SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
PRAGMATISME PADA
POLITISI DAN PARPOL
ISLAM,
Sampai Kapan?
Tidak ada kawan atau lawan abadi, yang ada
hanyalah kepentingan abadi, ini lah kaidah
politik yang lahir di sistem demokrasi.
Geliat Partai politik kian memanas
menjelang pesta demokrasi. Baik partai
nasionalis maupun partai berlabel Islam
bergerak guna meraup suara dan dukungan
rakyat.
Di tengah euforia ini, tidak sedikit politisi
yang selama ini terkenal Islami, mengambil
langkah pragmatis. Tidak jauh berbeda,
sejumlah partai politik Islam pun demikian
adanya. Peta dukungan berubah sesuai
kepentingan individu dan parpol.
Dalam realitas politik hari ini, politisi
maupun parpol sama-sama menyuguhkan
drama penyelamatan kepentingan. Bagi
politisi, sikap ini memungkinkannya
untuk mengamankan kepentingan
individu dan parpolnya. Sedangkan bagi
parpol, pengaruhnya dalam pentas politik
harus dipertahankan untuk
memastikannya tetap dalam lingkaran
kekuasaan.
Seiring berjalannya waktu partai-partai ini
berkompetisi untuk menggemukkan masa
atau anggotanya. Dalam merekrut
keanggotaan parpol, mereka tidak
mempunyai syarat yang khusus, bahkan
hanya bermodal KTP saja sudah bisa masuk
anggota parpol.
Praktik ini juga dilakukan parpol yang
mengusung Islam sebagai spiritnya. Kondisi ini
berdampak pada inkonsistensi partai dalam
menyuarakan Islam sebagai aspirasi umat. Sikap
politik aktivis parpolnya pun demikian. Bagi para
politisi,sikap pragmatis ini menunjukkan makna
politik yang jauh dari makna mengurus urusan
rakyat.
Salah satu contoh partai Islam yang muncul
pada tahun 1998 di tengah euforia politik pasca
tumbangnya pemerintahan Orde Baru yakni
Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pada awalnya,
PKS yang berasal dari “gerakan Tarbiyah”
didirikan untuk meraup suara pemilih Muslim
muda.
Namun,belakangan PKS secara pragmatis
memperlebar ceruk pasar pemilihnya dengan
menjadi partai terbuka. Sekarang tidak lagi
membatasi ceruk pemilihnya di kalangan Muslim,
tetapi juga kaum nasionalis termasuk kelompok
non-Muslim. Hal senadapun dilakukan oleh partai
Islam lainnya seperti PPP & PKB.
Spirit Islam tidak lebih sebagai daya tarik
simpatisan untuk merebut suara umat Islam.
Terlihat jelas betapa Islam bukanlah landasan
sebenarnya dalam berpolitik. Islam sekadar
simbol politik. Pada akhirnya,tetap saja,partai
Islam sama dengan parpol lainnya.
Ketika kemenangan partai itu datang
kembalilah mereka kepada asal tujuan
partai mereka yaitu mementingkan
kepentingan kelompok mereka dalam
melanjutkan sistem pemerintahan.
merekapun belum mempunyai sistem
yang mumpuni,ujung-ujungnya
mereka hanya menggunakan dan
melanjutkan sistem yang sebelumnya
tanpa perubahan yang nyata.
Makna kepentingan dalam drama
politik demokrasi hari ini sangatlah
kental. Kepentingan didalamnya bisa
berubah-ubah mengikuti permainan.
Bahasa komunikasi politik, menggalang
koalisi, atau pembentukan citra politik
tidak lebih merupakan upaya
penjajakan kepentingan. Saat
membahasakan ke publik, mereka
menyebutnya sebagai kesamaan visi.
Padahal sistem ini tidak pernah
menyajikan makan siang gratis pada
pengusungnya. Seluruh tingkah laku
dan aktivitas mereka bernilai
keuntungan semata.
P R A G M A T I S M E P A D A P O L I T I S I D A N P A R P O L I S L A M , S A M P A I K A P A N ?
Kekecewaan umat atas realitas politik hari ini
sangatlah wajar. Saling sikut demi
kepentingan segelintir pihak sama sekali tidak
mencirikan karakter politik dalam Islam.
Parpol yang mengatasnamakan Islam pun
bersikap sama.
Alih-alih mewarnai sistem politik,parpol-
parpol Islam justru pragmatis dalam bersikap.
Ini semua karena kesalahan sistem yang
melandasi seluruh aturan mainnya.
PARTAI POLITIK ISLAM
P R A G M A T I S M E P A D A P O L I T I S I D A N P A R P O L I S L A M , S A M P A I K A P A N ?
Politik dalam Islam sejatinya bermakna
pengurusan urusan umat. Politik (siyasa) berasal
dari kata saasa-yasuusu-siyaasatan yang bermakna
‘mengurus’. Politik Islam tegak atas dasar akidah
Islam. Dengan kata lain,politik Islam hakikatnya
adalah pengurusan urusan rakyat berdasarkan
prinsip syariat.
PARTAI POLITIK ISLAM
P R A G M A T I S M E P A D A P O L I T I S I D A N P A R P O L I S L A M , S A M P A I K A P A N ?
Politik Islam tidak berhenti pada spirit dan simbol semata.
Aktivitas politik dalam Islam terwujud dalam segala aktivitas
yang terkait dengan jaminan terwujudnya kemaslahatan umat.
Urgensi peran politisi Islam dan parpol Islam adalah
memastikan terwujudnya kemaslahatan umat melalui
beragam aktivitas antara lain,edukasi politik,muhasabah
kepada penguasa,perang pemikiran,mengungkap makar
musuh-musuh Islam secara jelas dan gamblang.
P R A G M A T I S M E P A D A P O L I T I S I D A N P A R P O L I S L A M , S A M P A I K A P A N ?
Tujuan atas hal ini adalah agar masyarakat
memahami apa saja yang berkaitan dengan
kemaslahatan mereka. Jika terdapat kebijakan
yang jauh dari maslahat,masyarakat dapat
melakukan muhasabah terhadap penguasa
dengan landasan iman semata untuk
meluruskan,bukan yang lain.
Di sisi lain,aktivitas politik sejatinya tidak hanya
direpresentasikan oleh segelintir individu
pejabat atau pengurus partai. Politisi sejati
adalah ia yang senantiasa hadir untuk
memperhatikan kemaslahatan rakyat. Sosok
politisi inilah yang kini tergerus dalam wacana
politik hari ini.
Begitupun dengan peran besar parpol
tersebut dalam sebuah negara Islam.
Negara adalah institusi pelaksana yang
mengurusi urusan umat. Sedangkan
partai politik adalah institusi pemikiran
(qiyan fikr) yang bertugas melakukan
pembinaan dengan dua tujuan.
Tujuan internal yakni untuk mendidik
dan membina kader,serta menghasilkan
SDM unggul kualitas negarawan.
Sementara itu, untuk
eksternal, parpol berperan
dalam menciptakan atmosfer
politik di tengah-tengah
masyarakat. Tujuannya agar
masyarakat memiliki
pemahaman, standarisasi dan
keyakinan yang sama dalam
kehidupan bernegara.
Tujuan eksternal ini akan
menghasilkan satu tradisi
muhasabah kepada pemerintah yang
juga erat kaitannya dengan aktivitas
amar makruf nahi mungkar.
Ini karena sejatinya seluruh rakyat
memiliki peran sebagai politisi dan
mengemban amanah melakukan
aktivitas dakwah kepada siapa pun,
termasuk penguasa.
P R A G M A T I S M E P A D A P O L I T I S I D A N P A R P O L I S L A M , S A M P A I K A P A N ?
Dari gambaran praktik politik ini kita dapat
menyimpulkan bahwa tidak ada kepentingan yang
parpol perjuangkan selain kemaslahatan umat.
Tidak ada kepentingan yang parpol perjuangkan
selain merealisasikan standar-standar syariat
dalam mewujudkan kemaslahatan umat.
Di tengah euforia politik saat ini,kita
membutuhkan sistem politik Islam
yang sahih sebagai komparasi. Inilah
yang seharusnya dipahami oleh
setiap politisi dan parpol Islam,agar
sikap pragmatisme yang kian jauh
dari citra politik ala Islam tidak terus
dipertontonkan.
Muruah politisi Islam juga
parpol Islam sejatinya terletak
pada pemahaman terhadap
Islam itu sendiri,bukan yang
lain. Jika citra politik masih
diwarnai politik kepentingan,
kapan waktunya merealisasikan
kemaslahatan umat ?
Wallahualam.
Jazakumullah Khairan
Katsir

More Related Content

Similar to Pragmatisme politisi_20231124_114253_0000.pptx

Kelompok 5 HTN.pptx
Kelompok 5 HTN.pptxKelompok 5 HTN.pptx
Kelompok 5 HTN.pptx
Snn27
 
Konsep politik an i b
Konsep politik an i bKonsep politik an i b
Konsep politik an i b
M fazrul
 
Relevankah partai islam
Relevankah partai islamRelevankah partai islam
Relevankah partai islam
Joko arizal
 
Partai politik sebagai kekuatan politik
Partai politik sebagai kekuatan politikPartai politik sebagai kekuatan politik
Partai politik sebagai kekuatan politik
yantolaris
 

Similar to Pragmatisme politisi_20231124_114253_0000.pptx (20)

Partai politik-dalam-islam
Partai politik-dalam-islamPartai politik-dalam-islam
Partai politik-dalam-islam
 
Faktor penyebab menurunnya perolehan suara parpol islam pada pemilu 2014
Faktor penyebab menurunnya perolehan suara parpol islam pada pemilu 2014Faktor penyebab menurunnya perolehan suara parpol islam pada pemilu 2014
Faktor penyebab menurunnya perolehan suara parpol islam pada pemilu 2014
 
tugas pak saifuddin.docx
tugas pak saifuddin.docxtugas pak saifuddin.docx
tugas pak saifuddin.docx
 
Muhammadiyah dan politik
Muhammadiyah dan politikMuhammadiyah dan politik
Muhammadiyah dan politik
 
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di IndonesiaPeran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
 
Tarbiyah siyasiyah
Tarbiyah siyasiyahTarbiyah siyasiyah
Tarbiyah siyasiyah
 
Partisipasi politik
Partisipasi politikPartisipasi politik
Partisipasi politik
 
PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA
PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA  PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA
PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA
 
Kaderisasi dalam Partai Politik
Kaderisasi dalam Partai PolitikKaderisasi dalam Partai Politik
Kaderisasi dalam Partai Politik
 
Tugas makalah sosiologi agama
Tugas makalah sosiologi agamaTugas makalah sosiologi agama
Tugas makalah sosiologi agama
 
Kelompok 5 HTN.pptx
Kelompok 5 HTN.pptxKelompok 5 HTN.pptx
Kelompok 5 HTN.pptx
 
KULIAH 13.ppt
KULIAH 13.pptKULIAH 13.ppt
KULIAH 13.ppt
 
Konsep politik an i b
Konsep politik an i bKonsep politik an i b
Konsep politik an i b
 
Hubungan warga negara(mustina 2)
Hubungan warga negara(mustina 2)Hubungan warga negara(mustina 2)
Hubungan warga negara(mustina 2)
 
Makalah Pkn multipartai
Makalah Pkn multipartaiMakalah Pkn multipartai
Makalah Pkn multipartai
 
Adapun peranan guru sebagai motivator adalah
Adapun peranan guru sebagai motivator adalahAdapun peranan guru sebagai motivator adalah
Adapun peranan guru sebagai motivator adalah
 
Fenomena pilkada
Fenomena pilkadaFenomena pilkada
Fenomena pilkada
 
Relevankah partai islam
Relevankah partai islamRelevankah partai islam
Relevankah partai islam
 
Partai politik sebagai kekuatan politik
Partai politik sebagai kekuatan politikPartai politik sebagai kekuatan politik
Partai politik sebagai kekuatan politik
 
Sistem politik
Sistem politikSistem politik
Sistem politik
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Recently uploaded (20)

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 

Pragmatisme politisi_20231124_114253_0000.pptx

  • 1. PRAGMATISME PADA POLITISI DAN PARPOL ISLAM, Sampai Kapan?
  • 2. Tidak ada kawan atau lawan abadi, yang ada hanyalah kepentingan abadi, ini lah kaidah politik yang lahir di sistem demokrasi. Geliat Partai politik kian memanas menjelang pesta demokrasi. Baik partai nasionalis maupun partai berlabel Islam bergerak guna meraup suara dan dukungan rakyat. Di tengah euforia ini, tidak sedikit politisi yang selama ini terkenal Islami, mengambil langkah pragmatis. Tidak jauh berbeda, sejumlah partai politik Islam pun demikian adanya. Peta dukungan berubah sesuai kepentingan individu dan parpol.
  • 3. Dalam realitas politik hari ini, politisi maupun parpol sama-sama menyuguhkan drama penyelamatan kepentingan. Bagi politisi, sikap ini memungkinkannya untuk mengamankan kepentingan individu dan parpolnya. Sedangkan bagi parpol, pengaruhnya dalam pentas politik harus dipertahankan untuk memastikannya tetap dalam lingkaran kekuasaan. Seiring berjalannya waktu partai-partai ini berkompetisi untuk menggemukkan masa atau anggotanya. Dalam merekrut keanggotaan parpol, mereka tidak mempunyai syarat yang khusus, bahkan hanya bermodal KTP saja sudah bisa masuk anggota parpol.
  • 4. Praktik ini juga dilakukan parpol yang mengusung Islam sebagai spiritnya. Kondisi ini berdampak pada inkonsistensi partai dalam menyuarakan Islam sebagai aspirasi umat. Sikap politik aktivis parpolnya pun demikian. Bagi para politisi,sikap pragmatis ini menunjukkan makna politik yang jauh dari makna mengurus urusan rakyat.
  • 5. Salah satu contoh partai Islam yang muncul pada tahun 1998 di tengah euforia politik pasca tumbangnya pemerintahan Orde Baru yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pada awalnya, PKS yang berasal dari “gerakan Tarbiyah” didirikan untuk meraup suara pemilih Muslim muda. Namun,belakangan PKS secara pragmatis memperlebar ceruk pasar pemilihnya dengan menjadi partai terbuka. Sekarang tidak lagi membatasi ceruk pemilihnya di kalangan Muslim, tetapi juga kaum nasionalis termasuk kelompok non-Muslim. Hal senadapun dilakukan oleh partai Islam lainnya seperti PPP & PKB.
  • 6. Spirit Islam tidak lebih sebagai daya tarik simpatisan untuk merebut suara umat Islam. Terlihat jelas betapa Islam bukanlah landasan sebenarnya dalam berpolitik. Islam sekadar simbol politik. Pada akhirnya,tetap saja,partai Islam sama dengan parpol lainnya. Ketika kemenangan partai itu datang kembalilah mereka kepada asal tujuan partai mereka yaitu mementingkan kepentingan kelompok mereka dalam melanjutkan sistem pemerintahan. merekapun belum mempunyai sistem yang mumpuni,ujung-ujungnya mereka hanya menggunakan dan melanjutkan sistem yang sebelumnya tanpa perubahan yang nyata.
  • 7. Makna kepentingan dalam drama politik demokrasi hari ini sangatlah kental. Kepentingan didalamnya bisa berubah-ubah mengikuti permainan. Bahasa komunikasi politik, menggalang koalisi, atau pembentukan citra politik tidak lebih merupakan upaya penjajakan kepentingan. Saat membahasakan ke publik, mereka menyebutnya sebagai kesamaan visi. Padahal sistem ini tidak pernah menyajikan makan siang gratis pada pengusungnya. Seluruh tingkah laku dan aktivitas mereka bernilai keuntungan semata.
  • 8. P R A G M A T I S M E P A D A P O L I T I S I D A N P A R P O L I S L A M , S A M P A I K A P A N ? Kekecewaan umat atas realitas politik hari ini sangatlah wajar. Saling sikut demi kepentingan segelintir pihak sama sekali tidak mencirikan karakter politik dalam Islam. Parpol yang mengatasnamakan Islam pun bersikap sama. Alih-alih mewarnai sistem politik,parpol- parpol Islam justru pragmatis dalam bersikap. Ini semua karena kesalahan sistem yang melandasi seluruh aturan mainnya.
  • 9. PARTAI POLITIK ISLAM P R A G M A T I S M E P A D A P O L I T I S I D A N P A R P O L I S L A M , S A M P A I K A P A N ? Politik dalam Islam sejatinya bermakna pengurusan urusan umat. Politik (siyasa) berasal dari kata saasa-yasuusu-siyaasatan yang bermakna ‘mengurus’. Politik Islam tegak atas dasar akidah Islam. Dengan kata lain,politik Islam hakikatnya adalah pengurusan urusan rakyat berdasarkan prinsip syariat.
  • 10. PARTAI POLITIK ISLAM P R A G M A T I S M E P A D A P O L I T I S I D A N P A R P O L I S L A M , S A M P A I K A P A N ? Politik Islam tidak berhenti pada spirit dan simbol semata. Aktivitas politik dalam Islam terwujud dalam segala aktivitas yang terkait dengan jaminan terwujudnya kemaslahatan umat. Urgensi peran politisi Islam dan parpol Islam adalah memastikan terwujudnya kemaslahatan umat melalui beragam aktivitas antara lain,edukasi politik,muhasabah kepada penguasa,perang pemikiran,mengungkap makar musuh-musuh Islam secara jelas dan gamblang.
  • 11. P R A G M A T I S M E P A D A P O L I T I S I D A N P A R P O L I S L A M , S A M P A I K A P A N ? Tujuan atas hal ini adalah agar masyarakat memahami apa saja yang berkaitan dengan kemaslahatan mereka. Jika terdapat kebijakan yang jauh dari maslahat,masyarakat dapat melakukan muhasabah terhadap penguasa dengan landasan iman semata untuk meluruskan,bukan yang lain. Di sisi lain,aktivitas politik sejatinya tidak hanya direpresentasikan oleh segelintir individu pejabat atau pengurus partai. Politisi sejati adalah ia yang senantiasa hadir untuk memperhatikan kemaslahatan rakyat. Sosok politisi inilah yang kini tergerus dalam wacana politik hari ini.
  • 12. Begitupun dengan peran besar parpol tersebut dalam sebuah negara Islam. Negara adalah institusi pelaksana yang mengurusi urusan umat. Sedangkan partai politik adalah institusi pemikiran (qiyan fikr) yang bertugas melakukan pembinaan dengan dua tujuan. Tujuan internal yakni untuk mendidik dan membina kader,serta menghasilkan SDM unggul kualitas negarawan.
  • 13. Sementara itu, untuk eksternal, parpol berperan dalam menciptakan atmosfer politik di tengah-tengah masyarakat. Tujuannya agar masyarakat memiliki pemahaman, standarisasi dan keyakinan yang sama dalam kehidupan bernegara. Tujuan eksternal ini akan menghasilkan satu tradisi muhasabah kepada pemerintah yang juga erat kaitannya dengan aktivitas amar makruf nahi mungkar. Ini karena sejatinya seluruh rakyat memiliki peran sebagai politisi dan mengemban amanah melakukan aktivitas dakwah kepada siapa pun, termasuk penguasa.
  • 14. P R A G M A T I S M E P A D A P O L I T I S I D A N P A R P O L I S L A M , S A M P A I K A P A N ? Dari gambaran praktik politik ini kita dapat menyimpulkan bahwa tidak ada kepentingan yang parpol perjuangkan selain kemaslahatan umat. Tidak ada kepentingan yang parpol perjuangkan selain merealisasikan standar-standar syariat dalam mewujudkan kemaslahatan umat.
  • 15. Di tengah euforia politik saat ini,kita membutuhkan sistem politik Islam yang sahih sebagai komparasi. Inilah yang seharusnya dipahami oleh setiap politisi dan parpol Islam,agar sikap pragmatisme yang kian jauh dari citra politik ala Islam tidak terus dipertontonkan. Muruah politisi Islam juga parpol Islam sejatinya terletak pada pemahaman terhadap Islam itu sendiri,bukan yang lain. Jika citra politik masih diwarnai politik kepentingan, kapan waktunya merealisasikan kemaslahatan umat ? Wallahualam.