Dokumen ini membahas strategi pengembangan pendidikan karakter bangsa berkelanjutan untuk meningkatkan karakter generasi muda Indonesia agar memiliki karakter yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, agama, moral, sejarah bangsa, dan budaya nasional. Strateginya meliputi penyiapan tim, standar, pelatihan guru, pemberdayaan kelompok guru, dan integrasi pendidikan karakter di sekolah.
Peraturan Presiden ini mengatur tentang penguatan pendidikan karakter di Indonesia melalui penyelenggaraan program penguatan pendidikan karakter di berbagai jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan melibatkan satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat.
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang kurikulum Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan di sekolah menengah di Malaysia. Ia menjelaskan enam tema utama kandungan pelajaran, strategi pengajaran, dan penilaian untuk mencapai matlamat membentuk warganegara yang bertanggungjawab. Dokumen ini juga menekankan pentingnya aktiviti Khidmat Masyarakat bagi memupuk nilai kewarganegaraan dalam kalangan pelajar.
Dokumen ini membahas strategi pengembangan pendidikan karakter bangsa berkelanjutan untuk meningkatkan karakter generasi muda Indonesia agar memiliki karakter yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, agama, moral, sejarah bangsa, dan budaya nasional. Strateginya meliputi penyiapan tim, standar, pelatihan guru, pemberdayaan kelompok guru, dan integrasi pendidikan karakter di sekolah.
Peraturan Presiden ini mengatur tentang penguatan pendidikan karakter di Indonesia melalui penyelenggaraan program penguatan pendidikan karakter di berbagai jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan melibatkan satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat.
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang kurikulum Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan di sekolah menengah di Malaysia. Ia menjelaskan enam tema utama kandungan pelajaran, strategi pengajaran, dan penilaian untuk mencapai matlamat membentuk warganegara yang bertanggungjawab. Dokumen ini juga menekankan pentingnya aktiviti Khidmat Masyarakat bagi memupuk nilai kewarganegaraan dalam kalangan pelajar.
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulumsman 2 mataram
Makalah ini membahas pentingnya pengembangan kurikulum berbasis pendidikan karakter di setiap tingkat pendidikan untuk membentuk kepribadian peserta didik yang memiliki akhlak mulia sesuai nilai-nilai Pancasila. Pendidikan karakter perlu diintegrasikan dalam seluruh mata pelajaran untuk membentuk siswa menjadi manusia beriman, jujur, santun, bertanggung jawab, disiplin, peduli, dan kreatif. Pengukuran keberhasil
Panduan ini membahas konsep dan implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar, dengan tujuan membentuk siswa berkarakter luhur sesuai nilai-nilai Pancasila. Panduan ini juga menjelaskan peran berbagai pihak dan strategi yang ditempuh dalam pengembangan pendidikan karakter di tingkat nasional hingga sekolah."
Teks tersebut membahasikan pentingnya penerapan nilai-nilai murni dalam pembelajaran melalui teks kesusasteraan. Nilai-nilai murni seperti kebaikan, hormat, tanggungjawab, dan lain-lain dapat diterapkan untuk membentuk masyarakat yang harmonis melalui pengajaran kesusasteraan.
Implementasi pendidikan holistik dalam pembelajaran ipsIwan Hermawan
Ringkasan dokumen tersebut adalah implementasi pendidikan holistik dalam pembelajaran IPS diarahkan pada pembentukan generasi yang berkarakter dengan mendekatkan siswa pada lingkungan sosial dan budaya mereka sehingga proses pembelajaran dapat berakar pada masyarakat.
Dokumen tersebut merupakan panduan kurikulum pendidikan sivik dan kewarganegaraan untuk tingkatan satu. Ia menjelaskan matlamat, objektif, dan standard pencapaian mata pelajaran tersebut untuk membentuk warganegara Malaysia yang patriotik, bertanggungjawab, dan berwawasan. Dokumen ini juga menyenaraikan topik-topik yang akan diajar seperti identiti diri, keluarga, masyarakat, dan cabaran masa depan.
Makalah Komprehensif-Pascasarjana UIN Walisongo Semarang-Islamic StudiesAkhlis Nur Fu'adi
Makalah ini membahas konsep pendidikan nilai berbasis kearifan lokal. Pendidikan nilai dipandang penting untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dan mengatasi masalah moral di masyarakat. Kearifan lokal masyarakat Samin dijadikan contoh karena memiliki nilai-nilai yang mendorong harmoni. Makalah ini berargumen bahwa pendidikan nilai yang berbasis kearifan lokal dapat melestarikan budaya lokal dan menumbu
UU No. 12 Tahun 2010 menetapkan Gerakan Pramuka sebagai sarana pembentukan kepribadian dan kecakapan hidup warga negara. UU ini mengatur tujuan, fungsi, organisasi, dan pengelolaan Gerakan Pramuka di Indonesia serta hak dan kewajiban peserta didik dan orang tua.
Dokumen ini membahas strategi pendidikan karakter bangsa di sekolah, termasuk 18 pilar karakter utama, prinsip penerapannya melalui seluruh mata pelajaran dan kegiatan sekolah, serta evaluasi berkelanjutan untuk mengukur pencapaian siswa. Dokumen ini juga menyarankan perubahan kurikulum dan pengajaran di sekolah untuk lebih menekankan pendidikan karakter.
Dokumen tersebut merupakan bagian dari skripsi yang membahas pendidikan multikultural. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa Indonesia memiliki keragaman etnis, budaya dan agama yang perlu dikelola dengan baik di sekolah untuk mencegah konflik. Pendidikan multikultural bertujuan untuk menanamkan toleransi dan menghargai perbedaan melalui beberapa paradigma seperti menghargai keragaman, membangun sensitivitas gender, dan peranan
Modul ini membahas tentang landasan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia yang didasarkan pada Pancasila sebagai ideologi negara dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional.
Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk siswa menjadi manusia yang baik melalui penanaman nilai-nilai utama seperti religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, ingin tahu, dan semangat kebangsaan. Nilai-nilai tersebut ditanamkan secara terpadu melalui kurikulum akademik dan kegiatan sekolah. Guru berperan mengintegrasikan pendidikan karakter dalam
Pembelajaran berdemokrasi tersebut, sebenarnya bisa diawali dari level yang paling kecil yakni dengan adanya pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Seperti yang dilaksanakan oleh SMP ISLAM AL HIKMAH JAKARTA dalam acara Pemilihan ketua OSIS yang dilakukan secara langsung ini, menjadi pembelajaran berharga bagi para siswa untuk mengenal proses demokrasi. Sehingga, nantinya saat mereka menjadi bagian dari masyarakat sesungguhnya sudah memiliki pengalaman yang berharga
Dokumen tersebut membahas pentingnya pendidikan karakter bagi pembentukan jati diri bangsa dan perlunya pengembangan pendidikan karakter secara komprehensif dan terintegrasi ke dalam kehidupan sekolah dan masyarakat melalui pembiasaan. Beberapa sekolah telah berhasil mengembangkan pendidikan karakter melalui budaya sekolah dan teladan guru.
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulumsman 2 mataram
Makalah ini membahas pentingnya pengembangan kurikulum berbasis pendidikan karakter di setiap tingkat pendidikan untuk membentuk kepribadian peserta didik yang memiliki akhlak mulia sesuai nilai-nilai Pancasila. Pendidikan karakter perlu diintegrasikan dalam seluruh mata pelajaran untuk membentuk siswa menjadi manusia beriman, jujur, santun, bertanggung jawab, disiplin, peduli, dan kreatif. Pengukuran keberhasil
Panduan ini membahas konsep dan implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar, dengan tujuan membentuk siswa berkarakter luhur sesuai nilai-nilai Pancasila. Panduan ini juga menjelaskan peran berbagai pihak dan strategi yang ditempuh dalam pengembangan pendidikan karakter di tingkat nasional hingga sekolah."
Teks tersebut membahasikan pentingnya penerapan nilai-nilai murni dalam pembelajaran melalui teks kesusasteraan. Nilai-nilai murni seperti kebaikan, hormat, tanggungjawab, dan lain-lain dapat diterapkan untuk membentuk masyarakat yang harmonis melalui pengajaran kesusasteraan.
Implementasi pendidikan holistik dalam pembelajaran ipsIwan Hermawan
Ringkasan dokumen tersebut adalah implementasi pendidikan holistik dalam pembelajaran IPS diarahkan pada pembentukan generasi yang berkarakter dengan mendekatkan siswa pada lingkungan sosial dan budaya mereka sehingga proses pembelajaran dapat berakar pada masyarakat.
Dokumen tersebut merupakan panduan kurikulum pendidikan sivik dan kewarganegaraan untuk tingkatan satu. Ia menjelaskan matlamat, objektif, dan standard pencapaian mata pelajaran tersebut untuk membentuk warganegara Malaysia yang patriotik, bertanggungjawab, dan berwawasan. Dokumen ini juga menyenaraikan topik-topik yang akan diajar seperti identiti diri, keluarga, masyarakat, dan cabaran masa depan.
Makalah Komprehensif-Pascasarjana UIN Walisongo Semarang-Islamic StudiesAkhlis Nur Fu'adi
Makalah ini membahas konsep pendidikan nilai berbasis kearifan lokal. Pendidikan nilai dipandang penting untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dan mengatasi masalah moral di masyarakat. Kearifan lokal masyarakat Samin dijadikan contoh karena memiliki nilai-nilai yang mendorong harmoni. Makalah ini berargumen bahwa pendidikan nilai yang berbasis kearifan lokal dapat melestarikan budaya lokal dan menumbu
UU No. 12 Tahun 2010 menetapkan Gerakan Pramuka sebagai sarana pembentukan kepribadian dan kecakapan hidup warga negara. UU ini mengatur tujuan, fungsi, organisasi, dan pengelolaan Gerakan Pramuka di Indonesia serta hak dan kewajiban peserta didik dan orang tua.
Dokumen ini membahas strategi pendidikan karakter bangsa di sekolah, termasuk 18 pilar karakter utama, prinsip penerapannya melalui seluruh mata pelajaran dan kegiatan sekolah, serta evaluasi berkelanjutan untuk mengukur pencapaian siswa. Dokumen ini juga menyarankan perubahan kurikulum dan pengajaran di sekolah untuk lebih menekankan pendidikan karakter.
Dokumen tersebut merupakan bagian dari skripsi yang membahas pendidikan multikultural. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa Indonesia memiliki keragaman etnis, budaya dan agama yang perlu dikelola dengan baik di sekolah untuk mencegah konflik. Pendidikan multikultural bertujuan untuk menanamkan toleransi dan menghargai perbedaan melalui beberapa paradigma seperti menghargai keragaman, membangun sensitivitas gender, dan peranan
Modul ini membahas tentang landasan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia yang didasarkan pada Pancasila sebagai ideologi negara dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional.
Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk siswa menjadi manusia yang baik melalui penanaman nilai-nilai utama seperti religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, ingin tahu, dan semangat kebangsaan. Nilai-nilai tersebut ditanamkan secara terpadu melalui kurikulum akademik dan kegiatan sekolah. Guru berperan mengintegrasikan pendidikan karakter dalam
Pembelajaran berdemokrasi tersebut, sebenarnya bisa diawali dari level yang paling kecil yakni dengan adanya pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Seperti yang dilaksanakan oleh SMP ISLAM AL HIKMAH JAKARTA dalam acara Pemilihan ketua OSIS yang dilakukan secara langsung ini, menjadi pembelajaran berharga bagi para siswa untuk mengenal proses demokrasi. Sehingga, nantinya saat mereka menjadi bagian dari masyarakat sesungguhnya sudah memiliki pengalaman yang berharga
Dokumen tersebut membahas pentingnya pendidikan karakter bagi pembentukan jati diri bangsa dan perlunya pengembangan pendidikan karakter secara komprehensif dan terintegrasi ke dalam kehidupan sekolah dan masyarakat melalui pembiasaan. Beberapa sekolah telah berhasil mengembangkan pendidikan karakter melalui budaya sekolah dan teladan guru.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan dan implementasi pendidikan karakter bangsa pada satuan pendidikan. Secara garis besar dibahas mengenai tujuan, dasar pemikiran, sasaran, karakter yang diharapkan, dan nilai-nilai yang dikembangkan melalui pendidikan karakter seperti religius, jujur, toleran, disiplin, dan kerja keras.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan dan implementasi pendidikan karakter bangsa pada satuan pendidikan. Dokumen menjelaskan tentang tujuan, proses, dan karakter yang diharapkan dikembangkan melalui pendidikan karakter seperti jujur, cerdas, tangguh, dan peduli. Dokumen juga menyoroti pentingnya pendidikan karakter berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan karakter anak bangsa, mencakup definisi pendidikan karakter, domain pendidikan, acuan, tujuan dan fungsi pendidikan karakter, serta pengaruh lingkungan strategis dalam membangun karakter anak bangsa.
Dokumen tersebut membahas tentang penguatan pendidikan karakter di Indonesia, yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental. Pendidikan karakter dipandang penting untuk membangun karakter generasi muda Indonesia agar menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Kebijakan Nasional Pembangunan Kepemudaan Menuju Pemuda Berkarakter oleh Drs. H. Sakhyan Asmara, M.SP., Staf Ahli Menteri Bidang Informasi dan Komunikasi Pemuda dan Olahraga Kemenpora RI dalam acara Perkemahan Kubro Wahidiyah 2013 di Pantai Indah Widara Payung Cilacap, 30 Desember 2013
Kebijakan Nasional Pembangunan Kepemudaan Menuju Pemuda Berkarakter Ali Fanani
Kebijakan Nasional Pembangunan Kepemudaan Menuju Pemuda Berkarakter oleh Drs. H. Sakhyan Asmara, M.SP., Staf Ahli Kemenpora RI Bidang Infokom Pora (Cilacap, 30 Des 2013)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan pidato pada Hari Pendidikan Nasional yang membahas pentingnya pendidikan berkualitas untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia agar mampu bersaing di era global. Menteri juga menekankan perlunya memastikan setiap warga negara mendapatkan akses pendidikan sepanjang hidupnya agar dapat meraih kesempatan dan kemajuan. Selain itu, pidato menyoroti kompetensi apa
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan pidato pada Hari Pendidikan Nasional yang membahas pentingnya pendidikan berkualitas untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul sehingga mampu bersaing di era global. Menteri juga menekankan perlunya memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang bermutu sepanjang hidupnya. Selain itu, pidato menyoroti kompetensi yang dibutuhkan anak Indonesia di abad
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas peningkatan pendidikan karakter bangsa berbasis nilai-nilai agama di Indonesia.
2. Tujuannya adalah membentuk generasi emas 2045 dengan karakter yang kuat melalui pengintegrasian pendidikan karakter di berbagai aspek sekolah.
3. Metode yang digunakan adalah pengembangan kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, dan keterlibatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan karakter yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam membuat keputusan baik atau buruk berdasarkan nilai-nilai mulia dan merealisasikan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa pendidikan karakter perlu diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan dan kegiatan mahasiswa untuk membentuk karakter yang tangguh, berakhlak mul
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasiSri Suwanti
Dokumen tersebut membahas peran LSM dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi muda. LSM dan ormas berperan penting dalam membentuk karakter generasi muda agar mampu menghadapi arus globalisasi dengan menjadi pembangun karakter, pemberdaya karakter, dan perekayasa karakter. Dokumen juga menjelaskan hak dan tanggung jawab generasi muda serta nilai-nilai yang perlu dikembangkan untuk membangun karakter bangsa."
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
2. VISI-MISI DISDIKPORA
KOTA SALATIGA
V I S I
MEWUJUDKAN MASYARAKAT
KOTA SALATIGA YANG MANDIRI,
MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI, CINTA TANAH AIR,
BERWAWASAN KEBANGSAAN,
BERPRESTASI DAN BERAKHLAK MULIA.
3. M I S I
1. Meningkatkan kualitas output pendidikan dan
kemandirian.
2. Meningkatkan pengamalan ajaran agama, IMTAQ dan
budaya nasional dalam kehidupan sehari-hari.
3. Meningkatkan pencapaian memperoleh kesempatan
dan memperluas akses pendidikan.
4. Meningkatkan akuntabilitas dan citra publik di bidang
pendidikan.
5. Meningkatkan pelayanan pendidikan non formal.
6. Meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan
POLEKSOSBUD & AGAMA dan pelopor kepemimpinan.
7. Memperluas kesempatan pendidikan dan melindungi
generasi muda dari penyakit masyarakat.
8. Meningkatkan upaya pembibitan dan pengembangan
prestasi OR , secara sistemik , berjenjang dan
berkelanjutan untuk membentuk watak bangsa.
4. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
UUD 1945 VERSI Amandemen
MENINGKATKAN IMTAQ DAN AKHLAQ MULIA
MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA.
MEMAJUKAN IPTEK DENGAN MENJUNJUNG
TINGGI NILAI AGAMA, NASIONALISME,
PERADABAN DAN KESEJAHTERAAN UMAT
MANUSIA.
MENUMBUH - KEMBANGKAN GENERASI SEHAT-
BERILMU – CAKAP - KREATIF – MANDIRI-
DEMOKRATIS DAN BERTANGGUNG JAWAB.
5. SLOGAN VISI PENDIDIKAN
NASIONAL ( 4 MENTERI ) .
Dr. Bambang Sudibyo, MBA , fokus pendidikan
adalah olah hati-fikir- rasa- fisik dan hati .
Prof. Dr. M. Muh , fokus pendidikan adalah
generasi cerdas Spiritual - Intelektual-
emosional- fisikal .
Prof. Dr. Anies Baswedan, PhD fokus kompetisi
abad 21 generasi kreatif –komunikatif – kritis
dan kolaborasi.
Prof. Dr. Muhajir Efendy fokus pendidikan lewan
FDS ( Full days School )
6. PERMENDIKNAS 39 /2008
(Pembinaan Kesiswaan )
PEMBINAAN IMTAQ - BUDI PEKERTI
LUHUR - AKHLAQ MULIA.
KEPRIBADIAN UNGGUL , WAWASAN
KEBANGSAAN DAN BELA NEGARA.
PRESTASI AKADEMIK, SENI BUDAYA
SESUAI BAKAT MINAT.
DEMOKRASI, HAM, PEND. POLITIK,
TOLERANSI DAN PLURALISME.
PENINGKATAN SKILL, KREATIFITAS,
WIRA USAHA, SEHAT JASMANI.
PENGUASAAN TIK BAHASA GLOBAL.
7. PERMENDIKBUD NO. 23 / 2015
(Penumbuhan Budi Pekerti)
SEKOLAH HARUS MENYENANGKAN DAN
INSPIRATIF).
PEND. KARAKTER MERUPAKAN GERAKAN
BERSAMA (PEMERINTAH PUSAT-DAERAH
DAN MASYARAKAT ).
PEMBIASAAN NILAI ( NILAI MORAL ,
SPIRITUAL , NASIONALISME &
KEBHIKEKAAN DI SEKOLAH.
BAHASA SEBAGAI PENUMBUH BUDI
PEKERTI.
8. UU NO. 35 / 2014 TENTANG
PERLINDUNGAN ANAK
ORANG TUA ADALAH PENDIDIK PERTAMA
DAN UTAMA
SEKOLAH MEMBERDAYAKAN ORTU DAN
KELUARGA DALAM MEMBANGUN
KEMITRAAN.
KEMITRAAN TRI SENTRA PENDIDIKAN
SEBAGAI EKOSISTEM PEND. KARAKTER
DAN PRESTASI.
SEKOLAH CIPTAKAN BUDAYA NILAI,
PRESTASI DAN KOMPETISI
9. PERPU NO.1 /2016
Perlindungan Anak
HUKUMAN MATI , PENJARA 20 DAN 10
TAHUN BAGI PELAKU KEJAHATAN
SEKSUAL .
CONTOH PS. 76 D SIAPAPUN PELAKU ,
ANCAMAN PIDANA – 15 TAHUN DAN
DENDA 5 M.
PELAKSAAN LEBIH LANJUT BERUPA PP
10. GERAKAN FREE MASONRY
( Dok. RHS NOT FOR DISTRUB bocor oleh Tentara Rusia )
. Ketua Tim : Mantan Menteri pertahanan AS
(William Cohen ) dengan skenario : Indonesia
dan Pakistan harus lenyap ( th 2010 – 2025 ).
Strategi yang pakai bukan dgn bombardir
seperti yang di terapkan di beberapa negara di
Timur Tengah. Nmn dgn cara hacurkan moral
generasi dgn PORNO GRAFI,
PORNOAKSI dan 5 F ( FINANCE - -FOODS -
FANTASY FRICTION - FASHION ).
10
11. WISNU MARDIANSYAH .
( METRO TV, 7 MEI 2016 , JAM 16:56 WIB)
Indonesia pengunduh situs porno
terbesar di dunia dan meningkat tiap
tahunnya:
a. Th 2013 peringkat 6 .
b. Th 2014 peringkat 3
c. Th 2015 peringkat 2
d. Th 2016 peringkat 1 , dgn urutan sbb :
1. Indonesia 6. Italia
2. India 7. Filipina
3. Malaisia 8. Slovakia
4. Yunani 9. Kanada
5.Turki 10. Amerika serikat.
11
13. KELUARGA SAKINAH ?
Q.S. AR-RUM 21.
Q.S. AL FURQAN 74.
HADITS-HADITS RASULULLAH
R. BUKHORI – MUSLIM.
14. LAGU PITUTUR
Anakku rungokno yo ngger..
Dek cilik tak kudang-kudang
Supoyo kekarepanku ..
Ing tembe biso di sawang..
Ojo lali wong tuo yo ngger…
Dadio wong kang utomo
Ngabekti setio nastiti
Lan trisno sepodho podho
15. QUE SERA-SERA
A B
When I was just a little girl.. When I was just a child in
school…
I asked my Mother, what will I be. I asked my Teacher, Wat will I be
Will I be pretty, will I be rich Will I be a docter, will I be Judge
Here’s what She said to me Here’s what She said to me..
Que Sera-Sera… Que Sera-Sera…..
What ever will be , will be What ever will be, will be
The future ‘s not ours to see The future ‘s not ours to see
Que Sera-Sera.. Que Sera- Sera..
What will be..will be.. What will be..will be…
15
16. ANIES BASWEDAN
PENYEBAB KEJAHATAN BUKAN KARENA
PENYALAH GUNAAN WEWENANG TETAPI
KEBIASAAN MENDIAMKAN DAN
PEMBIARAN KEJAHATAN YANG SEDANG
TERJADI.
( prolog permendikbud 55/2014)
16