SlideShare a Scribd company logo
1 of 78
Disklaimer Daftar isi
Ilmu Pengetahuan Alam
SMP/MTs Kelas IX
MATERI YANG DIPELAJARI SEMESTER 2
Kemagnetan dan Pemanfaatannya
dalam Produk Teknologi
Bioteknologi
Partikel Materi dan Penggunaannya dalam
Kehidupan Sehari-hari
Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan
Teknologi Ramah Lingkungan
BAB
KEMAGNETAN DAN
PEMANFAATANNYA DALAM
PRODUK TEKNOLOGI
Bagian yang Dipelajari
A. Pemanfaatan Medan Magnet
pada Migrasi Hewan
B. Teori Dasar Kemagnetan
C. Kemagnetan dalam Produk
Teknologi
VI
Kembali ke daftar isi
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
A. Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan
1. Migrasi Penyu
2. Migrasi Salmon
3.Migrasi Burung
4. Migrasi dalam Tubuh Bakteri
5. Migrasi Lobster Duri
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
B. Teori Dasar Kemagnetan
1. Konsep Gaya Magnet
2. Teori Kemagnetan Bumi
3. Gaya Lorentz
4. Induksi Elektromagnetik
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
1. Konsep Gaya Magnet
Sifat Magnet Bahan
Bahan Feromagnetik
Benda-benda atau bahan-bahan yang sangat mudah dipengaruhi oleh magnet dan dibuat
magnet disebut bahan feromagnetik. Bahan feromagnetik dapat berupa logam murni
maupun campuran. Contoh logam murni yang bersifat feromagnetik yaitu besi, baja, nikel,
dan kobalt. Adapun logam campuran yang termasuk bahan feromagnetik yaitu baja-kobalt,
baja-nikel, aluminium-nikel-kobalt (alnico), besi-nikel (permalloy), dan besi-nikel-kobalt
(perminvar).
Bahan Paramagnetik
Bahan paramagnetik dapat dipengaruhi oleh magnet, tetapi tidak dapat dibuat menjadi
magnet buatan. Contoh bahan paramagnetik yaitu mangan, platina, aluminium,
magnesium, timah (tin), oksigen, dan udara.
Bahan Diamagnetik
Benda-benda atau bahan-bahan yang sukar sekali dipengaruhi oleh magnet dinamakan
bahan diamagnetik. Apabila benda diamagnetik diletakkan di udara atau di ruang hampa
udara, bahan diamagnetik akan ditolak oleh magnet meskipun dengan gaya tolak yang
sangat kecil. Contoh bahan diamagnetik yaitu bismut, antimon, seng murni, raksa, timbal,
perak, emas, air, fosfor, dan tembaga
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
Cara Membuat Magnet
1. Konsep Gaya Magnet
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
Penerapan Elektromagnet dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Konsep Gaya Magnet
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
Cara Menghilangkan Sifat Kemagnetan Bahan
Memukul magnet dengan benda yang keras
1. Konsep Gaya Magnet
Membakar magnet
Mengaliri magnet dengan arus bolak-balik
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
Medan Magnet
Daerah di sekitar magnet yang masih terpengaruh oleh gaya magnet disebut medan
magnet. Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub
selatan. Semakin rapat garis gaya magnet maka kekuatan medan magnet semakin besar.
1. Konsep Gaya Magnet
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
Induksi Magnet
Medan magnet digambarkan
dengan adanya garis gaya magnet.
Kaidah genggaman tangan kanan
menjelaskan hubungan arah arus
dengan arah garis gaya magnet
yang dihasilkan. Berdasarkan
kaidah ini, arah ibu jari sebagai
arah arus, sedangkan arah
genggaman keempat jari lain
merupakan arah garis gaya
magnet.
1. Konsep Gaya Magnet
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
Kutub kemagnetan bumi ini mengakibatkan jarum
kompas berarah ke utara dan selatan. Kutub utara
bumi berdekatan dengan kutub selatan kemagnetan
bumi dan kutub selatan bumi berdekatan dengan
kutub utara kemagnetan bumi. Namun, letak kutub
kemagnetan bumi tidak berimpit dengan kutub bumi
sehingga mengakibatkan penunjukan arah jarum
kompas tidak tepat menuju kutub-kutub bumi.
Dengan demikian, akan terbentuk sudut deklinasi
yaitu sudut yang dibentuk oleh jarum kompas dengan
arah utara dan selatan bumi. Selain itu juga terbentuk
sudut inklinasi, yaitu sudut yang dibentuk dari
penyimpangan magnet terhadap arah barat dan
timur geografis.
2. Teori Kemagnetan Bumi
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
3. Gaya Lorentz
Gaya Lorentz adalah gaya yang timbul akibat interaksi penghantar berarus dalam
medan magnet. Penentuan arah gaya dipengaruhi oleh arus dan medan magnet.
Metode ini dikenal dengan kaidah tangan kanan.
F = B Iℓ
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
4. Induksi Elektromagnetik
Induksi elektromagnetik adalah peristiwa timbulnya suatu tegangan listrik akibat
medan magnet yang berubah-ubah yang diinduksikan terhadap penghantar.
Tegangan yang dihasilkan oleh peristiwa induksi elektromagnetik disebut gaya
gerak listrik (GGL) induksi .
ind N
t

  
 ind B v
 
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
Banyak peralatan sehari-hari yag menerapkan prinsip induksi magnetik seperti
dinamo, generator, dan transformator.
4. Induksi Elektromagnetik
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
Transformator
Trafo step up
Transformator step-up berfungsi menaikkan tegangan listrik bolak-balik. Jumlah lilitan
sekunder pada transformator step-up dibuat lebih banyak dibandingkan jumlah lilitan
primer. Akibatnya, tegangan pada kumparan sekunder lebih besar dibandingkan tegangan
pada kumparan primer.
Trafo step down
Transformator step-down berfungsi untuk menghasilkan tegangan listrik bolak-balik yang
lebih rendah (kecil) dari tegangan masukannya. Jumlah lilitan primer pada transformator
stepdown lebih banyak dibandingkan jumlah lilitan sekunder. Akibatnya, kumparan sekunder
akan menghasilkan tegangan arus bolak-balik yang lebih kecil daripada tegangan masukan.
4. Induksi Elektromagnetik
Transformator adalah alat yang mampu mengubah nilai tegangan listrik dalam suatu
rangkaian listrik. Transformator dibedakan menjadi dua
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
Transformator
Hubungan kesebandingan tegangan,
jumlah lilitan, dan arus pada
transformator sebagai berikut.
p p S
s s P
V N I
V N I
 
P
S
P
S
P
S
Keterangan:
V tegangan primer (V)
V tegangan sekunder (V)
N lilitan primer
N lilitan sekunder
I arus primer (A)
I arus sekunder (A)






Efisiensi trafo dapat dihitung dengan
persamaan berikut
s
P
P
100%
P
  
P
S
Keterangan:
efisiensi trafo
P daya primer (W)
P daya sekunder (W)
 


4. Induksi Elektromagnetik
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
Contoh Soal
Penyelesaian:
Diketahui:
Ditanyakan:
Jawab:
Kawat sepanjang 15 cm yang dialiri arus
listrik berada dalam medan magnet sebesar
40 T. Kawat mengalami gaya Lorentz sebesar
8 N. Berapa besar muatan elektron yang
mengalir selama 10 sekon?
Magnet batang digerakkan di dalam
kumparan sehingga menimbulkan
perubahan garis gaya sebesar 600 weber
setiap 15 sekon. Jika kumparan terdiri atas
250 lilitan, hitung GGL induksi yang
dihasilkan!
Penyelesaian:
Diketahui: Ditanyakan:
Jawab:
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
C. Kemagnetan dalam Produk Teknologi
Magnetic Resonance
Imaging (MRI)
Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir (PLTN)
Kereta Maglev
BAB
BIOTEKNOLOGI
Bagian yang Dipelajari
A. Prinsip Dasar Bioteknologi
dan Penerapannya
B. Dampak Negatif Penerapan
Bioteknologi
VII
Kembali ke daftar isi
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
A. Prinsip Dasar Bioteknologi dan Penerapannya
1. Prinsip Dasar Bioteknologi
2. Penerapan Bioteknologi
Konvensional
3. Penerapan Bioteknologi
Modern
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
1. Prinsip Dasar Bioteknologi
 Bioteknologi adalah penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia, ilmu rekyasa, serta ilmu
lainnya dalam pengolahan bahan yang memanfaatkan organisme untuk menghasilkan
produk maupun jasa yang bermanfaat bagi manusia.
Bioteknologi Konvensional
 Teknologi sederhana.
 Proses relatif belum steril
sehingga hasil belum
terjamin.
 Jumlah produk yang
dihasilkan dalam skala kecil.
 Biaya produksi murah.
Bioteknologi Modern
 Peralatan yang digunakan
canggih.
 Proses dilakukan dengan
menggunakan teknik rekayasa
genetika.
 Proses dilakukan dalam
keadaan steril sehingga hasil
berkualitas.
 Jumlah produk yang dihasilkan
dalam skala besar.
 Biaya produksi mahal.
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
2. Penerapan Bioteknologi Konvesional
a. Bidang Pangan
b. Bidang Lingkungan
1. Penghasil Energi
2. Pengolah Limbah
3. Pemisah Logam dari Bijihnya
c. Bidang Kesehatan
1. Antibiotik
2. Vaksin Konvensional
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
3. Penerapan Bioteknologi Modern
1) Bidang Pertanian
2) Bidang
Peternakan
 Domba dengan gen faktor VIII
 Sapi perah dengan gen laktoferin
 Sapi tahan penyakit
 Bovin Somatotropin (BST)
 Telur ayam rendah kolesterol
3) Bidang Kesehatan
 Insulin
 Vaksin Transgenik
 Antibodi Monoklonal
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
3. Penerapan Bioteknologi Modern
1) Bidang Pertanian
Bioteknologi modern dalam pertanian dilakukan dengan menerapkan teknik
rekayasa genetika, yaitu dengan melakukan manipulasi susunan gen suatu
organisme sehingga dapat dihasilkan organisme yang memiliki sifat baru.
Manipulasi susunan gen dapat dilakukan dengan cara menambah gen suatu
organisme yang diambil dari organisme lain atau dengan menghilangkan gen
tertentu dalam organisme tersebut. Tanaman yang susunan gennya telah
dimanipulasi disebut dengan tanaman transgenik. Saat ini, telah banyak
tanaman transgenik yang sudah dikembangkan, misalnya jagung, padi, kedelai,
tomat, dan pepaya.
Melalui rekayasa genetika, suatu tanaman dapat direkayasa agar dapat tahan
terhadap serangan hama atau bahkan membunuh hama yang menyerang
tanaman tersebut, sehingga dapat meningkatkan hasil produksi. Tanaman juga
dapat dirancang untuk tahan terhadap herbisida dan insektisida melalui
rekayasa genetika.
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
3. Penerapan Bioteknologi Modern
2) Bidang Peternakan
 Domba dengan gen faktor VIII
 Sapi perah dengan gen laktoferin
 Sapi tahan penyakit
 Bovin Somatotropin (BST)
 Telur ayam rendah kolesterol
DNA domba ini disisipi dengan gen manusia yang disebut factor VIII
(merupakan protein pembeku darah) dengan harapan gen tersebut
diekspresikan. Domba transgenik yang mengekspresikan gen yang
disisipkan tersebut akan menghasilkan susu yang mengandung factor VIII
yang dapat dimurnikan untuk menolong penderita hemofilia.
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
3. Penerapan Bioteknologi Modern
2) Bidang Peternakan
 Domba dengan gen faktor VIII
 Sapi perah dengan gen laktoferin
 Sapi tahan penyakit
 Bovin Somatotropin (BST)
 Telur ayam rendah kolesterol
Saat ini ilmuwan telah menggunakan teknik rekayasa genetika untuk berbagai
keperluan dalam bidang peternakan, misalnya meningkatkan produksi susu.
Peningkatan produksi susu dilakukan dengan cara memproduksi hormon bovine
somatotropin (BST) yang kemudian disuntikkan pada sapi perah atau dengan
cara membuat sapi perah transgenik yang mampu memproduksi hormon bST
lebih banyak.
Dengan cara seperti ini, produksi susu dapat meningkat sekitar 8.3–21.8%.
Selain meningkatkan produksi, susu yang dihasilkan juga dapat direkayasa,
sehingga lebih kaya protein, dan rendah lemak.
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
3. Penerapan Bioteknologi Modern
2) Bidang Peternakan
 Domba dengan gen faktor VIII
 Sapi perah dengan gen laktoferin
 Sapi tahan penyakit
 Bovin Somatotropin (BST)
 Telur ayam rendah kolesterol
Selain untuk meningkatkan produksi susu, rekayasa genetika juga dapat dilakukan pada
hewan ternak agar tahan terhadap penyakit. Misalnya pengembangan sapi transgenik
yang tahan terhadap penyakit mastitis, yaitu penyakit pembengkakan pada kelenjar susu
yang disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Pengembangan sapi
transgenik dilakukan dengan cara memasukkan gen pengode enzim lysostaphin yang
diambil dari bakteri Staphylococcus simulans. Melalui rekayasa genetika dapat
dikembangkan pula sapi yang mampu menghasilkan daging yang berkualitas dan mampu
tumbuh dengan cepat.
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
3. Penerapan Bioteknologi Modern
2) Bidang Peternakan
 Domba dengan gen faktor VIII
 Sapi perah dengan gen laktoferin
 Sapi tahan penyakit
 Bovin Somatotropin (BST)
 Telur ayam rendah kolesterol
Cara menghasilkan telur dengan kolesterol rendah ini dapat dilakukan dengan
memanipulasi pakan pada ayam petelur. Salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah dengan penambahan teh hijau dalam campuran pakan. Karena pada teh
hijau terdapat zat aktif berupa antioksidan yang berperan menngontrol
kolesterol dan gula darah.
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
3. Penerapan Bioteknologi Modern
3) Bidang Kesehatan
 Insulin
 Vaksin Transgenik
 Antibodi Monoklonal
Melalui bioteknologi, ilmuwan telah dapat memproduksi hormon insulin
sintetis seperti hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas manusia Untuk
menghasilkan hormon insulin, DNA yang mengode hormon insulin dalam sel
pankreas diambil. Selanjutnya DNA tersebut direkombinasikan ke dalam vektor
(perantara), misalnya plasmid. Menggabung (merekombinasi) potongan DNA
yang mengode gen tertentu dengan vektor. Plasmid yang telah mengandung
DNA pengode hormon insulin dimasukkan ke dalam sel bakteri E. coli,
sehingga bakteri E. coli mengandung DNA pengode hormon insulin. Dengan
memiliki DNA tersebut, bakteri mampu menghasilkan hormon insulin.
Selanjutnya, hormon insulin yang dihasilkan dimurnikan dan dikemas untuk
diberikan pada pasien.
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
3. Penerapan Bioteknologi Modern
3) Bidang Kesehatan
 Insulin
 Vaksin Transgenik
 Antibodi Monoklonal
Saat ini ilmuwan telah menghasilkan vaksin yang lebih aman menggunakan
teknik-teknik dalam bioteknologi. Ilmuwan telah berhasil mengisolasi gen yang
mengode protein yang terdapat dalam permukaan bakteri dan virus tertentu.
Gen tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam sel Saccharomyces. Sel
Saccharomyces yang berkembang biak akan menghasilkan protein yang sama
dengan protein yang terdapat pada permukaan luar bakteri atau virus, namun
tidak berbahaya bagi tubuh. Jika protein tersebut disuntikkan ke dalam tubuh,
maka tubuh akan memproduksi antibodi yang akan menangkal serangan
bakteri atau virus yang sesungguhnya.
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
3. Penerapan Bioteknologi Modern
3) Bidang Kesehatan
 Insulin
 Vaksin Transgenik
 Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibodi
yang spesifik untuk satu jenis antigen,
yang dihasilkan dari satu jenis sel
limfosit B yang merupakan hasil
kloning dari sel induk. Antibodi
monoklonal umumnya dihasilkan dari
kultur sel yang melibatkan
penggabungan (fusi) sel myeloma (sel
tumor) dan sel limfosit B dari tikus
atau dari kelinci.
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
B. Dampak Negatif Penerapan Bioteknologi
1. Dampak Negatif di Bidang Lingkungan
2. Dampak Negatif di Bidang Kesehatan
3. Dampak Negatif di Bidang Sosial Ekonomi
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
1. Dampak Negatif di Bidang Lingkungan
 Kontaminasi gen tanaman alami oleh tanaman transgenik.
 Hilangnya plasma nutfah karena organisme lokal (bukan organisme transgenik) semakin
tersingkir dan langka di lingkungan.
 Munculnya hama baru yang lebih kuat daripada hama sebelumnya sehingga akan
mengganggu keseimbangan ekosistem.
2. Dampak Negatif di Bidang Kesehatan
 Memicu timbulnya penyakit pada seseorang yang sensitif terhadap zat yang
dihasilkan oleh organisme transgenik.
 Seseorang menjadi resistan terhadap beberapa jenis antibiotik tertentu.
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
3. Dampak Negatif di Bidang Sosial Ekonomi
Petani dan peternak tradisional kalah bersaing dengan petani dan peternak modern dalam
pemasaran hasil panen karena tidak mempunyai modal untuk mengembangkan produk
transgenik. Oleh karena itu, dapat menimbulkan kerugian besar bagi petani dan peternak
tradisional. Apabila keadaan tersebut terus berlanjut dapat mengakibatkan kesenjangan
perekonomian yang semakin besar. Selain itu, dapat menimbulkan petani dan peternak
tradisional kehilangan mata pencaharian.
Beras Putih Hasil Tradisional Golden Rice
BAB
PARTIKEL PENYUSUN MATERI DAN
PENGGUNAANNYA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Bagian yang Dipelajari
A. Partikel Penyusun Benda
Mati dan Makhluk Hidup
B. Proses Pembentukan
Molekul
C. Sifat dan Kegunaan Bahan
serta Pengaruhnya
terhadap Kesehatan
VIII
Kembali ke daftar isi
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
A. Partikel Penyusun Benda Mati dan Makhluk Hidup
Bagian yang Dipelajari:
1. Molekul Penyusun Benda Mati dan
Makhluk Hidup
2. Atom dan Partikel Penyusunnya
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
1. Molekul Penyusun Benda Mati dan Makhluk Hidup
 Materi atau bahan yang berbeda tersusun atas molekul-molekul berbeda
sehingga atom-atom penyusun juga berbeda.
 Selain adanya perbedaan molekul penyusunnya (jenis dan jumlah atom
penyusun), perbedaan sifat-sifat suatu materi juga disebabkan oleh perbedaan
susunan molekul dalam materi tersebut.
Perbedaan struktur senyawa selulosa pada batang tanaman
singkong (atas) dan amilum pada singkong (bawah)
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
2. Atom dan Partikel Penyusunnya
Bagian yang Dibahas:
1. Partikel Subatom
2. Nomor Atom dan Nomor Massa
Ilustrasi hasil percobaan Thomson untuk
menyelidiki partikel penyusun atom
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
1. Partikel Subatom
 Atom tersusun atas partikel-partikel subatom yaitu elektron (e), proton (p), dan neutron
(n).
 Atom bermuatan netral karena atom memiliki jumlah proton dan elektron sama banyak.
Apabila jumlah proton lebih banyak daripada jumlah elektron, atom menjadi bermuatan
positif. Sebaliknya, apabila jumlah elektron lebih banyak daripada jumlah proton, atom
menjadi bermuatan negatif.
Partikel Penemu Massa Muatan Lambang
Elektron J.J Thompson 0 -1
Proton Goldstein 1 +1
Neutron J. Chadwick 1 0
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
Teori Atom
a. Teori Atom Dalton
b. Teori Atom Thomson
e. Teori Atom Modern
c. Teori Atom Rutherford
d. Teori Atom Niels Bohr
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
a. Teori Atom Dalton
 Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil.
 Atom merupakan partikel terkercil yang tidak dapat
dibagi lagi.
 Atom dari unsur yang sama memiliki sifat dan massa
yang sama, sebaliknya atom yang berbeda memiliki sifat
dan massa yang berbeda.
 Senyawa adalah materi yang terdiri atas dua jenis atom
atau lebih dengan perbandingan tertentu.
 Reaksi kimia merupakan penataan ulang atom-atom
sehingga tidak atom yang berubah setelah reaksi.
Model Atom Dalton
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
b. Teori Atom Thomson
 J. J. Thomson mengemukakan teori atom seperti model roti kismis.
 Menurut Thomson, atom merupakan bola bermuatan positif dan di
tempat-tempat tertentu terdapat elektron-elektron yang bermuatan
negatif. Elektron-elektron tersebut tersebar pada bola seperti kismis pada
roti.
Model Atom J.J. Thomson
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
c. Teori Atom Rutherford
Menurut Rutherford, atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif. Inti
atom mengandung hampir seluruh massa atom (inti atom merupakan pusat
muatan positif dan pusat massa) dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang
bermuatan negatif seperti model tata surya.
Model Atom Rutherford
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
d. Teori Atom Niels Bohr
 Menurut Bohr, atom terdiri atas inti atom yang
menjadi pusat massa atom dan pusat muatan
positif. Sementara itu, elektron bergerak
mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan
tertentu (orbit) yang disebut kulit atom. Kulit
atom yang paling dekat dengan inti atom
mempunyai energi paling rendah. Kulit atom
yang terletak jauh dari inti mempunyai energi
lebih tinggi.
 Apabila elektron berpindah ke kulit atom lebih
luar, elektron akan menyerap energi. Apabila
elektron berpindah ke kulit atom lebih dalam,
elektron akan memancarkan energi. Sementara
itu, apabila elektron berada dalam keadaan
stasioner (tetap), elektron tidak memancarkan
energi.
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
e. Teori Atom Modern
Teori atom modern dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1927). Dalam teori atomnya
Schrodinger mengemukakan bahwa atom tersusun atas partikel subatom yaitu elektron (e),
proton (p), dan neutron (n). Elektron mengelilingi inti atom dengan kecepatan cahaya,
elektron tersebut digambarkan seperti awan elektron. Kedudukan elektron dalam kulit atom
tidak dapat ditentukan secara pasti tetapi hanya dapat ditentukan kebolehjadian
ditemukannya elektron.
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
2. Nomor Atom dan Nomor Massa
X = lambang atom
A = nomor massa = jumlah proton + neutron
Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron
 Isotop
Isotop merupakan atom-atom dari unsur yang sama (memiliki nomor atom sama),
tetapi nomor massanya berbeda. Contoh
 Isoton
Isoton adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (memiliki nomor atom dan nomor
massa berbeda), tetapi memiliki jumlah neutron sama. Contoh
 Isobar
Isobar adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (memiliki nomor atom berbeda),
tetapi memiliki nomor massa yang sama. Contoh
dan
C
12
6 C
13
6
dan
Na
24
11 Mg
24
12
dan
P
31
15 S
32
16
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
B. Proses Pembentukan Molekul
Bagian yang Dipelajari:
1. Molekul
2. Konfigurasi Elektron
3. Ion
4. Identifikasi Unsur
Proses Pembentukan Garam
Dapur (NaCl)
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
1. Molekul
Molekul dapat dinyatakan dengan rumus kimia
yang menunjukkan jenis dan jumlah atom
penyusun molekul tersebut. Berdasarkan atom
penyusunnya molekul dibedakan menjadi dua
yaitu molekul unsur dan molekul senyawa.
A. Molekul Unsur
Molekul unsur merupakan gabungan dua atau
lebih atom sejenis.
B. Molekul Senyawa
Molekul senyawa merupakan gabungan dua
atau lebih atom yang berbeda jenis.
6
8
6 O
H
C
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
2. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron merupakan susunan pengisian elektron dalam kulit-kulit atau
subkulit-subkulit suatu atom. Aturan pengisian elektron menurut Pauli pada
empat kulit pertama sebagai berikut.
Kulit K
Maksimum 2
Elektron
Kulit L Maksimum 8
Elektron
Kulit M Maksimum 18
Elektron
Kulit N Maksimum 32
Elektron
Diisi 1 atau 2 Diisi sisa jika sisa < 8 Diisi sisa jika sisa < 8 Diisi sisa jika sisa < 8
Diisi 8 jika sisa 8 atau > 8 Diisi sisa jika sisa 8 - 17 Diisi sisa jika sisa 8 - 17
Diisi sisa jika sisa 18
atau > 18
Diisi sisa jika sisa 18 -
31
Diisi 32 jika sisa > 32
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
3. Ion
Ion adalah atom atau kumpulan atom bermuatan listrik. Berdasarkan jenis
muatannya, ion dibedakan menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion).
a. Kation
Kation terbentuk jika suatu atom kehilangan atau melepaskan elektron
sehingga atom menjadi bermuatan positif.
Contoh atom Kalium (K) melepaskan 1 elektron menjadi ion K+.
Reaksinya: K → K+ + e–.
b. Anion
Anion terbentuk jika suatu atom menerima atau menangkap elektron dari
atom lain sehingga menjadi bermuatan negatif. Contoh atom Cl menangkap 1
elektron menjadi ion Cl–.
Reaksinya: Cl + e– → Cl–.
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
Senyawa Ion Senyawa Kovalen
Senyawa yang terbentuk dari kation
dan anion disebut senyawa ion.
Contoh garam dapur (NaCl). Garam
dapur terbentuk dari ion Na+ dan
ion Cl–.
Senyawa kovalen merupakan senyawa yang antaratomnya
berikatan kovalen. Ikatan kovalen terbentuk akibat
penggunaan bersama pasangan elektron antaratom yang
berikatan. Contoh senyawa kovalen adalah H2O, CO2, dan N2.
Pembentukan dan melalui Ikatan kovalen:
O
H2 2
CO Proses Pembentukan Garam Dapur (NaCl):
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
4. Identifikasi Unsur
• Ketika dibakar, setiap unsur menghasilkan warna khas. Prinsip ini dapat digunakan untuk
mengidentifikasi suatu unsur yang terkandung dalam suatu bahan.
• Identifikasi unsur dapat dilakukan melalui uji nyala. Namun, uji nyala hanya dapat
digunakan untuk mengidentifikasi beberapa unsur seperti unsur alkali dan alkali tanah
karena tidak semua unsur mempunyai warna nyala yang khas.
Warna hasil pembakaran beberapa unsur alkali dan alkali tanah
sebagai berikut.
Uji nyala beberapa senyawa yang mengandung
unsur tersebut
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
C. Sifat dan Kegunaan Bahan serta Pengaruhnya
terhadap Kesehatan
Bagian yang Dipelajari:
1. Sifat Bahan
2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan
terhadap Kesehatan
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
1. Sifat Bahan
Setiap benda memiliki kegunaan berbeda-beda tergantung sifatnya. Sifat benda
dibedakan menjadi sifat fisika dan sifat kimia.
Sifat Fisika
 Sifat fisika adalah sifat materi yang berkaitan dengan keadaan fisik suatu zat
dan tidak berhubungan dengan pembentukan materi baru.
Sifat Kimia
 Sifat kimia merupakan karakteristik suatu materi yang berhubungan dengan
interaksi antara materi tersebut dengan materi lainnya.
Sifat fisika Sifat kimia
Kerapatan, kekerasan, elastisitas, daya hantar
listrik atau panas, viskositas, kemagnetan,
titik didih, titik beku, dan titik leleh.
Kestabilan, kereaktifan, keterbakaran, daya
ionisasi, dan korosifitas.
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
a. Kaca
 Kaca terbuat dari silikon oksida (pasir), kapur, soda, dan oksida logam berupa natrium,
kalsium, magnesium, serta aluminium.
 Sifat-sifat kaca meliputi berwujud padat, bersifat mudah pecah dan tembus cahaya,
tahan terhadap panas, mudah dibentuk jika dipanaskan pada suhu tinggi, tidak
menyerap air, bersifat isolator, serta dapat didaur ulang. Benda yang terbuat dari kaca
mudah pecah jika terjatuh. Jika mengenai bagian tubuh, pecahan kaca dapat
membahayakan karena dapat menimbulkan luka.
2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan terhadap Kesehatan
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
b. Tanah Liat dan Keramik
 Tanah liat terdiri atas butiran-butiran partikel liat yang halus. Tanah ini sukar dilalui air,
tetapi mudah dibentuk. Oleh karena sifatnya yang mudah dibentuk, tanah liat digunakan
sebagai bahan baku pembuatan batu bata, genting, dan gerabah.
 Efek bahaya yang ditimbulkan keramik diduga karena adanya kandungan unsur zirkonium,
terutama keramik putih. Zirkonium ini dapat memberi efek buruk karena dalam jangka
panjang dapat mengakibatkan kanker kulit.
2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan
c. Serat
Berdasarkan asal bahan penyusunnya, serat dikelompokkan
menjadi serat alami dan serat sintetis.
 Serat alami diperoleh dari tumbuhan, hewan, dan mineral.
Serat tumbuhan diperoleh dari selulosa tumbuhan, seperti
kapas, kapuk, dan rami yang dapat menghasilkan tekstil katun
dan linen. Serat hewan berupa serat protein, dan kepompong
ulat sutra. Sedangkan serat mineral berasal dari mineral
asbestos.
 Serat sintetis sengaja dibuat oleh manusia. Kain yang terbuat
dari serat sintetis misalnya rayon poliester, dakron, akrilik, dan
nilon.
 Serat kain (kapas) yang beterbangan dan terisap saat bernapas
dapat mengakibatkan gangguan pernapasan. Serat asbes yang
terhirup dapat menimbulkan sesak napas ringan, kegagalan
pernapasan, kanker pleura, dan asbestosis.
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
d. Karet
Berdasarkan asalnya, karet dapat berasal dari alam maupun
sintetis. Sifat karet alam di antaranya memiliki daya elastisitas
dan plastisitas yang baik, pengolahannya mudah, tidak mudah
aus, tahan terhadap keretakan, memiliki daya lengket yang
tinggi terhadap bahan, serta tidak mudah panas.
 Karet alam dimanfaatkan untuk membuat ban pesawat
terbang ,ban mobil dan motor.
 Karet sintetis dibuat dari minyak bumi, batu bara, dan gas
alam. Karet sintetis memiliki kelebihan untuk beberapa
keadaan yaitu tahan terhadap berbagai zat kimia, harga
cenderung stabil, serta pengiriman atau suplai karet sintetis
jarang mengalami kesulitan.
 Karet yang dibakar di sembarang tempat dapat
menimbuklan dampak negatif terhadap kesehatan
seperti irirtasi saluran pernapasan, gangguan fungsi paru-
paru dan sensitivitas indra penciuman.
2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
e. Kayu
 Kayu memiliki sifat keras dan kuat, tidak menghantarkan listrik/isolator, tidak tahan
terhadap air sehingga mudah lapuk jika berada di tempat basah kecuali kayu besi/kayu
ulin, mudah dibentuk, serta massa jenis bervariasi.
 Pada proses penggergajian, debu kayu yang dihasilkan dapat dengan mudah beterbangan
dan masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan. Hal ini dapat mengakibatkan
iritasi dan alergi saluran pernapasan. Selain itu, alergi kulit juga dapat timbul akibat debu
kayu yang menempel di kulit secara terus-menerus.
2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan terhadap Kesehatan
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
f. Plastik
 Plastik mempunyai sifat tidak menyerap air, ringan, tidak mudah pecah, lentur, mudah
dibentuk, tembus pandang, bersifat isolator, tidak tahan api, serta tahan karat.
 Beberapa bahan plastik dapat menghasilkan dioksin jika digunakan sebagai wadah
makanan berlemak atau berminyak dalam keadaan panas. Dioksin sangat beracun bagi
sel tubuh dan dapat mengakibatkan kanker
2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan terhadap Kesehatan
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
g. Logam
• Logam sebagian besar berwujud padat dan mudah berkarat, bersifat keras dan kuat,
tidak menyerap air, tahan terhadap panas dan api, penghantar panas yang baik, serta
dapat ditempa.
• Besi berkarat serta jarum suntik atau peniti yang tidak steril dapat mengandung bakteri
Clostridium tetani yang menjadi sumber infeksi tetanus.
• Selain itu, limbah pabrik yang mengandung logam berat dapat mencemari sumber air.
Jika sumber air tersebut dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit ginjal.
2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan terhadap Kesehatan
BAB TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN
KEHIDUPAN
Bagian yang Dipelajari
A. Peran Tanah dan
Organisme Tanah bagi
Kehidupan
B. Proses Pembentukan Tanah,
Komponen Penyusun Tanah,
dan Upaya Menjaga
Kelestarian Tanah
IX
Kembali ke daftar isi
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
A. Peran Tanah dan Organisme Tanah bagi Kehidupan
1. Peran Tanah bagi Kehidupan
2. Peran Organisme Tanah bagi Kehidupan
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
1. Peran Tanah bagi Kehidupan
a. Tempat Hidup Organisme-
organisme Tanah
Nitrococcus
b. Penyedia Keperluan
Manusia
 Tempat tinggal dan melakukan aktivitas.
 Sebagai bahan bangunan untuk
membuat rumah.
 Penunjang kehidupan.
 Bahan baku kerajinan dan perabotan
rumah tangga.
 Tempat tumbuanya tumbuhan dan
hewan.
c. Penyedia dan Penyaring Air
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
2. Peran Organisme Tanah bagi Kehidupan
 Sebagai dekomposer dan detritivor.
 Pengurai polutan dalam tanah.
 Pencegah penyakit tanah.
 Pereaksi kimia dalam tanah.
 Pemberi pengaruh terhadap tekstur tanah.
 Pengatur kegemburan dan struktur tanah.
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
B. Proses Pembentukan Tanah, Komponen Penyusun
Tanah, dan Upaya Menjaga Kelestarian Tanah
1. Proses Pembentukan Tanah
2. Lapisan Tanah
3. Komponen Penyusun Tanah
4. Upaya Menjaga Kelestarian Tanah
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
1. Proses Pembentukan Tanah
 Tanah berasal dari proses pelapukan batuan secara fisik, biologis, dan kimia.
 Dengan demikian, faktor-faktor yang memengaruhi proses pelapukan batuan menjadi
tanah dapat dibedakan menjadi faktor fisik, faktor biologis, dan faktor kimia.
Faktor Fisik Faktor Biologis Faktor Kimia
Iklim dan sinar matahari Vegetasi tumbuhan lumut Air
Curah hujan Mikroorganisme tanah Perubahan kimia
Angin
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
2. Lapisan Tanah
 Lapisan Atas
Lapisan ini merupakan lapisan yang
terbentuk dari hasil pelapukan
batuan dan sisa-sisa makhluk hidup
yang telah mati.
 Lapisan Tengah
Lapisan ini terbentuk dari
campuran antara hasil pelapukan
batuan dan air.
 Lapisan Bawah
Lapisan bawah merupakan lapisan
yang terdiri atas bongkahan-
bongkahan batu.
 Lapisan Batuan Induk
Lapisan ini berupa bebatuan yang
padat, keras, dan sulit mengalami
perubahan
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
3. Komponen Penyusun Tanah
Komponen-komponen
penyusun tanah antara lain:
 Batuan
 Udara
 Humus
 Air
 Mineral
 Komponen Organik
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
4. Upaya Menjaga Kelestarian Tanah
 Menanam pohon-pohon di tanah gundul.
 Menutupi permukaan tanah yang terbuka dengan jerami, rumput
kering, atau pupuk hijau.
 Memperbaiki cara pengolahan tanah.
 Mendaur ulang sampah yang sulit diuraikan oleh mikrorganisme.
 Membuat sengkedan pada tanah di lereng pegunungan yang miring.
 Mengurangi penggunaan pupuk kimia.
BAB
TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN
Bagian yang Dipelajari
A. Prinsip Teknologi Ramah
Lingkungan dan Aplikasinya
dalam Kehidupan
B. Teknologi Tidak Ramah
Lingkungan dan
Dampaknya
X
Kembali ke daftar isi
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
A. Prinsip Teknologi Ramah Lingkungan dan
Aplikasinya dalam Kehidupan
1. Pengertian dan Prinsip Teknologi Ramah
Lingkungan
2. Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan
3. Perilaku Hemat Energi dalam Keseharian
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
1. Pengertian dan Prinsip Teknologi Ramah Lingkungan
Teknologi ramah lingkungan (Eco-Friendly-Technology/Green Technology)
merupakan bentuk penerapan teknologi yang memperhatikan prinsip-prinsip
pelestarian lingkungan. Dengan kata lain, teknologi ramah lingkungan merupakan
salah satu bentuk upaya pemeliharaan lingkungan dari masalah pencemaran
lingkungan
-0
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
2. Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan
 Bidang Energi
Biofuel, biogas, sel surya, Hydro Power, Ocean Power, Wind Power, Geotermal, Fuel Cell,
dan Hydrogen Power.
 Bidang Transportasi
Kendaraan hidrogen, mobil surya, dan mobil listrik.
 Bidang Lingkungan
Biopori, Fitoremediasi, Composting toilet, dan Water purification.
 Bidang Industri
Biopulping dan Biobag.
 Bidang Pertanian
Bioinsektisida, Biofungisida, dan Bioherbisida.
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
3. Perilaku Hemat Energi dalam Keseharian
 Membudayakan bersepeda atau jalan kaki untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
 Mematikan kendaraan jika tidak digunakan.
 Menggunakan pompa air listrik dalam sekali waktu untuk memenuhi bak mandi dan
tempat penampungan air.
 Menggunakan air secukupnya saat mandi atau mencuci.
 Mematikan lampu jika tidak diperlukan.
 Membuat jadwal mencuci dan menyeterika pakaian secara teratur.
 Menghidari kemacetan. Kemacetan membuat kendaraan membuang bahan bakar secara
percuma.
 Memilih peralatan rumah tangga yang hemat energi.
 Menggunakan kertas seefisien mungkin.
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
B. Teknologi Tidak Ramah Lingkungan dan Dampaknya
1. Teknologi pengolahan minyak bumi
2. Teknologi yang berhubungan dengan
pengolahan dan penggunaan batu bara
3. Teknologi yang berhubungan dengan
pemanfaatan bahan bakar fosil
4. Teknologi yang memanfaatkan bahan kimia
PPT KELAS 9 semester 2 kurikulum 13.pptx

More Related Content

Similar to PPT KELAS 9 semester 2 kurikulum 13.pptx

Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikDestina Destina
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikLeoiska Messi
 
Bahan poster
Bahan posterBahan poster
Bahan posterlemington
 
MIGRASI HEWAN DAPAM PROSES MIGRASI PADA POSISI SEMULA
MIGRASI HEWAN DAPAM PROSES MIGRASI PADA POSISI SEMULAMIGRASI HEWAN DAPAM PROSES MIGRASI PADA POSISI SEMULA
MIGRASI HEWAN DAPAM PROSES MIGRASI PADA POSISI SEMULAharminto06
 
bab-6-kemagnetan-dan-pemanfaatannya-dalam-kehidupan-sehari-hari-pr_2aeb28764e...
bab-6-kemagnetan-dan-pemanfaatannya-dalam-kehidupan-sehari-hari-pr_2aeb28764e...bab-6-kemagnetan-dan-pemanfaatannya-dalam-kehidupan-sehari-hari-pr_2aeb28764e...
bab-6-kemagnetan-dan-pemanfaatannya-dalam-kehidupan-sehari-hari-pr_2aeb28764e...sulastri472
 
4. contoh 1 rpp bersintak - induksi faraday
4. contoh 1 rpp bersintak - induksi faraday4. contoh 1 rpp bersintak - induksi faraday
4. contoh 1 rpp bersintak - induksi faradaySMK N 2 BELU ATAMBUA NTT
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikOktaviana Okta
 
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikSejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikLiviany Wullur
 
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikSejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikLiviany Wullur
 
gelombang-elektromagnetik-x21 (1).ppt
gelombang-elektromagnetik-x21 (1).pptgelombang-elektromagnetik-x21 (1).ppt
gelombang-elektromagnetik-x21 (1).pptuptsdn104laba
 
Rpp radiasi gelombang em
Rpp radiasi gelombang emRpp radiasi gelombang em
Rpp radiasi gelombang emFerdino Hamzah
 
Merancang Pembelajaran yang Efektif teori Kemp.pptx
Merancang Pembelajaran yang Efektif teori Kemp.pptxMerancang Pembelajaran yang Efektif teori Kemp.pptx
Merancang Pembelajaran yang Efektif teori Kemp.pptxErmaniatuNyihanaerma
 
Gelombang Elektromagnet
Gelombang Elektromagnet Gelombang Elektromagnet
Gelombang Elektromagnet Marsella Wijaya
 
Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...
Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...
Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikranjana putri
 

Similar to PPT KELAS 9 semester 2 kurikulum 13.pptx (20)

Ppt media kelomok 9
Ppt media kelomok 9Ppt media kelomok 9
Ppt media kelomok 9
 
Move on to microwave
Move on to microwaveMove on to microwave
Move on to microwave
 
Microwave kel iv
Microwave kel ivMicrowave kel iv
Microwave kel iv
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Bahan poster
Bahan posterBahan poster
Bahan poster
 
MIGRASI HEWAN DAPAM PROSES MIGRASI PADA POSISI SEMULA
MIGRASI HEWAN DAPAM PROSES MIGRASI PADA POSISI SEMULAMIGRASI HEWAN DAPAM PROSES MIGRASI PADA POSISI SEMULA
MIGRASI HEWAN DAPAM PROSES MIGRASI PADA POSISI SEMULA
 
bab-6-kemagnetan-dan-pemanfaatannya-dalam-kehidupan-sehari-hari-pr_2aeb28764e...
bab-6-kemagnetan-dan-pemanfaatannya-dalam-kehidupan-sehari-hari-pr_2aeb28764e...bab-6-kemagnetan-dan-pemanfaatannya-dalam-kehidupan-sehari-hari-pr_2aeb28764e...
bab-6-kemagnetan-dan-pemanfaatannya-dalam-kehidupan-sehari-hari-pr_2aeb28764e...
 
4. contoh 1 rpp bersintak - induksi faraday
4. contoh 1 rpp bersintak - induksi faraday4. contoh 1 rpp bersintak - induksi faraday
4. contoh 1 rpp bersintak - induksi faraday
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikSejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
 
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetikSejarah penemuan gelombang elektromagnetik
Sejarah penemuan gelombang elektromagnetik
 
gelombang-elektromagnetik-x21 (1).ppt
gelombang-elektromagnetik-x21 (1).pptgelombang-elektromagnetik-x21 (1).ppt
gelombang-elektromagnetik-x21 (1).ppt
 
Rpp radiasi gelombang em
Rpp radiasi gelombang emRpp radiasi gelombang em
Rpp radiasi gelombang em
 
Merancang Pembelajaran yang Efektif teori Kemp.pptx
Merancang Pembelajaran yang Efektif teori Kemp.pptxMerancang Pembelajaran yang Efektif teori Kemp.pptx
Merancang Pembelajaran yang Efektif teori Kemp.pptx
 
Teknologi 23
Teknologi 23Teknologi 23
Teknologi 23
 
Gelombang Elektromagnet
Gelombang Elektromagnet Gelombang Elektromagnet
Gelombang Elektromagnet
 
Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...
Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...
Pengembangan Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan Elektroda Rod dan Plat pad...
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Piezoelektrik
PiezoelektrikPiezoelektrik
Piezoelektrik
 

Recently uploaded

materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021AdeImot
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxEmmyKardianasari
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxantonkustanto
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxsd1patukangan
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.pptsulistyaningsih20
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docxNiWayanEkaLansuna1
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxEmmyKardianasari
 

Recently uploaded (13)

materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 

PPT KELAS 9 semester 2 kurikulum 13.pptx

  • 1. Disklaimer Daftar isi Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX
  • 2. MATERI YANG DIPELAJARI SEMESTER 2 Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk Teknologi Bioteknologi Partikel Materi dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan Teknologi Ramah Lingkungan
  • 3. BAB KEMAGNETAN DAN PEMANFAATANNYA DALAM PRODUK TEKNOLOGI Bagian yang Dipelajari A. Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan B. Teori Dasar Kemagnetan C. Kemagnetan dalam Produk Teknologi VI Kembali ke daftar isi
  • 4. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX A. Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan 1. Migrasi Penyu 2. Migrasi Salmon 3.Migrasi Burung 4. Migrasi dalam Tubuh Bakteri 5. Migrasi Lobster Duri
  • 5. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX B. Teori Dasar Kemagnetan 1. Konsep Gaya Magnet 2. Teori Kemagnetan Bumi 3. Gaya Lorentz 4. Induksi Elektromagnetik
  • 6. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 1. Konsep Gaya Magnet Sifat Magnet Bahan Bahan Feromagnetik Benda-benda atau bahan-bahan yang sangat mudah dipengaruhi oleh magnet dan dibuat magnet disebut bahan feromagnetik. Bahan feromagnetik dapat berupa logam murni maupun campuran. Contoh logam murni yang bersifat feromagnetik yaitu besi, baja, nikel, dan kobalt. Adapun logam campuran yang termasuk bahan feromagnetik yaitu baja-kobalt, baja-nikel, aluminium-nikel-kobalt (alnico), besi-nikel (permalloy), dan besi-nikel-kobalt (perminvar). Bahan Paramagnetik Bahan paramagnetik dapat dipengaruhi oleh magnet, tetapi tidak dapat dibuat menjadi magnet buatan. Contoh bahan paramagnetik yaitu mangan, platina, aluminium, magnesium, timah (tin), oksigen, dan udara. Bahan Diamagnetik Benda-benda atau bahan-bahan yang sukar sekali dipengaruhi oleh magnet dinamakan bahan diamagnetik. Apabila benda diamagnetik diletakkan di udara atau di ruang hampa udara, bahan diamagnetik akan ditolak oleh magnet meskipun dengan gaya tolak yang sangat kecil. Contoh bahan diamagnetik yaitu bismut, antimon, seng murni, raksa, timbal, perak, emas, air, fosfor, dan tembaga
  • 7. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX Cara Membuat Magnet 1. Konsep Gaya Magnet
  • 8. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX Penerapan Elektromagnet dalam Kehidupan Sehari-hari 1. Konsep Gaya Magnet
  • 9. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX Cara Menghilangkan Sifat Kemagnetan Bahan Memukul magnet dengan benda yang keras 1. Konsep Gaya Magnet Membakar magnet Mengaliri magnet dengan arus bolak-balik
  • 10. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX Medan Magnet Daerah di sekitar magnet yang masih terpengaruh oleh gaya magnet disebut medan magnet. Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan. Semakin rapat garis gaya magnet maka kekuatan medan magnet semakin besar. 1. Konsep Gaya Magnet
  • 11. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX Induksi Magnet Medan magnet digambarkan dengan adanya garis gaya magnet. Kaidah genggaman tangan kanan menjelaskan hubungan arah arus dengan arah garis gaya magnet yang dihasilkan. Berdasarkan kaidah ini, arah ibu jari sebagai arah arus, sedangkan arah genggaman keempat jari lain merupakan arah garis gaya magnet. 1. Konsep Gaya Magnet
  • 12. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX Kutub kemagnetan bumi ini mengakibatkan jarum kompas berarah ke utara dan selatan. Kutub utara bumi berdekatan dengan kutub selatan kemagnetan bumi dan kutub selatan bumi berdekatan dengan kutub utara kemagnetan bumi. Namun, letak kutub kemagnetan bumi tidak berimpit dengan kutub bumi sehingga mengakibatkan penunjukan arah jarum kompas tidak tepat menuju kutub-kutub bumi. Dengan demikian, akan terbentuk sudut deklinasi yaitu sudut yang dibentuk oleh jarum kompas dengan arah utara dan selatan bumi. Selain itu juga terbentuk sudut inklinasi, yaitu sudut yang dibentuk dari penyimpangan magnet terhadap arah barat dan timur geografis. 2. Teori Kemagnetan Bumi
  • 13. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 3. Gaya Lorentz Gaya Lorentz adalah gaya yang timbul akibat interaksi penghantar berarus dalam medan magnet. Penentuan arah gaya dipengaruhi oleh arus dan medan magnet. Metode ini dikenal dengan kaidah tangan kanan. F = B Iℓ
  • 14. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 4. Induksi Elektromagnetik Induksi elektromagnetik adalah peristiwa timbulnya suatu tegangan listrik akibat medan magnet yang berubah-ubah yang diinduksikan terhadap penghantar. Tegangan yang dihasilkan oleh peristiwa induksi elektromagnetik disebut gaya gerak listrik (GGL) induksi . ind N t      ind B v  
  • 15. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX Banyak peralatan sehari-hari yag menerapkan prinsip induksi magnetik seperti dinamo, generator, dan transformator. 4. Induksi Elektromagnetik
  • 16. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX Transformator Trafo step up Transformator step-up berfungsi menaikkan tegangan listrik bolak-balik. Jumlah lilitan sekunder pada transformator step-up dibuat lebih banyak dibandingkan jumlah lilitan primer. Akibatnya, tegangan pada kumparan sekunder lebih besar dibandingkan tegangan pada kumparan primer. Trafo step down Transformator step-down berfungsi untuk menghasilkan tegangan listrik bolak-balik yang lebih rendah (kecil) dari tegangan masukannya. Jumlah lilitan primer pada transformator stepdown lebih banyak dibandingkan jumlah lilitan sekunder. Akibatnya, kumparan sekunder akan menghasilkan tegangan arus bolak-balik yang lebih kecil daripada tegangan masukan. 4. Induksi Elektromagnetik Transformator adalah alat yang mampu mengubah nilai tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Transformator dibedakan menjadi dua
  • 17. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX Transformator Hubungan kesebandingan tegangan, jumlah lilitan, dan arus pada transformator sebagai berikut. p p S s s P V N I V N I   P S P S P S Keterangan: V tegangan primer (V) V tegangan sekunder (V) N lilitan primer N lilitan sekunder I arus primer (A) I arus sekunder (A)       Efisiensi trafo dapat dihitung dengan persamaan berikut s P P 100% P    P S Keterangan: efisiensi trafo P daya primer (W) P daya sekunder (W)     4. Induksi Elektromagnetik
  • 18. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX Contoh Soal Penyelesaian: Diketahui: Ditanyakan: Jawab: Kawat sepanjang 15 cm yang dialiri arus listrik berada dalam medan magnet sebesar 40 T. Kawat mengalami gaya Lorentz sebesar 8 N. Berapa besar muatan elektron yang mengalir selama 10 sekon? Magnet batang digerakkan di dalam kumparan sehingga menimbulkan perubahan garis gaya sebesar 600 weber setiap 15 sekon. Jika kumparan terdiri atas 250 lilitan, hitung GGL induksi yang dihasilkan! Penyelesaian: Diketahui: Ditanyakan: Jawab:
  • 19. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX C. Kemagnetan dalam Produk Teknologi Magnetic Resonance Imaging (MRI) Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Kereta Maglev
  • 20. BAB BIOTEKNOLOGI Bagian yang Dipelajari A. Prinsip Dasar Bioteknologi dan Penerapannya B. Dampak Negatif Penerapan Bioteknologi VII Kembali ke daftar isi
  • 21. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX A. Prinsip Dasar Bioteknologi dan Penerapannya 1. Prinsip Dasar Bioteknologi 2. Penerapan Bioteknologi Konvensional 3. Penerapan Bioteknologi Modern
  • 22. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 1. Prinsip Dasar Bioteknologi  Bioteknologi adalah penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia, ilmu rekyasa, serta ilmu lainnya dalam pengolahan bahan yang memanfaatkan organisme untuk menghasilkan produk maupun jasa yang bermanfaat bagi manusia. Bioteknologi Konvensional  Teknologi sederhana.  Proses relatif belum steril sehingga hasil belum terjamin.  Jumlah produk yang dihasilkan dalam skala kecil.  Biaya produksi murah. Bioteknologi Modern  Peralatan yang digunakan canggih.  Proses dilakukan dengan menggunakan teknik rekayasa genetika.  Proses dilakukan dalam keadaan steril sehingga hasil berkualitas.  Jumlah produk yang dihasilkan dalam skala besar.  Biaya produksi mahal.
  • 23. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 2. Penerapan Bioteknologi Konvesional a. Bidang Pangan b. Bidang Lingkungan 1. Penghasil Energi 2. Pengolah Limbah 3. Pemisah Logam dari Bijihnya c. Bidang Kesehatan 1. Antibiotik 2. Vaksin Konvensional
  • 24. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 3. Penerapan Bioteknologi Modern 1) Bidang Pertanian 2) Bidang Peternakan  Domba dengan gen faktor VIII  Sapi perah dengan gen laktoferin  Sapi tahan penyakit  Bovin Somatotropin (BST)  Telur ayam rendah kolesterol 3) Bidang Kesehatan  Insulin  Vaksin Transgenik  Antibodi Monoklonal
  • 25. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 3. Penerapan Bioteknologi Modern 1) Bidang Pertanian Bioteknologi modern dalam pertanian dilakukan dengan menerapkan teknik rekayasa genetika, yaitu dengan melakukan manipulasi susunan gen suatu organisme sehingga dapat dihasilkan organisme yang memiliki sifat baru. Manipulasi susunan gen dapat dilakukan dengan cara menambah gen suatu organisme yang diambil dari organisme lain atau dengan menghilangkan gen tertentu dalam organisme tersebut. Tanaman yang susunan gennya telah dimanipulasi disebut dengan tanaman transgenik. Saat ini, telah banyak tanaman transgenik yang sudah dikembangkan, misalnya jagung, padi, kedelai, tomat, dan pepaya. Melalui rekayasa genetika, suatu tanaman dapat direkayasa agar dapat tahan terhadap serangan hama atau bahkan membunuh hama yang menyerang tanaman tersebut, sehingga dapat meningkatkan hasil produksi. Tanaman juga dapat dirancang untuk tahan terhadap herbisida dan insektisida melalui rekayasa genetika.
  • 26. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 3. Penerapan Bioteknologi Modern 2) Bidang Peternakan  Domba dengan gen faktor VIII  Sapi perah dengan gen laktoferin  Sapi tahan penyakit  Bovin Somatotropin (BST)  Telur ayam rendah kolesterol DNA domba ini disisipi dengan gen manusia yang disebut factor VIII (merupakan protein pembeku darah) dengan harapan gen tersebut diekspresikan. Domba transgenik yang mengekspresikan gen yang disisipkan tersebut akan menghasilkan susu yang mengandung factor VIII yang dapat dimurnikan untuk menolong penderita hemofilia.
  • 27. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 3. Penerapan Bioteknologi Modern 2) Bidang Peternakan  Domba dengan gen faktor VIII  Sapi perah dengan gen laktoferin  Sapi tahan penyakit  Bovin Somatotropin (BST)  Telur ayam rendah kolesterol Saat ini ilmuwan telah menggunakan teknik rekayasa genetika untuk berbagai keperluan dalam bidang peternakan, misalnya meningkatkan produksi susu. Peningkatan produksi susu dilakukan dengan cara memproduksi hormon bovine somatotropin (BST) yang kemudian disuntikkan pada sapi perah atau dengan cara membuat sapi perah transgenik yang mampu memproduksi hormon bST lebih banyak. Dengan cara seperti ini, produksi susu dapat meningkat sekitar 8.3–21.8%. Selain meningkatkan produksi, susu yang dihasilkan juga dapat direkayasa, sehingga lebih kaya protein, dan rendah lemak.
  • 28. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 3. Penerapan Bioteknologi Modern 2) Bidang Peternakan  Domba dengan gen faktor VIII  Sapi perah dengan gen laktoferin  Sapi tahan penyakit  Bovin Somatotropin (BST)  Telur ayam rendah kolesterol Selain untuk meningkatkan produksi susu, rekayasa genetika juga dapat dilakukan pada hewan ternak agar tahan terhadap penyakit. Misalnya pengembangan sapi transgenik yang tahan terhadap penyakit mastitis, yaitu penyakit pembengkakan pada kelenjar susu yang disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Pengembangan sapi transgenik dilakukan dengan cara memasukkan gen pengode enzim lysostaphin yang diambil dari bakteri Staphylococcus simulans. Melalui rekayasa genetika dapat dikembangkan pula sapi yang mampu menghasilkan daging yang berkualitas dan mampu tumbuh dengan cepat.
  • 29. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 3. Penerapan Bioteknologi Modern 2) Bidang Peternakan  Domba dengan gen faktor VIII  Sapi perah dengan gen laktoferin  Sapi tahan penyakit  Bovin Somatotropin (BST)  Telur ayam rendah kolesterol Cara menghasilkan telur dengan kolesterol rendah ini dapat dilakukan dengan memanipulasi pakan pada ayam petelur. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan penambahan teh hijau dalam campuran pakan. Karena pada teh hijau terdapat zat aktif berupa antioksidan yang berperan menngontrol kolesterol dan gula darah.
  • 30. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 3. Penerapan Bioteknologi Modern 3) Bidang Kesehatan  Insulin  Vaksin Transgenik  Antibodi Monoklonal Melalui bioteknologi, ilmuwan telah dapat memproduksi hormon insulin sintetis seperti hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas manusia Untuk menghasilkan hormon insulin, DNA yang mengode hormon insulin dalam sel pankreas diambil. Selanjutnya DNA tersebut direkombinasikan ke dalam vektor (perantara), misalnya plasmid. Menggabung (merekombinasi) potongan DNA yang mengode gen tertentu dengan vektor. Plasmid yang telah mengandung DNA pengode hormon insulin dimasukkan ke dalam sel bakteri E. coli, sehingga bakteri E. coli mengandung DNA pengode hormon insulin. Dengan memiliki DNA tersebut, bakteri mampu menghasilkan hormon insulin. Selanjutnya, hormon insulin yang dihasilkan dimurnikan dan dikemas untuk diberikan pada pasien.
  • 31. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 3. Penerapan Bioteknologi Modern 3) Bidang Kesehatan  Insulin  Vaksin Transgenik  Antibodi Monoklonal Saat ini ilmuwan telah menghasilkan vaksin yang lebih aman menggunakan teknik-teknik dalam bioteknologi. Ilmuwan telah berhasil mengisolasi gen yang mengode protein yang terdapat dalam permukaan bakteri dan virus tertentu. Gen tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam sel Saccharomyces. Sel Saccharomyces yang berkembang biak akan menghasilkan protein yang sama dengan protein yang terdapat pada permukaan luar bakteri atau virus, namun tidak berbahaya bagi tubuh. Jika protein tersebut disuntikkan ke dalam tubuh, maka tubuh akan memproduksi antibodi yang akan menangkal serangan bakteri atau virus yang sesungguhnya.
  • 32. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 3. Penerapan Bioteknologi Modern 3) Bidang Kesehatan  Insulin  Vaksin Transgenik  Antibodi Monoklonal Antibodi monoklonal adalah antibodi yang spesifik untuk satu jenis antigen, yang dihasilkan dari satu jenis sel limfosit B yang merupakan hasil kloning dari sel induk. Antibodi monoklonal umumnya dihasilkan dari kultur sel yang melibatkan penggabungan (fusi) sel myeloma (sel tumor) dan sel limfosit B dari tikus atau dari kelinci.
  • 33. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX B. Dampak Negatif Penerapan Bioteknologi 1. Dampak Negatif di Bidang Lingkungan 2. Dampak Negatif di Bidang Kesehatan 3. Dampak Negatif di Bidang Sosial Ekonomi
  • 34. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 1. Dampak Negatif di Bidang Lingkungan  Kontaminasi gen tanaman alami oleh tanaman transgenik.  Hilangnya plasma nutfah karena organisme lokal (bukan organisme transgenik) semakin tersingkir dan langka di lingkungan.  Munculnya hama baru yang lebih kuat daripada hama sebelumnya sehingga akan mengganggu keseimbangan ekosistem. 2. Dampak Negatif di Bidang Kesehatan  Memicu timbulnya penyakit pada seseorang yang sensitif terhadap zat yang dihasilkan oleh organisme transgenik.  Seseorang menjadi resistan terhadap beberapa jenis antibiotik tertentu.
  • 35. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 3. Dampak Negatif di Bidang Sosial Ekonomi Petani dan peternak tradisional kalah bersaing dengan petani dan peternak modern dalam pemasaran hasil panen karena tidak mempunyai modal untuk mengembangkan produk transgenik. Oleh karena itu, dapat menimbulkan kerugian besar bagi petani dan peternak tradisional. Apabila keadaan tersebut terus berlanjut dapat mengakibatkan kesenjangan perekonomian yang semakin besar. Selain itu, dapat menimbulkan petani dan peternak tradisional kehilangan mata pencaharian. Beras Putih Hasil Tradisional Golden Rice
  • 36. BAB PARTIKEL PENYUSUN MATERI DAN PENGGUNAANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Bagian yang Dipelajari A. Partikel Penyusun Benda Mati dan Makhluk Hidup B. Proses Pembentukan Molekul C. Sifat dan Kegunaan Bahan serta Pengaruhnya terhadap Kesehatan VIII Kembali ke daftar isi
  • 37. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX A. Partikel Penyusun Benda Mati dan Makhluk Hidup Bagian yang Dipelajari: 1. Molekul Penyusun Benda Mati dan Makhluk Hidup 2. Atom dan Partikel Penyusunnya
  • 38. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 1. Molekul Penyusun Benda Mati dan Makhluk Hidup  Materi atau bahan yang berbeda tersusun atas molekul-molekul berbeda sehingga atom-atom penyusun juga berbeda.  Selain adanya perbedaan molekul penyusunnya (jenis dan jumlah atom penyusun), perbedaan sifat-sifat suatu materi juga disebabkan oleh perbedaan susunan molekul dalam materi tersebut. Perbedaan struktur senyawa selulosa pada batang tanaman singkong (atas) dan amilum pada singkong (bawah)
  • 39. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 2. Atom dan Partikel Penyusunnya Bagian yang Dibahas: 1. Partikel Subatom 2. Nomor Atom dan Nomor Massa Ilustrasi hasil percobaan Thomson untuk menyelidiki partikel penyusun atom
  • 40. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 1. Partikel Subatom  Atom tersusun atas partikel-partikel subatom yaitu elektron (e), proton (p), dan neutron (n).  Atom bermuatan netral karena atom memiliki jumlah proton dan elektron sama banyak. Apabila jumlah proton lebih banyak daripada jumlah elektron, atom menjadi bermuatan positif. Sebaliknya, apabila jumlah elektron lebih banyak daripada jumlah proton, atom menjadi bermuatan negatif. Partikel Penemu Massa Muatan Lambang Elektron J.J Thompson 0 -1 Proton Goldstein 1 +1 Neutron J. Chadwick 1 0
  • 41. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX Teori Atom a. Teori Atom Dalton b. Teori Atom Thomson e. Teori Atom Modern c. Teori Atom Rutherford d. Teori Atom Niels Bohr
  • 42. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX a. Teori Atom Dalton  Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil.  Atom merupakan partikel terkercil yang tidak dapat dibagi lagi.  Atom dari unsur yang sama memiliki sifat dan massa yang sama, sebaliknya atom yang berbeda memiliki sifat dan massa yang berbeda.  Senyawa adalah materi yang terdiri atas dua jenis atom atau lebih dengan perbandingan tertentu.  Reaksi kimia merupakan penataan ulang atom-atom sehingga tidak atom yang berubah setelah reaksi. Model Atom Dalton
  • 43. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX b. Teori Atom Thomson  J. J. Thomson mengemukakan teori atom seperti model roti kismis.  Menurut Thomson, atom merupakan bola bermuatan positif dan di tempat-tempat tertentu terdapat elektron-elektron yang bermuatan negatif. Elektron-elektron tersebut tersebar pada bola seperti kismis pada roti. Model Atom J.J. Thomson
  • 44. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX c. Teori Atom Rutherford Menurut Rutherford, atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif. Inti atom mengandung hampir seluruh massa atom (inti atom merupakan pusat muatan positif dan pusat massa) dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif seperti model tata surya. Model Atom Rutherford
  • 45. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX d. Teori Atom Niels Bohr  Menurut Bohr, atom terdiri atas inti atom yang menjadi pusat massa atom dan pusat muatan positif. Sementara itu, elektron bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu (orbit) yang disebut kulit atom. Kulit atom yang paling dekat dengan inti atom mempunyai energi paling rendah. Kulit atom yang terletak jauh dari inti mempunyai energi lebih tinggi.  Apabila elektron berpindah ke kulit atom lebih luar, elektron akan menyerap energi. Apabila elektron berpindah ke kulit atom lebih dalam, elektron akan memancarkan energi. Sementara itu, apabila elektron berada dalam keadaan stasioner (tetap), elektron tidak memancarkan energi.
  • 46. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX e. Teori Atom Modern Teori atom modern dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1927). Dalam teori atomnya Schrodinger mengemukakan bahwa atom tersusun atas partikel subatom yaitu elektron (e), proton (p), dan neutron (n). Elektron mengelilingi inti atom dengan kecepatan cahaya, elektron tersebut digambarkan seperti awan elektron. Kedudukan elektron dalam kulit atom tidak dapat ditentukan secara pasti tetapi hanya dapat ditentukan kebolehjadian ditemukannya elektron.
  • 47. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 2. Nomor Atom dan Nomor Massa X = lambang atom A = nomor massa = jumlah proton + neutron Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron  Isotop Isotop merupakan atom-atom dari unsur yang sama (memiliki nomor atom sama), tetapi nomor massanya berbeda. Contoh  Isoton Isoton adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (memiliki nomor atom dan nomor massa berbeda), tetapi memiliki jumlah neutron sama. Contoh  Isobar Isobar adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (memiliki nomor atom berbeda), tetapi memiliki nomor massa yang sama. Contoh dan C 12 6 C 13 6 dan Na 24 11 Mg 24 12 dan P 31 15 S 32 16
  • 48. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX B. Proses Pembentukan Molekul Bagian yang Dipelajari: 1. Molekul 2. Konfigurasi Elektron 3. Ion 4. Identifikasi Unsur Proses Pembentukan Garam Dapur (NaCl)
  • 49. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 1. Molekul Molekul dapat dinyatakan dengan rumus kimia yang menunjukkan jenis dan jumlah atom penyusun molekul tersebut. Berdasarkan atom penyusunnya molekul dibedakan menjadi dua yaitu molekul unsur dan molekul senyawa. A. Molekul Unsur Molekul unsur merupakan gabungan dua atau lebih atom sejenis. B. Molekul Senyawa Molekul senyawa merupakan gabungan dua atau lebih atom yang berbeda jenis. 6 8 6 O H C
  • 50. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 2. Konfigurasi Elektron Konfigurasi elektron merupakan susunan pengisian elektron dalam kulit-kulit atau subkulit-subkulit suatu atom. Aturan pengisian elektron menurut Pauli pada empat kulit pertama sebagai berikut. Kulit K Maksimum 2 Elektron Kulit L Maksimum 8 Elektron Kulit M Maksimum 18 Elektron Kulit N Maksimum 32 Elektron Diisi 1 atau 2 Diisi sisa jika sisa < 8 Diisi sisa jika sisa < 8 Diisi sisa jika sisa < 8 Diisi 8 jika sisa 8 atau > 8 Diisi sisa jika sisa 8 - 17 Diisi sisa jika sisa 8 - 17 Diisi sisa jika sisa 18 atau > 18 Diisi sisa jika sisa 18 - 31 Diisi 32 jika sisa > 32
  • 51. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 3. Ion Ion adalah atom atau kumpulan atom bermuatan listrik. Berdasarkan jenis muatannya, ion dibedakan menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion). a. Kation Kation terbentuk jika suatu atom kehilangan atau melepaskan elektron sehingga atom menjadi bermuatan positif. Contoh atom Kalium (K) melepaskan 1 elektron menjadi ion K+. Reaksinya: K → K+ + e–. b. Anion Anion terbentuk jika suatu atom menerima atau menangkap elektron dari atom lain sehingga menjadi bermuatan negatif. Contoh atom Cl menangkap 1 elektron menjadi ion Cl–. Reaksinya: Cl + e– → Cl–.
  • 52. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX Senyawa Ion Senyawa Kovalen Senyawa yang terbentuk dari kation dan anion disebut senyawa ion. Contoh garam dapur (NaCl). Garam dapur terbentuk dari ion Na+ dan ion Cl–. Senyawa kovalen merupakan senyawa yang antaratomnya berikatan kovalen. Ikatan kovalen terbentuk akibat penggunaan bersama pasangan elektron antaratom yang berikatan. Contoh senyawa kovalen adalah H2O, CO2, dan N2. Pembentukan dan melalui Ikatan kovalen: O H2 2 CO Proses Pembentukan Garam Dapur (NaCl):
  • 53. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 4. Identifikasi Unsur • Ketika dibakar, setiap unsur menghasilkan warna khas. Prinsip ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu unsur yang terkandung dalam suatu bahan. • Identifikasi unsur dapat dilakukan melalui uji nyala. Namun, uji nyala hanya dapat digunakan untuk mengidentifikasi beberapa unsur seperti unsur alkali dan alkali tanah karena tidak semua unsur mempunyai warna nyala yang khas. Warna hasil pembakaran beberapa unsur alkali dan alkali tanah sebagai berikut. Uji nyala beberapa senyawa yang mengandung unsur tersebut
  • 54. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX C. Sifat dan Kegunaan Bahan serta Pengaruhnya terhadap Kesehatan Bagian yang Dipelajari: 1. Sifat Bahan 2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan terhadap Kesehatan
  • 55. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 1. Sifat Bahan Setiap benda memiliki kegunaan berbeda-beda tergantung sifatnya. Sifat benda dibedakan menjadi sifat fisika dan sifat kimia. Sifat Fisika  Sifat fisika adalah sifat materi yang berkaitan dengan keadaan fisik suatu zat dan tidak berhubungan dengan pembentukan materi baru. Sifat Kimia  Sifat kimia merupakan karakteristik suatu materi yang berhubungan dengan interaksi antara materi tersebut dengan materi lainnya. Sifat fisika Sifat kimia Kerapatan, kekerasan, elastisitas, daya hantar listrik atau panas, viskositas, kemagnetan, titik didih, titik beku, dan titik leleh. Kestabilan, kereaktifan, keterbakaran, daya ionisasi, dan korosifitas.
  • 56. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX a. Kaca  Kaca terbuat dari silikon oksida (pasir), kapur, soda, dan oksida logam berupa natrium, kalsium, magnesium, serta aluminium.  Sifat-sifat kaca meliputi berwujud padat, bersifat mudah pecah dan tembus cahaya, tahan terhadap panas, mudah dibentuk jika dipanaskan pada suhu tinggi, tidak menyerap air, bersifat isolator, serta dapat didaur ulang. Benda yang terbuat dari kaca mudah pecah jika terjatuh. Jika mengenai bagian tubuh, pecahan kaca dapat membahayakan karena dapat menimbulkan luka. 2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan terhadap Kesehatan
  • 57. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX b. Tanah Liat dan Keramik  Tanah liat terdiri atas butiran-butiran partikel liat yang halus. Tanah ini sukar dilalui air, tetapi mudah dibentuk. Oleh karena sifatnya yang mudah dibentuk, tanah liat digunakan sebagai bahan baku pembuatan batu bata, genting, dan gerabah.  Efek bahaya yang ditimbulkan keramik diduga karena adanya kandungan unsur zirkonium, terutama keramik putih. Zirkonium ini dapat memberi efek buruk karena dalam jangka panjang dapat mengakibatkan kanker kulit. 2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan
  • 58. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan c. Serat Berdasarkan asal bahan penyusunnya, serat dikelompokkan menjadi serat alami dan serat sintetis.  Serat alami diperoleh dari tumbuhan, hewan, dan mineral. Serat tumbuhan diperoleh dari selulosa tumbuhan, seperti kapas, kapuk, dan rami yang dapat menghasilkan tekstil katun dan linen. Serat hewan berupa serat protein, dan kepompong ulat sutra. Sedangkan serat mineral berasal dari mineral asbestos.  Serat sintetis sengaja dibuat oleh manusia. Kain yang terbuat dari serat sintetis misalnya rayon poliester, dakron, akrilik, dan nilon.  Serat kain (kapas) yang beterbangan dan terisap saat bernapas dapat mengakibatkan gangguan pernapasan. Serat asbes yang terhirup dapat menimbulkan sesak napas ringan, kegagalan pernapasan, kanker pleura, dan asbestosis.
  • 59. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX d. Karet Berdasarkan asalnya, karet dapat berasal dari alam maupun sintetis. Sifat karet alam di antaranya memiliki daya elastisitas dan plastisitas yang baik, pengolahannya mudah, tidak mudah aus, tahan terhadap keretakan, memiliki daya lengket yang tinggi terhadap bahan, serta tidak mudah panas.  Karet alam dimanfaatkan untuk membuat ban pesawat terbang ,ban mobil dan motor.  Karet sintetis dibuat dari minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Karet sintetis memiliki kelebihan untuk beberapa keadaan yaitu tahan terhadap berbagai zat kimia, harga cenderung stabil, serta pengiriman atau suplai karet sintetis jarang mengalami kesulitan.  Karet yang dibakar di sembarang tempat dapat menimbuklan dampak negatif terhadap kesehatan seperti irirtasi saluran pernapasan, gangguan fungsi paru- paru dan sensitivitas indra penciuman. 2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan
  • 60. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX e. Kayu  Kayu memiliki sifat keras dan kuat, tidak menghantarkan listrik/isolator, tidak tahan terhadap air sehingga mudah lapuk jika berada di tempat basah kecuali kayu besi/kayu ulin, mudah dibentuk, serta massa jenis bervariasi.  Pada proses penggergajian, debu kayu yang dihasilkan dapat dengan mudah beterbangan dan masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan. Hal ini dapat mengakibatkan iritasi dan alergi saluran pernapasan. Selain itu, alergi kulit juga dapat timbul akibat debu kayu yang menempel di kulit secara terus-menerus. 2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan terhadap Kesehatan
  • 61. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX f. Plastik  Plastik mempunyai sifat tidak menyerap air, ringan, tidak mudah pecah, lentur, mudah dibentuk, tembus pandang, bersifat isolator, tidak tahan api, serta tahan karat.  Beberapa bahan plastik dapat menghasilkan dioksin jika digunakan sebagai wadah makanan berlemak atau berminyak dalam keadaan panas. Dioksin sangat beracun bagi sel tubuh dan dapat mengakibatkan kanker 2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan terhadap Kesehatan
  • 62. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX g. Logam • Logam sebagian besar berwujud padat dan mudah berkarat, bersifat keras dan kuat, tidak menyerap air, tahan terhadap panas dan api, penghantar panas yang baik, serta dapat ditempa. • Besi berkarat serta jarum suntik atau peniti yang tidak steril dapat mengandung bakteri Clostridium tetani yang menjadi sumber infeksi tetanus. • Selain itu, limbah pabrik yang mengandung logam berat dapat mencemari sumber air. Jika sumber air tersebut dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit ginjal. 2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan terhadap Kesehatan
  • 63. BAB TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN Bagian yang Dipelajari A. Peran Tanah dan Organisme Tanah bagi Kehidupan B. Proses Pembentukan Tanah, Komponen Penyusun Tanah, dan Upaya Menjaga Kelestarian Tanah IX Kembali ke daftar isi
  • 64. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX A. Peran Tanah dan Organisme Tanah bagi Kehidupan 1. Peran Tanah bagi Kehidupan 2. Peran Organisme Tanah bagi Kehidupan
  • 65. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 1. Peran Tanah bagi Kehidupan a. Tempat Hidup Organisme- organisme Tanah Nitrococcus b. Penyedia Keperluan Manusia  Tempat tinggal dan melakukan aktivitas.  Sebagai bahan bangunan untuk membuat rumah.  Penunjang kehidupan.  Bahan baku kerajinan dan perabotan rumah tangga.  Tempat tumbuanya tumbuhan dan hewan. c. Penyedia dan Penyaring Air
  • 66. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 2. Peran Organisme Tanah bagi Kehidupan  Sebagai dekomposer dan detritivor.  Pengurai polutan dalam tanah.  Pencegah penyakit tanah.  Pereaksi kimia dalam tanah.  Pemberi pengaruh terhadap tekstur tanah.  Pengatur kegemburan dan struktur tanah.
  • 67. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX B. Proses Pembentukan Tanah, Komponen Penyusun Tanah, dan Upaya Menjaga Kelestarian Tanah 1. Proses Pembentukan Tanah 2. Lapisan Tanah 3. Komponen Penyusun Tanah 4. Upaya Menjaga Kelestarian Tanah
  • 68. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 1. Proses Pembentukan Tanah  Tanah berasal dari proses pelapukan batuan secara fisik, biologis, dan kimia.  Dengan demikian, faktor-faktor yang memengaruhi proses pelapukan batuan menjadi tanah dapat dibedakan menjadi faktor fisik, faktor biologis, dan faktor kimia. Faktor Fisik Faktor Biologis Faktor Kimia Iklim dan sinar matahari Vegetasi tumbuhan lumut Air Curah hujan Mikroorganisme tanah Perubahan kimia Angin
  • 69. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 2. Lapisan Tanah  Lapisan Atas Lapisan ini merupakan lapisan yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati.  Lapisan Tengah Lapisan ini terbentuk dari campuran antara hasil pelapukan batuan dan air.  Lapisan Bawah Lapisan bawah merupakan lapisan yang terdiri atas bongkahan- bongkahan batu.  Lapisan Batuan Induk Lapisan ini berupa bebatuan yang padat, keras, dan sulit mengalami perubahan
  • 70. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 3. Komponen Penyusun Tanah Komponen-komponen penyusun tanah antara lain:  Batuan  Udara  Humus  Air  Mineral  Komponen Organik
  • 71. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 4. Upaya Menjaga Kelestarian Tanah  Menanam pohon-pohon di tanah gundul.  Menutupi permukaan tanah yang terbuka dengan jerami, rumput kering, atau pupuk hijau.  Memperbaiki cara pengolahan tanah.  Mendaur ulang sampah yang sulit diuraikan oleh mikrorganisme.  Membuat sengkedan pada tanah di lereng pegunungan yang miring.  Mengurangi penggunaan pupuk kimia.
  • 72. BAB TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN Bagian yang Dipelajari A. Prinsip Teknologi Ramah Lingkungan dan Aplikasinya dalam Kehidupan B. Teknologi Tidak Ramah Lingkungan dan Dampaknya X Kembali ke daftar isi
  • 73. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX A. Prinsip Teknologi Ramah Lingkungan dan Aplikasinya dalam Kehidupan 1. Pengertian dan Prinsip Teknologi Ramah Lingkungan 2. Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan 3. Perilaku Hemat Energi dalam Keseharian
  • 74. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 1. Pengertian dan Prinsip Teknologi Ramah Lingkungan Teknologi ramah lingkungan (Eco-Friendly-Technology/Green Technology) merupakan bentuk penerapan teknologi yang memperhatikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan. Dengan kata lain, teknologi ramah lingkungan merupakan salah satu bentuk upaya pemeliharaan lingkungan dari masalah pencemaran lingkungan
  • 75. -0 ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 2. Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan  Bidang Energi Biofuel, biogas, sel surya, Hydro Power, Ocean Power, Wind Power, Geotermal, Fuel Cell, dan Hydrogen Power.  Bidang Transportasi Kendaraan hidrogen, mobil surya, dan mobil listrik.  Bidang Lingkungan Biopori, Fitoremediasi, Composting toilet, dan Water purification.  Bidang Industri Biopulping dan Biobag.  Bidang Pertanian Bioinsektisida, Biofungisida, dan Bioherbisida.
  • 76. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX 3. Perilaku Hemat Energi dalam Keseharian  Membudayakan bersepeda atau jalan kaki untuk melakukan kegiatan sehari-hari.  Mematikan kendaraan jika tidak digunakan.  Menggunakan pompa air listrik dalam sekali waktu untuk memenuhi bak mandi dan tempat penampungan air.  Menggunakan air secukupnya saat mandi atau mencuci.  Mematikan lampu jika tidak diperlukan.  Membuat jadwal mencuci dan menyeterika pakaian secara teratur.  Menghidari kemacetan. Kemacetan membuat kendaraan membuang bahan bakar secara percuma.  Memilih peralatan rumah tangga yang hemat energi.  Menggunakan kertas seefisien mungkin.
  • 77. ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX B. Teknologi Tidak Ramah Lingkungan dan Dampaknya 1. Teknologi pengolahan minyak bumi 2. Teknologi yang berhubungan dengan pengolahan dan penggunaan batu bara 3. Teknologi yang berhubungan dengan pemanfaatan bahan bakar fosil 4. Teknologi yang memanfaatkan bahan kimia