SlideShare a Scribd company logo
PRESENTASI
KELOMPOK 3
Disusun oleh :
Lita Nurannisya (858809115)
Rizza Nur Novita D (858810657)
Tatya Dinda M (858810546)
Laila Anis Sa’adah (858809122)
Andi Utomo (858816665)
MODUL 4
BILANGAN RASIONAL DAN DESIMAL
KB 3 Perluasan Nilai Tempat Desimal
Peta Konsep
KB 3 Perluasan Nilai Tempat Desimal
Perluasan
Nilai
Tempat
Desimal
Masalah Pembelajaran
Pecahan Desimal
Persen
Rasio
Proporsi
KB 3 Perluasan Nilai Tempat Desimal
Dalam sistem numerasi desimal yang diperluas, setiap bilangan rasional dapat
dinyatakan dalam notasi desimal. Lambang bilangan rasional dalam notasi desimal
disebut pecahan desimal. Wujud bilangan rasional dalam pecahan desimal dapat
dibedakan menjadi desimal berakhir dan desimal berulang/ periodik.
Contoh :
Pecahan desimal
3
10
adalah 0,3
Didalam suatu perhitungan atau kalkulasi, yang didahului dengan proses sejumlah
operasi bilangan desimal (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian ), hasil
yang diperoleh memuat sederetan angka yang cukup panjang, sehingga pada batas-
batas tertentu deretan angka yang cukup panjang tersebut dipandang kurang
bermakna dan perlu dipendekkan dengan alasan-alasan tertentu cara memendekan
bilangan desimal ini disebut membulatkan. Hasil pembulatan disebut nilai
pendekatan menurut tempat desimal yang dikehendaki, yaitu :
Pebumbulatan sampai satuan terdekat, puluhan terdekat, ratusan terdekat, ribuan
terdekat, sepuluh ribuan terdekat dan seterusnya.
Pembulatan sampai persepuluhan terdekat( satu tempat desimal), perseratusan
terdekat (dua tempat desimal), perseribuan terdekat(tiga tempat desimal). dan
seterusnya.
Masalah Pembelajaran Pecahan Desimal
1. Siswa kurang memahami antara lain 2,25 dan 2
1
4
sebagai pernyataan
yang sama suatu bilangan.
2. Banyak siswa belum memahami translasi kesejajaran perhitungan
yang melibatkan notasi pecahan dan notasi desimal.
3. Banyak siswa belum terampil menjumlahkan (bersusun) dengan
pecahan desimal.
4. Banyak siswa belum terampil mengganti nama pecahan menjadi
desimal dengan menggunakan pembagian.
5. Banyak siswa mengalami kesulitan dalam mengalikan desimal.
6. Banyaknya siswa masih mengalami kesulitan membagi desimal.
PERSEN
Istilah persen adalah nama lain dari perseratusan, sehingga kata persen dapat
digunakan untuk mengganti kata perseratusan
Pecahan
1
4
dapat dinyatakan sebagai
25
100
, dan dalam betuk desimal ditulis 0,25 , dan
keduanya dibaca sama, yaitu dua puluh lima perseratus atau 25 persen, ditulis 25%.
Persen bukan merupakan konsep baru, artinya persen hanyalah merupakan istilah
dan notasi baru
Beberapa masalah atau kesulitan yang mungkin dihadapi atau dialami oleh para
siswa dan usaha guru untuk membantu menyelesaikan masalah mereka adalah
sebagai berikut.
1. Kesulitan mengkaitkan pecahan dan persen,misalnya mengisi jawaban :
2
5
= ….%,
2
4
= ….%
Menyatakan suatu bilangan sebagai persen dari bilangan lain, yaitu : a adalah
beberapa persen dari b?
2. Kesulitan menyatakan suatu bilangan pecahan dalam persen karena
penyebutnya pecahan buka merupakan faktor dari 100
3. Kesulitan mengkaitkan dengan keadaan yang realistik, yaitu permasalahan yang
terkait dengan keadaan sehari-hari para siswa.
RASIO
Suatu rasio suatu pasangan terurut bilangan atau
pengukuran yang digunakan untuk menyatakan
perbandingan bilangan atau pengukuran.
Permasalahan sehari-hari terkait dengan rasio
bilangan atau pengukuran antara lain adalah
panjang atau jarak terhadap waktu, jumlah barang
dan harga barang, panjang dengan panjang, luas
dengan luas, isi dengan isi, berat barang dengan
harga barang, nilai uang dengan nilai uang, umur
orang dengan umur orang, dan temperatur (suhu)
dengan temperatur.
Rasio adalah suatu perbandingan bagian terhadap
keseluruhan, berarti semua pecahan adalah rasio,
tetapi tidak semua rasio adalah pecahan.
Contoh :
Didalam geometri, setiap lingkungan mempunyai
rasio keliling dan garis garis tengah yang
dinyatakan dengan huruf Yunani π (pi), dan hal ini
merupakan rasio yang bukan bilangan rasional.
Beberapa masalah atau kesulitan yang
mungkin dihadapi atau dialami oleh para siswa
dan usaha guru untuk membantu
menyelesaikan masalah atau kesulitan mereka
adalah sebagai berikut.
1. Kesulitan menyatakan perbandingan dalam
bentuk pembagian dan pecahan.
2. Kesulitan menyatakan perbandingan dalam
bentuk pembagian dn pecahan
3. Kesulitan memahami hubungan
kesebangunan dalam geometri dengan
pecahan yang bersesuaian untuk
menyatakan perbandingan.
PROPORSI
Pada saat siswa mempelajari dan berlatih tentang rasio, atau
perbandingan, mereka mulai mempunyai pengalaman tentang berbagai
perbandingan, termasuk perbandingan-perbandingan yang mempunyai
rasio sama. Misalnya, dalam kesebangunan geometri, rasio sebarang
dua sisi dari bangun yang lebih kecil sama dengan rasio sisi-sisi yang
bersesuaian dari bangun yang lebih besar. Suatu proporsi adalah
pernyataan tentang kesamaan dua rasio. Dua notasi yang berbeda
yang biasa digunakan seperti berikut.
2 : 5 = 6 : 15 atau
2
5
=
6
15
Beberapa masalah da kesulitan yang mungkin dihadapi atau dialami
oleh para siswa dan usaha guru untuk membantu menyelesaikan
masalah atau kesulitan mereka adalah sebagai berikut.:
1. Kesulitan dalam memahami makna proporsi sebagai konsep yang
lebih luas dari rasio
2. Kesulitan dalam melakukan pilihan perhitungan untuk memperoleh
suatu nilai tidak diketahui dalam suatu proporsi.
APAKAH ADA
PERTANYAAN?
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to PPT -MODUL 4 KB 3 pembelajaran mtk sd.pptx

Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)
prayogo07
 
Strategi penalaran dan komunikasi
Strategi penalaran dan komunikasiStrategi penalaran dan komunikasi
Strategi penalaran dan komunikasi
Lukman
 
Tugasan 2 asas nombor
Tugasan 2 asas nomborTugasan 2 asas nombor
Tugasan 2 asas nombor
mezalya
 
Statistika pendidikan unit_4
Statistika pendidikan unit_4Statistika pendidikan unit_4
Statistika pendidikan unit_4
kelasrs12a
 
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulat
Teguh Sucipto
 
516182954-Asesmen-Diagnostik-Matematika-Spensa.docx
516182954-Asesmen-Diagnostik-Matematika-Spensa.docx516182954-Asesmen-Diagnostik-Matematika-Spensa.docx
516182954-Asesmen-Diagnostik-Matematika-Spensa.docx
IshakIshak37
 

Similar to PPT -MODUL 4 KB 3 pembelajaran mtk sd.pptx (20)

Makalah telaah kelompok 3
Makalah telaah kelompok 3Makalah telaah kelompok 3
Makalah telaah kelompok 3
 
pembelajaran matematika sd.pptx
pembelajaran matematika sd.pptxpembelajaran matematika sd.pptx
pembelajaran matematika sd.pptx
 
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)
Contoh penggunaan-komponen-kognitif-dari-taksonomi-bloom (1)
 
PECAHAN (Nova elvina)
PECAHAN (Nova elvina)PECAHAN (Nova elvina)
PECAHAN (Nova elvina)
 
aksinyatatopik3.pdf
aksinyatatopik3.pdfaksinyatatopik3.pdf
aksinyatatopik3.pdf
 
Strategi penalaran dan komunikasi
Strategi penalaran dan komunikasiStrategi penalaran dan komunikasi
Strategi penalaran dan komunikasi
 
Tugasan 2 asas nombor
Tugasan 2 asas nomborTugasan 2 asas nombor
Tugasan 2 asas nombor
 
Bab i 1. membandingkan bilangan bulat
Bab i   1. membandingkan bilangan bulatBab i   1. membandingkan bilangan bulat
Bab i 1. membandingkan bilangan bulat
 
Statistika pendidikan unit_4
Statistika pendidikan unit_4Statistika pendidikan unit_4
Statistika pendidikan unit_4
 
Artikel Operasi hitung aljabar dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Think...
Artikel Operasi hitung aljabar dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Think...Artikel Operasi hitung aljabar dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Think...
Artikel Operasi hitung aljabar dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Think...
 
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA MATERI OPERASI HI...
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF   TIPE THINK-PAIR-SHARE  PADA MATERI OPERASI HI...MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF   TIPE THINK-PAIR-SHARE  PADA MATERI OPERASI HI...
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA MATERI OPERASI HI...
 
Perbandingan dan Skala
Perbandingan dan SkalaPerbandingan dan Skala
Perbandingan dan Skala
 
RPP
RPPRPP
RPP
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulat
 
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulat
 
rasio, perbandingan, skala dan kecepatan
rasio, perbandingan, skala dan kecepatanrasio, perbandingan, skala dan kecepatan
rasio, perbandingan, skala dan kecepatan
 
Slaid slot 1
Slaid slot 1Slaid slot 1
Slaid slot 1
 
516182954-Asesmen-Diagnostik-Matematika-Spensa.docx
516182954-Asesmen-Diagnostik-Matematika-Spensa.docx516182954-Asesmen-Diagnostik-Matematika-Spensa.docx
516182954-Asesmen-Diagnostik-Matematika-Spensa.docx
 
Point
PointPoint
Point
 

Recently uploaded

Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 

Recently uploaded (20)

Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdfLAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 

PPT -MODUL 4 KB 3 pembelajaran mtk sd.pptx

  • 1. PRESENTASI KELOMPOK 3 Disusun oleh : Lita Nurannisya (858809115) Rizza Nur Novita D (858810657) Tatya Dinda M (858810546) Laila Anis Sa’adah (858809122) Andi Utomo (858816665)
  • 2. MODUL 4 BILANGAN RASIONAL DAN DESIMAL KB 3 Perluasan Nilai Tempat Desimal
  • 3. Peta Konsep KB 3 Perluasan Nilai Tempat Desimal Perluasan Nilai Tempat Desimal Masalah Pembelajaran Pecahan Desimal Persen Rasio Proporsi
  • 4. KB 3 Perluasan Nilai Tempat Desimal Dalam sistem numerasi desimal yang diperluas, setiap bilangan rasional dapat dinyatakan dalam notasi desimal. Lambang bilangan rasional dalam notasi desimal disebut pecahan desimal. Wujud bilangan rasional dalam pecahan desimal dapat dibedakan menjadi desimal berakhir dan desimal berulang/ periodik. Contoh : Pecahan desimal 3 10 adalah 0,3 Didalam suatu perhitungan atau kalkulasi, yang didahului dengan proses sejumlah operasi bilangan desimal (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian ), hasil yang diperoleh memuat sederetan angka yang cukup panjang, sehingga pada batas- batas tertentu deretan angka yang cukup panjang tersebut dipandang kurang bermakna dan perlu dipendekkan dengan alasan-alasan tertentu cara memendekan bilangan desimal ini disebut membulatkan. Hasil pembulatan disebut nilai pendekatan menurut tempat desimal yang dikehendaki, yaitu : Pebumbulatan sampai satuan terdekat, puluhan terdekat, ratusan terdekat, ribuan terdekat, sepuluh ribuan terdekat dan seterusnya. Pembulatan sampai persepuluhan terdekat( satu tempat desimal), perseratusan terdekat (dua tempat desimal), perseribuan terdekat(tiga tempat desimal). dan seterusnya.
  • 5. Masalah Pembelajaran Pecahan Desimal 1. Siswa kurang memahami antara lain 2,25 dan 2 1 4 sebagai pernyataan yang sama suatu bilangan. 2. Banyak siswa belum memahami translasi kesejajaran perhitungan yang melibatkan notasi pecahan dan notasi desimal. 3. Banyak siswa belum terampil menjumlahkan (bersusun) dengan pecahan desimal. 4. Banyak siswa belum terampil mengganti nama pecahan menjadi desimal dengan menggunakan pembagian. 5. Banyak siswa mengalami kesulitan dalam mengalikan desimal. 6. Banyaknya siswa masih mengalami kesulitan membagi desimal.
  • 6. PERSEN Istilah persen adalah nama lain dari perseratusan, sehingga kata persen dapat digunakan untuk mengganti kata perseratusan Pecahan 1 4 dapat dinyatakan sebagai 25 100 , dan dalam betuk desimal ditulis 0,25 , dan keduanya dibaca sama, yaitu dua puluh lima perseratus atau 25 persen, ditulis 25%. Persen bukan merupakan konsep baru, artinya persen hanyalah merupakan istilah dan notasi baru Beberapa masalah atau kesulitan yang mungkin dihadapi atau dialami oleh para siswa dan usaha guru untuk membantu menyelesaikan masalah mereka adalah sebagai berikut. 1. Kesulitan mengkaitkan pecahan dan persen,misalnya mengisi jawaban : 2 5 = ….%, 2 4 = ….% Menyatakan suatu bilangan sebagai persen dari bilangan lain, yaitu : a adalah beberapa persen dari b? 2. Kesulitan menyatakan suatu bilangan pecahan dalam persen karena penyebutnya pecahan buka merupakan faktor dari 100 3. Kesulitan mengkaitkan dengan keadaan yang realistik, yaitu permasalahan yang terkait dengan keadaan sehari-hari para siswa.
  • 7. RASIO Suatu rasio suatu pasangan terurut bilangan atau pengukuran yang digunakan untuk menyatakan perbandingan bilangan atau pengukuran. Permasalahan sehari-hari terkait dengan rasio bilangan atau pengukuran antara lain adalah panjang atau jarak terhadap waktu, jumlah barang dan harga barang, panjang dengan panjang, luas dengan luas, isi dengan isi, berat barang dengan harga barang, nilai uang dengan nilai uang, umur orang dengan umur orang, dan temperatur (suhu) dengan temperatur. Rasio adalah suatu perbandingan bagian terhadap keseluruhan, berarti semua pecahan adalah rasio, tetapi tidak semua rasio adalah pecahan. Contoh : Didalam geometri, setiap lingkungan mempunyai rasio keliling dan garis garis tengah yang dinyatakan dengan huruf Yunani π (pi), dan hal ini merupakan rasio yang bukan bilangan rasional. Beberapa masalah atau kesulitan yang mungkin dihadapi atau dialami oleh para siswa dan usaha guru untuk membantu menyelesaikan masalah atau kesulitan mereka adalah sebagai berikut. 1. Kesulitan menyatakan perbandingan dalam bentuk pembagian dan pecahan. 2. Kesulitan menyatakan perbandingan dalam bentuk pembagian dn pecahan 3. Kesulitan memahami hubungan kesebangunan dalam geometri dengan pecahan yang bersesuaian untuk menyatakan perbandingan.
  • 8. PROPORSI Pada saat siswa mempelajari dan berlatih tentang rasio, atau perbandingan, mereka mulai mempunyai pengalaman tentang berbagai perbandingan, termasuk perbandingan-perbandingan yang mempunyai rasio sama. Misalnya, dalam kesebangunan geometri, rasio sebarang dua sisi dari bangun yang lebih kecil sama dengan rasio sisi-sisi yang bersesuaian dari bangun yang lebih besar. Suatu proporsi adalah pernyataan tentang kesamaan dua rasio. Dua notasi yang berbeda yang biasa digunakan seperti berikut. 2 : 5 = 6 : 15 atau 2 5 = 6 15 Beberapa masalah da kesulitan yang mungkin dihadapi atau dialami oleh para siswa dan usaha guru untuk membantu menyelesaikan masalah atau kesulitan mereka adalah sebagai berikut.: 1. Kesulitan dalam memahami makna proporsi sebagai konsep yang lebih luas dari rasio 2. Kesulitan dalam melakukan pilihan perhitungan untuk memperoleh suatu nilai tidak diketahui dalam suatu proporsi.