Cara kerja rangkaian up counter dan down counterPT.goLom na
http://technomoderen.blogspot.com/
http://technomoderen.blogspot.com
Note : bila sobat mau cari2 bahan gak ketemu , sobat bisa request kok sma sya ...
:D
mumpung hti ane lg baik neh , hehehe
info lebih lanjut
hub : Riszqi Pujangga (facebook)
081990334647 (sms) no call, krn ane kerja lembur ..... :)
dan sobat bsa juga kunjungi my web di atas,
thanks
Cara kerja rangkaian up counter dan down counterPT.goLom na
http://technomoderen.blogspot.com/
http://technomoderen.blogspot.com
Note : bila sobat mau cari2 bahan gak ketemu , sobat bisa request kok sma sya ...
:D
mumpung hti ane lg baik neh , hehehe
info lebih lanjut
hub : Riszqi Pujangga (facebook)
081990334647 (sms) no call, krn ane kerja lembur ..... :)
dan sobat bsa juga kunjungi my web di atas,
thanks
Presentasi ini merupakan ini merupakan kelanjutan berupa penjelasan tentang teorema Thevenin yang disarikan dari video tutorial Prof.Dr. C.B. Bangal (Youtube) dan beberapa referensi lainnya. Teorema Thevenin merupakan salah satu teorema dalam analisis rangkaian elektronik. Terkadang mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami teorema ini. Prof. Dr. C.B. Bangal mengajak kita untuk memahami teorema ini langsung dengan penerapan soal. Keterangan dari Prof. Dr. C.B. Bangal tersebut saya ubah dalam bentuk slide bahasa Indonesia. Semoga dapat bermanfaat bagi para mahasiswa/pelajar yang sedang belajar dasar-dasar analisis rangkaian elektronika. Selamat belajar dan semoga sukses!
SUBTRACTOR
Rangkaian Pengurang (Subtractor)
merupakan Suatu Rangkian Pengurangan 2 buah bilangan biner yang dimana rangkian ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1. HALF SUBTRACTOR
Half Subtractor merupakan suatu rangkian yang dapat digunakan untuk mengurangi 1 bit bilangan biner. Half subtractor memiliki 2 buah terminal input dan 2 buah terminal output, yaitu SUMMURY OUT(SUM) dan BORROW OUT(CARRY).
2. FULL SUBTRACTOR
Fulla Subtractor merupakan pengurangan dua buah biner yang berjumlah lebih dari 1 bit. Hasil pengurangan dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu SUMMARY OUT(SUM) dan BORROW OUT (CARRY).
DOWNLOAD FILE
https://myscience-life.blogspot.co.id/2017/12/half-and-full-subtractor.html
Presentasi ini merupakan ini merupakan kelanjutan berupa penjelasan tentang teorema Thevenin yang disarikan dari video tutorial Prof.Dr. C.B. Bangal (Youtube) dan beberapa referensi lainnya. Teorema Thevenin merupakan salah satu teorema dalam analisis rangkaian elektronik. Terkadang mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami teorema ini. Prof. Dr. C.B. Bangal mengajak kita untuk memahami teorema ini langsung dengan penerapan soal. Keterangan dari Prof. Dr. C.B. Bangal tersebut saya ubah dalam bentuk slide bahasa Indonesia. Semoga dapat bermanfaat bagi para mahasiswa/pelajar yang sedang belajar dasar-dasar analisis rangkaian elektronika. Selamat belajar dan semoga sukses!
SUBTRACTOR
Rangkaian Pengurang (Subtractor)
merupakan Suatu Rangkian Pengurangan 2 buah bilangan biner yang dimana rangkian ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1. HALF SUBTRACTOR
Half Subtractor merupakan suatu rangkian yang dapat digunakan untuk mengurangi 1 bit bilangan biner. Half subtractor memiliki 2 buah terminal input dan 2 buah terminal output, yaitu SUMMURY OUT(SUM) dan BORROW OUT(CARRY).
2. FULL SUBTRACTOR
Fulla Subtractor merupakan pengurangan dua buah biner yang berjumlah lebih dari 1 bit. Hasil pengurangan dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu SUMMARY OUT(SUM) dan BORROW OUT (CARRY).
DOWNLOAD FILE
https://myscience-life.blogspot.co.id/2017/12/half-and-full-subtractor.html
Rural urban partnerships - An integrated approach to economic development, by...OECD Governance
Stronger connections between urban and rural areas facilitate better access to jobs, amenities and services. The OECD looks at how governance can evolve to help manage this integration and influence the prosperity of places and people. For further information see http://www.oecd.org/gov/rural-urban-linkages.htm
Health care has undergone many changes within in the last few years. This presentation identifies the 5 macro-trends associated with the future of health care in the United States.
Rural urban partnership for economic developmentOECD Governance
13th European Week of Regions and Cities, presentation made on 12-15 October in Brussels, Belgium by Paolo Veneri, Economist, Regional Development Policy, OECD.
www.oecd.org/gov/regional-policy/
Pada saat musim hujan, mayoritas orang merasa cemas ketika mereka sedang menjemur pakaian. Rasa cemas tersebut akan bertambah pada saat menjemur pakaian namun sedang berada diluar rumah, dan dirumah sedang tidak ada orang. Dari kejadian itu orang jadi enggan menjemur pakain ditempat yang terbuka, karena kawatir jemuranya basah terkena air hujan. Ketika musim hujan mayoritas orang menjemur pakaian diteras rumah, hal ini dilakukan untuk menghindari jemuran pakaian terkena air hujan ketika ditinggal pemiliknya beraktifitas diluar rumah. Dari gambaran masalah diatas, penulis menemukan ide untuk membuat alat penarik jemuran yang bisa bekerja secara otomatis. Alat tersebut menggunakan microcontroler Arduino Uno ditambah dengan sensor hujan dan sensor Light Dependent Resistor. Cara kerja alat ini adalah mendeteksi cuaca disekitar melalui sensor hujan dan sensor LDR, ketika sensor tidak menerima cahaya maka alat akan menterjemahkan akan terjadi hujan, sehingga alat akan menarik jemuran ketempat yang terlindung dari air hujan. Ketika sensor mendeteksi sinar matahari alat akan menterjemahkan bahwa cuaca disekitar panas, sehingga alat akan menarik jemuran ketempat yang terkena sinar matahari. Sedangkan sensor hujan mendeteksi tetesan dari air hujan.Harapan dengan terciptanya alat penarik jemuran otomatis mampu membantu masyarakat mengurangi rasa cemas ketika menjemur pakaian dimusim penghujan.
Line Follower Robot adalah robot yang memiliki sensor pengikut garis warna hitam atau putih dimana led sebagai indikator cahaya dan photo dioda sebagai penangkap cahaya.
Materi Kuliah 3 - budaya populer & budaya massa.pptxnuzzayineffendi52
**Budaya Populer (Pop Culture)**
Budaya populer adalah serangkaian praktik, kepercayaan, dan objek yang dominan dalam masyarakat pada waktu tertentu. Ini mencakup berbagai aspek seperti musik, film, fashion, teknologi, dan media sosial yang dinikmati oleh banyak orang. Budaya populer sering dipengaruhi oleh selebriti, tren media, dan perkembangan teknologi, serta cepat berubah sesuai dengan preferensi publik. Contoh budaya populer meliputi fenomena seperti K-pop, serial TV seperti "Game of Thrones," dan aplikasi seperti TikTok. Budaya populer seringkali mencerminkan nilai-nilai dan norma-norma yang diterima secara luas dalam masyarakat, tetapi juga bisa menjadi tempat bagi inovasi dan perubahan sosial.
**Budaya Massa (Mass Culture)**
Budaya massa adalah budaya yang diproduksi dan didistribusikan secara massal kepada publik oleh industri media dan hiburan. Ini mencakup produk-produk seperti film Hollywood, musik pop, acara TV, dan iklan yang dirancang untuk menjangkau audiens yang luas. Budaya massa sering kali diproduksi dengan tujuan komersial dan cenderung mengikuti formula yang dapat diterima secara luas untuk memaksimalkan daya tarik dan keuntungan. Karakteristik utama dari budaya massa adalah homogenisasi konten, di mana produk budaya yang dihasilkan cenderung seragam dan dapat diterima oleh berbagai kelompok masyarakat. Budaya massa seringkali dikritik karena dianggap mengurangi keragaman budaya dan mempromosikan konsumerisme.
Meskipun keduanya saling berkaitan, perbedaan utama antara budaya populer dan budaya massa terletak pada bagaimana budaya tersebut diproduksi, didistribusikan, dan diterima oleh publik. Budaya populer lebih bersifat dinamis dan reflektif terhadap tren yang muncul dari masyarakat itu sendiri, sementara budaya massa lebih bersifat terorganisir dan diproduksi untuk konsumsi massal.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
5. RANGKAIAN DAN KOMPONEN
Rangkaian Komponen
Resitor 1k
Potensiometer
Baterai
Ligth Dependent Resistor (LDR)
Light Emitting Diode (LED)
Transistor 2N222
6. PENGUJIAN TEORI
Rldr = 1.5 Kohm
Cahaya gelap
Cahaya terang
Rldr = 180 Kohm
Vb = 1.5k/(1.5k+1k+20k) * 3V = 0.2V
Vb = 180k/(180k+1k+20k) * 3V = 2.69V LED menyala (I=3mA)
LED mati (I=0 mA)
Transistor off
Transistor on
10. HASIL PENGUJIAN & ANALISIS
Luar Ruangan
Dalam Ruangan
Teori vs Praktek
Prototipe lampu otomatis
Pada breadboard
11. HASIL PENGUJIAN
Kalibrasi
Rpot = 51 k-ohm
Pengujian
Terang
Lampu menyala - arus Id = 3 mA Lampu mati - arus Id = 0 mA
Gelap
Luar Ruangan
12. HASIL PENGUJIAN
Kalibrasi
Rpot = 51 k-ohm
Pengujian
Terang
Lampu menyala- arus Id = 3 mA Lampu mati - arus Id = 0 mA
Gelap
Dalam Ruangan
13. ANALISIS
Parameter Teori Praktek Error
Rpot 15k 20k 25%
I terang 0 mA 0 mA 0%
I gelap 3 mA 2.65 mA 13.21%
Parameter Teori Praktek Error
Rpot 50k 51k 1.96%
I terang 0 mA 0 mA 0%
I gelap 3 mA 2.63 mA 14.07%
Perbandingan Teori dan Praktek
Dalam ruangan Luar
ruangan
14. KESIMPULAN
• Lampu otomatis merupakan rangkaian yang menggunakan LDR sebagai sensor.
Ketika cahaya gelap, lampu akan menyala. Dan ketika cahaya terang, lampu akan
mati.
• Simulasi dan pengujian dilakukan dalam dua kondisi yaitu didalam ruangan dan
diluar ruangan melalui tahap kalibrasi dan pengujian.