Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bercerita siswa kelas 3 SD melalui penggunaan media gambar bertema. Metode penelitian tindakan kelas dilaksanakan selama pelajaran bahasa Indonesia pada bulan Oktober-November 2012 dengan menyediakan gambar-gambar bertema untuk memotivasi siswa bercerita di depan kelas.
PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BINATANG DENGAN BAHASA TULIS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BINATANG PADA SISWA KELAS II SDN 02 PEDAWANG PEKALONGAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL
PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BINATANG DENGAN BAHASA TULIS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BINATANG PADA SISWA KELAS II SDN 02 PEDAWANG PEKALONGAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Rini Adiani
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan untuk bangsa Indonesia. Bahasa yang mengalami berbagai penyerapan dan adaptasi dari bahasa lain sehingga memiliki keunikan dan keanekaragaman tersendiri. Bahasa Indonesia saat ini tidak hanya digunakan oleh bangsa Indonesia sepenuhnya karena bangsa Indonesia telah dipelajari dan digunakan oleh bangsa lain sebagai penutur asing. Perkembangan Bahasa Indonesia di luar negeri sudah cukup baik jika kita lihat dari banyaknya lembaga maupun pusat pendidikan yang mengajarkan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, perlu diketahui mengenai pengajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing dan penggunaannya serta kendala yang di hadapi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Pengajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing merupakan salah satu cara untuk mengenalkan Bahasa Indonesia ke negera-negara lain, pengajaran yang di lakukan oleh beberapa lembaga-lembaga dan pusat pendidikan yang mengajarkan Bahasa Indonesia bagi penutur asing terus meningkatkan dan memperbaiki mutu dan kualitasnya agar Bahasa Indonesia semakin dikenal oleh bangsa lain.
Pembelajaran BIPA pada dasarnya merupakan suatu proses perilaku belajar yang mengarah pada pembangkitan dan pengondisian motivasi peserta didik untuk mampu menguasai bahasa Indonesia secara baik dan benar. Penguasaan bahasa Indonesia ini baik meliputi kemampuan penguasaan kosa kata, tata bahasa, ataupun penguasaan struktur bahasa Indonesia. Berdasarkan kemampuannya, peserta didik dalam pembelajaran BIPA dapat diklasifikasikan atas tiga tingkatan, yakni siswa tingkat dasar (pemula), menengah, dan mahir. Hanya saja dalam makalah ini mengutamakan pembelajaran BIPA bagi peserta didik tingkat madya (menengah). Peserta didik BIPA tingkat madya (menengah) adalah pembelajar yang ingin dan ikut belajar bahasa Indonesia yang bukan berasal dari Indonesia, baik sudah pernah belajar bahasa Indonesia atau belum pernah belajar bahasa Indonesia. Di tingkat ini peserta didik tersebut adalah para peserta didik asing yang telah memiliki keterampilan dalam berbahasa indonesia secara umum. Pada kelas madya ini lebih dikhususkan terutama untuk membantu peserta untuk memahami teks-teks dalam berbahasa indonesia untuk berkomunikasi dalam berbahasa indonesia dan lancar dan secara alami. Pada tingkat ini, peserta didik disiapkan untuk lebih mendalami dalam menulis sebuah teks yang lebih kompleks dengan tetap memerhatikan tata bahasa.
Pada pembelajaran BIPA, metode serta media pembelajaran merupakan hal penting yang harus diperhatikan bagi pengajar. Pasalnya dengan tidak adanya metode serta media pembelajaran yang efektif dan efisien, maka pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing tidak akan tersampaikan. Makalah ini akan menyajikan materi pembelajaran BIPA untuk peserta didik tingkat menengah, dengan menyajikan materi yang beragam terkait keterampilan menulis untuk penutur asing tingkat menengah..(cont)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Rini Adiani
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan untuk bangsa Indonesia. Bahasa yang mengalami berbagai penyerapan dan adaptasi dari bahasa lain sehingga memiliki keunikan dan keanekaragaman tersendiri. Bahasa Indonesia saat ini tidak hanya digunakan oleh bangsa Indonesia sepenuhnya karena bangsa Indonesia telah dipelajari dan digunakan oleh bangsa lain sebagai penutur asing. Perkembangan Bahasa Indonesia di luar negeri sudah cukup baik jika kita lihat dari banyaknya lembaga maupun pusat pendidikan yang mengajarkan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, perlu diketahui mengenai pengajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing dan penggunaannya serta kendala yang di hadapi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Pengajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing merupakan salah satu cara untuk mengenalkan Bahasa Indonesia ke negera-negara lain, pengajaran yang di lakukan oleh beberapa lembaga-lembaga dan pusat pendidikan yang mengajarkan Bahasa Indonesia bagi penutur asing terus meningkatkan dan memperbaiki mutu dan kualitasnya agar Bahasa Indonesia semakin dikenal oleh bangsa lain.
Pembelajaran BIPA pada dasarnya merupakan suatu proses perilaku belajar yang mengarah pada pembangkitan dan pengondisian motivasi peserta didik untuk mampu menguasai bahasa Indonesia secara baik dan benar. Penguasaan bahasa Indonesia ini baik meliputi kemampuan penguasaan kosa kata, tata bahasa, ataupun penguasaan struktur bahasa Indonesia. Berdasarkan kemampuannya, peserta didik dalam pembelajaran BIPA dapat diklasifikasikan atas tiga tingkatan, yakni siswa tingkat dasar (pemula), menengah, dan mahir. Hanya saja dalam makalah ini mengutamakan pembelajaran BIPA bagi peserta didik tingkat madya (menengah). Peserta didik BIPA tingkat madya (menengah) adalah pembelajar yang ingin dan ikut belajar bahasa Indonesia yang bukan berasal dari Indonesia, baik sudah pernah belajar bahasa Indonesia atau belum pernah belajar bahasa Indonesia. Di tingkat ini peserta didik tersebut adalah para peserta didik asing yang telah memiliki keterampilan dalam berbahasa indonesia secara umum. Pada kelas madya ini lebih dikhususkan terutama untuk membantu peserta untuk memahami teks-teks dalam berbahasa indonesia untuk berkomunikasi dalam berbahasa indonesia dan lancar dan secara alami. Pada tingkat ini, peserta didik disiapkan untuk lebih mendalami dalam menulis sebuah teks yang lebih kompleks dengan tetap memerhatikan tata bahasa.
Pada pembelajaran BIPA, metode serta media pembelajaran merupakan hal penting yang harus diperhatikan bagi pengajar. Pasalnya dengan tidak adanya metode serta media pembelajaran yang efektif dan efisien, maka pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing tidak akan tersampaikan. Makalah ini akan menyajikan materi pembelajaran BIPA untuk peserta didik tingkat menengah, dengan menyajikan materi yang beragam terkait keterampilan menulis untuk penutur asing tingkat menengah..(cont)
PENGGUNAAN MEDIA WAYANG PAHLAWAN NASIONAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BA...SMK Negeri 6 Malang
Wawancara melalui angket yang diberikan pada peserta didik menunjukkan bahwa pembelajaran Bahasa Jawa dengan materi Kepahlawanan belum maksimal. Akibatnya, peserta didik beranggapan bahwa Bahasa Jawa susah dipahami dan tentu saja berdampak pada menurunnya hasil belajar. Berdasarkan fakta tersebut, penelitian tindakan kelas dilaksanakan guna meningkatkan hasil belajar melalui penggunaan media wayang pahlawan nasional. Instrumen yang digunakan adalah penyebaran angket observasi dan tes tulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media wayang pahlawan nasional dapat menumbuhkan motivasi dan mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini tampak dari adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar sebesar 7,81% dan rerata hasil belajar siswa sebesar 14,37. Sebanyak 25 peserta didik tuntas pada siklus I dengan rerata 76,25 sedangkan pada siklus II sebanyak 29 peserta didik tuntas dengan rerata 84,06.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. JUDUL
PENDAHU
LUAN JUDUL:
RUMUSAN
MASALAH
TUJUAN
MANFAAT
KAJIAN
PUSTAKA
METODE
JADWAL
3. JUDUL PENDAHULU
PENDAHU AN
LUAN
RUMUSAN Ditemukan fakta bahwa siswa kelas III
MASALAH SDN Balerejo 02 banyak mengalami
kesulitan dalam keterampilan bercerita
TUJUAN mata pelajaran bahasa indonesia. Hasil tes
praktek untuk bercerita menunjukkan bahwa
dari 17 siswa yang dapat bercerita bebas
MANFAAT dengan baik hanya sekitar 8 anak.
Akar penyebab rendahnya keterampilan
KAJIAN siswa bercerita tersebut dikarenakan siswa
PUSTAKA kebingungan dalam menentukan tema yang
akan mereka ceritakan, guru mata pelajaran
METODE tersebut juga tidak menggunakan media
pembelajaran sehingga sebagian besar siswa
kebingungan akan bercerita apa.
JADWAL
4. JUDUL
R
U
PENDAHU M
LUAN 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran
U
RUMUSAN bahasa Indonesia dengan media
MASALAH
S
pembelajaran gambar bertema pada siswa A
TUJUAN
kelas III SDN Balerejo 02? N
MANFAAT
M
2. Bagaimana peningkatan keterampilan
KAJIAN A
PUSTAKA bercerita siswa dalam pembelajaran S
METODE
bercerita melalui penggunaan media A
gambar bertema pada siswa kelas III SDN L
JADWAL Balerejo 02? A
H
5. JUDUL
TUJUAN PENELITIAN
PENDAHU
LUAN
RUMUSAN
MASALAH 1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran
TUJUAN bahasa Indonesia menggunakan media
MANFAAT pembelajaran gambar bertema pada siswa kelas III
KAJIAN
SDN Balerejo 02.
PUSTAKA
2. Mendeskripsikan peningkatan keterampilan
SIKLUS bercerita siswa kelas III SDN Balerejo 02 pada
JADWAL pelajaran Bahasa Indonesia dengan media
pembelajaran gambar bertema.
6. JUDUL MANFAAT PENELITIAN
PENDAHU
LUAN
RUMUSAN
MASALAH 1. Bagi Guru : Dapat dijadikan sebagai salah satu masukan dalam
melaksanakan pembelejaran berbicara khususnya untuk meningkatkan
TUJUAN
keterampilan bercerita melalui penggunaan media gambar.
MANFAAT 2. Bagi Siswa : Dapat menumbuhkan minat dan perhatian serta
meningkatkan hasil pembelajaran dalam keterampilan bercerita
KAJIAN
PUSTAKA melalui media gambar.
3. Bagi Kepala Sekolah : Dapat mendorong kepala sekolah untuk
SIKLUS
memotivasi semangat para guru untuk selalu menggunakan media
pembelajaran dalam pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah.
JADWAL
7. JUDUL
PENDAHU
LUAN
RUMUSAN 1. Keterampilan bercerita merupakan salah satu cara untuk mengungkap
MASALAH kemampuan berbicara siswa. Agar dapat bercerita, paling tidak ada dua
hal yang dituntut untuk dikuasai siswa, yaitu unsur linguistik (bagaimana
TUJUAN
cara bercerita, bagaimana memilih bahasa) dan unsur "apa" yang
MANFAAT diceritakan. (Nurgiyantoro, 2001:289). Dimaksudkan dalam penelitian ini
adalah kemampuan siswa untuk menceritakan sebuah gambar bertema
KAJIAN
PUSTAKA yang disediakan guru, dilihat atau didengar di depan kelas dengan
menggunakan tata bahasa yang tepat, lancar dan sistematik, sehingga isi
SIKLUS
cerita yang disampaikan dapat dipahami penyimak.
2. Media gambar dalam penelitian ini adalah suatu media visual mencakup
JADWAL
semua jenis gambar atau foto dengan tema-tema tertentu yang
digunakan sebagai alat bantu bagi siswa dalam bercerita di depan kelas.
8. METODE PENELITIAN
JUDUL
: PTK
PENDAHU
LUAN
RUMUSAN
MASALAH
TUJUAN
MANFAAT
KAJIAN
PUSTAKA
METODE
JADWAL
9. JUDUL
JADWAL
PENDAHU PENELITIAN
LUAN
RUMUSAN
MASALAH
TUJUAN Penelitian ini dilaksanakan selama
bulan Oktober dan November
MANFAAT
2012, setiap ada jam pelajaran
KAJIAN bahasa Indonesia di kelas 3.
PUSTAKA
METODE
JADWAL