SlideShare a Scribd company logo
1 of 238
Download to read offline
i
ii
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka
Copyright © Maret 2023
Penulis : Drs. Johan Effendi, MM
Penyunting Naskah : Siti Shofiyatus Sa’diyah
Desain Sampul : Muzammil Akbar
Ukuran: 21 x 29.7 cm; Hal: xv + 222 (237)
Cetakan I, Maret 2023
ISBN 978-623-5451-92-3
Penerbit
Insight Mediatama
Anggota IKAPI No. 338/JTI/2022
Watesnegoro No. 6 (61385) Mojokerto
Whatsapp 081234880343
Email: insightmediatama@gmail.com
© All Rights Reserved Ketentuan Pidana Pasal 112-119 Undang-undang Nomor
28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi,
atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari
penerbit dan penulis, isi sepenuhnya tanggungjawab penulis.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt Tuhan Yang
Mahasempurna, yang telah melimpahkan kekuatan dan karunia-Nya sehingga
penyusunan buku ini dapat kami selesaikan tanpa mengalami kendala yang berarti.
Tidak lupa ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan, bantuan, maupun masukan yang berharga demi
peningkatan kualitas buku ini sebagai bahan ajar bagi peserta didik SMA/MA dan
yang sederajat.
Buku ini kami susun sebagai buku pendamping dan pendukung kegiatan
belajar untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Penyusunan buku ini tidak
lepas dari perkembangan Pendidikan nasional dan selaras dengan Kurikulum
Merdeka. Dalam kurikulum merdeka, kompetensi siswa, yaitu 1) sikap spiritual, 2)
sikap sosial, 3) pengetahuan, dan 4) keterampilan, ingin diwujudkan secara
seimbang melalui kegiatan belajar. Adapun acuan kempetensi inti yang ingin
diwujudkan sebagai berikut.
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong), kerja sama toleran, damai), santun, responsive dan pro aktif,
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan factual,
konseptual, procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
Buku ini disusun berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar dengan
memperhatikan kejelasan dan kesantunan berbahasa. Materi dan tugas/ kegiatan
dalam buku ini mengacu pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang
telah ditetapkan demi tercapainya tujuan pembelajaran. Penyajian materi dan tugas/
kegiatan dalam buku ini berorientasi kepada peserta didik dan disusun sekomunikatif
iv
mungkin sesuai tingkat pemahaman peserta didik. Melalui buku ini, peserta didik
diajak untuk aktif, kreatif, berpikir ilmiah, serta mengembangkan sikap spiritual dan
sosial melalui kegiatan belajar.
Semoga buku ini dapat diterima dan memberikan manfaat yang besar serta dapat
menjadi sarana belajar yang utama. Saran yang membangun dan masukan dari
semua pihak demi peningkatan kualitas buku ini selalu kami harapkan.
v
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................................iii
Daftar Isi ...............................................................................................................v
Alur Tujuan Pembelajaran...................................................................................vii
Semester 1
Bab 1 Wilayah dan Tata Ruang...........................................................................1
A. Wilayah, Perwilayahan, dan Tata Ruang ...................................................1
Tugas Mandiri ............................................................................................7
Tugas Kelompok ........................................................................................7
B. Pembangunan Wilayah dan Pusat Pertumbuhan .......................................7
Tugas Mandiri ............................................................................................12
Tugas Kelompok ........................................................................................12
Tes Sumatif 1 .......................................................................................................13
Sumatif Tengah Semester 1................................................................................21
Bab 2 Interaksi Desa dan Kota............................................................................30
A. Struktur Keruangan Desa...........................................................................31
B. Struktur Keruangan Kota............................................................................40
C. Interaksi Desa dan Kota.............................................................................45
Tugas Mandiri ............................................................................................51
Tugas Kelompok ........................................................................................51
Tes Sumatif 1 .......................................................................................................51
Perbaikan .............................................................................................................56
Semester 2
Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis
(SIG) .........................................................................................................68
Tes Sumatif Akhir BAB........................................................................................73
Rangkuman..........................................................................................................81
Tes Sumatif 1 .......................................................................................................82
Uji Kemampuan BAB 1........................................................................................85
Evaluasi Akhir Semester 1 ..................................................................................94
Evaluasi 1 Penginderaan Jauh dan SIG .............................................................109
Bab 4 Negara Maju dan Negara Berkembang ....................................................159
A. Karakteristik dan Persebaran Negara Maju................................................161
B. Karakteristik dan Persebaran Negara Berkembang....................................165
vi
C. Regionalisasi Kawasan Dunia Berdasarkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi 169
D. Bentuk-Bentuk Kerjasama Negara Maju dan Berkembang di Dunia...........170
Uji Kompetensi.....................................................................................................172
Evaluasi Akhir Tahun ..........................................................................................187
Glossarium...........................................................................................................194
Tentang Penulis...................................................................................................217
vii
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)
Alur tujuan pembelajaran kelas XII, disusun dengan melihat keluasan materi
pembelajaran yang terdiri dari lokal, nasional dan global. Alur tujuan pembelajaran
harus dilaksanakan secara berurutan karena penguasaan kompetensi tertentu
menjadi penting karena akan menjadi landasan untukpenguasaan kompetensi
selanjutnya.
Penelitian berbasis aktivitas sangat ditekankan sehingga aksi pemberdayaan
komunitas dapat menjadi unsur utama untuk mengasah kemampuan berpikir kritis
dalam merespon perubahan di masyarakat. Penelitian sebagai ketrampilan dan
sikap ilmiah diberikan di semua kompetensi agar peserta didik mempunyai
kecakapan hidup dengan berpegang teguh pada berpikir secara keruangan dan
sikap ilmiah. Keterampilan inkuiri perlu dirancang dan dilakukan dalam setiap
kegiatan pembelajaran atau dapat dilakukan pada akhir kelas 12 dalam bentuk
penelitian.
Rasional Mata Pelajaran Geografi SMA/MA/Program Paket C
Sains membantu peserta didik menumbuhkan keingintahuannya terhadap
fenomena alam semesta yang terjadi. Keingintahuan ini dapat memacu peserta didik
untuk memahami bagaimana alam semesta bekerja melalui pendekatan-pendekatan
empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. Pemahaman ini dapat dimanfaatkan
untuk melakukan rekayasa sehingga tercipta teknologi yang dapat menyelesaikan
berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dunia secara berkelanjutan.
Prinsip-prinsip dasar metodologi ilmiah dalam pembelajaran sains akan melatih sikap
ilmiah yang melahirkan kebijakan dalam diri peserta didik. Hal ini sesuai dengan
konsep Pelajar Pancasila tentang bernalar kritis.
Geografi adalah salah satu cabang dari sains, yang mempelajari hubungan
kausal gejala-gejala di permukaan bumi dan peristiwa- peristiwa yang terjadi di
permukaan bumi, baik secara fisik maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta
permasalahannya melalui pendekatan keruangan, ekologi, dan regional untuk
kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.
Sementara Seminar dan lokakarya peningkatan kualitas pengajaran geografi
pada tahun 1988, mendefinisikan geografi sebagai ilmu yang mempelajari
persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan
atau kewilayahan dalam konteks keruangan. Belajar ilmu geografi pada dasarnya
dituntut untuk dapat meneliti, menganalisis, menjelaskan, dan melukiskan tentang
berbagai relasi antara manusia dengan alam sekitarnya.
viii
Gambar 1. Ruang Lingkup Geografi
Geografi mempunyai objek kajian seluruh apa yang terdapat di permukaan
bumi meliputi litosfer, pedosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer. Melalui
geografi manusia mempelajari hubungan kausal berbagai gejala dan peristiwa di
permukaan bumi. Belajar geografi membantu setiap orang untuk memahami
kompleksitas dunia.
Konsep dari geografi adalah menghubungkan topik-topik/fenomena/ gejala
alam dan sosial menjadi suatu ide yang menolong setiap individu mengenal dirinya
pada wilayah tempat tinggalnya dalam skala lokal, nasional, regional hingga global
yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjawab tantangan dan
masalah yang terjadi di sekitar maupun di luar wilayahnya.
Bidang ilmu geografi pada dasarnya mempelajari berbagai komponen fisik
muka bumi, makhluk hidup (tumbuhan, hewan, dan manusia) di atas muka bumi,
ditinjau dari persamaan dan perbedaan dalam perspektif keruangan yang terbentuk
akibat proses interaksi dan interrelasinya. Untuk mempermudah mempelajarinya,
berbagai persoalan keruangan (spatial problems) dirumuskan dalam rangkaian
pertanyaan : Apa jenis fenomenanya? Kapan terjadinya? Di mana fenomena
ix
tersebut terjadi? Bagaimana dan kenapa fenomena tersebut terjadi di daerah
tersebut dan tidak terjadi di daerah lainnya?
Melalui pemahaman kewilayahan, geografi menanamkan rasa cinta
lingkungan dan cinta tanah air. Mempelajari geografi mengajak setiap individu
menjaga dan melestarikan lingkungan sehingga dapat hidup selaras dengan alam,
dapat beradaptasi dengan perubahan alam dan mengupayakan pencegahan secara
individu dan komunitas dari ancaman bencana yang diakibatkan oleh alam (mitigasi
bencana). Mempelajari geografi akan mengenalkan batas-batas wilayahnya (laut,
udara, darat) termasuk di dalamnya potensi alam, sumber daya alam seperti potensi
tanah, wisata, tambang, dan sebagainya maupun potensi sosial seperti
kemajemukan sosial yang menciptakan kreativitas untuk mengembangkan potensi
wilayahnya, juga semangat mempertahankan wilayahnya dari ancaman luar.
Secara teoritis, dalam menelaah suatu persoalan keruangan, geografi
memiliki tiga pendekatan utama yaitu (1) analisis spasial; (2) analisis ekologis; dan
(3) analisis komplek regional sebagai gabungan dari pendekatan (1) dan (2).
Pendekatan ke tiga merupakan cara yang lebih tepat digunakan untuk menelaah
fenomena geografis yang memiliki tingkat kerumitan tinggi karena banyaknya
variabel pengaruh dan dalam lingkup multi dimensi (ekonomi, sosial, budaya, politik,
dan keamanan). Salah satu contoh adalah telaah tentang pengembangan wilayah,
analisa kebencanaan, dan lainnya.
Geografi sebagai mata pelajaran di persekolahan menjadi sangat penting
yang dapat memberikan sumbangsih dalam mengatasi permasalahan lokal regional
maupun dunia, serta membentuk warga negara yang bertanggung jawab dan
berkontribusi pada permasalahan bangsa dan dunia. Indonesia dengan hampir 5 juta
km2 luas wilayah, dengan ribuan budaya, potensi sumber daya berlimpah,
perbedaan ruang wilayah, dan penduduk yang besar, pasti perlu memahami sekali.
Anugerah Tuhan Yang Maha Esa harus dijaga dan dimanfaatkan sebagai bekal
kelangsungan hidup bangsa ini dan masyarakat dunia. Sesuai dengan konsep
Pelajar Pancasila Berkebhinekaan global. Karakteristik keilmuan geografi sungguh
tepat menjadi salah satu mata pelajaran yang diberikan dari pendidikan tingkat
dasar, menengah, hingga tinggi.
Sebagaimana bidang ilmu lain, ilmu geografi juga memiliki alat ukur
keruangan seperti jarak antar dua tempat, baik dalam satuan panjang, satuan nilai
ekonomi, satuan waktu, dan satuan luas (biasanya diekspresikan dalam bidang
datar) dalam hektar atau km2, hasil perhitungan jumlah objek, baik berdiri sendiri
maupun dalam satuan luas (kepadatan) atau dalam satuan ratio. Di samping
x
disajikan dalam bentuk diagram, tabel atau gambar profil, sarana penyajian informasi
geografi paling efektif adalah dalam bentuk data spasial karena sebuah data spasial
dapat memberikan penjelasan fenomena geografis dalam perspektif keruangan.
Oleh karena keterbatasan media penyajian ruang muka bumi ke dalam bidang datar
maka sebuah data spasial mensyaratkan adanya skala data spasial.
Tujuan Mata Pelajaran Geografi SMA/MA/Program Paket C
Mata Pelajaran Geografi bertujuan agar peserta didik :
1. Memahami wilayah tempat tinggal dan lingkungan sekitar (karakteristik,
keunikan, persamaan–perbedaan wilayah).
2. Memahami proses yang memengaruhi lingkungan fisik dan
3. Memahami interaksi antar faktor/gejala fisik alam dan manusiayang berdampak
bagi
4. Kemampuan menggunakan dan memahami data dan informasi
5. Mengenal cara mitigasi dan adaptasi terhadap bencana alam dilingkungan
tempat tinggal dan
6. Mampu menganalisa secara spasial fenomena geografi dalam kehidupan sehari-
hari dan menarik
Elemen-elemen Mata Pelajaran Geografi serta deskripsinya
ELEMEN DESKRIPSI
Keterampilan
Proses
Elemen keterampilan berpikir adalah elemen yang
menekankan pembelajaran kepada tindakan mencari dan
menemukan sesuatu. Pembelajaran ditekankan pada
proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Elemen keterampilan berpikir terdiri atas:
1. Mengamati: Peserta didik melakukan kegiatan yang
dilaksanakan secara sengaja dan terencana dengan
maksud untuk mendapat informasi dari hasil pengamatan.
Pengamatan bisa dilakukan langsung atau menggunakan
instrumen lain.
2. Menanya: Peserta didik menyusun pertanyaan tentang
hal-hal yang ingin diketahuinya dan masalah apa yang
ditemukan. Pada tahap ini ia juga menghubungkan
pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan baru yang
akan dipelajari sehingga bisa menjelaskan permasalahan
xi
yang sedang diselidiki dengan rumus 5W 1H (apa, siapa,
kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana), dan
memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan jawaban
atas pertanyaan.
3. Mengumpulkan Informasi: Peserta didik menyusun
langkah-langkah untuk mengumpulkan informasi melalui
studi pustaka, studi dokumen, wawancara, observasi,
kuesioner, dan teknik pengumpulan informasi lainnya.
4. Mengorganisasikan Informasi: Peserta didik memilih,
mengolah, dan menganalisis informasi yang diperoleh.
Proses analisis informasi dilakukan dengan cara verifikasi,
interpretasi, dan triangulasi informasi.
5. Menarik Kesimpulan: Peserta didik menjawab, mengukur,
dan mendeskripsikan serta menjelaskan permasalahan
yang ada dengan memenuhi prosedur dan tahapan yang
ditetapkan.
6. Mengomunikasikan: Peserta didik mengungkapkan
seluruh hasil tahapan di atas secara lisan dan tulisan dalam
bentuk media digital dan non-digital. Peserta didik lalu
mengomunikasikan hasil temuannya dengan
memublikasikan hasil laporan dalam bentuk presentasi
digital dan atau non digital, dan sebagainya.
7. Merefleksikan dan Merencanakan Projek Lanjutan Secara
Kolaboratif: Peserta didik mampu mengevaluasi
pengalaman belajar yang telah dilalui dan diharapkan dapat
merencanakan projek lanjutan dengan melibatkan lintas
mata pelajaran secara kolaboratif.
Pemahaman
Geografi
Elemen pemahaman konsep adalah elemen di mana
peserta didik mampu untuk mengidentifikasi, memahami,
mendeskripsikan, memanfaatkan, dan memaparkan konsep
atau teori geografi sesuai jenjang. Elemen pemahaman
konten terdiri atas 5 komponen, yaitu:
1. Kewilayahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu
untuk mengetahui apa dan bagaimana konsep atau
pengetahuan geografi baik geografi fisik maupun nonfisik.
2. Kebhinekaan yaitu bagaimana mengembangkan
kesadaran diri dan kesadaran hidup di dunia yang beragam.
xii
3. Keterampilan melakukan penelitian atau menggunakan
alat bantu teknologi yaitu untuk penguatan keterampilan
geografi.
4. Berpikir kritis yaitu bagaimana menyusun informasi dan
pengetahuan menjadi sebuah pengetahuan utuh (ideal).
5. Analisa keruangan, yaitu kemampuan mentransfer ke
dalam situasi atau konteks yang berbeda.
Karakteristik Mata Pelajaran Geografi SMA/MA/Program Paket C
Mata pelajaran Geografi berorientasi pada penguatan keilmuan wawasan
kewilayahan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan mengedepankan
pembentukan karakter, merencanakan, berpikir, dan bertindak secara terukur,
memahami anugerah Tuhan yang memberikan banyak kelebihan dan ragam
perbedaan wilayah pada negeri ini.
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Geografi Setiap Fase
1. Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/Program Paket C)
Di Akhir fase E, peserta didik mampu memahami Konsep Dasar Ilmu Geografi,
Peta/Penginderaan jauh/GIS, Penelitian Geografi, dan Fenomena Geosfer, mampu
mencari/mengolah informasi tentang keberagaman wilayah secara fisik dan sosial,
mampu menganalisa wilayah berdasarkan ilmu pengetahuan dasar geografi,
karakter fisik dan sosial wilayah (lokasi, keunikan, distribusi, persamaan dan
perbedaan, dan lain-lain). Peserta didik mampu menguraikan permasalahan yang
timbul dalam fenomena geosfer yang terjadi dan memberikan ide solusi terbaik untuk
menghadapinya. Peserta didik mampu mengomunikasikan/ memublikasikan hasil
penelitian dalam berbagai media.
xiii
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan
Proses
Pada akhir fase, peserta didik terampil dalam
membaca dan menuliskan tentang Konsep Dasar Ilmu
Geografi, Peta, Penelitian Geografi dan Fenomena
Geosfer. Peserta didik mampu menyampaikan,
mengomunikasikan ide antar mereka, dan mampu
bekerja secara kelompok atau pun mandiri dengan alat
bantu hasil produk sendiri berupa peta atau alat
pembelajaran lainnya.
Pemahaman
Konsep
Pada akhir fase, peserta didik mampu mengidentifikasi,
memahami, berpikir kritis, dan menganalisa secara
keruangan tentang Konsep Dasar Ilmu Geografi, Peta,
Penelitian Geografi dan Lingkungan Geosfer,
memaparkan ide, dan memublikasikannya di kelas
atau pun media lain
2. Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMA/MA/Program Paket C)
Pada akhir fase F peserta didik mampu mengembangkan pertanyaan tentang
karakteristik wilayah dengan aktivitas tertentu akibat perubahan fisik dan sosial,
berupa Posisi Strategis, Pola Keanekaragaman Hayati Indonesia dan Dunia,
Kebencanaan dan Lingkungan Hidup, Kewilayahan dan Pembangunan, serta
Kerjasama antar Wilayah, mampu mengolah informasi karakteristik wilayah, mampu
menganalisis aktivitas tertentu akibat perubahan fisik dan sosial berdasarkan
pengamatan terencana dengan memanfatkan penggunaan peta, melalui
pengamatan, kegiatan penelitian sederhana, mampu memprediksi perubahan
kondisi alam dan sosial, dan mampu memaparkan hasil penelitian/projek tentang
wilayah berupa keunggulan posisi strategis, sumber daya alam ataupun
kebencanaan wilayah di Indonesia dengan memanfaatkan peta (tabel, data, dan lain-
lain) dan pemanfaatan teknologi SIG, mampu memprediksi ide solusi perkembangan
wilayah, posisi strategis, sumber daya, dan kebencanaan di Indonesia. Peserta didik
mampu menganalisa perkembangan desa kota dalam konteks perkembangan
wilayah dan kerjasama antar wilayah dalam bentuk projek terencana, mampu
menganalisa data spasial dan numerik yang diperoleh dari berbagai metode tentang
xiv
pengaruh pengembangan wilayah Indonesia dan kerjasama dengan negara-negara
di sekitar atau dunia. Peserta didik mampu mengevaluasi fakta kerjasama antar
wilayah dan menyajikannya dalam sebuah laporan sederhana.
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan
Proses
Pada akhir fase, peserta didik terampil dalam membaca dan
menuliskan tentang Posisi Strategis, Pola Keanekaragaman
Hayati Indonesia dan Dunia, Kebencanaan dan Lingkungan
Hidup, Kewilayahan dan Pembangunan, serta Kerjasama
antar Wilayah. Peserta didik mampu menyampaikan
mengomunikasikan ide antar mereka, dan mampu bekerja
secara kelompok atau pun mandiri dengan alat bantu hasil
produk sendiri berupa peta atau alat pembelajaran.
Pemahaman
Konsep
Pada akhir fase, peserta didik mampu mengidentifikasi,
memahami, mengolah dan menganalisis, serta mengevaluasi
secara keruangan tentang Posisi Strategis, Pola
Keanekaragaman Hayati Indonesia dan Dunia, Kebencanaan
dan Lingkungan Hidup, Kewilayahan dan Pembangunan, serta
Kerjasama antar Wilayah, memaparkan ide, dan
memublikasikannya.
12.1. Merekomendasikan konsep wilayah dan perwilayahan berbasis karaketistik
wilayah fisik dan social.
12.2. Merumuskan tata ruang wilayah berdasarkan kareakteristik wilayah fisik dan
social.
12.3. Membandingkan pola interaksi keruangan desa dan kota sebagi alternatif
pembangunan pendesaan.
12.4. Merumuskan masalah pola interaksi keruangan desa dan kota, dan upaya
penanggulangannya.
12.5. Memproyeksikan Kualitas dan Kuantitas Kependudukan Indonesia jangka
pendek dan jangka panjang sebagai indikator negara maju.
xv
12.6. Menyimpulkan potensi sumber daya alam fisik Indonesia yang dapat
dikembangkan sebagai syarat untuk menjadi negara maju.
12.7. Merekomendasikan bentuk kerjasama bilateral internasional yang
menguntungkan bagi Indonesia guna mensejahterakan masyarakat
Indonesia.
12.8. Membangun kerjasama maritim berdasarkan hukum laut berkeadilan untuk
kedaulatan negara dan kawasan regional.
12.9. Menilai dampak kerjasama regional dan internasional dalam berbagai bidang
terhadap kondisi lingkungan, sosial, ekonomi dan budaya untuk
pembangunan nasional.
12.10. Merekomendasikan bentuk globalisasi kebudayaan asing yang dapat di
adopsi di indonesia secara bijaksana yang berasarkan karakteristik kultural
wilayah Indonesia
12.11. Merekomendasikan unsur-unsur kebudayaan indonesia yang bisa di
kembangkan ke kancah internasional
12.12. Merekomendasikan sektor Industri Indonesia bidang manufaktur yang
mampu dikembangkan ke kancah Internasional.
12.13. Merekomendasikan sektor Pariwisata, Ekonomi Kreatif yang berbasis
kewilayahan dan Teknologi Informasi Indonesia ke Kancah Internasional
12.14. Merekomendasikan potensi Energi Terbaharukan yang dimiliki Indonesia
yang dapat dikelola secara mandiri sebagai potensi menjadi Negara Maju.
12.15. Menyimpulkan peran dan strategi Indonesia sebagai negara yang berdaulat
di dunia Internasional
xvi
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 1
BAB 1
WILAYAH DAN TATA RUANG
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
12.1. Merekomendasikan konsep wilayah dan perwilayahan berbasis karaketistik
wilayah fisik dan social.
12.2. Merumuskan tata ruang wilayah berdasarkan kareakteristik wilayah fisik dan
sosial
Capaian Pembelajaran (CP)
3.1. Memahami konsep wilayah dan perwilayahan dalam perencanaan tata
ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/ kota.
4.1. Membuat peta pengelompokan penggunaan lahan di wilayah kabupaten/
kota/ provinsi berdasarkan data wilayah setempat.
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mempelajari tentang wilayah, perwilayahan, dan tata ruang, peserta didik
dapat mendeskripsikan konsep wilayah, perwilayahan, dan tata ruang dengan
benar.
2. Setelah mempelajari tentang pembangunan wilayah dan pusat pertumbuhan,
peserta didik dapat melakukan usaha pembangunan wilayah dan
mengembangkan pusat pertumbuhan dengan bijaksana dan tanggung jawab.
3. Setelah mempelajari tentang pertumbuhan wilayah berkelanjutan dan daya
dukung wilayah, peserta didik dapat memahami pertumbuhan wilaya
hberkelanjutan dan daya dukung wilayah dan bertanggung jawab.
4. Setelah memahami perencanaan tata ruang di Indonesia, peserta didik dapat
membuat perencanaan tata ruang nasional, provinsi, dan kabupaten/ kota serta
membuat penggunaan lahan di wilayah tersebut dengan bijaksana dan tanggung
jawab.
5. Setelah mengetahui permasalahan dan penerapan tata ruang di Indonesia,
pesertaa didik dapat menunjukkan sikap peduli terhadap permasalahan dalam
penerapan tata ruang wilayah dengan tanggung jawab.
2 | Drs. Johan Effendi, MM.
Materi Inti Pembalajaran
1. Wilayah, perwilayahan, dan tata ruang.
2. Pembangunan wilayah dan pusat pertumbuhan.
3. Pertumbuhan wilayah berkelanjutan dan daya dukung wilayah
4. Perencanaan tata ruang di Indonesia
5. Permasalahn dan penerapan tata ruang di Indonesia
Kata Kunci
Daya dukung, perwilayahan, pusat pertumbuhan, regionalisasi, wilayah, wilayah
formal, wilayah fungsional, wilayah pembangunan Indonesia.
Alokasi Waktu
36 jam pelajaran
Profil Pelajar Pancasila
Pelajar menjadi pribadi yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa ( berempati pada orang lain), mandiri (memiliki insiatif dan bekerja secara
mandiri dalam melaksanakan keterampilan proses, percaya diri, mengembangkan
kendali dan disiplin diri), bernalar kritis ( mampu memproses informasi dan
gagasan, melakukan evaluasi terhadap prosedur yang dilakukan, mengevaluasi dan
merefleksi pemikiran), kreatif ( menghasilkan karya atau gagasan atau tindakan
yang orisinil ) dan bergotong-royong (berkolaborasi dalam menyelesaikan projek
sederhana, melakukan komunikasi untuk mencapai tujuan bersama)
Beriman dan bertakwa, cinta lingkungan, cinta tanah air, toleransi, disiplin,
kerjasama, tanggung jawab, percaya diri, serta jujur.
Apersepsi
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang
melakukan pemerataan pembangunan di beberapa wilayah. Pemerataan
pembangunan wilayah di Indonesia dilakukan dengan cara membangun jalan tol
seperti yang terlihat pada gambar disamping. Pembangunan jalan tol dilakukan
dengan memerhatikan tata ruang wilayah. Adanya jalan tol diharapkan
mempermudah masyarakat dalam melakukan interaksi dengan wilayah lain
sehingga dapat meningkatkan perekonomian. Bagaimana perencanaan wilayah
yang baik agar pembangunan berjalan dengan lancar? Untuk lebih jelasnya, mari
pelajari Bersama.
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 3
A. Konsep Wilayah, Perwilayahan, dan Tata Ruang
Wilayah atau daerah dalam Bahasa Inggris disebut region, namun secara
khusus dalam kajian geografi region berarti suatu wilayah di permukaan bumi
yang memiliki ciri khas tersendiri sehingga dapat dibedakan dengan daerah lain
di sekitarnya. Dengan kata lain, suatu region di dalamnya memiliki berbagai
macam ciri khas yang bersifat fisik (alam), seperti jenis tanah, bentuk relief bumi,
pola pengaliran permukaan, dan lain sebagainya maupun yang bersifat sosial
(aktivitas manusia), seperti mata pencaharian, Bahasa, budaya, dan lain
sebagainya.
Beberapa ahli yang mencoba mendefinisikan pengertian tentang wilayah,
diantaranya sebagai berikut.
a) Kimball Young, berpendapat bahwa wilayah adalah geografi yang
membentuk satu kesatuan budaya, pada mulanya seragam tetapi kemudian
menjadi ciri khas dari wilayah tersebut sehingga dapat dibedakan dengan
daerah lainnya.
b) Paul Vidal de la Blache, berpendapat bahwa wilayah adalah tempat tertentu
yang di dalamnya terdapat banyak hal yang berbeda, namun tergabung
secara Bersama-sama dan saling menyesuaikan diri untuk membentuk suatu
kebersamaan.
c) R.S. Platt, berpendapat bahwa wilayah adalah daerah tertentu yang memiliki
homogenitas umum, baik unsur lahan maupun unsur manusianya.
d) E.G.R. Taylor, berpendapat bahwa wilayah adalah suatu daerah tertentu di
muka bumi yang dapat dibedakan dengan daerah tetangganya atas dasar
kenampakan karakteristiknya.
e) A.J. Herbertson, berpendapat bahwa wilayah adalah bagian tertentu dari
muka bumi yang memiliki sifat khas akibat dari adanya hubungan khusus
antara kompleks lahan, air, udara, tanaman, binatang, dan manusia.
f) Whittlesey, berpendapat bahwa yang terpenting dari suatu wilayah adalah
adanya keseragaman dan homogenitas yang terdapat di suatu wilayah
berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
Dari keseluruhan pengertian tentang wilayah di atas dapatlah diketahui
bahwa suatu wilayah senantiasa terdapat fenomena alam, manusia, dan
fenomena lain yang muncul akibat hubungan di antara kedua fenomena tersebut,
kemudian disebut fenomena geografi.
Klasifikasi Wilayah
Klasifikasi dapat diartikan sebagai penggolongan objek-objek di permukaan
bumi ke dalam bentuk kelas-kelas berdasarkan adanya persamaan dalam
sifatnya, atau adanya kaitan antar objek-objek (D.B. Grigg). Di dalam proses
klasifikasi suatu sifat yang dimiliki oleh semua individu digunakan dalam proses
4 | Drs. Johan Effendi, MM.
penggolongan dan sifat yang demikian itu disebut sifat yang membedakan
(differentiating characteristic). Dalam kaitannya dengan klasifikasi wilayah,
secara umum wilayah (region) dapat dibedakan atas tiga jenis, yaitu natural
region, cultural region, dan single feature region.
a. Natural Region (Region Alam)
Natural Region (region alam) adalah suatu wilayah bersifat fisik yang
terhampar secara alami dipermukaan bumi. Natural region dapat
dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu, antara lain.
a) Berdasarkan tinggi rendahnya permukaan bumi, contoh lautan, daratan,
gunung, dataran rendah, dataran tinggi, dan lain sebagainya.
b) Berdasarkan jenis vegetasinya, contoh hutan, savanna, stepa, gurun, dan
lain sebagainya.
c) Berdasarkan tipe iklimnya, contoh iklim tropis, subtropics, sedang, kutub,
dan lain sebagainya.
b. Cultural Region (Region Budaya)
Cultural region (region budaya) adalah suatu wilayah di permukaan bumi
yang telah mendapat pengaruh manusia. Klasifikasi wilayah berdasarkan
cultural region, misalnya terdapat wilayah agraris, wilayah nelayan, wilayah
industri, desa, kota, dan lain sebagainya.
c. Single Feature Region
Single Feature Region (region kenampakan tunggal) adalah suatu wilayah
yang memperlihatkan kenampakan tunggal. Klasifikasi wilayah berdasarkan
kenampakan tunggal, biasanya didasarkan pada perbedaan iklim, vegetasi,
atau hewan.
Konsep Wilayah
1. Wilayah
Dapat dilihat sebagai suatu ruang pada permukaan bumi dengan batas-
batas yang telah ditentukan. Di dalam wilayah terdapat interaksi antara
manusia dan lingkungannya. Menurut Prof. R. Bintarto, wilayah adalah
sebagian permukaan bumi yang dapat dibedakan dalam hal tertentu dengan
daerah sekitarnya. Sedangkan, menurut Undang Undang Nomor 26 Tahun
2007 tentang Penataan Tata Ruang wilayah adalah ruang yang merupakan
kesatuan geografis beserta segenap unsur yang terkait kepadanya yang
batas dan system nya ditentukan berdasarkan aspek administratif, dan atau
aspek fungsional.
2. Wilayah Formal (Uniform Region)
Tipe wilayah formal atau disebut juga uniform region, yaitu suatu
Kawasan wilayah yang memiliki ciri seragam (homogen) sehingga wilayah ini
disebut juga homogenitas region. Seragam yang dimaksud adalah adanya
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 5
kesamaan yang dimiliki dan melekat pada manusia dan lingkungan alamnya,
baik dalam Bahasa, budaya, agama, kebangsaan, iklim, tataguna lahan,
vegetasi dan lain sebagainya. Wilayah formal tidak hanya terdapat di daerah
pedesaan saja yang memiliki kesamaan dalam jenis mata pencahariannya,
tetapi juga terdapat di daerah perkotaan. Di daerah perkotaan terdapat juga
wilayah formal (seragam) yang biasanya terpisah dengan daerah sekitarnya.
Sebagai contoh, adanya Kawasan industri yang wilayahnya sebagian besar
dihuni oleh para pekerja beserta seluruh karyawannya, dan kompleks
perumahan elite yang khusus untuk orang-orang golongan kaya.
Keseragaman di daerah pedesaan cenderung dicirikan oleh adanya
kesamaan budaya dan adat istiadat, seperti halnya terjadi pada
perkampungan Baduy di daerah Banten, wilayah suku kubu di Sumatera,
wilayah kampung Naga di daerah perbatasan Tasik-Garut, dan lain
sebagainya. Kesamaan dan keseragaman tersebut kadang tidak saja dalam
bentuk mata pencaharian di bidang agraris saja, tetapi juga dalam hal bentuk
rumah, model pakaian, cara berbicara, pola hidup, dan lain sebagainya.
3. Wilayah Nodal (Fungsional Region)
Wilayah fungsional adalah wilayah yang dicirikan oleh adanya kegiatan
yang saling berhubungan antara beberapa pusat kegiatan secara fungsional.
Misalnya, Jakarta, bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang
secara fisik memiliki kondisi yang berbeda (heterogen). Namun secara
fungsional, saling berhubungan dalam memenuhi kebutuhan hidup penduduk
di setiap wilayah.
Perwilayahan
Setiap wilayah di permukaan bumi memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Perbedaan karakteristik tersebut merupakan dasar untuk melakukan
perwilayahan yang disebut regionalisasi. Perwilayahan merupakan penentuan
suatu wilayah dengan menarik batas berdasarkan variable dan kriteria tertentu,
baik secara kuantitas maupun kualitas. Penentuan bias menggunakan satu
variable (kriteria sederhana), misalnya unsur pendapatan per kapita penduduk.
Penentuan menggunakan banyak variable (kriteria kompleks). Hal ini bertujuan
untuk mendapatkan informasi yang tepat sperti yang dibutuhkan atau sesuai
kepentingan. Dalam geografi dikenal dengan tiga kriteria perwilayahan dengan
ciri-ciri sebagai berikut.
1. Perwilayahan berciri tunggal (single topic region) merupakan penetapan
region atau wilayah yang didasarkan pada salah satu aspek geografi.
Contohnya, kemiringan lereng.
6 | Drs. Johan Effendi, MM.
2. Perwilayahan berciri majemuk (multitopic region) merupakan penetapan
wilayah yang didasarkan pada beberapa factor geografi. Contohnya,
penetapan wilayah berdasarkan iklim.
3. Perwilayahan berciri keseluruhan (total region) merupakan penetapan
wilayah yang didasarkan pada banyak faktor, baik lingkungan alam, biotik,
maupun manusia.
Contohnya, ekosistem mangrove.
Tata Ruang
Wilayah yang kita tempati merupakan sebuah ruang. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, ruang adalah wadah
yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam
bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan mahkluk lain hidup,
melakukan kegiatan , dan memelihara kelangsungan hidupnya. Tata ruang
adalah wujud struktur raung dan pola ruang. Adapun penataan ruang adalah
suatu system proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian dan pemanfaatan ruang.
Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang
wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Tujuan tersebut akan tercapai
dengan:
1. Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan buatan
2. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan
sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; serta
3. Terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negative
terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 7
Tugas Mandiri
Kerjakan sesuai dengan perintahnya!
Lakukan pengamatan terhadap wilayah tempat tinggal Anda!. Identifikasikan
wilayah tinggal kalian, termasuk wilayah formal (uniform region) atau wilayah
fungsional (nodal region). Kemukakan alasan Anda. Tulislah hasilnya di buku
tugas anda, kemudian kumpulkan kepada guru.
Tugas Kelompok
Kerjakan sesuai dengan perintahnya!
1. Bagilah kelas dalam beberapa kelompok. Anggota kelompok antara 5 –
6 siswa.
2. Lakukan pengamatan mengenai wilayah di sekitar sekolah anda.
Bersama anggota kelompok, diskusikan mengenai permasalahan
berikut!
a. Identifikasikan ketampakan objek yang terlihat, misalnya bangunan
rumah, Gedung, dan pusat perbelanjaan.
b. Menurut anda, apakan ketampakan objek yang terlihat merupakan hasil
dari tata ruang?
c. Apakah tata ruang diperlukan dalam setiap wilayah?
3. Tulislah hasil diskusi kelompok pada buku tugas, kemudian
presentasikan hasilnya di depan kelas dengan santun dan percaya diri.
B. Pembangunan Wilayah dan Pusat Pertumbuhan
Kemampuan sumber daya manusia dalam mengelola potensi sumber daya alam
1. Pembangunan Wilayah
Setiap wilayah mempunyai potensi untuk dapat tumbuh dan berkembang
menjadi pusat pertumbuhan. Suatu wilayah bisa menjadi pusat pertumbuhan
wilayah apabila mempunyai berbagai aktivitas yang mampu memengaruhi
daerah sekitarnya. Pusat-pusat wilayah pertumbuhan tersebut dapat berupa
wilayah kecamatan, kabupaten, kota, atau provinsi. Melalui pengembangan
Kawasan pusat-pusat pertumbuhan ini, diharapkan terjadi suatu proses interaksi
dengan wilayah di sekitarnya.
8 | Drs. Johan Effendi, MM.
2. Pusat Pertumbuhan
Pusat Pertumbuhan adalah suatu lokasi yang banyak memiliki fasilitas dan
kemudahan sehingga menjadi pusat daya Tarik (pole of attraction). Hal ini
menyebabkan berbagai macam usaha tertarik untuk berlokasi di situ dan
masyarakat senang dating memanfaatkan fasilitas yang ada di kota tersebut
walaupun kemungkinan tidak ada interaksi usaha-usaha tersebut.
3. Teori Pusat Pertumbuhan
Beberapa teori tentang pusat pertumbuhan yang dikembangkan oleh para
ahli sebagai berikut.
a. Teori Potensi Daerah Setempat
Teori pusat pertumbuhan lainnya adalah “Potensial Mode”. Konsepnya
adalah bahwa setiap daerah memiliki potensi untuk dikembangkan, baik alam
maupun manusia. Sumber daya seperti luas lahan yang terdapat di suatu daerah
merupakan potensi untuk dikembangkan, misalnya untuk pertanian, perikanan,
pertambangan, rekreasi atau wisata, dan usaha-usaha lainnya.
b. Teori Polarisasi Ekonomi
Teori ini dikemukakan oleh Gunar Myrdal. Menurut Myrdal, setiap daerah
mempunyai pusat pertumbuhan yang menjadi daya Tarik bagi tenaga buruh dari
pinggiran. Pusat pertumbuhan tersebut juga mempunyai daya Tarik terhadap
tenaga terampil, modal, dan barang-barang dagangan yang menunjang
pertumbuhan lokasi. Demikian terus-menerusakan terjadi pertumbuhan yang
makin lama makin pesat atau akan terjadi polarisasi pertumbuhan ekonomi
(polarization of economic growth).
c. Teori Tempat Yang Sentral (central place theory)
Teori tempat sentral dikemukakan oleh Walter Christaller (1933). Teori ini
didasarkan pada lokasi dan pola persebaran permukiman dalam ruang. Dalam
suatu ruang kadang ditemukan persebaran pola permukiman desa dan kota yang
berbeda ukuran luasnya.
Menurut teori Christaller, tempat yang sentral yang merupakan suatu titik
simpul dari bentuk heksagon/ segi enam. Daerah segi enam ini menggambarkan
suatu wilayah yang penduduknya mampu terlayani oleh tempat yang sentral
tersebut. Berdasarkan jenis pusat pelayanannya, hierarki tempat yang sentral
tersebut. Berdasarkan jenis pusat pelayanannya, hierarki tempat yang sentral
dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Tempat sentral berhierarki 3 (K = 3) adalah pusat pelayanan berupa yang
senantiasa menyediakan barang-barang bagi daerah sekitarnya atau disebut
kasus pasar optimal.
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 9
2) Tempat sentral berhierarki 4 (K = 4) dinamakan situasi lalu lintas yang
optimum, artinya di daerah tersebut dan daerah-daerah sekitarnya yang
terpengaruh tempat yang sentral itu senantiasa memberikan kemungkinan
rute lalu lintas yang paling efisien situasi lalu lintas yang optimum memiliki
pengaruh setengah bagian dari wilayah-wilayah tetangga di sekitarnya.
3) Tempat sentral berhierarki 7 (K = 7), dinamakan situasi adminitratif yang
optimum. Selain memengaruhi wilayahnya sendiri, tempat sentral ini juga
memengaruhi seluruh bagian wilayah tetangganya.
d. Dampak dan Pengaruh Pusat Pertumbuhan
Pertumbuhan wilayah menimbulkan dampak positif dan dampak
negative. Kemajuan suatu kota akan menyebar dan mendorong
perkembangan wilayah sekitarnya (spread effect). Dampak positif dari
pertumbuhan penduduk, antara lain terciptanya peluang kerja, meningkatnya
10 | Drs. Johan Effendi, MM.
pendapatan, majunya teknologi, lengkapnya fasilitas pelayanan, dan
terciptanya kesempatan kerja. Adapun dampak negative pusat pertumbuhan
penduduk, antara lain berkurangnya lahan pertanian, berkurangnya tenaga
kerja usia produktif, masuknya pengaruh budaya negative kota ke desa, dan
meningkatnya pengangguran.
Adanya pusat pertumbuhan memberikan pengaruh pada berbagai
bidang kehidupan. Berikut ini pengaruh pusat pertumbuhan pada berbagai
bidang.
1) Pengaruh pusat pertumbuhan terhadap perkembangan ekonomi
2) Pengaruh pusat pertumbuhan terhadap perubahan sosial budaya
masyarakat
e. Pusat Pertumbuhan di Indonesia
Perkembangan pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia banyak
bertumpu pada sector industri. Pembangunan nasional Indonesia di
laksanakan dengan system perwilayahan (regionalisasi). Kota-kota utama
dijadikan pusat pertumbuhan. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Bappenas) telah membagi wilayah Indonesia menjadi empat pusat
pertumbuhan dengan kota utama, yaitu Medan, Jakarta, Surabaya, dan
Makassar. Setiap pusat pertumbuhan membawahi beberapa wilayah.
Bersamaan dengan pengembangan kota-kota petumbuhan nasional,
wilayah pembangunan utama di Indonesia dibagi menjadi empat region
utama sebagai berikut.
a. Wilayah pembangunan utama A dengan pusat pertumbuhan utama
adalah Medan. Wilayah ini meliputi berikut.
1) Wilayah Pembangunan I, meliputi Aceh dan Sumatra Utara
2) Wilayah Pembangunan II, meliputi Sumatra Barat dan riau, dengan
pusatnya di Pekanbaru.
b. Wilayah pembangunan utama B dengan pusat pertumbuhan utama
adalah Jakarta. Wilayah ini meliputi berikut.
1) Wilayah pembangunan III, meliputi Jambi, Sumatra Selatan, dan
Bengkulu. Wilayahnya berpusat di Palembang.
2) Wilayah pembangunan IV, meliputi Lampung, Jakarta, Jawa Barat,
Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta.
3) Wilayah pembangunan VI, meliputi Kalimantan Barat, Wilayahnya
berpusat di Pontianak.
c. Wilyah pembangunan utama C dengan pusat pertumbuhan utama adalah
Surabaya. Wilayah ini meliputi sebagai berikut.
1) Wilayah pembangunan V, meliputi daerah-daerah di Jawa Timur dan
Bali. Wilayah ini berpusat di Surabaya.
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 11
2) Wilayah pembangunan VII, meliputi Kalimantan Timur dan
Kalimantan Selatan. Wilayah ini berpusat di Balikpapan dan
Samarinda.
d. Wilayah pembangunan utama D dengan pusat pertumbuhan utama
adalah Makassar. Wilayah ini meliputi berikut.
1) Wilayah pembangunan VIII, meliputi daerah-daerah NTB, NTT,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara. Wilayah ini berpusat di
Makassar.
2) Wilayah pembangunan IX, meliputi Sulawesi utara dan Sulawesi
Tengah. Wilayah ini berpusat di Manado.
3) Wilayah pembangunan X, meliputi daerah-daerah di Maluku
(termasuk Maluku Utara dan Papua). Wilayah ini berpusat di Sorong.
Sejak Pelita IV perwilayahan Indonesia dibagi menjadi lima wilayah
pembangunan utama, yaitu pembangunan utama D dipecah menjadi dua dengan
wilayah pembangunan E berpusat di Ambon. Tujuan penetapan wilayah
pembangunan utama ini sebagai alat strategis dalam meningkatkan pembangunan
regional provinsi dan kabupaten/ kota.
Wilayah pembangunan di atas selanjutnya dikembangkan lagi menjadi wilayah
pembangunan yang lebih kecil, yaitu tingkat daerah pada provinsi. Contohnya, Jawa
Barat menjadi beberapa wilayah pembangunan daerah sebagai berikut.
a. Wilayah pembangunan Jabodetabek (termasuk sebagian kecil wilayah
Kabupaten Sukabumi). Pada wilayah ini dikembangkan berbagai aktivitas
industri yang tidak tertampung di Jakarta.
b. Wilayah pembangungan Bandung Raya. Wilayah ini dikembangkan pusat
aktivitas pemerintah daerah, Pendidikan tinggi, perdagangan daerah industri
kecil, untuk konservasi tanah, dan rehabilitasi lahan kritis dipusatkan di wilayah
Kabupaten Garut, Cianjur, dan Bandung.
c. Wilayah pembangunan Priyangan Timur. Wilayah ini meliputi daerah di
Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis.
d. Wilayah pembangunan Karawang. Wilayah ini dikembangkan sebagai produksi
pangan dan palawija. Meliputi daerah-daerah dataran rendah pantai utara
(pantura), seperti Purwakarta, Subang, dan Karawang. Berpusat di Karawang.
e. Wilayah pembangunan Cirebon dan sekitarnya. Wilayah ini dikembangkan
sebagai pusat industri pengelola bahan agraris, industri petrokimia, pupuk, dan
semen. Untuk keperluan tersebut, pelabuhan Cirebon ditingkatkan fungsinya
untuk menampung kelebihan arus keluar masuk barang dari Pelabuhan Tanjung
Priok.
f. Wilayah Pembangunan Banten. Wilayah ini berpusat di Serang dan Cilegon.
Wilayahnya terdiri atas empat zona, yaitu bagian utara diutamakan untuk
12 | Drs. Johan Effendi, MM.
perluasan dan intensifikasi areal perswahan teknis; serta bagian selatan untuk
wilayah Teluk Lada untuk intensifikasi usaha pertanian dan daerah sekitar.
Cilegon dikembangkan sebagai pusat industri berat (besi baja).
Tugas Mandiri
Kerjakan sesuai perintahnya!
Pemerintah selalu berupaya melakukan pembangunan wilayah. Salah satu cara
yang dilakukan adalah dengan melakukan pembangunan jalan tol di berbagai
wilayah. Menurut Anda, apakah pembangunan jalan tol dapat mendorong suatu
wilayah menjadi pusat pertumbuhan? Apa saja yang harus dilakukan untuk
mewujudkan suatu wilayah yang menjadi pusat pertumbuhan?
Presentasikan pendapat Anda di depan kelas.
Tugas Kelompok
Kerjakan sesuai perintahnya!
1. Bagilah kelas Anda menjadi beberapa kelompok.
2. Lakukan pengamatan terhadap pembangunan di wilayah sekitar dalam
lingkup provinsi. Datalah mengenai pembangunan yang sedang dilakukan
dan bangunan yang ada misalnya pabrik, mal, taman kota, dan lain
sebagainya. Menurut Anda, jika dilihat dari infrastruktur yang ada, apakah
wilayah tersebut berpotensi menjadi pusat pertumbuhan ? apakah wilayah
tersebut memerlukan tata ruang kembali?
3. Tulislah hasil pengamatan Anda dalam bentuk laporan dengan jujur.
4. Presentasikan hasilnya di depan kelas dengan santun dan percaya diri.
Lakukan secara bergantian dengan kelompok lain.
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 13
TES SUMATIF 1.
A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling
tepat!
1. Suatu wilayah merupakan kesatuan ekosistem yang terdiri atas komponen,
yaitu ….
a. Ruang dan waktu
b. Ekonomi dan sosial
c. Sosial dan budaya
d. Politik dan ekonomi
e. Biotik dan abiotik
2. Kondisi wilayah relative sama dalam waktu yang lama atau bersifat statis
merupakan ciri dari wilayah ….
a. Fungsional d. Nature
b. Tetap e. Formal
c. Nodal
3. Faktor fisik yang memengaruhi suatu wilayah menjadi pusat pertumbuhan
adalah ….
a. Tenaga terlatih tersedia
b. Pendapatan penduduk yang besar
c. Tenaga kerja yang banyak
d. Kekayaan tambang yang berlimpah
e. Kemudahan transportasi
4. Faktor-faktor utama dalam perencanaan tata ruang suatu wilayah adalah
….
a. Sumber daya manusia, sumber daya alam, dan teknologi
b. Sumber daya hayati, sumber daya alam, dan sumber daya manusia
c. Sumber daya manusia, infrastruktur, dan regulasi
d. Penggunaan lahan, kebijakan pembangunan daerah, dan infrastruktur
e. sumber daya hayati, kondisi fisiografi, dan sarana transportasi
5. Berikut Bahasa yang digunakan untuk wilayah formal adalah ….
a. Sungai
b. Pasar
c. Parit
d. Rel kereta api
e. Sawah
6. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Kondisi tanah daerah pegunungan yang subur
2) Jaringan transportasi mudah di jangkau
14 | Drs. Johan Effendi, MM.
3) Jumlah penduduk yang banyak dan pendapatan per kapita tinggi
4) Memiliki wilayah yang relative datar
Ciri-ciri wilayah yang dapat dijadikan sebagai pusat pertumbuhan
ditunjukkan pada nomor ….
a. Persebaran potensi sumber daya yang dimiliki
b. Adanya kemudahan pemindahan (transfer) dalam ruang
c. Adanya sumber daya alternative
d. Jarak antar wilayah
e. Perbedaan kondisi geografi
7. Salah satu faktor penghambat interaksi wilayah adalah ….
a. Persebaran potensi sumber daya yang dimiliki
b. Adanya kemudahan pemindahan (transfer) dalam ruang
c. Adanya sumber daya alternative
d. Jarak antarwilayah
e. Perbedaan kondisi geografi
8. Tujuan dilakukannya perwilayahan adalah ….
a. Memisahkan sesuatu yang berguna dari yang kurang berguna
b. Mengurutkan keberagaman di permukaan bumi
c. Menyederhanakan informasi dari suatu gejala di permukaan bumi yang
sangat beragam
d. Memantau perubahan-perubahan yang terjadi
e. Menjamin keserasian dan koordinasi terhadap berbagai kegiatan
pembangunan
9. Factor alam yang berpengaruh terhadap pusat-pusat pertumbuhan adalah
….
a. Letak astronomis dan kondisi topografi
b. Kondisi topografi dan hidrologi
c. Kondisi topografi dan demografi
d. Kondisi hidrologi dan geografis
e. Kondisi geografi dan klimatik
10. Ciri-ciri wilayah perencanaan adalah ….
a. Tidak memiliki pusat pertumbuhan
b. Tidak menggunakan model perencanaan
c. Kualitas sumber daya manusia yang dimiliki rendah
d. Kesadaran masyarakat terhadap permasalahan yang dihadapi cukup
tinggi
e. Kesadaran masyarakat terhadap permasalahan yang dihadapi masih
kurang
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 15
11. Kaitan sumber daya manusia dengan pembangunan di Indonesia adalah ….
a. Sumber daya manusia yang berkualitas mendukung pelaksanaan
pembangunan
b. Pembangunan meningkat seiring perkembangan kualitas sumber daya
manusia
c. Pertumbuhan pembangunan mendorong kualitas sumber daya manusia
d. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat menghambat
pembangunan
e. Sumber daya manusia yang berkualitas tidak berpengaruh terhadap
pembangunan
12. Tujuan pemekaran wilayah adalah ….
a. Mengurangi angka kriminalitas
b. Memisahkan kedua wilayah
c. Memeratakan jumlah penduduk
d. Memaksimalkan pengelolaan potensi yang ada
e. Menguasai pasar dan mendapatkan keuntungan
13. Berikut yang bukan usaha untuk mengatasi permasalahan penerapan tata
ruang di Indonesia adalah ….
a. Melakukan kerja sama yang kuat dengan pemerintah daerah
b. Peningkatan peran serta masyarakat dalam penataan ruang
c. Peningkatan kualitas sumber daya untuk penataan ruang
d. Mengirimkan tenaga ahli yang dibutuhkan dalam penataan ruang
e. Melakukan otonomi daerah agar setiap wilayah dapat mengatur
wilayahnya sendiri
14. Konsep Kutub Pertumbuhan (Growth Pole) pertama kali dikemukakan oleh
….
a. Christaller D. Hirshman
b. Perroux E. Bintarto
c. Myrdall
15. Dalam teori tempat sentral yang dikemukakan Christaller dikenal istilah
konsep threshold. Arti dari threshold adalah ….
a. Batas minimum jumlah penduduk untuk terwujudnya suatu pusat
pelayanan
b. Batas uang yang beredar di pasaran
c. Jarak maksimum dari pusat pelayanan
d. Sarana transportasi yang mendukung terhadap pusat pelayanan
e. Kegiatan pusat pelayanan yang mendominasi
16 | Drs. Johan Effendi, MM.
16. Berikut ini merupakan gambar pusat petumbuhan menurut Walter
Christaller. Huruf X menunjukkan ….
a. Permukiman tingkat rendah
b. Permukiman tingkat elit
c. Permukiman tingkat kumuh
d. Permukiman tingkat menengah
e. Permukiman pinggir kota
17. Salah satu pertimbangan dalam membangun adalah penentuan lokasi yang
tepat bernilai ekonomis. Tujuan utama perencanaan lokasi industri tersebut
adalah …..
a. Kemudahan untuk memperoleh informasi perindustrian
b. Memperbesar keuntungan dan menentukan biaya produksi
c. Kelancaran penjualan produksi
d. Memperkecil kerusakan dan pencemaran lingkungan
e. Menguasai pasar dan dapat bersaing dengan sehat
18. Amatilah gambar berikut dengan saksama!
Pengembangan wilayah paling pesat seperti gambar cenderung kea rah ….
Karena …..
a. A. banyak lahan pertanian
b. B. banyak menyerap tenaga kerja
c. C. dekat dengan pemasok bahan pangan
d. D. banyak membutuhkan irigasi dan tenaga kerja
e. E. Dekat dengan pelabuhan
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 17
19. Perhatikan pernyataan berikut !
1) Kemajuan di bidang teknologi dan informasi
2) Memiliki jumlah penduduk yang sangat besar
3) Merupakan daerah dataran rendah yang subur
4) Memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah
5) Sikap terbuka masyarakat untuk menerima hal baru
Factor nonfisik yang menjadi alas an suatu wilayah menjadi pusat
pertumbuhan terdapat pada angka ….
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 2), dan 5)
c. 2), 3), dan 5)
d. 2), 4), dan 5)
e. 3), 4), dan 5)
20. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Kaya dengan sumber daya alam
2) Sarana dan prasarana transportasi yang memadai
3) Kondisi iklim yang bervariasi
4) Sumber daya manusia yang baik
5) Luas wilayah yang cukup
Factor yang menentukan suatu wilayah dijadikan sebagai pusat
pertumbuhan ditunjukkan pada nomor ….
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 2), dan 4)
C. 1), 3), dan 5)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)
21. Manfaat pusat pertumbuhan di suatu wilayah dari segi budaya adalah ….
a. Pendapatan per kapita meningkat dari unsur budaya
b. Terjadi akulturasi budaya dalam kehidupan masyarakat
c. Pengembangan sumber daya berbasis budaya yang ada
d. Menjadi pusat sumber daya manusia yang berbudaya
e. Muncul berbagai fasilitas sosial budaya dalam masyarakat
22. Suatu wilayah yang dapat dijadikan sebagai pusat pertumbuhan jika
memiliki ciri ….
a. Sumber daya alam melimpah dan jumlah penduduk sedikit
b. Sebagian besar masyarakat bekerja di sector industri
c. Banyaknya jumlah penduduk yang memiliki Pendidikan tinggi
d. Memiliki wilayah yang datar dan transportasi yang mudah dijangkau
e. Memiliki wilayah yang bergelombang dan transportasi yang mudah
dijangkau
18 | Drs. Johan Effendi, MM.
23. Peranan pusat perwilayahan dalam pembangunan pada suatu wilayah
adalah ….
a. Mengendalikan system pemerintahan
b. Menjadi pusat pelayanan bagi daerah sekitar
c. Menyediakan bahan pangan bagi seluruh penduduk desa
d. Menampung kelebihan penduduk dan daerah sekitar
e. Merangsang pertumbuhan ekonomi bagi daerah sekitar
24. Indonesia sebagai negara berkembang dalam proses perkembangan
wilayahnya menggunakan teori pusat pertumbuhan berupa ….
a. Teori sentral
b. Teori kutub pertumbuhan
c. Teori agropolitan
d. Teori titik henti
e. Teori interaksi
25. Pengembangan wilayah di Indonesia bertujuan untuk ….
a. Membangun kota
b. Membangun industri
c. Membangun fasilitas Pendidikan
d. Pembangunan yang berkelanjutan
e. Pembangunan yang temporal
26. Permasalahan transportasi yang dihadapi dalam perencanaan wilayah tata
ruang kota adalah ….
a. Kenaikan jumlah kendaraan pribadi yang tidak diimbangi dengan jumlah
sarana dan prasarana jalan
b. Banyaknya jalan yang rusak akibat banjir
c. Kurangnya angkutan umum di ibukota
d. Kebutuhan akan kendaraan pribadi yang semakin meningkat
e. Tidak adanya ketersediaan angkutan umum
27. Setiap wilayah berpotensi menjadi pusat pertumbuhan. Perkembangan pusat
pertumbuhan di suatu wilayah ditentukan oleh faktor-faktor, antara lain
sumber daya alam, sumber daya manusia, kondisi fisiografi, dan fasilitas
penunjang (alat transportasi). Pusat pertumbuhan dirancang untuk
mendorong pengembangan Kawasan sekitarnya, khususnya dalam hal
perkembangan ekonomi. Salah satu pengaruh pusat pertumbuhan terhadap
bidang ekonomi adalah ….
a. Penguasaan teknologi semakin meningkat
b. Pemusatan daerah industri di kota
c. Mempermudah pelayanan kepada masyarakat
d. Mempercepat kemajuan daerah terpencil
e. Munculnya berbagai mata pencaharian baru
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 19
28. Amatilah ilustrasi berikut dengan saksama!
Jika pak Johan akan mendirikan pabrik semen, maka lokasi yang tepat
adalah ….
a. Nomor 3 karena dekat dengan pelabuhan
b. Nomor 1 karena mudah mendapatkan bahan baku
c. Nomor 2 karena dekat dengan tenaga kerja
d. Nomor 4 karena berada di perkampungan nelayan
e. Nomor 5 karena dekat dengan sumber protein
29. Disebuah wilayah akan dibangun took kelontong dan took mebel. Menurut
gagasan Christaller, factor yang memengaruhi pembangunan kedua toko
tersebut agar mencapai keuntungan yang maksimal adalah ….
a. Toko kelontong dan toko mebel membutuhkan threshold tinggi
b. Toko kelontong dan toko mebel membutuhkan threshold rendah
c. Toko kelontong pada threshold rendah toko mebel pada threshold tinggi
d. Toko kelontong pada threshold tinggi toko mebel pada threshold rendah
e. Toko kelontong dan toko mebel membutuhkan range yang luas
30. Amatilah gambar berikut !
Ciri-ciri wilayah ditunjukkan pada nomor 1 adalah ….
a. Industri manufaktur dan pabrik pabrik
b. Jumlah penduduk yang sedikit namun produktif
20 | Drs. Johan Effendi, MM.
c. Ketersediaan sumber daya alas an yang melimpah
d. Adanya Kawasan perumahan elite dari masyarakat kelas atas
e. Adanya Gedung-gedung, pasar, pusat pertokoan, dan fasilitas umum
lainnya.
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaaan dibawah ini dengan benar!
1. Mengapa pembangunan wilayah perlu dilakukan ?
Jawab:
2. Mengapa di wilayah pusat pertumbuhan terjadi pemusatan penduduk?
Jawab:
3. Sebutkan manfaat tata ruang kota bagi pembangunan !
Jawab:
4. Apa pengaruh pusat pertumbuhan wilayah terhadap perkembangan
ekonomi suatu wilayah?
Jawab:
5. Amatilah gambar berikut !
Berdasarkan gambar diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
a. Pertumbuhan wilayah pada gambar diatas akan lebih pesat jika
pengembangannya ke arah mana? Apa alasannya?
b. Factor apa sajakah yang memengaruhi pertumbuhan wilayah yang
sesuai pada gambar diatas ?
Jawab:
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 21
Sumatif Tengah Semester (STS) 1
A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling
tepat!
1. Geografi mengartikan wilayah sebagai ….
a. Provinsi
b. Kota di bawah provinsi secara administratif
c. Kabupaten di bawah provinsi secara administratif
d. Daerah yang memiliki karakteristik tertentu yang berbeda dengan wilayah
sekitarnya
e. Daerah yang memiliki karakteristik tertentu yang tidak berbeda dengan
wilayah sekitarnya
2. Suatu gejala yang timbul untuk menjauhi titik utama titik utama sehingga
terbentuk pusat kegiatan baru disebut ….
a. Segregasi
b. Desentralisasi
c. Nukleasi
d. Modernisasi
e. Sentralisasi
3. Fungsi pusat pertumbuhan secara umum adalah ….
a. Melihat lokasi untuk mendirikan pabrik
b. Melihat perkembangan dan upaya peningkatan pertanian
c. Mencari alternative untuk mengoptimalkan produksi
d. Mengetahui kelemahan tiap daerah
e. Memudahkan koordinasi dan meratakan pembangunan
4. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Tingginya tingkat mobilitas penduduk
2) Tenaga kerja dari luar wilayah pusat pertumbuhan berdatangan ke pusat
pertumbuhan
3) Terjadinya alih fungsi lahan dari pertanian menjadi permukiman
4) Persebaran seni dan budaya melalui media komunikasi
Berdasarkan pernyataan diatas, factor sosial yang menunjukkan antar wilayah
pusat pertumbuhan adalah
a. 1) dan 3) D. 2) dan 4)
b. 1) dan 4) E. 3) dan 4)
c. 2) dan 3)
22 | Drs. Johan Effendi, MM.
5. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Sikap terbuka masyarakat untuk menerima hal baru
2) Memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah
3) Memiliki jumlah penduduk yang sangat besar
4) Merupakan daerah dataran rendah yang subur
Faktor nonfisik yang menjadi alasan suatu wilayah menjadi pusat pertumbuhan
terdapat pada nomor ….
a. 1) dan 2) D. 2) dan 3)
b. 1) dan 3) E. 3) dan 4)
c. 1) dan 4)
6. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Provinsi
2) Kota
3) Kota pembelajaran
4) Daerah hutan
Wilayah fungsional ditunjukkan oleh nomor
a. 1) dan 2) D. 2) dan 3)
b. 1) dan 3) E. 3) dan 4)
c. 1) dan 4)
7. Alasan yang mendasari dilakukannya perwilayahan adalah ….
a. Perbedaan karakteristik antar wilayah
b. Persamaan karakteristik antar wilayah
c. Potensi sumber daya alam yang melimpah
d. Jumlah penduduk yang terus bertambah
e. Semakin meningkatnya angka kriminalitas
8. Percepatan perkembangan wilayah perkotaan sangat ditentukan oleh ….
a. Aparatur dan adat istiadat
b. Lokasi absolut dan iklimnya
c. Jumlah rasio penduduk
d. Lokasi dan morfologi
e. Luas, jenis, dan warna tanah
9. Perencanaan wilayah perlu dilakukan karena ….
a. Demi terwujudnya pembangunan nasional
b. Banyak potensi wilayah yang terbatas
c. Agar diperoleh kehidupan yang nyaman
d. Untuk menghindari terjadinya bencana alam
e. Jumlah penduduk yang terus bertambah
10. Salah satu faktor yang menunjang pertumbuhan suatu wilayah adalah ….
a. Penduduk yang banyak
b. Tenaga kerja
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 23
c. Jarak sarana transportasi
d. Stok barang atau jasa
e. Tata ruang
11. Wilayah fungsional memiliki sifat lebih dinamis daripada wilayah formal karena…
a. Perdedaan kondisi fisik geografis mencolok
b. Fokus pada pengembangan jenis industri yang sama
c. Lebih menekankan pada aspek perkembangan wilayah
d. Penggunaan lahan memiliki pola seragam
e. Penunjang aktifitas industri sangat beragam
12. Secara umum fungsi pusat pertumbuhan adalah ….
a. Mengetahui kelemahan tiap daerah
b. Mencari alternative untuk mengoptimalkan produksi
c. Melihat perkembangan dan upaya peningkatan pertanian
d. Melihat lokasi untuk mendirikan pabrik
e. Memudahkan koordinasi dan meratakan pembangunan
13. Konflik dalam lahan permukiman terutama diakibatkan oleh tidak imbangnya
perbandingan antara ….
a. Tingkat imigrasi dan emigrasi
b. Masuknya investasi dan aturan
c. Kepentingan ekonomi dan politik
d. Jumlah penduduk dan luas lahan
e. Sumber daya alam dan kebutuhan
14. Dampak pusat pertumbuhan bagi masyarakat dalam bidang ekonomi adalah ….
a. Angka kriminalitas yang semakin berkurang
b. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
c. Mempercepat pertumbuhan daerah
d. Munculnya kebudayaan baru
e. Terciptanya kesempatan kerja
15. Gambar dibawah ini adalha teori tempat yang sentral berhierarki ….
24 | Drs. Johan Effendi, MM.
a. K = 3 d. 2 (K = 2)
b. 4 (K = 4) e. K = 7
c. 7 (K = 7)
16. Pusat pertumbuhan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan
Bekasi) adalah pertumbuhan dengan skala ….
a. Antarwilayah d. nasional
b. Indonesia e. kota
c. Regional
17. Teori yang menyatakan bahwa pembangunan tidak terjadi secara serentak,
tetapi muncul dengan intensitas berbeda adalah teori ….
a. Teori sentral
b. Teori kutub pertumbuhan
c. Teori agropolitan
d. Teori titik henti
e. Teori interaksi
18. Nama kota:
1. Brastagi 3. Malang
2. Padang 4. Yogyakarta
Kota yang tumbuh dan berkembang dari pusat wisata adalah nomor ….
a. 1) dan 2) d. 2) dan 4)
b. 1) dan 3) e. 3) dan 4)
c. 2) dan 3)
19. Permasalahan tata ruang wilayah yang dihadapi Indonesia dalam bidang sosial
adalah ….
a. Tidak adanya kesesuaian lahan
b. Persebaran penduduk yang tidak merata
c. Perbedaan potensi sumber daya alam antarwilayah
d. Penurunan kualitas sarana prasarana dasar permukiman
e. Terjadinya bencana alam yang menghambat pembangunan
20. Untuk memudahkan dalam koordinasi berbagai program pembangunan pada
tiap daerah perlu dilakukan ….
a. Penelitian
b. Perwilayahan
c. Tata ruang wilayah
d. Survei
e. Delimitasi
21. Kota-kota yang dijadikan sebagai pusat pertumbuhan utama di Indonesia
adalah ….
a. Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar
b. Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Manado
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 25
c. Jakarta, Surabaya, Medan, dan Manado
d. Jakarta, Semarang, Manado, dan Medan
e. Jakarta, Manado, Medan, dan Makassar
22. Gerbang Kertosusilo merupakan wilayah pembangunan yang terdapat di
Provinsi ….
a. Jawa Barat d. Banten
b. Jawa Tengah e. DI Yogyakarta
c. Jawa Timur
23. Dampak negative dari adanya pusat pertumbuhan adalah ….
a. Kawasan-kawasan lain akan mengalami kemunduran
b. Pencemaran lingkungan yang diakibatkan berbagai kegiatan industri yang
berkembang
c. Persaingan lapangan kerja semakin tinggi
d. Tingkat kesejahteraan penduduk semakin tinggi
e. Pembangunan infrastruktur dilakukan secara merata
24. Upaya mengatasi tingginya arus urbanisasi ke pusat pertumbuhan, yaitu ….
a. Penguatan adat istiadat di daerah
b. Pembangunan fasilitas Pendidikan di kota
c. Pemusatan daerah industri di daerah kota
d. Pengembangan fasilitas umum di pusat pertumbuhan
e. Penciptaan pusat-pusat pertumbuhan baru di daerah
25. Amatilah gambar berikut!
Arah pembangunan wilayah yang sesuai dengan gambar di atas adalah ….
a. Kawasan industri, karena dekat dengan pusat kota dan jalur transportasi
b. Kawasan industri, karena dekat dengan pusat kota dan pelabuhan laut
c. Kawasan hutan, karena dekat dengan bahan baku dan jalur transportasi
d. Kawasan sawah, karena dekat dengan tenaga kerja dan wilayahnya luas
e. Kawasan ladang, karena lahan luas dan dekat dengan pusat kota
26. Salah satu program pemerintah dalam pembangunan adalah pengembangan
industri. Arah kebijakan pemerintah dengan menjadikan Indonesia sebagai
negara industri merupakan kebijakan strategis karena ….
26 | Drs. Johan Effendi, MM.
a. Masyarakat menjadi lebih konsumtif sehingga mampu meningkatkan pasar
b. Penguasaan teknologi meningkat sehingga mampu bersaing dengan
negara maju
c. Lapangan kerja menjadi luas sehingga struktur perekonomian lebih
berkembang
d. Banyaknya barang hasil industri menjadi pola hidup masyarakat lebih
modern
e. Sector pertanian yang kurang menguntungkan lebih tergantikan dengan
industri
27. Pembangunan prasarana transportasi antarwilayah memberikan pengaruh
terhadap interaksi keruangan berupa unsur ….
a. Mobilitas
b. Aksesibilitas
c. Kompleksitas
d. Transferabilitas
e. Intervening opportunity
28. Daerah angka 4 dan 5 menurut teori konsentris seperti gambar menunjukkan
….
a. Kawasan pabrik dan pusat perdagangan
b. Pusat perdagangan dan daerah penyangga
c. Zona pemukiman kelas menengah dan kelas elit
d. Permukiman kelas elit dan pusat perdagangan
e. Daerah penyangga dan permukiman kumuh
29. Konflik dalam lahan permukiman diakibatkan oleh tidak seimbangnya
perbandingan antara ….
a. Tingkat emigrasi dan imigrasi
b. Masuknya investasi dan aturan
c. Kepentingan ekonomi dan politik
d. Jumlah penduduk dan luas lahan
e. Sumber daya alam dan kebutuhan
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 27
30. Berikut contoh dampak langsung terhadap pembangunan permukiman
terhadap lingkungan perairan, yaitu ….
a. Suhu udara meningkat
b. Curah hujan berkurang
c. Daerah resapan kurang
d. Kecepatan angin tinggi
e. Volume sampah meningkat
31. Di ibukota kabupaten terdapat mal, layanan administrasi pemerintahan,
lapangan olahraga, sarana sosial, Pendidikan, dan rumah sakit. Pernyataan
tersebut berarti sedang membicarakan ….
a. Ruang
b. Kawasan
c. Keruangan
d. Perwilayahan
e. Wilayah
32. Alasan topografi menjadi pertimbangan pembangunan adalah ….
a. Memengaruhi strategi pembangunan
b. Memengaruhi kondisi alam dan budaya
c. Dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik
d. Menunjang pembangunan dan pertumbuhan wilayah
e. Memenuhi kebutuhan pokok manusia
33. Pengaruh pusat pertumbuhan akan memotivasi masyarakat untuk berlomba
memiliki pengetahuan dan keterampilan. Hal tersebut adalah pengaruh pusat
pertumbuhan terhadap ….
a. Pertumbuhan sosial budaya
b. Penyebaran budaya
c. Perkembangan ekonomi
d. Perkembangan perdagangan
e. Perkembangan teknologi
34. Daerah wisata candi Borobudur termasuk contoh dari ….
a. Fungsional region
b. Formal region
c. Uniform region
d. Homogeneous region
e. Total region
35. Adanya Kawasan-kawasan yang dijadikan pusat pertumbuhan bertujuan agar
kawasan di sekitarnya turut terpengaruh untuk maju. Di suatu negara yang kota-
kotanya memiliki pusat pertumbuhan yang merata akan berpengaruh pada ….
a. Kelahiran yang relative seimbang
b. Kelahiran yang relative seimbang
28 | Drs. Johan Effendi, MM.
c. urbanisasi yang relative seimbang
d. ekspor yang relative seimbang
e. impor yang relative seimbang
36. Dampak negative pusat pertumbuhan adalah ….
a. Terciptanya peluang kerja
b. Meningkatnya pendapatan
c. Majunya teknologi
d. Lengkapnya fasilitas pelayanan
e. Berkurangnya lahan pertanian
37. Perluasan wilayah melalui pemberian investasi yang lebih besar pada suatu
daerah sehingga akan merangsang daerah lain untuk tumbuh dan berkembang
dikenal dengan istilah ….
a. Spread
b. Backwash
c. Tricking down
d. Polarization
e. Backshore
38. Untuk mengaplikasikan teori Christaller diperlukan syarat-syarat ….
a. Topografi dan tingkat ekonomi
b. Relief dan kondisi topografi
c. Tata kehidupan dan sumber daya manusia
d. Tingkat ekonomi dan sumber daya alam
e. Topografi dan sumber daya manusia
39. Pengaruh pusat pertumbuhan terhadap perubahan sosial dudaya di masyarakat
adalah ….
a. Munculnya peluang kerja semakin banyak
b. Memotivasi masyarakat untuk berlomba memiliki keterampilan
c. Terjadinya urbanisasi sehingga menyebabkan akulturasi
d. Terbukanya arus informasi sehingga mempercepat pertumbuhan daerah
e. Terjadinya mobilitas penduduk yang menyebabkan asimilasi
40. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1) Pendapatan penduduk meningkat
2) Adanya asimilasi budaya masyarakat
3) Kesejahteraan penduduk meningkat
4) Teknologi dan transportasi berkembang pesat
5) Anggaran daerah meningkat
Factor-faktor yang memengaruhi pusat pertumbuhan terhadap ekonomi
masyarakat ditunjukkan pada angka ….
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 2), dan 4)
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 29
c. 1), 3), dan 5)
d. 2), 4), dan 5)
e. 3), 4), dan 5)
30 | Drs. Johan Effendi, MM.
BAB 2
INTERAKSI DESA DAN KOTA
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
12.3. Membandingkan pola interaksi keruangan desa dan kota sebagi alternatif
pembangunan pendesaan
12.4. Merumuskan masalah pola interaksi keruangan desa dan kota, dan upaya
penanggulangannya
Capaian Pembelajaran (CP)
3.2. Menganalisis struktur keruangan desa dan kota, interaksi desa dan kota, serta
kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan.
4.2. Membuat makalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan di
kota yang dilengkapi dengan peta, bagan, table, grafik, dan/atau diagram.
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mempelajari tentang struktur keruangan desa dan kota, peserta didik
dapat menjelaskan struktur keruangan desa dan kota dengan benar.
2. Setelah memahami interaksi desa dan kota, peserta didik dapat mendeskripsikan
pola dan faktor-faktor interaksi desa dan kota dengan benar.
3. Setelah mempelajari usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota, peserta
didik dapat menunjukkan usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota
dengan bijaksana dan disiplin
4. Setelah mengetahui usaha pemerataan pembangunan serta dampak
perkembangan wilayah desa dan kota, peserta didik dapat melakukan tindakan
positif yang mendukung perkembangan kota dengan bijaksana dan bertanggung
jawab.
5. Setelah memahami materi interaksi desa dan kota, peserta didik dapat membuat
makalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang
dilengkapidengan peta, bagan, grafis, dan/atau diagram dan tanggung jawab.
Materi Inti Pembalajaran
1. Struktur keruangan desa
2. Struktur keruangan kota
3. Interaksi desa dan kota
4. Usaha pemerataan pembangunan serta dampak perkembangan wilayah desa
dan kota.
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 31
Kata Kunci
Desa, Kota, struktur ruang, memusat, linier, terpencar, mengelilingi fasilitas, teori
sector, teori memusat, teori berganda.
Alokasi Waktu
36 jam pelajaran
Karakter Pelajar Pancasila
Beriman dan bertakwa, cinta lingkungan, cinta tanah air, toleransi, disiplin,
kerjasama, tanggung jawab, percaya diri, dan jujur.
Ringkasan Materi
Desa dan Kota merupakan dua wilayah yang tidak dapat dipisahkan. Perbedaan
karakteristik dan potensi kedua wilayah membuat desa dan kota melakukan interaksi
untuk memenuhi kebutuhan.
A. Struktur Keruangan Desa
Desa merupakan wilayah administratif yang dipimpin oleh kepala desa. Desa
juga berarti tanah kelahiran. Selain menunjukkan tempat atau daerah, desa juga
menggambarkan kehidupan sosial budaya dan kegiatan penduduknya. Sebutan
desa di beberapa wilayah berbeda-beda. Misalnya, kampung/ dukuh (Jawa
Barat), gampong (Aceh), huta (Tapanuli, nigari (Sumatra Barat), marga (Sumatra
Selatan), wanus (Sulawesi Utara), dan dusun dati (Maluku).
1. Pengertian Desa
Menurut asal katanya, kata desa berasal dari Bahasa Sansekerta
yaitu Dhesi, yang berarti tanah kelahiran. Menurut Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014, desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sementara itu R.Bintarto berpendapat bahwa desa merupakan perwujudan
atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, serta kultural yang terdapat
di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik
dengan daerah lain.
2. Ciri-ciri Desa
Suatu daerah dikatakan sebagai desa, karena memiliki beberapa ciri
khas yang dapat dibedakan dengan daerah lain di sekitarnya. Berdasarkan
pengertian Dirjen Pembangunan Desa (Dirjen Bangdes), ciri-ciri desa yaitu
sebagai berikut :
32 | Drs. Johan Effendi, MM.
a. Perbandingan lahan dengan manusia (man land ratio) cukup besar
b. Lapangan kerja yang dominan ialah sektor pertanian (agraris)
c. Hubungan antarwarga desa masih sangat akrab
d. Sifat-sifat masyarakatnya masih memegang teguh tradisi yang berlaku
dan masih banyak ciri-ciri lainnya.
Sebagai daerah otonom, desa memiliki tiga unsur penting yang satu
sama lain merupakan satu kesatuan. Adapun unsure-unsur tersebut menurut
R. Bintarto (1977) antara lain :
1) Daerah, terdiri atas tanah-tanah produktif dan non produktif serta
penggunaanya, lokasi, luas dan batas yang merupakan lingkungan
geografi setempat.
2) Penduduk, meliputi jumlah, pertambahan, kepadatan, penyebaran dan
mata pencaharian penduduk.
3) Tata kehidupan, meliputi pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan
warga desa.
Ketiga unsur tersebut merupakan kesatuan hidup (living unit), karena
daerah yang menyediakan kemungkinan hidup. Penduduk dapat
menggunakan kemungkinan tersebut untuk mempertahankan hidupnya. Tata
kehidupan, dalam artian yang baik, ,memberikan jaminan akan ketentraman
dan keserasian hidup bersama di desa.
Ciri-ciri Desa Berdasarkan Pendapat Ahli
1) Kegiatan Ekonomi Tergantung pada Alam. Hal yang mungkin
menjadi ciri utama desa dibanding kota adalah kegiatan ekonominya.
2) Masyarakat yang Masih Erat Pertaliannya.
3) Dikepalai Kepala Desa Lewat Pilkades.
4) Memegang Tradisi Lebih Kuat.
5) Diakui secara Hukum.
3. Fungsi Desa, fungsi desa adalah
1) Desa berperan sebagai pemasok atau penyedia kebutuhan untuk kota
atau biasa disebut dengan hinterland
2) Desa menjadi sumber daya manusia yang biasanya menjadi tenaga kerja
kasar untuk perkotaan
3) Desa menjadi mitra untuk pembangunan perkotaan
4. Potensi Desa
Maju mundurnya desa, sangat tergantung pada ketiga unsur di atas.
Karena, unsur-unsur ini merupakan kekuasaan desa atau potensi desa.
Potensi desa adalah berbagai sumber alam (fisik) dan sumber manusia (non
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 33
fisik) yang tersimpan dan terdapat di suatu desa, dan diharapkan
kemanfaatannya bagi kelangsungan dan perkembangan desa. Adapun yang
termasuk ke dalam potensi desa antara lain sebagai berikut :
1) Potensi fisik
Potensi fisik desa antara lain meliputi :
a. Tanah, dalam artian sumber tambang dan mineral, sumber tanaman
yang merupakan sumber mata pencaharian, bahan makanan, dan
tempat tinggal
b. Air, dalam artian sumber air, kondisi dan tata airnya untuk irigasi,
persatuan dan kebutuhan hidup sehari-hari
c. Iklim, peranannya sangat penting bagi desa yang bersifat agraris.
d. Ternak, sebagai sumber tenaga, bahan makanan dan pendapat
e. Manusia, sebagai sumber tenaga kerja potensisal (potential man
power) baik pengolah tanah dan produsen dalam bidang pertanian,
maupun tenaga kerja industri di kota.
2) Potensi Non Fisik
Potensi non fisik desa antara lain meliputi :
a. Masyarakat desa, yang hidup berdasarkan gotong royong dan dapat
merupakan suatu kekuatan berproduksi dan kekuatan membangun
atas dasar kerja sama dan saling pengertian.
b. Lembaga-lembaga sosial, pendidikan, dan organisasi-organisasi
sosial yang dapat memberikan bantuan sosial dan bimbingan
terhadap masyarakat.
c. Aparatur atau pamong desa, untuk menjaga ketertiban dan
keamanan demi kelancaran jalannya pemerintahan desa.
5. Klasifikasi Desa
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik No 66 Tahun 2016 menyebut
ada 74.754 desa dan 8.430 kelurahan di seluruh Indonesia. Lalu tahukah
Anda bahwa berdasarkan perkembangannya, desa terbagi menjadi 4
kelompok yakni Desa Tradisional, Desa Swadaya, Desa Swakarya dan Desa
Swasembada.
1) Desa Tradisional
Desa tradisional adalah desa yang masyarakatnya masih
bergantung sepenuhnya pada kekayaan alam untuk bertahan hidup.
Tingkat perkembangan masyarakat masih rendah karena tidak adanya
pengaruh atau komunikasi dari luar wilayah desa. Ciri-ciri desa yang
diklasifikasikan desa tradisional antara lain :
34 | Drs. Johan Effendi, MM.
a. Ditinggali oleh sebuah suku
b. Adat tradisi leluhur masih terus dipegang
c. Letak desa terpencil dan terisolir
d. Masyarakat masih bergantung pada alam untuk bertahan hidup
e. Penduduknya cenderung tertutup dari daerah lain
f. Hubungan antar personal sangat erat
2) Desa Swadaya
Masyarakat desa swadaya sudah lebih berkembang jika
dibandingkan dengan desa tradisional. Kebutuhan sehari-hari sudah
mampu dipenuhi sendiri dengan memanfaatkan alam. Meskipun
perkembangan masyarakatnya masih cukup rendah karena kurangnya
komunikasi dengan daerah lain. Ciri-ciri desa swadaya adalah sebagai
berikut :
a. Penduduknya jarang
b. Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris
c. Masih ada campur tangan adat
d. Kegiatan ekonomi hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri
e. Lokasi masih cukup terpencil dan sulit diakses
f. Sarana dan prasarana masih sangat kurang
3) Desa Swakarya
Desa swakarya adalah desa yang masyarakatnya sudah
berkembang cukup baik dengan pola pemikiran yang mulai terbuka.
Kegiatan ekonomi yang dilakukan sudah tidak hanya untuk kebutuhan
sendiri tapi juga untuk didistribusikan ke daerah lain. Interaksi antar desa
sudah terjalin sehingga perkembangan masyarakatnya lebih cepat dan
mudah. Ciri-ciri desa swakarya antara lain :
a. Mata pencaharian penduduknya mulai beragam
b. Adat istiadat sudah mengalami transisi sesuai dengan
perkembangan masyarakat
c. Pemerintahan desa mulai berkembang
d. Adanya infrastruktur desa yang memadai
e. Kualitas hidup masyarakat meningkat
f. Akses ke luar daerah yang mudah
g. Teknologi mulai digunakan meskipun masih rendah
4) Desa Swasembada
Masyarakat desa swasembada sudah mampu memanfaatkan dan
mengembangkan potensi desa secara optimal. Perkembangan
masyarakat sudah sangat baik dan mampu menyerap pengaruh dari
daerah luar dengan mudah. Adat sudah tidak lagi berpengaruh pada
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 35
perekonomian masyarakatnya dan desa berkembang dengan cukup
cepat. Ciri-ciri desa swasembada antara lain sebagai berikut :
a. Kualitas dan taraf hidup sangat meningkat
b. Mata pencaharian masyarakat beraneka ragam
c. Biasanya terletak disekitar pusat kota
d. Teknologi dan alat modern sudah banyak digunakan
e. Sarana dan prasarana penunjang sudah tersedia
f. Tingkat pendidikan, kesehatan, dan keterampilan tinggi
g. Transportasi antar wilayah sangat mudah diakses
h. Hubungan dengan wilayah lain sudah terjalin dengan baik
6. Pola Permukiman Wilayah Desa
Ada yang unik ketika kita melihat pemukiman di desa-desa. Kita bisa
membandingkan antara pemukiman desa yang satu dengan yang lainnya,
ternyata semuanya memiliki pola persebaran pemukiman yang berbeda-
beda. Anda bisa melihatnya dengan mudah menggunakan google earth,
cobalah.
Bila kita menelaah lebih dalam, ternyata pola pemukiman
desa dipengaruhi oleh beberapa hal seperti bentuk wilayah, kegiatan
ekonomi dan kegiatan sosial. Desa yang berada di pinggir pantai memiliki
pola pemukiman yang berbeda dengan desa yang berada di pegunungan.
Begitu pula dengan desa yang ekonominya maju, pada umumnya desa yang
seperti ini akan melakukan pembangunan rumah di sepanjang jalan utama
desa. Pembagunan ini ditujukan untuk kegiatan ekonomi, misalnya membuat
ruko atau toko. Lain halnya desa yang berekonomi tradisional. Desa yang
seperti ini pada umumnya, pembangunan rumah ditujukan sebagai tempat
tinggal sehingga pembangunannya tidak tergantung dengan jalan utama.
Kalau dilihat dari satelit, maka terlihat wilayah kosongnya akan jauh lebih luas
daripada rumahnya. Nah, wilayah kosong ini biasanya digunakan sebagai
kebun atau halaman rumah.
Terkait pola pemukiman desa ini, tiga tokoh yaitu Bintaro, N. Daljuni dan
Paul H. Landis memberikan sejumlah gambaran kepada kita.
Bintarto berpendapat bahwa pola pemukiman penduduk desa ada enam
macam yakni:
a. Pola memanjang jalan,
Merupakan pola permukiman yang biasa terjadi pada daerah datar yang
terdapat sarana transportasi jalan raya yang menghubungkan satu
tempat ke tempat lainnya. Masyarakat membandang pembangunan di
pinggir jalan akan mempermudah perjalanan bila hendak pergi ke tempat
lain. Selain itu pergerakan pendistribusian barang dan jasa juga relatif
lebih mudah daripada di dalam perkampungan.
36 | Drs. Johan Effendi, MM.
b. Pola memanjang sungai,
Merupakan pola permukiman yang biasa terjadi pada daerah pinggir
sungai. Pada umumnya, permukiman ini terjadi karena peran sungai
tersebut dipandang penting bagi kehidupan penduduk, misalnya sebagai
sarana transportasi, ekonomi atau perternakan ikan.
c. Pola memanjang pantai,
Merupakan pola permukiman yang dilakukan oleh para nelayan di daerah
pesisir pantai dimana penduduknya sangat bergantung dengan hasil dari
menangkap ikan di laut.
d. Pola memanjang pantai dan sejajar jalan kereta api,
Merupakan pola permukiman yang biasanya dilakukan oleh penduduk
yang punya profesi ganda yakni sebagian ada yang sebagai nelayan dan
ada juga yang sebagai pedagang.
e. Pola radial,
Merupakan pola permukiman yang terjadi di lereng gunung merapi.
Biasanya mereka tinggal di pinggir-pinggir sungai yang bermuara dari
gunung berapi.
f. Pola tersebar,
Merupakan pola permukiman yang terjadi di daerah yang tingkat
kesuburan tanahnya berbeda-beda.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar. Pola permukiman penduduk desa oleh Bintaro (Sumber:
Sabtanti Rahayu, hal.50-52)
Sedangkan N. Daljoeni berpendapat bahwa pola pemukiman desa
ada empat macam yakni:
a. Pola desa linier, merupakan pola permukiman yang sejejar mengikuti
jalan maupun alur sungai. Pola seperti ini umumnya terjadi pada daerah
dataran rendah.
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 37
b. Pola desa yang memanjang mengikuti garis pantai, terjadi umumnya
pada kehidupan para nelayan.
c. Pola desa terpusat, terjadi pada daerah pegunungan. Ada sesuatu yang
menarik di penduduk dengan pola ini dimana biasanya dalam satu
kampung masih terikat dalam satu hubungan kekerabatan.
38 | Drs. Johan Effendi, MM.
d. Pola desa yang mengelilingi fasilitas tertentu, terjadi pada daerah
dataran rendah yang memiliki fasilatas umum misalnya mata air, balai
desa dll.
Paul H. Landis berpendapat bahwa pola pemukiman desa ada empat
macam yakni:
a. The Farum Village Type merupakan pola permukiman penduduk yang
mengumpul dimana disekelilingnya terdapat lahan pertanian.
b. The Nebulous Farm Type merupakan pola pemukiman desa yang
mengumpul dimana disekelilingnya terdapat lahan pertanian. Oleh
karena jumlah penduduknya meningkat, maka sebagian ada yang tinggal
di luar desa.
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 39
c. The Arranged Isolated Farm Type merupakan pola pemukiman desa
yang sangat dekat dengan jalan utama desa dan dekat dengan pusat
perdagangan. Desa akan dikelilingi oleh lahan pertanian dengan jarak
antar rumah pun tidak terlalu jauh.
d. The Pure Isolated Type merupakan pola pemukiman desa yang
berpencar-pencar dengan disertai lahan pertaniannya masing-masing.
Penduduk pada desa ini akan berkumpul pada sebuah pusat
perdagangan.
Nah agar lebih jelasnya, perhatikanlah gambar di bawah ini.
Gambar. Tipe pedesaan menurut Paul H. Landis
(Sumber: Sabtanti Rahayu, hal. 52-53)
40 | Drs. Johan Effendi, MM.
B. Struktur Keruangan Kota
Teori Tentang Struktur Ruang Kota
Gambar. Struktur kota menurut teori historis
Teori Tentang Struktur Ruang Kota
Hubungan interaksi antara manusia dengan lingkungannya mengakibatkan
adanya pola penggunahan lahan yang beraneka ragam. Hal ini disebabkan karena
situasi dan kondisi lahan yang berbeda-beda sehingga menuntut manusia yang
mengggunakannya harus menggunakan cara penggunaan yang berbeda pula.
Penggunaan alam sekitar harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang
meliputi keadaan fisik lingkungan, keadaan sosial dan keadaan dari segi ekonomi.
Nah, sehubungan dengan hal ini, munculah beberapa teori seperti teori konsentris,
sektoral, inti ganda, konsektoral, poros dan historis (Danang Endarto, Hal. 209).
1) Teori Konsentris (Concentric Theory)
Teori tentang struktur ruang kota yang pertama adalah teori konsentris yakni
teori yang dikemukakan oleh Ernest W. Burgess, seorang sosiolog asal Amerika
Serikat yang meneliti kota Chicago pada tahun 1920. Ia berpendapat bahwa kota
Chicago telah mengalami perkembangan dan pemekaran wilayah seiring
berjalannya waktu dan bertambahnya jumlah penduduk. Perkembangan itu semakin
meluas menjauhi titik pusat hingga mencapai daerah pinggiran. Zona yang terbentuk
akibat pemekaran wilayah ini mirip sebuah gelang yang melingkar.
Teori ini memungkinkan terjadi pada daerah eropa dan amerika seperti london,
kalkuta, chicago dan Adelaide (Australia) dimana lingkungannya yang sangat mudah
untuk dibangunnya jalur transportasi. Di Indonesia, teori seperti ini sangat sulit
terwujud (hanya di kota-kota besar) karena lingkungan di Indonesia banyak yang
merupakan daerah pegunungan, berlembah, memiliki sungai besar dan daerah yang
terpisah laut. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 41
Gambar. Struktur kota menurut teori konsentris
2) Teori Sektoral (Sector Theory)
Teori tentang struktur ruang kota yang kedua adalah teori sektoral yakni teori
yang dikemukakan oleh Hommer Hoyt dari hasil penelitiannya yang dilakukannya
pada tahun 1930-an di kota Chicago. Hommer Hoyt berpendapat bahwa unit-unit
kegiatan di perkotaan tidak menganut teori konsentris melainkan membentuk unit-
unit yang lebih bebas. Ia menambahkan bahwa daerah dengan harga tanah yang
mahal pada umumnya terletak di luar kota sedangkan harga tanah yang lebih murah
biasanya merupakan jalur-jalur yang bentuknya memanjang dari pusat kota (pusat
kegiatan) menuju daerah perbatasan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar
di bawah ini.
Gambar. Struktur kota menurut teori sectoral
42 | Drs. Johan Effendi, MM.
3) Teori Inti Ganda (Multiple Nucleus Theory)
Teori tentang struktur ruang kota yang ketiga adalah teori inti ganda yakni teori
yang dikemukakan oleh dua orang ahli geografi yang bernama Harris dan Ullman
pada tahun 1945. Mereka berdua berpendapat bahwa teori konsentris dan sektoral
memang terdapat di perkotaan namun apabila dilihat lebih dalam lagi, maka akan
didapati kenyataan yang lebih kompleks.
Kenyataan yang kompleks ini disebabkan karena dalam sebuah kota yang
berkembang akan tumbuh inti-inti kota yang baru yang sesuai dengan kegunaan
sebuah lahan, misalnya adanya pabrik, universitas, bandara, stasiun kereta api dan
sebagainya. Nah, inti-inti kota tersebut akan menciptakan suatu pola yang berbeda-
beda karena kita tentunya akan tahu bahwa sebuah tempat yang dibuka (misalnya
pabrik), maka disekitarnya akan tumbuh pemukiman kos-kosan, perdagangan kecil
dan sebagainya yang tentunya semua ini akan ikut mempengarui struktur ruang kota.
Biasanya faktor keuntungan dari segi ekonomilah yang melatar belakangi munculnya
inti-inti kota ini.
Gambar. Struktur kota menurut teori inti ganda
4) Teori Konsektoral (Tipe Eropa)
Teori tentang struktur ruang kota yang keempat adalah teori konsektoral (tipe
Eropa) yakni teori yang dikemukakan oleh Peter Mann di Inggris pada tahun 1965.
Peter Mann mencoba untuk menggabungkan teori konsentris dan sektoral, akan
tetapi disini teori konsentris lebih ditonjolkan.
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 43
Gambar. Struktur kota menurut teori konsektoral
5) Teori Konsektoral (Tipe Amerika Latin)
Teori tentang struktur ruang kota yang kelima adalah teori konsektoral (tipe
Amerika Latin) yakni teori yang dikemukakan oleh Ernest Griffin dan Larry Ford saat
melakukan penelitian di Amerika Latin pada tahun 1980. Teori ini bisa Anda lihat
gambarannya seperti pada gambar berikut.
Gambar. Struktur kota menurut teori konsektoral tipe Amerika Latin (Sumber: Eni
Anjayani, hal 201)
6) Teori Poros
Teori tentang struktur ruang kota yang keenam adalah teori poros yakni teori
yang dikemukakan oleh Babcock pada tahun 1932. Teori ini menekankan bahwa
jalur tranportasi dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap struktur
ruang kota.
44 | Drs. Johan Effendi, MM.
Gambar.
Struktur kota menurut teori poros
7) Teori Historis
Teori tentang struktur ruang kota yang terakhir yakni teori historis yang
dikemukakan oleh Alonso. Teorinya didasari atas nilai sejarah yang berkaitan
dengan perubahan tempat tinggal penduduk di kota tersebut. Kita bisa melihat
gambaranya di bawah ini.
Gambar. Struktur kota menurut teori historis
Daerah yang menjadi pusat kegiatan dalam kurun waktu yang lama akan
mengalami kerusakan lingkungan, akibatnya sejumlah penduduk akan pindah ke
daerah pinggiran yang masih asri dan alami (lihat garis yang menunjuk keluar).
Kerusakan lingkungan di daerah pusat kegiatan ini akan mengundang pemerintah
setempat untuk melakukan perbaikan sehingga ketika dirasa telah lebih baik, hal ini
akan mengundang sejumlah masyarakat untuk tinggal di dekat wilayah pusat
kegiatan. Beberapa alasannya adalah karena mudahnya tranportasi, banyaknya
pusat perbelanjaan dan fasilitas umum lainnya (lihat garis yang menunjuk ke dalam).
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 45
Perbaikan terus di lakukan dimana yang awalnya hanya di lakukan pada
wilayah 1 (pusat kegiatan) kemudian merambat ke wilayah 2, 3 dan seterusnya.
Tentunya ini akan menarik masyarakat untuk memindahkan tempat tinggalnya dari
wilayah 1 ke wilayah yang lebih tinggi sehingga terjadilah perubahan tempat tinggal.
Beberapa alasannya pada umumnya karena wilayah pusat kegiatan sangat padat
penduduk sehingga tidak begitu nyaman.
C. Interaksi Desa dan Kota
1. Pengertian Interaksi
Interaksi dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik yang saling
berpengaruh antara dua wilayah atau lebih yang dapat menimbulkan gejala,
ketampakan, ataupun permasalahan baru. Contohnya ada dua daerah, yaitu desa X
dan kota Y. Wilayah X adalah daerah perdesaan sebagai penghasil sumber bahan
pangan, seperti padi, sayur mayur, dan buah-buahan. Sedangkan wilayah Y adalah
daerah perkotaan yang menjadi sentra industri pertanian.
Beberapa jenis produk industri yang dihasilkan sebagai pendukung kegiatan
pertanian diantaranya seperti pupuk dan alat-alat pertanian. Perbedaan produk
antara kedua wilayah tersebut dalam hal ini mengakibatkan terjadinya interaksi.
Untuk memasarkan hasil pertaniannya, penduduk desa X menjual ke kota Y yang
sebagian besar memiliki masyarakat yang bekerja pada sektor industri.Sebaliknya,
produk-produk industri dari kota Y didistri busikan ke desa X yang sangat
memerlukan teknologi pertanian berupa pupuk dan perkakas sehingga dapat
memperlancar kegiatan bertaninya. Akibatnya, terjalinlah hubungan timbal balik
antara desa X dan kota Y.
Ilustrasi di atas ini memberi gambaran bahwa pada prinsipnya interaksi
keruangan memiliki hubungan timbal balik antara dua wilayah atau lebih, di mana
terjadi pergerakan atau mobilitas manusia atau penduduk, barang dan jasa,
gagasan, serta informasi. Hubungan timbal balik dapat menimbulkan gejala atau
ketampakan baru, baik yang sifatnya positif maupun negatif.
2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Interaksi Desa dan Kota
Pola dan kekuatan interaksi antara dua wilayah atau lebih sangat dipengaruhi
oleh keadaan alam serta sosial daerah yang bersangkutan, serta kemudahan yang
mempercepat proses hubungan kedua wilayah.
Menurut Edward Ullman, terdapat tiga faktor utama yang mendasari atau
memengaruhi timbulnya interaksi antarwilayah, yaitu
a. Adanya Wilayah-Wilayah yang Saling Melengkapi atau Regional
Complementary
b. Adanya Kesempatan untuk Berintervensi atau Intervening Opportunity
46 | Drs. Johan Effendi, MM.
c. Adanya Kemudahan Transfer atau Pemindahan dalam Ruang atau Spatial
Transfer Ability
a. Adanya Wilayah-Wilayah yang Saling Melengkapi atau Regional
Complementary
Regional Complementary adalah terdapatnya wilayah-wilayah yang berbeda
dari segi ketersediaan atau kemampuan sumber daya. Di satu pihak ada wilayah
yang kelebihan surplus sumber daya, seperti produksi pertanian dan bahan galian,
dan di lain pihak ada daerah yang kekurangan atau minus jenis sumber daya alam
tersebut.
Adanya dua wilayah yang surplus dan minus sumber dayanya sangat memperkuat
terjadinya interaksi, dalam arti saling melengkapi kebutuhan, di mana masing-masing
wilayah berperan sebagai produsen dan konsumen.
b. Adanya Kesempatan untuk Berintervensi atau Intervening Opportunity
Kesempatan berintervensi dapat diartikan sebagai kemungkinan perantara
yang dapat menghambat terciptanya interaksi antarwilayah.
Berdasarkan gambar diatas, sebenarnya secara potensial antara wilayah A
dan B sangat memungkinkan terjalin interaksi karena masing-masing wilayah
memiliki kelebihan dan kekurangan sumber daya sehingga dapat berperan sebagai
produsen dan konsumen. Dikarena ada wilayah lain, dalam hal ini wilayah C yang
menyuplai kebutuhan wilayah A dan B maka kekuatan interaksi antara A dan B
menjadi lemah.
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 47
Dalam hal ini, wilayah C berperan sebagai intervening area atau sebagai
wilayah perantara. Intervening opportunity dapat juga diartikan sebagai sesuatu hal
atau keadaan yang dapat melemahkan jalinan interaksi antarwilayah karena adanya
sumber alternatif pengganti kebutuhan.
c. Adanya Kemudahan Transfer atau Pemindahan dalam Ruang atau Spatial
Transfer Ability
Faktor lain yang memengaruhi kekuatan interaksi adalah kemudahan
pemindahan manusia, barang, jasa, gagasan, serta informasi antara satu wilayah
dan wilayah lainnya.
Kemudahan pergerakan antarwilayah juga sangat berkaitan dengan:
1. jarak antarwilayah, baik jarak mutlak maupun relatif
2. biaya transportasi
3. kemudahan dan kelancaran prasarana dan sarana transportasi antarwilayah.
4. Zona Interaksi Kota-Desa
Pola-pola Konsentrik Pada Zona-zona Interaksi Antara Wilayah Perkotaan dan
Perdesaan Menurut Bintarto. Menurut Bintarto, zona-zona interaksi antara wilayah
perkotaan dan perdesaan membentuk pola-pola konsentrik, yaitu sebagai berikut.
a. City diartikan sebagai pusat kota
b. Suburban atau sub daerah perkotaan adalah suatu wilayah yang lokasinya
berdekatan dengan pusat kota.
Wilayah suburban merupakan tempat tinggal para penglaju atau penduduk yang
melakukan mobilitas harian ke kota untuk bekerja.
c. Suburban fringe atau jalur tepi subdaerah perkotaan, adalah suatu wilayah yang
melingkari sub-urban, atau peralihan antara kota dan desa.
d. Urban fringe atau jalur tepi daerah perkotaan paling luar adalah semua batas
wilayah terluar suatu kota. Wilayah ini ditandai oleh sifat-sifatnya yang serupa
dengan wilayah kota, kecuali dengan wilayah pusat kota.
e. Rural urban fringe atau jalur batas desa dan kota adalah suatu wilayah yang
terletak antara kota dan desa yang ditandai dengan pola penggunaan lahan
campuran antara sektor pertanian dan nonpertanian.
f. Rural atau daerah perdesaan
48 | Drs. Johan Effendi, MM.
Kekuatan Interaksi Desa dan Kota
Kekuatan interaksi wilayah dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan jarak
wilayah. Untuk mengetahui kekuatan interaksi wilayah maka dapat menggunakan
rumus-rumus berikut.
a. Model gravitasi
Kekuatan interaksi dua wilayah, yaitu desa dan kota dapat ditentukan dengan
hokum gravitasi newton. Hokum gravitasi Newton menyatakan bahwa dua buah
benda memiliki gerak Tarik menarik yang kekuatannya berbanding lurus dengan
hasil kali kedua masa benda itu dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
benda itu.
Untuk mengetahui kekuatan interaksi wilayah desa dan kota berdasarkan hokum
Newton, perhatikan rumus berikut!
b. Model Titik Henti
Model ini memperkirakan lokasi garis batas yang memisahkan wilayah-
wilayah perdagangan dari dua kota yang berbeda ukurannya. Selain itu, dapat
digunakan untuk memperkirakan penempatan lokasi industri atau pelayanan-
pelayanan sosial antara dua wilayah sehingga mudah dijangkau oleh penduduk.
Teori ini menyatakan bahwa jarak titik henti atau titik pisah dari pusat
perdagangan yang lebih kecil ukurannya berbanding terbalik dengan satu
ditambah akar kuadrat jumlah penduduk dari wilayah yang penduduknya lebih
sedikit penduduknya. Secara otomatis, dapat dinyatakan dengan rumus berikut
ini.
Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 49
Pengaruh Interaksi
Wujud interaksi kota-desa yang paling sering dapat kita temui dalam kehidupan
sehari-hari adalah sebagai berikut.
a. Pergerakan barang dari desa ke kota, atau sebaliknya
b. Pergerakan gagasan dan informasi, utamanya dari kota ke desa
c. Adanya komunikasi penduduk antara kedua wilayah
d. Pergerakan manusia, baik dalam bentuk bekerja, rekreasi, menuntut ilmu,
ataupun keperluan-keperluan lainnya
Proses interaksi yang terjadi terus menerus dengan intensitas yang relatif tinggi
tentunya dapat menimbulkan pengaruh, baik dari sisi wilayah perdesaan maupun
perkotaan. Pengaruh ini dapat bersifat negatif ataupun positif.
Beberapa contoh media yang menyebabkan adanya perubahan bagi kawasan
perdesaan karena proses interaksi antara lain melalui program Kuliah Kerja Nyata
(KKN) dan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan mahasiswa,
kegiatan ABRI Masuk Desa (AMD), tenaga sukarela untuk pembangunan desa-
desa terpencil baik yang dikirim pemerintah maupun Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), program pembangunan desa, dan media-media lainnya.
Pengaruh Positif Yang Timbul dari Interaksi Kota dan Desa
Pengaruh positif yang dapat timbul akibat adanya interaksi kota-desa adalah sebagai
berikut.
a. Tingkat pengetahuan penduduk meningkat
b. Adanya lembaga pendidikan di perdesaan dapat memberikan sumbangsi yang
sangat berarti dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan penduduk untuk
turut serta dalam proses pembangunan.
c. Tingkat ketergantungan desa dengan kota sedikit demi sedikit dapat berkurang
karena wilayah desa terus mengalami perkembangan ke arah kemandirian.
d. Melalui pengembangan sarana dan prasarana transportasi yang
menghubungkan kota dengan desa, wilayah perdesaan akan menjadi semakin
terbuka. Terbukanya keisolasian wilayah desa dapat meningkatkan kondisi
ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat
e. Masuknya unsur-unsur teknologi dalam wilayah perdesaan dapat lebih
meningkatkan proses produksi dan pengelolaan sumber daya alam sehingga
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
f. Bagi masyarakat kota, proses interaksi dengan wilayah pedesaan juga memiliki
pengaruh yang positif, seperti terdistribusinya barang-barang hasil pertanian,
perkebunan, dan barang-barang yang lain untuk memenuhi konsumsi penduduk
kota.
Pengaruh Negatif Yang Timbul dari Interaksi Kota dan Desa
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf
PIM134.pdf

More Related Content

Similar to PIM134.pdf

Buku Biologi SMA Kelas X Ari Sulistyorini
Buku Biologi SMA Kelas X Ari SulistyoriniBuku Biologi SMA Kelas X Ari Sulistyorini
Buku Biologi SMA Kelas X Ari Sulistyorini
Rian Maulana
 
Kelas x sma biologi 1_ari sulistyorini
Kelas x sma biologi 1_ari sulistyoriniKelas x sma biologi 1_ari sulistyorini
Kelas x sma biologi 1_ari sulistyorini
Isti Yani
 
Buku Biologi SMA Kelas X [BSE] - Ari Sulistyorini
Buku Biologi SMA Kelas X [BSE] - Ari SulistyoriniBuku Biologi SMA Kelas X [BSE] - Ari Sulistyorini
Buku Biologi SMA Kelas X [BSE] - Ari Sulistyorini
Rian Maulana
 
LAPORAN PTK RITA PERMATASARI B 857507556.pdf
LAPORAN PTK  RITA PERMATASARI B 857507556.pdfLAPORAN PTK  RITA PERMATASARI B 857507556.pdf
LAPORAN PTK RITA PERMATASARI B 857507556.pdf
SandilahJatnika
 
Kbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematikaKbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematika
Jasmin Jasin
 
KBK SD 04. matematika
KBK SD 04. matematikaKBK SD 04. matematika
KBK SD 04. matematika
Jasmin Jasin
 

Similar to PIM134.pdf (20)

Proposal ptk br
Proposal ptk brProposal ptk br
Proposal ptk br
 
10. pemrog dasarsmk x-smt1 (buku siswa-guru)
10. pemrog dasarsmk x-smt1 (buku siswa-guru)10. pemrog dasarsmk x-smt1 (buku siswa-guru)
10. pemrog dasarsmk x-smt1 (buku siswa-guru)
 
Pemrog dasarsmk x-smt1
Pemrog dasarsmk x-smt1Pemrog dasarsmk x-smt1
Pemrog dasarsmk x-smt1
 
Pemrog dasarsmk x-smt1
Pemrog dasarsmk x-smt1Pemrog dasarsmk x-smt1
Pemrog dasarsmk x-smt1
 
Buku Biologi SMA Kelas X Ari Sulistyorini
Buku Biologi SMA Kelas X Ari SulistyoriniBuku Biologi SMA Kelas X Ari Sulistyorini
Buku Biologi SMA Kelas X Ari Sulistyorini
 
Kelas x sma biologi 1_ari sulistyorini
Kelas x sma biologi 1_ari sulistyoriniKelas x sma biologi 1_ari sulistyorini
Kelas x sma biologi 1_ari sulistyorini
 
Buku Biologi SMA Kelas X [BSE] - Ari Sulistyorini
Buku Biologi SMA Kelas X [BSE] - Ari SulistyoriniBuku Biologi SMA Kelas X [BSE] - Ari Sulistyorini
Buku Biologi SMA Kelas X [BSE] - Ari Sulistyorini
 
K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
K10 bs matematika_sem1
K10 bs matematika_sem1K10 bs matematika_sem1
K10 bs matematika_sem1
 
K10 bs matematika_sem1
K10 bs matematika_sem1K10 bs matematika_sem1
K10 bs matematika_sem1
 
IPA-BS-KLS-X.pdf
IPA-BS-KLS-X.pdfIPA-BS-KLS-X.pdf
IPA-BS-KLS-X.pdf
 
LAPORAN PTK RITA PERMATASARI B 857507556.pdf
LAPORAN PTK  RITA PERMATASARI B 857507556.pdfLAPORAN PTK  RITA PERMATASARI B 857507556.pdf
LAPORAN PTK RITA PERMATASARI B 857507556.pdf
 
Fisika X (BSE) KTSP
Fisika X (BSE) KTSPFisika X (BSE) KTSP
Fisika X (BSE) KTSP
 
Kbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematikaKbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematika
 
Administrasi Kepegawaian untuk SMK
Administrasi Kepegawaian untuk SMKAdministrasi Kepegawaian untuk SMK
Administrasi Kepegawaian untuk SMK
 
Kelas 9 MATEMATIKA BS press.pdf
Kelas 9 MATEMATIKA BS press.pdfKelas 9 MATEMATIKA BS press.pdf
Kelas 9 MATEMATIKA BS press.pdf
 
buku kelas KLS X penting.pdfAAAAAAAAAAAA
buku kelas KLS X penting.pdfAAAAAAAAAAAAbuku kelas KLS X penting.pdfAAAAAAAAAAAA
buku kelas KLS X penting.pdfAAAAAAAAAAAA
 
buku kelas KLS X penting (1).pdfSSSSSSSSSSSSSSS
buku kelas KLS X penting (1).pdfSSSSSSSSSSSSSSSbuku kelas KLS X penting (1).pdfSSSSSSSSSSSSSSS
buku kelas KLS X penting (1).pdfSSSSSSSSSSSSSSS
 
Matematika-BG-KLS-VII.docx
Matematika-BG-KLS-VII.docxMatematika-BG-KLS-VII.docx
Matematika-BG-KLS-VII.docx
 
KBK SD 04. matematika
KBK SD 04. matematikaKBK SD 04. matematika
KBK SD 04. matematika
 

More from johan effendi

Langkah restitusi.docx dalam pembelajaran
Langkah restitusi.docx dalam pembelajaranLangkah restitusi.docx dalam pembelajaran
Langkah restitusi.docx dalam pembelajaran
johan effendi
 
Orbit Guru Merdeka penerapan taksonomi Bloom pada siswa dan kinerja guru joha...
Orbit Guru Merdeka penerapan taksonomi Bloom pada siswa dan kinerja guru joha...Orbit Guru Merdeka penerapan taksonomi Bloom pada siswa dan kinerja guru joha...
Orbit Guru Merdeka penerapan taksonomi Bloom pada siswa dan kinerja guru joha...
johan effendi
 
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian johan 10.pdf
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian johan 10.pdfOrbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian johan 10.pdf
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian johan 10.pdf
johan effendi
 
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian-dan pengaruhnya pd pembelajaran.pdf
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian-dan pengaruhnya pd pembelajaran.pdfOrbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian-dan pengaruhnya pd pembelajaran.pdf
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian-dan pengaruhnya pd pembelajaran.pdf
johan effendi
 
aksi nyata disiplin positif.pptx dalam kurikulum
aksi nyata disiplin positif.pptx dalam kurikulumaksi nyata disiplin positif.pptx dalam kurikulum
aksi nyata disiplin positif.pptx dalam kurikulum
johan effendi
 
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.docLATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
johan effendi
 
pmm kurmaLaporan Aksi Nyata.docx ke 2.docx
pmm kurmaLaporan Aksi Nyata.docx ke 2.docxpmm kurmaLaporan Aksi Nyata.docx ke 2.docx
pmm kurmaLaporan Aksi Nyata.docx ke 2.docx
johan effendi
 
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
johan effendi
 
kata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdf
kata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdfkata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdf
kata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdf
johan effendi
 
Kartu-Soal-Geografi-Kelas-XII JOHAN GEO (B) 23-24.docx BAHAS.docx
Kartu-Soal-Geografi-Kelas-XII JOHAN GEO (B) 23-24.docx BAHAS.docxKartu-Soal-Geografi-Kelas-XII JOHAN GEO (B) 23-24.docx BAHAS.docx
Kartu-Soal-Geografi-Kelas-XII JOHAN GEO (B) 23-24.docx BAHAS.docx
johan effendi
 
Hakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docx
Hakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docxHakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docx
Hakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docx
johan effendi
 

More from johan effendi (20)

Langkah restitusi.docx dalam pembelajaran
Langkah restitusi.docx dalam pembelajaranLangkah restitusi.docx dalam pembelajaran
Langkah restitusi.docx dalam pembelajaran
 
Orbit Guru Merdeka penerapan taksonomi Bloom pada siswa dan kinerja guru joha...
Orbit Guru Merdeka penerapan taksonomi Bloom pada siswa dan kinerja guru joha...Orbit Guru Merdeka penerapan taksonomi Bloom pada siswa dan kinerja guru joha...
Orbit Guru Merdeka penerapan taksonomi Bloom pada siswa dan kinerja guru joha...
 
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian johan 10.pdf
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian johan 10.pdfOrbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian johan 10.pdf
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian johan 10.pdf
 
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian-dan pengaruhnya pd pembelajaran.pdf
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian-dan pengaruhnya pd pembelajaran.pdfOrbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian-dan pengaruhnya pd pembelajaran.pdf
Orbit Guru Merdeka pengemb-kepribadian-dan pengaruhnya pd pembelajaran.pdf
 
aksi nyata disiplin positif.pptx dalam kurikulum
aksi nyata disiplin positif.pptx dalam kurikulumaksi nyata disiplin positif.pptx dalam kurikulum
aksi nyata disiplin positif.pptx dalam kurikulum
 
awat-pada-pengelolaan-kinerja-di-pmm.pptx
awat-pada-pengelolaan-kinerja-di-pmm.pptxawat-pada-pengelolaan-kinerja-di-pmm.pptx
awat-pada-pengelolaan-kinerja-di-pmm.pptx
 
Soal soal ulangan PAS Geografi Kelas XII.docx
Soal soal ulangan PAS Geografi Kelas XII.docxSoal soal ulangan PAS Geografi Kelas XII.docx
Soal soal ulangan PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Presentation1.pptx ogm.pptx geografi merdeka
Presentation1.pptx ogm.pptx geografi merdekaPresentation1.pptx ogm.pptx geografi merdeka
Presentation1.pptx ogm.pptx geografi merdeka
 
ppt-geografi negara-maju-dan-berkembang.pptx
ppt-geografi negara-maju-dan-berkembang.pptxppt-geografi negara-maju-dan-berkembang.pptx
ppt-geografi negara-maju-dan-berkembang.pptx
 
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.docLATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
 
pmm kurmaLaporan Aksi Nyata.docx ke 2.docx
pmm kurmaLaporan Aksi Nyata.docx ke 2.docxpmm kurmaLaporan Aksi Nyata.docx ke 2.docx
pmm kurmaLaporan Aksi Nyata.docx ke 2.docx
 
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
 
kata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdf
kata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdfkata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdf
kata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdf
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
awal mula Keruntuhan Wall Street 1929.docx
awal mula Keruntuhan Wall Street 1929.docxawal mula Keruntuhan Wall Street 1929.docx
awal mula Keruntuhan Wall Street 1929.docx
 
Kartu-Soal-Geografi-Kelas-XII JOHAN GEO (B) 23-24.docx BAHAS.docx
Kartu-Soal-Geografi-Kelas-XII JOHAN GEO (B) 23-24.docx BAHAS.docxKartu-Soal-Geografi-Kelas-XII JOHAN GEO (B) 23-24.docx BAHAS.docx
Kartu-Soal-Geografi-Kelas-XII JOHAN GEO (B) 23-24.docx BAHAS.docx
 
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocxKAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
 
Hakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docx
Hakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docxHakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docx
Hakikat Geografi merupakan dasar pemahaman dalam i.docx
 
KARTU SOAL USBN 2021-22 paket B kelas x.doc
KARTU SOAL USBN 2021-22 paket B  kelas x.docKARTU SOAL USBN 2021-22 paket B  kelas x.doc
KARTU SOAL USBN 2021-22 paket B kelas x.doc
 
Geografi - 12 iis - Kisi-Kisi.docx
Geografi - 12 iis - Kisi-Kisi.docxGeografi - 12 iis - Kisi-Kisi.docx
Geografi - 12 iis - Kisi-Kisi.docx
 

Recently uploaded

emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
AmandaJesica
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
citraislamiah02
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
iman333159
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
NezaPurna
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
Di Prihantony
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
MuhammadNorman9
 

Recently uploaded (14)

Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 

PIM134.pdf

  • 1. i
  • 2. ii Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka Copyright © Maret 2023 Penulis : Drs. Johan Effendi, MM Penyunting Naskah : Siti Shofiyatus Sa’diyah Desain Sampul : Muzammil Akbar Ukuran: 21 x 29.7 cm; Hal: xv + 222 (237) Cetakan I, Maret 2023 ISBN 978-623-5451-92-3 Penerbit Insight Mediatama Anggota IKAPI No. 338/JTI/2022 Watesnegoro No. 6 (61385) Mojokerto Whatsapp 081234880343 Email: insightmediatama@gmail.com © All Rights Reserved Ketentuan Pidana Pasal 112-119 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit dan penulis, isi sepenuhnya tanggungjawab penulis.
  • 3. iii KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt Tuhan Yang Mahasempurna, yang telah melimpahkan kekuatan dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku ini dapat kami selesaikan tanpa mengalami kendala yang berarti. Tidak lupa ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, maupun masukan yang berharga demi peningkatan kualitas buku ini sebagai bahan ajar bagi peserta didik SMA/MA dan yang sederajat. Buku ini kami susun sebagai buku pendamping dan pendukung kegiatan belajar untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Penyusunan buku ini tidak lepas dari perkembangan Pendidikan nasional dan selaras dengan Kurikulum Merdeka. Dalam kurikulum merdeka, kompetensi siswa, yaitu 1) sikap spiritual, 2) sikap sosial, 3) pengetahuan, dan 4) keterampilan, ingin diwujudkan secara seimbang melalui kegiatan belajar. Adapun acuan kempetensi inti yang ingin diwujudkan sebagai berikut. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong), kerja sama toleran, damai), santun, responsive dan pro aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan factual, konseptual, procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Buku ini disusun berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar dengan memperhatikan kejelasan dan kesantunan berbahasa. Materi dan tugas/ kegiatan dalam buku ini mengacu pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang telah ditetapkan demi tercapainya tujuan pembelajaran. Penyajian materi dan tugas/ kegiatan dalam buku ini berorientasi kepada peserta didik dan disusun sekomunikatif
  • 4. iv mungkin sesuai tingkat pemahaman peserta didik. Melalui buku ini, peserta didik diajak untuk aktif, kreatif, berpikir ilmiah, serta mengembangkan sikap spiritual dan sosial melalui kegiatan belajar. Semoga buku ini dapat diterima dan memberikan manfaat yang besar serta dapat menjadi sarana belajar yang utama. Saran yang membangun dan masukan dari semua pihak demi peningkatan kualitas buku ini selalu kami harapkan.
  • 5. v DAFTAR ISI Kata Pengantar ....................................................................................................iii Daftar Isi ...............................................................................................................v Alur Tujuan Pembelajaran...................................................................................vii Semester 1 Bab 1 Wilayah dan Tata Ruang...........................................................................1 A. Wilayah, Perwilayahan, dan Tata Ruang ...................................................1 Tugas Mandiri ............................................................................................7 Tugas Kelompok ........................................................................................7 B. Pembangunan Wilayah dan Pusat Pertumbuhan .......................................7 Tugas Mandiri ............................................................................................12 Tugas Kelompok ........................................................................................12 Tes Sumatif 1 .......................................................................................................13 Sumatif Tengah Semester 1................................................................................21 Bab 2 Interaksi Desa dan Kota............................................................................30 A. Struktur Keruangan Desa...........................................................................31 B. Struktur Keruangan Kota............................................................................40 C. Interaksi Desa dan Kota.............................................................................45 Tugas Mandiri ............................................................................................51 Tugas Kelompok ........................................................................................51 Tes Sumatif 1 .......................................................................................................51 Perbaikan .............................................................................................................56 Semester 2 Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis (SIG) .........................................................................................................68 Tes Sumatif Akhir BAB........................................................................................73 Rangkuman..........................................................................................................81 Tes Sumatif 1 .......................................................................................................82 Uji Kemampuan BAB 1........................................................................................85 Evaluasi Akhir Semester 1 ..................................................................................94 Evaluasi 1 Penginderaan Jauh dan SIG .............................................................109 Bab 4 Negara Maju dan Negara Berkembang ....................................................159 A. Karakteristik dan Persebaran Negara Maju................................................161 B. Karakteristik dan Persebaran Negara Berkembang....................................165
  • 6. vi C. Regionalisasi Kawasan Dunia Berdasarkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi 169 D. Bentuk-Bentuk Kerjasama Negara Maju dan Berkembang di Dunia...........170 Uji Kompetensi.....................................................................................................172 Evaluasi Akhir Tahun ..........................................................................................187 Glossarium...........................................................................................................194 Tentang Penulis...................................................................................................217
  • 7. vii ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) Alur tujuan pembelajaran kelas XII, disusun dengan melihat keluasan materi pembelajaran yang terdiri dari lokal, nasional dan global. Alur tujuan pembelajaran harus dilaksanakan secara berurutan karena penguasaan kompetensi tertentu menjadi penting karena akan menjadi landasan untukpenguasaan kompetensi selanjutnya. Penelitian berbasis aktivitas sangat ditekankan sehingga aksi pemberdayaan komunitas dapat menjadi unsur utama untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dalam merespon perubahan di masyarakat. Penelitian sebagai ketrampilan dan sikap ilmiah diberikan di semua kompetensi agar peserta didik mempunyai kecakapan hidup dengan berpegang teguh pada berpikir secara keruangan dan sikap ilmiah. Keterampilan inkuiri perlu dirancang dan dilakukan dalam setiap kegiatan pembelajaran atau dapat dilakukan pada akhir kelas 12 dalam bentuk penelitian. Rasional Mata Pelajaran Geografi SMA/MA/Program Paket C Sains membantu peserta didik menumbuhkan keingintahuannya terhadap fenomena alam semesta yang terjadi. Keingintahuan ini dapat memacu peserta didik untuk memahami bagaimana alam semesta bekerja melalui pendekatan-pendekatan empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. Pemahaman ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan rekayasa sehingga tercipta teknologi yang dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dunia secara berkelanjutan. Prinsip-prinsip dasar metodologi ilmiah dalam pembelajaran sains akan melatih sikap ilmiah yang melahirkan kebijakan dalam diri peserta didik. Hal ini sesuai dengan konsep Pelajar Pancasila tentang bernalar kritis. Geografi adalah salah satu cabang dari sains, yang mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi dan peristiwa- peristiwa yang terjadi di permukaan bumi, baik secara fisik maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, ekologi, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan. Sementara Seminar dan lokakarya peningkatan kualitas pengajaran geografi pada tahun 1988, mendefinisikan geografi sebagai ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan. Belajar ilmu geografi pada dasarnya dituntut untuk dapat meneliti, menganalisis, menjelaskan, dan melukiskan tentang berbagai relasi antara manusia dengan alam sekitarnya.
  • 8. viii Gambar 1. Ruang Lingkup Geografi Geografi mempunyai objek kajian seluruh apa yang terdapat di permukaan bumi meliputi litosfer, pedosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer. Melalui geografi manusia mempelajari hubungan kausal berbagai gejala dan peristiwa di permukaan bumi. Belajar geografi membantu setiap orang untuk memahami kompleksitas dunia. Konsep dari geografi adalah menghubungkan topik-topik/fenomena/ gejala alam dan sosial menjadi suatu ide yang menolong setiap individu mengenal dirinya pada wilayah tempat tinggalnya dalam skala lokal, nasional, regional hingga global yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjawab tantangan dan masalah yang terjadi di sekitar maupun di luar wilayahnya. Bidang ilmu geografi pada dasarnya mempelajari berbagai komponen fisik muka bumi, makhluk hidup (tumbuhan, hewan, dan manusia) di atas muka bumi, ditinjau dari persamaan dan perbedaan dalam perspektif keruangan yang terbentuk akibat proses interaksi dan interrelasinya. Untuk mempermudah mempelajarinya, berbagai persoalan keruangan (spatial problems) dirumuskan dalam rangkaian pertanyaan : Apa jenis fenomenanya? Kapan terjadinya? Di mana fenomena
  • 9. ix tersebut terjadi? Bagaimana dan kenapa fenomena tersebut terjadi di daerah tersebut dan tidak terjadi di daerah lainnya? Melalui pemahaman kewilayahan, geografi menanamkan rasa cinta lingkungan dan cinta tanah air. Mempelajari geografi mengajak setiap individu menjaga dan melestarikan lingkungan sehingga dapat hidup selaras dengan alam, dapat beradaptasi dengan perubahan alam dan mengupayakan pencegahan secara individu dan komunitas dari ancaman bencana yang diakibatkan oleh alam (mitigasi bencana). Mempelajari geografi akan mengenalkan batas-batas wilayahnya (laut, udara, darat) termasuk di dalamnya potensi alam, sumber daya alam seperti potensi tanah, wisata, tambang, dan sebagainya maupun potensi sosial seperti kemajemukan sosial yang menciptakan kreativitas untuk mengembangkan potensi wilayahnya, juga semangat mempertahankan wilayahnya dari ancaman luar. Secara teoritis, dalam menelaah suatu persoalan keruangan, geografi memiliki tiga pendekatan utama yaitu (1) analisis spasial; (2) analisis ekologis; dan (3) analisis komplek regional sebagai gabungan dari pendekatan (1) dan (2). Pendekatan ke tiga merupakan cara yang lebih tepat digunakan untuk menelaah fenomena geografis yang memiliki tingkat kerumitan tinggi karena banyaknya variabel pengaruh dan dalam lingkup multi dimensi (ekonomi, sosial, budaya, politik, dan keamanan). Salah satu contoh adalah telaah tentang pengembangan wilayah, analisa kebencanaan, dan lainnya. Geografi sebagai mata pelajaran di persekolahan menjadi sangat penting yang dapat memberikan sumbangsih dalam mengatasi permasalahan lokal regional maupun dunia, serta membentuk warga negara yang bertanggung jawab dan berkontribusi pada permasalahan bangsa dan dunia. Indonesia dengan hampir 5 juta km2 luas wilayah, dengan ribuan budaya, potensi sumber daya berlimpah, perbedaan ruang wilayah, dan penduduk yang besar, pasti perlu memahami sekali. Anugerah Tuhan Yang Maha Esa harus dijaga dan dimanfaatkan sebagai bekal kelangsungan hidup bangsa ini dan masyarakat dunia. Sesuai dengan konsep Pelajar Pancasila Berkebhinekaan global. Karakteristik keilmuan geografi sungguh tepat menjadi salah satu mata pelajaran yang diberikan dari pendidikan tingkat dasar, menengah, hingga tinggi. Sebagaimana bidang ilmu lain, ilmu geografi juga memiliki alat ukur keruangan seperti jarak antar dua tempat, baik dalam satuan panjang, satuan nilai ekonomi, satuan waktu, dan satuan luas (biasanya diekspresikan dalam bidang datar) dalam hektar atau km2, hasil perhitungan jumlah objek, baik berdiri sendiri maupun dalam satuan luas (kepadatan) atau dalam satuan ratio. Di samping
  • 10. x disajikan dalam bentuk diagram, tabel atau gambar profil, sarana penyajian informasi geografi paling efektif adalah dalam bentuk data spasial karena sebuah data spasial dapat memberikan penjelasan fenomena geografis dalam perspektif keruangan. Oleh karena keterbatasan media penyajian ruang muka bumi ke dalam bidang datar maka sebuah data spasial mensyaratkan adanya skala data spasial. Tujuan Mata Pelajaran Geografi SMA/MA/Program Paket C Mata Pelajaran Geografi bertujuan agar peserta didik : 1. Memahami wilayah tempat tinggal dan lingkungan sekitar (karakteristik, keunikan, persamaan–perbedaan wilayah). 2. Memahami proses yang memengaruhi lingkungan fisik dan 3. Memahami interaksi antar faktor/gejala fisik alam dan manusiayang berdampak bagi 4. Kemampuan menggunakan dan memahami data dan informasi 5. Mengenal cara mitigasi dan adaptasi terhadap bencana alam dilingkungan tempat tinggal dan 6. Mampu menganalisa secara spasial fenomena geografi dalam kehidupan sehari- hari dan menarik Elemen-elemen Mata Pelajaran Geografi serta deskripsinya ELEMEN DESKRIPSI Keterampilan Proses Elemen keterampilan berpikir adalah elemen yang menekankan pembelajaran kepada tindakan mencari dan menemukan sesuatu. Pembelajaran ditekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Elemen keterampilan berpikir terdiri atas: 1. Mengamati: Peserta didik melakukan kegiatan yang dilaksanakan secara sengaja dan terencana dengan maksud untuk mendapat informasi dari hasil pengamatan. Pengamatan bisa dilakukan langsung atau menggunakan instrumen lain. 2. Menanya: Peserta didik menyusun pertanyaan tentang hal-hal yang ingin diketahuinya dan masalah apa yang ditemukan. Pada tahap ini ia juga menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari sehingga bisa menjelaskan permasalahan
  • 11. xi yang sedang diselidiki dengan rumus 5W 1H (apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana), dan memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan jawaban atas pertanyaan. 3. Mengumpulkan Informasi: Peserta didik menyusun langkah-langkah untuk mengumpulkan informasi melalui studi pustaka, studi dokumen, wawancara, observasi, kuesioner, dan teknik pengumpulan informasi lainnya. 4. Mengorganisasikan Informasi: Peserta didik memilih, mengolah, dan menganalisis informasi yang diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan cara verifikasi, interpretasi, dan triangulasi informasi. 5. Menarik Kesimpulan: Peserta didik menjawab, mengukur, dan mendeskripsikan serta menjelaskan permasalahan yang ada dengan memenuhi prosedur dan tahapan yang ditetapkan. 6. Mengomunikasikan: Peserta didik mengungkapkan seluruh hasil tahapan di atas secara lisan dan tulisan dalam bentuk media digital dan non-digital. Peserta didik lalu mengomunikasikan hasil temuannya dengan memublikasikan hasil laporan dalam bentuk presentasi digital dan atau non digital, dan sebagainya. 7. Merefleksikan dan Merencanakan Projek Lanjutan Secara Kolaboratif: Peserta didik mampu mengevaluasi pengalaman belajar yang telah dilalui dan diharapkan dapat merencanakan projek lanjutan dengan melibatkan lintas mata pelajaran secara kolaboratif. Pemahaman Geografi Elemen pemahaman konsep adalah elemen di mana peserta didik mampu untuk mengidentifikasi, memahami, mendeskripsikan, memanfaatkan, dan memaparkan konsep atau teori geografi sesuai jenjang. Elemen pemahaman konten terdiri atas 5 komponen, yaitu: 1. Kewilayahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu untuk mengetahui apa dan bagaimana konsep atau pengetahuan geografi baik geografi fisik maupun nonfisik. 2. Kebhinekaan yaitu bagaimana mengembangkan kesadaran diri dan kesadaran hidup di dunia yang beragam.
  • 12. xii 3. Keterampilan melakukan penelitian atau menggunakan alat bantu teknologi yaitu untuk penguatan keterampilan geografi. 4. Berpikir kritis yaitu bagaimana menyusun informasi dan pengetahuan menjadi sebuah pengetahuan utuh (ideal). 5. Analisa keruangan, yaitu kemampuan mentransfer ke dalam situasi atau konteks yang berbeda. Karakteristik Mata Pelajaran Geografi SMA/MA/Program Paket C Mata pelajaran Geografi berorientasi pada penguatan keilmuan wawasan kewilayahan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan mengedepankan pembentukan karakter, merencanakan, berpikir, dan bertindak secara terukur, memahami anugerah Tuhan yang memberikan banyak kelebihan dan ragam perbedaan wilayah pada negeri ini. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Geografi Setiap Fase 1. Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/Program Paket C) Di Akhir fase E, peserta didik mampu memahami Konsep Dasar Ilmu Geografi, Peta/Penginderaan jauh/GIS, Penelitian Geografi, dan Fenomena Geosfer, mampu mencari/mengolah informasi tentang keberagaman wilayah secara fisik dan sosial, mampu menganalisa wilayah berdasarkan ilmu pengetahuan dasar geografi, karakter fisik dan sosial wilayah (lokasi, keunikan, distribusi, persamaan dan perbedaan, dan lain-lain). Peserta didik mampu menguraikan permasalahan yang timbul dalam fenomena geosfer yang terjadi dan memberikan ide solusi terbaik untuk menghadapinya. Peserta didik mampu mengomunikasikan/ memublikasikan hasil penelitian dalam berbagai media.
  • 13. xiii Elemen Capaian Pembelajaran Keterampilan Proses Pada akhir fase, peserta didik terampil dalam membaca dan menuliskan tentang Konsep Dasar Ilmu Geografi, Peta, Penelitian Geografi dan Fenomena Geosfer. Peserta didik mampu menyampaikan, mengomunikasikan ide antar mereka, dan mampu bekerja secara kelompok atau pun mandiri dengan alat bantu hasil produk sendiri berupa peta atau alat pembelajaran lainnya. Pemahaman Konsep Pada akhir fase, peserta didik mampu mengidentifikasi, memahami, berpikir kritis, dan menganalisa secara keruangan tentang Konsep Dasar Ilmu Geografi, Peta, Penelitian Geografi dan Lingkungan Geosfer, memaparkan ide, dan memublikasikannya di kelas atau pun media lain 2. Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMA/MA/Program Paket C) Pada akhir fase F peserta didik mampu mengembangkan pertanyaan tentang karakteristik wilayah dengan aktivitas tertentu akibat perubahan fisik dan sosial, berupa Posisi Strategis, Pola Keanekaragaman Hayati Indonesia dan Dunia, Kebencanaan dan Lingkungan Hidup, Kewilayahan dan Pembangunan, serta Kerjasama antar Wilayah, mampu mengolah informasi karakteristik wilayah, mampu menganalisis aktivitas tertentu akibat perubahan fisik dan sosial berdasarkan pengamatan terencana dengan memanfatkan penggunaan peta, melalui pengamatan, kegiatan penelitian sederhana, mampu memprediksi perubahan kondisi alam dan sosial, dan mampu memaparkan hasil penelitian/projek tentang wilayah berupa keunggulan posisi strategis, sumber daya alam ataupun kebencanaan wilayah di Indonesia dengan memanfaatkan peta (tabel, data, dan lain- lain) dan pemanfaatan teknologi SIG, mampu memprediksi ide solusi perkembangan wilayah, posisi strategis, sumber daya, dan kebencanaan di Indonesia. Peserta didik mampu menganalisa perkembangan desa kota dalam konteks perkembangan wilayah dan kerjasama antar wilayah dalam bentuk projek terencana, mampu menganalisa data spasial dan numerik yang diperoleh dari berbagai metode tentang
  • 14. xiv pengaruh pengembangan wilayah Indonesia dan kerjasama dengan negara-negara di sekitar atau dunia. Peserta didik mampu mengevaluasi fakta kerjasama antar wilayah dan menyajikannya dalam sebuah laporan sederhana. Elemen Capaian Pembelajaran Keterampilan Proses Pada akhir fase, peserta didik terampil dalam membaca dan menuliskan tentang Posisi Strategis, Pola Keanekaragaman Hayati Indonesia dan Dunia, Kebencanaan dan Lingkungan Hidup, Kewilayahan dan Pembangunan, serta Kerjasama antar Wilayah. Peserta didik mampu menyampaikan mengomunikasikan ide antar mereka, dan mampu bekerja secara kelompok atau pun mandiri dengan alat bantu hasil produk sendiri berupa peta atau alat pembelajaran. Pemahaman Konsep Pada akhir fase, peserta didik mampu mengidentifikasi, memahami, mengolah dan menganalisis, serta mengevaluasi secara keruangan tentang Posisi Strategis, Pola Keanekaragaman Hayati Indonesia dan Dunia, Kebencanaan dan Lingkungan Hidup, Kewilayahan dan Pembangunan, serta Kerjasama antar Wilayah, memaparkan ide, dan memublikasikannya. 12.1. Merekomendasikan konsep wilayah dan perwilayahan berbasis karaketistik wilayah fisik dan social. 12.2. Merumuskan tata ruang wilayah berdasarkan kareakteristik wilayah fisik dan social. 12.3. Membandingkan pola interaksi keruangan desa dan kota sebagi alternatif pembangunan pendesaan. 12.4. Merumuskan masalah pola interaksi keruangan desa dan kota, dan upaya penanggulangannya. 12.5. Memproyeksikan Kualitas dan Kuantitas Kependudukan Indonesia jangka pendek dan jangka panjang sebagai indikator negara maju.
  • 15. xv 12.6. Menyimpulkan potensi sumber daya alam fisik Indonesia yang dapat dikembangkan sebagai syarat untuk menjadi negara maju. 12.7. Merekomendasikan bentuk kerjasama bilateral internasional yang menguntungkan bagi Indonesia guna mensejahterakan masyarakat Indonesia. 12.8. Membangun kerjasama maritim berdasarkan hukum laut berkeadilan untuk kedaulatan negara dan kawasan regional. 12.9. Menilai dampak kerjasama regional dan internasional dalam berbagai bidang terhadap kondisi lingkungan, sosial, ekonomi dan budaya untuk pembangunan nasional. 12.10. Merekomendasikan bentuk globalisasi kebudayaan asing yang dapat di adopsi di indonesia secara bijaksana yang berasarkan karakteristik kultural wilayah Indonesia 12.11. Merekomendasikan unsur-unsur kebudayaan indonesia yang bisa di kembangkan ke kancah internasional 12.12. Merekomendasikan sektor Industri Indonesia bidang manufaktur yang mampu dikembangkan ke kancah Internasional. 12.13. Merekomendasikan sektor Pariwisata, Ekonomi Kreatif yang berbasis kewilayahan dan Teknologi Informasi Indonesia ke Kancah Internasional 12.14. Merekomendasikan potensi Energi Terbaharukan yang dimiliki Indonesia yang dapat dikelola secara mandiri sebagai potensi menjadi Negara Maju. 12.15. Menyimpulkan peran dan strategi Indonesia sebagai negara yang berdaulat di dunia Internasional
  • 16. xvi
  • 17. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 1 BAB 1 WILAYAH DAN TATA RUANG Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) 12.1. Merekomendasikan konsep wilayah dan perwilayahan berbasis karaketistik wilayah fisik dan social. 12.2. Merumuskan tata ruang wilayah berdasarkan kareakteristik wilayah fisik dan sosial Capaian Pembelajaran (CP) 3.1. Memahami konsep wilayah dan perwilayahan dalam perencanaan tata ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/ kota. 4.1. Membuat peta pengelompokan penggunaan lahan di wilayah kabupaten/ kota/ provinsi berdasarkan data wilayah setempat. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mempelajari tentang wilayah, perwilayahan, dan tata ruang, peserta didik dapat mendeskripsikan konsep wilayah, perwilayahan, dan tata ruang dengan benar. 2. Setelah mempelajari tentang pembangunan wilayah dan pusat pertumbuhan, peserta didik dapat melakukan usaha pembangunan wilayah dan mengembangkan pusat pertumbuhan dengan bijaksana dan tanggung jawab. 3. Setelah mempelajari tentang pertumbuhan wilayah berkelanjutan dan daya dukung wilayah, peserta didik dapat memahami pertumbuhan wilaya hberkelanjutan dan daya dukung wilayah dan bertanggung jawab. 4. Setelah memahami perencanaan tata ruang di Indonesia, peserta didik dapat membuat perencanaan tata ruang nasional, provinsi, dan kabupaten/ kota serta membuat penggunaan lahan di wilayah tersebut dengan bijaksana dan tanggung jawab. 5. Setelah mengetahui permasalahan dan penerapan tata ruang di Indonesia, pesertaa didik dapat menunjukkan sikap peduli terhadap permasalahan dalam penerapan tata ruang wilayah dengan tanggung jawab.
  • 18. 2 | Drs. Johan Effendi, MM. Materi Inti Pembalajaran 1. Wilayah, perwilayahan, dan tata ruang. 2. Pembangunan wilayah dan pusat pertumbuhan. 3. Pertumbuhan wilayah berkelanjutan dan daya dukung wilayah 4. Perencanaan tata ruang di Indonesia 5. Permasalahn dan penerapan tata ruang di Indonesia Kata Kunci Daya dukung, perwilayahan, pusat pertumbuhan, regionalisasi, wilayah, wilayah formal, wilayah fungsional, wilayah pembangunan Indonesia. Alokasi Waktu 36 jam pelajaran Profil Pelajar Pancasila Pelajar menjadi pribadi yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ( berempati pada orang lain), mandiri (memiliki insiatif dan bekerja secara mandiri dalam melaksanakan keterampilan proses, percaya diri, mengembangkan kendali dan disiplin diri), bernalar kritis ( mampu memproses informasi dan gagasan, melakukan evaluasi terhadap prosedur yang dilakukan, mengevaluasi dan merefleksi pemikiran), kreatif ( menghasilkan karya atau gagasan atau tindakan yang orisinil ) dan bergotong-royong (berkolaborasi dalam menyelesaikan projek sederhana, melakukan komunikasi untuk mencapai tujuan bersama) Beriman dan bertakwa, cinta lingkungan, cinta tanah air, toleransi, disiplin, kerjasama, tanggung jawab, percaya diri, serta jujur. Apersepsi Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang melakukan pemerataan pembangunan di beberapa wilayah. Pemerataan pembangunan wilayah di Indonesia dilakukan dengan cara membangun jalan tol seperti yang terlihat pada gambar disamping. Pembangunan jalan tol dilakukan dengan memerhatikan tata ruang wilayah. Adanya jalan tol diharapkan mempermudah masyarakat dalam melakukan interaksi dengan wilayah lain sehingga dapat meningkatkan perekonomian. Bagaimana perencanaan wilayah yang baik agar pembangunan berjalan dengan lancar? Untuk lebih jelasnya, mari pelajari Bersama.
  • 19. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 3 A. Konsep Wilayah, Perwilayahan, dan Tata Ruang Wilayah atau daerah dalam Bahasa Inggris disebut region, namun secara khusus dalam kajian geografi region berarti suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki ciri khas tersendiri sehingga dapat dibedakan dengan daerah lain di sekitarnya. Dengan kata lain, suatu region di dalamnya memiliki berbagai macam ciri khas yang bersifat fisik (alam), seperti jenis tanah, bentuk relief bumi, pola pengaliran permukaan, dan lain sebagainya maupun yang bersifat sosial (aktivitas manusia), seperti mata pencaharian, Bahasa, budaya, dan lain sebagainya. Beberapa ahli yang mencoba mendefinisikan pengertian tentang wilayah, diantaranya sebagai berikut. a) Kimball Young, berpendapat bahwa wilayah adalah geografi yang membentuk satu kesatuan budaya, pada mulanya seragam tetapi kemudian menjadi ciri khas dari wilayah tersebut sehingga dapat dibedakan dengan daerah lainnya. b) Paul Vidal de la Blache, berpendapat bahwa wilayah adalah tempat tertentu yang di dalamnya terdapat banyak hal yang berbeda, namun tergabung secara Bersama-sama dan saling menyesuaikan diri untuk membentuk suatu kebersamaan. c) R.S. Platt, berpendapat bahwa wilayah adalah daerah tertentu yang memiliki homogenitas umum, baik unsur lahan maupun unsur manusianya. d) E.G.R. Taylor, berpendapat bahwa wilayah adalah suatu daerah tertentu di muka bumi yang dapat dibedakan dengan daerah tetangganya atas dasar kenampakan karakteristiknya. e) A.J. Herbertson, berpendapat bahwa wilayah adalah bagian tertentu dari muka bumi yang memiliki sifat khas akibat dari adanya hubungan khusus antara kompleks lahan, air, udara, tanaman, binatang, dan manusia. f) Whittlesey, berpendapat bahwa yang terpenting dari suatu wilayah adalah adanya keseragaman dan homogenitas yang terdapat di suatu wilayah berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Dari keseluruhan pengertian tentang wilayah di atas dapatlah diketahui bahwa suatu wilayah senantiasa terdapat fenomena alam, manusia, dan fenomena lain yang muncul akibat hubungan di antara kedua fenomena tersebut, kemudian disebut fenomena geografi. Klasifikasi Wilayah Klasifikasi dapat diartikan sebagai penggolongan objek-objek di permukaan bumi ke dalam bentuk kelas-kelas berdasarkan adanya persamaan dalam sifatnya, atau adanya kaitan antar objek-objek (D.B. Grigg). Di dalam proses klasifikasi suatu sifat yang dimiliki oleh semua individu digunakan dalam proses
  • 20. 4 | Drs. Johan Effendi, MM. penggolongan dan sifat yang demikian itu disebut sifat yang membedakan (differentiating characteristic). Dalam kaitannya dengan klasifikasi wilayah, secara umum wilayah (region) dapat dibedakan atas tiga jenis, yaitu natural region, cultural region, dan single feature region. a. Natural Region (Region Alam) Natural Region (region alam) adalah suatu wilayah bersifat fisik yang terhampar secara alami dipermukaan bumi. Natural region dapat dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu, antara lain. a) Berdasarkan tinggi rendahnya permukaan bumi, contoh lautan, daratan, gunung, dataran rendah, dataran tinggi, dan lain sebagainya. b) Berdasarkan jenis vegetasinya, contoh hutan, savanna, stepa, gurun, dan lain sebagainya. c) Berdasarkan tipe iklimnya, contoh iklim tropis, subtropics, sedang, kutub, dan lain sebagainya. b. Cultural Region (Region Budaya) Cultural region (region budaya) adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang telah mendapat pengaruh manusia. Klasifikasi wilayah berdasarkan cultural region, misalnya terdapat wilayah agraris, wilayah nelayan, wilayah industri, desa, kota, dan lain sebagainya. c. Single Feature Region Single Feature Region (region kenampakan tunggal) adalah suatu wilayah yang memperlihatkan kenampakan tunggal. Klasifikasi wilayah berdasarkan kenampakan tunggal, biasanya didasarkan pada perbedaan iklim, vegetasi, atau hewan. Konsep Wilayah 1. Wilayah Dapat dilihat sebagai suatu ruang pada permukaan bumi dengan batas- batas yang telah ditentukan. Di dalam wilayah terdapat interaksi antara manusia dan lingkungannya. Menurut Prof. R. Bintarto, wilayah adalah sebagian permukaan bumi yang dapat dibedakan dalam hal tertentu dengan daerah sekitarnya. Sedangkan, menurut Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Tata Ruang wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur yang terkait kepadanya yang batas dan system nya ditentukan berdasarkan aspek administratif, dan atau aspek fungsional. 2. Wilayah Formal (Uniform Region) Tipe wilayah formal atau disebut juga uniform region, yaitu suatu Kawasan wilayah yang memiliki ciri seragam (homogen) sehingga wilayah ini disebut juga homogenitas region. Seragam yang dimaksud adalah adanya
  • 21. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 5 kesamaan yang dimiliki dan melekat pada manusia dan lingkungan alamnya, baik dalam Bahasa, budaya, agama, kebangsaan, iklim, tataguna lahan, vegetasi dan lain sebagainya. Wilayah formal tidak hanya terdapat di daerah pedesaan saja yang memiliki kesamaan dalam jenis mata pencahariannya, tetapi juga terdapat di daerah perkotaan. Di daerah perkotaan terdapat juga wilayah formal (seragam) yang biasanya terpisah dengan daerah sekitarnya. Sebagai contoh, adanya Kawasan industri yang wilayahnya sebagian besar dihuni oleh para pekerja beserta seluruh karyawannya, dan kompleks perumahan elite yang khusus untuk orang-orang golongan kaya. Keseragaman di daerah pedesaan cenderung dicirikan oleh adanya kesamaan budaya dan adat istiadat, seperti halnya terjadi pada perkampungan Baduy di daerah Banten, wilayah suku kubu di Sumatera, wilayah kampung Naga di daerah perbatasan Tasik-Garut, dan lain sebagainya. Kesamaan dan keseragaman tersebut kadang tidak saja dalam bentuk mata pencaharian di bidang agraris saja, tetapi juga dalam hal bentuk rumah, model pakaian, cara berbicara, pola hidup, dan lain sebagainya. 3. Wilayah Nodal (Fungsional Region) Wilayah fungsional adalah wilayah yang dicirikan oleh adanya kegiatan yang saling berhubungan antara beberapa pusat kegiatan secara fungsional. Misalnya, Jakarta, bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang secara fisik memiliki kondisi yang berbeda (heterogen). Namun secara fungsional, saling berhubungan dalam memenuhi kebutuhan hidup penduduk di setiap wilayah. Perwilayahan Setiap wilayah di permukaan bumi memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan karakteristik tersebut merupakan dasar untuk melakukan perwilayahan yang disebut regionalisasi. Perwilayahan merupakan penentuan suatu wilayah dengan menarik batas berdasarkan variable dan kriteria tertentu, baik secara kuantitas maupun kualitas. Penentuan bias menggunakan satu variable (kriteria sederhana), misalnya unsur pendapatan per kapita penduduk. Penentuan menggunakan banyak variable (kriteria kompleks). Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang tepat sperti yang dibutuhkan atau sesuai kepentingan. Dalam geografi dikenal dengan tiga kriteria perwilayahan dengan ciri-ciri sebagai berikut. 1. Perwilayahan berciri tunggal (single topic region) merupakan penetapan region atau wilayah yang didasarkan pada salah satu aspek geografi. Contohnya, kemiringan lereng.
  • 22. 6 | Drs. Johan Effendi, MM. 2. Perwilayahan berciri majemuk (multitopic region) merupakan penetapan wilayah yang didasarkan pada beberapa factor geografi. Contohnya, penetapan wilayah berdasarkan iklim. 3. Perwilayahan berciri keseluruhan (total region) merupakan penetapan wilayah yang didasarkan pada banyak faktor, baik lingkungan alam, biotik, maupun manusia. Contohnya, ekosistem mangrove. Tata Ruang Wilayah yang kita tempati merupakan sebuah ruang. Berdasarkan Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan mahkluk lain hidup, melakukan kegiatan , dan memelihara kelangsungan hidupnya. Tata ruang adalah wujud struktur raung dan pola ruang. Adapun penataan ruang adalah suatu system proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian dan pemanfaatan ruang. Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Tujuan tersebut akan tercapai dengan: 1. Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan buatan 2. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; serta 3. Terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negative terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
  • 23. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 7 Tugas Mandiri Kerjakan sesuai dengan perintahnya! Lakukan pengamatan terhadap wilayah tempat tinggal Anda!. Identifikasikan wilayah tinggal kalian, termasuk wilayah formal (uniform region) atau wilayah fungsional (nodal region). Kemukakan alasan Anda. Tulislah hasilnya di buku tugas anda, kemudian kumpulkan kepada guru. Tugas Kelompok Kerjakan sesuai dengan perintahnya! 1. Bagilah kelas dalam beberapa kelompok. Anggota kelompok antara 5 – 6 siswa. 2. Lakukan pengamatan mengenai wilayah di sekitar sekolah anda. Bersama anggota kelompok, diskusikan mengenai permasalahan berikut! a. Identifikasikan ketampakan objek yang terlihat, misalnya bangunan rumah, Gedung, dan pusat perbelanjaan. b. Menurut anda, apakan ketampakan objek yang terlihat merupakan hasil dari tata ruang? c. Apakah tata ruang diperlukan dalam setiap wilayah? 3. Tulislah hasil diskusi kelompok pada buku tugas, kemudian presentasikan hasilnya di depan kelas dengan santun dan percaya diri. B. Pembangunan Wilayah dan Pusat Pertumbuhan Kemampuan sumber daya manusia dalam mengelola potensi sumber daya alam 1. Pembangunan Wilayah Setiap wilayah mempunyai potensi untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi pusat pertumbuhan. Suatu wilayah bisa menjadi pusat pertumbuhan wilayah apabila mempunyai berbagai aktivitas yang mampu memengaruhi daerah sekitarnya. Pusat-pusat wilayah pertumbuhan tersebut dapat berupa wilayah kecamatan, kabupaten, kota, atau provinsi. Melalui pengembangan Kawasan pusat-pusat pertumbuhan ini, diharapkan terjadi suatu proses interaksi dengan wilayah di sekitarnya.
  • 24. 8 | Drs. Johan Effendi, MM. 2. Pusat Pertumbuhan Pusat Pertumbuhan adalah suatu lokasi yang banyak memiliki fasilitas dan kemudahan sehingga menjadi pusat daya Tarik (pole of attraction). Hal ini menyebabkan berbagai macam usaha tertarik untuk berlokasi di situ dan masyarakat senang dating memanfaatkan fasilitas yang ada di kota tersebut walaupun kemungkinan tidak ada interaksi usaha-usaha tersebut. 3. Teori Pusat Pertumbuhan Beberapa teori tentang pusat pertumbuhan yang dikembangkan oleh para ahli sebagai berikut. a. Teori Potensi Daerah Setempat Teori pusat pertumbuhan lainnya adalah “Potensial Mode”. Konsepnya adalah bahwa setiap daerah memiliki potensi untuk dikembangkan, baik alam maupun manusia. Sumber daya seperti luas lahan yang terdapat di suatu daerah merupakan potensi untuk dikembangkan, misalnya untuk pertanian, perikanan, pertambangan, rekreasi atau wisata, dan usaha-usaha lainnya. b. Teori Polarisasi Ekonomi Teori ini dikemukakan oleh Gunar Myrdal. Menurut Myrdal, setiap daerah mempunyai pusat pertumbuhan yang menjadi daya Tarik bagi tenaga buruh dari pinggiran. Pusat pertumbuhan tersebut juga mempunyai daya Tarik terhadap tenaga terampil, modal, dan barang-barang dagangan yang menunjang pertumbuhan lokasi. Demikian terus-menerusakan terjadi pertumbuhan yang makin lama makin pesat atau akan terjadi polarisasi pertumbuhan ekonomi (polarization of economic growth). c. Teori Tempat Yang Sentral (central place theory) Teori tempat sentral dikemukakan oleh Walter Christaller (1933). Teori ini didasarkan pada lokasi dan pola persebaran permukiman dalam ruang. Dalam suatu ruang kadang ditemukan persebaran pola permukiman desa dan kota yang berbeda ukuran luasnya. Menurut teori Christaller, tempat yang sentral yang merupakan suatu titik simpul dari bentuk heksagon/ segi enam. Daerah segi enam ini menggambarkan suatu wilayah yang penduduknya mampu terlayani oleh tempat yang sentral tersebut. Berdasarkan jenis pusat pelayanannya, hierarki tempat yang sentral tersebut. Berdasarkan jenis pusat pelayanannya, hierarki tempat yang sentral dapat dibedakan sebagai berikut. 1) Tempat sentral berhierarki 3 (K = 3) adalah pusat pelayanan berupa yang senantiasa menyediakan barang-barang bagi daerah sekitarnya atau disebut kasus pasar optimal.
  • 25. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 9 2) Tempat sentral berhierarki 4 (K = 4) dinamakan situasi lalu lintas yang optimum, artinya di daerah tersebut dan daerah-daerah sekitarnya yang terpengaruh tempat yang sentral itu senantiasa memberikan kemungkinan rute lalu lintas yang paling efisien situasi lalu lintas yang optimum memiliki pengaruh setengah bagian dari wilayah-wilayah tetangga di sekitarnya. 3) Tempat sentral berhierarki 7 (K = 7), dinamakan situasi adminitratif yang optimum. Selain memengaruhi wilayahnya sendiri, tempat sentral ini juga memengaruhi seluruh bagian wilayah tetangganya. d. Dampak dan Pengaruh Pusat Pertumbuhan Pertumbuhan wilayah menimbulkan dampak positif dan dampak negative. Kemajuan suatu kota akan menyebar dan mendorong perkembangan wilayah sekitarnya (spread effect). Dampak positif dari pertumbuhan penduduk, antara lain terciptanya peluang kerja, meningkatnya
  • 26. 10 | Drs. Johan Effendi, MM. pendapatan, majunya teknologi, lengkapnya fasilitas pelayanan, dan terciptanya kesempatan kerja. Adapun dampak negative pusat pertumbuhan penduduk, antara lain berkurangnya lahan pertanian, berkurangnya tenaga kerja usia produktif, masuknya pengaruh budaya negative kota ke desa, dan meningkatnya pengangguran. Adanya pusat pertumbuhan memberikan pengaruh pada berbagai bidang kehidupan. Berikut ini pengaruh pusat pertumbuhan pada berbagai bidang. 1) Pengaruh pusat pertumbuhan terhadap perkembangan ekonomi 2) Pengaruh pusat pertumbuhan terhadap perubahan sosial budaya masyarakat e. Pusat Pertumbuhan di Indonesia Perkembangan pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia banyak bertumpu pada sector industri. Pembangunan nasional Indonesia di laksanakan dengan system perwilayahan (regionalisasi). Kota-kota utama dijadikan pusat pertumbuhan. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah membagi wilayah Indonesia menjadi empat pusat pertumbuhan dengan kota utama, yaitu Medan, Jakarta, Surabaya, dan Makassar. Setiap pusat pertumbuhan membawahi beberapa wilayah. Bersamaan dengan pengembangan kota-kota petumbuhan nasional, wilayah pembangunan utama di Indonesia dibagi menjadi empat region utama sebagai berikut. a. Wilayah pembangunan utama A dengan pusat pertumbuhan utama adalah Medan. Wilayah ini meliputi berikut. 1) Wilayah Pembangunan I, meliputi Aceh dan Sumatra Utara 2) Wilayah Pembangunan II, meliputi Sumatra Barat dan riau, dengan pusatnya di Pekanbaru. b. Wilayah pembangunan utama B dengan pusat pertumbuhan utama adalah Jakarta. Wilayah ini meliputi berikut. 1) Wilayah pembangunan III, meliputi Jambi, Sumatra Selatan, dan Bengkulu. Wilayahnya berpusat di Palembang. 2) Wilayah pembangunan IV, meliputi Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta. 3) Wilayah pembangunan VI, meliputi Kalimantan Barat, Wilayahnya berpusat di Pontianak. c. Wilyah pembangunan utama C dengan pusat pertumbuhan utama adalah Surabaya. Wilayah ini meliputi sebagai berikut. 1) Wilayah pembangunan V, meliputi daerah-daerah di Jawa Timur dan Bali. Wilayah ini berpusat di Surabaya.
  • 27. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 11 2) Wilayah pembangunan VII, meliputi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Wilayah ini berpusat di Balikpapan dan Samarinda. d. Wilayah pembangunan utama D dengan pusat pertumbuhan utama adalah Makassar. Wilayah ini meliputi berikut. 1) Wilayah pembangunan VIII, meliputi daerah-daerah NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara. Wilayah ini berpusat di Makassar. 2) Wilayah pembangunan IX, meliputi Sulawesi utara dan Sulawesi Tengah. Wilayah ini berpusat di Manado. 3) Wilayah pembangunan X, meliputi daerah-daerah di Maluku (termasuk Maluku Utara dan Papua). Wilayah ini berpusat di Sorong. Sejak Pelita IV perwilayahan Indonesia dibagi menjadi lima wilayah pembangunan utama, yaitu pembangunan utama D dipecah menjadi dua dengan wilayah pembangunan E berpusat di Ambon. Tujuan penetapan wilayah pembangunan utama ini sebagai alat strategis dalam meningkatkan pembangunan regional provinsi dan kabupaten/ kota. Wilayah pembangunan di atas selanjutnya dikembangkan lagi menjadi wilayah pembangunan yang lebih kecil, yaitu tingkat daerah pada provinsi. Contohnya, Jawa Barat menjadi beberapa wilayah pembangunan daerah sebagai berikut. a. Wilayah pembangunan Jabodetabek (termasuk sebagian kecil wilayah Kabupaten Sukabumi). Pada wilayah ini dikembangkan berbagai aktivitas industri yang tidak tertampung di Jakarta. b. Wilayah pembangungan Bandung Raya. Wilayah ini dikembangkan pusat aktivitas pemerintah daerah, Pendidikan tinggi, perdagangan daerah industri kecil, untuk konservasi tanah, dan rehabilitasi lahan kritis dipusatkan di wilayah Kabupaten Garut, Cianjur, dan Bandung. c. Wilayah pembangunan Priyangan Timur. Wilayah ini meliputi daerah di Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis. d. Wilayah pembangunan Karawang. Wilayah ini dikembangkan sebagai produksi pangan dan palawija. Meliputi daerah-daerah dataran rendah pantai utara (pantura), seperti Purwakarta, Subang, dan Karawang. Berpusat di Karawang. e. Wilayah pembangunan Cirebon dan sekitarnya. Wilayah ini dikembangkan sebagai pusat industri pengelola bahan agraris, industri petrokimia, pupuk, dan semen. Untuk keperluan tersebut, pelabuhan Cirebon ditingkatkan fungsinya untuk menampung kelebihan arus keluar masuk barang dari Pelabuhan Tanjung Priok. f. Wilayah Pembangunan Banten. Wilayah ini berpusat di Serang dan Cilegon. Wilayahnya terdiri atas empat zona, yaitu bagian utara diutamakan untuk
  • 28. 12 | Drs. Johan Effendi, MM. perluasan dan intensifikasi areal perswahan teknis; serta bagian selatan untuk wilayah Teluk Lada untuk intensifikasi usaha pertanian dan daerah sekitar. Cilegon dikembangkan sebagai pusat industri berat (besi baja). Tugas Mandiri Kerjakan sesuai perintahnya! Pemerintah selalu berupaya melakukan pembangunan wilayah. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan pembangunan jalan tol di berbagai wilayah. Menurut Anda, apakah pembangunan jalan tol dapat mendorong suatu wilayah menjadi pusat pertumbuhan? Apa saja yang harus dilakukan untuk mewujudkan suatu wilayah yang menjadi pusat pertumbuhan? Presentasikan pendapat Anda di depan kelas. Tugas Kelompok Kerjakan sesuai perintahnya! 1. Bagilah kelas Anda menjadi beberapa kelompok. 2. Lakukan pengamatan terhadap pembangunan di wilayah sekitar dalam lingkup provinsi. Datalah mengenai pembangunan yang sedang dilakukan dan bangunan yang ada misalnya pabrik, mal, taman kota, dan lain sebagainya. Menurut Anda, jika dilihat dari infrastruktur yang ada, apakah wilayah tersebut berpotensi menjadi pusat pertumbuhan ? apakah wilayah tersebut memerlukan tata ruang kembali? 3. Tulislah hasil pengamatan Anda dalam bentuk laporan dengan jujur. 4. Presentasikan hasilnya di depan kelas dengan santun dan percaya diri. Lakukan secara bergantian dengan kelompok lain.
  • 29. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 13 TES SUMATIF 1. A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling tepat! 1. Suatu wilayah merupakan kesatuan ekosistem yang terdiri atas komponen, yaitu …. a. Ruang dan waktu b. Ekonomi dan sosial c. Sosial dan budaya d. Politik dan ekonomi e. Biotik dan abiotik 2. Kondisi wilayah relative sama dalam waktu yang lama atau bersifat statis merupakan ciri dari wilayah …. a. Fungsional d. Nature b. Tetap e. Formal c. Nodal 3. Faktor fisik yang memengaruhi suatu wilayah menjadi pusat pertumbuhan adalah …. a. Tenaga terlatih tersedia b. Pendapatan penduduk yang besar c. Tenaga kerja yang banyak d. Kekayaan tambang yang berlimpah e. Kemudahan transportasi 4. Faktor-faktor utama dalam perencanaan tata ruang suatu wilayah adalah …. a. Sumber daya manusia, sumber daya alam, dan teknologi b. Sumber daya hayati, sumber daya alam, dan sumber daya manusia c. Sumber daya manusia, infrastruktur, dan regulasi d. Penggunaan lahan, kebijakan pembangunan daerah, dan infrastruktur e. sumber daya hayati, kondisi fisiografi, dan sarana transportasi 5. Berikut Bahasa yang digunakan untuk wilayah formal adalah …. a. Sungai b. Pasar c. Parit d. Rel kereta api e. Sawah 6. Perhatikan pernyataan berikut! 1) Kondisi tanah daerah pegunungan yang subur 2) Jaringan transportasi mudah di jangkau
  • 30. 14 | Drs. Johan Effendi, MM. 3) Jumlah penduduk yang banyak dan pendapatan per kapita tinggi 4) Memiliki wilayah yang relative datar Ciri-ciri wilayah yang dapat dijadikan sebagai pusat pertumbuhan ditunjukkan pada nomor …. a. Persebaran potensi sumber daya yang dimiliki b. Adanya kemudahan pemindahan (transfer) dalam ruang c. Adanya sumber daya alternative d. Jarak antar wilayah e. Perbedaan kondisi geografi 7. Salah satu faktor penghambat interaksi wilayah adalah …. a. Persebaran potensi sumber daya yang dimiliki b. Adanya kemudahan pemindahan (transfer) dalam ruang c. Adanya sumber daya alternative d. Jarak antarwilayah e. Perbedaan kondisi geografi 8. Tujuan dilakukannya perwilayahan adalah …. a. Memisahkan sesuatu yang berguna dari yang kurang berguna b. Mengurutkan keberagaman di permukaan bumi c. Menyederhanakan informasi dari suatu gejala di permukaan bumi yang sangat beragam d. Memantau perubahan-perubahan yang terjadi e. Menjamin keserasian dan koordinasi terhadap berbagai kegiatan pembangunan 9. Factor alam yang berpengaruh terhadap pusat-pusat pertumbuhan adalah …. a. Letak astronomis dan kondisi topografi b. Kondisi topografi dan hidrologi c. Kondisi topografi dan demografi d. Kondisi hidrologi dan geografis e. Kondisi geografi dan klimatik 10. Ciri-ciri wilayah perencanaan adalah …. a. Tidak memiliki pusat pertumbuhan b. Tidak menggunakan model perencanaan c. Kualitas sumber daya manusia yang dimiliki rendah d. Kesadaran masyarakat terhadap permasalahan yang dihadapi cukup tinggi e. Kesadaran masyarakat terhadap permasalahan yang dihadapi masih kurang
  • 31. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 15 11. Kaitan sumber daya manusia dengan pembangunan di Indonesia adalah …. a. Sumber daya manusia yang berkualitas mendukung pelaksanaan pembangunan b. Pembangunan meningkat seiring perkembangan kualitas sumber daya manusia c. Pertumbuhan pembangunan mendorong kualitas sumber daya manusia d. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat menghambat pembangunan e. Sumber daya manusia yang berkualitas tidak berpengaruh terhadap pembangunan 12. Tujuan pemekaran wilayah adalah …. a. Mengurangi angka kriminalitas b. Memisahkan kedua wilayah c. Memeratakan jumlah penduduk d. Memaksimalkan pengelolaan potensi yang ada e. Menguasai pasar dan mendapatkan keuntungan 13. Berikut yang bukan usaha untuk mengatasi permasalahan penerapan tata ruang di Indonesia adalah …. a. Melakukan kerja sama yang kuat dengan pemerintah daerah b. Peningkatan peran serta masyarakat dalam penataan ruang c. Peningkatan kualitas sumber daya untuk penataan ruang d. Mengirimkan tenaga ahli yang dibutuhkan dalam penataan ruang e. Melakukan otonomi daerah agar setiap wilayah dapat mengatur wilayahnya sendiri 14. Konsep Kutub Pertumbuhan (Growth Pole) pertama kali dikemukakan oleh …. a. Christaller D. Hirshman b. Perroux E. Bintarto c. Myrdall 15. Dalam teori tempat sentral yang dikemukakan Christaller dikenal istilah konsep threshold. Arti dari threshold adalah …. a. Batas minimum jumlah penduduk untuk terwujudnya suatu pusat pelayanan b. Batas uang yang beredar di pasaran c. Jarak maksimum dari pusat pelayanan d. Sarana transportasi yang mendukung terhadap pusat pelayanan e. Kegiatan pusat pelayanan yang mendominasi
  • 32. 16 | Drs. Johan Effendi, MM. 16. Berikut ini merupakan gambar pusat petumbuhan menurut Walter Christaller. Huruf X menunjukkan …. a. Permukiman tingkat rendah b. Permukiman tingkat elit c. Permukiman tingkat kumuh d. Permukiman tingkat menengah e. Permukiman pinggir kota 17. Salah satu pertimbangan dalam membangun adalah penentuan lokasi yang tepat bernilai ekonomis. Tujuan utama perencanaan lokasi industri tersebut adalah ….. a. Kemudahan untuk memperoleh informasi perindustrian b. Memperbesar keuntungan dan menentukan biaya produksi c. Kelancaran penjualan produksi d. Memperkecil kerusakan dan pencemaran lingkungan e. Menguasai pasar dan dapat bersaing dengan sehat 18. Amatilah gambar berikut dengan saksama! Pengembangan wilayah paling pesat seperti gambar cenderung kea rah …. Karena ….. a. A. banyak lahan pertanian b. B. banyak menyerap tenaga kerja c. C. dekat dengan pemasok bahan pangan d. D. banyak membutuhkan irigasi dan tenaga kerja e. E. Dekat dengan pelabuhan
  • 33. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 17 19. Perhatikan pernyataan berikut ! 1) Kemajuan di bidang teknologi dan informasi 2) Memiliki jumlah penduduk yang sangat besar 3) Merupakan daerah dataran rendah yang subur 4) Memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah 5) Sikap terbuka masyarakat untuk menerima hal baru Factor nonfisik yang menjadi alas an suatu wilayah menjadi pusat pertumbuhan terdapat pada angka …. a. 1), 2), dan 3) b. 1), 2), dan 5) c. 2), 3), dan 5) d. 2), 4), dan 5) e. 3), 4), dan 5) 20. Perhatikan pernyataan berikut! 1) Kaya dengan sumber daya alam 2) Sarana dan prasarana transportasi yang memadai 3) Kondisi iklim yang bervariasi 4) Sumber daya manusia yang baik 5) Luas wilayah yang cukup Factor yang menentukan suatu wilayah dijadikan sebagai pusat pertumbuhan ditunjukkan pada nomor …. A. 1), 2), dan 3) B. 1), 2), dan 4) C. 1), 3), dan 5) D. 2), 4), dan 5) E. 3), 4), dan 5) 21. Manfaat pusat pertumbuhan di suatu wilayah dari segi budaya adalah …. a. Pendapatan per kapita meningkat dari unsur budaya b. Terjadi akulturasi budaya dalam kehidupan masyarakat c. Pengembangan sumber daya berbasis budaya yang ada d. Menjadi pusat sumber daya manusia yang berbudaya e. Muncul berbagai fasilitas sosial budaya dalam masyarakat 22. Suatu wilayah yang dapat dijadikan sebagai pusat pertumbuhan jika memiliki ciri …. a. Sumber daya alam melimpah dan jumlah penduduk sedikit b. Sebagian besar masyarakat bekerja di sector industri c. Banyaknya jumlah penduduk yang memiliki Pendidikan tinggi d. Memiliki wilayah yang datar dan transportasi yang mudah dijangkau e. Memiliki wilayah yang bergelombang dan transportasi yang mudah dijangkau
  • 34. 18 | Drs. Johan Effendi, MM. 23. Peranan pusat perwilayahan dalam pembangunan pada suatu wilayah adalah …. a. Mengendalikan system pemerintahan b. Menjadi pusat pelayanan bagi daerah sekitar c. Menyediakan bahan pangan bagi seluruh penduduk desa d. Menampung kelebihan penduduk dan daerah sekitar e. Merangsang pertumbuhan ekonomi bagi daerah sekitar 24. Indonesia sebagai negara berkembang dalam proses perkembangan wilayahnya menggunakan teori pusat pertumbuhan berupa …. a. Teori sentral b. Teori kutub pertumbuhan c. Teori agropolitan d. Teori titik henti e. Teori interaksi 25. Pengembangan wilayah di Indonesia bertujuan untuk …. a. Membangun kota b. Membangun industri c. Membangun fasilitas Pendidikan d. Pembangunan yang berkelanjutan e. Pembangunan yang temporal 26. Permasalahan transportasi yang dihadapi dalam perencanaan wilayah tata ruang kota adalah …. a. Kenaikan jumlah kendaraan pribadi yang tidak diimbangi dengan jumlah sarana dan prasarana jalan b. Banyaknya jalan yang rusak akibat banjir c. Kurangnya angkutan umum di ibukota d. Kebutuhan akan kendaraan pribadi yang semakin meningkat e. Tidak adanya ketersediaan angkutan umum 27. Setiap wilayah berpotensi menjadi pusat pertumbuhan. Perkembangan pusat pertumbuhan di suatu wilayah ditentukan oleh faktor-faktor, antara lain sumber daya alam, sumber daya manusia, kondisi fisiografi, dan fasilitas penunjang (alat transportasi). Pusat pertumbuhan dirancang untuk mendorong pengembangan Kawasan sekitarnya, khususnya dalam hal perkembangan ekonomi. Salah satu pengaruh pusat pertumbuhan terhadap bidang ekonomi adalah …. a. Penguasaan teknologi semakin meningkat b. Pemusatan daerah industri di kota c. Mempermudah pelayanan kepada masyarakat d. Mempercepat kemajuan daerah terpencil e. Munculnya berbagai mata pencaharian baru
  • 35. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 19 28. Amatilah ilustrasi berikut dengan saksama! Jika pak Johan akan mendirikan pabrik semen, maka lokasi yang tepat adalah …. a. Nomor 3 karena dekat dengan pelabuhan b. Nomor 1 karena mudah mendapatkan bahan baku c. Nomor 2 karena dekat dengan tenaga kerja d. Nomor 4 karena berada di perkampungan nelayan e. Nomor 5 karena dekat dengan sumber protein 29. Disebuah wilayah akan dibangun took kelontong dan took mebel. Menurut gagasan Christaller, factor yang memengaruhi pembangunan kedua toko tersebut agar mencapai keuntungan yang maksimal adalah …. a. Toko kelontong dan toko mebel membutuhkan threshold tinggi b. Toko kelontong dan toko mebel membutuhkan threshold rendah c. Toko kelontong pada threshold rendah toko mebel pada threshold tinggi d. Toko kelontong pada threshold tinggi toko mebel pada threshold rendah e. Toko kelontong dan toko mebel membutuhkan range yang luas 30. Amatilah gambar berikut ! Ciri-ciri wilayah ditunjukkan pada nomor 1 adalah …. a. Industri manufaktur dan pabrik pabrik b. Jumlah penduduk yang sedikit namun produktif
  • 36. 20 | Drs. Johan Effendi, MM. c. Ketersediaan sumber daya alas an yang melimpah d. Adanya Kawasan perumahan elite dari masyarakat kelas atas e. Adanya Gedung-gedung, pasar, pusat pertokoan, dan fasilitas umum lainnya. B. Jawablah pertanyaan-pertanyaaan dibawah ini dengan benar! 1. Mengapa pembangunan wilayah perlu dilakukan ? Jawab: 2. Mengapa di wilayah pusat pertumbuhan terjadi pemusatan penduduk? Jawab: 3. Sebutkan manfaat tata ruang kota bagi pembangunan ! Jawab: 4. Apa pengaruh pusat pertumbuhan wilayah terhadap perkembangan ekonomi suatu wilayah? Jawab: 5. Amatilah gambar berikut ! Berdasarkan gambar diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut! a. Pertumbuhan wilayah pada gambar diatas akan lebih pesat jika pengembangannya ke arah mana? Apa alasannya? b. Factor apa sajakah yang memengaruhi pertumbuhan wilayah yang sesuai pada gambar diatas ? Jawab:
  • 37. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 21 Sumatif Tengah Semester (STS) 1 A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling tepat! 1. Geografi mengartikan wilayah sebagai …. a. Provinsi b. Kota di bawah provinsi secara administratif c. Kabupaten di bawah provinsi secara administratif d. Daerah yang memiliki karakteristik tertentu yang berbeda dengan wilayah sekitarnya e. Daerah yang memiliki karakteristik tertentu yang tidak berbeda dengan wilayah sekitarnya 2. Suatu gejala yang timbul untuk menjauhi titik utama titik utama sehingga terbentuk pusat kegiatan baru disebut …. a. Segregasi b. Desentralisasi c. Nukleasi d. Modernisasi e. Sentralisasi 3. Fungsi pusat pertumbuhan secara umum adalah …. a. Melihat lokasi untuk mendirikan pabrik b. Melihat perkembangan dan upaya peningkatan pertanian c. Mencari alternative untuk mengoptimalkan produksi d. Mengetahui kelemahan tiap daerah e. Memudahkan koordinasi dan meratakan pembangunan 4. Perhatikan pernyataan berikut! 1) Tingginya tingkat mobilitas penduduk 2) Tenaga kerja dari luar wilayah pusat pertumbuhan berdatangan ke pusat pertumbuhan 3) Terjadinya alih fungsi lahan dari pertanian menjadi permukiman 4) Persebaran seni dan budaya melalui media komunikasi Berdasarkan pernyataan diatas, factor sosial yang menunjukkan antar wilayah pusat pertumbuhan adalah a. 1) dan 3) D. 2) dan 4) b. 1) dan 4) E. 3) dan 4) c. 2) dan 3)
  • 38. 22 | Drs. Johan Effendi, MM. 5. Perhatikan pernyataan berikut! 1) Sikap terbuka masyarakat untuk menerima hal baru 2) Memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah 3) Memiliki jumlah penduduk yang sangat besar 4) Merupakan daerah dataran rendah yang subur Faktor nonfisik yang menjadi alasan suatu wilayah menjadi pusat pertumbuhan terdapat pada nomor …. a. 1) dan 2) D. 2) dan 3) b. 1) dan 3) E. 3) dan 4) c. 1) dan 4) 6. Perhatikan pernyataan berikut! 1) Provinsi 2) Kota 3) Kota pembelajaran 4) Daerah hutan Wilayah fungsional ditunjukkan oleh nomor a. 1) dan 2) D. 2) dan 3) b. 1) dan 3) E. 3) dan 4) c. 1) dan 4) 7. Alasan yang mendasari dilakukannya perwilayahan adalah …. a. Perbedaan karakteristik antar wilayah b. Persamaan karakteristik antar wilayah c. Potensi sumber daya alam yang melimpah d. Jumlah penduduk yang terus bertambah e. Semakin meningkatnya angka kriminalitas 8. Percepatan perkembangan wilayah perkotaan sangat ditentukan oleh …. a. Aparatur dan adat istiadat b. Lokasi absolut dan iklimnya c. Jumlah rasio penduduk d. Lokasi dan morfologi e. Luas, jenis, dan warna tanah 9. Perencanaan wilayah perlu dilakukan karena …. a. Demi terwujudnya pembangunan nasional b. Banyak potensi wilayah yang terbatas c. Agar diperoleh kehidupan yang nyaman d. Untuk menghindari terjadinya bencana alam e. Jumlah penduduk yang terus bertambah 10. Salah satu faktor yang menunjang pertumbuhan suatu wilayah adalah …. a. Penduduk yang banyak b. Tenaga kerja
  • 39. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 23 c. Jarak sarana transportasi d. Stok barang atau jasa e. Tata ruang 11. Wilayah fungsional memiliki sifat lebih dinamis daripada wilayah formal karena… a. Perdedaan kondisi fisik geografis mencolok b. Fokus pada pengembangan jenis industri yang sama c. Lebih menekankan pada aspek perkembangan wilayah d. Penggunaan lahan memiliki pola seragam e. Penunjang aktifitas industri sangat beragam 12. Secara umum fungsi pusat pertumbuhan adalah …. a. Mengetahui kelemahan tiap daerah b. Mencari alternative untuk mengoptimalkan produksi c. Melihat perkembangan dan upaya peningkatan pertanian d. Melihat lokasi untuk mendirikan pabrik e. Memudahkan koordinasi dan meratakan pembangunan 13. Konflik dalam lahan permukiman terutama diakibatkan oleh tidak imbangnya perbandingan antara …. a. Tingkat imigrasi dan emigrasi b. Masuknya investasi dan aturan c. Kepentingan ekonomi dan politik d. Jumlah penduduk dan luas lahan e. Sumber daya alam dan kebutuhan 14. Dampak pusat pertumbuhan bagi masyarakat dalam bidang ekonomi adalah …. a. Angka kriminalitas yang semakin berkurang b. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi c. Mempercepat pertumbuhan daerah d. Munculnya kebudayaan baru e. Terciptanya kesempatan kerja 15. Gambar dibawah ini adalha teori tempat yang sentral berhierarki ….
  • 40. 24 | Drs. Johan Effendi, MM. a. K = 3 d. 2 (K = 2) b. 4 (K = 4) e. K = 7 c. 7 (K = 7) 16. Pusat pertumbuhan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) adalah pertumbuhan dengan skala …. a. Antarwilayah d. nasional b. Indonesia e. kota c. Regional 17. Teori yang menyatakan bahwa pembangunan tidak terjadi secara serentak, tetapi muncul dengan intensitas berbeda adalah teori …. a. Teori sentral b. Teori kutub pertumbuhan c. Teori agropolitan d. Teori titik henti e. Teori interaksi 18. Nama kota: 1. Brastagi 3. Malang 2. Padang 4. Yogyakarta Kota yang tumbuh dan berkembang dari pusat wisata adalah nomor …. a. 1) dan 2) d. 2) dan 4) b. 1) dan 3) e. 3) dan 4) c. 2) dan 3) 19. Permasalahan tata ruang wilayah yang dihadapi Indonesia dalam bidang sosial adalah …. a. Tidak adanya kesesuaian lahan b. Persebaran penduduk yang tidak merata c. Perbedaan potensi sumber daya alam antarwilayah d. Penurunan kualitas sarana prasarana dasar permukiman e. Terjadinya bencana alam yang menghambat pembangunan 20. Untuk memudahkan dalam koordinasi berbagai program pembangunan pada tiap daerah perlu dilakukan …. a. Penelitian b. Perwilayahan c. Tata ruang wilayah d. Survei e. Delimitasi 21. Kota-kota yang dijadikan sebagai pusat pertumbuhan utama di Indonesia adalah …. a. Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar b. Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Manado
  • 41. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 25 c. Jakarta, Surabaya, Medan, dan Manado d. Jakarta, Semarang, Manado, dan Medan e. Jakarta, Manado, Medan, dan Makassar 22. Gerbang Kertosusilo merupakan wilayah pembangunan yang terdapat di Provinsi …. a. Jawa Barat d. Banten b. Jawa Tengah e. DI Yogyakarta c. Jawa Timur 23. Dampak negative dari adanya pusat pertumbuhan adalah …. a. Kawasan-kawasan lain akan mengalami kemunduran b. Pencemaran lingkungan yang diakibatkan berbagai kegiatan industri yang berkembang c. Persaingan lapangan kerja semakin tinggi d. Tingkat kesejahteraan penduduk semakin tinggi e. Pembangunan infrastruktur dilakukan secara merata 24. Upaya mengatasi tingginya arus urbanisasi ke pusat pertumbuhan, yaitu …. a. Penguatan adat istiadat di daerah b. Pembangunan fasilitas Pendidikan di kota c. Pemusatan daerah industri di daerah kota d. Pengembangan fasilitas umum di pusat pertumbuhan e. Penciptaan pusat-pusat pertumbuhan baru di daerah 25. Amatilah gambar berikut! Arah pembangunan wilayah yang sesuai dengan gambar di atas adalah …. a. Kawasan industri, karena dekat dengan pusat kota dan jalur transportasi b. Kawasan industri, karena dekat dengan pusat kota dan pelabuhan laut c. Kawasan hutan, karena dekat dengan bahan baku dan jalur transportasi d. Kawasan sawah, karena dekat dengan tenaga kerja dan wilayahnya luas e. Kawasan ladang, karena lahan luas dan dekat dengan pusat kota 26. Salah satu program pemerintah dalam pembangunan adalah pengembangan industri. Arah kebijakan pemerintah dengan menjadikan Indonesia sebagai negara industri merupakan kebijakan strategis karena ….
  • 42. 26 | Drs. Johan Effendi, MM. a. Masyarakat menjadi lebih konsumtif sehingga mampu meningkatkan pasar b. Penguasaan teknologi meningkat sehingga mampu bersaing dengan negara maju c. Lapangan kerja menjadi luas sehingga struktur perekonomian lebih berkembang d. Banyaknya barang hasil industri menjadi pola hidup masyarakat lebih modern e. Sector pertanian yang kurang menguntungkan lebih tergantikan dengan industri 27. Pembangunan prasarana transportasi antarwilayah memberikan pengaruh terhadap interaksi keruangan berupa unsur …. a. Mobilitas b. Aksesibilitas c. Kompleksitas d. Transferabilitas e. Intervening opportunity 28. Daerah angka 4 dan 5 menurut teori konsentris seperti gambar menunjukkan …. a. Kawasan pabrik dan pusat perdagangan b. Pusat perdagangan dan daerah penyangga c. Zona pemukiman kelas menengah dan kelas elit d. Permukiman kelas elit dan pusat perdagangan e. Daerah penyangga dan permukiman kumuh 29. Konflik dalam lahan permukiman diakibatkan oleh tidak seimbangnya perbandingan antara …. a. Tingkat emigrasi dan imigrasi b. Masuknya investasi dan aturan c. Kepentingan ekonomi dan politik d. Jumlah penduduk dan luas lahan e. Sumber daya alam dan kebutuhan
  • 43. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 27 30. Berikut contoh dampak langsung terhadap pembangunan permukiman terhadap lingkungan perairan, yaitu …. a. Suhu udara meningkat b. Curah hujan berkurang c. Daerah resapan kurang d. Kecepatan angin tinggi e. Volume sampah meningkat 31. Di ibukota kabupaten terdapat mal, layanan administrasi pemerintahan, lapangan olahraga, sarana sosial, Pendidikan, dan rumah sakit. Pernyataan tersebut berarti sedang membicarakan …. a. Ruang b. Kawasan c. Keruangan d. Perwilayahan e. Wilayah 32. Alasan topografi menjadi pertimbangan pembangunan adalah …. a. Memengaruhi strategi pembangunan b. Memengaruhi kondisi alam dan budaya c. Dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik d. Menunjang pembangunan dan pertumbuhan wilayah e. Memenuhi kebutuhan pokok manusia 33. Pengaruh pusat pertumbuhan akan memotivasi masyarakat untuk berlomba memiliki pengetahuan dan keterampilan. Hal tersebut adalah pengaruh pusat pertumbuhan terhadap …. a. Pertumbuhan sosial budaya b. Penyebaran budaya c. Perkembangan ekonomi d. Perkembangan perdagangan e. Perkembangan teknologi 34. Daerah wisata candi Borobudur termasuk contoh dari …. a. Fungsional region b. Formal region c. Uniform region d. Homogeneous region e. Total region 35. Adanya Kawasan-kawasan yang dijadikan pusat pertumbuhan bertujuan agar kawasan di sekitarnya turut terpengaruh untuk maju. Di suatu negara yang kota- kotanya memiliki pusat pertumbuhan yang merata akan berpengaruh pada …. a. Kelahiran yang relative seimbang b. Kelahiran yang relative seimbang
  • 44. 28 | Drs. Johan Effendi, MM. c. urbanisasi yang relative seimbang d. ekspor yang relative seimbang e. impor yang relative seimbang 36. Dampak negative pusat pertumbuhan adalah …. a. Terciptanya peluang kerja b. Meningkatnya pendapatan c. Majunya teknologi d. Lengkapnya fasilitas pelayanan e. Berkurangnya lahan pertanian 37. Perluasan wilayah melalui pemberian investasi yang lebih besar pada suatu daerah sehingga akan merangsang daerah lain untuk tumbuh dan berkembang dikenal dengan istilah …. a. Spread b. Backwash c. Tricking down d. Polarization e. Backshore 38. Untuk mengaplikasikan teori Christaller diperlukan syarat-syarat …. a. Topografi dan tingkat ekonomi b. Relief dan kondisi topografi c. Tata kehidupan dan sumber daya manusia d. Tingkat ekonomi dan sumber daya alam e. Topografi dan sumber daya manusia 39. Pengaruh pusat pertumbuhan terhadap perubahan sosial dudaya di masyarakat adalah …. a. Munculnya peluang kerja semakin banyak b. Memotivasi masyarakat untuk berlomba memiliki keterampilan c. Terjadinya urbanisasi sehingga menyebabkan akulturasi d. Terbukanya arus informasi sehingga mempercepat pertumbuhan daerah e. Terjadinya mobilitas penduduk yang menyebabkan asimilasi 40. Perhatikan pernyataan berikut ini! 1) Pendapatan penduduk meningkat 2) Adanya asimilasi budaya masyarakat 3) Kesejahteraan penduduk meningkat 4) Teknologi dan transportasi berkembang pesat 5) Anggaran daerah meningkat Factor-faktor yang memengaruhi pusat pertumbuhan terhadap ekonomi masyarakat ditunjukkan pada angka …. a. 1), 2), dan 3) b. 1), 2), dan 4)
  • 45. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 29 c. 1), 3), dan 5) d. 2), 4), dan 5) e. 3), 4), dan 5)
  • 46. 30 | Drs. Johan Effendi, MM. BAB 2 INTERAKSI DESA DAN KOTA Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) 12.3. Membandingkan pola interaksi keruangan desa dan kota sebagi alternatif pembangunan pendesaan 12.4. Merumuskan masalah pola interaksi keruangan desa dan kota, dan upaya penanggulangannya Capaian Pembelajaran (CP) 3.2. Menganalisis struktur keruangan desa dan kota, interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan. 4.2. Membuat makalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan di kota yang dilengkapi dengan peta, bagan, table, grafik, dan/atau diagram. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mempelajari tentang struktur keruangan desa dan kota, peserta didik dapat menjelaskan struktur keruangan desa dan kota dengan benar. 2. Setelah memahami interaksi desa dan kota, peserta didik dapat mendeskripsikan pola dan faktor-faktor interaksi desa dan kota dengan benar. 3. Setelah mempelajari usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota, peserta didik dapat menunjukkan usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota dengan bijaksana dan disiplin 4. Setelah mengetahui usaha pemerataan pembangunan serta dampak perkembangan wilayah desa dan kota, peserta didik dapat melakukan tindakan positif yang mendukung perkembangan kota dengan bijaksana dan bertanggung jawab. 5. Setelah memahami materi interaksi desa dan kota, peserta didik dapat membuat makalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang dilengkapidengan peta, bagan, grafis, dan/atau diagram dan tanggung jawab. Materi Inti Pembalajaran 1. Struktur keruangan desa 2. Struktur keruangan kota 3. Interaksi desa dan kota 4. Usaha pemerataan pembangunan serta dampak perkembangan wilayah desa dan kota.
  • 47. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 31 Kata Kunci Desa, Kota, struktur ruang, memusat, linier, terpencar, mengelilingi fasilitas, teori sector, teori memusat, teori berganda. Alokasi Waktu 36 jam pelajaran Karakter Pelajar Pancasila Beriman dan bertakwa, cinta lingkungan, cinta tanah air, toleransi, disiplin, kerjasama, tanggung jawab, percaya diri, dan jujur. Ringkasan Materi Desa dan Kota merupakan dua wilayah yang tidak dapat dipisahkan. Perbedaan karakteristik dan potensi kedua wilayah membuat desa dan kota melakukan interaksi untuk memenuhi kebutuhan. A. Struktur Keruangan Desa Desa merupakan wilayah administratif yang dipimpin oleh kepala desa. Desa juga berarti tanah kelahiran. Selain menunjukkan tempat atau daerah, desa juga menggambarkan kehidupan sosial budaya dan kegiatan penduduknya. Sebutan desa di beberapa wilayah berbeda-beda. Misalnya, kampung/ dukuh (Jawa Barat), gampong (Aceh), huta (Tapanuli, nigari (Sumatra Barat), marga (Sumatra Selatan), wanus (Sulawesi Utara), dan dusun dati (Maluku). 1. Pengertian Desa Menurut asal katanya, kata desa berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu Dhesi, yang berarti tanah kelahiran. Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sementara itu R.Bintarto berpendapat bahwa desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, serta kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. 2. Ciri-ciri Desa Suatu daerah dikatakan sebagai desa, karena memiliki beberapa ciri khas yang dapat dibedakan dengan daerah lain di sekitarnya. Berdasarkan pengertian Dirjen Pembangunan Desa (Dirjen Bangdes), ciri-ciri desa yaitu sebagai berikut :
  • 48. 32 | Drs. Johan Effendi, MM. a. Perbandingan lahan dengan manusia (man land ratio) cukup besar b. Lapangan kerja yang dominan ialah sektor pertanian (agraris) c. Hubungan antarwarga desa masih sangat akrab d. Sifat-sifat masyarakatnya masih memegang teguh tradisi yang berlaku dan masih banyak ciri-ciri lainnya. Sebagai daerah otonom, desa memiliki tiga unsur penting yang satu sama lain merupakan satu kesatuan. Adapun unsure-unsur tersebut menurut R. Bintarto (1977) antara lain : 1) Daerah, terdiri atas tanah-tanah produktif dan non produktif serta penggunaanya, lokasi, luas dan batas yang merupakan lingkungan geografi setempat. 2) Penduduk, meliputi jumlah, pertambahan, kepadatan, penyebaran dan mata pencaharian penduduk. 3) Tata kehidupan, meliputi pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa. Ketiga unsur tersebut merupakan kesatuan hidup (living unit), karena daerah yang menyediakan kemungkinan hidup. Penduduk dapat menggunakan kemungkinan tersebut untuk mempertahankan hidupnya. Tata kehidupan, dalam artian yang baik, ,memberikan jaminan akan ketentraman dan keserasian hidup bersama di desa. Ciri-ciri Desa Berdasarkan Pendapat Ahli 1) Kegiatan Ekonomi Tergantung pada Alam. Hal yang mungkin menjadi ciri utama desa dibanding kota adalah kegiatan ekonominya. 2) Masyarakat yang Masih Erat Pertaliannya. 3) Dikepalai Kepala Desa Lewat Pilkades. 4) Memegang Tradisi Lebih Kuat. 5) Diakui secara Hukum. 3. Fungsi Desa, fungsi desa adalah 1) Desa berperan sebagai pemasok atau penyedia kebutuhan untuk kota atau biasa disebut dengan hinterland 2) Desa menjadi sumber daya manusia yang biasanya menjadi tenaga kerja kasar untuk perkotaan 3) Desa menjadi mitra untuk pembangunan perkotaan 4. Potensi Desa Maju mundurnya desa, sangat tergantung pada ketiga unsur di atas. Karena, unsur-unsur ini merupakan kekuasaan desa atau potensi desa. Potensi desa adalah berbagai sumber alam (fisik) dan sumber manusia (non
  • 49. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 33 fisik) yang tersimpan dan terdapat di suatu desa, dan diharapkan kemanfaatannya bagi kelangsungan dan perkembangan desa. Adapun yang termasuk ke dalam potensi desa antara lain sebagai berikut : 1) Potensi fisik Potensi fisik desa antara lain meliputi : a. Tanah, dalam artian sumber tambang dan mineral, sumber tanaman yang merupakan sumber mata pencaharian, bahan makanan, dan tempat tinggal b. Air, dalam artian sumber air, kondisi dan tata airnya untuk irigasi, persatuan dan kebutuhan hidup sehari-hari c. Iklim, peranannya sangat penting bagi desa yang bersifat agraris. d. Ternak, sebagai sumber tenaga, bahan makanan dan pendapat e. Manusia, sebagai sumber tenaga kerja potensisal (potential man power) baik pengolah tanah dan produsen dalam bidang pertanian, maupun tenaga kerja industri di kota. 2) Potensi Non Fisik Potensi non fisik desa antara lain meliputi : a. Masyarakat desa, yang hidup berdasarkan gotong royong dan dapat merupakan suatu kekuatan berproduksi dan kekuatan membangun atas dasar kerja sama dan saling pengertian. b. Lembaga-lembaga sosial, pendidikan, dan organisasi-organisasi sosial yang dapat memberikan bantuan sosial dan bimbingan terhadap masyarakat. c. Aparatur atau pamong desa, untuk menjaga ketertiban dan keamanan demi kelancaran jalannya pemerintahan desa. 5. Klasifikasi Desa Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik No 66 Tahun 2016 menyebut ada 74.754 desa dan 8.430 kelurahan di seluruh Indonesia. Lalu tahukah Anda bahwa berdasarkan perkembangannya, desa terbagi menjadi 4 kelompok yakni Desa Tradisional, Desa Swadaya, Desa Swakarya dan Desa Swasembada. 1) Desa Tradisional Desa tradisional adalah desa yang masyarakatnya masih bergantung sepenuhnya pada kekayaan alam untuk bertahan hidup. Tingkat perkembangan masyarakat masih rendah karena tidak adanya pengaruh atau komunikasi dari luar wilayah desa. Ciri-ciri desa yang diklasifikasikan desa tradisional antara lain :
  • 50. 34 | Drs. Johan Effendi, MM. a. Ditinggali oleh sebuah suku b. Adat tradisi leluhur masih terus dipegang c. Letak desa terpencil dan terisolir d. Masyarakat masih bergantung pada alam untuk bertahan hidup e. Penduduknya cenderung tertutup dari daerah lain f. Hubungan antar personal sangat erat 2) Desa Swadaya Masyarakat desa swadaya sudah lebih berkembang jika dibandingkan dengan desa tradisional. Kebutuhan sehari-hari sudah mampu dipenuhi sendiri dengan memanfaatkan alam. Meskipun perkembangan masyarakatnya masih cukup rendah karena kurangnya komunikasi dengan daerah lain. Ciri-ciri desa swadaya adalah sebagai berikut : a. Penduduknya jarang b. Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris c. Masih ada campur tangan adat d. Kegiatan ekonomi hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri e. Lokasi masih cukup terpencil dan sulit diakses f. Sarana dan prasarana masih sangat kurang 3) Desa Swakarya Desa swakarya adalah desa yang masyarakatnya sudah berkembang cukup baik dengan pola pemikiran yang mulai terbuka. Kegiatan ekonomi yang dilakukan sudah tidak hanya untuk kebutuhan sendiri tapi juga untuk didistribusikan ke daerah lain. Interaksi antar desa sudah terjalin sehingga perkembangan masyarakatnya lebih cepat dan mudah. Ciri-ciri desa swakarya antara lain : a. Mata pencaharian penduduknya mulai beragam b. Adat istiadat sudah mengalami transisi sesuai dengan perkembangan masyarakat c. Pemerintahan desa mulai berkembang d. Adanya infrastruktur desa yang memadai e. Kualitas hidup masyarakat meningkat f. Akses ke luar daerah yang mudah g. Teknologi mulai digunakan meskipun masih rendah 4) Desa Swasembada Masyarakat desa swasembada sudah mampu memanfaatkan dan mengembangkan potensi desa secara optimal. Perkembangan masyarakat sudah sangat baik dan mampu menyerap pengaruh dari daerah luar dengan mudah. Adat sudah tidak lagi berpengaruh pada
  • 51. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 35 perekonomian masyarakatnya dan desa berkembang dengan cukup cepat. Ciri-ciri desa swasembada antara lain sebagai berikut : a. Kualitas dan taraf hidup sangat meningkat b. Mata pencaharian masyarakat beraneka ragam c. Biasanya terletak disekitar pusat kota d. Teknologi dan alat modern sudah banyak digunakan e. Sarana dan prasarana penunjang sudah tersedia f. Tingkat pendidikan, kesehatan, dan keterampilan tinggi g. Transportasi antar wilayah sangat mudah diakses h. Hubungan dengan wilayah lain sudah terjalin dengan baik 6. Pola Permukiman Wilayah Desa Ada yang unik ketika kita melihat pemukiman di desa-desa. Kita bisa membandingkan antara pemukiman desa yang satu dengan yang lainnya, ternyata semuanya memiliki pola persebaran pemukiman yang berbeda- beda. Anda bisa melihatnya dengan mudah menggunakan google earth, cobalah. Bila kita menelaah lebih dalam, ternyata pola pemukiman desa dipengaruhi oleh beberapa hal seperti bentuk wilayah, kegiatan ekonomi dan kegiatan sosial. Desa yang berada di pinggir pantai memiliki pola pemukiman yang berbeda dengan desa yang berada di pegunungan. Begitu pula dengan desa yang ekonominya maju, pada umumnya desa yang seperti ini akan melakukan pembangunan rumah di sepanjang jalan utama desa. Pembagunan ini ditujukan untuk kegiatan ekonomi, misalnya membuat ruko atau toko. Lain halnya desa yang berekonomi tradisional. Desa yang seperti ini pada umumnya, pembangunan rumah ditujukan sebagai tempat tinggal sehingga pembangunannya tidak tergantung dengan jalan utama. Kalau dilihat dari satelit, maka terlihat wilayah kosongnya akan jauh lebih luas daripada rumahnya. Nah, wilayah kosong ini biasanya digunakan sebagai kebun atau halaman rumah. Terkait pola pemukiman desa ini, tiga tokoh yaitu Bintaro, N. Daljuni dan Paul H. Landis memberikan sejumlah gambaran kepada kita. Bintarto berpendapat bahwa pola pemukiman penduduk desa ada enam macam yakni: a. Pola memanjang jalan, Merupakan pola permukiman yang biasa terjadi pada daerah datar yang terdapat sarana transportasi jalan raya yang menghubungkan satu tempat ke tempat lainnya. Masyarakat membandang pembangunan di pinggir jalan akan mempermudah perjalanan bila hendak pergi ke tempat lain. Selain itu pergerakan pendistribusian barang dan jasa juga relatif lebih mudah daripada di dalam perkampungan.
  • 52. 36 | Drs. Johan Effendi, MM. b. Pola memanjang sungai, Merupakan pola permukiman yang biasa terjadi pada daerah pinggir sungai. Pada umumnya, permukiman ini terjadi karena peran sungai tersebut dipandang penting bagi kehidupan penduduk, misalnya sebagai sarana transportasi, ekonomi atau perternakan ikan. c. Pola memanjang pantai, Merupakan pola permukiman yang dilakukan oleh para nelayan di daerah pesisir pantai dimana penduduknya sangat bergantung dengan hasil dari menangkap ikan di laut. d. Pola memanjang pantai dan sejajar jalan kereta api, Merupakan pola permukiman yang biasanya dilakukan oleh penduduk yang punya profesi ganda yakni sebagian ada yang sebagai nelayan dan ada juga yang sebagai pedagang. e. Pola radial, Merupakan pola permukiman yang terjadi di lereng gunung merapi. Biasanya mereka tinggal di pinggir-pinggir sungai yang bermuara dari gunung berapi. f. Pola tersebar, Merupakan pola permukiman yang terjadi di daerah yang tingkat kesuburan tanahnya berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini. Gambar. Pola permukiman penduduk desa oleh Bintaro (Sumber: Sabtanti Rahayu, hal.50-52) Sedangkan N. Daljoeni berpendapat bahwa pola pemukiman desa ada empat macam yakni: a. Pola desa linier, merupakan pola permukiman yang sejejar mengikuti jalan maupun alur sungai. Pola seperti ini umumnya terjadi pada daerah dataran rendah.
  • 53. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 37 b. Pola desa yang memanjang mengikuti garis pantai, terjadi umumnya pada kehidupan para nelayan. c. Pola desa terpusat, terjadi pada daerah pegunungan. Ada sesuatu yang menarik di penduduk dengan pola ini dimana biasanya dalam satu kampung masih terikat dalam satu hubungan kekerabatan.
  • 54. 38 | Drs. Johan Effendi, MM. d. Pola desa yang mengelilingi fasilitas tertentu, terjadi pada daerah dataran rendah yang memiliki fasilatas umum misalnya mata air, balai desa dll. Paul H. Landis berpendapat bahwa pola pemukiman desa ada empat macam yakni: a. The Farum Village Type merupakan pola permukiman penduduk yang mengumpul dimana disekelilingnya terdapat lahan pertanian. b. The Nebulous Farm Type merupakan pola pemukiman desa yang mengumpul dimana disekelilingnya terdapat lahan pertanian. Oleh karena jumlah penduduknya meningkat, maka sebagian ada yang tinggal di luar desa.
  • 55. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 39 c. The Arranged Isolated Farm Type merupakan pola pemukiman desa yang sangat dekat dengan jalan utama desa dan dekat dengan pusat perdagangan. Desa akan dikelilingi oleh lahan pertanian dengan jarak antar rumah pun tidak terlalu jauh. d. The Pure Isolated Type merupakan pola pemukiman desa yang berpencar-pencar dengan disertai lahan pertaniannya masing-masing. Penduduk pada desa ini akan berkumpul pada sebuah pusat perdagangan. Nah agar lebih jelasnya, perhatikanlah gambar di bawah ini. Gambar. Tipe pedesaan menurut Paul H. Landis (Sumber: Sabtanti Rahayu, hal. 52-53)
  • 56. 40 | Drs. Johan Effendi, MM. B. Struktur Keruangan Kota Teori Tentang Struktur Ruang Kota Gambar. Struktur kota menurut teori historis Teori Tentang Struktur Ruang Kota Hubungan interaksi antara manusia dengan lingkungannya mengakibatkan adanya pola penggunahan lahan yang beraneka ragam. Hal ini disebabkan karena situasi dan kondisi lahan yang berbeda-beda sehingga menuntut manusia yang mengggunakannya harus menggunakan cara penggunaan yang berbeda pula. Penggunaan alam sekitar harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang meliputi keadaan fisik lingkungan, keadaan sosial dan keadaan dari segi ekonomi. Nah, sehubungan dengan hal ini, munculah beberapa teori seperti teori konsentris, sektoral, inti ganda, konsektoral, poros dan historis (Danang Endarto, Hal. 209). 1) Teori Konsentris (Concentric Theory) Teori tentang struktur ruang kota yang pertama adalah teori konsentris yakni teori yang dikemukakan oleh Ernest W. Burgess, seorang sosiolog asal Amerika Serikat yang meneliti kota Chicago pada tahun 1920. Ia berpendapat bahwa kota Chicago telah mengalami perkembangan dan pemekaran wilayah seiring berjalannya waktu dan bertambahnya jumlah penduduk. Perkembangan itu semakin meluas menjauhi titik pusat hingga mencapai daerah pinggiran. Zona yang terbentuk akibat pemekaran wilayah ini mirip sebuah gelang yang melingkar. Teori ini memungkinkan terjadi pada daerah eropa dan amerika seperti london, kalkuta, chicago dan Adelaide (Australia) dimana lingkungannya yang sangat mudah untuk dibangunnya jalur transportasi. Di Indonesia, teori seperti ini sangat sulit terwujud (hanya di kota-kota besar) karena lingkungan di Indonesia banyak yang merupakan daerah pegunungan, berlembah, memiliki sungai besar dan daerah yang terpisah laut. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
  • 57. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 41 Gambar. Struktur kota menurut teori konsentris 2) Teori Sektoral (Sector Theory) Teori tentang struktur ruang kota yang kedua adalah teori sektoral yakni teori yang dikemukakan oleh Hommer Hoyt dari hasil penelitiannya yang dilakukannya pada tahun 1930-an di kota Chicago. Hommer Hoyt berpendapat bahwa unit-unit kegiatan di perkotaan tidak menganut teori konsentris melainkan membentuk unit- unit yang lebih bebas. Ia menambahkan bahwa daerah dengan harga tanah yang mahal pada umumnya terletak di luar kota sedangkan harga tanah yang lebih murah biasanya merupakan jalur-jalur yang bentuknya memanjang dari pusat kota (pusat kegiatan) menuju daerah perbatasan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar. Struktur kota menurut teori sectoral
  • 58. 42 | Drs. Johan Effendi, MM. 3) Teori Inti Ganda (Multiple Nucleus Theory) Teori tentang struktur ruang kota yang ketiga adalah teori inti ganda yakni teori yang dikemukakan oleh dua orang ahli geografi yang bernama Harris dan Ullman pada tahun 1945. Mereka berdua berpendapat bahwa teori konsentris dan sektoral memang terdapat di perkotaan namun apabila dilihat lebih dalam lagi, maka akan didapati kenyataan yang lebih kompleks. Kenyataan yang kompleks ini disebabkan karena dalam sebuah kota yang berkembang akan tumbuh inti-inti kota yang baru yang sesuai dengan kegunaan sebuah lahan, misalnya adanya pabrik, universitas, bandara, stasiun kereta api dan sebagainya. Nah, inti-inti kota tersebut akan menciptakan suatu pola yang berbeda- beda karena kita tentunya akan tahu bahwa sebuah tempat yang dibuka (misalnya pabrik), maka disekitarnya akan tumbuh pemukiman kos-kosan, perdagangan kecil dan sebagainya yang tentunya semua ini akan ikut mempengarui struktur ruang kota. Biasanya faktor keuntungan dari segi ekonomilah yang melatar belakangi munculnya inti-inti kota ini. Gambar. Struktur kota menurut teori inti ganda 4) Teori Konsektoral (Tipe Eropa) Teori tentang struktur ruang kota yang keempat adalah teori konsektoral (tipe Eropa) yakni teori yang dikemukakan oleh Peter Mann di Inggris pada tahun 1965. Peter Mann mencoba untuk menggabungkan teori konsentris dan sektoral, akan tetapi disini teori konsentris lebih ditonjolkan.
  • 59. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 43 Gambar. Struktur kota menurut teori konsektoral 5) Teori Konsektoral (Tipe Amerika Latin) Teori tentang struktur ruang kota yang kelima adalah teori konsektoral (tipe Amerika Latin) yakni teori yang dikemukakan oleh Ernest Griffin dan Larry Ford saat melakukan penelitian di Amerika Latin pada tahun 1980. Teori ini bisa Anda lihat gambarannya seperti pada gambar berikut. Gambar. Struktur kota menurut teori konsektoral tipe Amerika Latin (Sumber: Eni Anjayani, hal 201) 6) Teori Poros Teori tentang struktur ruang kota yang keenam adalah teori poros yakni teori yang dikemukakan oleh Babcock pada tahun 1932. Teori ini menekankan bahwa jalur tranportasi dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap struktur ruang kota.
  • 60. 44 | Drs. Johan Effendi, MM. Gambar. Struktur kota menurut teori poros 7) Teori Historis Teori tentang struktur ruang kota yang terakhir yakni teori historis yang dikemukakan oleh Alonso. Teorinya didasari atas nilai sejarah yang berkaitan dengan perubahan tempat tinggal penduduk di kota tersebut. Kita bisa melihat gambaranya di bawah ini. Gambar. Struktur kota menurut teori historis Daerah yang menjadi pusat kegiatan dalam kurun waktu yang lama akan mengalami kerusakan lingkungan, akibatnya sejumlah penduduk akan pindah ke daerah pinggiran yang masih asri dan alami (lihat garis yang menunjuk keluar). Kerusakan lingkungan di daerah pusat kegiatan ini akan mengundang pemerintah setempat untuk melakukan perbaikan sehingga ketika dirasa telah lebih baik, hal ini akan mengundang sejumlah masyarakat untuk tinggal di dekat wilayah pusat kegiatan. Beberapa alasannya adalah karena mudahnya tranportasi, banyaknya pusat perbelanjaan dan fasilitas umum lainnya (lihat garis yang menunjuk ke dalam).
  • 61. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 45 Perbaikan terus di lakukan dimana yang awalnya hanya di lakukan pada wilayah 1 (pusat kegiatan) kemudian merambat ke wilayah 2, 3 dan seterusnya. Tentunya ini akan menarik masyarakat untuk memindahkan tempat tinggalnya dari wilayah 1 ke wilayah yang lebih tinggi sehingga terjadilah perubahan tempat tinggal. Beberapa alasannya pada umumnya karena wilayah pusat kegiatan sangat padat penduduk sehingga tidak begitu nyaman. C. Interaksi Desa dan Kota 1. Pengertian Interaksi Interaksi dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik yang saling berpengaruh antara dua wilayah atau lebih yang dapat menimbulkan gejala, ketampakan, ataupun permasalahan baru. Contohnya ada dua daerah, yaitu desa X dan kota Y. Wilayah X adalah daerah perdesaan sebagai penghasil sumber bahan pangan, seperti padi, sayur mayur, dan buah-buahan. Sedangkan wilayah Y adalah daerah perkotaan yang menjadi sentra industri pertanian. Beberapa jenis produk industri yang dihasilkan sebagai pendukung kegiatan pertanian diantaranya seperti pupuk dan alat-alat pertanian. Perbedaan produk antara kedua wilayah tersebut dalam hal ini mengakibatkan terjadinya interaksi. Untuk memasarkan hasil pertaniannya, penduduk desa X menjual ke kota Y yang sebagian besar memiliki masyarakat yang bekerja pada sektor industri.Sebaliknya, produk-produk industri dari kota Y didistri busikan ke desa X yang sangat memerlukan teknologi pertanian berupa pupuk dan perkakas sehingga dapat memperlancar kegiatan bertaninya. Akibatnya, terjalinlah hubungan timbal balik antara desa X dan kota Y. Ilustrasi di atas ini memberi gambaran bahwa pada prinsipnya interaksi keruangan memiliki hubungan timbal balik antara dua wilayah atau lebih, di mana terjadi pergerakan atau mobilitas manusia atau penduduk, barang dan jasa, gagasan, serta informasi. Hubungan timbal balik dapat menimbulkan gejala atau ketampakan baru, baik yang sifatnya positif maupun negatif. 2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Interaksi Desa dan Kota Pola dan kekuatan interaksi antara dua wilayah atau lebih sangat dipengaruhi oleh keadaan alam serta sosial daerah yang bersangkutan, serta kemudahan yang mempercepat proses hubungan kedua wilayah. Menurut Edward Ullman, terdapat tiga faktor utama yang mendasari atau memengaruhi timbulnya interaksi antarwilayah, yaitu a. Adanya Wilayah-Wilayah yang Saling Melengkapi atau Regional Complementary b. Adanya Kesempatan untuk Berintervensi atau Intervening Opportunity
  • 62. 46 | Drs. Johan Effendi, MM. c. Adanya Kemudahan Transfer atau Pemindahan dalam Ruang atau Spatial Transfer Ability a. Adanya Wilayah-Wilayah yang Saling Melengkapi atau Regional Complementary Regional Complementary adalah terdapatnya wilayah-wilayah yang berbeda dari segi ketersediaan atau kemampuan sumber daya. Di satu pihak ada wilayah yang kelebihan surplus sumber daya, seperti produksi pertanian dan bahan galian, dan di lain pihak ada daerah yang kekurangan atau minus jenis sumber daya alam tersebut. Adanya dua wilayah yang surplus dan minus sumber dayanya sangat memperkuat terjadinya interaksi, dalam arti saling melengkapi kebutuhan, di mana masing-masing wilayah berperan sebagai produsen dan konsumen. b. Adanya Kesempatan untuk Berintervensi atau Intervening Opportunity Kesempatan berintervensi dapat diartikan sebagai kemungkinan perantara yang dapat menghambat terciptanya interaksi antarwilayah. Berdasarkan gambar diatas, sebenarnya secara potensial antara wilayah A dan B sangat memungkinkan terjalin interaksi karena masing-masing wilayah memiliki kelebihan dan kekurangan sumber daya sehingga dapat berperan sebagai produsen dan konsumen. Dikarena ada wilayah lain, dalam hal ini wilayah C yang menyuplai kebutuhan wilayah A dan B maka kekuatan interaksi antara A dan B menjadi lemah.
  • 63. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 47 Dalam hal ini, wilayah C berperan sebagai intervening area atau sebagai wilayah perantara. Intervening opportunity dapat juga diartikan sebagai sesuatu hal atau keadaan yang dapat melemahkan jalinan interaksi antarwilayah karena adanya sumber alternatif pengganti kebutuhan. c. Adanya Kemudahan Transfer atau Pemindahan dalam Ruang atau Spatial Transfer Ability Faktor lain yang memengaruhi kekuatan interaksi adalah kemudahan pemindahan manusia, barang, jasa, gagasan, serta informasi antara satu wilayah dan wilayah lainnya. Kemudahan pergerakan antarwilayah juga sangat berkaitan dengan: 1. jarak antarwilayah, baik jarak mutlak maupun relatif 2. biaya transportasi 3. kemudahan dan kelancaran prasarana dan sarana transportasi antarwilayah. 4. Zona Interaksi Kota-Desa Pola-pola Konsentrik Pada Zona-zona Interaksi Antara Wilayah Perkotaan dan Perdesaan Menurut Bintarto. Menurut Bintarto, zona-zona interaksi antara wilayah perkotaan dan perdesaan membentuk pola-pola konsentrik, yaitu sebagai berikut. a. City diartikan sebagai pusat kota b. Suburban atau sub daerah perkotaan adalah suatu wilayah yang lokasinya berdekatan dengan pusat kota. Wilayah suburban merupakan tempat tinggal para penglaju atau penduduk yang melakukan mobilitas harian ke kota untuk bekerja. c. Suburban fringe atau jalur tepi subdaerah perkotaan, adalah suatu wilayah yang melingkari sub-urban, atau peralihan antara kota dan desa. d. Urban fringe atau jalur tepi daerah perkotaan paling luar adalah semua batas wilayah terluar suatu kota. Wilayah ini ditandai oleh sifat-sifatnya yang serupa dengan wilayah kota, kecuali dengan wilayah pusat kota. e. Rural urban fringe atau jalur batas desa dan kota adalah suatu wilayah yang terletak antara kota dan desa yang ditandai dengan pola penggunaan lahan campuran antara sektor pertanian dan nonpertanian. f. Rural atau daerah perdesaan
  • 64. 48 | Drs. Johan Effendi, MM. Kekuatan Interaksi Desa dan Kota Kekuatan interaksi wilayah dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan jarak wilayah. Untuk mengetahui kekuatan interaksi wilayah maka dapat menggunakan rumus-rumus berikut. a. Model gravitasi Kekuatan interaksi dua wilayah, yaitu desa dan kota dapat ditentukan dengan hokum gravitasi newton. Hokum gravitasi Newton menyatakan bahwa dua buah benda memiliki gerak Tarik menarik yang kekuatannya berbanding lurus dengan hasil kali kedua masa benda itu dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak benda itu. Untuk mengetahui kekuatan interaksi wilayah desa dan kota berdasarkan hokum Newton, perhatikan rumus berikut! b. Model Titik Henti Model ini memperkirakan lokasi garis batas yang memisahkan wilayah- wilayah perdagangan dari dua kota yang berbeda ukurannya. Selain itu, dapat digunakan untuk memperkirakan penempatan lokasi industri atau pelayanan- pelayanan sosial antara dua wilayah sehingga mudah dijangkau oleh penduduk. Teori ini menyatakan bahwa jarak titik henti atau titik pisah dari pusat perdagangan yang lebih kecil ukurannya berbanding terbalik dengan satu ditambah akar kuadrat jumlah penduduk dari wilayah yang penduduknya lebih sedikit penduduknya. Secara otomatis, dapat dinyatakan dengan rumus berikut ini.
  • 65. Geografi Kelas XII IPS SMA/MA Kurikulum Merdeka | 49 Pengaruh Interaksi Wujud interaksi kota-desa yang paling sering dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut. a. Pergerakan barang dari desa ke kota, atau sebaliknya b. Pergerakan gagasan dan informasi, utamanya dari kota ke desa c. Adanya komunikasi penduduk antara kedua wilayah d. Pergerakan manusia, baik dalam bentuk bekerja, rekreasi, menuntut ilmu, ataupun keperluan-keperluan lainnya Proses interaksi yang terjadi terus menerus dengan intensitas yang relatif tinggi tentunya dapat menimbulkan pengaruh, baik dari sisi wilayah perdesaan maupun perkotaan. Pengaruh ini dapat bersifat negatif ataupun positif. Beberapa contoh media yang menyebabkan adanya perubahan bagi kawasan perdesaan karena proses interaksi antara lain melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan mahasiswa, kegiatan ABRI Masuk Desa (AMD), tenaga sukarela untuk pembangunan desa- desa terpencil baik yang dikirim pemerintah maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), program pembangunan desa, dan media-media lainnya. Pengaruh Positif Yang Timbul dari Interaksi Kota dan Desa Pengaruh positif yang dapat timbul akibat adanya interaksi kota-desa adalah sebagai berikut. a. Tingkat pengetahuan penduduk meningkat b. Adanya lembaga pendidikan di perdesaan dapat memberikan sumbangsi yang sangat berarti dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan penduduk untuk turut serta dalam proses pembangunan. c. Tingkat ketergantungan desa dengan kota sedikit demi sedikit dapat berkurang karena wilayah desa terus mengalami perkembangan ke arah kemandirian. d. Melalui pengembangan sarana dan prasarana transportasi yang menghubungkan kota dengan desa, wilayah perdesaan akan menjadi semakin terbuka. Terbukanya keisolasian wilayah desa dapat meningkatkan kondisi ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat e. Masuknya unsur-unsur teknologi dalam wilayah perdesaan dapat lebih meningkatkan proses produksi dan pengelolaan sumber daya alam sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat f. Bagi masyarakat kota, proses interaksi dengan wilayah pedesaan juga memiliki pengaruh yang positif, seperti terdistribusinya barang-barang hasil pertanian, perkebunan, dan barang-barang yang lain untuk memenuhi konsumsi penduduk kota. Pengaruh Negatif Yang Timbul dari Interaksi Kota dan Desa