The document discusses the minimum strength requirements for pre-stressed concrete beams in earthquake-resistant buildings. It covers plasticization mechanisms, moment changes at supports due to earthquakes, design strength versus required strength, reinforcement standards, strain compatibility analysis, stress-strain diagrams for materials, and case studies analyzing moment-curvature behavior of beams with non-prestressed, fully prestressed, and partially prestressed reinforcement. Diagrams show how the different reinforcement types alter the beam's flexural capacity and response to applied moments.

1. PERHITUNGAN KUAT MINIMUM PERLUPERHITUNGAN KUAT MINIMUM PERLU
ELEMEN BALOK PRATEGANGELEMEN BALOK PRATEGANG
PADA GEDUNG TAHAN GEMPAPADA GEDUNG TAHAN GEMPA

2. BANGUNAN TAHAN GEMPABANGUNAN TAHAN GEMPAUMUR BANGUNAN 50 TAHUN – SNI 03 – 1726 - 2002UMUR BANGUNAN 50 TAHUN – SNI 03 – 1726 - 2002
• TIDAK MENGALAMI KERUSAKAN BERARTI KETIKA
TERJADI GEMPA RINGAN – GEMPA DENGAN
PERIODA ULANG 50 TAHUN
• MENGALAMI KERUSAKAN YANG MASIH DAPAT
DIPERBAIKI AKIBAT GEMPA SEDANG – GEMPA
DENGAN PERIODA ULANG SEKITAR 200 TAHUN
• TIDAK MENGALAMI KERUNTUHAN KETIKA TERJADI
GEMPA KUAT DENGAN PERIODA ULANG 500
TAHUN

3. PLASTIFIKASIPLASTIFIKASITERJADINYA SENDI PLASTIS/KERUSAKANTERJADINYA SENDI PLASTIS/KERUSAKAN
• TIDAK TERJADI MEKANISME KERUNTUHAN
• KONSEP KOLOM KUAT BALOK LEMAH
• PLASTIFIKASI TERJADI MENYEBAR MERATA PADA
UJUNG-UJUNG BALOK DI KETINGGIAN BANGUNAN
• DAKTILITAS BALOK

4. MOMEN PADA TUMPUAN BALOKMOMEN PADA TUMPUAN BALOK
AKIBAT GEMPAAKIBAT GEMPAMOMEN NEGATIF --MOMEN NEGATIF -- POSITIFPOSITIF
• AKIBAT BEBAN GRAVITASI
• AKIBAT GEMPA
• MOMEN TUMPUAN DAPAT BERUBAH TANDA DARI
MOMEN NEGATIF MENJADI MOMEN POSITIF
• KAPASITAS MOMEN PENAMPANG
- -
-
+

5. KUAT DISAIN DAN KUATKUAT DISAIN DAN KUAT
PERLUPERLULOAD FAKTOR DAN STRENGTH REDUCTIOAN FACTORLOAD FAKTOR DAN STRENGTH REDUCTIOAN FACTOR
• KUAT DISAIN – KUAT NOMINAL X FAKTOR
REDUKSI KEKUATAN
• KUAT PERLU – KUAT BALOK YANG DIPERLUKAN
AGAR MAMPU MEMIKUL BEBAN LAYAN YANG
SUDAH DIKALIKAN DENGAN LOAD FACTOR
• DALAM SEGALA HAL :
KUAT DISAIN > KUAT PERLU
φ.Mn > Mult

6. PENULANGAN BALOKPENULANGAN BALOKACI – 318M - 2005ACI – 318M - 2005
• TULANGAN MINIMUM BALOK
0.25√fc’ . Bw.d/fy
• REGANGAN MINIMUM PADA TULANGAN TARIK
• min 0.004
• PERSYARATAN TINGGI BALOK
max L/16 utk balok dan L/8 utk kantilever
• SISTIM PENULANGAN :
. Tulangan tunggal
. Tulangan rangkap
. Tulangan prategang
. Tulangan prategang parsial

7. RUMUS PENULANGANRUMUS PENULANGANACI-2005 TULANGAN TARIK DAN TEKAN DIANGGAP SUDAH LELEHACI-2005 TULANGAN TARIK DAN TEKAN DIANGGAP SUDAH LELEH
0.003
Ap
b
d dp
d’
As
As’
εy
a
0.85fc’
c C
T
Tp
T’
M
b'fc85.0
fy'Asfy.Asfps.Aps
a
++
=
)'d
2
a
(fy'.As)
2
a
d.(fy.As)
2
a
dp.(fps.ApsMn −+−+−=

8. MOMEN KURVATURMOMEN KURVATURSTRAIN COMPATIBILITYSTRAIN COMPATIBILITY
• DIGUNAKAN UNTUK MENGETAHUI PERILAKU BALOK PADA SETIAP LEVEL
MOMEN YANG BEKERJA PADA IRISAN
• DATA TEGANGAN-REGANGAN SETIAP MATERIAL MERUPAKAN DATA INPUT
YANG HARUS DIKETAHUI
• UNTUK SATU NILAI KURVATUR AKAN DIPEROLEH SATU NILAI MOMEN YANG
MNYEBABKANNYA.
Ap
As’
As
εc
εs
εp
C
T’
T
Tp
θ
M
Σ-gaya horz =0
Σ-Momen =0

9. DIAGRAMDIAGRAM σσ --εε
Regangan
ε0
A
Ec
ε50cε50u ε20c
Tegangan
fc’
0.2 fc’
Unconfined
Confined
B
C
D
0.5 fc’
θ
ε50h
Ec
Tegangan
Regangan
fy
εy
A
fult
εsh εult
B C
D
Tegangan
(fp)
Regangan
εp














ε
ε
−
ε
ε
=
2
0
c
fc
0
c2
fc' 0h50u50
5.0
Z
ε−ε+ε
=
1000'fc145
'fc2.03
u50
−
+
=ε
h
sh50
s
"b
4
3
ρ=ε
Daerah CD
fc=0.2fc’
Daerah AB
Daerah BC
fc = fc’(1-Z(εc - ε0))
MPa1860
))118(1(
975.0
0025.0200000fp
10.010
p
p ≤








ε+
+ε=

10. STUDI KASUSSTUDI KASUSGEDUNG 10 LANTAIGEDUNG 10 LANTAI
Atap
9
8
7
6
5
4
3
2
1
35m
40 m
40 m
+2.67
-10.98
+5.47
-10.98
-5.39 -5.39
+46.4
9
-46.49
DL
LL
GEMPA
-64.96
+28.7
1.2DL + LL+GEMPA
-64.96
+28.7
Arah gempa
Arah gempa
1.2DL + LL+GEMPA

11. TULANGAN NON-PRATEGANGTULANGAN NON-PRATEGANG
300
50
650
As
50
As’
M
fc’ = 30 MPa
Fy = 400 Mpa
Tul. Lentur : 3D25 + 2 D22
Sengkang :
diameter 12mm
b’’ = 200 mm
sh = 100 mm
ρs = Volumetric ratio sengkang
= Astr/Vol = 1.03%
Non-Prategang ( M-)
0
100
200
300
400
500
600
700
0 5 10 15 20 25 30
Kurvatur
MomenkN.m Non-Prategang (M+)
0
50
100
150
200
250
300
350
400
0 10 20 30 40 50 60
Kurvatur
MomenkN.m

12. TULANGAN PRATEGANGTULANGAN PRATEGANG
Tulangan prategang :
1 tendon
@ 8-strand dia ½ inchi
fpu = 1860 Mpa.
Eff.prestresss= 50%fpu
300
100
650
Ap
50
As’
M
Prategang (M-)
0
100
200
300
400
500
600
700
800
-5 0 5 10 15 20 25
Kurvatur
MomenkN.m
Prategang (M+)
0
50
100
150
200
250
300
350
0 5 10 15 20 25
Kurvatur
MomenkN.m

13. PRATEGANG PARSIALPRATEGANG PARSIAL
As = 4D25
As’= 3D16
Ap = 4 –str φ ½ in
Ap
300
650
As
50
As’
M
350 Ap
Balok Prategang
0
100
200
300
400
500
600
700
800
-10 0 10 20 30 40
Kurvatur
MomenkN.m
Tendon diatas
Tendon ditengah

14. BALOK LEBAR – WIDE BEAMBALOK LEBAR – WIDE BEAM
17
35
1500
12 D-25
12 D-16
17
35
1500
12 D-25
12 D-16
WIDE BEAM
0
200
400
600
800
1000
-50 0 50 100 150 200
Kurvature
MomenkN.m
Non-Prategang M(-)
Prategang M(-)
Prategang M(+)
Non-Prategang M(+)