Bab 7 membahas tentang ancaman terhadap integrasi nasional Indonesia, baik ancaman militer seperti agresi, pelanggaran wilayah, maupun ancaman non-militer seperti ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya. Dokumen ini juga menjelaskan strategi yang ditempuh untuk menghadapi kedua jenis ancaman tersebut."
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...salmaffn
Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi berbagai Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional
Pengertian Ancaman
Macam Ancaman
1. Ancaman militer
2. Ancaman non militer
Peran Serta Masyarakat
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...salmaffn
Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi berbagai Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional
Pengertian Ancaman
Macam Ancaman
1. Ancaman militer
2. Ancaman non militer
Peran Serta Masyarakat
PPKn : Ancaman terhadap Negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal IkaSmywlndr wlndr
materi PPKn kelas 10 Semester 2
BAB 6 :
1. Ancaman terhadap Integrasi Nasional
2.Ancaman di bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
3. Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun Integrasi Nasional
BAB VII WAWASAN NUSANTAR
Yang di tampilkandalam powerpoint tersebut meliputi
1. aspek wawasan nusantara
2. hakikat wawasan nusantara
3. asas wawasan nusantara
4. kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara
5. implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari
MENATAP TANTANGAN INTEGRASI NASIONAL
ANCAMAN MILITER, ANCAMAN NON MILITER, STRATEGI DALAM MENGATASI BERBAGAI ANCAMAN DALAM MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SMA BAB 7
PPKn : Ancaman terhadap Negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal IkaSmywlndr wlndr
materi PPKn kelas 10 Semester 2
BAB 6 :
1. Ancaman terhadap Integrasi Nasional
2.Ancaman di bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
3. Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun Integrasi Nasional
BAB VII WAWASAN NUSANTAR
Yang di tampilkandalam powerpoint tersebut meliputi
1. aspek wawasan nusantara
2. hakikat wawasan nusantara
3. asas wawasan nusantara
4. kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara
5. implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari
MENATAP TANTANGAN INTEGRASI NASIONAL
ANCAMAN MILITER, ANCAMAN NON MILITER, STRATEGI DALAM MENGATASI BERBAGAI ANCAMAN DALAM MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SMA BAB 7
Rpp ppkn sma xi bab 1 sd 9 daripertemuan awal sd akhir diberikan gratis untuk siapa saja untuk bahan pertimbangan jika ada kesalahan mohon kirim email ke dasepggl@gmail.com ataus sms ke 0856 5990 0626
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. KONTEN
Ancaman Militer dan Non Militer
Strategi Menghadapi Ancaman Militer
Strategi Menghadapi Ancaman Non Militer
3. A. Mewaspadai Ancaman terhadap
Integrasi Nasional
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam maupun luar negeri
yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa.
Kalian tentunya pernah melihat peta dunia. Dalam peta tersebut, kalian dapat
menunjukkan posisi negara Indonesia yang berada di tengah-tengah dunia dilewati
garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua yaitu Asia dan Australia, serta berada
diantara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Kondisi tersebut
menunjukkan bahwa wilayah Indonesia berada pada posisi silang sangat sangat
strategis.
4. Perlu kalian ketahui, bahwa posisi silang negara Indonesia tidak hanya meliputi aspek
kewilayahan saja, melainkan meliputi pula aspek-apek kehidupan sosial,
antara lain:
1. Penduduk Indonesia berada diantara daerah berpenduduk padat di utara dan
daerah berpenduduk jarang di selatan.
2. Ideologi Indonesia terletak antara komunisme di utara dan liberalisme di
selatan.
3. Demokrasi Pancasila berada diantara demokrasi rakyat di utara (Asia daratan
bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan.
4. Ekonomi Indonesia berada diantara sistem ekonomi sosialis di utara dan
sistem ekonomi kapitalis di selatan.
5. Masyarakat Indonesia berada diantara masyarakat sosialis di utara dan
masyarakat individualis di selatan.
6. Kebudayaan Indonesia dinatara kebuadayaan timur di utara dan kebudayaan
barat di selatan.
7. Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada diantara sistem pertahanan
continental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur
5. Posisi silang Indonesia sebagaimana diuraikan di atas merupakan
sebuah potensi sekaligus ancaman bagi integrasi nasional bangsa Indonesia.
Dikatakan sebuah potensi karena akan memberikan dampak positif bagi
kemajuan bangsa Indonesia serta akan memperkokoh keberadaan Indonesia
sebagai negara yang tidak dapat disepelekan perannya dalam menunjang
kemajuan serta terciptanya perdamaian dunia.
Akan tetapi, posisi silang ini juga mejadikan Indonesia sebagai negara
yang tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa. Apa
sebenarnya yang menjadi ancaman bagi integrasi nasional negara
Indonesia? Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar
maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi
kehidupan. Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer dan non-
militer.
7. Yang dimaksud dengan ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri
yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai
mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan
segenap bangsa. Ancaman militer dapat berbentuk:
Agresi oleh negara lain.
Pelanggaran wilayah
1. Spionase
2. Sabotase
3. Aksi teror bersenjata
4. Pemberontakan bersenjata
5. Perang saudara.
8. A.Agresi
Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa atau dalam bentuk dan cara-cara:
1. Invasi berupa serangan kekuatan bersenjata negara musuh, misalnya Invasi Teluk Babi
2. Bombardemen berupa penggunaan senjata/bom yang dilakukan oleh musuh melalui angkatan
udara.
3. Blokade terhadap pelabuhan, pantai, wilayah udara.
4. Serangan unsur Angkatan Bersenjata yang berada dalam wilayah negara dimana tindakan atau
keberadaannya bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
5. Tindakan yang mengizinkan penggunaan wilayahnya sebagai daerah persiapan Agresi.
6. Pengiriman kelompok bersenjata untuk melakukan tindakan kekerasan.
9. B. Pelanggaran wilayah
Pelanggaran wilayah merupakan suatu tindakan memasuki wilayah tanpa izin, baik oleh
pesawat terbang tempur maupun kapal-kapal perang.
C. Spionase
Spionase merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi atau rahasia
militer atau negara.
D. Sabotase
Sabotase dilakukan untuk merusak instansi penting militer atau objek vital nasional dan
dapat membahayakan keselamatan bangsa.
10. E. Aksi teror bersenjata
Aksi teror bersenjata dilakukan oleh jaringan terorisme internasional atau yang
bekerjasama dengan terorisme dalam negeri atau luar negeri yang bereskalasi tinggi
sehingga membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap
bangsa. Aksi terorisme pada prinsipnya adalah suatu tindak pidana kriminal tetapi memiliki
sifat yang khusus, yaitu memiliki ciri-ciri, bergerak dalam kelompok, anggotanya memiliki
militansi tinggi, beroperasi di bawah tanah (rahasia), menggunakan perangkat/senjata yang
canggih dan mematikan serta umumnya terkait dalam jaringan internasional.
11. F. Pemberontakan bersenjata
Pemberontakan merupakan proses, cara, perbuatan memberontak atau penentangan terhadap
kekuasaan yang sah.
G. Perang Saudara
Terjadi antar kelompok masyarakat bersenjata dalam satu wilayah yang sama.
13. Ancaman nonmiliter atau nonmiliter memiliki karakteristik yang berbeda dengan
ancaman militer , yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti
ancaman militer, karena ancaman ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, teknologi, informsi serta keselematan umum.
14. A. Ancaman berdimensi ideologi
Sistem politik internasional mengalami perubahan sejak Uni Soviet runtuh sehingga
paham komunis tidak populer lagi, namun potensi ancaman berbasis ideologi masih
tetap diperhitungkan. Ancaman berbasis ideologi dapat pula dalam bentuk penetrasi
nilai-nilai kebebasan (liberalisme) sehingga dapat memicu proses disintegrasi bangsa.
B. Ancaman berdimensi politik
Politik merupakan instrumen utama untuk menggerakkan perang. Ini membuktikan
bahwa ancaman politik dapat menumbangkan suatu rezim pemerintahan bahkan dapat
menghancurkan suatu negara. Masyarakat Internasional mengintervensi suatu negara
melalui politik seperti Hak Asasi Manusia (HAM), demokratisasi, penanganan
lingkungan hidup, dan penyeleggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
15. C. Ancaman berdimensi ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu penentu posisi tawar setiap negara dalam pergaulan internasional. Kondisi
Ekonomi sangat menentukan dalam pertahanan negara. Ancaman berdimensi ekonomi terbagi menjadi internal
dan eksternal.
Ancaman dari internal dapat berupa inflasi, pengangguran, infrastruktur yang tidak memadai, dan sistem
ekonomi yang tidak jelas.
Ancaman dari eksternal dapat berbentuk kinerja ekonomi yang buruk, daya saing rendah, ketidaksiapan
mengahadapi globalisasi dan tingkat ketergantungan terhadap pihak asing.
D. Ancaman berdimensi sosial budaya
Ancaman sosial budaya berupa isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan yang
menjadi dasar timbulnya konflik vertikal antara pemerintah pusat dan daerah, dan konflik horizontal yaitu suku,
agama, ras, dan antar golongan (SARA).
Pada tahun 1994 saja, misalnya, 18 peperangan dari 23 peperangan yang terjadi di dunia diakibatkan oleh
sentimen-sentimen budaya, agama dan etnis. Sementara itu, 75 persen dari pengungsi dunia yang mengalir ke
berbagai negara lainnya didorong oleh alasan yang sama pula. Sementara itu, 8 dari 13 operasi pasukan
perdamaian yang dijalankan PBB ditujukan untuk mengupayakan terciptanya perdamaian di berbagai konflik antar
etnis di dunia.
16. E. Ancaman berdimensi teknologi dan informasi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat dan membawa manfaat yang
besar bagi masyarakat tapi kejahatan mengikuti perkembangan tersebut seperti kejahatan
siber dan kejahatan perbankan.
F. Ancaman berdimensi keselamatan umum
Ancaman bagi keselamatan umum dapat terjadi karena bencana alam, misalnya gempa
bumi, meletusnya gunung, dan tsunami. Ancaman karena manusia, misalnya penggunaan
obat-obatan dan bahan kimia, pembuangan limbah industri, kebakaran, kecelakaan
transportasi.
18. Strategi pertahanan dan keamanan bangsa telah diatur dalam UUD Negara Republik
Indonesia tahun 1945 pasal 30 ayat (1) sampai (5)
Pertahanan dan keamanan merupakan tanggung jawab Warga Negara Indonesia bukan
hanya pihak yang berwajib.
Sishankamrata, Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta merupakan segala upaya
menjaga pertahanan dan keamanan negara yang seluruh rakyat dan segenap sumber daya
nasional, sarana dan prasarana nasional serta seluruh wilayah negara sebgai satu kesatuan
pertahanan yang utuh dan menyeluruh.
19. Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan:
1. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara yang diabdikan oleh
dan untuk kepentingan seluruh rakyat.
2. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya
pertahanan.
3. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar
diseluruh wilayah NKRI sesesuai dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan.
Keterpaduan dalam unsur militer ditunjukan pada keterpaduan tiga kekuatan militer RI,
kekuatan darat, kekuatan laut, kekuatan udaara.
20. Ancaman tradisional yang mungkin terjadi mungkin hanyalah konflik yang berkaitan
dengan pelanggaran wilayah atau menyangkut perbatasan.
Disiapkan OMP(Operasi Militer untuk Perang)
Ancaman non-Tradisional adalah ancaman yang dilakukan oleh aktor non-negara terhadap
keutuhan wilayah, kedaulatan negara, dan keselamatam Bangsa Indonesia.
Contoh Ancaman non-Tradisional: gerakan separatis, terorisme internasional maupun
domestik, aksi radikal, penyelundupan, kejahatan lintas negara, dll.
Oleh karena itu disiapkan OMSP(Operasi Militer Selain Perang) untuk ancaman non-
tradisional.
22. Pertahanan nonmiliter disebut juga dengan pertahanan nirmiliter merupakan
kekuatan pertahanan negara yang dibangun dalam kerangka pembangunan nasional
untuk mencapai kesejahteraan nasional dan dipersiapkan untuk
menghadapi ancaman nirmiliter.
Inti pertahanan nirmiliter adalah pertahanan secara nonfisik yang tidak
menggunakan senjata seperti yang dilakukan oleh Lapis pertahanan militer, tetapi
pemberdayaan faktor-faktor ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi
melalui profesi, pengetahuan dan keahlian, serta kecerdasan untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.
23. Bidang Ekonomi
Ancaman Internal : Ancaman yang disebabkan dari dalam negeri itu sendiri.
Pengangguran
Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan guna mengatasi masalah
pengangguran:
– Mendorong kemajuan pendidikan.
– Terus memenuhi serta mengasah keterampilan dalam rangka peningkatan latihan kerja.
– Terus memperbaiki dan meningkatkan kewiraswastaan.
– Mendorong terbukanya segala bentuk kesempatan usaha-usaha informal.
– Upaya peningkatan usaha transmigasi.
– Secara intensif terus mendorong program keluarga berencana.
– Memberi kesempatan kepada masyarakat untuk dapat bekerja ke luar negeri.
– Menciptakan lapangan kerja baru dan menjadikannya sebagai solusi dalam memberantas
kemiskinan.
– Pemanfaatan teknologi tepat guna agar terjadi pemerataan terhadap kesempatan kerja.
24. Inflasi
Definis inflasi yaitu terjadinya peningkatan harga-harga secara terus-menerus. Hal ini tentu
disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu konsumsi masyarakat yang semakin meningkat, terdapat
kelebihan likuiditas di pasar, dan sebagai tanda bahwa ada ketidaklancaran terhadap distribusi
barang.
Untuk mengatasi masalah inflasi, ada beberapa hal yang dapat diterapkan, yaitu:
1) Kebijakan Moneter
2) Kebijakan Fiskal
3) Kebijakan Non Moneter
4) Menganjurkan kepada para pengusaha untuk menaikkan hasil produksinya.
5) Menekan tingkat upah.
6) Pemerintah melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga maksimal.
7) Pemerintah melakukan distribusi secara langsung.
8) Hyper Inflation
9) Penurunan nilai uang
10) Devaluasi
25. Infrastruktur yang tidak memadai
Guna mengatasi masalah ini, dapat dilakukan dua cara, yaitu pendanaan
infrastruktur dan pembangunan infrastruktur.
Sistem ekonomi yang tidak jelas
Sistem perekonomian dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang digunakan oleh
negara dengan tujuan untuk mengalokasikan sumber daya menjadi milikinya,
kepada individu ataukah organisasi yang ada dalam negara tersebut.
Cara mengatasinya antara lain:
1. Penciptaan iklim usaha yang kondusif
2. Mengatur faktor produksinya
3. Perekonomian terencana
4. Perekonomian pasar
26. Ancaman Eksternal: Ancaman yang disebabkan oleh pengaruh negara-negara
lain atau luar negeri.
1. Indikator kinerja ekonomi buruk
Dalam menghadapi tantangan ini, sangat diperlukan kerjasama di antara pemerintah
dan masyarakat. Dengan adanya suatu kerjasama yang baik, maka hal ini dapat
menjadi pemicu kemajuan kinerja ekonomi secara bersama-sama. Dan pada
akhirnya, tidak akan ada pihak yang merasa dirugikan.
27. 2. Daya saing rendah
Masalah ini dapat diatasi dengan melakukan upaya percepatan pembangunan
perekonomian nasional dengan kualitas yang lebih baik agar memiliki daya saing
yang tinggi.
28. 3. Ketidaksiapan menghadapi era globalisasi
Sikap kurang siap dalam menghadapi globalisasi juga menjadi ancaman yang tidak
dapat diabaikan. Maka dari itu perlu diciptakan dan dibentuk generasi penerus yang
memiliki wawasan luas dan didasari oleh beragam kekayaan budaya sehingga tidak
akan mudah terpengaruh dan terjerumus ke dalam budaya asing yang tidak sesuai
dengan kebudayaan indonesia. Jadi, negeri tercinta ini harus terus mengupayakan
peningkatan pendidikan serta teknologi informasi komunikasi.
29. 4. Ketergantungan yang tinggi pada pihak asing
Ancaman seperti ini sebenarnya dapat dihadapi dengan menjalin hubungan yang baik
dengan negara-negara yang memiliki peran penting dalam tatanan ekonomi-politik
dunia. Disamping itu ikatan yang baik tersebut secara perlahan akan memberi
pengaruh positif terhadap kemajuan ekonomi dalam negeri, sehingga pada akhirnya
tidak akan timbul rasa ketergantungan yang terlalu besar.
30. Bidang Ideologi dan Politik
Empat hal yang selalu dikedepankan oleh globalisasi di bidang ideologi dan politik :
demokratisasi, kebebasan, keterbukaan, dan HAM.
Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus segera mewujudkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Mengembangkan demokrasi politik
2. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik.
3. Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik.
4. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang
bersih dan berwibawa.
5. Menegakkan supremasi hukum.
6. Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik Internasional.
31. Bidang Sosial Budaya
Dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan kelangsungan
hidup sosial budaya, bangsa Indonesia berusaha memelihara keseimbangan
dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam
semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan
kemajuan lahir dan kesejahteraan batin. Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan
keserasian melahirkan toleransi yang tinggi, sehingga menjadi bangsa yang
berbhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu.