Ringkasan dokumen ini memberikan informasi tentang penerapan program Adipura di tingkat desa untuk pengelolaan sampah yang baik. Adipura adalah instrumen penilaian kinerja pemerintah daerah dalam menjamin kualitas lingkungan hidup di desa dengan fokus pada pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau. Dokumen ini menjelaskan strategi dan karakteristik yang diharapkan dari pengelolaan sampah, bank sampah, dan fasilitas pendukung lainnya agar
1. PENERAPAN ADIPURA DI TINGKAT DESA
Disampaikan pada:
Sosialisasi Pengelolaan Bank Sampah Desa
Lampung Selatan, Nopember 2022
DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI
LAMPUNG
2. Apa itu sampah???
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses
alam yang berbentuk padat.
Mengapa sampah harus dikelola ???
• Untuk menjamin agar sampah tidak menimbulkan penyakit dan
menimbulkan permasalahan kesehatan pada masyarakat .
• Untuk menjamin keamanan lingkungan sehingga tidak terjadi
penurunan kualitasnya akibat pencemaran air dan udara yang
ditimbulkan oleh kegiatan membuang sampah ke sembarang
tempat ataupun kegiatan pembakaran sampah yang tidak
ramah lingkungan.
• Untuk menjadikan sampah sebagai sumber daya, seperti
sumber energi atau bahan baku bagi berbagai industri daur
ulang sampah plastik atapun logam.
3. Bagaimana cara efektif untuk mengelola sampah desa?
Salah satu alternatifnya adalah Pemanfaatan
Instrumen Penilaian Adipura sebagaimana yang
tercantum dalam :
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANANREPUBLIK INDONESIA NOMOR
P.76/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2019
TENTANG ADIPURA
4. a. Penggunaan indikator Adipura dapat
mewujudkan desa yang memiliki kualitas
lingkungan hidup yang bersih, teduh dan
berkelanjutan.
b. Penggunaan indkator Adipura akan
mengarahkan desa untuk menyusun strategi
dan kebijakan pengelolaan sampah dan
menetapkan ruang terbuka hijau, kemudian
mengimplementasikannnya.
c. Penggunaan indikator Adipura akan dapat
menciptakan kampung organik dan kampung
iklim di wilayah perdesaan.
Mengapa mengadopsi ADIPURA ?
5. 1. Adipura adalah instrumen pengawasan kinerja pemerintah
daerah kabupaten/kota dalam menyelenggarakan
pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau dalam
mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang bersih, teduh,
dan berkelanjutan.
2. Pengelolaan Sampah adalah kegiatan yang sistematis,
menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi
pengurangan dan penanganan sampah.
3. Ruang Terbuka Hijau adalah ruang terbuka hijau publik
yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota yang digunakan untuk kepentingan
masyarakat secara umum.
Beberapa Pengertian Penting terkait ADIPURA ?
6. 4. Program Kampung Iklim (ProKlim) adalah program berlingkup
nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan dalam rangka meningkatkan keterlibatan
masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan
penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan
iklim dan penurunan emisi GRK serta memberikan pengakuan
terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang
telah dilakukan yang dapat meningkatkan kesejahteraan di
tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah.
5. Pelaksanaan Proklim mengacu pada Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 84 tahun 2016
tentang Program Kampung Iklim, dimana di dalamnya
terkandung komponen utama, syarat pengusulan, penilaian
dan kategori Proklim. Dalam pertauran menteri tersebut juga
disinggung bahwa ProKlim dapat dikembangkan dan
dilaksanakan pada wilayah administratif paling rendah
setingkat RW atau dusun dan paling tinggi setingkat
kelurahan atau desa.
7. Strategi Pengelolaan Sampah
• Meningkatkan upaya-upaya pembatasan timbulan
sampah.
• Meningkatkan kegiatan pemanfaatan kembali sampah.
• Meningkatkan aktivitas pendauran ulang sampah.
Strategi peningkatan
penanganan sampah
rumah tangga dan
sampah sejenis
sampah rumah tangga
• Meningkatkan kegiatan pemilahan sampah
• Meningkatkan kegiatan pengumpulan sampah
• Meningkatkan layanan angkutan sampah
• Meningkatkan usaha pengolahan sampah
• Meningkatkan kualitas pemrosesan akhir sampah
Strategi peningkatan
pengurangan sampah
rumah tangga dan
sampah sejenis
sampah rumah tangga
8. - Menjaga kebersihan seluruh kawasan dan fasilitas publik di desa
yang terdiri dari : 1. Perumahan / Pemukiman; 2. Jalan; 3. Pasar; 4.
Pertokoan; 5. Perkantoran; 6. Sekolah; 7. Terminal dan pusat layanan
tranportasi sejenisnya; 8. Rumah Sakit/Puskesmas;;11. Kawasan
Wisata; Taman Desa.
- Aspek yang jadi fokus perhatian pada kawasan dan fasilitas publik
adalah kecukupan jumlah kotak sampah hingga 5 jenis pemilahan;
adanya aktifitas pemilahan sampah; kebersihan ruang dan halaman
yang ditandai dengan tidak adanya sampah yang berserak dan
menumpuk; drainase bebas dari gulma dan sampah; adanya aktifitas
pengolahan sampah berupa kegiatan 3R (reduce, reuse, recycle)
dengan focus pada pengolahan sampah organic; adanya pemanfaatan
sampah organic bagi Kampung Organik/Proklim; bekerja sama
dengan Bank Sampah dan tersedianya RTH berupa pepohonan yang
memiliki fungsi pagar dan peneduh.
Beberapa hal yang dituntut dalam penerapan Adipura :
9. - Menjamin kebersihan toilet dan ketersediaan air bersih pada fasilitas
publik.
- Menjamin adanya Taman Desa dengan 81% Area Taman
merupakan area resapan air.
- Terdapat Stasiun Peralihan Antara (SPA) Desa yang juga merupakan
pusat daur ulang sampah yang dikelola dengan prinsip prinsip Bank
Sampah.
- Menjaga kebersihan tepian dan badan air pada Perairan Terbuka
dengan disertai pemasangan papan larangan membuang sampah
sembarangan.
- Menjamin adanya keberadaan Hutan Desa dengan kerapatan tinggi
dan lebih dari 10 jenis pohon.
- Mendorong tumbuh kembang mandiri dan lestari bagi keberadaan
Bank Sampah, Fasilitas Pengelolaan Sampah yang dikelola oleh
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), Fasilitas Pengelolaan
Sampah yang dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pemda).
10. - Ada bangunan khusus pengolahan sampah, dilengkapi
dengan tempat penyimpanan hasil/produk, dan memiliki
fasilitas pengolahan sampah yang memadai dan beroperasi
dengan baik, serta perangkat pendukung waste to energy
(pemanfaatan gas metan sampah).
- Ada proses pengolahan sampah secara kontinu dilengkapi
dengan pencatatan, ada produk yang dihasilkan dan
dimanfaatkan, sertapemanfaatan wasteto energy.
- Total kapasitas komposter atau rumah kompos di lokasi > 30
kg/ hari.
- Jumlah sampah yang diolah > 70 % darikapasitas.
- Adanya pemanfaatan hasil olahan sampah organik untuk
Kampung Organik.
Karateristik Pengolahan Sampah Organik yang Sangat Baik
berdasarkan Prinsip Penilaian Adipura :
11. - Ada dan aktif dalam artian terus menerus beroperasi dan tidak pernah
berkegiatan tidak maksimal selama tiga bulan.
- Menggunakan sistempencatatan dengan komputer dan rutin.
- Ada pengurus tetap dan struktur organisasi yang ditetapkan oleh pejabat
berwenang setempat. Struktur organisasi terdiri dari direktur, sekretaris,
bendahara, serta divisi-divisi yang menjalankan fungsi pemberdayaan dan
pengambilan/ pengumpulan sampah, operasional, danproduksi.
- Menerbitkan bukutabungan.
- Jumlah nasabah lebih dari 100 orang.
- Mempunyai bangunan khusus yang permanen, memiliki tempat penyimpanan
yang tertutup dan terpilah sesuai jenis sampah, dan memiliki timbangan yang
berfungsi.
Karateristik Bank Sampah Unit yang Sangat Baik berdasarkan
Prinsip Penilaian Adipura :
12. - Ada dan melakukan fungsi pembinaan kepada Bank Sampah Unit di wilayah
kerjanya.
- Menggunakan sistem pencatatan dengan computer secara rutin dan/atau
menggunakan aplikasi.
- Ada pengurus tetap dan struktur organisasi yang ditetapkan oleh pejabat
berwenang setempat. Struktur organisasi terdiri dari direktur, sekretaris,
bendahara, dan divisiterkait lainnya.
- Memiliki SOP yang ditetapkan pengurus dan dijalankan.
- Menerbitkan bukutabung serta kartuATM.
- Jumlah nasabah mencakup >90% bank sampah unit dan/atau masyarakat di
wilayah kerjanya.
- Mempunyai bangunan khusus yang permanen, memiliki tempat penyimpanan
yang tertutup dan terpilah sesuai jenis sampah dan mencukupi, dan memiliki
timbangan yang berfungsi, sertamemiliki peralatan dan aktivitas
Karateristik Bank Sampah Induk yang Sangat Baik berdasarkan
Prinsip Penilaian Adipura :