Kisah-kisah dalam Al-Quran berfungsi untuk menanamkan nilai-nilai moral, menarik perhatian pembaca, dan membenarkan kenabian para nabi sebelumnya. Kisah-kisah tersebut mencakup kisah para nabi, peristiwa lampau, dan zaman Nabi Muhammad SAW.
4. Secara etimologi , kata kisah
berasal dari bahasa arab, yaitu qassas.
Kata qassas sendiri merupakan bentuk
jamak dari kata qisas yang berarti
mengikuti jejak atau menelusuri bekas atau
cerita (kisah)
"Dia (Musa) berkata, “Itulah (tempat)
yang kita cari.” Lalu keduanya
kembali, mengikuti jejak mereka
semula" (Q.S Al-Kahf : 64)
"Dan berkatalah ibu Musa kepada
saudara Musa yang perempuan: "Ikutilah
dia" Maka kelihatanlah olehnya Musa dari
jauh, sedang mereka tidak
mengetahuinya" (Q.S Qasas : 11)
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu
terdapat pengajaran bagi orang-orang yang
mempunyai akal, al-Qur’an itu bukanlah cerita
yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan
(kitab-kitab) yang sebelumnya dan
menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman
(Q.S Yusuf :111)
5. menurut Kâmil Hasan
Kisah merupakan media untuk
mengungkapkan tentang sebuah
kehidupan, yang mencakup tentang satu
atau beberapa persitiwa yang disusun
secara kronologis (runtut) di mana dalam
kisah tersebut mesti ada permulaan dan
akhirnya
Menurut Manna Al
qattan
Cerita yang diinformasikan al-Qur‟an
mengenai umat-umat dahulu, peristiwa-
peristiwa kenabian dan peristiwa-peristiwa
lain yang pernah terjadi masa lalu
sedangkan secara terminologi
6.
7. pertama, dimensi haqîqî-wâqî„î, artinya
bahwa cerita itu benar-benar terjadi, bukan fiktif. Kedua, dimensi
al-fannî al-balâghî, yakni cara menuturkan kisah itu dengan indah
dan mengesankan, meski kadang ada kisah yang diulang-ulang,
tetapi cara pengulangannya tidak monoton, melainkan variatif-
kreatif sesuai dengan pesan moral yang hendak dituju oleh al-
Qur‟an. Ketiga, dimensi ta„lîmî wa al-tarbawî, yakni bahwa kisah-
kisah itu mengandung pesan-pesan moral bagi pendidikan
manusia.
9. Menjelaskan asas-asas dakwah menuju Allah dan menjelaskan
pokok-pokok syariat yang dibawa oleh para nabi
Membenarkan para nabi terdahulu, menghidupkan kenangan
terhadap mereka serta mengabadikan jejak dan peninggalannya.
Meneguhkan hati Rasulullullah dan hati umat Muhammad atas
agama Allah, memperkuat kepercayaan orang mukmin tentang
menangnya kebenaran dan para pendukungnya serta hancurnya
kebatilan dan para pembelanya.
.Menampakkan kebenaran Muhammad dalam dakwahnya
dengan apa yang diberitakannya tentang hal ihwal orang-orang
terdahulu di sepanjang kurun dan generasi.
Kisah termasuk salah satu bentuk sastra yang dapat menarik
perhatian para pendengar dan memantapkan pesan-pesan
yang terkandung di dalamnya ke dalam jiwa.