Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
SERTIFIKASI GURU
1. PROGRAM SERTIFIKASI GURU DAN
MANFAATNYA BAGI PENGEMBANGAN
KEPROFESIONALAN GURU
SERTA HAMBATANNYA
(Dari Tinjauan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis)
FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN
2. RUMUSAN MASALAH :
1. Apakah yang dimaksud Sertifikasi Guru?
2. Apakah tujuan dan manfaat sertifikasi guru bagi
pengembangan keprofesionalan guru?
3. Apakah hambatan dalam pelaksanaan program
sertifikasi guru?
TUJUAN :
1. Untuk menjelaskan pengertian sertifikasi guru.
2. Untuk menjelaskan tujuan dan manfaat sertifikasi guru
bagi pengembangan keprofesionalan guru.
3. Untuk menjelaskan hambatan dalam pelaksanaan
program sertifikasi guru.
3. Landasan Hukum
1. FILOSOFIS
Sertifikasi guru jika dipandang dari sudut filsafat Pendidikan akan menjawab tiga
pertanyaan pokok yaitu:
(1) Apakah sertifikasi guru? Secara filsafat ontologi maka membahas makna atau definisi
sertifikasi
(2) Apa yang hendak dicapai (tujuan) dan Bagaimana pelaksanaannya? Pada filsafat kajian
epistimologi, Menurut Departemen Pendidikan Nasional megungkapkan tentang tujuan
sertifikasi guru
(3) Apakah manfaatnya? Kajian aksiologi pada filsafat tentang sertifikasi guru membahas
mengenai nilai guna atau manfaat adanya sertifikasi guru
4. 2. YURIDIS
a) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
b) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
c) Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
d) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2010.
e) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru.
f) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan.
g) Keputusan Mendiknas Nomor 022/P/2009 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru
Dalam Jabatan.
h) Keputusan Mendiknas Nomor 076/P/2011 tentang Pembentukan Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG).
i) Keputusan Mendiknas Nomor 075/P/2011 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru
dalam Jabatan.
j) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sertifikasi bagi
Guru Dalam Jabatan.
5. 3. SOSIOLOGIS
Proses sosial menjadi guru professional yang tersertifikasi dimulai dari interaksi sosial, interaksi
dan proses sosial menurut Pidarta (2007:153) didasari faktor (1) imitasi, (2) sugesti, (3)
identifikasi dan (4) simpati
4. PSIKOLOGIS
Titik tolak atau dasar psiologi dalam sertifikasi guru adalah keinginan para guru meningkatkan
kualitas professional dan kesejahteraan baik atas kesadaran masing-masing individu ataupun atas
pengaruh lingkungan, dimana kualitas professional guru merupakan tujuan utama sedangkan
kesejahteraan merupakan tujuan berikutnya
7. PRINSIP SERTIFIKASI GURU
1. Dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel
2. Berujung pada peningkatan mutu pendidikan nasional
melalui peningkatan guru dan kesejahteraan guru
3. Dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan
4. Dilaksanakan secara terencana dan sistematis.
5. Jumlah peserta sertifikasi guru ditetapkan oleh
pemerintah.
8. 1
4
2
3
SYARAT SERTIFIKASI GURU
persyaratan akademik :
1. Bagi guru TK, kualifikasi akademik minimum D4/S1, latar
belakang pendidikan tinggi di bidang PAUD, Sarjana
Kependidikan lainnya, dan Sarjana Psikologi.
2. Bagi guru SD/MI kualifikasi akademik minimum D4/S1 latar
belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan SD/MI,
kependidikan lain, atau psikologi.
3. Bagi guru SMP/MTs dan SMA/MA/SMK, kualifikasi akademik
minimal D4/S1 latar belakang pendidikan tinggi dengan
program pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan.
4. Bagi guru yang memiliki prestasi istimewa dalam bidang
akademik, dapat diusulkan mengikuti ujian sertifikasi
berdasarkan rekomendasi dari kepala sekolah, dewan guru,
dan diketahui serta disahkan oleh kepala cabang dinas dan
kepala dinas pendidikan.
9. 1
4
2
3
persyaratan Non akademik :
1. Umur guru maksimal 56 tahun pada saat mengikuti ujian
sertifikasi.
2. Prioritas keikutsertaan dalam ujian sertifikasi bagi guru
didasarkan pada jabatan fungsional, masa kerja, dan
pangkat/golongan.
3. Bagi guru yang memiliki prestasi istimewa dalam
nonakademik, dapat diusulkan mengikuti ujian sertifikasi
berdasarkan rekomendasi dari kepala sekolah, dewan guru,
dan diketahui serta disahkan oleh kepala cabang dinas dan
kepala dinas pendidikan.
4. Jumlah guru yang dapat mengikuti ujian sertifikasi di tiap
wilayah ditentukan oleh Ditjen PMPTK berdasarkan prioritas
kebutuhan
10. TUJUAN SERTIFIKASI GURU
(Kajian Epistimologis)
Meningkatkan kompetensi guru dalam
bidang ilmunya
Memantapkan kemampuan mengajar
guru
Menentukan kelayakan kompetensi
seseorang sebagai agen pembelajaran.
Sebagai persyaratan untuk memasuki atau
memangku jabatan professional sebagai pendidik.
Mengembangkan kompetensi guru secara holistik
sehingga mampu bertindak secara profesional.
Meningkatkan kemampuan guru dalam kegiatan
penelitian dan kegiatan ilmiah lain, serta
memanfaaatkan teknologi komunikasi informasi untuk
kepentingan pembelajaran dan perluasan wawasan
Pada filsafat kajian epistimologi, Menurut Departemen
Pendidikan Nasional megungkapkan bahwa tujuan sertifikasi
guru adalah menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan
tugas sebagai agen pembelajaran, meningkatkan profesionalisme
guru, meningkatkan proses, hasil pendidikan, mempercepat
tujuan pendidikan nasional dan bagaimana proses pelaksanaan
sertifikasi guru dalam pendidikan
11. Menurut Wibowo
(Mulyasa :2004)
sertifikasi bertujuan
sebagai berikut
• Melindungi profesi pendidik dan tenaga kependidikan
• Melindumgi masyarakat dari praktik-praktik yang tidak kompeten,
sehingga merusak citra pendidik dan tenaga kependidikan
• Membantu dan melindungi lembaga penyelenggaraan
pendidikan,dengan menyediakan rambu-rambu dan instrumen untuk
melakukan seleksi terhadap pelamar yang kompeten
• Membangun citra masyarakat terhadap profesi pendidik dan tenaga
kependidikan.Memberikan solusi dalam rangka meningkatkan mutu
pendidik dan tenaga kependidikan.
12. Manfaat Sertifikasi Guru
1. Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang
tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi
guru..
2. Melindungi masyarakat dari praktik-
praktik pendidikan yang tidak
berkualitas dan tidak profesional. 4. Meningkatkan kesejahateraan guru
3. Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan
tenaga kependidikan (LPTK) dari keinginan
internal dan tekanan eksternal yang menyimpang
dari ketentuan-ketentuan yang berlaku