Perlawanan Kerajaan Banten terhadap VOC dimulai sejak VOC merebut Jayakarta pada 1629. Perlawanan ini dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa sejak 1651 dengan serangan kapal dan gerilya terhadap pos-pos Belanda. Namun perlawanan ini akhirnya gagal karena VOC berhasil menciptakan konflik internal di kalangan keluarga kerajaan Banten.
Perlawanan rakyat Ternate dan Tidore terhadap Portugis berhasil mengusir Portugis dari Maluku setelah 4 tahun pengepungan terhadap benteng Portugis oleh pasukan Sultan Baabullah dari Ternate. Perlawanan ini mengakibatkan banyak korban jiwa di kalangan rakyat Ternate dan Tidore serta merusak hubungan antara kedua kerajaan yang sebelumnya bersahabat.
Perlawanan rakyat banten terhadap belandaIndryanisrj
Dokumen tersebut membahas tentang perlawanan rakyat Banten terhadap VOC sejak abad ke-17. Perlawanan ini dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa yang berusaha mempertahankan kedaulatan Banten dari pengaruh berlebihan VOC. Upaya Sultan Ageng Tirtayasa akhirnya gagal dan ia ditangkap oleh VOC pada tahun 1683.
Perlawanan terhadap Portugis di Ternate berlangsung dari 1533 hingga 1575 di bawah kepemimpinan Sultan Dajalo, Sultan Khairun, dan Sultan Baabullah. Perlawanan ini berakhir dengan kekalahan Portugis dan pengusiran mereka dari Ternate pada 1575, mengembalikan kemerdekaan perdagangan dan pemerintahan di kesultanan Ternate.
Sultan Baabullah adalah sultan Ternate terbesar yang memerintah dari 1570-1583. Ia berhasil mengusir Portugis dari Ternate pada tahun 1575 dengan menggabungkan rakyat Maluku untuk menyerang Portugis. Hal ini dilakukan karena Portugis hendak memopoli perairan Maluku dan merendahkan penduduk Ternate serta dendam atas kematian ayah Baabullah. Akhirnya Portugis terpaksa meninggalkan Maluku.
Perlawanan Kerajaan Banten terhadap VOC dimulai sejak VOC merebut Jayakarta pada 1629. Perlawanan ini dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa sejak 1651 dengan serangan kapal dan gerilya terhadap pos-pos Belanda. Namun perlawanan ini akhirnya gagal karena VOC berhasil menciptakan konflik internal di kalangan keluarga kerajaan Banten.
Perlawanan rakyat Ternate dan Tidore terhadap Portugis berhasil mengusir Portugis dari Maluku setelah 4 tahun pengepungan terhadap benteng Portugis oleh pasukan Sultan Baabullah dari Ternate. Perlawanan ini mengakibatkan banyak korban jiwa di kalangan rakyat Ternate dan Tidore serta merusak hubungan antara kedua kerajaan yang sebelumnya bersahabat.
Perlawanan rakyat banten terhadap belandaIndryanisrj
Dokumen tersebut membahas tentang perlawanan rakyat Banten terhadap VOC sejak abad ke-17. Perlawanan ini dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa yang berusaha mempertahankan kedaulatan Banten dari pengaruh berlebihan VOC. Upaya Sultan Ageng Tirtayasa akhirnya gagal dan ia ditangkap oleh VOC pada tahun 1683.
Perlawanan terhadap Portugis di Ternate berlangsung dari 1533 hingga 1575 di bawah kepemimpinan Sultan Dajalo, Sultan Khairun, dan Sultan Baabullah. Perlawanan ini berakhir dengan kekalahan Portugis dan pengusiran mereka dari Ternate pada 1575, mengembalikan kemerdekaan perdagangan dan pemerintahan di kesultanan Ternate.
Sultan Baabullah adalah sultan Ternate terbesar yang memerintah dari 1570-1583. Ia berhasil mengusir Portugis dari Ternate pada tahun 1575 dengan menggabungkan rakyat Maluku untuk menyerang Portugis. Hal ini dilakukan karena Portugis hendak memopoli perairan Maluku dan merendahkan penduduk Ternate serta dendam atas kematian ayah Baabullah. Akhirnya Portugis terpaksa meninggalkan Maluku.
Dokumen tersebut membahas tentang kerajaan-kerajaan Islam di Maluku Utara, khususnya Kerajaan Ternate dan Tidore, sejak abad ke-14 hingga abad ke-16. Islam masuk ke kawasan Maluku melalui pedagang-pedagang Muslim dari Timur Tengah dan Jawa. Kerajaan Ternate mengalami kemajuan ekonomi dan politik setelah Sultan Kairun naik tahta pada 1535, meskipun persatuan daerah-daerahnya mulai
Kerajaan Tidore dan Ternate berkembang menjadi kerajaan penting di Maluku pada abad ke-13-15 karena perdagangan rempah-rempah yang ramai. Kedua kerajaan bersaing namun kemudian disatukan oleh Sultan Nuku dari Tidore pada abad ke-18 untuk mengusir penjajah asing seperti Portugis, Spanyol dan Belanda. Sayangnya kemenangan itu tidak bertahan lama karena akhirnya Belanda berhasil menaklukkan
Kelompok 5 membahas tentang Kerajaan Ternate dan Tidore di Maluku pada abad ke-13 hingga abad ke-15. Kerajaan Ternate adalah kerajaan termaju di Maluku dengan ibu kota di Pulau Ternate. Kerajaan Tidore berada di selatan Ternate dengan agama Islam yang masuk pada abad ke-15. Kedua kerajaan mengalami kemunduran akibat adanya persaingan dan intrik dari bangsa asing seperti Portugis dan Belanda.
Mengungkap sekilas dunia farmasi sejarah ternateangga putra
Kesultanan Ternate didirikan pada tahun 1257 dan menjadi salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia. Pada abad ke-16, Ternate menikmati keemasan berkat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militer, dengan wilayah kekuasaan membentang dari Sulawesi hingga Kepulauan Marshall. Kedatangan Portugis pada 1512 dan Belanda pada 1603 memicu konflik, namun Ternate berhasil mengusir Portugis pada 1575 di bawah pimpin
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa kerajaan Islam di Maluku pada zaman dahulu, yaitu Kerajaan Bacan, Jailolo, Tidore, dan Ternate. Kerajaan-kerajaan tersebut berpusat di pulau-pulau di Maluku dan memeluk agama Islam sejak abad ke-16. Kerajaan Ternate dan Tidore memiliki pengaruh yang luas di kawasan tersebut.
Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Ind...Mulia Fathan
Kerajaan Ternate didirikan pada tahun 1257 dan menjadi salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia. Kerajaan ini mengalami masa keemasan pada abad ke-16 berkat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militernya. Kedatangan Portugis pada abad ke-16 memicu perang saudara di Ternate. Sultan Khairun berhasil mengusir Portugis pada abad ke-16, namun kekuasaan Ternate mulai melemah dan akhirnya jatuh ke tangan
Dokumen ini membahas tiga perlawanan terhadap kekuasaan asing pada abad ke-18 di Indonesia, yaitu perlawanan rakyat Ternate melawan Portugis di bawah pimpinan Sultan Baabullah, serangan Sultan Iskandar Muda dari Aceh ke Malaka melawan Portugis, dan penentangan Sultan Agung dari Mataram melawan Belanda di Banten.
Kerajaan Tidore adalah salah satu kerajaan Islam kuno di Maluku Utara, Indonesia. Kerajaan ini berdiri sejak abad ke-13 dan mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-16 hingga ke-18 di bawah kepemimpinan Sultan Nuku yang mampu menyatukan Tidore dan Ternate melawan penjajahan Belanda. Kerajaan ini memegang kendali atas beberapa pulau di Maluku dan Papua Barat.
Dokumen ini membahas berbagai perlawanan kerajaan-kerajaan di Nusantara melawan penjajahan asing seperti Portugis, Belanda, dan Spanyol. Beberapa contoh perlawanan yang diuraikan adalah penyerangan Kerajaan Aceh terhadap Portugis di Malaka, penyerangan Kerajaan Mataram terhadap VOC di Batavia, serta perlawanan Kerajaan Banten dan Makasar terhadap upaya monopoli perdagangan VOC. Dokumen ini menekankan pentingnya semang
Dokumen ini membahas tentang persaingan antara Portugis dan Spanyol di Maluku pada abad ke-16. Perlawanan rakyat Maluku kemudian terjadi di bawah pimpinan Sultan Khaerun/Hairun melawan Portugis pada 1565. Puncak perlawanan terjadi pada 1575 ketika Portugis berhasil diusir dari Ternate. Perlawanan terus terjadi melawan Portugis dan VOC karena kebijakan monopoli dan tindakan kejam mereka. Pangeran Nuku kemudian memimpin per
Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Ageng Tirtayasa ketika pelabuhan Banten menjadi pelabuhan internasional yang maju, namun kemudian mengalami penurunan akibat campur tangan Belanda dan akhirnya runtuh pada masa penjajahan Inggris.
Dokumen tersebut membahas tentang kerajaan-kerajaan Islam di Maluku Utara, khususnya Kerajaan Ternate dan Tidore, sejak abad ke-14 hingga abad ke-16. Islam masuk ke kawasan Maluku melalui pedagang-pedagang Muslim dari Timur Tengah dan Jawa. Kerajaan Ternate mengalami kemajuan ekonomi dan politik setelah Sultan Kairun naik tahta pada 1535, meskipun persatuan daerah-daerahnya mulai
Kerajaan Tidore dan Ternate berkembang menjadi kerajaan penting di Maluku pada abad ke-13-15 karena perdagangan rempah-rempah yang ramai. Kedua kerajaan bersaing namun kemudian disatukan oleh Sultan Nuku dari Tidore pada abad ke-18 untuk mengusir penjajah asing seperti Portugis, Spanyol dan Belanda. Sayangnya kemenangan itu tidak bertahan lama karena akhirnya Belanda berhasil menaklukkan
Kelompok 5 membahas tentang Kerajaan Ternate dan Tidore di Maluku pada abad ke-13 hingga abad ke-15. Kerajaan Ternate adalah kerajaan termaju di Maluku dengan ibu kota di Pulau Ternate. Kerajaan Tidore berada di selatan Ternate dengan agama Islam yang masuk pada abad ke-15. Kedua kerajaan mengalami kemunduran akibat adanya persaingan dan intrik dari bangsa asing seperti Portugis dan Belanda.
Mengungkap sekilas dunia farmasi sejarah ternateangga putra
Kesultanan Ternate didirikan pada tahun 1257 dan menjadi salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia. Pada abad ke-16, Ternate menikmati keemasan berkat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militer, dengan wilayah kekuasaan membentang dari Sulawesi hingga Kepulauan Marshall. Kedatangan Portugis pada 1512 dan Belanda pada 1603 memicu konflik, namun Ternate berhasil mengusir Portugis pada 1575 di bawah pimpin
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa kerajaan Islam di Maluku pada zaman dahulu, yaitu Kerajaan Bacan, Jailolo, Tidore, dan Ternate. Kerajaan-kerajaan tersebut berpusat di pulau-pulau di Maluku dan memeluk agama Islam sejak abad ke-16. Kerajaan Ternate dan Tidore memiliki pengaruh yang luas di kawasan tersebut.
Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Ind...Mulia Fathan
Kerajaan Ternate didirikan pada tahun 1257 dan menjadi salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia. Kerajaan ini mengalami masa keemasan pada abad ke-16 berkat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militernya. Kedatangan Portugis pada abad ke-16 memicu perang saudara di Ternate. Sultan Khairun berhasil mengusir Portugis pada abad ke-16, namun kekuasaan Ternate mulai melemah dan akhirnya jatuh ke tangan
Dokumen ini membahas tiga perlawanan terhadap kekuasaan asing pada abad ke-18 di Indonesia, yaitu perlawanan rakyat Ternate melawan Portugis di bawah pimpinan Sultan Baabullah, serangan Sultan Iskandar Muda dari Aceh ke Malaka melawan Portugis, dan penentangan Sultan Agung dari Mataram melawan Belanda di Banten.
Kerajaan Tidore adalah salah satu kerajaan Islam kuno di Maluku Utara, Indonesia. Kerajaan ini berdiri sejak abad ke-13 dan mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-16 hingga ke-18 di bawah kepemimpinan Sultan Nuku yang mampu menyatukan Tidore dan Ternate melawan penjajahan Belanda. Kerajaan ini memegang kendali atas beberapa pulau di Maluku dan Papua Barat.
Dokumen ini membahas berbagai perlawanan kerajaan-kerajaan di Nusantara melawan penjajahan asing seperti Portugis, Belanda, dan Spanyol. Beberapa contoh perlawanan yang diuraikan adalah penyerangan Kerajaan Aceh terhadap Portugis di Malaka, penyerangan Kerajaan Mataram terhadap VOC di Batavia, serta perlawanan Kerajaan Banten dan Makasar terhadap upaya monopoli perdagangan VOC. Dokumen ini menekankan pentingnya semang
Dokumen ini membahas tentang persaingan antara Portugis dan Spanyol di Maluku pada abad ke-16. Perlawanan rakyat Maluku kemudian terjadi di bawah pimpinan Sultan Khaerun/Hairun melawan Portugis pada 1565. Puncak perlawanan terjadi pada 1575 ketika Portugis berhasil diusir dari Ternate. Perlawanan terus terjadi melawan Portugis dan VOC karena kebijakan monopoli dan tindakan kejam mereka. Pangeran Nuku kemudian memimpin per
Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Ageng Tirtayasa ketika pelabuhan Banten menjadi pelabuhan internasional yang maju, namun kemudian mengalami penurunan akibat campur tangan Belanda dan akhirnya runtuh pada masa penjajahan Inggris.
Kesultanan Banten didirikan oleh Sunan Gunung Jati pada 1526 dan menjadi kerajaan Islam yang makmur di bawah kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa. Namun, pengaruh Belanda semakin besar setelah kematian Sultan Haji pada 1687 dan akhirnya Kesultanan Banten dihapuskan pada 1813.
Kerajaan Banten mulai berkembang pada abad ke-16 di bawah kepemimpinan Sultan Hasanuddin. Pada masa kejayaannya di bawah Sultan Ageng Tirtayasa pada abad ke-17, Banten memiliki armada angkatan laut yang kuat dan menguasai jalur pelayaran Selat Sunda. Namun kekuasaan Banten mulai menurun akibat campur tangan VOC dan berakhir dengan dibubarkannya kesultanan oleh Inggris pada tah
Kerajaan Banten awalnya bagian dari Kerajaan Demak namun memisahkan diri pada abad ke-16. Kerajaan ini berkembang menjadi pusat perdagangan yang makmur di bawah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, meski akhirnya jatuh ke pengaruh Belanda akibat konflik internal dan perjanjian yang membatasi kekuasaannya.
1. Kerajaan Banten didirikan setelah penaklukan Pelabuhan Kelapa oleh pasukan Demak pada 1527.
2. Penyebaran agama Islam di Banten dilakukan oleh Syarif Hidayatullah pada 1525-1526.
3. Banten berkembang menjadi kesultanan Islam yang makmur dengan sistem ekonomi pertanian dan perdagangan di bawah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa pada abad ke-17.
Kesultanan Banten berdiri sekitar tahun 1526 setelah Kerajaan Demak menaklukkan beberapa pelabuhan di pesisir barat Pulau Jawa. Maulana Hasanuddin mendirikan benteng pertahanan Surosowan yang kemudian menjadi pusat pemerintahan Banten. Banten mencapai kejayaannya pada masa Sultan Ageng Tirtayasa dengan memajukan perdagangan dan pendidikan Islam. Namun perebutan kekuasaan antara Sultan Ageng dengan put
Kerajaan Islam di Banten didirikan pada 1524 oleh Sunan Gunung Jati. Awalnya merupakan bagian dari kerajaan Hindu Pajajaran, tetapi kemudian berada di bawah pengaruh kerajaan Demak setelah penyebaran Islam. Banten berkembang pesat di bawah pemerintahan Sultan Hasanuddin (1552-1570) dengan meluasnya wilayah hingga Lampung, Bengkulu, dan Palembang. Perekonomian Banten kuat berkat pelabuhan
Dokumen tersebut membahas tentang Kesultanan Banten, mulai dari sejarah awal pembentukannya hingga masa kejayaannya di bawah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa. Banten berkembang menjadi kerajaan Islam yang maju di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya dengan pelabuhan internasional serta pertanian dan perdagangan yang makmur, hingga akhirnya mengalami kemunduran di bawah tekanan Belanda.
Kerajaan Islam di Jawa terdiri dari Kerajaan Demak, Mataram, dan Kesultanan Banten. Kerajaan Demak mencapai kejayaannya pada abad ke-16 di bawah Raden Patah dan Sultan Trenggono sebelum runtuh akibat perebutan tahta. Mataram berkembang di bawah Sultan Agung dan mencapai puncak kejayaan sebelum mengalami kemunduran di bawah Amangkurat I. Kesultanan Banten makmur sebagai pelabuhan perdag
Dokumen tersebut membahas tentang Kerajaan Gowa-Tallo dan Kesultanan Makasar di Sulawesi Selatan serta Kerajaan Ternate dan Tidore di Maluku. Kerajaan-kerajaan tersebut berdiri pada abad ke-14 dan mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-16 hingga ke-17 sebelum akhirnya jatuh ke tangan Belanda.
Kerajaan Banten berdiri pada abad ke-16 di Jawa Barat dan menjadi kekuatan besar di kawasan tersebut berkat lokasinya yang strategis di Selat Sunda. Kerajaan ini makmur berkat perdagangan rempah-rempah dan menganut budaya Pasundan Kawitan. Namun keruntuhannya disebabkan oleh perang saudara antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan Sultan Haji yang membuat Kerajaan Banten jatuh ke pengaruh Belanda.
Pendidikan Agama Islam Hikmah, Iffah dan SyajaahFeryka puri
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang tiga akhlak mulia yaitu hikmah, 'iffah, dan syaja'ah;
(2) Hikmah dijelaskan sebagai kebijaksanaan dalam berkata dan berbuat, 'iffah adalah menjauhi diri dari yang haram, sedangkan syaja'ah berarti berani untuk menegakkan kebenaran;
(3) Ketiga akhlak tersebut penting untuk diter
Ibu lupa membalik ikan yang sedang dibakar, sehingga bagian ikan menjadi gosong dan berwarna hitam. Warna hitam tersebut disebabkan oleh senyawa karbon yang terurai akibat pemanasan.
Dokumen ini membahas tentang sifat Al-Adl dari Allah SWT yang berarti Maha Adil. Allah SWT bersifat adil secara mutlak dan keadilan-Nya didasarkan atas ilmu-Nya yang luas. Manusia harus meneladani sifat Allah SWT ini dengan berbuat adil dan menghindari perbuatan yang tidak adil. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa bukti kebenaran nama Allah SWT sebagai Al-Adl, seperti soal n
Wirausahawan Yang Sukses Dibidang Makanan Awetan Dari Nabati & Hewani di Indo...Feryka puri
1. Johan Yuniarto membuka usaha pembuatan abon ikan dengan merk "Rumah Abon" setelah sebelumnya bekerja sebagai karyawan kantor.
2. Ia memanfaatkan peluang untuk memproduksi abon ikan karena belum ada yang menggunakan bahan baku ikan, sehingga produknya unik.
3. Kini usaha abon ikan Johan meraih sukses dengan omset mencapai Rp25 juta per bulan dan memasarkan produk
Pengaruh musik terhadap kecerdasan otak manusiaFeryka puri
Musik memiliki pengaruh terhadap otak manusia. Musik dapat merangsang neuron baru untuk terbentuk dan mengintegrasikan otak kanan dan kiri. Mendengarkan musik secara teratur dapat meningkatkan mood, fokus belajar, dan kecerdasan emosional. Namun, musik rock dapat mengganggu konsentrasi jika terlalu sering didengarkan.
Ekspedisi arkeologi pada tahun 2001 menemukan jejak keberadaan Homo floresiensis, spesies manusia purba berukuran tubuh kecil dan otak kecil, berdasarkan subfosil sembilan individu yang ditemukan di gua Liang Bua, Indonesia pada kedalaman lima meter.
Teks tersebut merangkum teori-teori penting tentang sistem periodik unsur kimia, mulai dari penemuan awal oleh Dobereiner, Newlands, hingga sistem periodik modern oleh Mendeleev dan Moseley. Dijelaskan pula ciri-ciri periodik sifat-sifat unsur seperti jari-jari atom, potensial ionisasi, afininitas elektron, dan elektronegativitas berdasarkan nomor atom dan konfigurasi elektronnya.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
2. Kesultanan Banten ( 1526 – 1813 )
kerajaan Islam yang terletak di Propinsi
Banten. Mulanya, kerajaan Banten berada
dibawah kekuasaan Kerajaan Demak. Namun,
Banten berhasil melepaskan diri ketika
mundurnya Kerajaan Demak.
3. Pendiri Agama Islam (Tokoh Utama) di Banten
• Fatahillah ( Maulana Hasanuddin )
• Hasanuddin Sultan Banten I
• Pangeran Yusuf Sultan Banten II
• Maulan Muhammad Sultan Banten III
4. Daftar Raja
• Maulana Hasanuddin atau Pangeran Sabakingkin 1552 - 1570
• Maulana Yusuf atau Pangeran Pasareyan 1570 - 1585
• Maulana Muhammad atau Pangeran Sedangrana 1585 - 1596
• Sultan Abu al-Mafakhir Mahmud Abdulkadir atau Pangeran Ratu 1596 - 1647
• Sultan Abu al-Ma'ali Ahmad 1647 - 1651
• Sultan Ageng Tirtayasa atau Sultan Abu al-Fath Abdul Fattah 1651-1682
• Sultan Haji atau Sultan Abu Nashar Abdul Qahar 1683 - 1687
• Sultan Abu Fadhl Muhammad Yahya 1687 - 1690
• Sultan Abul Mahasin Muhammad Zainul Abidin 1690 - 1733
• Sultan Abul Fathi Muhammad Syifa Zainul Arifin 1733 - 1747
• Ratu Syarifah Fatimah 1747 - 1750
• Sultan Arif Zainul Asyiqin al-Qadiri 1753 - 1773
• Sultan Abul Mafakhir Muhammad Aliuddin 1773 - 1799
• Sultan Abul Fath Muhammad Muhyiddin Zainussalihin 1799 - 1803
• Sultan Abul Nashar Muhammad Ishaq Zainulmutaqin 1803 - 1808
• Sultan Muhammad bin Muhammad Muhyiddin Zainussalihin 1809 - 1813
5. Faktor-Faktor yang mempengaruhi
• Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan
pada saat pemerintahan Sultan Ageng
Tirtayasa 1651 -1692. Dibawah
pemerintahannya perekonomian Banten
ditopang oleh sektor perdagangan laut
karena banten mempunyai pelabuhan yang
strategis dan juga komoditi ekspor yang
sangat dicari oleh bangsa eropa yaitu lada.
6. • Faktor lainnya yaitu
1. Lokasi pelabuhan Banten strategis karena terletak di teluk
Banten dan terlindungi oleh pulau panjang.
2. Letak geografis Banten di tepi selat Sunda, sehingga
menjadikan banten bukan hanya pelabuhan transit
melainkan menjadi Pelabuhan Eksportir komoditas
keberbagai daerah baik didalam daerah penjajahan
Belanda maupun ke Eropa.
3. Banten adalah salah satu daerah penghasil Lada terbesar,
dimana komoditas tersebut adalah komoditas yang
bernilai tinggi terutama di daratan eropa.
4. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis, sehingga menjadikan
banten menjadi alternative pusat perdagangan di Asia
tenggara.
7. Puncak kejayaan
• Kerajaan Banten mencapai kejayaan pada masa
pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682).
Dimana, Banten membangun armada dengan contoh
Eropa serta memberi upah kepada pekerja Eropa.
Namun, Sultan Ageng Tirtayasa sangat menentang
Belanda yang terbentuk dalam VOC dan berusaha
keluar dari tekanan VOC yang telah memblokade kapal
dagang menuju Banten. Selain itu, Banten juga
melakukan monopoli Lada di Lampung yang menjadi
perantara perdagangan dengan negara-negara lain
sehingga Banten menjadi wilayah yang
perdagangannya berkembang pesat