SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
ASUHAN KEPERAWATAN PERADANGAN PADA
SISTEM RESPIRASI: PNEUMONIA & TBC
PERTEMUAN X
Ns. WIDIA SARI, M. Kep
PRODI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
• Mahasiswa mampu melakukan simulasi asuhan
keperawatan anak dengan kelainanan kongenital dan
peradangan pada sistem respirasi
Pendahuluan
• Kondisi sistem respirasi, baik akut ataupun kronik merupakan
salah satu penyebab kematian pada anak (Bowdeen &
Greenberg, 2010)
• Infeksi saluran nafas seperti influenza merupakan kasus
terbesar yang menyebabkan angka kesakitan dan kematian
pada anak.
• Beberapa penyakit peradangan pada sistem respirasi yang
sering terjadi pada anak adalah ISPA, Pneumonia, asma,
TBC,rinitis, tonsilitis, bronkopulmonary dysplasia, cystic
fibrosis
Review sistem respirasi
• Saluran nafas
Ukuran saluran nafas pada anak memiliki ukuran lebih kecil
dibandingkan orang dewasa. Seiring bertambah usia, jalan nafas
juga bertambah dari ukuran diameter dan panjangnya. Misalnya:
pada BBL , trakea panjangnya 4 cm, dan pada anak usia 18
bulan panjangnya 7 cm.
• Begitu juga dengan alat pada sistem respirasi yang lainnya
• PNEUMONIA
Pendahuluan
Pneumoni
a
Masalah kesehatan
utama di negara
berkembang
Diperkirakan 0,29 episode per anak
balita setiap tahun dinegara
berkembang dan 0,05 episode per
anak disetiap tahun di negara maju
156 juta episode baru
setiap tahun diseluruh
dunia dan 151 juta
episode terdapat di
negara berkembang
7%- 13% dengan gejala
klinis yang dapat
mengancam jiwa dan
membutuhkan rawat inap
Di Indonesia
tahun 2013 →
571.547 balita
pneumonia,
dengan
kematian
sebesar 1,19%
Pengertian
• Pneumonia → inflamasi pada parenkim paru yang
disebabkan karena infeksi (Bowdeen & Greenberg, 2010)
• Pneumonia merupakan infeksi akut pada paru-paru, ketika
paru-paru terisi oleh cairan sehingga terjadi gangguan
pernapasan, akibat kemampuan paru paru menyerap oksigen
berkurang
• Pada anak, kejadian pneumonia disertai atau bersamaan
dengan proses infeksi akut pada bronkus
(bronchopneumonia)
Penyebab
• Bakteri merupakan penyebab umum, diantaranya:
 Streptococcus pneumonia
 Streptococcus pyogenes
 Haemophilus influenza
 Staphylococcus aureus
 Streptococcus pyogenes
 jamur: Candidiasis, histoplasmosis, dsb
 Aspirasi: makanan, cairan lambung
 Inhalasi: racun atau bahan kimia, rokok
Yang beresiko tinggi terkena pneumonia
• Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperi
penderita HIV/AIDS dan para penderita penyakit kronik
seperti penyakit jantung, diabetes melitus
• Perokok dan peminum alkohol
• Pasien yang berada di ruangan perawatan intensive (NICU,
ICU)
• Menghirup udara tecemar polusi zat kemikal
• Pasien yang lama berbaring setelah pasca operasi
Faktor resiko
• Infeksi saluran nafas atas (ISPA)
• Usia lanjut
• Alkoholisme, rokok
• Kekurangan nutrisi
• Umur dibawah 2 bulan, BBLR, tidak mendapat asi memadai,
imunisasi yang tidak memadai
• Polusi udara, kepadatan tempat tinggal dan penyakit kronik
menahun
Patofisiologi
Penularan
- Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang
tercemar seperti kontak langsung dengan penderita
melalui percikan ludah sewaktu bicara, bersin dan batuk
dapat memindahkan bakteri ke orang lain
- Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lain
- Migrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di
dekat paru-paru
Manifestasi Klinis
• Gejala penyakit pneumonia biasanya didahului infeksi
saluran nafas atas akut selama beberapa hari.
• Batuk nonproduktif dan produktif
• Sesak nafas
• Retraksi intercosta
• Demam
• Cyanosis
• Nyeri sendi, lelah
• Mual, muntah, nafsu makan turun
• Ronchii
• Leukositosis
• Pada neonatus: takipneu(napas cepat), retraksi dinding
dada, grunting, dan sianosis.
• Pada bayi yang lebih tua jarang ditemukan grunting,
tetapi takipneu, retraksi, sianosis, batuk, panas dan
iritasi.
• Pada anak pra sekolah: demam, batuk (non
produktif/produktif), takipneu, dan dispneu yang ditandai
dengan retraksi dinding dada.
• Pada kelompok anak sekolah dan remaja: panas, batuk
(non produktif/produkti), nyeri dada akibat iritasi pleura,
nyeri kepala, dehidrasi, suara nafas menurun dan letargi
Komplikasi
• Abses paru
• Efusi pleural
• Empisema
• Gagal nafas
• Perikarditis
• Meningitis
Pemeriksaan Diagnostik
• Chest X ray  Mengidentifikasikan distribusi strukstural
(mis. Lobar, bronchial); abses luas/infiltrate, empiema
(stapilococcus); infiltrasi menyebar atau terlokalisasi
(bacterial); atau penyebaran/perluasan infiltrate nodul
(lebih sering virus).
• AGD  pO2, pCO2
• Blood test 
• Elektrolit  Na dan Cl mungkin rendah
• Aspirasi / biopsi jaringan paru - bronchoscopy
Penatalaksanaan Medis
• Ringan  antibiotik per-oral dan rawat jalan
• Berat 
– Rawat inap
– Anti Biotik
– O2 th/
– Nebulizer
– Postural Drainage
– Cairan dan elektrolit
– Hydration/Fever Control/Nutritional Support
Pengobatan
• Tergantung tingkat keparahan gejala dan jenis
organisme yang menyebabkan infeksi
• Streptococcus pneumonia : penicillin, ampicillin-
clavulanate (Augmentin) dan erythromycin
• Hemophilus influenza : antibiotik, seperti cefuroxime
(Ceftin), ampicillin-clavulanate (Augmentin), ofloxacin
(Floxin), dan trimethoprim-sulfanethoxazole (Bactrim and
Septra)
• Legionella pneumophilia dan Staphylococcus aureus :
antibiotik, seperti erythromycin
Asuhan Keperawatan
1. PENGKAJIAN
• Data dasar
• Riwayat penyakit  dahulu dan sekarang
• Sistem tubuh
• Sistem Integumen 
– Obyektif : kulit pucat, cyanosis, turgor menurun (akibat dehidrasi
sekunder), banyak keringat , suhu kulit meningkat, kemerahan
• Sistem Pulmonal 
– Subyektif : sesak nafas, dada tertekan
– Obyektif : Pernafasan cuping hidung, hiperventilasi, batuk
(produktif/nonproduktif), sputum banyak, penggunaan otot bantu
pernafasan, pernafasan diafragma dan perut meningkat,
terdengar stridor, ronchii pada lapang paru,
• Sistem Cardiovaskuler 
– Obyektif : Denyut nadi meningkat, pembuluh darah vasokontriksi
• Sistem Neurosensori 
– Subyektif : gelisah, penurunan kesadaran
– Obyektif : GCS menurun, refleks menurun/normal,
letargi
• Sistem Musculoskeletal 
– Subyektif : lemah, cepat lelah
– Obyektif : tonus otot menurun, nyeri otot/normal,
retraksi paru dan penggunaan otot aksesoris
pernafasan
Diagnosa Keperawatan
• Kerusakan Pertukaran Gas b.d kerusakan membran
alveolar
• Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi mukus
yang kental
• Hipertermi b.d reaksi bakterimia
• Resiko kekurangan cairan b.d demam, diaforesis
• Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi b.d keletihan,
anoreksia, hipermetabolisme, dispnea
Intervensi
• Bersihan jalan nafas tidak efektif b,d akumulasi sekret
• Beri posisi terlentang dengan kepala pada posisi mengendus
dengan leher sedikit ekstensi dan hidung mengarah keatap.
• Hindari hiperekstensi leher
• Posisi untuk mencegah aspirasi sekresi : posisi semi telungkup,
posisi miring
• Bantu anak untuk mengeluarkan sputum
• Berikan ekspektoran bila diresepkan
• Lakukan fisioterapi dada
• Evidence based : nilai SpO2 akan mengalami perbaikan secara
signifikan untuk semua pasien. Nilai HR dan RR secara significan
juga meningkat setelah prosedur dilakukan dan kembali ke nilai
basal setelah istirahat selama 20 menit. Dilakukan pada anak dan
remaja dengan akut community acquired pneumonia.
• Intoleransi aktifitas b.d anoreksia dan malaise akibat penurunan
saturasi oksigen
• Intervensi :
• Kaji tingkat toleransi fisik anak
• Bantu anak dalam melakukan aktifitas hidup sehari-hari yang
mungkin melebihi toleransi
• Berikan aktifitas pengalihan yang sesuai dengan usia anak, kondisi,
kemampuan dan minat.
• Berikan aktifitas bermain pengalihan yang meningkatkan istirahat dan
ketenangan tetapi mencegah kebosanan dan menarik diri.
• Berikan periode istirahat dan tidur yang sesuai dengan usia dan
kondisi anak.
• Instruksikan anak untuk beristirahat jika merasa lelah
• Seimbangkan istirahat dan aktifitas bila ambulasi.
TUGAS !!!
• Buat Asuhan Keperawatan Pada Neonatus dengan
kasus dibawah ini:
1. Askep dengan Asma
2. Askep dengan TBC
3. Askep dengan ISPA
4. Askep dengan bronkhitis
• Askep diketik dan dikumpulkan sebelum pertemuan ke
10.
• Gunakan referensi dari jurnal, dan buku keperawatan
atau text book. Tidak menerima jika dari blog.
• Pengetikan disesuaikan dengan kaidah penulisan ilmiah
ataupun karya ilmiah.

More Related Content

Similar to PPT-10-Askep-Anak-dengan-Peradangan-pada-sistem-Respirasi.ppt

ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptxASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptxSurtiDepi
 
Askep ggn pernafasan_tbc
Askep ggn pernafasan_tbcAskep ggn pernafasan_tbc
Askep ggn pernafasan_tbcArdian Putra
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptTriUmiana1
 
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptx
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptxAsuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptx
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptxThoriqfahranulsafiah
 
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi PleuraAsuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi PleuraNola Hastuti
 
Askep Tb paru,
Askep Tb paru,Askep Tb paru,
Askep Tb paru,f' yagami
 
Pneumoni Muti.pptx
Pneumoni Muti.pptxPneumoni Muti.pptx
Pneumoni Muti.pptxSitiMutia15
 
askep EFUSI PLEURA.docx
askep  EFUSI PLEURA.docxaskep  EFUSI PLEURA.docx
askep EFUSI PLEURA.docxSilvhanyAkuba
 
ISPA_pptx.pptx
ISPA_pptx.pptxISPA_pptx.pptx
ISPA_pptx.pptxdira97
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaYesi Tika
 
PBL MODUL BATUK BLOK RESPIRASI
PBL MODUL BATUK BLOK RESPIRASIPBL MODUL BATUK BLOK RESPIRASI
PBL MODUL BATUK BLOK RESPIRASIRindang Abas
 
Askep Pneumonia.pptx
Askep Pneumonia.pptxAskep Pneumonia.pptx
Askep Pneumonia.pptxamin265170
 

Similar to PPT-10-Askep-Anak-dengan-Peradangan-pada-sistem-Respirasi.ppt (20)

ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptxASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
 
WHOOPING COUGH
WHOOPING COUGHWHOOPING COUGH
WHOOPING COUGH
 
ISPA.ppt
ISPA.pptISPA.ppt
ISPA.ppt
 
Askep ggn pernafasan_tbc
Askep ggn pernafasan_tbcAskep ggn pernafasan_tbc
Askep ggn pernafasan_tbc
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
 
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptx
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptxAsuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptx
Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_dengan_TB.pptx
 
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi PleuraAsuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
 
Askep Tb paru,
Askep Tb paru,Askep Tb paru,
Askep Tb paru,
 
Pneumoni Muti.pptx
Pneumoni Muti.pptxPneumoni Muti.pptx
Pneumoni Muti.pptx
 
Lp pneumonia
Lp pneumoniaLp pneumonia
Lp pneumonia
 
Penyuluhan ISPA
Penyuluhan ISPA Penyuluhan ISPA
Penyuluhan ISPA
 
pnemoni anak.pptx
pnemoni anak.pptxpnemoni anak.pptx
pnemoni anak.pptx
 
askep EFUSI PLEURA.docx
askep  EFUSI PLEURA.docxaskep  EFUSI PLEURA.docx
askep EFUSI PLEURA.docx
 
ISPA_pptx.pptx
ISPA_pptx.pptxISPA_pptx.pptx
ISPA_pptx.pptx
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
1. ispa
1. ispa1. ispa
1. ispa
 
PBL MODUL BATUK BLOK RESPIRASI
PBL MODUL BATUK BLOK RESPIRASIPBL MODUL BATUK BLOK RESPIRASI
PBL MODUL BATUK BLOK RESPIRASI
 
Askep Pneumonia.pptx
Askep Pneumonia.pptxAskep Pneumonia.pptx
Askep Pneumonia.pptx
 
Askep ispa
Askep ispaAskep ispa
Askep ispa
 
Lp ispa neonatus
Lp ispa neonatusLp ispa neonatus
Lp ispa neonatus
 

Recently uploaded

FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdfskp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdfpenmadbara
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxssuserd986061
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxUlfaBasyarewan
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careerspmgdscunsri
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 

Recently uploaded (7)

FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdfskp rencana perencenaan dan pengembangan  1.pdf
skp rencana perencenaan dan pengembangan 1.pdf
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 

PPT-10-Askep-Anak-dengan-Peradangan-pada-sistem-Respirasi.ppt

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN PERADANGAN PADA SISTEM RESPIRASI: PNEUMONIA & TBC PERTEMUAN X Ns. WIDIA SARI, M. Kep PRODI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
  • 2. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN • Mahasiswa mampu melakukan simulasi asuhan keperawatan anak dengan kelainanan kongenital dan peradangan pada sistem respirasi
  • 3. Pendahuluan • Kondisi sistem respirasi, baik akut ataupun kronik merupakan salah satu penyebab kematian pada anak (Bowdeen & Greenberg, 2010) • Infeksi saluran nafas seperti influenza merupakan kasus terbesar yang menyebabkan angka kesakitan dan kematian pada anak. • Beberapa penyakit peradangan pada sistem respirasi yang sering terjadi pada anak adalah ISPA, Pneumonia, asma, TBC,rinitis, tonsilitis, bronkopulmonary dysplasia, cystic fibrosis
  • 5. • Saluran nafas Ukuran saluran nafas pada anak memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan orang dewasa. Seiring bertambah usia, jalan nafas juga bertambah dari ukuran diameter dan panjangnya. Misalnya: pada BBL , trakea panjangnya 4 cm, dan pada anak usia 18 bulan panjangnya 7 cm. • Begitu juga dengan alat pada sistem respirasi yang lainnya
  • 7. Pendahuluan Pneumoni a Masalah kesehatan utama di negara berkembang Diperkirakan 0,29 episode per anak balita setiap tahun dinegara berkembang dan 0,05 episode per anak disetiap tahun di negara maju 156 juta episode baru setiap tahun diseluruh dunia dan 151 juta episode terdapat di negara berkembang 7%- 13% dengan gejala klinis yang dapat mengancam jiwa dan membutuhkan rawat inap Di Indonesia tahun 2013 → 571.547 balita pneumonia, dengan kematian sebesar 1,19%
  • 8. Pengertian • Pneumonia → inflamasi pada parenkim paru yang disebabkan karena infeksi (Bowdeen & Greenberg, 2010) • Pneumonia merupakan infeksi akut pada paru-paru, ketika paru-paru terisi oleh cairan sehingga terjadi gangguan pernapasan, akibat kemampuan paru paru menyerap oksigen berkurang • Pada anak, kejadian pneumonia disertai atau bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (bronchopneumonia)
  • 9. Penyebab • Bakteri merupakan penyebab umum, diantaranya:  Streptococcus pneumonia  Streptococcus pyogenes  Haemophilus influenza  Staphylococcus aureus  Streptococcus pyogenes  jamur: Candidiasis, histoplasmosis, dsb  Aspirasi: makanan, cairan lambung  Inhalasi: racun atau bahan kimia, rokok
  • 10. Yang beresiko tinggi terkena pneumonia • Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperi penderita HIV/AIDS dan para penderita penyakit kronik seperti penyakit jantung, diabetes melitus • Perokok dan peminum alkohol • Pasien yang berada di ruangan perawatan intensive (NICU, ICU) • Menghirup udara tecemar polusi zat kemikal • Pasien yang lama berbaring setelah pasca operasi
  • 11. Faktor resiko • Infeksi saluran nafas atas (ISPA) • Usia lanjut • Alkoholisme, rokok • Kekurangan nutrisi • Umur dibawah 2 bulan, BBLR, tidak mendapat asi memadai, imunisasi yang tidak memadai • Polusi udara, kepadatan tempat tinggal dan penyakit kronik menahun
  • 13. Penularan - Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar seperti kontak langsung dengan penderita melalui percikan ludah sewaktu bicara, bersin dan batuk dapat memindahkan bakteri ke orang lain - Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lain - Migrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di dekat paru-paru
  • 14. Manifestasi Klinis • Gejala penyakit pneumonia biasanya didahului infeksi saluran nafas atas akut selama beberapa hari. • Batuk nonproduktif dan produktif • Sesak nafas • Retraksi intercosta • Demam • Cyanosis • Nyeri sendi, lelah • Mual, muntah, nafsu makan turun • Ronchii • Leukositosis
  • 15. • Pada neonatus: takipneu(napas cepat), retraksi dinding dada, grunting, dan sianosis. • Pada bayi yang lebih tua jarang ditemukan grunting, tetapi takipneu, retraksi, sianosis, batuk, panas dan iritasi. • Pada anak pra sekolah: demam, batuk (non produktif/produktif), takipneu, dan dispneu yang ditandai dengan retraksi dinding dada. • Pada kelompok anak sekolah dan remaja: panas, batuk (non produktif/produkti), nyeri dada akibat iritasi pleura, nyeri kepala, dehidrasi, suara nafas menurun dan letargi
  • 16. Komplikasi • Abses paru • Efusi pleural • Empisema • Gagal nafas • Perikarditis • Meningitis
  • 17. Pemeriksaan Diagnostik • Chest X ray  Mengidentifikasikan distribusi strukstural (mis. Lobar, bronchial); abses luas/infiltrate, empiema (stapilococcus); infiltrasi menyebar atau terlokalisasi (bacterial); atau penyebaran/perluasan infiltrate nodul (lebih sering virus). • AGD  pO2, pCO2 • Blood test  • Elektrolit  Na dan Cl mungkin rendah • Aspirasi / biopsi jaringan paru - bronchoscopy
  • 18. Penatalaksanaan Medis • Ringan  antibiotik per-oral dan rawat jalan • Berat  – Rawat inap – Anti Biotik – O2 th/ – Nebulizer – Postural Drainage – Cairan dan elektrolit – Hydration/Fever Control/Nutritional Support
  • 19. Pengobatan • Tergantung tingkat keparahan gejala dan jenis organisme yang menyebabkan infeksi • Streptococcus pneumonia : penicillin, ampicillin- clavulanate (Augmentin) dan erythromycin • Hemophilus influenza : antibiotik, seperti cefuroxime (Ceftin), ampicillin-clavulanate (Augmentin), ofloxacin (Floxin), dan trimethoprim-sulfanethoxazole (Bactrim and Septra) • Legionella pneumophilia dan Staphylococcus aureus : antibiotik, seperti erythromycin
  • 20. Asuhan Keperawatan 1. PENGKAJIAN • Data dasar • Riwayat penyakit  dahulu dan sekarang • Sistem tubuh • Sistem Integumen  – Obyektif : kulit pucat, cyanosis, turgor menurun (akibat dehidrasi sekunder), banyak keringat , suhu kulit meningkat, kemerahan • Sistem Pulmonal  – Subyektif : sesak nafas, dada tertekan – Obyektif : Pernafasan cuping hidung, hiperventilasi, batuk (produktif/nonproduktif), sputum banyak, penggunaan otot bantu pernafasan, pernafasan diafragma dan perut meningkat, terdengar stridor, ronchii pada lapang paru, • Sistem Cardiovaskuler  – Obyektif : Denyut nadi meningkat, pembuluh darah vasokontriksi
  • 21. • Sistem Neurosensori  – Subyektif : gelisah, penurunan kesadaran – Obyektif : GCS menurun, refleks menurun/normal, letargi • Sistem Musculoskeletal  – Subyektif : lemah, cepat lelah – Obyektif : tonus otot menurun, nyeri otot/normal, retraksi paru dan penggunaan otot aksesoris pernafasan
  • 22. Diagnosa Keperawatan • Kerusakan Pertukaran Gas b.d kerusakan membran alveolar • Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi mukus yang kental • Hipertermi b.d reaksi bakterimia • Resiko kekurangan cairan b.d demam, diaforesis • Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi b.d keletihan, anoreksia, hipermetabolisme, dispnea
  • 23. Intervensi • Bersihan jalan nafas tidak efektif b,d akumulasi sekret • Beri posisi terlentang dengan kepala pada posisi mengendus dengan leher sedikit ekstensi dan hidung mengarah keatap. • Hindari hiperekstensi leher • Posisi untuk mencegah aspirasi sekresi : posisi semi telungkup, posisi miring • Bantu anak untuk mengeluarkan sputum • Berikan ekspektoran bila diresepkan • Lakukan fisioterapi dada • Evidence based : nilai SpO2 akan mengalami perbaikan secara signifikan untuk semua pasien. Nilai HR dan RR secara significan juga meningkat setelah prosedur dilakukan dan kembali ke nilai basal setelah istirahat selama 20 menit. Dilakukan pada anak dan remaja dengan akut community acquired pneumonia.
  • 24. • Intoleransi aktifitas b.d anoreksia dan malaise akibat penurunan saturasi oksigen • Intervensi : • Kaji tingkat toleransi fisik anak • Bantu anak dalam melakukan aktifitas hidup sehari-hari yang mungkin melebihi toleransi • Berikan aktifitas pengalihan yang sesuai dengan usia anak, kondisi, kemampuan dan minat. • Berikan aktifitas bermain pengalihan yang meningkatkan istirahat dan ketenangan tetapi mencegah kebosanan dan menarik diri. • Berikan periode istirahat dan tidur yang sesuai dengan usia dan kondisi anak. • Instruksikan anak untuk beristirahat jika merasa lelah • Seimbangkan istirahat dan aktifitas bila ambulasi.
  • 25. TUGAS !!! • Buat Asuhan Keperawatan Pada Neonatus dengan kasus dibawah ini: 1. Askep dengan Asma 2. Askep dengan TBC 3. Askep dengan ISPA 4. Askep dengan bronkhitis • Askep diketik dan dikumpulkan sebelum pertemuan ke 10. • Gunakan referensi dari jurnal, dan buku keperawatan atau text book. Tidak menerima jika dari blog. • Pengetikan disesuaikan dengan kaidah penulisan ilmiah ataupun karya ilmiah.