Dokumen tersebut membahas tentang manajemen distribusi, SDM, dan risiko UMKM. Secara khusus membahas tentang berbagai cara manajemen distribusi produk UMKM, aspek-aspek manajemen SDM seperti perencanaan, pelatihan, kompensasi, dan fasilitas pegawai, serta pengertian dan jenis-jenis risiko yang dihadapi UMKM.
Sm, rinalto hutabarat, hapzi ali, vision and company mission, longterm object...Universitas Mercu Buana
Sm, rinalto hutabarat, hapzi ali, vision and company mission, longterm objective, corporate culture, corporate governance dan the agency theory, universitas mercu buana, 2018
Sm, rinalto hutabarat, hapzi ali, vision and company mission, longterm object...Universitas Mercu Buana
Sm, rinalto hutabarat, hapzi ali, vision and company mission, longterm objective, corporate culture, corporate governance dan the agency theory, universitas mercu buana, 2018
Maaf, tampaknya tidak ada informasi spesifik yang disediakan oleh sumber yang diberikan tentang Hadd Kifayah dan Nishab dalam konteks Islamic Poverty Line. Namun, berdasarkan pengetahuan umum tentang Islam dan konsep kemiskinan, saya dapat memberikan gambaran umum.
Hadd Kifayah
Hadd Kifayah adalah kriteria yang digunakan dalam Islam untuk menentukan apakah seseorang berada dalam kondisi kemiskinan. Ini mencakup kebutuhan pokok seperti makanan, air bersih, dan tempat tinggal yang layak. Hadd Kifayah juga mencakup kebutuhan untuk pendidikan dan kesehatan. Dalam konteks kemiskinan, Hadd Kifayah digunakan untuk menentukan apakah seseorang memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Nishab
Nishab adalah kriteria tambahan yang digunakan dalam Islam untuk menentukan apakah seseorang berada dalam kondisi kemiskinan. Nishab mencakup kebutuhan untuk pakaian, rumah, dan akses terhadap fasilitas dasar lainnya. Nishab digunakan untuk menentukan apakah seseorang memenuhi kebutuhan dasar mereka di luar yang diperlukan oleh Hadd Kifayah.Maaf, tampaknya tidak ada informasi spesifik yang disediakan oleh sumber yang diberikan tentang Hadd Kifayah dan Nishab dalam konteks Islamic Poverty Line. Namun, berdasarkan pengetahuan umum tentang Islam dan konsep kemiskinan, saya dapat memberikan gambaran umum.
Hadd Kifayah
Hadd Kifayah adalah kriteria yang digunakan dalam Islam untuk menentukan apakah seseorang berada dalam kondisi kemiskinan. Ini mencakup kebutuhan pokok seperti makanan, air bersih, dan tempat tinggal yang layak. Hadd Kifayah juga mencakup kebutuhan untuk pendidikan dan kesehatan. Dalam konteks kemiskinan, Hadd Kifayah digunakan untuk menentukan apakah seseorang memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Nishab
Nishab adalah kriteria tambahan yang digunakan dalam Islam untuk menentukan apakah seseorang berada dalam kondisi kemiskinan. Nishab mencakup kebutuhan untuk pakaian, rumah, dan akses terhadap fasilitas dasar lainnya. Nishab digunakan untuk menentukan apakah seseorang memenuhi kebutuhan dasar mereka di luar yang diperlukan oleh Hadd Kifayah.Maaf, tampaknya tidak ada informasi spesifik yang disediakan oleh sumber yang diberikan tentang Hadd Kifayah dan Nishab dalam konteks Islamic Poverty Line. Namun, berdasarkan pengetahuan umum tentang Islam dan konsep kemiskinan, saya dapat memberikan gambaran umum.
Hadd Kifayah
Hadd Kifayah adalah kriteria yang digunakan dalam Islam untuk menentukan apakah seseorang berada dalam kondisi kemiskinan. Ini mencakup kebutuhan pokok seperti makanan, air bersih, dan tempat tinggal yang layak. Hadd Kifayah juga mencakup kebutuhan untuk pendidikan dan kesehatan. Dalam konteks kemiskinan, Hadd Kifayah digunakan untuk menentukan apakah seseorang memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Nishab
Nishab adalah kriteria tambahan yang digunakan dalam Islam untuk menentukan apakah seseorang berada dalam kondisi kemiskinan. Nishab mencakup kebutuhan untuk pakaian, rumah, dan akses terhadap fasilitas dasar lainnya. Nishab digunakan untuk menentukan apakah
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. MANAJEMEN DISTRIBUSI, SDM, DAN RISIKO UMKM
1. ILHAM FARDIYANSYAH :
190721100169
2. CHUSNUL HOTIMAH :
190721100150
3. NURUL IZZATI :
190721100187
NAMA KELOMPOK:
2. MANAJEMEN DISTRIBUSI UMKM
Di dalam mendistribusikan produknya ada kadang dengan mendistribusikannya sendiri. Biasanya terjadi
karena perusahaan baru saja berdiri, oleh karena itu belum memiliki mitra bisnis, sehingga pada awal memulai
bisnis perusahaan masih mengerjakan seluruh kegiatan dari mulai 7 produksi sampai kepada distribusi,
ditangani oleh sendiri melalui penjualan door to door, . namun ada pula perusahaan yang sudah berskala besar
dimana dalam mendistribusikan produknya dilakukan oleh sendiri melalui distributor dependen (perusahaan
distribusi milik kelompok bisnisnya). Produk-produk yang mementingkan pelayanan purna jual, umumnya saat
ini prinsipal menggunakan OR (outlet representative). Hal ini terjadi tatkala perusahaan besar sudah memiliki
banyak kas sehingga mampu mendirikan perusahaan distribusi sendiri.
Ada pula perusahaan yang melakukan pekerjaan distribusi dengan dua cara yaitu melalui distributor dan juga
mendistribusikannya sendiri melalui gerai/toko yang dimilikinya. Biasanya hal ini terjadi pada perusahaan
yang sudah lama berdiri dan telah memiliki banyak mitra bisnis, memiliki agen maupun jenis distributor
lainnya. Distributor dalam hal ini dapat berupa wholesaler (pedagang besar), groceries (grosir), maupun
retailer(pedagang eceran)
3. MANAJEMEN SDM UMKM
Manajemen SDM yaitu suatu ilmu yang mengatur bagaimana cara hubungan dan peranan tenaga
kerja yang dimiliki oleh individu itu menjadi efisien, efektif serta dapat digunakan secara maksimal
sehingga mencapai tujuan bersama. Dalam manajemen ini seorang manajer dituntut untuk bisa
mengelola seluruh SDM yang ada agar tetap dapat bekerja dengan kualitas yang baik dan lebih
produktif. Manajemen SDM di UMKM diantaranya:
Perencanaan SDM
Perencanaan SDM merupakan suatu proses yang digunakan untuk menghitung dan merencanakan
jumlah kebutuhan pegawai yang paling optimal bagi perusahaan. Dalam hal ini ada 3 faktor yang
harus dipertimbangkan dalam melakukan perencanaan SDM. Yang pertama mengestimasi jumlah
karyawan yang akan keluar, yang kedua melakukan rencana bisnis perusahaan untuk di masa
mendatang, dan faktor ketiga yang juga harus dipertimbangkan yaitu sumber daya keuangan
perusahaan.
4. Analisis pekerjaan
Analisis pekerjaan merupakan suatu kegiatan pengumpulan, penilaian dan penyusunan berbagai
informasi secara sistematis yang berkaitan dengan jabatan. Teknis analisis pekerjaan merupakan
suatu proses dimana sejumlah pekerjaan dibagi-bagi untuk menentukan tugas dan tanggung jawab
yang ada hubungannya dengan pekerjaan.
Orientasi
Orientasi dapat diartikan sebagai sebuah peninjauan dalam menentukan sikap yang tepat dan benar.
Yang mana hal tersebut merupakan suatu program yang dibuat oleh perusahaan untuk
memperkenalkan kegiatan yang harus dikerjakan, tempat pekerjaan yang baru, peran karyawan
dalam kehidupan bersosial budaya terhadap lingkungan di tempat kerjanya, dll. Program ini sangat
diperlukan untuk karyawan supaya paham dan fokus dalam pekerjaan yang baru.Tahapan dalam
orientasi:
1. Perkenalan.
2. Menjelaskan tujuan organisasi.
3. Sosialisasi kebijakan.
4. Jalur komunikasi.
5. Proses monitoring.
5. Pelatihan dan pengembangan
Istilah pelatihan ditujukan pada pegawai pelaksanaan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan teknis.Sedangkan pengembangan ditujukan pada pegawai tingkat manajerial untuk
meningkatkan kemampuan konseptual, kemampuan dalam pengambilan keputusan, dan
memperluas hubungan.
Tujuan pelatihan dan pengembangan diantaranya yaitu:
1. Meningkatkan produktivitas kerja
2. Efisiensi
3. Menekan tingkat kecelakaan karyawan dalam menjalankan pekerjaannya
4. Memberikan pelayanan yang lebih baik bagi konsumen, dll.
6. Kompensasi dan Fasilitas
Kompensasi merupakan segala sesuatu yang dilerima tenaga kerja sebagai pengganti kontribusinya
pada perusahaan. Pemberian kompensasi terkait dengan seluruh jenis penghargaan individu sebagai
balas jasa dalam tugas tanggung jawabnya pada organisasi. Dalam nal ni jenis kompensasi dapat
dikelompokkan atas kompensasi finansial dan non finansial
Kompensasi adalah hal yang diterima oleh pegawai, baik berupa uang atau bukan uang sebagai
balas jasa yang diberikan bagi upaya pegawai (kontribusi pegawai) yang diberikannya untuk
organisasi. Milton L. Rock menyatakan bahwa “tantangan yang dihadapi manajemen adalah
menciptakan kondisi yang mendorong orang-orang dalam pekerjaannya untuk bias
mengembangkan perusahaannya
7. Kompensasi
Kompensasi yang baik. Adapun tujuan manajemen kompensasi
1. Untuk bisa memperoleh pegawai yang qualified/bermutu. Suatu kompensasi membutuhkan agar orang
yang melamar itu tertarik
2. Mempertahankan pegawai yang sedang bekerja agar jangan sampai keluar. Jika tingkat kompensasi
tidak cukup bersaing,
3. Bisa menjamin suatu keadilan/kesamaan
4. Suatu kompensasi harus merupakan imbalan dari perilaku yang diinginkan
5. Bisa mengendalikan biayaprogram kompensasi yang baik dan rasional harus membantu organisasi
untuk mendapatkan dan mempertahankan pekerja pada tingkat biaya yang rasional
6. Tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan/hokum
7. Dapat menciptakan suatu administrasi yang efisien yaitu melalui pengelolaan kompensasi yang baik
9. MANAJEMEN RISIKO
MANAJEMEN RISIKO ialah sebuah aktivitas terorganisasi yang dilakukan upaya mengarahkan
dan mengelola organisasi untuk menangan resiko. Untuk itu dapat di simpulkan mamanjemen
resiko adalah sebuah metode yang terorganisasi secara sistematik dan logis yang dilakukan untuk
mengarahkan, mengindentifikasi, memonitor, menetapkan solusi, melaporkan resiko, dan mengelola
organisasi dalam rangka menangani resiko.
Resiko terbagi menjadi beberapa yaitu:
1. Resiko produk
2. Resiko pasar
3. Resiko keuangan, dan
4. Resiko oprasional.