Shalat sunnah muakad adalah shalat sunnah yang sering dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW seperti shalat rawatib, malam, tarawih dan idain. Shalat ini dilakukan secara munfarid tanpa adzan dan iqomah, dua rakaat, dan bacaannya bervariasi antara keras dan pelan. Ada beberapa jenis shalat sunnah muakad seperti rawatib, malam, dan idain.
1. Pengertian shalat muakad
shalat sunnah muakad adalah shalat sunnah yang dikuatkan (selalu
dikerjakan rasulullah dan jarang ditinggalkannya).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam shalat sunnah muakad:
1) tidak didahului adzan dan iqomah
2) dileksanakan secara munfarid (sendirian) kecuali shalat sunnah
idain
3) dimulai dengan niat sesuai dengan jenis shalatnya
4) dilaksanakan dengan dua rakaat salam
5) tempat melaksanakan shalat sunnah sebaiknya berbeda dengan
shalat wajib
6) bacaan sunnah ada yang dibaca sirri (berbisik): shalat dhuha dan
shalat sunnah rawatib dan ada yang dibaca jahr (keras): shalat sunnah
idain
Shalat Sunah Muakad
3. Shalat sunnah ghairu muakad adalah shalat
sunnah yang tidak dikuatkan (kadang
dikerjakan rasulullah dan kadang tidak
dikerjakannya)
v hal-hal yang perlu diperhatikan dalam shalat
sunnah muakad:
a) tidak didahului adzan dan iqomah
b) dileksanakan secara munfarid (sendirian)
c) dilaksanakan dengan dua rakaat salam
d) tempat melaksanakan shalat sunnah
sebaiknya berbeda dengan shalat wajib
e) bacaantidak di nyaringkan
f) memulai shalat di awali dengan niatnya
masing-masing.
Shalat Ghairu Muakkad
4. Macam-macamnya
Shalat rawatib
Shalat dhuha
Shalat dhuha diikerjakan sekurang-kurangnya
dua rakaat dan sebanyak-banyaknya sebelas
rakaat.
Hanya saja pada rakaat pertama dianjurkan
membaca surat Al-fatihah kemudian surat Asy-
Syams sedangkan rakaat surat Al-fatihah lalu
surat ad-dhuha. Jika belum hafal boleh
menggunakan surat apa saja. (Ibrahim,
2008:130)