1. Kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Agung, yang memerintah dari 1613-1645 dan memperluas wilayah kekuasaannya hingga meliputi sebagian besar Pulau Jawa.
2. Setelah kekalahan Sultan Agung merebut Batavia dari Belanda, Kerajaan Mataram mulai mengalami kemunduran akibat berbagai pemberontakan dan peperangan.
3. Akhirnya pada tahun 1755 dan 1757, Kerajaan
Wali Songo terdiri dari 9 tokoh utama yang berperan besar dalam menyebarkan agama Islam di Jawa pada abad 15-16 Masehi. Mereka berasal dari keturunan Nabi Muhammad SAW dan memiliki hubungan kekerabatan. Wali Songo mendirikan pesantren dan menggunakan seni untuk dakwah.
Makalah ini membahas sejarah awal, masa kejayaan, dan keruntuhan Kerajaan Samudra Pasai. Kerajaan ini didirikan oleh Nizamudin Al-Kamil pada tahun 1267 dan mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Malikul Dhahir dengan perdagangan lada sebagai komoditas utama. Namun, kerajaan ini mulai melemah akibat serangan dari luar seperti Majapahit pada 1339 dan Portugis, s
Kerajaan Aceh merupakan kerajaan Islam yang berdiri di Aceh, Sumatra Utara pada abad ke-15. Pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda pada abad ke-17, Kerajaan Aceh mengalami masa keemasannya dengan berhasil mengalahkan Portugis. Namun kemudian Kerajaan Aceh mengalami kemunduran akibat penguasaan Belanda di Sumatra dan perebutan tahta.
Kesultanan Banten didirikan oleh Sunan Gunung Jati pada 1526 dan menjadi kerajaan Islam yang makmur di bawah kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa. Namun, pengaruh Belanda semakin besar setelah kematian Sultan Haji pada 1687 dan akhirnya Kesultanan Banten dihapuskan pada 1813.
1. Kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Agung, yang memerintah dari 1613-1645 dan memperluas wilayah kekuasaannya hingga meliputi sebagian besar Pulau Jawa.
2. Setelah kekalahan Sultan Agung merebut Batavia dari Belanda, Kerajaan Mataram mulai mengalami kemunduran akibat berbagai pemberontakan dan peperangan.
3. Akhirnya pada tahun 1755 dan 1757, Kerajaan
Wali Songo terdiri dari 9 tokoh utama yang berperan besar dalam menyebarkan agama Islam di Jawa pada abad 15-16 Masehi. Mereka berasal dari keturunan Nabi Muhammad SAW dan memiliki hubungan kekerabatan. Wali Songo mendirikan pesantren dan menggunakan seni untuk dakwah.
Makalah ini membahas sejarah awal, masa kejayaan, dan keruntuhan Kerajaan Samudra Pasai. Kerajaan ini didirikan oleh Nizamudin Al-Kamil pada tahun 1267 dan mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Malikul Dhahir dengan perdagangan lada sebagai komoditas utama. Namun, kerajaan ini mulai melemah akibat serangan dari luar seperti Majapahit pada 1339 dan Portugis, s
Kerajaan Aceh merupakan kerajaan Islam yang berdiri di Aceh, Sumatra Utara pada abad ke-15. Pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda pada abad ke-17, Kerajaan Aceh mengalami masa keemasannya dengan berhasil mengalahkan Portugis. Namun kemudian Kerajaan Aceh mengalami kemunduran akibat penguasaan Belanda di Sumatra dan perebutan tahta.
Kesultanan Banten didirikan oleh Sunan Gunung Jati pada 1526 dan menjadi kerajaan Islam yang makmur di bawah kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa. Namun, pengaruh Belanda semakin besar setelah kematian Sultan Haji pada 1687 dan akhirnya Kesultanan Banten dihapuskan pada 1813.
Power point sejarah kerajaan islam di demak dan mataram islamSchool
Kerajaan Islam Mataram berdiri pada tahun 1588-1681 M di Jawa Tengah dengan ibu kota awal di Kota Gede. Kerajaan ini bermula dari keluarga petani Ki Ageng Giring di Yogyakarta sebelum akhirnya dipimpin oleh keturunan Ki Gede Pemanahan. Masa keemasan Mataram terjadi pada pemerintahan Sultan Agung yang memperluas wilayah kekuasaan hingga Jawa Timur.
Kerajaan Islam pertama di Jawa adalah Kerajaan Demak yang didirikan Raden Patah pada tahun 1478. Demak berkembang pesat menjadi kerajaan Islam terkuat di Jawa pada masa pemerintahan Sultan Trenggana, namun kemudian jatuh ke tangan Kerajaan Pajang pimpinan Jaka Tingkir pada akhir abad ke-16.
Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah Kerajaan Samudera Pasai yang didirikan pada tahun 1267. Kerajaan ini berkembang menjadi pusat perdagangan internasional di bawah Sultan Malikul Dhahir. Kemudian berdirilah Kerajaan Aceh yang mencapai kejayaan di bawah Sultan Iskandar Muda, serta Kerajaan Demak yang menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa di bawah Raden Patah.
Kerajaan Kutai Martadipura dan Kerajaan Tarumanegara merupakan dua kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri pada abad ke-4. Kerajaan Kutai berlokasi di Kalimantan Timur dan memiliki wilayah yang luas, sedangkan Kerajaan Tarumanegara berlokasi di Jawa Barat. Kedua kerajaan ini runtuh beberapa abad kemudian akibat serangan dari kerajaan lain.
Kerajaan Banten awalnya dikuasai Demak namun melepaskan diri setelah kemunduran Demak. Kerajaan ini berkembang pesat di bawah Sultan Hasanuddin dan Ageng Tirtayasa dengan menjadi pusat perdagangan dan agama Islam. Namun kekuasaan Belanda melalui VOC mulai menggerogoti kekuasaan Banten hingga akhirnya dikuasai sepenuhnya.
Kesultanan Cirebon didirikan pada abad ke-15 hingga ke-16 M oleh Sunan Gunung Jati sebagai pendiri dinasti raja-raja Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Banten. Islam berkembang di Cirebon melalui kontak dagang dengan pedagang Muslim dari berbagai belahan dunia.
Kesultanan Demak adalah kerajaan Islam pertama dan terbesar di Jawa utara yang didirikan oleh Raden Patah pada abad ke-15. Kerajaan ini memainkan peran penting dalam menyebarkan agama Islam di Jawa dan Indonesia. Peninggalan bersejarahnya adalah Masjid Agung Demak yang didirikan oleh Walisongo untuk menyebarkan ajaran Islam.
Kerajaan Aceh berdiri pada abad ke-15 di Sumatera Utara, menggantikan peran Kerajaan Samudra Pasai sebagai pusat perdagangan Islam di kawasan itu. Pada puncak kejayaannya di bawah Sultan Iskandar Muda pada abad ke-17, Kerajaan Aceh menguasai jalur pelayaran Selat Malaka serta wilayah semenanjung Malaya dan Sumatera. Namun kemunduran dimulai setelah kekalahan perang melawan Portugal dan berkur
Kerajaan Kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia yang terletak di tepi sungai Mahakam di Kalimantan Timur dekat kota Tenggarong. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke-4 Masehi dan masa kejayaannya terjadi pada pemerintahan Raja Mulawarman, yang membuktikannya dengan memberikan sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana. Kerajaan Kutai berakhir ketika Raja Dharma Setia tewas dalam pe
1. Kerajaan Banten didirikan setelah penaklukan Pelabuhan Kelapa oleh pasukan Demak pada 1527.
2. Penyebaran agama Islam di Banten dilakukan oleh Syarif Hidayatullah pada 1525-1526.
3. Banten berkembang menjadi kesultanan Islam yang makmur dengan sistem ekonomi pertanian dan perdagangan di bawah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa pada abad ke-17.
Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1500-1550 dan terletak di Jawa Tengah. Kerajaan ini berkembang pesat berkat dukungan para wali dan jatuhnya Majapahit. Peninggalannya antara lain Masjid Agung Demak dan tradisi sekaten. Kemudian kekuasaannya mulai melemah akibat perebutan takhta.
Power point sejarah kerajaan islam di demak dan mataram islamSchool
Kerajaan Islam Mataram berdiri pada tahun 1588-1681 M di Jawa Tengah dengan ibu kota awal di Kota Gede. Kerajaan ini bermula dari keluarga petani Ki Ageng Giring di Yogyakarta sebelum akhirnya dipimpin oleh keturunan Ki Gede Pemanahan. Masa keemasan Mataram terjadi pada pemerintahan Sultan Agung yang memperluas wilayah kekuasaan hingga Jawa Timur.
Kerajaan Islam pertama di Jawa adalah Kerajaan Demak yang didirikan Raden Patah pada tahun 1478. Demak berkembang pesat menjadi kerajaan Islam terkuat di Jawa pada masa pemerintahan Sultan Trenggana, namun kemudian jatuh ke tangan Kerajaan Pajang pimpinan Jaka Tingkir pada akhir abad ke-16.
Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah Kerajaan Samudera Pasai yang didirikan pada tahun 1267. Kerajaan ini berkembang menjadi pusat perdagangan internasional di bawah Sultan Malikul Dhahir. Kemudian berdirilah Kerajaan Aceh yang mencapai kejayaan di bawah Sultan Iskandar Muda, serta Kerajaan Demak yang menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa di bawah Raden Patah.
Kerajaan Kutai Martadipura dan Kerajaan Tarumanegara merupakan dua kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri pada abad ke-4. Kerajaan Kutai berlokasi di Kalimantan Timur dan memiliki wilayah yang luas, sedangkan Kerajaan Tarumanegara berlokasi di Jawa Barat. Kedua kerajaan ini runtuh beberapa abad kemudian akibat serangan dari kerajaan lain.
Kerajaan Banten awalnya dikuasai Demak namun melepaskan diri setelah kemunduran Demak. Kerajaan ini berkembang pesat di bawah Sultan Hasanuddin dan Ageng Tirtayasa dengan menjadi pusat perdagangan dan agama Islam. Namun kekuasaan Belanda melalui VOC mulai menggerogoti kekuasaan Banten hingga akhirnya dikuasai sepenuhnya.
Kesultanan Cirebon didirikan pada abad ke-15 hingga ke-16 M oleh Sunan Gunung Jati sebagai pendiri dinasti raja-raja Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Banten. Islam berkembang di Cirebon melalui kontak dagang dengan pedagang Muslim dari berbagai belahan dunia.
Kesultanan Demak adalah kerajaan Islam pertama dan terbesar di Jawa utara yang didirikan oleh Raden Patah pada abad ke-15. Kerajaan ini memainkan peran penting dalam menyebarkan agama Islam di Jawa dan Indonesia. Peninggalan bersejarahnya adalah Masjid Agung Demak yang didirikan oleh Walisongo untuk menyebarkan ajaran Islam.
Kerajaan Aceh berdiri pada abad ke-15 di Sumatera Utara, menggantikan peran Kerajaan Samudra Pasai sebagai pusat perdagangan Islam di kawasan itu. Pada puncak kejayaannya di bawah Sultan Iskandar Muda pada abad ke-17, Kerajaan Aceh menguasai jalur pelayaran Selat Malaka serta wilayah semenanjung Malaya dan Sumatera. Namun kemunduran dimulai setelah kekalahan perang melawan Portugal dan berkur
Kerajaan Kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia yang terletak di tepi sungai Mahakam di Kalimantan Timur dekat kota Tenggarong. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke-4 Masehi dan masa kejayaannya terjadi pada pemerintahan Raja Mulawarman, yang membuktikannya dengan memberikan sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana. Kerajaan Kutai berakhir ketika Raja Dharma Setia tewas dalam pe
1. Kerajaan Banten didirikan setelah penaklukan Pelabuhan Kelapa oleh pasukan Demak pada 1527.
2. Penyebaran agama Islam di Banten dilakukan oleh Syarif Hidayatullah pada 1525-1526.
3. Banten berkembang menjadi kesultanan Islam yang makmur dengan sistem ekonomi pertanian dan perdagangan di bawah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa pada abad ke-17.
Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1500-1550 dan terletak di Jawa Tengah. Kerajaan ini berkembang pesat berkat dukungan para wali dan jatuhnya Majapahit. Peninggalannya antara lain Masjid Agung Demak dan tradisi sekaten. Kemudian kekuasaannya mulai melemah akibat perebutan takhta.
Kerajaan Demak dan Kerajaan Mataram (3 kalimat)
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran sejarah ini membahas perkembangan Kerajaan Demak dan Kerajaan Mataram, mulai dari proses munculnya hingga perkembangan politik, sosial, ekonomi dan budayanya serta hubungan antara kedua kerajaan tersebut.
Kerajaan Tidore dan Ternate berkembang menjadi kerajaan penting di Maluku pada abad ke-13-15 karena perdagangan rempah-rempah yang ramai. Kedua kerajaan bersaing namun kemudian disatukan oleh Sultan Nuku dari Tidore pada abad ke-18 untuk mengusir penjajah asing seperti Portugis, Spanyol dan Belanda. Sayangnya kemenangan itu tidak bertahan lama karena akhirnya Belanda berhasil menaklukkan
Kerajaan Banten mulai berkembang pada abad ke-16 di bawah kepemimpinan Sultan Hasanuddin. Pada masa kejayaannya di bawah Sultan Ageng Tirtayasa pada abad ke-17, Banten memiliki armada angkatan laut yang kuat dan menguasai jalur pelayaran Selat Sunda. Namun kekuasaan Banten mulai menurun akibat campur tangan VOC dan berakhir dengan dibubarkannya kesultanan oleh Inggris pada tah
PPT Kerajaan Islam di Maluku, Papua, dan Nusa TenggaraMusyirul
Kerajaan Islam berkembang di Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara sejak abad ke-15. Di Maluku, kerajaan Islam utama adalah Ternate dan Tidore yang memerintah kepulauan Maluku. Di Papua, Islam masuk lewat kerajaan-kerajaan seperti Bacan, Tidore, dan Ternate, membentuk kerajaan-kerajaan seperti Waigeo dan Misool. Di Nusa Tenggara, Islam masuk ke Lombok dan Sumbawa, mendirikan Kerajaan Sel
Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Ageng Tirtayasa ketika pelabuhan Banten menjadi pelabuhan internasional yang maju, namun kemudian mengalami penurunan akibat campur tangan Belanda dan akhirnya runtuh pada masa penjajahan Inggris.
Kesultanan Banten berdiri sekitar tahun 1526 setelah Kerajaan Demak menaklukkan beberapa pelabuhan di pesisir barat Pulau Jawa. Maulana Hasanuddin mendirikan benteng pertahanan Surosowan yang kemudian menjadi pusat pemerintahan Banten. Banten mencapai kejayaannya pada masa Sultan Ageng Tirtayasa dengan memajukan perdagangan dan pendidikan Islam. Namun perebutan kekuasaan antara Sultan Ageng dengan put
Kerajaan Banten awalnya bagian dari Kerajaan Demak namun memisahkan diri pada abad ke-16. Kerajaan ini berkembang menjadi pusat perdagangan yang makmur di bawah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, meski akhirnya jatuh ke pengaruh Belanda akibat konflik internal dan perjanjian yang membatasi kekuasaannya.
Kerajaan Banten berdiri pada abad ke-16 di Jawa Barat dan menjadi kekuatan besar di kawasan tersebut berkat lokasinya yang strategis di Selat Sunda. Kerajaan ini makmur berkat perdagangan rempah-rempah dan menganut budaya Pasundan Kawitan. Namun keruntuhannya disebabkan oleh perang saudara antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan Sultan Haji yang membuat Kerajaan Banten jatuh ke pengaruh Belanda.
Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Ageng Tirtayasa. Wilayahnya meluas hingga Lampung dan hubungan luar negerinya kuat, namun akhirnya runtuh akibat campur tangan Belanda yang mengadu domba sultan dengan putranya sendiri. Peninggalannya berupa istana, masjid dan benteng yang kini tinggal reruntuhan.
Kerajaan Islam di Banten didirikan pada 1524 oleh Sunan Gunung Jati. Awalnya merupakan bagian dari kerajaan Hindu Pajajaran, tetapi kemudian berada di bawah pengaruh kerajaan Demak setelah penyebaran Islam. Banten berkembang pesat di bawah pemerintahan Sultan Hasanuddin (1552-1570) dengan meluasnya wilayah hingga Lampung, Bengkulu, dan Palembang. Perekonomian Banten kuat berkat pelabuhan
Dokumen tersebut membahas tentang Kesultanan Banten secara singkat, mulai dari awal berdirinya hingga masa kejayaan dan keruntuhannya. Awalnya merupakan bagian dari Kerajaan Sunda sebelum ditaklukkan oleh Kerajaan Demak pada abad ke-16. Maulana Hasanuddin mendirikan pemerintahan sendiri di Banten dan menjadikannya kesultanan yang berdiri mandiri. Pada abad ke-17, Banten mencapai
Kerajaan Banten berkembang menjadi kerajaan besar pada abad ke-16 hingga ke-17 karena letak strategisnya di Selat Sunda yang menjadikannya pusat perdagangan internasional. Namun kekuasaannya mulai menurun setelah masuknya Belanda ke Batavia pada abad ke-17.
4. Banten : Garda Pulau Jawa
Banten dikuasai oleh Fatahillah atas nama Sultan Demak. Seluruh pantai utara sampai Cirebon merupakan kepentingan perdagangan dan kekuatan kependudukan Banten. Sunda kelapa diganti nama menjadi Jayakarta. Daerah Cirebon diserahkan kepada putra Fatahillah pangeran pasaren. Setelah pangeran pasaran wafat , pemerintahan Cirebon dan pemerintahan Banten diserahkan kepada putranya yang lain bernama Hasanuddin.
Untuk mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Ageng Tirtayasa pada tahun 1651 -1682 M. Beliau menjadi sultan yang tegas. Sekitar tahun 1600 m Banten mengalami jaman kejayaan. Banten pusat perdagangan lada dihasilkan di Banten dan Lampung cengkeh serta pala dari Maluku titik Banten semakin mengalami kemunduran terhadap tekanan dari Belanda di Batavia.
5.Makasar: simbol kegigihan Nusantara melawan supremasi asing
Daerah Makassar memasuki era peradaban Islam pada awal abad ke-17. Dua penguasa dari kerajaan kembar Gowa-tallo menjadi pemeluk agama Islam pada tahun 1605. Raja tallo karang matoa ya merangkap sebagai Mangkubumi kerajaan Gowa. Raja tallo mengambil gelar Sultan Abdullah dengan julukan sebagai awalul Islam dan raja Gowa daeng manrabia memiliki gelar Sultan Alauddin.
Dwi tunggal aludin dan Abdullah sangat giat mengislamkan rakyatnya kedua Sultan tersebut memperluas kerajaan dan menjadikannya kerajaan Islam pertama di Sulawesi. Penggantinya Sultan Muhammad said, beliau Tidak segan mengirimkan Armada Gowa ke Maluku dalam perlawanan rakyat melawan penjajah yang bertindak sewenang-wenang.
Perlawanan Belanda yang sengit terjadi pada era Sultan Hasanuddin. Beliau memegang pemerintahan kerajaan Gowa dari tahun 1653 hingga 1669 dan Belanda memalingkan perhatiannya ke Makassar. Aru palaka, bangsawan Soppeng-Bone, dalam tahun 1660 berusaha membebaskan daerah pengaruh kekuasaan Gowa. Aru palaka berhasil melepaskan Bone yang mendapatkan bantuan Belanda.
6 . Mataram: Pengwaris supremasi Nusantara dari Jawa bagian Selatan
Sutawijaya yang bergelar panembahan senapati mengangkat dirinya menjadi sultan Mataram. Beliau menunjuk kekuatan Mataram dengan menyerang Surabaya tahun 1586. Sebagian wilayah di pulau Jawa bagian tengah dan timur berhasil ditaklukan oleh Mataram. Beliau memindahkan perhatiannya ke pulau Jawa bagian barat. Pada tahun 1595 m Cirebon dan Galur dapat dikuasai.
Penambahan senapati wafat pada tahun 1601 dan dimakamkan di Kotagede. Mas jolang atau penebahan seda ing Demak dan Ponorogo memberontak tetapi segera dapat diatasi. Mas jolang menduduki Mojokerto Gresik dan membakar desa sekitar Surabaya. Mas jolang wafat tahun 1613 dan diganti oleh Adipati Martapura.
Adipati Martapura sakit-sakitan dan tidak mampu menjalankan pemerintahan. Beliau diganti saudar Raden rangsang yang ternyata adalah seorang yang tegas dan kuat. Di bawah pemerintahannya 1613 hingga 1645 sosok yang dikenal
Dokumen tersebut membahas tentang Kesultanan Banten, mulai dari sejarah awal pembentukannya hingga masa kejayaannya di bawah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa. Banten berkembang menjadi kerajaan Islam yang maju di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya dengan pelabuhan internasional serta pertanian dan perdagangan yang makmur, hingga akhirnya mengalami kemunduran di bawah tekanan Belanda.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan Islam di Indonesia yang ditandai dengan munculnya beberapa kerajaan Islam seperti Kerajaan Samudra Pasai, Kerajaan Aceh, Kerajaan Demak, Kerajaan Banten, Kerajaan Mataram Islam, dan Kerajaan Makassar (Gowa dan Tallo). Kerajaan-kerajaan tersebut membahas aspek politik, ekonomi, sosial, dan budaya masing-masing.
3. SEJARAH KERAJAAN BANTEN
merupakan kerajaan Islam yang terletak di Propinsi Banten. Mulanya,
kerajaan Banten berada dibawah kekuasaan Kerajaan Demak. Namun, Banten
berhasil melepaskan diri ketika mundurnya Kerajaan Demak. Pemimpin Kerajaan
Banten pertama adalah Sultan Hasanuddin yang memerintah pada tahun 1522-
1570. Sultan Hasanuddin berhasil membuat Banten sebagai pusat perdagangan
dengan memperluas sampai ke daerah Lampung, penghasil lada di Sumatera
Selatan. Tahun 1570 Sultan Hasanuddin meninggal kemudian dilanjutkan anaknya,
Maulana Yusuf (1570-1580) yang berhasil menakhlukkan Kerajaan Pajajaran pada
tahun 1579. Setelah itu, dilanjutkan oleh Maulana Muhammad (1585-1596) yang
meninggal pada penakhlukkan Palembang sehingga tidak berhasil mempersempit
gerakan Portugal di Nusantara.
4. Kejayaan Kerajaan Banten
Kerajaan Banten mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng
Tirtayasa (1651-1682). Dimana, Banten membangun armada dengan contoh Eropa
serta memberi upah kepada pekerja Eropa. Namun, Sultan Ageng Tirtayasa sangat
menentang Belanda yang terbentuk dalam VOC dan berusaha keluar dari tekanan
VOC yang telah memblokade kapal dagang menuju Banten. Selain itu, Banten juga
melakukan monopoli Lada di Lampung yang menjadi perantara perdagangan
dengan negara-negara lain sehingga Banten menjadi wilayah yang multi etnis dan
perdagangannya berkembang dengan pesat.
WILAYAH KEKUASAAN
KESULTANAN BANTEN
5. Kemunduran Kerajaan Banten
Kerajaan Banten mengalami kemunduruan berawal dari perselisihan antara Sultan Ageng dengan
putranya, Sultan Haji atas dasar perebutan kekuasaan. Situasi ini dimanfaatkan oleh VOC dengan
memihak kepada Sultan Haji. Kemudian Sultan Ageng bersama dua putranya yang lain bernama
Pangeran Purbaya dan Syekh Yusuf terpaksa mundur dan pergi ke arah pedalaman Sunda. Namun,
pada 14 Maret 1683 Sultan Ageng berhasil ditangkap dan ditahan di Batavia. Dilanjutkan pada 14
Desember 1683, Syekh Yusuf juga berhasil ditawan oleh VOC dan Pangeran purbaya akhirnya
menyerahkan diri.
Atas kemenangannya itu, Sultan Haji memberikan balasan kepada VOC berupa penyerahan Lampung
pada tahun 1682. Kemudian pada 22 Agustus 1682 terdapat surat perjanjian bahwa Hak monopoli
perdagangan lada Lampung jatuh ketangan VOC. Sultan Haji meninggal pada tahun 1687. Setelah
itu, VOC menguasai Banten sehingga pengangkatan Sultan Banten harus mendapat persetujuan
Gubernur Jendral Hindian Belanda di Batavia.
Terpilihlah Sultan Abu Fadhl Muhammad Yahya sebagai pengganti Sultan Haji kemudian digantikan
oleh Sultan Abul Mahasin Muhammad Zainul Aabidin. Pada tahun 1808-1810, Gubernur Hindia
Jenderal Belanda menyerang Banten pada masa pemerintahan Sultan Muhammad bin Muhammad
Muhyiddin Zainussalihin.
Penyerangan tersebut akibat Sultan menolak permintaan Hindia Belanda untuk memindahkan ibu
kota Banten ke Anyer. Pada akhirnya, tahun 1813 Banten telah runtuh ditangan Inggris. Demikian
penjelasan mengenai Sejarah Kerajaan Banten yang dapat anda ketahui, semoga brermanfaat.
6. A. Kehidupan Politik
Sultan pertama Kerajaan Banten ini adalah Sultan Hasanuddin yang memerintah tahun
1522-1570. Ia adalah putra Fatahillah, seorang panglima tentara Demak yang pernah
diutus oleh Sultan Trenggana menguasai bandarbandar di Jawa Barat. Pada waktu
Kerajaan Demak berkuasa, daerah Banten merupakan bagian dari Kerajaan Demak.
Namun setelah Kerajaan Demak mengalami kemunduran, Banten akhirnya melepaskan
diri dari pengaruh kekuasaan Demak.
Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis (1511) membuat para pedagang muslim
memindahkan jalur pelayarannya melalui Selat Sunda. Pada masa pemerintahan Sultan
Hasanuddin, Kerajaan Banten berkembang menjadi pusat perdagangan. Hasanuddin
memperluas kekuasaan Banten ke daerah penghasil lada, Lampung di Sumatra Selatan
yang sudah sejak lama mempunyai hubungan dengan Jawa Barat. Dengan demikian, ia
telah meletakkan dasar-dasar bagi kemakmuran Banten sebagai pelabuhan lada. Pada
tahun 1570, Sultan Hasanuddin wafat.
7. Penguasa Banten selanjutnya adalah Maulana Yusuf (1570-1580), putra
Hasanuddin. Di bawah kekuasaannya Kerajaan Banten pada tahun 1579 berhasil
menaklukkan dan menguasai Kerajaan Pajajaran (Hindu). Akibatnya pendukung
setia Kerajaan Pajajaran menyingkir ke pedalaman, yaitu daerah Banten Selatan,
mereka dikenal dengan Suku Badui. Setelah Pajajaran ditaklukkan, konon
kalangan elite Sunda memeluk agama Islam.
Maulana Yusuf digantikan oleh Maulana Muhammad (1580-1596). Pada akhir
kekuasaannya, Maulana Muhammad menyerang Kesultanan Palembang. Dalam
usaha menaklukkan Palembang, Maulana Muhammad tewas dan selanjutnya
putra mahkotanya yang bernama Pangeran Ratu naik takhta. Ia bergelar Sultan
Abul Mufakhir Mahmud Abdul Kadir. Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan
pada masa putra Pangeran Ratu yang bernama Sultan Ageng Tirtayasa (1651-
1682). Ia sangat menentang kekuasaan Belanda.Usaha untuk mengalahkan
orang-orang Belanda yang telah membentuk VOC serta menguasai pelabuhan
Jayakarta yang dilakukan oleh Sultan Ageng Tirtayasa mengalami kegagalan.
Setelah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, Banten mulai dikuasai oleh
Belanda di bawah pemerintahan Sultan Haji.
8. B. Kehidupan Ekonomi
Banten di bawah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa dapat berkembang menjadi
bandar perdagangan dan pusat penyebaran agama Islam. Adapun faktor-faktornya ialah:
(1) letaknya strategis dalam lalu lintas perdagangan; (2) jatuhnya Malaka ke tangan
Portugis, sehingga para pedagang Islam tidak lagi singgah di Malaka namun langsung
menuju Banten; (3) Banten mempunyai bahan ekspor penting yakni lada.
Banten yang menjadi maju banyak dikunjungi pedagang-pedagang dari Arab, Gujarat,
Persia, Turki, Cina dan sebagainya. Di kota dagang Banten segera terbentuk
perkampungan-perkampungan menurut asal bangsa itu, seperti orang-orang Arab
mendirikan Kampung Pakojan, orang Cina mendirikan Kampung Pacinan, orang-orang
Indonesia mendirikan Kampung Banda, Kampung Jawa dan sebagainya.
9. C. Kehidupan Sosial-budaya
Sejak Banten di-Islamkan oleh Fatahilah (Faletehan) tahun 1527, kehidupan sosial masyarakat secara
berangsur- angsur mulai berlandaskan ajaran-ajaran Islam. Setelah Banten berhasil mengalahkan Pajajaran,
pengaruh Islam makin kuat di daerah pedalaman. Pendukung kerajaan Pajajaran menyingkir ke pedalaman,
yakni ke daerah Banten Selatan, mereka dikenal sebagai Suku Badui. Kepercayaan mereka disebut Pasundan
Kawitan yang artinya Pasundan yang pertama. Mereka mempertahankan tradisi-tradisi lama dan menolak
pengaruh Islam
Kehidupan sosial masyarakat Banten semasa Sultan Ageng Tirtayasa cukup baik, karena sultan
memerhatikan kehidupan dan kesejahteran rakyatnya. Namun setelah Sultan Ageng Tirtayasa meninggal,
dan adanya campur tangan Belanda dalam berbagai kehidupan sosial masyarakat berubah merosot tajam.
Seni budaya masyarakat ditemukan pada bangunan Masjid Agung Banten (tumpang lima), dan bangunan
gapura-gapura di Kaibon Banten. Di samping itu juga bangunan istana yang dibangun oleh Jan Lukas Cardeel,
orang Belanda, pelarian dari Batavia yang telah menganut agama Islam. Susunan istananya menyerupai
istana raja di Eropa.