Light Dependent Resistor atau yang biasa disebut LDR adalah
jenis resistor yang nilainya berubah seiring intensitas cahaya yang
diterima oleh komponen tersebut. Biasa digunakan sebagai detector
cahaya atau pengukur besaran konversi cahaya.
Light Dependent Resistor, terdiri dari sebuah cakram
semikonduktor yang mempunyai dua buah elektroda pada
permukaannya, Pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram
tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil,
Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrik.
Artinya pada saat cahaya redup LDR menjadi konduktor yang buruk,
atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat
gelap atau cahaya redup.
Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron yang lepas
dari atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan ada lebih
banyak elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat
cahaya terang LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga
LDR memiliki resistansi yang kecil pada saat cahaya terang dan bila
dalam keadaaan gelap nilai resistansinya akan bertambah.
1. Prinsip Kerja LDR
Pada sisi bagian atas LDR terdapat suatu garis atau jalur
melengkung yang menyerupai bentuk kurva. Jalur tersebut terbuat
dari bahan cadmium sulphida yang sangat sensitif terhadap
pengaruh dari cahaya. Jalur cadmium sulphida yang terdapat pada
LDR jalur cadmium sulphida dibuat melengkung menyerupai kurva
agar jalur tersebut dapat dibuat panjang dalam ruang (area) yang
sempit. Cadmium sulphida (CdS) merupakan bahan semi-konduktor
yang memiliki gap energi antara elektron konduksi dan elektron
valensi. Ketika cahaya mengenai cadmium sulphida, maka energi
proton dari cahaya akan diserap sehingga terjadi perpindahan dari
band valensi ke band konduksi. Akibat perpindahan elektron
14. 10
tersebut mengakibatkan hambatan dari cadmium sulphida berkurang
dengan hubungan kebalikan dari intensitas cahaya yang mengenai
LDR.
2. Karakteristik LDR
a. Laju Recovery
Bila sebuah LDR dibawa dari suatu ruangan dengan
level kekuatan cahaya tertentu kedalam suatu ruangan yang
gelap sekali, maka bisa kita amati bahwa nilai resistansi dari
LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada keadaan
ruangan gelap tersebut, Namun LDR tersebut hanya akan bisa
mencapai harga dikegelapan setelah mengalami selang waktu
tertentu dan suatu kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu.
Harga ini ditulis dalam K Ω /detik. untuk LDR type arus
harganya lebih besar dari 200 K Ω /detik (selama 20 menit
pertama mulai dari level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut
akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat
gelap ke tempat terang yang memerlukan waktu kurang dari 10
ms untuk mencapai resistansi yang sesuai dengan level cahaya
400 lux.
b. Respon Spektral
LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk
setiap panjang gelombang cahaya yang jatuh padanya yaitu
warna. Bahan yang biasa digunakan sebagai penghantar arus
listrik yaitu tembaga, alumunium, baja, emas, dan perak. Dari
kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar yang
paling banyak digunakan karena mempunyai daya hantar yang
baik. Sensor ini sebagai pengindera yang merupakan eleman
yang pertama – tama menerima energi dari media untuk
memberi keluaran berupa perubahan energi. Sensor terdiri
berbagai macam jenis serta media yang digunakan untuk
15. 11
melakukan perubahan. Media yang digunakan misalnya: panas,
cahaya, air, angin, tekanan, dan lain sebagainya.
Sedangkan pada rangkaian ini menggunakan sensor LDR
yang menggunakan intensitas cahaya, selain LDR dioda foto
juga menggunakan intensitas cahaya atau yang peka terhadap
cahaya (photo conductivecell). Pada rangkaian elektronika,
sensor harus dapat mengubah bentuk – bentuk energi cahaya ke
energi listrik, sinyal listrik ini harus sebanding dengan besar
energi sumbernya. Pada karakteristik diatas dapat dilihat bila
cahaya mengenai sensor itu maka harga tahanan akan
berkurang. Perubahan yang dihasilkan ini tergantung dari bahan
yang digunakan serta dari cahaya yang mengenainya.
2.1.6 Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain
untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di
antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding
dengan arus yang mengalir. Resistor digunakan sebagai bagian dari
jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu
komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari
bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat
yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya
listriknya yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien
suhu, desah listrik, dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan
kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak(PCB), bahkan sirkuit
terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit,
kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan
arus rangkaian agar tidak terbakar. Resisitor merupakan salah satu
komponen elektronika yang bersifat pasif dimana komponen ini tidak
membutuhan arus listrik untuk berkerja. Resisitor memiliki sifat
16. 12
menghambat arus listrik dan resistor sendiri memiliki nilai besaran
hambatan yaitu ohm dan dituliskan dengan simbol Ω.
Sesuai dengan nama dan kegunaanya untuk membatasi atau
menghambat arus listrik yang melewatinya dalam suatu rangkaian maka
resistor mempunyai sifat resistif (menghambat) yang umunya terbuat
dari bahan karbon. Hal ini bisa terjadi karena resistor yang memiliki
dua kutub akan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya.
Dengan mengatur besarnya arus yang mengalir, kita dapat mengatur
alat elektronik untuk melakukan berbagai hal.
Selain untuk membatasi atau menghambat arus listrik, resistor
mempunyai kegunaan atau fungsi lainnya, diantara nya adalah sebagai
berikut :
1. Sebagai pembagi arus
2. Sebagai pembagi tegangan
3. Sebagai penurun tegangan
4. Sebagai penghambat arus listrik
5. Menghambat arus listrik
6. Pengatur volume (potensiometer)
7. Pengatur kecepatan motor (rheostat), dll.
2.1.7 Light Emitting Diode (LED)
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah
komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik
ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang
terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang
dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor
yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah
yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada
Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik
lainnya.
17. 13
LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari
Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang
memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED
hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias
forward) dari Anoda menuju ke Katoda.
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping
sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses
doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan
ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga
menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED
dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke
Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah
ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan
positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan
melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu
warna).
2.1.8 Potensiometer
Potensiometer adalah komponen elektronika yang sebenarnya
termasuk salah satu jenis dari resistor. Ya, potensiometer merupakan
jenis resistor yang nilai resistansinya dapat diatur sesuai keinginan
(resistor variabel). Secara struktur, potensiometer terdiri dari tiga kaki
dan sebuah tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya.
Fungsi utama dari potensiometer sebenarnya adalah untuk
menghasilkan nilai resistansi bervariasi sesuai dengan nilai yang
dikehendaki. Cara mengatur nilai resistansinya adalah dengan memutar
tuas pengatur. Namun saat dipalikasikan dalam berbagai macam
rangkaian elektronika, potensiometer juga berfungsi sebagai :
1. Pembagi tegangan
2. Pengatur volume di perangkat audio seperti amplifier
3. Aplikasi switch TRIAC
18. 14
4. Pengatur tegangan pada rangkaian adaptor atau power
supply
5. Pengendali level sinyal
2.1.9 IC LM358
LM358 IC adalah kekuatan besar, rendah serta gampang dipakai
dual channel op-amp IC. Ini dirancang serta diperkenalkan oleh
semikonduktor nasional. Ini terdiri dari dua kompensasi internal, gain
tinggi, op-amp independen. IC ini dirancang untuk khusus beroperasi
dari catu daya tunggal melewati beberapa tegangan. IC LM358
terdapat dalam paket berkapasitas chip serta software op amp ini
tergolong rangkaian op-amp konvensional, blok penguatan DC, serta
amplifier transduser.
21. 17
3.4 Cara Kerja Rangkaian
Dalam rangkaian tersebut terdapat sebuah komponen LDR yang
berfungsi sebagai sensor cahaya. Selain itu juga terdapat sebuah resistor
variable yang bisa digunakan untuk mengatur sensitifitas senseor cahaya
dalam menerima atau merespon cahaya yang ada di sekitar.
Didalam skema rangkaian tsb terdapat IC LM358 yg bekerja sebagai
komparator. Sementara transistor BC548 akan berpungsi sebagai saklar on
dan off untuk menyalakan relay yg ada di dalam rangkaian. Sedangkan
rangkaian variable resistor dgn besaran 10K akan mengatur sensitifitas dari
lampu jalan otomatis tersebut dan LDR berfungsi sebagai sensor cahaya
apabila disekitar rangkaian lampu tersebut gelap, maka hal ini dapat di
kontrol dengan memvariasikan Variable Resistor 10K tersebut dengan
tegangan di pin 3 / LDR akan lebih besar dari tegangan yg terdapat di pun 2,
dan juga output komparator naik. Hal ini tentu saja bisa menyebabkan
transistor akan menyala dan juga akan terhubung maka lampu jalan akan
menyala.
Secara garis besarnya apabila sensor LDR terkena cahaya terang maka
LDR akan mengirim pulsa pulsa ke IC LM358 yg menyebabkan seluruh
rangkaian bekerja untuk mematikan lampu dan begitu juga sebaliknya.
Prinsip kerja dari rangkaian ini sangat sederhana. Pada saat kondisi cahaya
terang, LDR akan menerima banyak cahaya sehingga membuat nilai
resistansinya menjadi tinggi dan listrik tidak bisa mengalir. Hal tersebut
membuat saklar dalam kondisi off sehingga lampu menjadi mati.
Sebaliknya pada saat kondisi cahaya gelap, LDR tidak menerima
cahaya yang mengakibatkan nilai resistansinya menjadi rendah. Tentu listrik
akan bisa mengalir dan menyebababkan saklar dalam kondisi on dan lampu
menyala.
22. 18
3.5 Anggaran
BARANG DAN BAHAN JUMLAH HARGA SATUAN HARGA TOTAL
PCB 1 7000 7000
Baterai 9v 1 6000 6000
Socket baterai 9v 1 1500 1500
IC LM358 1 5000 5000
Socket IC 1 500 500
Kabel (meter) 5 2000 10000
Transistor BC547 1 1000 1000
Light Dependent resistor 1 5000 5000
Resistor 1K 1 200 200
Resistor 10K 1 300 300
Resistor 680 1 300 300
LED 6 500 3000
Potensiometer 1 1000 1000
Timah (m) 2 1000 1000
TOTAL HARGA 41800
24. 20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Lampu otomatis merupakan rangkaian yang menggunakan LDR
sebagai sensor. Ketika cahaya gelap, lampu akan menyala. Dan ketika cahaya
terang, lampu akan mati. Lampu yang digunakan menggunakan LED.
Pengujian dilakukan dalam dua kondisi yaitu dengan cahaya dan tanpa
cahaya melalui tahap kalibrasi dan pengujian.
4.2 Saran
Pada project ini, alat yang telah dirancang dengan baik, namun masih
memerlukan pengembangan lebih lanjut agar sistem penerangan otomatis ini
semakin pintar dan efisien. Perlunya penambahan jenis sensor yang
digunakan, tidak hanya LDR namun juga dapat menggunakan sensor lain
seperti sensor PIR (Passive infrared).
26. 22
KATA PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.
Ciputat, Juni 2019
Penyusun