SlideShare a Scribd company logo
Nama : Zulaikah
NPM : 1702111031
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Mata Kuliah : Komunikasi Politik
Semester : 6 (Enam)
Dosen : Iwan Setiawan, SE., M.I.Kom
KOMUNIKASI POLITIK
Petrus Kanisuis Ojong / Auw Jong Peng-Koen
RIWAYAT
Nama : Petrus Kanisius Ojong atau Auwjong Peng Koen
Lahir : Bukittinggi, 25 Juli 1920
 Merupakan salah satu pendiri surat kabar Kompas selain Jakob Oetama.
 Ayahnya, Auw Jong Pauw, sejak dini giat membisikkan kata hemat, disiplin, dan tekun kepadanya.
 Auw Jong Pauw awalnya petani di Pulau Quemoy (kini wilayah Taiwan) yang kemudian merantau ke
Sumatra Barat.
 Meski sudah menjadi juragan tembakau, trilogi hemat, disiplin, dan tekun tetap menjadi pedoman
hidupnya.
 Keluarga besar Jong Pauw (11 anak dari dua istri, istri pertama meninggal setelah melahirkan anak ke-7,
Ojong anak sulung dari istri kedua) yang menetap di Payakumbuh.
 Saat Ojong kecil, jumlah mobil di Payakumbuh tak sampai sepuluh, salah satunya milik ayahnya. Artinya,
mereka hidup berkecukupan.
PENDIDIKAN
Sekolah : Hollandsch Chineesche School (HCS) => sekolah dasar khusus warga Tionghoa di Payakumbuh
 Ojong dikenal sebagai anak yang disiplin dan serius.
 Pada masa itu, ia berkenalan dengan ajaran agama Katolik.
Beberapa waktu kemudian, ia masuk Katolik dan mendapat nama baptis Andreas.
 Ojong kemudian sempat pindah ke HCS Padang, lalu melanjutkan ke Hollandsche Chineesche Kweekschool.
 Di Hollandsche Chineesche Kweekschool (HCK) => sekolah guru), ia gemar membaca koran dan majalah yang
dilanggani perkumpulan penghuni asrama.
 Di sini Ojong mulai belajar menelaah cara penulisan dan penyajian gagasan.
 Di sekolah guru setingkat SLTA ini, Ojong terpilih sebagai ketua perkumpulan siswa.
Ia bertugas menyediakan bahan bacaan untuk anggota serta menyelenggarakan pesta malam Tahun
Baru Imlek dan piknik akhir tahun.
 Ojong kemudian meneruskan studinya di Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, dan lulus pada tahun 1951.
PENULIS
 Menulis ratusan artikel tentang Perang Dunia II, Petrus Kanisius Ojong tidak
menganggap dirinya sebagai sejarawan perang.
 Ojong yang pemerhati sejarah menuliskan kisah-kisah perang tersebut untuk
majalah mingguan Star Weekly yang juga turut dipimpinnya secara berseri.
 Setelah artikel terkumpul banyak, belakangan jadilah empat jilid buku soal
Perang Dunia II (tiga jilid Perang Eropa dan satu jilid Perang Pasifik) yang
banyak dibaca pecinta sejarah di Indonesia.
 Waktu Ojong tutup usia pada 31 Mei 1980, dirinya lebih dikenal sebagai
penerbit dan wiraswasta.
JURNALIS
 Setelah 1946, Ojong mulai terjun ke media. Orang yang menariknya hingga aktif di media adalah Khoe Woen
Sioe, yang juga memengaruhinya untuk menjadi sosial demokrat penganut Fabian Society.
 Ojong, yang lahir dari keluarga Tionghoa cukup tajir di Minang, memang berbakat kaya dan setelah tajir dia
berusaha menjadi bos media yang baik dalam menyejahterakan para karyawannya.
 Ojong Mula-mula jadi penulis lepas di majalah Star Weekly.
Memang seharusnya tidak sulit bagi seorang guru untuk menulis artikel populer di media. Kadang-kadang
tidak jauh beda dengan menyusun bahan mengajar di kelas.
 Di dunia media, Ojong akhirnya masuk ke redaksi.
 Tak hanya di Star Weekly, tapi juga di harian Keng Po.
Seperti dicatat Reni Nuryanti dalam Seabad Pers Kebangsaan (2007: 721).
 Di Star Weekly Ojong mengasuh rubrik bernama Gambang Kromong yang berisi sentilan kepada pemerintah.
Kedua media yang dibangunnya itu, pada 1961, diberedel pemerintah Sukarno.
 Di masa pasca-pemberedelan ini, PT Saka Widya berdiri dan Ojong jadi direkturnya.
 Saka Widya saat itu bergerak dalam bidang penerbitan buku.
KARIR
 Pada awalnya, PK Ojong bekerja sebagai guru di SD Budi Mulia di Mangga Besar Jakarta.
 Ojong mempelajari mengenai jurnalistik pada tahun 1946, ketika dia bergabung dengan Star Weekly, sebuah mahalan untuk
komunitas Tionghoa-Indonesia.
Dia memulai kariernya sebagai kontributor dan akhirnya menjadi redaktur pelaksana hingga Star Weekly dibubarkan
pemerintah karena ulasan luar negeri yang ditulis Ojong dinilai mengkritik kebijakan pemerintah.
 Antara tahun 1946-1951, Ojong merupakan anggota redaksi surat kabar harian Keng Po dan mingguan Star Weekly.
 Ojong juga dikenal sebagai tokoh di beberapa organisasi seperti anggota Badan Pimpinan Pusat Partai Katolik, bendahara
Pengurus Pusat Serikat Penerbit Surat Kabar, bendahara Yayasan Indonesia yang menerbitkan majalah kebudayaan Horison,
bendahara Lingkaran Seni Jakarta, anggota Dewan Kurator lembaga Bantuan Hukum/Lembaga Pembela Umum Jaya, Ketua
Dewan Pembina Yayasan Tarumanegara (penyelenggara Universitas Tarumanegara), dan koordinator Serikat Pers Katolik
Internasional wilayah Indonesia, serta pendiri dan direktur Kantor Berita Katolik Asia di Hongkong.
 Pada tahun 1963, Ojong bersama dengan Jakob Oetama mendirikan majalah Intisari, cikal bakal dari harian Kompas.
 Pada tahun 1965, mereka mendirikan harian Kompas yang menjadi harian nasional Indonesia hingga saat ini.
 Pada tahun 1970 hingga akhir hidupnya, PK Ojong merupakan pimpinan umum dari PT Gramedia yang bergerak di bidang
penerbitan.
 PK Ojong wafat pada 31 Mei 1980. Untuk mengenang jasanya, patung Ojong didirikan di halaman Bentara Budaya Jakarta,
suatu lembaga nirlaba yang bertujuan untuk pelestarian dan pengembangan seni budaya Indonesia.
INTISARI
 Saat PT Kinta dilanda kemunduran tahun 1963, Ojong dan Jakob Oetama menerbitkan
majalah yang diniatkan untuk membebaskan masyarakat dari keterkucilan informasi.
 Sejak awal 1960-an, Ojong dan Jakob keduanya sama-sama menjadi pengurus Ikatan
Sarjana Katolik Indonesia. Juga pernah sama-sama jadi guru dan punya minat besar
pada sejarah.
 Seperti Star Weekly, Intisari melibatkan banyak ahli.
Di antaranya ahli ekonomi Prof. Widjojo Nitisastro
Penulis masalah-masalah ekonomi terkenal Drs. Sanjoto Sastromihardjo
Sejarawan muda Nugroho Notosusanto.
 Saat itu, pergaulan Ojong sudah sangat luas. Dia berteman baik dengan Goenawan
Mohamad, Arief Budiman, Soe Hok Gie, dan Machfudi Mangkudilaga.
 Intisari terbit 17 Agustus 1963. Seperti Star Weekly, ia hitam-putih dan telanjang,
tanpa kulit muka. Ukurannya 14 X 17,5 cm, dengan tebal 128 halaman.
 Logo “Intisari” sama dengan logo rubrik senama yang diasuh Ojong di Star Weekly.
 Edisi perdana yang dicetak 10.000 eksemplar ternyata laris manis.
INTISARI & KOMPAS
 Kira-kira dua tahun umur Intisari, Ojong dan Jakob menerbitkan Harian Kompas.
 Saat itu, hubungan antara Intisari dan Kompas mirip-mirip Star Weekly dan Keng
Po. Saling membantu, berkantor sama, bahkan wartawannya pun merangkap.
 Setelah beberapa pengurus Yayasan Bentara Rakyat bertemu Bung Karno, beliau
mengusulkan nama “Kompas”.
 Pengurus yayasan – Ignatius Josef Kasimo (Ketua), Frans Seda (Wakil Ketua),
F.C. Palaunsuka (Penulis I), Jakob Oetama (Penulis II), dan Auwjong Peng Koen
(bendahara) – setuju.
 Mereka juga menyepakati sifat harian yang independen, menggali sumber berita
sendiri, serta mengimbangi secara aktif pengaruh komunis, dengan tetap
berpegang pada kebenaran, kecermatan sesuai profesi, dan moral pemberitaan.
 Sesuai sifat Ojong yang selalu merencanakan segala sesuatunya dengan cermat,
kelahiran Kompas disiapkan sematang mungkin.
TERBENTUKNYA KOMPAS
 Bermula dari gagasan Menteri Panglima Angkatan Darat (Menpangad) Letnan Jenderal Ahmad
Yani, seperti ditulis Mamak Sutamat dalam Kompas Menjadi Perkasa karena Kata (2012: 16-17),
suatu hari menghubungi Menteri Perkebunan Frans Seda, seorang Katolik.
 Yani memberi ide untuk membangun koran guna menandingi surat kabar Harian Rakjat (corong
PKI) yang oplahnya besar. Yani berharap ada media alternatif di kalangan Katolik.
 Frans Seda kemudian membahas ide Yani bersama tokoh Katolik Ignatius Josef Kasimo.
 Ojong dan Jakob Oetama akhirnya dipercaya Frans Seda untuk mengelola koran tandingan itu.
 Jajasan Bentara Rakjat kemudian didirikan pada awal 1965.
Semula koran itu hendak diberi nama Bentara Rakjat, namun Sukarno mengarahkan agar
dinamai Kompas.
TERBITNYA KOMPAS
 28 Juni 1965 terbit Kompas nomor percobaan yang pertama.
Setelah tiga hari berturut-turut berlabel percobaan, barulah Kompas yang sesungguhnya beredar.
Seperti di Intisari, karena alasan politis, nama Ojong tak dicantumkan di jajaran redaksi.
Intisari dan Kompas membuat Ojong bersemangat.
Pagi-pagi, sebelum pukul 06.30, dia sudah menjemput para karyawan dengan Opel Caravan.
Di perjalanan, Ojong biasa mengajak mereka mengobrol.
Pukul 07.00 Ojong sudah di kantor. “Jangan datang pukul sembilan, kalau ingin karyawan datang
pukul tujuh”, cetusnya.
 Tapi Kompas sendiri awalnya sering terlambat terbit hingga dijuluki komt pas morgen (besok baru datang).
 Ketika terjadi peristiwa G30S/PKI, Ojong dan Jakob harus mengambil keputusan di saat paling krusial.
Pelaku kudeta baru mengeluarkan ketentuan, setiap koran yang terbit harus menyatakan kesetiaan. “Jakob,
kita tidak akan melakukannya. Sama saja ditutup sekarang dan mungkin juga menderita sekarang atau
beberapa hari lagi,” tegas Ojong.
 Pilihan ini terbukti benar karena upaya PKI gagal total.
Tanggal 6 Oktober, semua koran yang tak pernah menyatakan setia pada upaya kup boleh terbit
kembali
 Tentu saja, dalam kondisi langka koran, Kompas mulai dilirik.
Beberapa hari kemudian, saat koran-koran mapan terbit kembali, banyak pembaca tetap membeli
Kompas, karena telanjur mencintai surat kabar yang baru mereka kenal ini.
BERSINGUNGGAN DENGAN POLITIK
 Sudah barang tentu garis politiknya sejalan dengan Angkatan Darat.
Setelah Sukarno tumbang dan Harian Rakjat lenyap, Kompas makin lama makin jadi salah satu koran
paling berpengaruh di awal Orde Baru, selain harian Angkatan Bersenjata tentunya.
Hingga kini, di bagian atas halaman muka Kompas, nama Jakob Oetama dan P.K. Ojong selalu ada.
 Setelah koran dan majalah mereka punya nama, bisnis Ojong dan Jakob merambah ke bidang percetakan
dengan berdirinya Gramedia Printing pada 1972. Mulanya percetakan ini ditujukan untuk mencetak terbitan
mereka sendiri.
 Setelah percetakan, akhirnya penerbit Gramedia pun lahir pada 1974.
 Media-media, perusahaan cetak, penerbitan, dan toko buku Gramedia nan masyhur milik kelompok usaha
Kompas Gramedia kemudian beranak-pinak dan makin besar.
 Meski sibuk memimpin perusahaan dan menjadi media mogul, Ojong tetap meluangkan waktunya untuk
menulis di rubrik "Kompasiana"
LARANGAN TERBIT
Kondisi memprihatinkan itu terjadi pada
awal-awal berdirinya, Harian Kompas beberapa kali dilarang terbit.
 Beberapa hari awal Oktober 1965, misalnya, pemerintah melarang
sejumlah koran di Jakarta, termasuk Kompas, untuk terbit atau
beredar.
Aparat keamanan mencegah informasi simpang siur setelah
peristiwa 30 September.
 Lalu, pada 20 Januari-5 Februari 1978, setelah pemberitaan demo
mahasiswa menentang pencalonan Soeharto sebagai presiden untuk
kali ketiga, Kompas bersama beberapa media juga dilarang terbit.
Setelah berhenti terbit selama dua pekan, koran ini
kembali menyapa pembaca.
AKHIR HAYAT OJONG
Ojong tidak pernah berambisi membuat korannya bertiras
paling tinggi. “Biar orang lain saja yang oplahnya paling besar.
Kita menjadi nomor dua terbesar saja,” katanya.
Menjelang akhir hayat, Ojong mulai sadar cara kerja orang lain
tak harus sama dengannya. Tak semua orang bisa bekerja
sepanjang hari tanpa berhenti sebentar pada saat-saat tertentu
untuk beroleh kesegaran baru. Tak heran, kematiannya 31 Mei
1980 terasa begitu “mudah”.
Begitu mendadak, tanpa didahului sakit yang menyiksa.
Barangkali memang cuma wartawan “lurus” yang bisa begini,
meninggal dengan benda kesayangan (buku) di sampingnya.
Judul : P. K. Ojong
Hidup Sederhana, Berpikir Mulia
Penulis : Helen Ishwara
Penerbit : Penerbit Buku Kompas
Terbit : 2001
Tebal : 330 Halaman
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PK Ojong

Tokoh Jurnalistik
Tokoh JurnalistikTokoh Jurnalistik
Tokoh Jurnalistik
mataharitimoer MT
 
Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)
Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)
Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)
Rohman Efendi
 
Sejarah sayutimelik-fransalexmendur
Sejarah sayutimelik-fransalexmendurSejarah sayutimelik-fransalexmendur
Sejarah sayutimelik-fransalexmendur
nurainiai
 
sjw kel-4.pptx
sjw kel-4.pptxsjw kel-4.pptx
sjw kel-4.pptx
pancaparhusip1
 
materi_kelas12 Sejarah_indonesia_bab_1.pptx
materi_kelas12 Sejarah_indonesia_bab_1.pptxmateri_kelas12 Sejarah_indonesia_bab_1.pptx
materi_kelas12 Sejarah_indonesia_bab_1.pptx
AnisMugni1
 
Kelompok andre
Kelompok andreKelompok andre
Kelompok andre
apotek agam farma
 
Ppt ti
Ppt tiPpt ti
Ppt ti
Novie Qodar
 
ppt biografi soekarno
ppt biografi soekarnoppt biografi soekarno
ppt biografi soekarno
Novie Qodar
 
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesiaIPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
WukirAsh
 
Belajar dari biografi
Belajar dari biografiBelajar dari biografi
Belajar dari biografi
PuspitaMandasari1
 
IPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
IPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptxIPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
IPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
AgnesViannisa
 
Biografi
BiografiBiografi
IPS Kelas III BAB 4 indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
IPS Kelas  III BAB 4  indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasiIPS Kelas  III BAB 4  indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
IPS Kelas III BAB 4 indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
YusupDodiPurwadi1
 
Peristiwa sekitar proklamasi dan proklamasi kemerdekaan
Peristiwa sekitar proklamasi dan proklamasi kemerdekaanPeristiwa sekitar proklamasi dan proklamasi kemerdekaan
Peristiwa sekitar proklamasi dan proklamasi kemerdekaan
Gungun Misbah Gunawan
 
belanda datang ke n usantara pada tahun 1598
belanda datang ke n usantara pada tahun 1598belanda datang ke n usantara pada tahun 1598
belanda datang ke n usantara pada tahun 1598
rahmatarifan1
 
Kelas_8_BAB_5_SUMPAH_PEMUDA_DALAM_BINGKA.pptx
Kelas_8_BAB_5_SUMPAH_PEMUDA_DALAM_BINGKA.pptxKelas_8_BAB_5_SUMPAH_PEMUDA_DALAM_BINGKA.pptx
Kelas_8_BAB_5_SUMPAH_PEMUDA_DALAM_BINGKA.pptx
Agustini44
 
Sejarah Kelas 12
Sejarah Kelas 12Sejarah Kelas 12
Sejarah Kelas 12
Novita Dwirosida
 

Similar to PK Ojong (20)

Tokoh Jurnalistik
Tokoh JurnalistikTokoh Jurnalistik
Tokoh Jurnalistik
 
Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)
Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)
Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)
 
Sejarah sayutimelik-fransalexmendur
Sejarah sayutimelik-fransalexmendurSejarah sayutimelik-fransalexmendur
Sejarah sayutimelik-fransalexmendur
 
sjw kel-4.pptx
sjw kel-4.pptxsjw kel-4.pptx
sjw kel-4.pptx
 
materi_kelas12 Sejarah_indonesia_bab_1.pptx
materi_kelas12 Sejarah_indonesia_bab_1.pptxmateri_kelas12 Sejarah_indonesia_bab_1.pptx
materi_kelas12 Sejarah_indonesia_bab_1.pptx
 
Kelompok andre
Kelompok andreKelompok andre
Kelompok andre
 
Ppt ti
Ppt tiPpt ti
Ppt ti
 
ppt biografi soekarno
ppt biografi soekarnoppt biografi soekarno
ppt biografi soekarno
 
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesiaIPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
 
Belajar dari biografi
Belajar dari biografiBelajar dari biografi
Belajar dari biografi
 
Melesa xii ips 4
Melesa xii ips 4Melesa xii ips 4
Melesa xii ips 4
 
IPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
IPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptxIPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
IPS Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Biografi
BiografiBiografi
Biografi
 
Melesa xii ips 4
Melesa xii ips 4Melesa xii ips 4
Melesa xii ips 4
 
IPS Kelas III BAB 4 indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
IPS Kelas  III BAB 4  indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasiIPS Kelas  III BAB 4  indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
IPS Kelas III BAB 4 indonesia dari masa kemerdekaan hingga reformasi
 
Peristiwa sekitar proklamasi dan proklamasi kemerdekaan
Peristiwa sekitar proklamasi dan proklamasi kemerdekaanPeristiwa sekitar proklamasi dan proklamasi kemerdekaan
Peristiwa sekitar proklamasi dan proklamasi kemerdekaan
 
Desi anita
Desi anitaDesi anita
Desi anita
 
belanda datang ke n usantara pada tahun 1598
belanda datang ke n usantara pada tahun 1598belanda datang ke n usantara pada tahun 1598
belanda datang ke n usantara pada tahun 1598
 
Kelas_8_BAB_5_SUMPAH_PEMUDA_DALAM_BINGKA.pptx
Kelas_8_BAB_5_SUMPAH_PEMUDA_DALAM_BINGKA.pptxKelas_8_BAB_5_SUMPAH_PEMUDA_DALAM_BINGKA.pptx
Kelas_8_BAB_5_SUMPAH_PEMUDA_DALAM_BINGKA.pptx
 
Sejarah Kelas 12
Sejarah Kelas 12Sejarah Kelas 12
Sejarah Kelas 12
 

More from iwan setiawan

Rebrandingvs Reposition
Rebrandingvs RepositionRebrandingvs Reposition
Rebrandingvs Reposition
iwan setiawan
 
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
iwan setiawan
 
Formula Membuat Merek
Formula Membuat MerekFormula Membuat Merek
Formula Membuat Merek
iwan setiawan
 
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era DigitalMengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
iwan setiawan
 
Strategi Kreatif
Strategi KreatifStrategi Kreatif
Strategi Kreatif
iwan setiawan
 
Komunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis DigitalKomunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis Digital
iwan setiawan
 
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
iwan setiawan
 
Kredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigitalKredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigital
iwan setiawan
 
Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2
iwan setiawan
 
Clickbait Journalism
Clickbait JournalismClickbait Journalism
Clickbait Journalism
iwan setiawan
 
Jurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media SosialJurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media Sosial
iwan setiawan
 
Desain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : TipografiDesain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : Tipografi
iwan setiawan
 
Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1
iwan setiawan
 
Gaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah DigitalGaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah Digital
iwan setiawan
 
Radio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi DigitalRadio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi Digital
iwan setiawan
 
Chloskin
Chloskin   Chloskin
Chloskin
iwan setiawan
 
Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020
iwan setiawan
 
Media Sosial
Media SosialMedia Sosial
Media Sosial
iwan setiawan
 
UTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media DigitalUTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media Digital
iwan setiawan
 
Efek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi MassaEfek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi Massa
iwan setiawan
 

More from iwan setiawan (20)

Rebrandingvs Reposition
Rebrandingvs RepositionRebrandingvs Reposition
Rebrandingvs Reposition
 
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
 
Formula Membuat Merek
Formula Membuat MerekFormula Membuat Merek
Formula Membuat Merek
 
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era DigitalMengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
 
Strategi Kreatif
Strategi KreatifStrategi Kreatif
Strategi Kreatif
 
Komunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis DigitalKomunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis Digital
 
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
 
Kredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigitalKredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigital
 
Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2
 
Clickbait Journalism
Clickbait JournalismClickbait Journalism
Clickbait Journalism
 
Jurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media SosialJurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media Sosial
 
Desain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : TipografiDesain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : Tipografi
 
Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1
 
Gaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah DigitalGaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah Digital
 
Radio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi DigitalRadio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi Digital
 
Chloskin
Chloskin   Chloskin
Chloskin
 
Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020
 
Media Sosial
Media SosialMedia Sosial
Media Sosial
 
UTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media DigitalUTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media Digital
 
Efek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi MassaEfek Efek Komunikasi Massa
Efek Efek Komunikasi Massa
 

Recently uploaded

KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 

Recently uploaded (20)

KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 

PK Ojong

  • 1. Nama : Zulaikah NPM : 1702111031 Jurusan : Ilmu Komunikasi Mata Kuliah : Komunikasi Politik Semester : 6 (Enam) Dosen : Iwan Setiawan, SE., M.I.Kom
  • 3. Petrus Kanisuis Ojong / Auw Jong Peng-Koen
  • 4. RIWAYAT Nama : Petrus Kanisius Ojong atau Auwjong Peng Koen Lahir : Bukittinggi, 25 Juli 1920  Merupakan salah satu pendiri surat kabar Kompas selain Jakob Oetama.  Ayahnya, Auw Jong Pauw, sejak dini giat membisikkan kata hemat, disiplin, dan tekun kepadanya.  Auw Jong Pauw awalnya petani di Pulau Quemoy (kini wilayah Taiwan) yang kemudian merantau ke Sumatra Barat.  Meski sudah menjadi juragan tembakau, trilogi hemat, disiplin, dan tekun tetap menjadi pedoman hidupnya.  Keluarga besar Jong Pauw (11 anak dari dua istri, istri pertama meninggal setelah melahirkan anak ke-7, Ojong anak sulung dari istri kedua) yang menetap di Payakumbuh.  Saat Ojong kecil, jumlah mobil di Payakumbuh tak sampai sepuluh, salah satunya milik ayahnya. Artinya, mereka hidup berkecukupan.
  • 5. PENDIDIKAN Sekolah : Hollandsch Chineesche School (HCS) => sekolah dasar khusus warga Tionghoa di Payakumbuh  Ojong dikenal sebagai anak yang disiplin dan serius.  Pada masa itu, ia berkenalan dengan ajaran agama Katolik. Beberapa waktu kemudian, ia masuk Katolik dan mendapat nama baptis Andreas.  Ojong kemudian sempat pindah ke HCS Padang, lalu melanjutkan ke Hollandsche Chineesche Kweekschool.  Di Hollandsche Chineesche Kweekschool (HCK) => sekolah guru), ia gemar membaca koran dan majalah yang dilanggani perkumpulan penghuni asrama.  Di sini Ojong mulai belajar menelaah cara penulisan dan penyajian gagasan.  Di sekolah guru setingkat SLTA ini, Ojong terpilih sebagai ketua perkumpulan siswa. Ia bertugas menyediakan bahan bacaan untuk anggota serta menyelenggarakan pesta malam Tahun Baru Imlek dan piknik akhir tahun.  Ojong kemudian meneruskan studinya di Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, dan lulus pada tahun 1951.
  • 6. PENULIS  Menulis ratusan artikel tentang Perang Dunia II, Petrus Kanisius Ojong tidak menganggap dirinya sebagai sejarawan perang.  Ojong yang pemerhati sejarah menuliskan kisah-kisah perang tersebut untuk majalah mingguan Star Weekly yang juga turut dipimpinnya secara berseri.  Setelah artikel terkumpul banyak, belakangan jadilah empat jilid buku soal Perang Dunia II (tiga jilid Perang Eropa dan satu jilid Perang Pasifik) yang banyak dibaca pecinta sejarah di Indonesia.  Waktu Ojong tutup usia pada 31 Mei 1980, dirinya lebih dikenal sebagai penerbit dan wiraswasta.
  • 7. JURNALIS  Setelah 1946, Ojong mulai terjun ke media. Orang yang menariknya hingga aktif di media adalah Khoe Woen Sioe, yang juga memengaruhinya untuk menjadi sosial demokrat penganut Fabian Society.  Ojong, yang lahir dari keluarga Tionghoa cukup tajir di Minang, memang berbakat kaya dan setelah tajir dia berusaha menjadi bos media yang baik dalam menyejahterakan para karyawannya.  Ojong Mula-mula jadi penulis lepas di majalah Star Weekly. Memang seharusnya tidak sulit bagi seorang guru untuk menulis artikel populer di media. Kadang-kadang tidak jauh beda dengan menyusun bahan mengajar di kelas.  Di dunia media, Ojong akhirnya masuk ke redaksi.  Tak hanya di Star Weekly, tapi juga di harian Keng Po. Seperti dicatat Reni Nuryanti dalam Seabad Pers Kebangsaan (2007: 721).  Di Star Weekly Ojong mengasuh rubrik bernama Gambang Kromong yang berisi sentilan kepada pemerintah. Kedua media yang dibangunnya itu, pada 1961, diberedel pemerintah Sukarno.  Di masa pasca-pemberedelan ini, PT Saka Widya berdiri dan Ojong jadi direkturnya.  Saka Widya saat itu bergerak dalam bidang penerbitan buku.
  • 8. KARIR  Pada awalnya, PK Ojong bekerja sebagai guru di SD Budi Mulia di Mangga Besar Jakarta.  Ojong mempelajari mengenai jurnalistik pada tahun 1946, ketika dia bergabung dengan Star Weekly, sebuah mahalan untuk komunitas Tionghoa-Indonesia. Dia memulai kariernya sebagai kontributor dan akhirnya menjadi redaktur pelaksana hingga Star Weekly dibubarkan pemerintah karena ulasan luar negeri yang ditulis Ojong dinilai mengkritik kebijakan pemerintah.  Antara tahun 1946-1951, Ojong merupakan anggota redaksi surat kabar harian Keng Po dan mingguan Star Weekly.  Ojong juga dikenal sebagai tokoh di beberapa organisasi seperti anggota Badan Pimpinan Pusat Partai Katolik, bendahara Pengurus Pusat Serikat Penerbit Surat Kabar, bendahara Yayasan Indonesia yang menerbitkan majalah kebudayaan Horison, bendahara Lingkaran Seni Jakarta, anggota Dewan Kurator lembaga Bantuan Hukum/Lembaga Pembela Umum Jaya, Ketua Dewan Pembina Yayasan Tarumanegara (penyelenggara Universitas Tarumanegara), dan koordinator Serikat Pers Katolik Internasional wilayah Indonesia, serta pendiri dan direktur Kantor Berita Katolik Asia di Hongkong.  Pada tahun 1963, Ojong bersama dengan Jakob Oetama mendirikan majalah Intisari, cikal bakal dari harian Kompas.  Pada tahun 1965, mereka mendirikan harian Kompas yang menjadi harian nasional Indonesia hingga saat ini.  Pada tahun 1970 hingga akhir hidupnya, PK Ojong merupakan pimpinan umum dari PT Gramedia yang bergerak di bidang penerbitan.  PK Ojong wafat pada 31 Mei 1980. Untuk mengenang jasanya, patung Ojong didirikan di halaman Bentara Budaya Jakarta, suatu lembaga nirlaba yang bertujuan untuk pelestarian dan pengembangan seni budaya Indonesia.
  • 9. INTISARI  Saat PT Kinta dilanda kemunduran tahun 1963, Ojong dan Jakob Oetama menerbitkan majalah yang diniatkan untuk membebaskan masyarakat dari keterkucilan informasi.  Sejak awal 1960-an, Ojong dan Jakob keduanya sama-sama menjadi pengurus Ikatan Sarjana Katolik Indonesia. Juga pernah sama-sama jadi guru dan punya minat besar pada sejarah.  Seperti Star Weekly, Intisari melibatkan banyak ahli. Di antaranya ahli ekonomi Prof. Widjojo Nitisastro Penulis masalah-masalah ekonomi terkenal Drs. Sanjoto Sastromihardjo Sejarawan muda Nugroho Notosusanto.  Saat itu, pergaulan Ojong sudah sangat luas. Dia berteman baik dengan Goenawan Mohamad, Arief Budiman, Soe Hok Gie, dan Machfudi Mangkudilaga.  Intisari terbit 17 Agustus 1963. Seperti Star Weekly, ia hitam-putih dan telanjang, tanpa kulit muka. Ukurannya 14 X 17,5 cm, dengan tebal 128 halaman.  Logo “Intisari” sama dengan logo rubrik senama yang diasuh Ojong di Star Weekly.  Edisi perdana yang dicetak 10.000 eksemplar ternyata laris manis.
  • 10. INTISARI & KOMPAS  Kira-kira dua tahun umur Intisari, Ojong dan Jakob menerbitkan Harian Kompas.  Saat itu, hubungan antara Intisari dan Kompas mirip-mirip Star Weekly dan Keng Po. Saling membantu, berkantor sama, bahkan wartawannya pun merangkap.  Setelah beberapa pengurus Yayasan Bentara Rakyat bertemu Bung Karno, beliau mengusulkan nama “Kompas”.  Pengurus yayasan – Ignatius Josef Kasimo (Ketua), Frans Seda (Wakil Ketua), F.C. Palaunsuka (Penulis I), Jakob Oetama (Penulis II), dan Auwjong Peng Koen (bendahara) – setuju.  Mereka juga menyepakati sifat harian yang independen, menggali sumber berita sendiri, serta mengimbangi secara aktif pengaruh komunis, dengan tetap berpegang pada kebenaran, kecermatan sesuai profesi, dan moral pemberitaan.  Sesuai sifat Ojong yang selalu merencanakan segala sesuatunya dengan cermat, kelahiran Kompas disiapkan sematang mungkin.
  • 11. TERBENTUKNYA KOMPAS  Bermula dari gagasan Menteri Panglima Angkatan Darat (Menpangad) Letnan Jenderal Ahmad Yani, seperti ditulis Mamak Sutamat dalam Kompas Menjadi Perkasa karena Kata (2012: 16-17), suatu hari menghubungi Menteri Perkebunan Frans Seda, seorang Katolik.  Yani memberi ide untuk membangun koran guna menandingi surat kabar Harian Rakjat (corong PKI) yang oplahnya besar. Yani berharap ada media alternatif di kalangan Katolik.  Frans Seda kemudian membahas ide Yani bersama tokoh Katolik Ignatius Josef Kasimo.  Ojong dan Jakob Oetama akhirnya dipercaya Frans Seda untuk mengelola koran tandingan itu.  Jajasan Bentara Rakjat kemudian didirikan pada awal 1965. Semula koran itu hendak diberi nama Bentara Rakjat, namun Sukarno mengarahkan agar dinamai Kompas.
  • 12. TERBITNYA KOMPAS  28 Juni 1965 terbit Kompas nomor percobaan yang pertama. Setelah tiga hari berturut-turut berlabel percobaan, barulah Kompas yang sesungguhnya beredar. Seperti di Intisari, karena alasan politis, nama Ojong tak dicantumkan di jajaran redaksi. Intisari dan Kompas membuat Ojong bersemangat. Pagi-pagi, sebelum pukul 06.30, dia sudah menjemput para karyawan dengan Opel Caravan. Di perjalanan, Ojong biasa mengajak mereka mengobrol. Pukul 07.00 Ojong sudah di kantor. “Jangan datang pukul sembilan, kalau ingin karyawan datang pukul tujuh”, cetusnya.  Tapi Kompas sendiri awalnya sering terlambat terbit hingga dijuluki komt pas morgen (besok baru datang).  Ketika terjadi peristiwa G30S/PKI, Ojong dan Jakob harus mengambil keputusan di saat paling krusial. Pelaku kudeta baru mengeluarkan ketentuan, setiap koran yang terbit harus menyatakan kesetiaan. “Jakob, kita tidak akan melakukannya. Sama saja ditutup sekarang dan mungkin juga menderita sekarang atau beberapa hari lagi,” tegas Ojong.  Pilihan ini terbukti benar karena upaya PKI gagal total. Tanggal 6 Oktober, semua koran yang tak pernah menyatakan setia pada upaya kup boleh terbit kembali  Tentu saja, dalam kondisi langka koran, Kompas mulai dilirik. Beberapa hari kemudian, saat koran-koran mapan terbit kembali, banyak pembaca tetap membeli Kompas, karena telanjur mencintai surat kabar yang baru mereka kenal ini.
  • 13. BERSINGUNGGAN DENGAN POLITIK  Sudah barang tentu garis politiknya sejalan dengan Angkatan Darat. Setelah Sukarno tumbang dan Harian Rakjat lenyap, Kompas makin lama makin jadi salah satu koran paling berpengaruh di awal Orde Baru, selain harian Angkatan Bersenjata tentunya. Hingga kini, di bagian atas halaman muka Kompas, nama Jakob Oetama dan P.K. Ojong selalu ada.  Setelah koran dan majalah mereka punya nama, bisnis Ojong dan Jakob merambah ke bidang percetakan dengan berdirinya Gramedia Printing pada 1972. Mulanya percetakan ini ditujukan untuk mencetak terbitan mereka sendiri.  Setelah percetakan, akhirnya penerbit Gramedia pun lahir pada 1974.  Media-media, perusahaan cetak, penerbitan, dan toko buku Gramedia nan masyhur milik kelompok usaha Kompas Gramedia kemudian beranak-pinak dan makin besar.  Meski sibuk memimpin perusahaan dan menjadi media mogul, Ojong tetap meluangkan waktunya untuk menulis di rubrik "Kompasiana"
  • 14. LARANGAN TERBIT Kondisi memprihatinkan itu terjadi pada awal-awal berdirinya, Harian Kompas beberapa kali dilarang terbit.  Beberapa hari awal Oktober 1965, misalnya, pemerintah melarang sejumlah koran di Jakarta, termasuk Kompas, untuk terbit atau beredar. Aparat keamanan mencegah informasi simpang siur setelah peristiwa 30 September.  Lalu, pada 20 Januari-5 Februari 1978, setelah pemberitaan demo mahasiswa menentang pencalonan Soeharto sebagai presiden untuk kali ketiga, Kompas bersama beberapa media juga dilarang terbit. Setelah berhenti terbit selama dua pekan, koran ini kembali menyapa pembaca.
  • 15. AKHIR HAYAT OJONG Ojong tidak pernah berambisi membuat korannya bertiras paling tinggi. “Biar orang lain saja yang oplahnya paling besar. Kita menjadi nomor dua terbesar saja,” katanya. Menjelang akhir hayat, Ojong mulai sadar cara kerja orang lain tak harus sama dengannya. Tak semua orang bisa bekerja sepanjang hari tanpa berhenti sebentar pada saat-saat tertentu untuk beroleh kesegaran baru. Tak heran, kematiannya 31 Mei 1980 terasa begitu “mudah”. Begitu mendadak, tanpa didahului sakit yang menyiksa. Barangkali memang cuma wartawan “lurus” yang bisa begini, meninggal dengan benda kesayangan (buku) di sampingnya.
  • 16. Judul : P. K. Ojong Hidup Sederhana, Berpikir Mulia Penulis : Helen Ishwara Penerbit : Penerbit Buku Kompas Terbit : 2001 Tebal : 330 Halaman