materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
PPT EVAPRO KELOMPOK.ppt
1. Oleh :
Ceria Indah Lesatari S.ked FAB 117 017
Charles Isaupu Gansang, S.Ked FAB 117 018
Elfrida Jesika , S.Ked FAB 117 019
Irene Theresia , S.Ked FAB 117 020
Widiya Perwita Sari S.Ked FAB 117 021
Pembimbing :
dr. Ni Nyoman Sri Yuliani Sp.GK
dr. Dewi Yuliati
KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
PALANGKA RAYA
2018
Evaluasi Program
UPAYA KESEHATAN KERJA
DI PUSKESMAS JEKAN RAYA PALANGKA RAYA
2. BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan kerja adalah suatu upaya yang bertujuan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan pekerja
kapasitas kerjanya serta mencegah terjadinya gangguan
kesehatan akibat faktor resiko perkerjaanya.
Untuk pelaksanaan program upaya kesehatan kerja
yang baik perlu adanya koordinasi dan kaloborasi
lintas program, lintas sector serta peran serta
masyarakat dan pekerja.Menyehatkan masyarakat
termasuk masyarakat pekerja merupakan suatu
investasi pembanguana
3. Cointreau mencatat bahwa terdapat potensi terjadinya risiko
pada setiap proses pengelolaan sampah, dimulai dari titik
koleksi di rumah, selama transportasi dan di lokasi daur ulang
atau pembuangan
Para pengumpul sampah ini mempunyai potensi risiko yang
cukup besar dalam pekerjaannya saat mengambil sampah dari
rumah tangga.
4. Penggunaan APD bagi petugas pengumpul sampah sudah digunakan
dalam rangka melindungi dirinya dari adanya risiko bahaya kerja.
Para petugas pengumpul sampah juga perlu dilengkapi dengan alat
pelindung diri seperti helm, sarung tangan, masker dan sepatu
Pada Puskesmas Jekan Raya (Induk) memiliki program UKK (Upaya
Kesehatan Kerja ) pada pekerja di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
di cilik riwut km 14 dan di tempat perternakan dan perkebunan di cilik
riwut km 16.
5. Rumusan Masalah
Berdasarkan data rekapitulasi Program Upaya
Kesehatan Kerja 2018, proses pelaksanaan
program upaya kehatan kerja di tempat
pembuangan akhir belum mencapai target, sistem
pencatatan data pelaksanaan program tersebut
masih belum efektif, sehingga diperlukan evaluasi
untuk perbaikan sistem pencatatan program
tersebut
6. Pertanyaan Penelitian
Bagaimana pelaksanaan program upaya kesehatan
kerja Palangka Raya Tahun 2018?
Bagaimana komponen input (Tenaga kesehatan sarana
dan prasarana) dalam pelaksanaan program upaya
kesehatan kerja Palangka Raya Tahun 2018?
Bagaimana komponen proses pelaksanaan program
upaya kesehatan kerja Palangka Raya Tahun 2018?
Bagaimana komponen output (program upaya
kesehatan kerja Palangka Raya Tahun 2018)?
7. Tujuan Umum
Mengetahui pelaksanaan program upaya kesehatan
kerja di tempat pembuangan akhir dan peternakan
Palangka Raya Tahun 2018 berdasarkan pada
indikator pemantauan yang telah ditetapkan oleh
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (RI).
8. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya input dalam pelaksanaan program upaya
kesehatan kerja Palangka Raya Tahun 2018
2. Diketahuinya proses dalam pelaksanaan program upaya
kesehatan kerja Palangka Raya Tahun 2018
3. Diketahuinya output dalam pelaksanaan program program
upaya kesehatan kerja Palangka Raya Tahun 2018
9. Manfaat Karya Tulis
Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
Sebagai bahan masukan untuk mengetahui pelaksanaan program upaya kesehatan kerja di Palangka
Raya dengan berdasarkan pada indikator pemantauan yang telah ditetapkan oleh Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia (RI).
Puskesmas Jekan Raya Palangka Raya
Sebagai evaluasi untuk pemenuhan standar pelayanan yang berkualitas.
Petugas Kesehatan Puskesmas Jekan Raya Palangka Raya
Membuka wawasan dan pengetahuan serta menerapkannya di praktik lapangan.
Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya
Bagi instansi pendidikan yang berlatar belakang kesehatan agar menjadikan sebagai masukan untuk
bahan penelitian selanjutnya.
Penulis
Memberikan pengetahuan, pengalaman yang kelak bermanfaat untuk memperbaiki sistem program
kerja selanjutnya khususnya yang berhubungan dengan program upaya kesehatan kerja di tempat
pembuangan akhir di cilik riwut yang berdasarkan pada indikator pemantauan yang telah ditetapkan
oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (RI).
10. Ruang Lingkup
Observasi dilakukan pada Petugas kesehatan yang
bertugas di UPT Puskesmas Jekan Palangka Raya.
11. BAB II
Tinjauan Pustaka
• Pengertian Keselamatan dan kesehatan kerja
(K3)
• Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu
pemikiran upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohani
tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju
masyarakat adil dan makmur.
12. Organisasi K3, bertanggung jawab untuk
1. Memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental,
dan kemampuan fisik dari tenaga kerja
2. Memeriksa semua tenaga kerja yang berada
dibawah pimpinannya secara berkala pada dokter
yang ditunjuk oleh pengusaha dan dibenarkan oleh
direktur
3. Menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga
kerja baru
4. Bertanggung jawab dalam pencegahan kecelakaan
dan pemberantasan kebakaran
5. Melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam
tempat kerja yang dipimpinnya, pada jabatan yang
ditunjuk oleh mentri tenaga kerja.
13. KECELAKAAN KERJA
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tak
terduga dan tidak diharapkan. Tak terduga,
oleh karena dibelakang peristiwa itu tidak
terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih
dalam bentuk perencanaan.
14. Sebab-Sebab Kecelakaan Kerja
• Faktor Manusia
1. Umur
2. Tingkat pendidikan
3. Pengalaman kerja
• Faktor Pekerjaan
1. Giliran kerja (shif)
2. Jenis (unit) pekerjaan
• Faktor Lingkungan
1. Lingkungan fisik, terdiri dari pencahayaan dan
kebisingan.
2. Lingkungan kimia, terdiri dari faktor lingkungan
biologi
15. Konsep Pengelolaan Sampah
Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun
2008, Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari
manusia dan/atau proses alam yang berbentuk
padat.
Pengelolaan sampah dimaksudkan adalah
kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan
dan penanganan sampah.
16. Tujuan
Pengelolaan sampah bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat
dan kualitas lingkungan serta
menjadikan sampah sebagai sumber
daya
17. • Kegiatan pengurangan meliputi:
1. pembatasan timbunan sampah;
2. pendauran ulang sampah; dan/atau
3. pemanfaatan kembali sampah
18. Kegiatan penanganan meliputi:
1. pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan
pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah,
dan/atau sifat sampah;
2. pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan
pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat
penampungan sementara (TPS) atau tempat
pengolahan sampah 3R skala kawasan (TPS 3R), atau
tempat pengolahan sampah terpadu;
3. pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari
sumber dan/atau dari tempat penampungan sampah
sementara atau dari tempat pengolahan sampah 3R
terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir (TPA) atau
tempat pengolahan sampah terpadu (TPST);
4. pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik,
komposisi, dan jumlah sampah; dan/atau
5. pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian
sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya
ke media lingkungan secara aman.
21. 2. Aspek Peran Serta Masyarakat
• Peran serta masyarakat sangat mendukung
program pengelolaan sampah suatu wilayah.
Peran serta masyarakat dalam bidang
persampahan adalah proses dimana orang
sebagai konsumen sekaligus produsen
pelayanan persampahan dan sebagai warga
mempengaruhi kualitas dan kelancaran
prasarana yang tersedia untuk mereka.
22. Bentuk peran serta masyarakat dalam
penanganan atau pembuangan sampah antara
lain:
pengetahuan tentang sampah/kebersihan
rutinitas pembayaran retribusi sampah
adanya iuran sampah RT/RW/Kelurahan
kegiatan kerja bakti, penyediaan tempat sampah.
23. Pengumpulan data primer
Data primer wawancara pada penanggung
jawab Program Upaya Kesehatan Kerja (UKK) di
UPT Puskesmas Jekan Raya serta observasi
langsung ke lapangan pos UKK di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Jekan Raya.
Data sekunder mempelajari dokumentasi
Puskesmas yaitu laporan Program Upaya
Kesehatan Kerja (UKK) di UPT Puskesmas Jekan
Raya
BAB III
Bahan dan metode evaluasi
24. Tahapan pengumpulan data
Mencari tahu masalah yang ada berdasarkan
keluaran (output) program Upaya Kesehatan Kerja
(UKK)
Menentukan prioritas masalah dengan menggunakan
teknik kriteria matriks.
Menentukan penyebab masalah berdasarkan
masukan (input), proses, lingkungan dan umpan balik
(feed back).
Menentukan prioritas penyebab masalah.
Mencari alternatif penyelesaian masalah yang paling
mungkin bisa dilakukan.
Menentukan prioritas penyelesaian masalah.
Menyusun rencana kegiatan (Plan of Action) yang
akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah.
26. Variabel dan tolok ukur penilaian
Ukuran keberhasilan keterjangkauan
Digunakan standar untuk setiap pos UKK
menjangkau 10-50 pekerja dan setiap pos UKK
dikelola oleh 1-5 kader
Ukuran keberhasilan pelayanan Jumlah dan
jenis kegiatan kesehatan yang dilakukan
Ukuran tingkat perkembangan: Dibagi 4
(empat) yaitu: Pratama, Madya, Purnama dan
Mandiri (lihat tabel)
27.
28. Cara analisis
Menetapkan masalah Adanya masalah
diidentifikasi dengan membandingkan keluaran
pada program dengan tolok ukur.
Menetapkan prioritas masalah dengan teknik
kriteria matriks (criteria matrix technique).
29. Komponen kriteria matriks
1. Pentingnya masalah (Importancy = I ) yang terdiri dari :
Besarnya masalah (Prevalence = P)
Akibat yang ditimbulkan oleh masalah (Severity = S)
Kenaikan besarnya masalah (Rate of Increase = RI)
Derajat keinginan masyarakat yang tidak terpenuhi (Degree of
unmeet need = DU)
Keuntungan sosial karena selesainya masalah (Social Benefit =
SB)
Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah (Public Concern =
PO)
Suasana politik (Political Climate = PC)
2. Kelayakan teknologi (Technology = T)
3. Sumber daya yang tersedia (Resources = R) Terdiri dari
tenaga (man), dana (money), dan sarana (material).
Masalah yang dipilih sebagai prioritas adalah yang memiliki
nilai I x T x R tertinggi.
30. ...cara analisis
Penentuan penyebab masalah dengan
membandingkan antara tolok ukur/standar
komponen-komponen input, proses, lingkungan
dan umpan balik dengan pencapaian di
lapangan.
Kerangka konsep Identifikasi penyebab
masalah dilakukan dengan membandingkan
antara tolok ukur/standar komponen-komponen
input, proses, lingkungan dan umpan balik
dengan pencapaian di lapangan.
31. ...cara analisis
Identifikasi penyebab masalah dengan
mengelompokkan faktor-faktor dalam unsur
masukan, proses, umpan balik, dan lingkungan
yang diperkirakan berpengaruh terhadap prioritas
masalah.
32.
33.
34. ...cara analisis
Alternatif pemecahan masalah Alternaif
pemecahan masalah dibuat secara rinci, meliputi
tujuan, sasaran, target, metode, jadwal kegiatan,
serta rincian dananya.
Pemecahan masalah terplih Pemilihan
prioritas cara pemecahan masalah ini dengan
memakai teknik kriteria matriks. Dua kriteria yang
lazim digunakan adalah efektivitas dan efisiensi
jalan keluar.
35. BAB IV
PENYAJIAN DATA
Profil Puskesmas Jekan Raya
Puskesmas Jekan Raya merupakan salah satu
puskesmas yang berada di Wilayah Kecamatan
Jekan Raya Kota Palangka Raya.
36. Profil Puskesmas Jekan Raya
Puskesmas Jekan Raya mulai beroperasi pada
20 Januari 2003 dengan luas wilayah 1.172 km2,
terdiri dari Kelurahan Petuk Katimpun dan
sebagian wilayah Kelurahan Bukit Tunggal,
terletak di Jalan Tjilik Riwut km 10,5 Palangka
Raya dengan batas wilayah:
Utara :Desa Tanjung Sangalang
Barat : Wilayah Kerja Puskesmas
Tangkiling
Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Kayon
Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Sebangau
37. Profil Puskesmas Jekan Raya
Di wilayah UPT Puskesmas Jekan Raya tahun
2017, jumlah puskesmas pembantu ada 4 buah,
puskesmas keliling 1 buah dan 1 poskesdes.
Data jaringan di wilayah UPT Puskesmas Jekan
Raya tahun 2017:
Bumi palangka II
Komplek Pemda km 7
Petuk Ketimpun
Poskesdes
Komplek Pemda km 10
38. Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
(UKBM) terdiri dari 12 posyandu balita, 4
posyandu lansia, 2 posbindu dan 1 klub prolanis.
Gambaran situasi ketersediaan tenaga kesehatan
yang ada di UPT puskesmas Jekan Raya yang
ada di Puskesmas, Puskesmas pembantu dan
Poskesdes yakni sebanyak 47 orang, di
Puskesmas 32 orang, Pustu 13 orang dan
Poskesdes 2 orang (PTT).
39. Hasil Upaya
Kesehatan di
Puskesmas
Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM)
Upaya Promosi Kesehatan
(promkes)
Pembinaan Kesehatan
Lingkungan dan Sanitasi
Dasar
Kesehatan Ibu dan Anak
dan Keluarga Berencana
pelayanan gizi masyarakat
Upaya Kesehatan
Masyarakat
Pengembangan
Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP)
Angka kematian bayi
(infant Motalility Rate)
Angka kematian balita
(AKABA)
Angka kematian ibu
(AKI)
Angka kematian kasar
(crude death rate)
Usia Harapan Hidup
(UHH)
Angka kesakitan
(morbiditas)
40. Tabel 10 pola penyakit terbesar diwilayah
UPT Puskesmas Jekan Raya tahun 2017
NO. Nama Penyakit Jumlah Kasus
1 Infeksi akut pada saluran pernapasan atas 2197
2 Hipertensi 580
3 Gastritis 435
4. Demam yang tidak diketahui 272
5 Dermatitis kontak alergi 257
6 Diare 241
7 Diabetes Melitus 181
8 Faringitis akut 175
9 Cefalgia 15
10 Mialgia 13
TOTAL KASUS
42. Monitoring dan Evaluasi (Monev)
Program UKK
MONEV fungsi manajemen untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan program UKK
Monitoring secara berkala deteksi awal
masalah
Evaluasi menilai sejauh mana pencapaian
tujuan, indikator dan target yang telah ditetapkan.
43. Ukuran keberhasilan keterjangkauan
Digunakan standar untuk setiap pos UKK
menjangkau 10-50 pekerja dan setiap pos UKK
dikelola oleh 1-5 kader
Ukuran keberhasilan pelayanan: Jumlah dan
jenis kegiatan kesehatan yang dilakukan
Ukuran tingkat perkembangan: Dibagi 4 (empat)
yaitu: Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri
44. Identifikasi masalah
Didapat dengan membandingkan pencapaian dengan tolok ukur seperti
yang terlihat pada Tabel berikut
VARIABEL Pencapaian Tolak Ukur Masalah
1. P3K Kit - 1 kit = 30-50
orang
+
2. Jenis obat - 5-10 jenis +
3. Ergonomi - 5-10 jenis +
4.Sarasehan
intervemsi
1 kali sejak
terbentuk
2-3 kali/tahun +
5. Penggunaan APD <30%
(hampir tidak
ada)
30-60% +
Berdasarkan data di atas dapat diidentifikasi sejumlah masalah dalam Program
UKK di Puskesmas Jekan Raya Kota Palangka Raya yaitu pada variabel P3K
KIT, Jenis obat, Ergonomi, Sarasehan Intervensi serta Penggunaan APD, yang
mana ke-5 variabel tersebut tidak mencapai tolak ukur minimal yaitu kategori
Pratama.
45. Penetapan Prioritas Masalah
No Daftar Masalah
Importance
T R
Jumlah
P = I x T x
R
P S RI
D
U
S
B
P
B
P
C
1. P3 KIT 5 5 5 5 5 5 2 5 5 800
2. Jenis Obat 5 5 5 5 5 5 3 5 5 825
3. Ergonomi 4 5 5 5 5 5 2 4 5 620
4. Sarasehan Intervensi 5 5 5 3 5 3 3 5 5 725
5. Penggunaan APD 5 5 5 5 5 5 3 3 5 495
Berdasarkan penetapan prioritas berdasarkan teknik kriteria matriks
diatas, prioritas masalah yang dipilih adalah berdasarkan tolak ukur
kompenen masukan yaitu, penggunaan APD dan disusul Sarasehan
Intervensi yang ditemukan dibawah nilai tolak ukur.
46. Hasil wawancara menunjukkan terdapat beberapa
masalah yang dapat menyebabkan Angka
penggunaan APD pada pekerja sangat kecil,
diantaranya
keterbatasan dana yang di anggarkan dan dicairkan
untuk program ini,
kader yang ada sudah ada telah memenuhi standar,
namun terdapat kendala lain susahnya waktu untuk
mengumpulkan petugas di pos UKK,
kemudian tidak terdapat P3K KIT di pos UKK dan
sarana non medis yang sangat penting, yang
menjadi salah satu penyebab terbesar yaitu belum
tersedianya pos UKK yang menetap
48. Estimasi Penyebab Masalah
keterbatasan dana yang di anggarkan dan
dicairkan untuk program ini,
kader yang ada sudah ada telah memenuhi
standar, namun terdapat kendala lain
susahnya waktu untuk mengumpulkan
petugas di pos UKK,
kemudian tidak terdapat P3K KIT di pos UKK
dan
sarana non medis yang sangat penting, yang
menjadi salah satu penyebab terbesar yaitu
belum tersedianya pos UKK yang menetap
49. Konfirmasi Penyebab Masalah
Dilakukan wawancara dengan pihak yang
terlibat (penanggung jawab program UKK
Puskesmas Jekan Raya kota Palangka Raya)
membandingkan hasil dan tolok ukur
dilakukan untuk mengkonfirmasi penyebab
masalah
50. No. Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah
1. Tenaga Kader kesehatan kerja adalah anggota
masyarakat/kelompok pekerja yang:
- Dipilih dari dan oleh masyarakat pekerja
setempat
- Sudah dilatih dan paham prinsip-prinsip
kesehatan kerja
Terdapat 3 kader dalam 1 pos
UKK
-
2. Dana Pembiayaan di pos UKK dapat diperoleh dari:
- Dana sehat pekerja (iuran pekerja)
- Iuran pengguna jasa pos UKK
- Sumbangan yang bersifat tidak mengikat
(donatur)
- Dana stimulan dari pemerintah
Keterbatasan anggaran dari
pihak terkait
+
3. Sarana Tersedianya sarana :
a. Sarana medis : tersedianya P3K kit.
b. Sarana non medis : tersedianya tempat yang
memadai untuk melakukan kegiatan (pos
UKK), meja, kursi, tempat tidur, lemari obat,
buku dan alat tulis
c. Sarana penyuluhan : tersedianya contoh alat
perlingungan diri (APD) untuk pekerja sesuai
dengan jenis pekerjaannya (harus ada), leaflet
dan brosur.
- Tidak terdapat P3K KIT
- Masih belun terdapat pos
UKK yang menetap
- Tidak terdapat
perlengkapan seperti meja
dan kursi, maupun tempat
tidur, lemari obat.
- Tidak tersedia alat APD
contoh di pos UKK, harus
dibawa dari puskesmas.
+
51. No. Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah
4. Metode 1) Pelayanan promotif
2) Pelayanan preventif:
3) Pelayanan kuratif
- Penyuluhan kesehatan
kerja 2 kali
- Prnyuluhan tentang
APD sebanyak 2 kali
- Sarasehan dilakukan 1
kali
- Data pekerja yang
dilayani belum
dilaporkan secara
menyeluruh
- Pengenalan resiko
bahaya ditempat kerja
dilakukan 2 kali
- Mendorong upaya
perbaikan lingkungan
kerja belum terlaksana
- Pusling sudah
terlaksana 2 kali
- Kuratif: P3K dan P3P
belum terlaksana
+
Konfirmasi penyebab masalah program Upaya Kesehatan Kerja pada
komponen masukan
52. No. Variabel Tolok ukur Pencapaian Masalah
1. Perencanaan Adanya perencanaan operasional (plan of action)
yang jelas : Jenis kegiatan, mekanisme kerja, target
kegiatan, waktu kegiatan dan pencatatan kegiatan
pos UKK.
Perencanaan operasional tentang
jenis kegiatan, mekanisme, target
kegiatan, waktu pelaksanaan
kegiatan serta pencatatan kegiatan
pos UKK sudah tersedia
- -
2. Pengorganisasian a. Adanya struktur pelaksana program (minimal
ada ketua, sekretaris, bendahaa dan anggota)
b. Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab
yang jelas
- Sudah tersusun pelaksana
program
- Terdapat pembagian tugas
dan tanggung jawab yang
jelas
+
3. Pelaksanaan 1) Pelayanan promotif
2) Pelayanan preventif:
3) Pelayanan kuratif
- Pelayanan promotif sudah
terlaksana
- Pelayanan preventif sudah
terlaksana
- Pelayanan kuratif belum
terlaksana
+
4. Pencatatan dan
pelaporan
a. Catatan susunan kepengurusan
b. Catatan mengenai identitas/data dari
anggotanya
c. Catatan tentang jadwal dan kegiatan yang
dilakukan
d. Catatan tentang kesehatan setiap anggotanya
e. Catatan tentang keuangan
f. Catatan tentang inventaris/daftar APD,
peralatan kantor dll
Terdapat 1 kali pencatatan dan
pelaporan selama kurang lebih
satu tahun terbentuk.
+
5. Pengawasan Adanya pengawasan eksternal maupun internal Terdapat pengawasan internal dan
eksternal oleh petugas yang ada
-
Konfirmasi penyebab masalah program Upaya Kesehatan Kerja pada komponen proses
53. Prioritas Penyelesaian Masalah
Alternatif Jalan Keluar M I V C Prioritas Jalan Keluar :
P = (MxIxV)/C
Menyediakan sarana non medis berupa lokasi
dan tempat yang menetap sebagai pos UKK
5 5 5 5 25
Menyediakan P3K KIT dan APD di setiap pos
UKK
4 4 4 4 16
Menambah tenaga pelaksana program yang tidak
merangkap program lain. (Kader/petugas
kesehatan)
3 3 2 2 9
Melakukan evaluasi program dan sarasehan pada
program UKK secara berkala
4 5 2 2 20
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan urutan prioritas jalan keluar sebagai berikut :
- Menyediakan sarana non medis berupa lokasi dan tempat yang menetap sebagai
pos UKK
- Menyediakan P3K KIT dan APD di setiap pos UKK
- Melakukan evaluasi program dan sarasehan pada program UKK secara berkala
dalam 3 bulan sekali
- Menambah tenaga pelaksana program yang tidak merangkap program lain
(kader/petugas kesehatan)
54. KESIMPULAN
Didapatkan prioritas masalah sesuai urutan yaitu pada
Penggunaan APD, Sarasehan Intervensi, P3 KIT, Jenis
obat, serta Ergonomi yang ditemukan dibawah nilai tolak
ukur.
hal tersebut berdasarkan beberapa kategori tolak ukur
antara lain Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri
Pada Puskesmas Jekan Raya masih belum mencapai
satupun dari kategori yang ada sejak terbentuk pada
Oktober tahun 2017.
Usia program yang masih terbilang sangat baru serta
tidak tersedianya pos UKK yang menetap juga
merupakan penyebab prioritas masalah di atas.
Konfirmasi penyebab serta alternatif dalam penyelesaian
masalah dikategorikan ke dalam 4 (empat) kategori, yaitu
: Masukan, proses, dan umpan balik.
55. SARAN
Berdasarkan prioritas permasalahan saran
menyediakan sarana non medis berupa lokasi dan
tempat yang menetap sebagai pos UKK
Menyediakan P3K KIT dan APD di setiap pos UKK
Evaluasi program Upaya Kesehatan Kerja secara
berkala
Melakukan penyusunan strategi untuk meningkatkan
kesadaran diri setiap pekerja dalam penggunaan APD
terutama pada daerah TPA dan sawah atau
peternakan
56. DAFTAR PUSTAKA
Kerangka Acuan program keehatan kerja UPT Puskesmas Jekan Raya,
2018.
S. Notoatmodjo, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Rineka Cipta,
2003.
Thamrin dan Star, 2003, Studi tentang Cedera Akibat Kerja pada
Tenaga Kerja, Berdasarkan Laporan PT Jamsostek Makassar, available
from: htttp://med.unhas.ac.id /DataJurnal/tahun2005 vol 26.
Adiansyah, 2010. Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dengan
sampah, pada halaman pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
diakses pada tanggal 8 september 2018
Anonim.2012.Dasar-
DasarPengelolaanSampah.www.slideshare.net/infosanitasi/dasar
dasar-sistem-pengelolaan-sampah diakses pada tanggal 10 September
2018
Dewi,Astari.2010.SistemPengolahanSampahhttps://sites.google.com/sit
e/praswilkel07/studi-kasus diakses pada tanggal 10 September 2018
Faizah. 2008. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis
Masyarakat. http://eprints.undip.ac.id/17313/1/faizah.pdf di
aksespadatanggal 10 september 2018
P3K kit adalah perbandingan antara jumlah P3 kit yang dipunyai dengan banyaknya anggota yang ada
Jenis obat adalah banyaknya jenis obat-obatan yang dijual bebas yang ada di pos UKK
Ergonomi adalah banyaknya cara bekerja sehat dan benar yang diterapkan pada suatu kelompok pekerja
Sarasehan intervensi adalah banyaknya pertemuan yang dilakukan oleh anggota pos UKK dalam rangka menjalankan dan meningkatkan upaya kesehatan kerja
Penggunaan APD adalah prosentasi dari anggota pos UKK yang telah menggunakan APD sewaktu bekerja