2. Secara harfiah filsafat artinya keinginan yang
mendalam untuk mendapat kebijaksanaan,
Filsafat sering disandingkan dengan kata
pandangan hidup, yang berarti acuan yang
semestinya dijalankan dalam kehidupan
sehari-hari.
Filsafat dan pandangan hidup orang sunda
berarti usaha manusia sunda dalam
menghadapi dan memecahkan masalah-
masalah dalam kehidupannya.
3. 1. Uga
2. Adat-istiadat Sunda
3. Cerita Kabayan
4. Cerita Rakyat
5. Novel
4. Uga: Ramalan orang tua terdahulu akan
kehidupan yang akan datang:
Jenis Uga: Uga Bandung, Uga Galunggung,
Uga Banten dan Uga Kawasen.
5. Sunda Nanjung lamun nu pundung ti Bandung
ka Cikapundung geus balik deui
Masyarakat Sunda akan berwibawa apabila
teguh memegang sikap dan sifat terpuji
6. Sunda nanjung lamun pulung turun ti
Galunggung
Masyarakat sunda akan berwibawa, bila
melaksanakan apa yang diyakini oleh dirinya
7. Nagara kerta raharja lamun lebak cawene geus
kapanggih
Negara akan subur makmur bila masyarakatnya
mengamalkan kehidupan yang bersih
8. Ari anu bakal jadi ratu, baju butut, babaung
batok, anu jolna ti gunung surandil, benderana
karakas cau
Yang akan menjadi pemimpin adalah orang
yang sederhana dalam kehidupannya, tetapi
memiliki pandangan hidup yang teguh
9. Mikukuh Dasa Perbakti: mengajarkan
bagaimana seseorang taat karena
kedudukannya, misalnya: anak taat pada
orang tuanya, murid taat pada gurunya, dll.
Panca Aksara Guruning Janma: berguru pada
pengalaman, terutama pengalaman tentang
hakikat diri dan lingkungannya.
Mikukuh Darma Mitutur: berguru kepada
pengalaman, dengan tidak memandang
tempat, waktu dan orang yang dijadikan
guru.
10. Ngawakan Tapa di Nagara: mengabdi kepada
negara sesuai dengan keahlian.
Tri Tangtu di Nu Reya: tiga sendi kemenangan di
masyarakat, teguh, pageuh dan tuhu.
Hidup Cukup Tidak Berlebihan
Ulah Pupujieun
Mahaya Dora Sapuluh: memelihara atau
memperoleh dari gerbang kebajikan yang
sepuluh: telinga, mata, kulit, lidah, hidung,
mulut, tangan, kayu, payudara dan baga parus.
11. 1. Pandangan hidup orang sunda tentang manusia
sebagai pribadi, bersumber dari:
a. Uga: Sunda Nanjung lamun nu pundung ti
Bandung ka Cikapundung geus balik deui.
b. adat istiadat: jadi jelema kudu sing asak
jejejeuhan (artinya.....silahkan diisi!)
c. Cerita si Kabayan: ripuh da puguh jelema
ngedul (artinya.....silahkan diisi!)
d. Cerita rakyat: laku sinatria (artinya.....silahkan
diisi!)
e. Novel: keur tungkul semuna lungguh, keur
dangah sieup, nu lenjang gandang
(artinya.....silahkan diisi!)
12. 2. Pandangan hidup orang sunda tentang manusia
sebagai anggota masyarakat,
a. Uga: Ari anu bakal jadi ratu, baju butut,
babaung batok, anu jolna ti gunung surandil,
benderana karakas cau
b. Adat istiadat: ulah saomong-omongna lamun
lain omongkeuneunana (artinya.....silahkan diisi!)
c. Cerita si Kabayan: tata titi duduga parayoga,
hade gogog hade tagog (artinya.....silahkan diisi!)
d. Cerita rakyat: someah hade ka semah
(artinya.....silahkan diisi!)
e. Novel: beda martabat (artinya.....silahkan
diisi!)
13. 3. Pandangan hidup orang sunda tentang manusia dengan
alam.
a. Uga: kehidupan manusia sunda sangat dekat dengan
alam, hal ini salah satunya dibuktikan dengan nama-nama
tempat yang diawali dengan kata ci (cai) misalnya, Cidaun,
Cikoneng, dsb.
b. Adat istiadat: ulah ngamandian ucing, bisi hujan angin
c. Cerita si Kabayan: geten ngurusna, nya rek mulang
tariman (artinya.....silahkan diisi!)
d. Cerita rakyat: nya kieu temahna, teu nurut kana
piwuruk sepuh (begitulah akibatnya, bila tidak mentaati
nasihat orang tua)
e. Novel: muncang labuh ka puhu (artinya.....silahkan diisi!)
14. 4. Pandangan hidup orang sunda tentang
manusia dengan Tuhan.
a. Uga: encan waktuna (belum saatnya).
b. Adat istiadat: harus selalu mendapatkan
didikan agama.
c. Cerita si Kabayan: solatna getol
(artinya.....silahkan diisi!)
d. Cerita rakyat: dikadarkeun kudu panggih
jeung kaprihatinan (artinya.....silahkan diisi!)
e. Novel: jodo mah sarua jeung pati, anging
Pangeran anu Uninga (artinya.....silahkan diisi!)
15. 5.1. Pandangan hidup orang sunda tentang
manusia dalam mengejar kehidupan lahiriah
a. Uga: lebak cawena (tanah yang mengandung
harapan akan kehidupan yang lebih baik).
b. Adat istiadat: harapan memiliki anak yang
baik
c. Cerita si Kabayan: milik teu pahili-hili, bagja
teu paala-ala (rejeki itu tidak akan tertukar).
d. Cerita rakyat: teu boga kaera, marebutkeun
balung tanpa eusi (tidak malu, memperebutkan
sesuatu yang belum tentu).
e. Novel: rea ketan, rea keton (kaya-raya, hidup
berkecukupan)
16. 5.2. Pandangan hidup orang sunda tentang manusia dalam
mengejar kehidupan batiniah
a. Uga: encan waktuna (belum saatnya).
b. Adat istiadat: ngahurip (tradisi yang dilakukan oleh
orang sunda, ketika usia bayi mencapai tujuh hari, dirayakan
dengan menanam pohon dan memelihara hewan seperti anak
ayam).
c. Cerita si Kabayan: rek ngadegkeun kabeneran (akan
menjunjung tinggi kebenaran).
d. Cerita rakyat: kajeun ajur tutumpuran, manan hirup
nandangan kahinaan (lebih baik hancur lebur daripada hidup
dalam kehinaan).
e. Novel: dipangaoskeun ku nu manis, lagu mesir lagam
cianjuran (didendangkan bacaan oleh orang yang manis,
lagunya ala Mesir, nadanya cianjuran).