2. Pneumonia infeksi masyarakat & RS.
WHO (1999) kematian tertinggi akibat penyakit infeksi di
dunia adalah infeksi saluran nafas akut : pneumonia
dan influenza.
SKRT Depkes(2001): infeksi saluran nafas bawah urutan
ke-2 penyebab kematian di Indonesia
3. SMF Paru RS Persahabatan (2001)
58% pasien rawat jalan kasus infeksi 11,6% non
tuberkulosis. 58,8% pasien rawat inap kasus infeksi
14,6% non tuberkulosis.
Di RSUP H Adam Malik 53,8% kasus infeksi 28,6%
non tuberkulosis.
4. Piopneumotoraks : udara dengan nanah/pus secara
bersamaan di dalam rongga toraks
Dapat berasal :
• Infeksinya mo yang membentuk gas
• robekan septik jaringan paru/esofagus ke rongga pleura
• abses subpleura / fistula bronkopleura
Jenis kuman yang sering Stafilokokus aureus, Klebsiela sp,
Mikobakterium tuberkulosis, jamur dll.
5. Etiologi piopneumotoraks
• Paru pneumonia, abses paru, adanya fistula
bronkopleura, bronkiektasis, tuberkulosis paru,
dan aktinomikosis paru
• Luar paru trauma toraks, pembedahan toraks,
torakosentesis pada efusi pleura, abses
subphrenik dan abses hati amuba, infeksi
sekunder dari hidropneumotoraks.
7. Riwayat Penyakit
Tn. N, 29 tahun, masuk 2 Mei 2011
Sesak nafas 2 minggu, sesak secara tiba-tiba setelah os
batuk-batuk; memberat jika menarik nafas, Riwayat nafas
berbunyi tidak dijumpai.
Batuk 3 minggu, berdahak kuning kehijauan, dalam 1
minggu ini frekwensi batuk bertambah dan dahak
berwarna kecoklatan, Bau dijumpai
Demam 3 minggu, awalnya tinggi, menggigil (+), demam
berlangsung terus tidak terlalu tinggi dan demam turun
dengan penurun panas.
Penurunan nafsu makan dijumpai dalam 3 minggu ini
disertai riwayat penurunan berat badan ± 2 kg dalam 3
minggu ini
8. Pekerjaan pedagang keliling & tidak dapat bekerja
dalam 2 mgg ini. Sebelumnya os berobat ke petugas
kesehatan setempat & kemudian dirujuk diagnosa
Hidropneumotoraks.
Riwayat OAT (Rifampicin, INH, Pirazinamid, dan
Etambutol) dijumpai (des 2009) berdasar klinis, 6 bulan
teratur & berhenti karena merasa sembuh.
RPT: TB Paru
RPO: OAT (R/H/Z/E) selama 6 bulan.
9. Status present
Sens : CM
TD : 140/90 mmHg
HR : 128x/1’
RR : 32x/1’
Temp : 37,6⁰C
Dispnoe : Dijumpai
KU/KP/KG : Sedang/ Berat/ Baik
TB = 173 cm BB = 52 Kg
10. Status Lokalisata
Kepala : Mata : Anemia tidak dijumpai, Ikterus tidak dijumpai
Leher : Pembesaran KGB tidak dijumpai
Toraks :
Inspeksi : Asimetris, ketinggalan bernapas dada kanan
Palpasi : Stem fremitus kanan<kiri, kesan ka melemah.
Perkusi : Hipersonor pada lapangan atas sampai dengan
tengah paru kanan. Beda pada lapangan paru
kanan
Auskultasi : Suara pernapasan: menghilang lapangan paru
kanan.
12. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto toraks PA
tanggal 02-05-2011
Kesan :
Konsolidasi homogen
dengan air fluid level di
lapangan bawah paru
kanan dan daerah
hiperlusen,
abronchovaskuler,
lapangan atas-tengah
paru kanan.
18. FOLLOW UP
Tgl Hari Vital sign Keluhan Fisik diagnostik Setting Jumlah Produksi Undulasi bubble
wsd cairan cairan,warna (cm)
dalam ,bau(cc/24 jam)
botol
(cc)
3/5/2 I Sens: CM; TD : Nyeri dada TORAKS Mesin 1800cc 1300cc, merah >10cm (+) saat
011 100/70mmHg; tempat pasif kecoklatan keruh, batuk
HR:22x/1’; pemasangan Inspeksi:Asimetris,ketinggalan Bau (+)
RR:20x/1’; Temp: WSD bernapas dada kanan
36,6oC Palpasi: Stem fremitus
Batuk
berdahak kanan<kiri, kesan kanan
melemah.
Perkusi: Hipersonor pada
lapangan atas sampai dengan
tengah paru kanan, Beda lapangan
bawah paru kanan
Auskultasi:SP: melemah lapangan
paru kanan
Foto toraks Kesimpulan Diagnosa Terapi Rencana pemeriksaan
- Paru belum Pyopneumotorak O2 4-5 L / I Foto toraks post
kembang s dekstra ec susp pemasangan WSD (selang
sempurna TB IVFDNaCl0,9% 20gtt/1’ dada tidak diklem)
Inj. Cefotaxim 1gr/8 jam
Inf.Metronidazole500mg / 8 jam
Inj. Gentamisin80mg / 12 jam
Inj. Tramadol 1 amp / 8 jam
Codein Tab 3 x 10 mg
19. Tgl Hari Vital sign Keluhan Fisik diagnostik Setting Jumlah cairan dalam Produksi Undulasi bubble
wsd botol (cc) cairan,wa (cm)
rna
,bau(cc/2
4 jam)
4/5/2 2 Sens: CM Nyeri TORAKS Aktif tek 1300cc 800cc, >10cm (-)
011 dada -10 bau,keruh, ganti merah
TD : tempat Inspeksi:Asimetris,ketinggala cmH2O cairan 500 cc kecoklata
100/70mmHg pemasan n bernapas dada kanan n keruh,
HR:88x/1’ gan WSD Palpasi: Stem fremitus Bau (+)
Batuk kanan<kiri, kesan kanan
RR:20x/1’ melemah.
dahak
Temp: 36,4oC berkuran Perkusi: Hipersonor pada
g lapangan atas sampai dengan
tengah paru kanan, Beda
lapangan bawah paru kanan
Auskultasi:SP:melemah
lapangan paru kanan
Foto toraks Kesimpulan Diagnosa Terapi Planning
--------------------------- --- Paru belum Pyopneumotoraks O2 4-5 L / I; IVFDNaCl0,9% 20gtt/1’ Manuver : tiup balon
kembang dextra ec susp TB
sempurna Inj. Cefotaxim 1gr/8 jam Foto toraks lateral kanan (Selang
dada tidak diklem)
Inf.Metronidazole 500mg / 8 jam
Inj. Gentamisin 80mg / 12 jam
Inj. Tramadol 1 amp / 8 jam
Codein Tab 3 x 10 mg
20. Tgl Hari Vital sign Keluhan Fisik diagnostik Setting Jumlah cairan Produksi Undulasi bubble
wsd dalam botol (cc) cairan,w (cm)
arna
,bau(cc/
24 jam)
5/5/2 3 Sens: CM Nyeri TORAKS Mesin 700cc 200cc, 4 cm (-)
011 dada aktif serous
TD : tempat Inspeksi:Asimetris,ketingga tekanan agak
100/70mmHg pemasan lan bernapas dada kanan -10 keruh
HR:104x/1’ gan Palpasi :Stem fremitus cmH2O keruh,
WSD kanan<kiri, kesan kanan Bau (+)
RR:22x/1’ melemah. ↓
Temp: 36,7oC Perkusi: Sonor pada kedua
paru, Beda lapangan bawah
paru kanan
Auskultasi:SP: vesikuler;
ST (-)
Foto toraks Kesimpu Diagnosa Terapi Planning
lan
Paru Piopneumotoraks O2 4-5 L / I Manuver: tiup balon
belum dekstra ec susp
kemban TB IVFDNaCl0,9% 20gtt/1’ Foto toraks PA ulang, (Selang
g dada di klem)
Inj. Cefotaxim 1gr/8 jam
sempurn
a Inf.Metronidazole500mg / 8 jam
Inj. Gentamisin 80mg / 12 jam
Inj. Tramadol 1 amp / 8 jam
Codein Tab 3 x 10 mg
21. Analisa kimiawi cairan pleura (4-5-2011)
Warna : coklat Total protein : 4,2 gr/dL
LDH : 29415 U/l Glukosa : 23 mg/dL
PH : 6,5 Jumlah sel : 31125/mm3
Hitung jenis : PMN sel : 95%
MN sel : 5%
Mikrobiologi sputum (4-5-2011)
Direct smear : dijumpai bakteri batang Gram (-), Tidak dijumpai struktur jamur,
BTA 3X: -/-/-
Kultur Sputum : dijumpai Acinobacter sp. Sensitive terhadap : Amikasin,
ciprofloxacin, cotrimoxazole, levofloxacin, meropenem, netilmicin,
piperacillin.
Mikrobiologi cairan pleura (4-5-2011)
Direct smear : Tidak dijumpai stuktur bakteri & jamur, BTA : (-)
Kultur cairan pleura : Tidak ada pertumbuhan bakteri
Hasil pemeriksaan sitologi cairan pleura (5-5-201)
Makroskopis : diterima cairan dengan volume 12 cc
Mikroskopis : Smear sel-sel limfosit dan darah merah dengan satu-dua mesotel
Kesan : inflammatory smear
22. Tgl Ha Vital sign kelu Fisik diagnostik Setting wsd Jumlah Produksi Undulasi bubble
ri han cairan cairan,warna (cm)
dalam botol ,bau(cc/24 jam)
(cc)
6/5/ 4 Sens: CM TD : Nye TORAKS Mesin aktif 800cc 100cc, serous Bau 1 cm (-)
2011 100/60mmHg ri tekanan -10 (-)
HR:92x/1’RR:20x/ dada Inspeksi:simetris cmH2O
1’Temp: 36,4oC tem Palpasi :Stem fremitus
pat kanan<kiri, kesan kanan
pem bawah melemah.
asan
gan Perkusi: Sonor pada
WS kedua paru, Beda
D lapangan bawah paru
kanan
Auskultasi:SP: vesikuler;
ST (-)
Foto toraks Kesimpu Diagnosa Terapi Rencana pemeriksaan
lan
Paru Hidropneumotoraks O2 4-5 L / I Manuver di hentikan
kemban dextra ec susp TB
g IVFDNaCl0,9% 20gtt/1’ Mantoux test
Inj. Cefotaxim 1gr/8 jam
Inf.Metronidazole500mg / 8 jam
Inj. Gentamicin 80mg / 12 jam
Inj. Tramadol 1 amp (k/p)
Codein Tab 3 x 10 mg
23. Tgl Hari Vital sign keluhan Fisik diagnostik Setting wsd Jumlah cairan Produksi Undulasi Bubble
dalam botol cairan,warna (cm)
(cc) ,bau(cc/24 jam)
7/5/2 5 Sens: CM TD : Nyeri TORAKS Mesin aktif 1050cc 250cc, serous 1 cm (-)
011 100/60mmHg dada tekanan -10 Bau (-)
HR:72x/1’RR:20 tempat Inspeksi:simetris cmH2O
x/1’Temp: pemasa Palpasi: Stem fremitus
36,2oC ngan kanan<kiri, kesan kanan
WSD bawah melemah.
Perkusi: Sonor pada kedua
paru, Beda lapangan
bawah paru kanan
Auskultasi:SP: vesikuler;
ST (-)
Foto toraks Kesimp Diagnosa Terapi Rencana pemeriksaan
ulan
-- Paru Hidropneumothor O2 4-5 L / i Mantoux test H-I
kemban aks dextra ec susp
g TB IVFDNaCl0,9% 20gtt/1’ Hasil Lab (7/5/2011):
Inj. Cefotaxim 1gr/8 jam Total protein : 5,8g/dl
Inf.Metronidazole500mg / 8 jam Albumin : 2,1 g/dl
Inj. Gentamicin80mg / 12 jam Globulin : 3,7 g/dl
Inj. Tramadol 1 amp (k/p)
Codein Tab 3 x 10 mg
24. Tgl Hari Vital sign keluhan Fisik diagnostik Setting wsd Jumlah cairan Produksi Undulasi Bubble
dalam botol cairan,warna (cm)
(cc) ,bau(cc/24 jam)
8/5/2 6 Sens: CM TD : Nyeri TORAKS Mesin aktif 1600cc 450cc, serous 1 cm (-)
011 100/70mmHg dada tekanan -10 Bau (-)
HR:84x/1’RR:20 tempat Inspeksi:simetris cmH2O
x/1’Temp: pemasa Palpasi: Stem fremitus
36,7oC ngan kanan<kiri, kesan kanan
WSD bawah melemah.
Perkusi: Sonor pada kedua
paru, Beda lapangan
bawah paru kanan
Auskultasi:SP: vesikuler;
ST (-)
Foto toraks Kesimp Diagnosa Terapi Rencana pemeriksaan
ulan
-- Paru Hidropneumothor O2 4-5 L / i Mantoux test H-II
kemban aks dextra ec susp
g TB IVFDNaCl0,9% 20gtt/1’
Albumin 20% 10 gtt/1’
Inj. Cefotaxim 1gr/8 jam
Inf.Metronidazole500mg / 8 jam
Inj. Gentamicin80mg / 12 jam
Inj. Tramadol 1 amp (k/p)
codein Tab 3 x 10 mg
25. Tgl Hari Vital sign keluhan Fisik diagnostik Setting wsd Jumlah Produksi Undulasi Bubble
cairan cairan,warna (cm)
dalam ,bau(cc/24 jam)
botol (cc)
9/5/2 7 Sens: CM TD : Nyeri TORAKS Mesin aktif 1800cc 200cc, serous Bau 1/2 cm (-)
011 100/70mmHg dada tekanan -10 bau(+) (-)
HR:72x/1’ tempat Inspeksi:simetris cmH2O ganti
RR:20x/1’Temp: pemasa Palpasi: Stem fremitus cairan
36,3oC ngan kanan<kiri, kesan kanan 500 cc
WSD bawah melemah.
Perkusi: Sonor pada kedua
paru, Beda lapangan
bawah paru kanan
Auskultasi:SP: vesikuler;
ST (-)
Foto toraks Kesimp Diagnosa Terapi Rencana pemeriksaan
ulan
-- Paru Hidropneumothor O2 4-5 L / I Mantoux test H-III
kemban aks dextra ec
g Pneumonia IVFD NaCl 0,9% 20gtt/1’ 0 mm x 0 mm
Albumin 20 % 10gtt/1’
Inj. Cefotaxim 1gr/8 jam
Inf.Metronidazole500mg / 8 jam
Inj. Gentamicin80mg / 12 jam
Inj. Tramadol 1 amp (k/p)
Codein Tab 3 x 10 mg
26. Tgl Hari Vital sign keluhan Fisik diagnostik Setting wsd Jumlah Produksi cairan,warna Undulasi Bubble
cairan ,bau(cc/24 jam) (cm)
dalam
botol
(cc)
10 8 Sens: CM TD : Nyeri TORAKS Mesin aktif 700cc 200cc, serous Bau (-) 1/2 cm (-)
100/70mmHg dada tekanan -10
/ HR:72x/1’RR:20 tempat Inspeksi:simetris cmH2O
5/20 x/1’Temp: pemasa
11 Palpasi: Stem fremitus
36,3oC ngan kanan<kiri, kesan kanan
WSD bawah melemah.
Perkusi: Sonor pada kedua
paru, Beda lapangan
bawah paru kanan
Auskultasi:SP: vesikuler;
ST (-)
Foto toraks Kesimp Diagnosa Therapi Rencana pemeriksaan
ulan
-- Paru Hidropneumothor O2 4-5 L / I --
kemban aks dextra ec
g pneumonia IVFDNaCl0,9% 20gtt/1’
Inj. Cefotaxim 1gr/8 jam
Inf.Metronidazole500mg / 8 jam
Inj. Gentamicin80mg / 12 jam
Tramadol tab 3x 50mg
Codein Tab 3 x 10 mg
27. Tgl Hari Vital sign keluha Fisik diagnostik Setting wsd Jumlah Produksi Undulasi Bubble
n cairan cairan,warna (cm)
dalam botol ,bau(cc/24 jam)
(cc)
11/5 9 Sens: CM TD : Nyeri TORAKS Mesin aktif 750cc 50cc, serous Bau 1/2 cm (-)
/201 100/80mmHg dada tekanan -10 (-)
1 HR:86x/1’RR:20 tempat Inspeksi:simetris cmH2O
x/1’Temp: 36,5 C pemasa Palpasi: Stem fremitus
o
ngan kanan<kiri, kesan kanan
WSD bawah melemah.
Perkusi: Sonor pada kedua
paru, Beda lapangan
bawah paru kanan
Auskultasi:SP: vesikuler;
ST (-)
Foto toraks Kesim Diagnosa Terapi Planning
pulan
-- Paru Hidropneumothor O2 4-5 L / I Foto toraks PA ( selang dada di klem)
kemba aks dextra ec
ng pneumonia IVFDNaCl0,9% 20gtt/1’
Inj. Cefotaxim 1gr/8 jam
Inf.Metronidazole500mg / 8 jam
Inj. Gentamicin80mg / 12 jam
Tramadol tab 3x50mg
Codein Tab 3 x 10 mg
28. Tgl Hari Vital sign keluhan Fisik diagnostik Setting wsd Jumlah cairan Produksi Undulasi Bubble
dalam botol cairan,warna (cm)
(cc) ,bau(cc/24 jam)
12/5/ 10 Sens: CM TD : Nyeri TORAKS Mesin aktif 900cc 150cc, serous 1/2 cm (-)
2011 110/90mmHg dada tekanan -10 Bau (-)
HR:76x/1’RR:20 tempat Inspeksi:simetris cmH2O
x/1’Temp: pemasa Palpasi: Stem fremitus
36,8oC ngan kanan<kiri, kesan kanan
WSD bawah melemah.
Perkusi: Sonor pada kedua
paru, Beda lapangan
bawah paru kanan
Auskultasi:SP: vesikuler;
ST (-)
Foto toraks Kesimp Diagnosa Terapi Rencana pemeriksaan
ulan
Paru Hidropneumothor O2 4-5 L / I
kemban aks dextra ec
g pneumonia IVFDNaCl0,9% 20gtt/1’
Inj. Cefotaxim 1gr/8 jam
Inf.Metronidazole500mg / 8 jam
Inj. Gentamicin80mg / 12 jam
Tramadol tab 3x50 mg
Codein Tab 3 x 10 mg
29. Tgl Hari Vital sign keluhan Fisik diagnostik Setting wsd Jumlah cairan Produksi Undulasi Bubble
dalam botol cairan,warna (cm)
(cc) ,bau(cc/24 jam)
13/5/ 11 Sens: CM TD : Nyeri TORAKS Mesin aktif 1100cc bau 150cc, serous 1/2 cm (-)
2011 110/70mmHg dada tekanan -10 ganti cairan Bau (-)
HR:76x/1’RR:20 tempat Inspeksi:simetris cmH2O 500 cc
x/1’Temp: pemasa Palpasi: Stem fremitus
36,7oC ngan kanan<kiri, kesan kanan
WSD bawah melemah.
Perkusi: Sonor pada kedua
paru, Beda lapangan
bawah paru kanan
Auskultasi:SP: vesikuler;
ST (-)
Foto toraks Kesimp Diagnosa Terapi Rencana pemeriksaan
ulan
-- Paru Hidropneumothor O2 4-5 L / I
kemban aks dextra ec
g pneumonia IVFDNaCl0,9% 20gtt/1’
Inj. Cefotaxim 1gr/8 jam
Inf.Metronidazole500mg / 8 jam
Inj. Gentamicin80mg / 12 jam
Tramadol tab 3x50 mg
Codein Tab 3 x 10 mg
32. Tgl Hari Vital sign keluhan Fisik diagnostic Setting wsd Jumlah Produksi Undulasi Bubble
cairan cairan,warna (cm)
dalam ,bau(cc/24 jam)
botol (cc)
14/5/ 12 Sens: CM TD : Nyeri TORAKS Mesin aktif 600cc 100cc, serous Bau 1/2 cm (-)
2011 110/90mmHg dada tekanan -10 (-)
HR:76x/1’RR:20 tempat Inspeksi:simetris cmH2O
x/1’Temp: pemasa Palpasi: Stem fremitus
36,3oC ngan kanan<kiri, kesan kanan
WSD bawah melemah.
Perkusi: Sonor pada kedua
paru, Beda lapangan
bawah paru kanan
Auskultasi:SP: vesikuler;
ST (-)
Foto toraks Kesimp Diagnosa Terapi Rencana pemeriksaan
ulan
-- Paru Hidropneumothor O2 4-5 L / I
kemban aks dextra ec
g pneumonia IVFDNaCl0,9% 20gtt/1’
Inj. Cefotaxim 1gr/8 jam
Inf.Metronidazole500mg / 8 jam
Inj. Gentamicin80mg / 12 jam
Tramadol tab 3x50 mg
Codein Tab 3 x 10 mg
33. Tgl Hari Vital sign keluhan Fisik diagnostik Setting wsd Jumlah cairan Produksi Undulasi Bubble
dalam botol cairan,warna (cm)
(cc) ,bau(cc/24 jam)
15/5/ 13 Sens: CM TD : Nyeri TORAKS Mesin aktif 600cc 0cc, serous Bau 1/2 cm (-)
2011 100/70mmHg dada tekanan -10 (-)
HR:76x/1’RR:20 tempat Inspeksi:simetris cmH2O
x/1’Temp: pemasa Palpasi: Stem fremitus
36,4oC ngan kanan<kiri, kesan kanan
WSD bawah melemah.
Perkusi: Sonor pada kedua
paru, Beda lapangan
bawah paru kanan
Auskultasi:SP: vesikuler;
ST (-)
Foto toraks Kesimp Diagnosa Terapi Rencana pemeriksaan
ulan
Paru Hidropneumothor O2 4-5 L / I
kemban aks dextra ec
g pneumonia IVFDNaCl0,9% 20gtt/1’
Inj. Cefotaxim 1gr/8 jam
Inf.Metronidazole500mg / 8 jam
Inj. Gentamicin80mg / 12 jam
Tramadol tab 3x 50 mg
Codein Tab 3 x 10 mg
34. Tgl Hari Vital sign keluhan Fisik diagnostik Setting wsd Jumlah Produksi Undulasi Bubble
cairan cairan,warna (cm)
dalam ,bau(cc/24 jam)
botol (cc)
16/5/ 14 Sens: CM TD : Nyeri TORAKS Mesin aktif 650cc 50cc, serous Bau (-) 1/2 cm (-)
2011 100/60mmHg dada tekanan -10
HR:72x/1’RR:20 tempat Inspeksi:simetris cmH2O
x/1’Temp: pemasa Palpasi: Stem fremitus
36,4oC ngan kanan<kiri, kesan kanan
WSD bawah melemah.
Perkusi: Sonor pada kedua
paru, Beda lapangan
bawah paru kanan
Auskultasi:SP: vesikuler;
ST (-)
Foto toraks Kesimp Diagnosa Terapi Rencana pemeriksaan
ulan
Paru Hidropneumothor O2 4-5 L / I
kemban aks dextra ec
g pneumonia IVFDNaCl0,9% 20gtt/1’
Inj. Cefotaxim 1gr/8 jam
Inf.Metronidazole500mg / 8 jam
Inj. Gentamicin80mg / 12 jam
Tramadol 50 mg (k/p)
Codein Tab 3 x 10 mg
35. Tgl Hari Vital sign keluhan Fisik diagnostic Setting wsd Jumlah cairan Produksi Undulasi Bubble
dalam botol cairan,warna (cm)
(cc) ,bau(cc/24 jam)
17/5/ 15 Sens: CM TD : Nyeri TORAKS Mesin aktif 700cc 50cc, serous 1/2 cm (-)
2011 100/70mmHg dada tekanan -10 bau(+) ganti Bau (-)
HR:86x/1’RR:20 tempat Inspeksi:simetris cmH2O cairan 500
x/1’Temp: pemasa Palpasi: Stem fremitus cc
36,2oC ngan kanan<kiri, kesan kanan
WSD bawah melemah.
Perkusi: Sonor pada kedua
paru, Beda lapangan
bawah paru kanan
Auskultasi:SP: vesikuler;
ST (-)
Foto toraks Kesimp Diagnosa Terapi Rencana pemeriksaan
ulan
Paru Hidropneumothor O2 4-5 L / I
kemban aks dextra ec
g pneumonia IVFDNaCl0,9% 20gtt/1’
Inj. Cefotaxim 1gr/8 jam
Inf.Metronidazole500mg / 8 jam
Inj. Gentamicin80mg / 12 jam
Tramadol tab 50mg(k/p)
Codein Tab 3 x 10 mg
36. Tgl Hari Vital sign keluhan Fisik diagnostic Setting wsd Jumlah cairan Produksi Undulasi Bubble
dalam botol cairan,warna (cm)
(cc) ,bau(cc/24 jam)
18/5/ 16 Sens: CM TD : Nyeri TORAKS Mesin aktif 550cc 50cc, serous 1/2 cm (-)
2011 120/80mmHg dada tekanan -10 Bau (-)
HR:86x/1’RR:20 tempat Inspeksi:simetris cmH2O
x/1’Temp: pemasa Palpasi: Stem fremitus
36,2oC ngan kanan<kiri, kesan kanan
WSD bawah melemah.
Perkusi: Sonor pada kedua
paru, Beda lapangan
bawah paru kanan
Auskultasi:SP: vesikuler;
ST (-)
Foto toraks Kesimp Diagnosa Terapi Rencana pemeriksaan
ulan
-- Paru Hidropneumothor O2 4-5 L / I --
kemban aks dextra ec
g pneumonia IVFDNaCl0,9% 20gtt/1’
Inj. Cefotaxim 1gr/8 jam
Inf.Metronidazole500mg / 8 jam
Inj. Gentamicin80mg / 12 jam
Tramadol tab 50 mg(k/p)
Codein Tab 3 x 10 mg
38. PH : 7.460 7.35- 7.45
PCO2 : 35.8 mmHg 38-42
mmHg
PO2 : 109.6 mmHg 85-100
mmHg
Biknat : 26.0 22-26
BE : 1.2 (-2) –(+2)
Sat O2 : 98.5 (95-100)
Elektrolit
Natrium : 123 mEq/L
(135/155mEq/L)
Kalium : 4.2 mEq/L (3.6-5.5
mEq/L)
Klorida : 97 mEq/L (96- 106
mEq/L) USG toraks (19-5-2011)
Hasil
Transversal view pada linea axillaris posterior ICR VI dextra : tampak
penebalan pleura visceral (hiperechoid) dengan ketebalan pleural space 4,22
cm
Transhepatic view : Tampak diatas diapragma gambaran hiperechoid yang
diffuse
Hasil pemeriksaan : efusi pleura dextra yang disertai organisasi
39. Tgl Hari Vital sign keluhan Fisik diagnostik Setting wsd Jumlah cairan Produksi Undulasi bubble
dalam botol cairan,warna (cm)
(cc) ,bau(cc/24 jam)
19/5/ 17 Sens: CM TD : Nyeri TORAKS Mesin aktif 650cc 100cc, serous 1/2 cm (-)
2011 120/80mmHg dada tekanan -10 Bau (-)
HR:72x/1’RR:20 tempat Inspeksi:simetris cmH2O
x/1’Temp: pemasa Palpasi: Stem fremitus
36,4oC ngan kanan<kiri, kesan kanan
WSD bawah melemah.
Perkusi: Sonor pada kedua
paru, Beda lapangan
bawah paru kanan
Auskultasi:SP: vesikuler;
ST (-)
Foto toraks Kesimp Diagnosa Terapi Rencana pemeriksaan
ulan
Paru Hidropneumothor O2 4-5 L / I
kemban aks dextra ec
g pneumonia IVFDNaCl0,9% 20gtt/1’
Inj. Cefotaxim 1gr/8 jam
Inf.Metronidazole500mg / 8 jam
Inj. Gentamicin80mg / 12 jam
Tramadol tab 50 mg(k/p)
Codein Tab 3 x 10 mg
40. Tgl Hari Vital sign keluhan Fisik diagnostik Setting wsd Jumlah Produksi Undulasi Bubble
cairan cairan,warna (cm)
dalam ,bau(cc/24 jam)
botol (cc)
20/5/ 18 Sens: CM TD : Nyeri TORAKS Mesin aktif 700cc 50cc, serous Bau (-) < 1/2 cm (-)
2011 110/70mmHg dada tekanan -10
HR:86x/1’RR:20 tempat Inspeksi:simetris cmH2O
x/1’Temp: pemasa Palpasi: Stem fremitus
36,1oC ngan kanan<kiri, kesan kanan
WSD bawah melemah.
Perkusi: Sonor pada kedua
paru, Beda lapangan
bawah paru kanan
Auskultasi:SP: vesikuler;
ST (-)
Foto toraks Kesimp Diagnosa Terapi Rencana pemeriksaan
ulan
Paru Hidropneumothor O2 4-5 L / I Pull Out WSD
kemban aks dextra ec
g pneumonia IVFDNaCl0,9% 20gtt/1’
Inj. Cefotaxim 1gr/8 jam
Inf.Metronidazole500mg / 8 jam
Inj. Gentamicin80mg / 12 jam
Tramadol tab 50mg (k/p)
Codein Tab 3 x 10 mg
41. Tanggal 21 mei 2011 pasien pulang dan diberi antibiotik levofloxacin
1x500mg, metronidazol 3x500mg. Pada 27 mei 2011 pasien datang berobat
jalan dengan KU yang baik dan dilakukan kontrol foto toraks
27-5-2011
Kesan perselubungan dilapangan bawah paru kanan, dibandingkan dengan
serial foto sebelumnya kesan perbaikan.
Pengobatan antobiotik levofloxacin dan metronidazol diteruskan
43. Efusi parapneumonia penyebab paling umum dari efusi
pleura eksudatif akibat pneumonia, jika tidak diobati
dengan tepat empiema
Gambaran klinis demam tinggi (90%), menggigil (60%),
nyeri pleura (80%), batuk dengan sputum kental (90%)
kadang ada bercak darah, sesak napas dan lemah.
Biasanya terdapat leukositosis, terkadang leukosit normal
atau leukopenia. Pada sputum dapat dijumpai leukosit
PMN dan basil batang Gram negatif yang berpasangan,
tebal, pendek, dan berkapsul.
44. Pada penderita mengalami demam tinggi, menggigil,
sesak napas dan batuk dengan sputum kental warna
kuning kehijauan, ditemukan leukositosis dan pada
pemeriksaan sputum ditemukan basil Gram negatif
dan tidak ditemukan kuman BTA dan jamur
Foto toraks awal masuk rumah sakit: gambaran
hiperlusen, abronchovascular, di lapangan paru
kanan disertai adanya gambaran air-fluid level pada
lapangan bawah paru kanan.
Setelah dilakukan punksi pada sela iga IV-V linea mid
axillaris kanan, didapatkan tekanan positif, adanya
udara dan cairan pus warna kuning kehijauan keruh.
45. Menurut kriteria empiema: cairan efusi purulen
dengan jumlah sel > 15.000/mm3, pH <7,10
dan kadar LDH> 1.000 IU / L atau Kadar
glukosa <40 mg / dL
Dari analisa cairan pleura pasien: warna coklat,
total protein 4,2 gr/dL, LDH 29415 U/l,
Glukosa 23 mg/dL, PH 6,5, Jumlah sel
31125/mm3, hitung jenis PMN sel 95%, MN sel
5%
46. Pengobatan pneumonia dilakukan secara
empiris berdasarkan pola kuman
Kultur hari & penyebab hanya ditemukan
pada 50% kasus
Empiema disebabkan oleh bakteri anaerob;
aerob, dan campuran anaerob dan aerob.
Pada 20% kasus empiema tidak ditemukan
adanya bakteri pada cairan pleura
47. Borge dkk 91% pasien pneumonia dengan HIV
(+) empiema; 83% bakteri dalam cairan
pleura; 31,5% adalah bakteri anaerob dan
68,4% adalah aerob
Infeksi bakteri tunggal 52%, infeksi campuran
48% kasus.
Mikroorganisme: 36% basil Gram negatif dan
23% Staphylococcus aureus
48. Gram positif sering ditemukan
Staphylococcus aureus pada pasien pascaoperasi
atau empiema karena pneumonia nosokomial
atau penderita dengan penurunan daya tahan
tubuh.
Gram negatif dapat ditemukan pada infeksi bakteri
aerobik pleura (Escherichia coli, Pseudomonas
spp, Haemophilus influenzae,dan Klebsiella
spp);Bakteri ini dapat tumbuh bersama
bercampur dengan bakteri Gram negatif lainnya
atau dengan bakteri anaerob
50. Pada pasien ini pemeriksaan sputum dijumpai
bakteri Gram negatif; kultur dijumpai
Acinobacter sp. yang sensitif terhadap : amikasin,
ciprofloxacin, cotrimoxazole, levofloxacin,
meropenem, netilmicin, piperacillin.
Pada pemeriksaan cairan pleura tidak ditemui
adanya bakteri baik pada pemeriksaan langsung
maupun pada kulturnya
Pasien mendapat antibiotik cefotaxim, gentamisin
dan metronidazol; dan setelah berobat jalan
mendapatkan levofloxacin dan metronidazol;
yang secara klinis terdapat perbaikan.
51. Penatalaksanaan empiema drainase pus,
pengembangan paru, dan pemberian antibiotik
Indikasi pemasangan selang dada pada infeksi pleura :
• Cairan pleura keruh/purulen
• Adanya mikroorganisme pada cairan pleura
• PH cairan pleura < 7,2
• Penderita pleuropneumonia yang mengalami
perburukan setelah mendapat terapi antibiotik.
• Penderita efusi pleura terlokalisir yang telah dipasang
selang dada sebelumnya.
• Penderita efusi pleura non-purulen yang luas.
52. American College of Chest Physicians mengklasifikasikan infeksi pleura dan
merekomendasikan pemasangan selang dada seperti pada tabel di bawah ini;
Effusion Stage Pleural Space Features Bacteriology Pleural Fluid Thoracente
Chemistry sis/Drainag
e
I (uncomplicated Minimal, free-flowing Culture and Gram pH unknown No/No
Parapneumonic effusion stain
(<10mm on lateral decubitus) results unknown
II (uncomplicated Small-to-moderate free- Negative culture pH ≥ 7.20 or Yes/No
parapneumonic) flowing and glucose
effusion (>10 mm and less Gram stain ≥60 mg/dL
than
one-half hemithorax)
III (complicated Large, free-flowing effusion Positive culture or pH <7.20 or Yes/Yes
parapneumonic) (one-half Gram stain glucose
hemithorax or greater); <60 mg/dL
loculated
effusion; effusion with
thickened parietal pleura
IV (empyema) Pus Tests not Yes/Yes
indicated
53. Pada pasien didapati cairan pus, PH cairan pleura
6,5, kadar glukosa cairan pleura 23mg/dL dan foto
toraks: daerah hiperlusen pada lap paru kanan atas
sampai tengah yang menandakan kolapsnya paru.
Pasien dilakukan pemasangan selang dada dan
antibiotik adekuat perbaikan (klinis dan
radiologis) dan selang dada di lepas dengan adanya
squele berupa penebalan pleura pada daerah
bawah paru kanan.
54. KESIMPULAN
Dilaporkan seorang laki-laki, 29 tahun, dengan keluhan
sesak nafas dialami 2 minggu, awalnya timbul sesak
tiba-tiba setelah os batuk-batuk. Sesak nafas
memberat terutama jika menarik nafas.
Batuk 3 minggu , berdahak kuning kehijauan
Demam mulai 3 minggu lalu, awalnya demam tinggi,
menggigil dijumpai.
Pada darah:leukositosis & foto toraks gambaran
hiperlusen dengan air fluid level disertai gambaran
konsolidasi yang homogen dibawahnya
Proef punksi pleura didapati adanya udara dan cairan pus
dan dilakukan pemasangan selang dada untuk evakuasi
pus dan pengembangan paru.
55. Pada sputum BTA direct 3x -/-/-, dijumpai bakteri Gram
negatif dan dari kultur Acinobacter sp.; sensitif terhadap
amikasin, ciprofloxacin, cotrimoxazole, levofloxacin,
meropenem, netilmicin, piperacillin.
Hasil analisa cairan pleura terkesan suatu eksudat dengan
PMN 95% dan pemeriksaan mikrobiologi cairan pleura
pada pewarnaan langsung tidak ditemukan bakteri &
jamur, BTA (-), dan pada kulturnya tidak ada
pertumbuhan bakteri.
Pemeriksaan mantoux test menunjukkan indurasi 0x0 mm.
Pasien didiagnosa dengan piopneumotoraks akibat
pneumonia dan diberi antibiotik cefotaxim, gentamisin &
metronidazol.
56. Penatalaksanaan pada pasien menunjukkan
perkembangan yang baik sampai akhirnya
paru mengembang & terdapat penebalan
pleura namun selang dada dapat di lepas dan
pasien dapat berobat jalan
Pada pemeriksaan kontrol ulang selanjutnya
pasien sudah dapat beraktifitas normal seperti
biasa dan antibiotik diberikan secara oral.