BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
Power_Point_Bagaimana_Islam_Menghadapi_T.pptx
1. Dosen Pengampu: Dr. Nur Asikin, SHI., MH
“Islam Dalam Menghadapi
Tantangan Modernisasi”
2. Materi
Sifat-sifat
dasar Sinus
dan Cosinus
Islam Dalam Menghadapi Tantangan Modernisasi
Memahami Konsep Islam Tentang Iptek, Ekonomi, Politik, Sosial-Budaya Dan Pendidikan
Diperlukannya Prespektif Islam Dalam Implementasi Iptek, Ekonomi, Politik, Sosial-
Budayadan Pendidikan
Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Dan Filosofis Tentang Konsep Islam
Mengenai Iptek, Politik Sosial-Budaya Dan Pendidikan
Membangun Argumen Tentang Kompatibel Islam Dan Tantangan Modernisasi
Esensi Dan Urgensi Kontekstualisasi Pemahaman Islam Dalam Menghadapi Tantangan
Modernisasi
1
2
3
4
5
6
3. Islam Dalam Menghadapi Tantangan
Modernisasi
Masyarakat harus memilih mana yang dianggap
manfaat dan mana yang dianggap mudarat. Jadi
tetap saja ada yang manfaat dan ada yang
mudarat, contohnya dari budaya barat yang kita
lihat sekarang. Oleh karena itu, maka umat Islam
harus cerdas mengambil sikap di tengah
modernisasi yang tidak bisa dilawan. Masyarakat
Islam harus menjadi modern tetapi harus tetap
berada di dalam koridor ajaran Islam yang selalu
mengagungkan terhadap penetapan norma-
norma yang selalu berguna bagi umat manusia.
4. Memahami Konsep Islam tentang IPTEK,
Ekonomi, Politik, Sosial-Budaya dan Pendidikan
Jika suatu bangsa itu menguasai iptek, maka bangsa
tersebut dikategorikan sebagai bangsa yang maju.
Sebaliknya, jika suatu bangsa itu tertinggal dalam
penguasaan iptek, maka bangsa itu dipandang
sebagai bangsa yang belum maju atau biasa disebut
bangsa tertinggal atau disebut bangsa berkembang.
1. Bidang Seni
Seni merupakan ekspresi kesucian hati. Seni itu
indah dan keindahan adalah sifat Tuhan.
Dalam dunia modern, Seni dapat menjadi pisau
bermata dua bila di satu sisi dapat menjadi
pencerah jiwa manusia dalam kehidupan dan di
5. Memahami Konsep Islam tentang IPTEK,
Ekonomi, Politik, Sosial-Budaya dan Pendidikan
2. Bidang Ekonomi
Menurut AM Saefudin (1997) ada enam pokok prekonomian, yaitu:
a. Barang dan jasa yang di produksi.
b. Sistem produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan barang dan
jasa tersebut.
c. Sistem distribusi yang berlaku diantara para pelaku ekonomi.
d. Efesiensi dalam menggunakan faktor- faktor produksi.
e. Antisipasi terhadap fluktuasi pasar mulai dari inflasi, resesi, depresi, dan
lain- lain.
f. Ikhtiar manajemen produksi dan distribusi agar efesien.
Ekonomi konvensional berprinsip “berkorban sekecil-kecilnya untuk mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya”. Dalam islam, ekonomi ialah berkorban secara
tidak kikir dan tidak boros dalam rangka mendapatkan keuntungan yang layak.
Kekuatan ekonomi sangat berpengaruh terhadap eksistensi dan wibawa suatu
bangsa.
6. Memahami Konsep Islam tentang IPTEK,
Ekonomi, Politik, Sosial-Budaya dan Pendidikan
3. Bidang Politik
Politik dalam Islam disebut siyāsah, merupakan bagian
integral (tak terpisahkan) dari fikih Islam. Salah satu
objek kajian fikih Islam adalah siyāsah atau disebut fikih
politik. Fikih politik secara global membahas masalah-
masalah :
a. Siyāsah dusturiyah (hukum tata negara).
b. Siyāsah dauliyyah (hukum politik yang mengatur
hubungan internasional).
c. Siyāsah māliyah (hukum politik yang mengatur
keuangan negara).
7. Memahami Konsep Islam tentang IPTEK,
Ekonomi, Politik, Sosial-Budaya dan Pendidikan
4. Bidang Pendidikan
Tujuan pendidikan dalam Islam adalah merealisasikan
ubudiah kepada Allah baik secara individu maupun
masyarakat dan mengimplementasikan khilafah dalam
kehidupan untuk kemajuan umat manusia.
Menurut An-Nahlawi, Islam mengemukakan tiga
metode yaitu:
a.Paedagogis psikologis
b.Saling menasihati antar-individu dan masyarakat
c. Menggunakan jalur kekuasaan
Tujuan pendidikan dikatakan berhasil manakala proses
pendidikan dilakukan dengan cara yang benar secara
8. Diperlukannya Prespektif Islam dalam Implementasi
IPTEK, Ekonomi, Politik, Sosial-Budayadan
Pendidikan
Dalam kacamata Islam sumber ilmu itu terbagi dua yaitu:
1. Ayat qur`aniyah
2. Ayat kauniah
Dalam bidang ekonomi juga terdapat riba yang harus di
perhatikan oleh masyarakat islam. Seorang pakar ekonomi
islam yaitu Syafi’i Antonio menjelaskan jenis- jenis riba,
yaitu:
1. Riba qardh
2. Riba Jāhiliyah
3. Riba Nasī`ah
4. Riba dalam nasī`ah
Dalam masalah politik, NKRI menjamin penduduknya untuk
9. Diperlukannya Prespektif Islam dalam Implementasi
IPTEK, Ekonomi, Politik, Sosial-Budayadan
Pendidikan
Kekuasaan harus diraih dengan berbagai cara, tetapi tidak
menghalalkan segala cara yang diharamkan. Kehidupan
demokrasi akan terasa menjadi berkah dan mendatangkan
kemaslahatan bagi segenap rakyat jika dibingkai dengan
nilai-nilai keilahian. Demokrasi akan menjadi bencana
manakala para pelakunya menjauhkan diri dari nilai-nilai
Ilahi.
Nilai-nilai Ilahiah yang terkandung dalam fikih siyāsah
antara lain:
1. Al-Amānah
2. Al-Adalah
3. Al-Hurriyyah
4. Al-Musāwāh
10. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, dan Filosofis tentang
Konsep Islam mengenai IPTEK, Politik Sosial-Budaya dan
Pendidikan
Secara historis, dunia Islam unggul dalam Iptek. Yaitu
pada masa keemasan Islam, dunia Islam menjadi sangat
kuat secara politik dan ekonomi yang didasari
penguasaan terhadap Iptek secara sempurna dimana
terjadi pada masa kekuasaan Dinasti Umayyah yang
berpusat di Damaskus, Syria serta zaman kekuasaan
Dinasti Abbasiyyah yang berpusat di Baghdad, Irak.
Secara teologis, Allah telah menetapkan bahwa yang
akan mendapat kemajuan pada masa depan adalah
bangsa yang menguasai ilmu pengetahuan yang dilandasi
dengan iman dimana Umat Islam makmur secara materi
dan rohani, juga makmur dalam keadilan dan adil dalam
kemakmuran.
11. Membangun Argumen tentang Kompatibel Islam dan
Tantangan Modernisasi
Modern adalah perubahan sikap dan pandangan
dari tradisional ke rasional, dari primordial ke logis
dan nalar. Terdapat beberapa karakteristik dalam
ajaran islam, yaitu:
1. Rasional
2. Sesuai dengan Fitrah Manusia
3. Tidak Mengandung Kesulitan
4. Tidak mengandung banyak Taklif
5. Bertahap
12. Esensi dan Urgensi Kontekstualisasi Pemahaman
Islam dalam Menghadapi Tantangan Modernisasi
Modernisasi telah mengubah pola pikir, pola
pergaulan, dan pola kehidupan secara masif. Dalam
proses modernisasi ini, sering kali kaum buruh menjadi
lemah ketika berhadapan dengan kaum pemodal.
Industrialisasi membuka lapangan kerja bagi
masyarakat yang memiliki kualifikasi pedidikan yang
memadai, tetapi juga menyingkirkan sebagian
masyarakat yang minus pendidikan.
Perilaku keagamaan masyarakat, yang semula
menganggap bahwa silaturahmi penting dan harus
bertatap muka, bersua bertemu, dan berhadapan secara
fisik, berubah menjadi silaturahmi cukup hanya melalui
mendengar suara lewat telepon, sms, facebook, atau
13. Esensi dan Urgensi Kontekstualisasi Pemahaman
Islam dalam Menghadapi Tantangan Modernisasi
Islam dipahami secara rasional tidak sekedar dogma.
Menurut Kuntowijoyo, ada lima program reinterpretasi
untuk memerankan kembali misi rasional dan empiris
Islam yang bisa dilaksanakan saat ini dalam rangka
menghadapi modernisasi.
1.Perlunya dikembangkan penafsiran sosial struktural
2.Mengubah cara berpikir subjektif ke cara berpikir
objektif
3.Mengubah islam yang normatif menjadi teoretis
4.Mengubah pemahaman yang ahistoris menjadi
historis
5.Merumuskan formulasi-formulasi wahyu yang
15. Islam Dalam Menghadapi Tantangan Modernisasi
Memahami Konsep Islam Tentang Iptek, Ekonomi, Politik, Sosial-Budaya Dan Pendidikan
Diperlukannya Prespektif Islam Dalam Implementasi Iptek, Ekonomi, Politik, Sosial-
Budayadan Pendidikan
Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Dan Filosofis Tentang Konsep Islam
Mengenai Iptek, Politik Sosial-Budaya Dan Pendidikan
Membangun Argumen Tentang Kompatibel Islam Dan Tantangan Modernisasi
Esensi Dan Urgensi Kontekstualisasi Pemahaman Islam Dalam Menghadapi Tantangan
Modernisasi