2. Subsistem pelayanan kesehatan
Teori subsistem pelayanan kesehatan
Pengertian pelayanan kesehatan
Batasan dan jenis pelayanan
Syarat pokok pelayanan kesehatan
Masalah pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan menyeluruh dan terpadu
Stratifikasi pelayanan kesehatan
3. A. Teori Subsistem Pelayanan Kesehatan
Merupakan subsistem yang memberikan segala masukan untuk
berfungsinya sebuah system, seperti system pelayanan kesehatan, maka
masukan dapat berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan , sarana
kesehatan, dan lain lain.
1) Input
Suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah sebuah masukan untuk
menjadikan sebuah hasil yang diharapkan dari system tersebut,
sebagaimana contoh dalam system pelayanan kesehatan, maka yang
dimaksud proses adalah berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan.
2) Proses
Hasil yang diperoleh dari sebuah proses, dalam system pelayanan
kesehatan hasilnya dapat berupa pelayanan kesehatan yang berkualitas,
efektif dan efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
sehingga pasien sembuh dan sehat secara optimal.
3) Output
4. Lanjutan.....
Merupakan akibat yang dihasilkan sebuah hasil dari system, yang terjadi relative lama waktunya.
Setelah hasil dicapai, sebagaimana dalam system pelayanan kesehatan, maka dampaknya akan
menjadikan masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan dan kematian karena pelayanan
terjangkau oleh masyarakat.
4) Dampak
Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini terjadi dari sebuah system
yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balik dalam system pelayanan
kesehatan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan yang juga dapat menjadikan input yang selalu
meningkat.
5) Umpan balik
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar system tetapi dapat mempengaruhi pelayanan
kesehatan sebagaimana dalam system kesehatan, lingkungan yang dimaksud dapat berupa
lingkungan geografis, atau situasi kondisi social yang ada di masyarakat seperti instusi dari luar
pelayanan kesehatan.
6) Lingkungan
5. B. Pengertian Pelayanan Kesehatan
pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan
utamanya adalah promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan),
preventif (pencegahan),kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan)
kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat, lingkungan.
Yang dimaksud sub sistem disini adalah sub sistem dalam pelayanan
kesehatan yaitu input , proses, output, dampak, umpan balik.
Subsistem pelayanan kesehatan adalah kesatuan yang utuh dan
terpadu terdiri dari berbagai upaya/kegiatan kesehatan yang
diselenggarakan suatu negara dalam memberikan pelayanan
kesehatan.
6. C. Batasan dan Jenis Pelayanan
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok ini ditandai dengan cara pengorganisasian yang
dapat bersifat sendiri atau bersama-sama dalam organisasi dengan tujuan utama untuk menyembuhkan
penyakit dan memulihkan kesehatan. Sasaran utama adalah perseorangan dan keluarga.
1) Pelayanan kedokteran
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok ini ditandai dengan carat pengorganisasian yang
umumnya secara bersama-sama dalam organisasi. Tujuan utama adalh memelihara dan peningkatan
kesehaan serta pencegahan penyakit. Sasaran utama: kelompok dan masyarakat.
2) Pelayanan kesehatan masyarakat.
Merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi dasar dan pelayanan rujukan. Dilakukan oleh
perawat dalam pelayanannya memiliki tugas diantaranya memberikan asuhan keperawatan keluarga,
komunitas dan pelayanan kesehatan dasar dan asuhan keperawatan umum pada pelayanan rujukan.
3) Pelayanan keperawatan.
7. D. Syarat Pokok
Pelayanan
Kesehatan
Artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan oleh masyarakat tidak sulit ditemukan,
serta keberadaanya dalam masyarakakt adalah
setiap saat yang dibutuhkan.
1. Tersedia dan
berkesinambungan
Artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan dan
kepercayaan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan adat
istiadat, kebudayaan, keyakinan dan kepercayaan masyarakat serta bersifat tidak
wajar, bukanlah suatu pelayanan kesehatan yang baik.
2. Dapat diterima dan wajar (acceptable dan
appropriate)
8. Lanjutan....
Pengertian keterjangkauan yang
dimaksud disini terutama dari sudut
biaya. Untuk dapat mewujudkan
keadaan yang seperti ini harus
dapat diupayakan biaya pelayanan
kesehatan tersebut sesuai dengan
kemampuan ekonomi masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang mahal
dank arena itu hanya mungkin di
nikmati oleh sebagian kecil
masyarakat saja, bukanlah
pelayanan kesehatan yang baik.
4. Mudah dijangkau
(affordable)
Pengertian ketercapaian yang
dimaksudkan disini terutama dari
sudut lokasi. Dengan demikian
untuk dapat mewujudkan pelayanan
kesehatan yang baik, maka
pengaturan distribusi sarana
kesehatan menjadi sangat penting.
Pelayanan kesehatan yang terlalu
terkonsentrasi di daerah perkotaan
saja, dan sementara itu tidak
ditemukan di daerah pedesaan,
bukanlah pelayanan kesehatan yang
baik.
3. Mudah dicapai
(accessible)
Pengertian mutu yang dimaksud
disini adalah yang menunjuk pada
tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan,
yang disatu pihak dapat memuaskan
para pemakai jasa pelayanan, dan di
pihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan
kode etik serta standar yang telah di
tetapkan.
5. Bermutu (quality)
9. E. Masalah Pelayanan Kesehatan
Timbulnya pengkotakan dalam pelayanan kesehatan erat hubungannya dengan munculnya
spesialisasi dan subspesialisasi dalam pelayanan kesehatan. Dampak negatif yang ditimbulkan
ialah menyulitkan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan, yang apabila berkelanjutan
pada gilirannya akan menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan.
1) Terkotak-kotaknya pelayanan kesehatan
(fragmented health services)
Perubahan ini muncul sebagai akibat telah terkotak-kotaknya pelayanan kesehtan, yang pengaruhnya terutama ditemukan
pada hubungan dokter pasien. Sebagai akibat munculnya spesialisasi dan subspesialisasi, menyebabkan perhatian
penyelenggara pelayanan kesehatan tidak dapat lagi diberikan secara menyeluruh. Perhatian tersebut hanya tertuju kepada
keluhan dana ataupun organ tubuh yang sakit saja. Perubahan sifat pelayanan kesehatan makin bertambah nyata, jika
diketahui bahwa pada saat ini telah banyak dipergunakan pula berbagai peralatan kedokteran canggih. Ketergantungan yang
kemudian muncul terhadap berbagai peralatan kedokteran canggih tersebut, dapat menimbulkan berbagai dampak negatif
yang merugikan, yakni makin regangnya hubungan antara dokter dengan pasien dan makin mahalnya biaya kesehatan
2) Berubahnya sifat pelayanan kesehatan
10. F. Pelayanan Kesehatan Menyeluruh dan Terpadu
Jika pelayanan kesehatan masih bersifat sederhana maka kehendak untuk mewujudkan pelayanan kesehatan
yang menyeluruh dan terpadu dilakukan melalui pendekatan institusi (institutional approach). Dalam arti
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilakukan dalam satu atap. Disini setiap bentuk dan jenis pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dikelolah dalam satu instuisi kesehatan saja.
1) Pendekatan institusi
Pengertian pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpadu ada dua macam. Pertama, pelayanan
kesehatan yang berhasil memadukan barbagai upaya kesehatan yang ada di masyarakat yakni, pelayanan
peningkatan dan pemeliharaan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan.
Suatu pelayanan kesehatan disebut sebagai pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpadu apabila
kelima jenis pelayanan ini diselenggarakan bersamaan. Kedua, pelayanan kesehatan yang menerapkan
pendekatan yang menyeluruh (holistic approach).
Secara umum upaya pendekatan yang dimaksud dapat dibedakan atas dua macam yakni:
Pengertian pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpadu yang diterapkan saat ini, adalah dalam arti sistem.
Di sini pelayanan kesehatan di bagi atas beberapa strata,untuk kemudian antara satu strata dengan strata lainnya,
diikat dalam satu mekanisme hubungan kerja, sehingga secara keseluruhan membentuk suatu kesatuan yang
terpadu.
2) Pendekatan sistem
11. G. Stratifikasi Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk
meningkatkan kesehatan mereka (promosi kesehatan). Yang dimaksud pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah
pelayanan kesehatan yang bersifat pokok (basic health services), yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar
masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pada umunya
pelayanan kesehatan tingkat pertama ini bersifat pelayanan rawat jalan (ambulatory/ out patient services). Bentuk
pelayanan ini di Indonesia adalah Puskesmas, Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, dan Balkesmas.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health services)
Yang dimaksud pelayanan kesehatan tingkat kedua adalah
pelayanan kesehatan yang lebih lanjut yang diperlukan oleh
kelompok masyarakat yang memerlukan rawat inap (in
patient services) yang sudah tidak dapat ditangani oleh
pelayanan kesehatan primer dan memerlukan tersedianya
tenaga-tenaga spesialis. Bentuk pelayanan ini misalnya
Rumah Sakit tipe C dan D.
Pelayanan kesehatan tingkat kedua
(secondary health services)
Yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan tingkat ketiga
adalah pelayanan kesehatan yang diperlukan oleh kelompok
masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat ditangani
oleh pelayanan kesehatan sekunder, bersifat lebih komplek
dan umumnya diselenggarakan oleh tenaga-tenaga
superspesialis. Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah
Rumah Sakit tipe A dan B (Azwar, 1996).
Pelayanan kesehatan tingkat ketiga
(tertiary health services)