Selama proses penilaian kinerja operasi manajemen perusahaan, salah satu kriteria penting yang digunakan sebagai ukuran kinerja keuangan adalah kemampuan perusahaan menghasilkan profit/laba.
Profit/laba yang diperoleh perusahaan setiap tahun dari penjualan produk akan menciptakan kekayaan bagi perusahaan. Profit/laba yang terakumulasi dari tahun ke tahun ini akan terus menambah aset perusahaan dan kekayaan pemegang saham dari waktu ke waktu. Semakin besar profit tahunan yang diperoleh semakin besar pula pertambahan kekayaan perusahaan. Semakin besar kekayaan yang bisa diperoleh profit tahunan semakin dekat perusahaan dengan tujuan yang ingin dicapai.
Profitabilitas adalah ukuran kemampuan manajemen perusahaan dalam menghasilkan keuntungan selama suatu periode tertentu. Karena terdapat dua komponen utama dalam menghasilkan laba, yaitu pendapatan dan beban, maka ukuran perbandingan pendapatan dan beban dalam berbagai elemen/unsur pendukungnya akan menjadi ukuran penilai dalam mengukur profitabilitas manajemen sebuah badan usaha.
Pertumbuhan Usaha Tinggi
Pendapatan perusahaan diperoleh dari penjualan produk dan nilai penjualan yang diperoleh perusahaan menunjukkan penerimaan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan perusahaan. Namun, selain nominal penjualan yang perlu diperhatikan, volume penjualan juga harus mendapatkan perhatian. Nominal penjualan dipengaruhi oleh volume penjualan dan harga jual per unit produk.
Pertumbuhan Usaha Tinggi
Pendapatan perusahaan diperoleh dari penjualan produk dan nilai penjualan yang diperoleh perusahaan menunjukkan penerimaan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan perusahaan. Namun, selain nominal penjualan yang perlu diperhatikan, volume penjualan juga harus mendapatkan perhatian. Nominal penjualan dipengaruhi oleh volume penjualan dan harga jual per unit produk.
Pertumbuhan Usaha Tinggi
Pendapatan perusahaan diperoleh dari penjualan produk dan nilai penjualan yang diperoleh perusahaan menunjukkan penerimaan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan perusahaan. Namun, selain nominal penjualan yang perlu diperhatikan, volume penjualan juga harus mendapatkan perhatian. Nominal penjualan dipengaruhi oleh volume penjualan dan harga jual per unit produk.
3. Seluruh kegiatan operasi perusahaan dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu
membangun kekayaan bagi badan usaha tersebut. Karena itu, kegiatan operasi harus
dilakukan secara efisien dan efektif. Efisiensi berkaitan dengan penghematan waktu, tenaga,
dan biaya dalam berbagai kegiatan operasi yang dilakukan perusahaan. Efektivitas terkait
dengan ketepatan pencapaian sasaran dalam menghasilkan dan menjual produk perusahaan.
Kemampuan manajemen perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasi yang efisien dan
efektif disebut sebagai kinerja manajemen. Sementara itu, kinerja operasi perusahaan
merupakan prestasi kerja manajemen perusahaan dalam menjalankan kegiatan produksi dan
distribusi. Karena semua kegiatan operasi perusahaan diukur dengan menggunakan satuan
uang, maka kinerja operasi juga akan diukur dengan standar keuangan yang disepakati
bersama.
4. Selama proses penilaian kinerja operasi manajemen perusahaan, salah satu kriteria penting
yang digunakan sebagai ukuran kinerja keuangan adalah kemampuan perusahaan
menghasilkan profit/laba.
Profit/laba yang diperoleh perusahaan setiap tahun dari penjualan produk akan menciptakan
kekayaan bagi perusahaan. Profit/laba yang terakumulasi dari tahun ke tahun ini akan terus
menambah aset perusahaan dan kekayaan pemegang saham dari waktu ke waktu. Semakin
besar profit tahunan yang diperoleh semakin besar pula pertambahan kekayaan perusahaan.
Semakin besar kekayaan yang bisa diperoleh profit tahunan semakin dekat perusahaan
dengan tujuan yang ingin dicapai.
Profitabilitas adalah ukuran kemampuan manajemen perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan selama suatu periode tertentu. Karena terdapat dua komponen utama dalam
menghasilkan laba, yaitu pendapatan dan beban, maka ukuran perbandingan pendapatan dan
beban dalam berbagai elemen/unsur pendukungnya akan menjadi ukuran penilai dalam
mengukur profitabilitas manajemen sebuah badan usaha.
5. 1. Pertumbuhan Usaha Tinggi
Pendapatan perusahaan diperoleh dari penjualan produk
dan nilai penjualan yang diperoleh perusahaan
menunjukkan penerimaan masyarakat terhadap produk
yang dihasilkan perusahaan. Namun, selain nominal
penjualan yang perlu diperhatikan, volume penjualan
juga harus mendapatkan perhatian. Nominal penjualan
dipengaruhi oleh volume penjualan dan harga jual per
unit produk.
3. Pemanfaatan Aset yang Tinggi
Jumlah laba yang lebih besar yang diperoleh suatu
perusahaan tidak selalu lebih baik dibandingkan
dengan jumlah laba perusahaan lain. Jumlah laba
yang diperoleh suatu perusahaan harus
diperbandingkan dengan jumlah aset yang digunakan
untuk memperoleh laba tersebut. Efektivitas
pemanfaatan aset sebuah perusahaan akan tercermin
dari perbandingan jumlah laba yang diperoleh dengan
jumlah aset yang digunakan untuk memperoleh laba
tersebut.
2. Tingkat Laba yang terkendali
Laba (profit) adalah selisih antara nilai penjualan dan
berbagai beban usaha pada periode yang sama.
Akumulasi laba yang diperoleh perusahaan selama
beberapa tahun akan meningkatkan aset perusahaan
melalui pertumbuhan penjualan produk.
6. untuk mencapai profitabilitas yang diinginkan oleh manajemen perusahaan, perlu
diperhatikan dua elemen atau unsur penting yang mempengaruhi tingkat profitabilitas
tersebut, yaitu pendapatan dan beban usaha.
1. Pendapatan
Terdapat dua hal yang mempengaruhi nilai penjualan sebuah produk, yaitu volume dan harga
produk tersebut. Kombinasi dari volume produk yang dijual dengan harga jual per unit produk
akan menghasilkan nilai penjualan produk selama periode waktu tertentu.
2. Beban Usaha
Beban adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh barang
dan jasa. Pengorbanan ekonomis yang dilakukan perusahaan ini biasanya berupa uang yang
dibayarkan kepada berbagai pihak yang menjual barang dan jasa tersebut
Laba Kotor > Beban Operasi = Laba
Laba Kotor < Beban Operasi = Rugi
7. Meningkatkan pendapatan
dibandingkan tahun
sebelumnya dengan tetap
mempertahankan jumlah
beban usaha tidak
mengalami peningkatan
pada tingkat yang sama
Meningkatkan pendapatan
dibandingkan tahun
sebelumnya dan berusaha
melakukan pengurangan
beban usaha
Mempertahankan
pendapatan dalam jumlah
yang relatif sama dengan
tahun sebelumnya dan
melakukan pengurangan
jumlah berbagai beban
usaha
8. Laba kotor adalah selisih antara nilai
penjualan produk perusahaan dan beban
pokok penjualan. Beban pokok penjualan
adalah harga beli dari produk yang telah
terjual selama suatu periode tertentu.
Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
adalah perbandingan antara laba yang
diperoleh dari penjualan produk dan nilai
penjualan produk sebelum dikurangi beban
operasi
Rasio marjin laba kotor menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dari setiap seribu rupiah penjualan
produk sebelum dikurangi dengan berbagai beban operasi
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menciptakan nilai tambah bagi produk yang
dihasilkannya. Kemampuan menciptakan nilai tambah ini
ditunjukkan oleh jumlah keuntungan yang diperoleh dari
setiap seribu rupiah penjualan produk perusahaan.
Kemampuan menghasilkan keuntungan dari penjualan produk
tersebut ditunjukkan dengan persentase laba dari penjualan.
9. Marjin laba (profit margin)
adalah perbandingan antara
laba usaha yang diperoleh
perusahaan pada suatu
periode tertentu dan
pendapatan dari penjualan
produk pada periode yang
sama
Rasio ini berguna untuk
mengukur tingkat efektivitas
perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dari
penjualan produk dengan
melihat besarnya laba yang
diperoleh dalam hubungannya
dengan penjualan
Rasio marjin laba menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari setiap
seribu rupiah pendapatan yang
berasal dari penjualan produk
setelah dikurangi dengan
berbagai beban operasi
10. Marjin laba bersih (net profit margin) adalah perbandingan
antara laba bersih yang diperoleh perusahaan pada suatu
periode tertentu dan total pendapatan yang diperoleh dari
penjualan produk maupun dari pendapatan lainnya.
Rasio ini berguna untuk mengukur tingkat efektivitas
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan melihat
besarnya laba bersih setelah pajak dalam hubungannya dengan
penjualan
11. Untuk mencapai tingkat profitabilitas sesuai dengan
yang diharapkan manajemen perusahaan tidak bisa
menunggu hingga akhir tahun. Proses pengendalian
tingkat profitabilitas harus dilakukan dari bulan ke bulan
pada suatu peroide berjalan. Berdasarkan kinerja
keuangan bulanan aktual manajemen perusahaan akan
mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
mempengaruhi dan mengusahakan agar pada akhir tahun
perusahaan dapat mencapai tingkat profitabilitas yang
diharapkan
Karena kinerja keuangan dipengaruhi oleh
faktor non-keuangan, maka dalam proses
pengendalian tingkat profitabilitas perusahaan
harus memperhatikan berbagai faktor non-
keuangan yang berpengaruh secara langsung
dan tidak langsung terhadap kinerja keuangan
perusahaan.
Jika proyeksi tingkat profitabilitas untuk satu
tahun tersebut tidak sesuai dengan yang
diharapkan, maka berbagai langkah untuk
meningkatkan kinerja harus dilakukan pada
bulan-bulan berikutnya dengan
memperhatikan aspek pelanggan, proses
bisnis internal, dan pembelajaran sebagai
faktor pendorong.