Posyandu didefinisikan sebagai aktif jika memenuhi 5 kriteria: (1) melakukan kegiatan rutin minimal 8 kali per tahun, (2) memiliki minimal 5 orang kader, (3) 3 dari 4 layanan mencapai cakupan 50% selama 8 bulan, (4) memiliki alat pemantauan pertumbuhan, dan (5) mengembangkan kegiatan tambahan. Kabupaten/kota dinyatakan memiliki cukup Posyandu aktif jika persentasenya
Dokumen tersebut membahas tentang analisis masalah di bidang kesehatan masyarakat di suatu daerah. Beberapa masalah utama yang diidentifikasi adalah belum terbentuknya Desa Siaga, belum adanya kebijakan publik yang memadai di bidang kesehatan, dan jumlah tema pesan edukasi kesehatan ke masyarakat yang masih rendah. Dokumen ini kemudian menganalisis penyebab-penyebab masalah tersebut dengan menggunak
Dokumen tersebut membahas tentang Desa Siaga, yang merupakan desa dimana masyarakatnya memiliki sumber daya dan kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan secara mandiri. Dokumen ini menjelaskan tentang forum desa siaga, survei mandiri, musyawarah masyarakat desa, pembentukan unit kegiatan masyarakat berbasis masyarakat, serta tahapan pencapaian desa siaga.
Posyandu didefinisikan sebagai aktif jika memenuhi 5 kriteria: (1) melakukan kegiatan rutin minimal 8 kali per tahun, (2) memiliki minimal 5 orang kader, (3) 3 dari 4 layanan mencapai cakupan 50% selama 8 bulan, (4) memiliki alat pemantauan pertumbuhan, dan (5) mengembangkan kegiatan tambahan. Kabupaten/kota dinyatakan memiliki cukup Posyandu aktif jika persentasenya
Dokumen tersebut membahas tentang analisis masalah di bidang kesehatan masyarakat di suatu daerah. Beberapa masalah utama yang diidentifikasi adalah belum terbentuknya Desa Siaga, belum adanya kebijakan publik yang memadai di bidang kesehatan, dan jumlah tema pesan edukasi kesehatan ke masyarakat yang masih rendah. Dokumen ini kemudian menganalisis penyebab-penyebab masalah tersebut dengan menggunak
Dokumen tersebut membahas tentang Desa Siaga, yang merupakan desa dimana masyarakatnya memiliki sumber daya dan kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan secara mandiri. Dokumen ini menjelaskan tentang forum desa siaga, survei mandiri, musyawarah masyarakat desa, pembentukan unit kegiatan masyarakat berbasis masyarakat, serta tahapan pencapaian desa siaga.
BAB 4 Standar Akreditasi Puskesmas membahas program prioritas nasional yang meliputi 5 program yaitu: (1) pencegahan dan penurunan stunting, (2) penurunan angka kematian ibu dan bayi, (3) peningkatan cakupan dan mutu imunisasi, (4) program penanggulangan tuberkulosis, (5) pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya. Standar ini menjelaskan proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evalu
Kegiatan Orientasi Kader kesehatan sangat perlu dilakukan terlebih pada awal tahun sebelum action kegiatan dimulai, karena peranan kader dalam program kesehatan sangatlah besar dan membantu petugas kesehatan di wilayah kerja..
Dokumen tersebut membahas tentang siklus manajemen puskesmas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Pada tahap perencanaan, puskesmas menganalisis data kinerja, sumber daya, dan status kesehatan masyarakat untuk merumuskan rencana lima tahunan dan tahunan meliputi rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan."
Dokumen ini menjelaskan tentang identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program UKM di puskesmas. Langkah-langkah yang dijelaskan meliputi penentuan instrumen berupa kuesioner, pengumpulan data kebutuhan masyarakat, analisis data, pemaparan hasil temuan, pelaksanaan program berdasarkan hasil identifikasi, serta monitoring dan evaluasi. Tujuannya adalah mengetahui masalah dan sumber daya yang dibutuhkan masy
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Posyandu untuk mencapai target penurunan stunting dan AKI-AKB. Beberapa program yang dijelaskan adalah peningkatan cakupan imunisasi, pemberian makanan tambahan, edukasi gizi, serta transformasi layanan kesehatan ibu dan anak di Posyandu seperti kunjungan rumah dan kelas ibu hamil & balita. Data menunjukkan korelasi yang lemah ant
Lokakarya mini lintas sektor triwulan kedua memaparkan laporan kegiatan dan permasalahan yang dihadapi masing-masing sektor (pendidikan, kesehatan, pertahanan dan keamanan, agama) di wilayah Manipi serta rencana tindak lanjutnya. Sektor kesehatan antara lain membahas program imunisasi, gizi dan KIA, sementara sektor pendidikan membahas UKS di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas-tugas kader posyandu yang meliputi persiapan sebelum, pelaksanaan saat, dan evaluasi sesudah kegiatan posyandu, serta paket pelayanan minimal dan pilihan yang harus diselenggarakan kader.
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
Dokumen tersebut memberikan ringkasan strategi peningkatan program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Provinsi Jawa Barat untuk mencapai tujuan Jawa Barat sebagai juara. Ringkasan strateginya meliputi pelaksanaan kunjungan keluarga ke seluruh wilayah, integrasi program kesehatan, dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal kesehatan.
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN
PHBS INSTANSI KESEHATAN
PHBS INSTANSI PENDIDIKAN
PHBS TEMPAT KERJA
PHBS TEMPAT UMUM
PHBS RUMAH TANGGA
PERKEMBANGAN BALITA
TAMAN POSYANDU
DESA SIAGA
Dokumen tersebut merupakan standar operasional prosedur (SOP) dari kegiatan promosi kesehatan yang mencakup survei PHBS di berbagai institusi seperti rumah tangga, pendidikan, tempat kerja, dan tempat umum serta pembinaan dan pengembangan posyandu.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Bidan Kelurahan Sukolilo merangkum kegiatan yang dilakukan untuk program KIA-KB dan Gizi pada tahun 2013, yang meliputi kunjungan ke rumah ibu hamil, kelas ibu hamil, pelaksanaan posyandu, dan pelatihan pembuatan menu balita.
2. Program-program tersebut bertujuan meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil dan menurunkan angka balita gizi buruk di
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Puskesmas Tejoagung tahun 2020. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat hidup sehat dengan melakukan penyuluhan tentang gaya hidup sehat, pemeriksaan kesehatan, dan pembagian buah-buahan. Kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Januari
Dokumen tersebut membahas pentingnya kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan di desa, termasuk mencegah dan menangani berbagai masalah kesehatan secara mandiri. Untuk itu, dibentuk struktur organisasi Desa Siaga yang terdiri dari kelompok-kelompok seperti Dasolin, ambulan desa, dan donor darah untuk menunjang kemandirian masyarakat. Dana kesehatan mandiri dapat bersumber dari infak masyar
BAB 4 Standar Akreditasi Puskesmas membahas program prioritas nasional yang meliputi 5 program yaitu: (1) pencegahan dan penurunan stunting, (2) penurunan angka kematian ibu dan bayi, (3) peningkatan cakupan dan mutu imunisasi, (4) program penanggulangan tuberkulosis, (5) pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya. Standar ini menjelaskan proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evalu
Kegiatan Orientasi Kader kesehatan sangat perlu dilakukan terlebih pada awal tahun sebelum action kegiatan dimulai, karena peranan kader dalam program kesehatan sangatlah besar dan membantu petugas kesehatan di wilayah kerja..
Dokumen tersebut membahas tentang siklus manajemen puskesmas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Pada tahap perencanaan, puskesmas menganalisis data kinerja, sumber daya, dan status kesehatan masyarakat untuk merumuskan rencana lima tahunan dan tahunan meliputi rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan."
Dokumen ini menjelaskan tentang identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program UKM di puskesmas. Langkah-langkah yang dijelaskan meliputi penentuan instrumen berupa kuesioner, pengumpulan data kebutuhan masyarakat, analisis data, pemaparan hasil temuan, pelaksanaan program berdasarkan hasil identifikasi, serta monitoring dan evaluasi. Tujuannya adalah mengetahui masalah dan sumber daya yang dibutuhkan masy
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Posyandu untuk mencapai target penurunan stunting dan AKI-AKB. Beberapa program yang dijelaskan adalah peningkatan cakupan imunisasi, pemberian makanan tambahan, edukasi gizi, serta transformasi layanan kesehatan ibu dan anak di Posyandu seperti kunjungan rumah dan kelas ibu hamil & balita. Data menunjukkan korelasi yang lemah ant
Lokakarya mini lintas sektor triwulan kedua memaparkan laporan kegiatan dan permasalahan yang dihadapi masing-masing sektor (pendidikan, kesehatan, pertahanan dan keamanan, agama) di wilayah Manipi serta rencana tindak lanjutnya. Sektor kesehatan antara lain membahas program imunisasi, gizi dan KIA, sementara sektor pendidikan membahas UKS di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas-tugas kader posyandu yang meliputi persiapan sebelum, pelaksanaan saat, dan evaluasi sesudah kegiatan posyandu, serta paket pelayanan minimal dan pilihan yang harus diselenggarakan kader.
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
Dokumen tersebut memberikan ringkasan strategi peningkatan program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Provinsi Jawa Barat untuk mencapai tujuan Jawa Barat sebagai juara. Ringkasan strateginya meliputi pelaksanaan kunjungan keluarga ke seluruh wilayah, integrasi program kesehatan, dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal kesehatan.
KUMPULAN FORM PROMOSI KESEHATAN
PHBS INSTANSI KESEHATAN
PHBS INSTANSI PENDIDIKAN
PHBS TEMPAT KERJA
PHBS TEMPAT UMUM
PHBS RUMAH TANGGA
PERKEMBANGAN BALITA
TAMAN POSYANDU
DESA SIAGA
Dokumen tersebut merupakan standar operasional prosedur (SOP) dari kegiatan promosi kesehatan yang mencakup survei PHBS di berbagai institusi seperti rumah tangga, pendidikan, tempat kerja, dan tempat umum serta pembinaan dan pengembangan posyandu.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Bidan Kelurahan Sukolilo merangkum kegiatan yang dilakukan untuk program KIA-KB dan Gizi pada tahun 2013, yang meliputi kunjungan ke rumah ibu hamil, kelas ibu hamil, pelaksanaan posyandu, dan pelatihan pembuatan menu balita.
2. Program-program tersebut bertujuan meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil dan menurunkan angka balita gizi buruk di
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Puskesmas Tejoagung tahun 2020. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat hidup sehat dengan melakukan penyuluhan tentang gaya hidup sehat, pemeriksaan kesehatan, dan pembagian buah-buahan. Kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Januari
Dokumen tersebut membahas pentingnya kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan di desa, termasuk mencegah dan menangani berbagai masalah kesehatan secara mandiri. Untuk itu, dibentuk struktur organisasi Desa Siaga yang terdiri dari kelompok-kelompok seperti Dasolin, ambulan desa, dan donor darah untuk menunjang kemandirian masyarakat. Dana kesehatan mandiri dapat bersumber dari infak masyar
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah. Tujuannya mendukung pencapaian tujuan kesehatan nasional yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat masyarakat. Puskesmas melaksanakan upaya kesehatan wajib seperti promosi kesehatan, lingkungan, ibu dan anak, gizi
PHBS adalah perilaku kesehatan yang dilakukan secara sadar oleh masyarakat untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga serta berperan aktif dalam kesehatan masyarakat. Tujuan PHBS antara lain meningkatkan persalinan oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif, pemantauan berat badan balita, mencuci tangan dengan sabun, menggunakan air bersih dan jamban sehat, serta mengendalikan nyamuk
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip operasional Posyandu selama masa adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19, yang mencakup penerapan protokol kesehatan 3M, optimalisasi teknologi untuk konsultasi jarak jauh, memprioritaskan kegiatan mandiri menggunakan buku KIA, serta hanya melayani petugas dan pengunjung yang sehat.
10 program pokok pkk hakekatnya merupakan kebutuhan dasar manusianasuka cantong
10 Program Pokok PKK meliputi penghayatan Pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan, pendidikan, kesehatan, koperasi, lingkungan hidup, dan perencanaan keluarga. Program-program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang sehat.
Posyandu bertujuan menurunkan AKB/AKI, membudayakan NKKBS, dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan kesehatan untuk keluarga sejahtera. Posyandu dilaksanakan sebulan sekali dengan sistem 5 meja dan menargetkan bayi, balita, ibu hamil dan menyusui, serta WUS dan PUS.
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan kesehatan di desa, konsep Desa Siaga Aktif, dan delapan indikator untuk menilai apakah suatu desa telah memenuhi kriteria Desa Siaga Aktif.
Dokumen tersebut membahas tentang indikator-indikator kesehatan rumah tangga dan desa sehat yang mencakup PHBS, gizi, kebersihan lingkungan, dan partisipasi masyarakat dalam berbagai gerakan kesehatan seperti pengelolaan sampah, jamban sehat, dan PHBS. Dokumen tersebut juga menjelaskan peranan kader kesehatan dalam meningkatkan kapasitas masyarakat untuk hidup sehat.
Dokumen tersebut memberikan panduan pelaksanaan posyandu prima di tingkat desa/kelurahan dan posyandu di tingkat dusun/rt/rw. Termasuk didalamnya adalah organisasi posyandu, mekanisme kerja, tugas bidang kesehatan, dan paket pelayanan kesehatan yang meliputi ibu hamil, balita, remaja, dewasa produktif, dan lansia.
Dokumen tersebut membahas tentang Posyandu sebagai upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi ibu, bayi dan anak balita melalui peran penting kader dalam menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara teratur."
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
2. Survey Mawas Diri (SMD) adalah
kegiatan pegenalan, pegumpulan,
dann pengkajian masalah kesehatan
oleh sekelompok masyarakat
setempat dibawah bimbingan
petugas kesehatan di desa/bidan
desa.
3. Adapun Tujuan Survey Mawas Diri (SMD)
adalah sebagai berikut :
1. Masyarakat mengenal, mengumpulkan data,
mengkaji masalah kesehatan yang ada di
desa dalam rangka menyiapkan desa siaga
2. Timbulnya kesadaran masyarakat untuk
mengetahui masalah kesehatan dan potensi
yang ada didesanya yang dapat digunakan
untuk mengatasi per.masalahan kesehatan.
4. NO NAMA DESA JUMLAH KK
1 DURIAN 163
2 IPILO 306
3 MOOTILANGO 249
4 MOLOGGOTA 427
5 BOHUSAMI 159
6 GENTUMA 254
7 KETAPANG 316
8 PASALAE 474
9 NANATI JAYA 364
10 DUMOLODO 360
11 LANGGKE 160
TOTAL 3232
5. Sampel yang di ambil yaitu 10 % dari
jumlah KK yang ada di desa.
NO NAMA DESA POPULASI JUMLAH SAMPEL
1 DURIAN 163 16
2 IPILO 306 36
3 MOOTILANGO 249 24
4 MOLOGGOTA 427 42
5 BOHUSAMI 159 16
6 GENTUMA 254 25
7 KETAPANG 316 32
8 PASALAE 474 47
9 NANATI JAYA 364 36
10 DUMOLODO 360 36
11 LANGGKE 160 16
6. Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) adalah pertemuan
perwakilan warga desa beserta
tokoh mayarakatnya dan para
petugas untuk membahas hasil
survey mawas diri (SMD) dan
merencanakan penanggulangan
masalah kesehatan yang diperoleh
dari hasil survey mawas diri.
7. Adapun Tujuan dilaksanakannya
Musyawarah Masyarakat Desa adalah sebagai
berikut :
1. Masyarakat mengenal masalah kesehatan
diwilayahnya
2. Masyarakat bersepakat untuk
menanggulangi masalah kesehatan melalui
pelaksanaan Desa Siaga dan Poskesdes
3. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk
menanggulangi masalah kesehatan,
melaksanakan desa siaga dan poskesdes.
8. 1. Buang Air Besar (BAB) Masih banyak
Di sungai
2. Penampungan Air Terbuka
3. Buang sampah masih sembarangan
4. Pemberian Asi Esklusif
9. 1. Menjalin Kerja sama dengan Pihak PDAM
2. Sumur harus diberikan kaforit tiap bulan
3. Pembenahan tempat sampah
4. Pembuatan Baliho tentang pentingnya ASI
Esklusif
10. 1. Masih banyak masyarakat yang Buang Air
Besar (BAB)
2. Kepemilikan tempat sampah
3. Vektor disekitar rumah
4. Asi esklusif
5. Masih ada persalinan di rumah
11. 1. Akan diusulkan tahun ini pembuatan
jamban di setiap dusun
2. Pengadaan tempat pembuangan sampah
(TPS) masing2 1 disetiap dusun
3. Kerja bakti
4. Pembuatan baliho bahaya persalinan di
rumah
5. Pembuatan baliho tentang pentingnya
pemberian asi esklusif
12. 1. Pemberian ASI esklusif
2. Masih banyak lansia memeriksakan
kesehatan hanya kalau perlu/kalau sakit
saja.
3. Kebiasaan Merokok
4. Pemanfaatan halaman
13. 1. Pendampingan terhadap ibu menyusui
(BUSUY), & penyuluhan tentang pentingnya
ASI Esklusif
2. PROLANIS diadakan 1 bulan sekali di desa
3. Media/Spanduk tentang bahaya merokok, &
penyuluhan kesehatan
4. Sosialisasi & pendampingan
14. 1. Kurangnya Kepemilikan TPS (Tempat
Pembuangan Sampah)
2. Kurangnya pemberian ASI Esklusif
3. Kurangnya kesadaran Lansia Memeriksakan
Kesehatan mereka
4. Kebiasaan merokok masih tinggi dikalangan
pria.
15. 1. Masyarakat berkomitmen akan membuat
tempat sampah & melakukan penyuluhan
tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS)
2. Penyuluhan ASI Esklusif
3. Penyuluhan & Kegiatan PROLANIS disetiap
desa 1 bulan sekali
4. Penyuluhan tentang bahaya merokok
16. 1. Kurangnya kepemilikan Tempat
Pembuangan Sampah (TPS)
2. Vektor disekitar Rumah
3. ASI Esklusif
4. Masih Kurangnya Lansia Memeriksakan
Kesehatannya..
5. Kebiasaan Merokok
17. 1. Pengadaan Tempat Pembuangan Sampah
(TPS)
2. Pembagian Kelambu, & kerja bakti
3. Penyuluhan tentang meneteki yang baik
4. Kegiatan PROLANIS di setiap desa sebulan
sekali
5. Penyuluhan tentang bahaya merokok
terhadap kesehatan
18. 1. Kurangnya kesadaran lansia memeriksakan
kesehatannya
2. Pemberian ASI Esklusiff
3. Kepemilikan Tempat Pembuangan Sampah
(TPS)
4. Vektor disekitar rumah
5. Kebiasaan Merokok
19. 1. Kegiatan PROLANIS diadakan dikantor desa
masing-masing sebulan sekali
2. Pengadaan Tempat Pembuangan Sampah
(TPS) disetiap dusun masing-masing 1 buah,
& sosialisasi disetiap sekolah di wilayah
desa gentuma tentang dampak lingkungan
yang kotor
3. Pengadaan baliho/spanduk tentang
pentingnya ASI Esklusif
4. Melaksanakan kerja bakti di setiap dusun
5. Pengadaan baliho/spanduk tentang bahaya
merokok bagi kesehatan
20. 1. Kurangnya Kepemilikan Tempat Peembuangan
Sampah (TPS)
2. Vektor disekitar rmh
3. Pemberian ASI Esklusif
4. Kebiasaan Merokok
21. 1. Pembuatan Tempat Pembuangan Sampah (TPS)
yang disisipkan Musrembang untuk masuk
dianggaran dana desa
2. Kerja bakti disetiap dusun masing-masing
3. Pengadaan baliho/spanduk tentang pentingnya
ASI Eskluusif
4. Komitmen untuk mengurangi kebiasaan merokok
dan pengadaan baliho/spanduk tentang bahaya
merokok bagi kesehatan
22. 1. Masih kurangnya kepemilikan tempat
sampah dan masih banyak masyarakat
buang sampah sembarangan dipesisir pantai
2. Vektor disekitar rmh
3. Pemberian ASI Esklusif
23. 1. Pengadaan TPS (Tempat Pembuangan
Sampah) dipesisir pantai
2. Pengadaan kelambu
3. Pengadaan baliho tentang penting ASI
Esklusif
24. 1. Masih kurang kepemilikan (TPS) Tempat
Pembuangan Sampah)
2. Vektor disekitar Rumah
3. Pemberian ASI Esklusif
4. Kebiasaan merokok
25. 1. Pengadaan TPS (tempat pembuangan sampah)
disetiap rumah masing-masing
2. kerja bakti seminggu sekali
3. Pendampingan ASI Esklusif oleh kader. Jika
didapati tdk memberikan ASI akan dilaporkan
kpda kepala desa.
4. Pengadaan baliho tentang bahaya merokok
bagi kesehatan & penyuluhan kesehatan.
26. 1. Kepemilikan TPS (tempat pembuangan
sampah)
2. Vektor disekitar rmh, paling banyak
masyarakat mengeluh terhadap nyamuk.
3. Pemberian ASI Esklusif
4. Kebiasaan merokok
27. 1. Pengadaan TPS (Tempat Pembuangan
Sampah) disetiap dusun masing-masing 1
2. Kerja bakti
3. Pengadaan baliho/spanduk tentang
pentingnya ASI Esklusif
4. Pengadaan baliho/spanduk tentang bahaya
merokok bagi kesehatan.
28. 1. Masih kurangnya kepemilikan TPS (Tempat
Pembuangan Sampah)
2. Pemberian ASI Esklusif
3. Pemeriksaan Kesehatan Lansia
29. 1. Pengadaan TPS (tempat pembuangan
sampah) disetiap rumah masing-masing
2. Pengadaan baliho/spanduk tentang manfaat
ASI Esklusif.
3. Kegiatan PROLANIS diadakan satu kali dgn
kegiatan Posyaandu