SlideShare a Scribd company logo
Pharmacoepidemiologi
Molekuler
apt. Fiqih Nurkholis, S.Farm., M.Sc
Pharmacogenetics
• “Pharmacogenetics adalah ilmu yang
mempelajari variasi genetik
berdampak pada disposisi obat,
termasuk metabolisme dan
transport dan keamanan dan
efikasi”
•J. Hoskins et. al NRC 2009
Farmakogenetik
• Farmakogenetik mempelajari perbedaan
perpengaruh variasi genetic terhadap metabolism
obat dan respon pengobatan
• Variasi genetic dapat berdampak pada
- Farmakokinetika =Klirens plasma, Penghantaran
obat atau metabolit ke sel target
-Farmakodinamik =Hubungan antara konsentrasi
obat dan Efek terapinya
Pemilihan dan Dosis obat yang di sesuakan
dengan genom
Manfaat Farmakogenetik
Meningkatkan pemilihan obat
Mempredikasi siapa yang mengalami reaksi
positif dan negative dari obat
Dapat memilih dosis yang lebih aman
Peningkatan Pengembangan Obat
Menurunkan biaya Layanan kesehatan
Efikasi pada berbagai Obat
Kelas Obat %Refraktori atau Insufisien Respon
Selective Serotonin
Reuptake Inhibitors
(Depression)
10-2
ACE Inhibitor (Hipertensi,
Proteinuria
10-30
Beta Bloker (Jantung) 15-25
Tricyclic Anti Depressant
(Depresi)
20-50
HMG-CoA Reductase
Inhibitors (Statins)
30-70%
Beta 2 Agonis
(Bronkodilator)
40-70%
Prinsip METABOLISME obat
• Variasi Genetik pada Metabolisme
berdampak pada
1.Absorbsi
2.Distribusi
3.Interaksi Reseptor
4.Biotrasformasi
5.Efikasi
6.Eliminasi
Gen pembawa menentukan
efek obat
Prinsip pada Metabolisme Obat
Variasi genetic pada Metabolisme Obat Berdampak
• Farmakokinetika
Absorbsi
Distribusi
Metabolisme
Eksresi
• Farmakodinamik
Interaksi Reseptor
Interaksi kanal Ion
Interaksi Enzim
Interkasi Signal Pathway
Interaksi system imun
Klirens Plasma
Metabolisme/Degradasi
Genotip VS Konsentrasi Obat
Variasi Genetik
• Perbedaan urutan pada gen yang sama disebut
Alel
• Perbedaan urutan dapat pada bagian koding
dan bagian regulasi (ex Promoter, Enhancers),
bagian pengiriman 3’ atau 5’
• Jika Alel menunjukan >1% indivisu heterozigot
pada populasi maka dinamakan Polimorfisme
• Jika Alel menunjukan <1% individu heterozigot
pada populasi maka dinamakan sequence
variants
Indentifikasi varian
farmakogenetik
Asal Usul Farmakogenetik
3 Penemuan tahun 1950 Menyebabkan
munculnya Farmakogenetik :
1. Sensitivitas Primakuin (Defisiensi G6PD)
2. Metabolisme lambat pada INH
(Polimorfisme asetilasi)
3. Atypical Plasma Cholinesterase
menyebabkan perpanhangan efek
succinylcholine (Apnea)
Farmakogenetik : Contoh yang
merubah respon obat
Enzim/Penyakit Gen
Glucose 6 Phosphate
Dehydrogenase Deficiency (G6PD
Defisiensi)
G6PD
N Acetylasi dan TBC NAT2
Enzim Cytochrome P450 CYP2D6
Warfarin dan Koagulan CYP2C6
VKORC1
Triopurin S Methyltransferase dan
Cancer
TPMT
Diabetes TCF7L2
DEFISIENSI G6PD
Membran pecahHemolisisAnemia
Hemoliitik
Varian Aktifitas Enzim Frekuensi
B 100% Wild Type
A 90% 1 pada 5 Pria Kulit Hitam
US
A- 15% 1 pada 10 Pria Kulit
Hitam USB-
B- 4% Mediteran
Beberapa agen yang menyebabkan hemolysis
pada individu defisiensi G6PD
Acetanid
Phenyihydrazine
Sulfanilamide
Sulfacetamide
Quinidine
Primaquine
Pamaquine
Pentaquine
N ACETYLASI DAN TBC
• Pada akhir 1940 saat pasien menjadi
positif saat di tes tuberculin dengan
pengobatan INH
• Tingginya insidensi Neuropati perifer pada
pasien yang menggunakan INH
• INH terbukti teraselilasi ke N
Acetyltransferase (NAT2 ) di hati
Distribusi kadar INH setelah 6
jam pemberian
Cepat dan Lambat Asetilator
• Individu yang Asetilator Cepat
Memiliki rata2 tingkat kegagalan tinggi pada terapi INH untuk TBC
Butuh dosis yang lebih besar Hydralazine untuk mengkontrol
Hipertensi dan Dapson untuk terapi Lepra
• Individu yang Asetilator Lambat memiliki resiko :
 Berkembang induksi obat seperti SLE saat menerima
Hydralazine
 Adverse Reaction hematologi setelah pemberian INH
 Idiosinkratik Adverse respon pada pemberian Sulfonamide
 Kanker Empedu pada paparan Arulamindes
 Kanker Payudara pada perokok yang postmenopuse
Genetik molekuler pada N
Acetilasi
• Gen NAT2 memiliki beberapa alel yang menyebabkan asetilasi INH
• Rapid Asetilator = Wild Type
• Slow Asetilator = memiliki substitusi asam amino
• Kaukasia ( biasanya alel mutan)
• NAT2*5B (I114t,C481T,K268R)NAT2*6A(G590A/C2872T)
• Asian (biasanya mutan)
• NAT2*6A(G590A, C2872T)&NAT2*7A(G286R)
Frekuensi alel NAT2 lambat
pada berbagai populasi
Enzim Sitokrom P450
• CYP450 memiliki 55 gen
• 4 diantaranya berpengaruh pada >80%
terhadap pengobatan
• CYP2C, CYP2C19, CYP2D6 dan CYP3A4
POLIMORFISME CYP450
PADA METABOLISME OBAT
Sejarah CYP2D6
• 1970 ditemuan bahwa Antihipertensi
Debrisoquine menyebabkan Insidensi
Tinggi Postural Hipotensi yang merupakan
ADR
• Mengalami perlambatan 20x hasil dari
penurunan aktivitas enzim
• Kaukasus 6-10%, 2% afrika, <1%asia
CYP2D6
Lokasi 22q 13.1
P arm
Q arm
Hubungan genotip dan fenotip
pada polimorfisme CYP2D6
Obat yang merdampak pada
metabolism dari varian CYP2D6
• Antiaritmia
• B Adrenergic bloker
• Neuroleptik
• Depresan Trisiklik
• Pseudonefederin
Penting = Pemilihan obat dan dosis
Frekuensi Alen CYP2D6 pada
beberapa populasi
Warfarin
• Resisten =Butuh dosis yang lebih tinggi untuk
mencegah stoke
• Sensitif = Butuh dosis kebih rendah untuk
mencegah pendarahan CNS
• Dimetabolisme di CYP2C9
• SNPs pada CYP2C9 mempredikasi dosis
menurun
• Metabolisme warfarin oleh Vitamin K Epoxide
Reductase (VKORC1). SNPs tsb mempredikasi
meningkatkan atau menurunkan dosis
INR saat Stroke atau
Pendarahan
Varian CYP2C9 pada dosis
warfarin
• CYP 2C9*2
40% aktifitas enzim normal
2% kaukasia homozigot, ^20% heterozogot
Heterozigot kaukasus butuh 22% dosis lebih rendah
CYP 2C9*3
10% aktifitas enzim normal
6-10% populasi kaukasus Heterozigot
Kaukasus Heterozigot butuh penurunan dosis 38%
Varian ini meningkatakan resiko pendarahan 2-3X pada
dosis awal warfarin
Varian VKORC1 terhadap dosis
Warfarin
• Terjadi pada 2 HaplotypeVitamin K Epoxide
Reductase (varian 9 pada urutan 10 basa)
• Haplotype A ( Varian 1 &2) berhubungan dengan
penurunan dosis warfarin
Ex -37% kaukasus
Haplotype B (Varian 7,8,9) berhubungan dengan
meningkatnya dosis warfarin
Ex -58% kaukasus
Varian A/A A/B B/B
Dosis
warfarin
(mg/Hari)
Efek haplotype VKORC1 dan
gen CYP2C9 pada dosis
warfarin
TPMT
• Thiopurine S Methyltransferase (TPMT)
memetabolisme Merkaptopurin dan
Azthiopurin menjadi Thiopurin yang di
gunakan sebagai Imunosupresan dan
Mengobati Ca
• 20 tahun yang lalu ditemukan pada
beberapa individu mengalami toksisitas
berat berupa Myelosupresi
TPMT
• Metabolisme utama 6MP and
azothiopurine (kanker darah)
• Defisiensi TPMT menyebabkan toksisitas
berat yang berhubuangan dengan
pengobatan ( potensi mortalitas)
TPMT enzyme activity
distribution
Distribusi aktifitas TPMT
Evans Nature Reviews Cancer 2006
Dampak Polimorfisme TPMT
pada kondisi klinis
• TPMT Rendah
• Meningkatkan Toksistas Thiopurin
• Meningkatkan resiko Neoplasma sekunder
• TPMT Sangat Tinggi
• Menurunkan efek terapi
Genetik molekuler TPMP
Genotip TPMP berpengaruh pada DNA
• Aktivitas tinggi ( Alel normal)
90% kaukasia dan amerika afrika
• Aktifitas intermediate ( Heterozigot)
10%
• Defisiensi
1 pada 300
Beberapa mutase pada etnis yang berbeda
Polimorfisme TPMP
• Pasien dengan 2 variasi alel yang
nonfungsional seharusnya diberikan 6-
10% dosis standar standar Thiopurin
• Pasien heterozigot dapat diberikan
dengan dosis inisial full dosis
Farmacogenetik respon ACE
Inhibitor
• Rutin diberikan untuk pasien cardiovaskuler dan
gangguan renal
• Polimorfisme genetic ACE (insersi 287 BP pada intron
16) yang meliputi jumlah sampai 50% variasi genetic
pada serum level ACE
• 20% individu memiliki insersi 287BP
• Pasien kaukasisa dengan insersi 287 BP memiliki
respon rendah terhadap ACEI dan memiliki 1,4% Resiko
lebih tinggi berkembangnua End Stage Renal Dosease
saat diberikan ACEI
Farmakogenetik metformin
untuk diabetes tipe 2
• Organic Cation Transporter 1 (OCT1)
berpengaruh pada uptake metformin hepatic
• Orang dengan polimorfisme tinggi pada OCT1 :
OCT1 420del ditemukan pada 20% orang
kaukasia amerika
OCT1 R61C ditemukan pada 7% orang kaukasia
amerika
Polimorfisme menurunkan aktivitas metformin
• Individu dengan varian OCT1 memiliki respon
yang rendah saat diberikan metformin
Farmakogentik antidepresan
Pharmacogenomics
Dominant/Recessive
Co-dominance
Pharmacogenomic
Merupakan investigasi varian genertik untuk
mengindentifikasi bagian yang memiliki efek
terhadap metabolisme obat
Genetik pada respon obat (Vogel)
Penggunaan pendekatan genomic untuk
menidetifikasi gen dan variasi dnegan mempelajari
Genom ( studi secara luas dan Ekspreei RNA
Korelasi ekspresi gen / Single nucleotide
Polymorphism dengan efikasi ataupun toksititas
obat
Farmakogenetik adalah aplikasi pada keseluruhan
genome pada farmakogenetik
Single Nucleotide
Polymorphism
• Nucleotide pada posisi spesifik genome
yang bervariasi pada individu berbeda
• Frekuensi 1: 300-500 nucleotide
• Disebut polimorfims ejika variasi terjadi
pada minimal 1% populasi spesifik
• 31.000.000 SNP
• 11.8080.000 referensi SNP
• Htttp://ncbi.nlm.nih.gov/SNP/
Tujuan farmakogenomik untuk identifikasi pasien
yang beresiko untuk mengurangi respon pada terapi
Indetifikasi gen untuk penyakit
kompleks
• Analisa kandidat gen :
Berdasar patofisiologi, bagian protein atau
pathway
Analisa gen dengan sequencing atau SNP
array
Pendekatan Farmakogenomic
Case control
• Membandingan dengan 1 M SNP pada
genome
DNA SNP MICROARRAY
farmakogenomik
Biomarker farmakogentik untuk
prediksi ADR
Tujuan dari
Pharmacogen(etics)omics
• Memaksimalkan efikasi obat
• Meminimalkan toksisitas obat
• Memprediksi respon pasien yang akan
terjadi untuk mengetahui
intervensinyaPredict patients who will
respond to intervention
• Membantu dalam pengembangan obat
baru
Harapan dari
Pharmacogenomics
• Individuals genetic makeup with allow
selective use of medications such that
– Efficacy maximized
– Side effect minimized
Harapan?
FDA
Gene Obat Konsekuensi
TPMT 6MP Toxicity
CYP2D6 Tamoxifen Decreased efficacy
UGT1A1 Irinotecan Toxicity
CYP2D6 Codeine Ineffective analgesia
Tamoxifen metabolism
• Needs to be converted to endoxifen to be
active
– catalysed by the polymorphic enzyme
cytochrome P450 2D6 (CYP2D6)
– 6-10% European population deficient in
this enzyme
• Efficacy of tamoxifen likely low in this
population
• Suggests consider alterative treatments
Review Jurnal
Effect of Clopidogrel as Compared with Placebo on Clinical Outcomes among Patients with
Acute Coronary Syndromes in the CURE trial, Stratified According to Metabolizer Phenotype.
Paré G et al. N Engl J Med 2010;363:1704-1714
Kaplan–Meier Curves for Event-free Survival According to CYP2C19 Loss-of-Function and
Gain-of-Function Allele Carrier Status among European and Latin American Patients with
Acute Coronary Syndromes in the CURE Trial.
Paré G et al. N Engl J Med 2010;363:1704-1714
Effect of Clopidogrel as Compared with Placebo on Clinical Outcomes among Patients with
Atrial Fibrillation in ACTIVE A, Stratified According to Metabolizer Phenotype.
Paré G et al. N Engl J Med 2010;363:1704-1714
Kaplan–Meier Curves for Event-free Survival According to CYP2C19 Loss-of-Function and
Gain-of-Function Allele Carrier Status among European Patients with Atrial Fibrillation in
ACTIVE A.
Paré G et al. N Engl J Med 2010;363:1704-1714
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to Pharmacogenomics fix.ppt

Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
HelmiMildani
 
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptx
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptxTERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptx
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptx
ekoprastia
 
Interaksi Obat.pdf
Interaksi Obat.pdfInteraksi Obat.pdf
Interaksi Obat.pdf
Tika995824
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
retno915824
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
Ayu Rahayu
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
eric214073
 
Hipoalbumin PPT(1).pptx
Hipoalbumin PPT(1).pptxHipoalbumin PPT(1).pptx
Hipoalbumin PPT(1).pptx
IMadeWirtaWiyasa1
 
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada Geriatrik
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada GeriatrikFARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada Geriatrik
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada Geriatrik
Nesha Mutiara
 
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANANKULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
UDAYANA UNIVERSITY
 
Farmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptx
Farmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptxFarmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptx
Farmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptx
ProductDepartement
 
Konsep Terapi
Konsep TerapiKonsep Terapi
Konsep Terapi
FajarKhalisAnanda1
 
Farmasi klinik dili
Farmasi klinik diliFarmasi klinik dili
Farmasi klinik dili
ademagdalenas
 
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
Soraya Grenavada
 
Status Gizi terhadap Pengobatan.pptx
Status Gizi terhadap  Pengobatan.pptxStatus Gizi terhadap  Pengobatan.pptx
Status Gizi terhadap Pengobatan.pptx
drArisantyNurSetiaRe
 
Kuliah Pengantar Farmasi Klinis: Efek Samping Obat D3 Farmasi
Kuliah Pengantar Farmasi Klinis: Efek Samping Obat D3 FarmasiKuliah Pengantar Farmasi Klinis: Efek Samping Obat D3 Farmasi
Kuliah Pengantar Farmasi Klinis: Efek Samping Obat D3 Farmasi
FaridZulkarnainNurSy
 
PPT Penggunaan obat selama kehamilan.pptx
PPT Penggunaan obat selama kehamilan.pptxPPT Penggunaan obat selama kehamilan.pptx
PPT Penggunaan obat selama kehamilan.pptx
sriwahyuni994883
 
GAGAL GINJAL KRONIK TAHAP AKHIR STUDI KASUS APOTEKERPHARMACEUTICAL CARE
GAGAL GINJAL KRONIK TAHAP AKHIR STUDI KASUS APOTEKERPHARMACEUTICAL CARE GAGAL GINJAL KRONIK TAHAP AKHIR STUDI KASUS APOTEKERPHARMACEUTICAL CARE
GAGAL GINJAL KRONIK TAHAP AKHIR STUDI KASUS APOTEKERPHARMACEUTICAL CARE
SofiaNofianti
 
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptxTatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptx
liasaint
 

Similar to Pharmacogenomics fix.ppt (20)

Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
 
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptx
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptxTERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptx
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptx
 
Interaksi Obat.pdf
Interaksi Obat.pdfInteraksi Obat.pdf
Interaksi Obat.pdf
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
 
Farmakologi arv
Farmakologi arvFarmakologi arv
Farmakologi arv
 
Hipoalbumin PPT(1).pptx
Hipoalbumin PPT(1).pptxHipoalbumin PPT(1).pptx
Hipoalbumin PPT(1).pptx
 
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada Geriatrik
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada GeriatrikFARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada Geriatrik
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada Geriatrik
 
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANANKULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
 
1.farmakologi
1.farmakologi1.farmakologi
1.farmakologi
 
Farmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptx
Farmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptxFarmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptx
Farmakoterapi_Mual_dan_Muntah.pptx
 
Konsep Terapi
Konsep TerapiKonsep Terapi
Konsep Terapi
 
Farmasi klinik dili
Farmasi klinik diliFarmasi klinik dili
Farmasi klinik dili
 
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
 
Status Gizi terhadap Pengobatan.pptx
Status Gizi terhadap  Pengobatan.pptxStatus Gizi terhadap  Pengobatan.pptx
Status Gizi terhadap Pengobatan.pptx
 
Kuliah Pengantar Farmasi Klinis: Efek Samping Obat D3 Farmasi
Kuliah Pengantar Farmasi Klinis: Efek Samping Obat D3 FarmasiKuliah Pengantar Farmasi Klinis: Efek Samping Obat D3 Farmasi
Kuliah Pengantar Farmasi Klinis: Efek Samping Obat D3 Farmasi
 
PPT Penggunaan obat selama kehamilan.pptx
PPT Penggunaan obat selama kehamilan.pptxPPT Penggunaan obat selama kehamilan.pptx
PPT Penggunaan obat selama kehamilan.pptx
 
GAGAL GINJAL KRONIK TAHAP AKHIR STUDI KASUS APOTEKERPHARMACEUTICAL CARE
GAGAL GINJAL KRONIK TAHAP AKHIR STUDI KASUS APOTEKERPHARMACEUTICAL CARE GAGAL GINJAL KRONIK TAHAP AKHIR STUDI KASUS APOTEKERPHARMACEUTICAL CARE
GAGAL GINJAL KRONIK TAHAP AKHIR STUDI KASUS APOTEKERPHARMACEUTICAL CARE
 
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptxTatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis  2023.pptx
Tatalaksana Gejala Non Nyeri - Pelatihan Paliatif bagi Tenaga Medis 2023.pptx
 

Recently uploaded

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 

Pharmacogenomics fix.ppt

  • 2. Pharmacogenetics • “Pharmacogenetics adalah ilmu yang mempelajari variasi genetik berdampak pada disposisi obat, termasuk metabolisme dan transport dan keamanan dan efikasi” •J. Hoskins et. al NRC 2009
  • 3. Farmakogenetik • Farmakogenetik mempelajari perbedaan perpengaruh variasi genetic terhadap metabolism obat dan respon pengobatan • Variasi genetic dapat berdampak pada - Farmakokinetika =Klirens plasma, Penghantaran obat atau metabolit ke sel target -Farmakodinamik =Hubungan antara konsentrasi obat dan Efek terapinya Pemilihan dan Dosis obat yang di sesuakan dengan genom
  • 4. Manfaat Farmakogenetik Meningkatkan pemilihan obat Mempredikasi siapa yang mengalami reaksi positif dan negative dari obat Dapat memilih dosis yang lebih aman Peningkatan Pengembangan Obat Menurunkan biaya Layanan kesehatan
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8. Efikasi pada berbagai Obat Kelas Obat %Refraktori atau Insufisien Respon Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (Depression) 10-2 ACE Inhibitor (Hipertensi, Proteinuria 10-30 Beta Bloker (Jantung) 15-25 Tricyclic Anti Depressant (Depresi) 20-50 HMG-CoA Reductase Inhibitors (Statins) 30-70% Beta 2 Agonis (Bronkodilator) 40-70%
  • 9. Prinsip METABOLISME obat • Variasi Genetik pada Metabolisme berdampak pada 1.Absorbsi 2.Distribusi 3.Interaksi Reseptor 4.Biotrasformasi 5.Efikasi 6.Eliminasi
  • 11. Prinsip pada Metabolisme Obat Variasi genetic pada Metabolisme Obat Berdampak • Farmakokinetika Absorbsi Distribusi Metabolisme Eksresi • Farmakodinamik Interaksi Reseptor Interaksi kanal Ion Interaksi Enzim Interkasi Signal Pathway Interaksi system imun
  • 14. Variasi Genetik • Perbedaan urutan pada gen yang sama disebut Alel • Perbedaan urutan dapat pada bagian koding dan bagian regulasi (ex Promoter, Enhancers), bagian pengiriman 3’ atau 5’ • Jika Alel menunjukan >1% indivisu heterozigot pada populasi maka dinamakan Polimorfisme • Jika Alel menunjukan <1% individu heterozigot pada populasi maka dinamakan sequence variants
  • 16. Asal Usul Farmakogenetik 3 Penemuan tahun 1950 Menyebabkan munculnya Farmakogenetik : 1. Sensitivitas Primakuin (Defisiensi G6PD) 2. Metabolisme lambat pada INH (Polimorfisme asetilasi) 3. Atypical Plasma Cholinesterase menyebabkan perpanhangan efek succinylcholine (Apnea)
  • 17. Farmakogenetik : Contoh yang merubah respon obat Enzim/Penyakit Gen Glucose 6 Phosphate Dehydrogenase Deficiency (G6PD Defisiensi) G6PD N Acetylasi dan TBC NAT2 Enzim Cytochrome P450 CYP2D6 Warfarin dan Koagulan CYP2C6 VKORC1 Triopurin S Methyltransferase dan Cancer TPMT Diabetes TCF7L2
  • 19. Varian Aktifitas Enzim Frekuensi B 100% Wild Type A 90% 1 pada 5 Pria Kulit Hitam US A- 15% 1 pada 10 Pria Kulit Hitam USB- B- 4% Mediteran
  • 20. Beberapa agen yang menyebabkan hemolysis pada individu defisiensi G6PD Acetanid Phenyihydrazine Sulfanilamide Sulfacetamide Quinidine Primaquine Pamaquine Pentaquine
  • 21. N ACETYLASI DAN TBC • Pada akhir 1940 saat pasien menjadi positif saat di tes tuberculin dengan pengobatan INH • Tingginya insidensi Neuropati perifer pada pasien yang menggunakan INH • INH terbukti teraselilasi ke N Acetyltransferase (NAT2 ) di hati
  • 22.
  • 23. Distribusi kadar INH setelah 6 jam pemberian
  • 24. Cepat dan Lambat Asetilator • Individu yang Asetilator Cepat Memiliki rata2 tingkat kegagalan tinggi pada terapi INH untuk TBC Butuh dosis yang lebih besar Hydralazine untuk mengkontrol Hipertensi dan Dapson untuk terapi Lepra • Individu yang Asetilator Lambat memiliki resiko :  Berkembang induksi obat seperti SLE saat menerima Hydralazine  Adverse Reaction hematologi setelah pemberian INH  Idiosinkratik Adverse respon pada pemberian Sulfonamide  Kanker Empedu pada paparan Arulamindes  Kanker Payudara pada perokok yang postmenopuse
  • 25. Genetik molekuler pada N Acetilasi • Gen NAT2 memiliki beberapa alel yang menyebabkan asetilasi INH • Rapid Asetilator = Wild Type • Slow Asetilator = memiliki substitusi asam amino • Kaukasia ( biasanya alel mutan) • NAT2*5B (I114t,C481T,K268R)NAT2*6A(G590A/C2872T) • Asian (biasanya mutan) • NAT2*6A(G590A, C2872T)&NAT2*7A(G286R)
  • 26. Frekuensi alel NAT2 lambat pada berbagai populasi
  • 27. Enzim Sitokrom P450 • CYP450 memiliki 55 gen • 4 diantaranya berpengaruh pada >80% terhadap pengobatan • CYP2C, CYP2C19, CYP2D6 dan CYP3A4
  • 29.
  • 30. Sejarah CYP2D6 • 1970 ditemuan bahwa Antihipertensi Debrisoquine menyebabkan Insidensi Tinggi Postural Hipotensi yang merupakan ADR • Mengalami perlambatan 20x hasil dari penurunan aktivitas enzim • Kaukasus 6-10%, 2% afrika, <1%asia
  • 32.
  • 33. Hubungan genotip dan fenotip pada polimorfisme CYP2D6
  • 34. Obat yang merdampak pada metabolism dari varian CYP2D6 • Antiaritmia • B Adrenergic bloker • Neuroleptik • Depresan Trisiklik • Pseudonefederin Penting = Pemilihan obat dan dosis
  • 35. Frekuensi Alen CYP2D6 pada beberapa populasi
  • 36.
  • 37. Warfarin • Resisten =Butuh dosis yang lebih tinggi untuk mencegah stoke • Sensitif = Butuh dosis kebih rendah untuk mencegah pendarahan CNS • Dimetabolisme di CYP2C9 • SNPs pada CYP2C9 mempredikasi dosis menurun • Metabolisme warfarin oleh Vitamin K Epoxide Reductase (VKORC1). SNPs tsb mempredikasi meningkatkan atau menurunkan dosis
  • 38. INR saat Stroke atau Pendarahan
  • 39. Varian CYP2C9 pada dosis warfarin • CYP 2C9*2 40% aktifitas enzim normal 2% kaukasia homozigot, ^20% heterozogot Heterozigot kaukasus butuh 22% dosis lebih rendah CYP 2C9*3 10% aktifitas enzim normal 6-10% populasi kaukasus Heterozigot Kaukasus Heterozigot butuh penurunan dosis 38% Varian ini meningkatakan resiko pendarahan 2-3X pada dosis awal warfarin
  • 40. Varian VKORC1 terhadap dosis Warfarin • Terjadi pada 2 HaplotypeVitamin K Epoxide Reductase (varian 9 pada urutan 10 basa) • Haplotype A ( Varian 1 &2) berhubungan dengan penurunan dosis warfarin Ex -37% kaukasus Haplotype B (Varian 7,8,9) berhubungan dengan meningkatnya dosis warfarin Ex -58% kaukasus Varian A/A A/B B/B Dosis warfarin (mg/Hari)
  • 41. Efek haplotype VKORC1 dan gen CYP2C9 pada dosis warfarin
  • 42. TPMT • Thiopurine S Methyltransferase (TPMT) memetabolisme Merkaptopurin dan Azthiopurin menjadi Thiopurin yang di gunakan sebagai Imunosupresan dan Mengobati Ca • 20 tahun yang lalu ditemukan pada beberapa individu mengalami toksisitas berat berupa Myelosupresi
  • 43. TPMT • Metabolisme utama 6MP and azothiopurine (kanker darah) • Defisiensi TPMT menyebabkan toksisitas berat yang berhubuangan dengan pengobatan ( potensi mortalitas)
  • 45.
  • 47. Evans Nature Reviews Cancer 2006
  • 48. Dampak Polimorfisme TPMT pada kondisi klinis • TPMT Rendah • Meningkatkan Toksistas Thiopurin • Meningkatkan resiko Neoplasma sekunder • TPMT Sangat Tinggi • Menurunkan efek terapi
  • 49. Genetik molekuler TPMP Genotip TPMP berpengaruh pada DNA • Aktivitas tinggi ( Alel normal) 90% kaukasia dan amerika afrika • Aktifitas intermediate ( Heterozigot) 10% • Defisiensi 1 pada 300 Beberapa mutase pada etnis yang berbeda
  • 50.
  • 51. Polimorfisme TPMP • Pasien dengan 2 variasi alel yang nonfungsional seharusnya diberikan 6- 10% dosis standar standar Thiopurin • Pasien heterozigot dapat diberikan dengan dosis inisial full dosis
  • 52. Farmacogenetik respon ACE Inhibitor • Rutin diberikan untuk pasien cardiovaskuler dan gangguan renal • Polimorfisme genetic ACE (insersi 287 BP pada intron 16) yang meliputi jumlah sampai 50% variasi genetic pada serum level ACE • 20% individu memiliki insersi 287BP • Pasien kaukasisa dengan insersi 287 BP memiliki respon rendah terhadap ACEI dan memiliki 1,4% Resiko lebih tinggi berkembangnua End Stage Renal Dosease saat diberikan ACEI
  • 53. Farmakogenetik metformin untuk diabetes tipe 2 • Organic Cation Transporter 1 (OCT1) berpengaruh pada uptake metformin hepatic • Orang dengan polimorfisme tinggi pada OCT1 : OCT1 420del ditemukan pada 20% orang kaukasia amerika OCT1 R61C ditemukan pada 7% orang kaukasia amerika Polimorfisme menurunkan aktivitas metformin • Individu dengan varian OCT1 memiliki respon yang rendah saat diberikan metformin
  • 54.
  • 59.
  • 60. Pharmacogenomic Merupakan investigasi varian genertik untuk mengindentifikasi bagian yang memiliki efek terhadap metabolisme obat Genetik pada respon obat (Vogel) Penggunaan pendekatan genomic untuk menidetifikasi gen dan variasi dnegan mempelajari Genom ( studi secara luas dan Ekspreei RNA Korelasi ekspresi gen / Single nucleotide Polymorphism dengan efikasi ataupun toksititas obat Farmakogenetik adalah aplikasi pada keseluruhan genome pada farmakogenetik
  • 61. Single Nucleotide Polymorphism • Nucleotide pada posisi spesifik genome yang bervariasi pada individu berbeda • Frekuensi 1: 300-500 nucleotide • Disebut polimorfims ejika variasi terjadi pada minimal 1% populasi spesifik
  • 62. • 31.000.000 SNP • 11.8080.000 referensi SNP • Htttp://ncbi.nlm.nih.gov/SNP/
  • 63. Tujuan farmakogenomik untuk identifikasi pasien yang beresiko untuk mengurangi respon pada terapi
  • 64. Indetifikasi gen untuk penyakit kompleks • Analisa kandidat gen : Berdasar patofisiologi, bagian protein atau pathway Analisa gen dengan sequencing atau SNP array
  • 66.
  • 67.
  • 68.
  • 69. Case control • Membandingan dengan 1 M SNP pada genome
  • 71.
  • 74. Tujuan dari Pharmacogen(etics)omics • Memaksimalkan efikasi obat • Meminimalkan toksisitas obat • Memprediksi respon pasien yang akan terjadi untuk mengetahui intervensinyaPredict patients who will respond to intervention • Membantu dalam pengembangan obat baru
  • 75. Harapan dari Pharmacogenomics • Individuals genetic makeup with allow selective use of medications such that – Efficacy maximized – Side effect minimized
  • 77. FDA Gene Obat Konsekuensi TPMT 6MP Toxicity CYP2D6 Tamoxifen Decreased efficacy UGT1A1 Irinotecan Toxicity CYP2D6 Codeine Ineffective analgesia
  • 78. Tamoxifen metabolism • Needs to be converted to endoxifen to be active – catalysed by the polymorphic enzyme cytochrome P450 2D6 (CYP2D6) – 6-10% European population deficient in this enzyme • Efficacy of tamoxifen likely low in this population • Suggests consider alterative treatments
  • 80. Effect of Clopidogrel as Compared with Placebo on Clinical Outcomes among Patients with Acute Coronary Syndromes in the CURE trial, Stratified According to Metabolizer Phenotype. Paré G et al. N Engl J Med 2010;363:1704-1714
  • 81. Kaplan–Meier Curves for Event-free Survival According to CYP2C19 Loss-of-Function and Gain-of-Function Allele Carrier Status among European and Latin American Patients with Acute Coronary Syndromes in the CURE Trial. Paré G et al. N Engl J Med 2010;363:1704-1714
  • 82. Effect of Clopidogrel as Compared with Placebo on Clinical Outcomes among Patients with Atrial Fibrillation in ACTIVE A, Stratified According to Metabolizer Phenotype. Paré G et al. N Engl J Med 2010;363:1704-1714
  • 83. Kaplan–Meier Curves for Event-free Survival According to CYP2C19 Loss-of-Function and Gain-of-Function Allele Carrier Status among European Patients with Atrial Fibrillation in ACTIVE A. Paré G et al. N Engl J Med 2010;363:1704-1714

Editor's Notes

  1. Figure 1 Effect of Clopidogrel as Compared with Placebo on Clinical Outcomes among Patients with Acute Coronary Syndromes in the CURE trial, Stratified According to Metabolizer Phenotype. Hazard ratios for clopidogrel as compared with placebo are shown for efficacy and bleeding outcomes according to metabolizer phenotype. The size of each symbol is in inverse proportion to the standard deviation of the effect-size estimates. Analyses were performed on data from patients of European or Latin American ancestry, with adjustment for age, sex, and ancestry. Patients with two *2 or *3 alleles (i.e., *2/*2, *2/*3, or *3/*3) were classified as having the poor-metabolizer phenotype, those with one *2 or *3 allele (i.e., *1/*2 or *1/*3) were classified as having the intermediate-metabolizer phenotype, those without a *2, *3, or *17 allele (i.e., *1/*1) were classified as having the extensive-metabolizer phenotype, those with a single *17 allele (i.e., *1/*17) and *17 homozygotes were classified as having the ultrametabolizer phenotype, and those with one *17 allele and one loss-of-function allele (i.e., *2/*17 or *3/*17) were classified as having an unknown metabolizer phenotype. Only patients who were successfully genotyped for all three single-nucleotide polymorphisms were included in these analyses.
  2. Figure 2 Kaplan–Meier Curves for Event-free Survival According to CYP2C19 Loss-of-Function and Gain-of-Function Allele Carrier Status among European and Latin American Patients with Acute Coronary Syndromes in the CURE Trial. Loss-of-function allele carriers were defined as patients with at least one loss-of-function allele (i.e., *2 or *3): *1/*2, *1/*3, *2/*2, *2/*3, *3/*3, *2/*17, or *3/*17; loss-of-function noncarriers were defined as patients with no loss-of-function allele: *1/*1, *1/*17, or *17/*17. Gain-of-function carriers were defined as carriers of at least one gain-of-function allele (i.e., *17): *1/*17, *17/*17, *2/*17, or *3/*17; gain-of-function noncarriers were defined as patients with no gain-of-function allele: *1/*1, *1/*2, *1/*3, *2/*2, *2/*3, or *3/*3.
  3. Figure 3 Effect of Clopidogrel as Compared with Placebo on Clinical Outcomes among Patients with Atrial Fibrillation in ACTIVE A, Stratified According to Metabolizer Phenotype. Hazard ratios for clopidogrel as compared with placebo are shown for efficacy and bleeding outcomes according to metabolizer phenotype. The size of each symbol is in inverse proportion to the standard deviation of the effect-size estimates. Analyses were performed on data from patients of European ancestry, with adjustment for age and sex. Patients with two *2 or *3 alleles (i.e., *2/*2, *2/*3, or *3/*3) were classified as having the poor-metabolizer phenotype, those with one *2 or *3 allele (i.e., *1/*2 or *1/*3) were classified as having the intermediate-metabolizer phenotype, those without a *2, *3, or *17 allele (i.e., *1/*1) were classified as having the extensive-metabolizer phenotype, those with a single *17 allele (i.e., *1/*17) and *17 homozygotes were classified as having the ultrametabolizer phenotype, and those with one *17 allele and one loss-of-function allele (i.e., *2/*17 or *3/*17) were classified as having an unknown metabolizer phenotype. Only patients who were successfully genotyped for all three single-nucleotide polymorphisms were included in these analyses.
  4. Figure 4 Kaplan–Meier Curves for Event-free Survival According to CYP2C19 Loss-of-Function and Gain-of-Function Allele Carrier Status among European Patients with Atrial Fibrillation in ACTIVE A. Loss-of-function allele carriers were defined as patients with at least one loss-of-function allele (i.e., *2 or *3): *1/*2, *1/*3, *2/*2, *2/*3, *3/*3, *2/*17, or *3/*17; loss-of-function noncarriers were defined as patients with no loss-of-function allele: *1/*1, *1/*17, or *17/*17. Gain-of-function carriers were defined as carriers of at least one gain-of-function allele (i.e., *17): *1/*17, *17/*17, *2/*17, or *3/*17; gain-of-function noncarriers were defined as patients with no gain-of-function allele: *1/*1, *1/*2, *1/*3, *2/*2, *2/*3, or *3/*3.