Dokumen tersebut berisi ringkasan statistik ekonomi Indonesia triwulan 4 tahun 2020. Ekonomi Indonesia tumbuh negatif 2,19% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan berasal terutama dari sektor industri, perdagangan, pertanian, konstruksi dan pertambangan. Industri pengolahan turun 3,14% disebabkan penurunan beberapa subsektor seperti alat angkutan dan barang galian.
3. 5,8 4,9 6,5
2,3 2,3
1,0
6,8
-3,0-3,6-3,0
1,3
-2,8-2,5
-5,6-3,8
-1,1-1,4
2,7
-4,2-4,8
4,5
Tiongkok Amerika Serikat
Sumber: Rilis Official Statistics masing-masing negara
Singapura Korea Selatan Vietnam Hong Kong Uni Eropa
Q4/19 Q3/20 Q4/20
Perekonomian di berbagai negara pada Triwulan 4-2020 membaik walaupun perkembangannya masih lemah. Hal ini tercermin dari
indeks PMI global yang menunjukkan peningkatan pada bulan Oktober, meski kembali melambat pada November dan Desember
2020. Namun perbaikan ini masih terhambat oleh tingginya kasus COVID-19 secara global.
Harga komoditas pangan (minyak kelapa sawit & kedelai) dan komoditas hasil tambang (timah, biji besi, dan tembaga) di
pasar internasional pada Triwulan 4-2020 mengalami peningkatan baik secara (q-to-q) maupun (y-on-y).
Ekonomi beberapa mitra dagang Indonesia pada Triwulan 4-2020 masih terkontraksi.
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Mitra Dagang Indonesia (y-on-y)
CATATAN PERISTIWA TRIWULAN 4-2020(1)
3
4. Terjadi inflasi sebesar 0,79 persen (q-to-q). Namun jika dibandingkan dengan posisi Desember
2019, terjadi inflasi sebesar 1,68 persen (y-on-y).
Realisasi belanja Negara (APBN) Triwulan 4-2020 mencapai Rp732,74 triliun, naik dibanding
realisasi Triwulan 4-2019 yang mencapai Rp704,22 triliun.
Realisasi penanaman modal yang tercatat di BKPM (PMAdan PMDN) selama Triwulan 4-2020
sebesar Rp214,7 triliun, atau naik sebesar 2,7 persen (q-to-q) dan naik 3,1 persen (y-on-y).
Jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia pada Triwulan 4-2020
mencapai 462,47 ribu kunjungan atau turun 88,45 persen (y-on-y).
CATATAN PERISTIWA TRIWULAN 4-2020(2)
4
5. Produksi mobil pada Triwulan 4-2020 mencapai 206.937 unit, atau naik sebesar 82,21 persen (q-to-q) dan
turun sebesar 38,09 persen (y-on-y), sedangkan penjualan mobil secara wholesale (penjualan sampai
tingkat dealer) pada Triwulan 4-2020 mencapai 159.981 unit, atau naik sebesar 43,98 persen (q-to-q) dan
turun sebesar 41,83 persen (y-on-y).
Penjualan sepeda motor secara wholesale pada Triwulan 4-2020 mencapai 786.502 unit, atau turun sebesar
• 20,56 persen (q-to-q) dan turun sebesar 49,83 persen (y-on-y).
Produksi semen pada Triwulan 4-2020 sebesar 18,53 juta ton, atau naik 2,91 persen (q-to-q) dan turun 13,87
persen (y-on-y). Sedangkan pengadaan semen dalam negeri pada Triwulan 4-2020 sebesar 18,06 juta ton,
atau naik 3,11 persen (q-to-q) dan turun 13,85 persen (y-on-y).
CATATAN PERISTIWA TRIWULAN 4-2020(3)
5
6. Triwulan 4
2019
Triwulan 3
2020
Triwulan 4
2020
Ekonomi Indonesia Triwulan 4-2020
Terkontraksi 2,19 Persen ( y-on-y )
-2,19%
-0,42%
Rp2.709,0
triliun (ADHK)
Rp3.929,2
triliun (ADHB)
Rp2.720,5
triliun (ADHK)
Rp3.894,6
triliun (ADHB)
Rp2.769,8
triliun (ADHK)
Rp4.018,5
triliun (ADHB)
Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia Tahun 2020 dibandingkan
dengan Tahun 2019 terkontraksi 2,07 persen
6
10. PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN 4-2020: -2,19% (y-on-y)
5,01 5,01 5,06 5,19 5,07 5,27 5,17 5,18 5,06 5,05 5,01 4,96
2,97
-3,49
-5,32
-2,19
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2017 2018 2019 2020
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (y-on-y)
Pertumbuhan ekonomi Triwulan 4-2020 masih terkontraksi sebesar -2,19% (y-on-y), tetapi mengalami perbaikan
dibandingkan pertumbuhan ekonomi Triwulan 3-2020 yang terkontraksi sebesar -3,49% (y-on-y).
10
11. 11
PDB MENURUT LAPANGAN USAHA ( y-on-y
)
Pertumbuhan PDB
Pertumbuhan Lapangan Usaha
Sumber Pertumbuhan PDB
12. 3,67
2,06
-6,18 -4,34
Q3-20
-3,14
Q4-19 Q1-20 Q2-20 Q4-20
Industri Pengolahan
4,25
0,01
Q1-20 Q2-20 Q3-20
Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan
2,20 2,16
2,59
Q4-19 Q4-20
4,22
1,57
-7,59
-5,05
-3,64
Q4-19 Q1-20 Q2-20 Q3-20 Q4-20
Perdagangan
5,79
2,90
-5,39
Q2-20 Q3-20
-4,52 -5,67
Q4-19 Q1-20 Q4-20
Konstruksi
0,94
0,45
-2,72
-4,28
-1,20
Q4-19 Q1-20 Q2-20 Q3-20
Pertambangan dan
Penggalian
Q4-20
PERTUMBUHAN EKONOMI Q4-2019 s.d. Q4-2020 (y-on-y) MENURUT
LAPANGAN USAHA[1]
(62,07% PDB Triwulan 4-2020 berasal dari Industri, Perdagangan, Pertanian, Konstruksi,
dan Pertambangan)
7,55
12
1,30
-30,80
Q2-20 Q3-20
-16,71 -13,42
Q4-19 Q1-20 Q4-20
Transportasi dan
Pergudangan
13. PERTUMBUHAN EKONOMI Q4-2019 s.d. Q4-2020 (y-on-y) MENURUT
LAPANGAN USAHA[2]
(62,07% PDB Triwulan 4-2020 berasal dari Industri, Perdagangan, Pertanian, Konstruksi,
dan Pertambangan)
9,78 9,82
10,85
10,72
10,91
Q4-19 Q1-20 Q2-20 Q3-20 Q4-20
Informasi dan Komunikasi
2,04
3,15
-3,21
Q1-20 Q2-20
1,82
-1,55
Q4-19 Q3-20 Q4-20
Administrasi
Pemerintahan
5,44 5,87
1,19
2,41
1,36
Q4-19 Q1-20 Q2-20 Q3-20
Jasa Pendidikan
Q4-20
5,88
3,81
2,31 1,96
1,25
Q4-19 Q1-20 Q2-20 Q3-20 Q4-20
Real Estat
6,36
1,94
-21,97
-11,81
-8,88
Q4-19 Q1-20 Q2-20 Q3-20
Akomodasi dan Makan
Minum
Q4-20
8,51
13
10,63
1,06 -0,95
2,37
Q4-19 Q1-20 Q2-20 Q3-20
Jasa Keuangan dan
Asuransi
Q4-20
14. 14
PERTUMBUHAN EKONOMI Q4-2019 s.d. Q4-2020 (y-on-y) MENURUT
LAPANGAN USAHA[3]
(62,07% PDB Triwulan 4-2020 berasal dari Industri, Perdagangan, Pertanian, Konstruksi,
dan Pertambangan)
10,80
7,09
-12,60
-5,55
-4,84
Q4-19 Q1-20 Q2-20 Q3-20 Q4-20
Jasa lainnya
10,49
5,39
-12,09
-7,61 -7,02
Q4-19 Q1-20 Q2-20 Q3-20
Jasa Perusahaan
Q4-20
7,83
10,39
3,71
15,29
16,54
Q4-19 Q1-20 Q2-20 Q3-20 Q4-20
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
6,01
3,85
-5,46
-2,44
-5,01
Q4-19 Q1-20 Q2-20 Q3-20 Q4-20
Pengadaan Listrik dan Gas
5,38
4,38 4,44
5,94
4,98
Q4-19 Q1-20 Q2-20 Q3-20 Q4-20
PengadaanAir
15. 5,08 4,27 5,02 4,73 4,80 4,68
3,98 3,94
2,01
-5,74
-6,18
-4,02
-2,22
4,61 3,89 4,36 4,25 3,85 3,52 4,14 3,67 2,06
-4,34 -3,14
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2018 2019 2020
Nonmigas Total
15
Fenomena
Industri Alat Angkutan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 18,98 persen
disebabkan oleh penurunan produksi mobil dan sepeda motor
serta perlengkapannya.
Industri Barang Galian Bukan Logam mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar
12,52 persen karena menurunnya aktivitas konstruksi di masa pandemi COVID-19.
Industri Logam Dasar tumbuh 11,46 persen, karena meningkatnya permintaan luar
negeri, terutama untuk komoditas industri logam dasar seperti feronikel.
Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional tumbuh 8,45 persen didukung oleh
peningkatan permintaan domestik terhadap sabun, handsanitizer, disinfektan serta
peningkatan produksi obat-obatan, multivitamin dan suplemen makanan.
Industri Makanan dan Minuman tumbuh 1,66 persen didukung oleh peningkatan
produksi padi dan kenaikan permintaan CPO.
Laju Pertumbuhan Lapangan Usaha
Industri Pengolahan (y-on-y)
Lapangan Usaha ( y-on-y ) ( q-to-q ) ( c-to-c )
Q4/20 Q3/20 Q4/19 Q4/20 Q3/20 Q4/19 Q4/20 Q3/20 Q4/19
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Industri Pengolahan -3,14 -4,34 3,67 -0,38 5,22 -1,62 -2,93 -2,86 3,80
Industri Batubara dan Pengilangan Migas -11,96 -7,44 1,16 -4,99 0,65 -0,10 -6,81 -5,10 -1,11
Industri Nonmigas -2,22 -4,02 3,94 0,07 5,69 -1,77 -2,52 -2,63 4,34
- Industri Makanan dan Minuman 1,66 0,66 7,95 -3,59 4,23 -4,54 1,58 1,55 7,78
- Industri Pengolahan Tembakau -10,77 -5,19 1,90 0,31 4,25 6,57 -5,78 -4,06 3,36
- Industri Tekstil dan Pakaian Jadi -10,49 -9,32 7,17 -5,23 2,97 -3,99 -8,88 -8,37 15,35
- Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 8,45 14,96 12,73 2,31 5,69 8,45 9,39 9,73 8,48
- Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 0,24 -9,61 -4,91 4,13 7,52 -6,10 -5,61 -7,49 -5,52
- Industri Barang Galian Bukan Logam -12,52 -9,11 3,68 3,02 11,37 7,05 -9,13 -7,85 -1,03
- Industri Logam Dasar 11,46 5,19 -4,51 2,75 10,73 -3,03 5,87 4,01 2,83
- Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik -2,11 -6,86 -2,13 0,20 8,11 -4,67 -5,46 -6,56 -0,51
- Industri Alat Angkutan -18,98 -29,98 -2,25 13,14 17,48 -2,22 -19,86 -20,17 -3,43
INDUSTRI PENGOLAHAN TERKONTRAKSI 3,14%
TRIWULAN 4-2020 ( y-on-y )
16. 4,98 5,21 5,26 4,41 5,21 4,61 4,40 4,22
1,57
-7,59
-5,05
-3,64
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2018 2019 2020
Fenomena
Belum
impor.
pulihnya suplai barang domestik maupun
Penjualan mobil dan sepeda motor
dibandingkan penjualan tahun sebelumnya.
turun
Laju Pertumbuhan Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (y-on-y)
Lapangan Usaha
(1)
( y-on-y ) ( q-to-q ) ( c-to-c )
Q4/20 Q3/20 Q4/19 Q4/20 Q3/20 Q4/19 Q4/20 Q3/20 Q4/19
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor -3,64 -5,05 4,22 -0,87 5,67 -2,32 -3,72 -3,75 4,60
1. Perdagangan Mobil, Sepeda Motor, dan Reparasinya -9,71 -18,04 4,05 10,09 21,71 -0,07 -14,10 -15,60 3,72
2. Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor -2,19 -2,04 4,26 -2,99 3,04 -2,84 -1,30 -1,00 4,81
16
PERDAGANGAN TERKONTRAKSI 3,64%
TRIWULAN 4-2020 ( y-on-y )
17. 17
3,34
4,70
5,28
4,25
2,59
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2018 2019 2020
Laju Pertumbuhan Lapangan Usaha
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (y-on-y)
Fenomena
Tanaman Pangan tumbuh 10,47 persen didorong oleh peningkatan luas panen dan
produksi padi, jagung, dan ubi kayu serta cuaca yang mendukung.
Tanaman Hortikultura tumbuh 7,85 persen didorong oleh kenaikan permintaan buah-
buahan dan sayur-sayuran selama pandemi COVID-19.
Tanaman Perkebunan tumbuh 1,13 persen didorong oleh peningkatan produksi kelapa
sawit.
Perikanan tumbuh 1,06 persen ditopang oleh peningkatan produksi perikanan tangkap dan
permintaan luar negeri.
Peternakan mengalami kontraksi disebabkan menurunnya permintaan industri pemotongan
hewan sebagai dampak pandemi COVID-19.
Kehutanan dan Penebangan Kayu mengalami kontraksi pertumbuhan disebabkan oleh
menurunnya Realisasi Pemenuhan Bahan Baku Industri Pengolahan Kayu (RPBBI).
Lapangan Usaha
( y-on-y ) ( q-to-q ) ( c-to-c )
Q4/20 Q3/20 Q4/19 Q4/20 Q3/20 Q4/19 Q4/20 Q3/20 Q4/19
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Pertanian, Kehutanan & Perikanan 2,59 2,16 4,25 -20,15 1,00 -20,48 1,75 1,52 3,61
1. Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 3,65 3,08 4,23 -25,82 0,86 -26,23 2,11 1,71 3,31
a. Tanaman Pangan 10,47 7,18 -1,05 -40,17 -12,94 -41,95 3,54 2,26 -1,73
b. Tanaman Hortikultura 7,85 5,74 4,92 -19,18 4,66 -20,77 4,17 3,13 5,53
c. Tanaman Perkebunan 1,13 0,67 5,23 -25,26 10,97 -25,60 1,33 1,39 4,56
d. Peternakan -1,86 -0,22 7,86 -6,93 2,20 -5,38 -0,33 0,16 7,78
e. Jasa Pertanian dan Perburuan 3,14 2,44 3,65 -20,12 2,34 -20,67 1,60 1,18 3,17
2. Kehutanan & Penebangan Kayu -5,42 -1,62 -0,23 -9,20 1,80 -5,56 -0,03 1,79 0,37
3. Perikanan 1,06 -1,03 5,50 4,03 1,50 1,88 0,73 0,61 5,73
3,62 3,84
2,20 2,16
1,79 3,07 0,01
PERTANIAN TUMBUH 2,59%
TRIWULAN 4-2020 ( y-on-y )
18. 7,35
5,73 5,79 5,58 5,91 5,69 5,65 5,79
2,90
-5,39 -4,52 -5,67
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2018 2019 2020
Fenomena
Realisasi pengadaan semen Indonesia mengalami
penurunan.
Penurunan impor bahan bangunan untuk konstruksi.
Lapangan Usaha
( y-on-y ) ( q-to-q ) ( c-to-c )
Q4/20 Q3/20 Q4/19 Q4/20 Q3/20 Q4/19 Q4/20 Q3/20 Q4/19
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
18
Konstruksi -5,67 -4,52 5,79 3,48 5,72 4,74 -3,26 -2,39 5,76
Laju Pertumbuhan Lapangan Usaha
Konstruksi (y-on-y)
KONSTRUKSI TERKONTRAKSI 5,67%
TRIWULAN 4-2020 ( y-on-y )
20. 5,20 5,62 5,93 5,86 5,53 5,39
5,96 6,36
1,94
-11,81
-8,88
Laju Pertumbuhan Lapangan Usaha
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (y-on-y) Fenomena
Belum pulihnya kunjungan wisatawan yang
menyebabkan tingkat kunjungan ke hotel dan restoran
masih rendah.
Adanya pengetatan pelaksanaan liburan akhir tahun
dalam melakukan perjalanan.
20
-21,97
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2018 2019 2020
Lapangan Usaha
(1)
( y-on-y ) ( q-to-q ) ( c-to-c )
Q4/20 Q3/20 Q4/19 Q4/20 Q3/20 Q4/19 Q4/20 Q3/20 Q4/19
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
PenyediaanAkomodasi dan Makan Minum -8,88 -11,81 6,36 5,86 14,77 2,45 -10,22 -10,68 5,79
1. PenyediaanAkomodasi -21,31 -27,96 1,24 11,64 31,78 2,19 -24,40 -25,46 1,38
2. Penyediaan Makan Minum -5,95 -7,99 7,65 4,79 12,09 2,51 -6,86 -7,17 6,89
AKOMODASI DAN MAKAN MINUM TERKONTRAKSI 8,88%
TRIWULAN 4-2020 ( y-on-y )
21. 2,71
-0,78
0,11
0,55
-0,66
-0,47
0,32
-0,70
-0,58
0,61
-0,45
-0,60
0,77
-0,90
-0,65
Triwulan 4-2019 Triwulan 3-2020 Triwulan 4-2020
Industri Pengolahan
Transportasi & Pergudangan
Lainnya
Konstruksi
Perdagangan
PDB
Industri Pengolahan
adalah sumber kontraksi
terdalam, yakni sebesar
-0,65%
Sumber
Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia
Triwulan 4-2020
(y-on-y)
Sumber Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulanan
Menurut Lapangan Usaha (y-on-y, Persen)
-2,19%
-3,49%
4,96%
21
24. 4,96 5,17 5,00 5,02 5,01
5,08 5,18 4,97
2,83
-5,52
-4,05 -3,61
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2018 2019 2020
Laju Pertumbuhan Pengeluaran
Konsumsi Rumah Tangga (y-on-y)
Fenomena
Penjualan eceran mengalami kontraksi pada seluruh kelompok
pengeluaran, antara lain pada penjualan makanan, minuman, dan
tembakau; sandang; suku cadang dan aksesoris; bahan bakar kendaraan;
peralatan informasi dan telekomunikasi; barang budaya dan rekreasi; serta
barang lainnya.
Penjualan wholesale mobil penumpang dan sepeda motor terkontraksi.
Jumlah penumpang angkutan rel, laut, dan udara terkontraksi.
Nilai transaksi uang elektronik, kartu debit, dan kartu kredit terkontraksi.
Volume penjualan listrik PLN ke rumah tangga tumbuh melambat.
PNBP berupa pendapatan pendidikan tumbuh menguat, sementara PNBP
berupa pendapatan kesehatan terkontraksi.
Komponen
( y-on-y )
Q4/20 Q3/20 Q4/19 Q4/20 Q4/19
(1) (2) (3) (4) (5)
( q-to-q ) ( c-to-c )
Q3/20 Q4/19 Q4/20 Q3/20
(6) (7) (8) (9)
4,69 0,04 -2,63 -2,29
3,30 -0,74 0,51 1,16
0,59 0,87 -4,21 -4,25
0,95 1,68 2,28 2,82
5,13 0,02 3,09 3,93
7,90 -0,09 -9,57 -9,60
11,32 1,28 -8,14 -8,44
g. Lainnya -0,88 -2,06 2,38 0,30 3,64 -0,89 -0,65 -0,57 3,09 24
(10)
Konsumsi Rumah Tangga -3,61 -4,05 4,97 0,49 5,04
a. Makanan & Minuman, Selain Restoran -1,39 -0,69 5,08 -1,43 5,16
b. Pakaian, Alas Kaki, & Jasa Perawatannya -4,09 -4,29 3,73 1,07 4,27
c. Perumahan & Perlengkapan Rumah Tangga 0,71 1,82 4,95 0,58 4,66
d. Kesehatan & Pendidikan 0,64 2,05 7,35 -1,36 6,60
e. Transportasi & Komunikasi -9,45 -11,56 4,37 2,30 4,78
f. Restoran & Hotel -7,28 -10,94 6,17 5,44 5,96
KONSUMSI RUMAH TANGGA TERKONTRAKSI 3,61%
TRIWULAN 4-2020 ( y-on-y )
25. 7,92
5,81
6,92 6,14
5,03 4,55 4,21 4,08
1,70
-8,61
-6,48 -6,15
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2018 2019 2020
Laju Pertumbuhan PMTB (y-on-y)
25
Fenomena
Terkontraksinya barang modal jenis mesin dipengaruhi oleh kontraksi produksi
domestik dan impor.
Terkontraksinya barang modal jenis kendaraan terjadi pada kendaraan yang
berasal dari domestik maupun impor, kecuali pada kendaraan jenis pesawat
terbang, kereta api, dan kapal laut yang mengalami peningkatan.
Terkontraksinya barang modal jenis peralatan lainnya baik yang berasal dari
domestik maupun impor.
Realisasi belanja modal APBN Triwulan 4-2020 meningkat 8,50 persen
dibanding belanja modal Triwulan 4-2019.
Komponen ( y-on-y ) ( q-to-q ) ( c-to-c )
Q4/20 Q3/20 Q4/19 Q4/20 Q3/20 Q4/19 Q4/20 Q3/20 Q4/19
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
PMTB -6,15 -6,48 4,08 4,19 8,45 3,83 -4,95 -4,51 4,45
a. Bangunan -6,63 -5,60 5,53 3,99 4,41 5,14 -3,78 -2,75 5,37
b. Mesin dan Perlengkapan -7,57 -21,01 -2,86 13,96 7,95 -2,61 -11,56 -13,00 4,76
c. Kendaraan -6,51 -14,63 -0,35 12,53 33,72 2,75 -13,04 -15,32 -4,12
d. Peralatan Lainnya -3,77 -15,23 -0,84 13,37 26,73 -0,14 -10,56 -12,95 -3,14
e. CBR 4,40 23,08 8,55 -6,48 45,62 10,25 3,26 2,83 5,05
f. Produk Kekayaan Intelektual -10,36 -3,61 -4,45 -20,67 12,02 -14,70 -7,75 -6,97 -0,23
PMTB TERKONTRAKSI 6,15%
TRIWULAN 4-2020 ( y-on-y )
26. 2,73
5,22 6,26 4,62 5,25
8,23
0,99
0,50
3,77
-6,90
9,76
1,76
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2018 2019 2020
Laju Pertumbuhan Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah (y-on-y)
Fenomena
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah tumbuh menguat terutama
disebabkan oleh kenaikan belanja barang dan jasa dari 125,77 triliun
pada Triwulan 4-2019 menjadi 192,34 triliun pada Triwulan 4-2020.
Belanja barang dan jasa pada pengeluaran konsumsi kolektif tumbuh
pada semua jenis belanja, kecuali belanja perjalanan dinas.
Belanja barang dan jasa di konsumsi individu yang mengalami kontraksi
adalah belanja perjalanan dinas dan belanja BLU. Penurunan belanja
tersebut sebagai dampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) dan mekanisme Work From Home (WFH).
Komponen
( y-on-y ) ( q-to-q ) ( c-to-c )
Q4/20 Q3/20 Q4/19 Q4/20 Q3/20 Q4/19 Q4/20 Q3/20 Q4/19
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
26
Konsumsi Pemerintah 1,76 9,76 0,50 27,15 16,94 37,15 1,94 2,03 3,26
a. Konsumsi Kolektif 0,89 5,61 0,20 34,63 15,18 40,92 -0,90 -1,81 4,62
b. Konsumsi Individu 3,21 16,24 1,00 16,54 19,54 31,26 6,60 8,26 1,12
KONSUMSI PEMERINTAH TUMBUH 1,76%
TRIWULAN 4-2020 ( y-on-y )
27. Komponen
( y-on-y ) ( q-to-q ) ( c-to-c )
Q4/20 Q3/20 Q4/19 Q4/20 Q3/20 Q4/19 Q4/20 Q3/20 Q4/19
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Ekspor Barang dan Jasa -7,21 -11,66 -0,38 2,41 11,67 -2,49 -7,70 -7,88 -0,86
a. Barang -1,65 -5,40 -0,87 2,13 11,60 -1,76 -2,66 -3,01 -1,00
a.1. Barang nonmigas -2,07 -4,56 1,70 1,70 12,82 -0,89 -2,30 -2,38 1,23
a.2. Barang migas 2,74 -13,38 -21,62 6,71 0,15 -10,04 -6,12 -8,88 -18,25
b. Jasa -53,64 -60,46 3,89 7,64 12,97 -8,20 -48,69 -47,03 0,23
Fenomena
Ekspor nonmigas terkontraksi seiring dengan penurunan nilai dan
volume pada komoditas utama antara lain bahan bakar mineral;
perhiasan/permata; serta ikan dan udang.
Ekspor migas tumbuh sejalan dengan peningkatan volume ekspor
minyak mentah.
Ekspor jasa terkontraksi sejalan dengan penurunan jumlah wisman
yang masuk ke Indonesia.
Perekonomian sebagian besar negara mitra dagang utama Indonesia
mengalami kontraksi, kecuali Tiongkok
Laju Pertumbuhan Ekspor Barang dan Jasa (y-on-y)
-53,64
-7,21
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2018 2019 2020
Ekspor Jasa Ekspor Barang Total Ekspor
6,69
27
3,89
4,40
-0,87
-1,65
4,63 -0,38
EKSPOR BARANG DAN JASA TERKONTRAKSI 7,21%
TRIWULAN 4-2020 ( y-on-y )
28. Komponen
( y-on-y ) ( q-to-q ) ( c-to-c )
Q4/20 Q3/20 Q4/19 Q4/20 Q3/20 Q4/19 Q4/20 Q3/20 Q4/19
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Impor Barang dan Jasa -13,52 -23,00 -7,90 16,28 -0,01 3,53 -14,71 -15,14 -7,39
a. Barang -10,25 -19,23 -9,23 14,42 -0,78 2,98 -11,43 -11,85 -8,54
a.1. Barang nonmigas -7,38 -19,34 -8,56 15,14 -0,67 0,28 -10,78 -11,97 -6,57
a.2. Barang migas -24,77 -18,57 -12,49 10,13 -1,44 19,22 -14,98 -11,17 -17,96
b. Jasa -32,87 -46,25 0,89 33,54 7,69 6,93 -34,66 -35,32 0,23
Fenomena
Impor nonmigas mengalami kontraksi, antara lain pada
komoditas mesin-mesin/pesawat mekanik; mesin/
peralatan listrik; serta besi dan baja.
Impor migas terkontraksi sejalan dengan penurunan nilai
dan volume migas.
Impor jasa terkontraksi seiring dengan penurunan jumlah
wisatawan nasional yang melakukan perjalanan ke luar negeri.
2,59
0,89
-32,87
8,14
-9,23
-10,25
7,37
-7,90
-13,52
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2018 2019 2020
Laju Pertumbuhan Impor Barang dan Jasa (y-on-y)
Impor Jasa Impor Barang Total Impor
28
IMPOR BARANG DAN JASA TERKONTRAKSI 13,52%
TRIWULAN 4-2020 ( y-on-y )
29. Pembentukan Modal Tetap
Bruto adalah sumber
kontraksi terdalam, yakni
sebesar
-2,12%
Sumber
Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia
Triwulan 4-2020
(y-on-y)
0,75
0,09 1,75
0,05 0,72
0,18
0,04
-0,02 -0,03
2,71
-2,17 -1,97
1,41
-2,11 -2,12
Triwulan 4-2019 Triwulan 3-2020 Triwulan 4-2020
PMTB
Konsumsi LNPRT
Lainnya
Konsumsi Rumah Tangga
Konsumsi Pemerintah
PDB
Sumber Pertumbuhan PDB Triwulanan
Menurut Pengeluaran (y-on-y, Persen)
-2,19%
-3,49%
4,96%
29
31. PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2020: -2,07% (c-to-c)
6,17 6,03 5,56
5,01 4,88 5,03 5,07 5,17 5,02
-2,07
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahunan
Pertumbuhan ekonomi sepanjang Tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar -2,07% (c-to-c). Kontraksi pada Tahun
2020 merupakan dampak dari pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia.
31
32. PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
TAHUN 2020: -2,07%
Pertumbuhan ekonomi beberapa negara mitra dagang utama tahun 2020:
2,3
32
-1,0
-2,1
-3,5
-5,8
2,9
-6,1 -6,4
Tiongkok Amerika
Serikat
Singapura Korea Selatan Indonesia Vietnam Hong Kong Uni Eropa
Sumber: Badan Statistik masing-masing negara.
33. Industri Pengolahan
Industri Pengolahan terkontraksi
minus 2,93%, tercermin dari:
Produksi LNG minus 6,63%.
Produksi mobil minus 46,37%.
Produksi sepeda motor minus 40,21%.
Produksi semen minus 9,26%.
Pertanian
Pertanian tumbuh 1,75% didorong oleh:
Produksi palawija naik untuk ubi kayu
1,72% dan kacang hijau 5,45%.
Produksi hortikultura meningkat untuk
pisang 8,38%, mangga 2,86% dan cabai
rawit 12,33%.
Perdagangan
Perdagangan terkontraksi minus 3,72%,
disebabkan:
Penjualan mobil ”wholesale” minus
48,35%.
Penjualan sepeda motor minus 43,57%.
Indeks penjualan riil suku cadang minus
23,00%.
Indeks ritel minus 12,03%.
PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2019 DAN 2020 MENURUT
LAPANGAN USAHA[1]
(63,66% PDB Tahun 2020 berasal dari Industri, Pertanian, Perdagangan, Konstruksi,
dan Pertambangan)
3,80 3,611,75 4,60 5,76
1,22
6,61 9,42 10,58 6,39
-2,93 -3,72 -3,26 -1,95
3,25
-15,04
Tahun 2019 Tahun 2020
33
Industri Pengolahan Pertanian, Perdagangan Konstruksi Pertambangan dan Jasa Keuangan dan Informasi dan Transportasi dan
Kehutanan, dan Penggalian Asuransi Komunikasi Pergudangan
Perikanan
34. 4,65 6,30
2,63 5,76
2,32 5,79
10,57 10,25 8,69 11,60
4,04
6,834,94
-0,03
-10,22
Akomodasi &
Makan Minum
-4,10 -5,44
-2,34
Administrasi
Pemerintahan
Jasa Pendidikan Real Estat Jasa lainnya Jasa Perusahaan Jasa Kesehatan &
Kegiatan Sosial
Pengadaan Listrik
& Gas
Pengadaan Air
Tahun 2019 Tahun 2020
Akomodasi dan Makan
Minum
Akomodasi dan Makan Minum turun
sebesar minus 10,22%, disebabkan:
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel
minus 39,75%.
Jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara minus 75,03%.
Tutupnya sejumlah hotel dan restoran
PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2019 DAN 2020 MENURUT LAPANGAN USAHA[2]
(63,66% PDB Tahun 2020 berasal dari Industri, Pertanian, Perdagangan, Konstruksi,
danPertambangan)
Jasa
Kesehatan &
Kegiatan
Sosial
Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial
tumbuh 11,60% di dorong oleh:
Pencairan pembayaran insentif
COVID-19 untuk tenaga kesehatan.
Peningkatan pendapatan rumah
sakit, klinik, dan laboratorium
selama masa pandemi COVID-19. COVID-19. 34
Adm. Pemerintahan
Administrasi pemerintah terkontraksi
minus 0,03% karena:
Realisasi belanja pegawai pemerintah
pusat melambat dari 8,49% (2019)
menjadi 1,18% (2020).
Belanja pegawai pemerintah daerah
mengalami kontraksi.
35. 2,70 2,76
0,00
0,61 0,58
0,66 0,61
-0,49
0,29 0,27
-0,64
Transportasi & Pergudangan
Perdagangan
Lainnya
Industri Pengolahan
Konstruksi
PDB
-2,07%
5,02%
5,17%
Transportasi &
Pergudangan adalah
sumber kontraksi
terdalam, yakni sebesar
-0,64%
Sumber
Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia
Tahun 2020
35
Sumber Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2018-2020
36. PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2019 DAN 2020
MENURUT PENGELUARAN
(89,40% PDB Tahun 2020 berasal dari Konsumsi Rumah Tangga dan
Investasi)
Tahun 2019 Tahun 2020
Seluruh komponen tumbuh negatif kecuali Konsumsi Pemerintah
Pengeluaran
Konsumsi Rumah
Tangga
50,49% dan minus 43,54%. 36
indikator :
Penjualan eceran terkontraksi minus 12,03 persen.
Impor barang konsumsi terkontraksi minus 10,93%.
Penjualan wholesale mobil penumpang dan sepeda
motor terkontraksi masing-masing sebesar minus
5,04
10,62
3,26 1,94 4,45
-0,86
-7,39
-2,63 -4,29 -4,95 -7,70
-14,71
Impor
Pengeluaran Konsumsi
Rumah Tangga
Pengeluaran Konsumsi
LPNRT
Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah
Pembentukan Modal Tetap
Bruto
Ekspor
pertumbuhan belanja pegawai pada tahun
2020 (tumbuh 1,18 persen), lebih rendah
dibanding tahun 2019 (tumbuh 8,49 persen).
Pengeluaran
Konsumsi
Pemerintah
PMTB
(Investasi)
Volume penjualan kendaraan untuk barang
modal minus 41,83%.
Nilai impor barang-barang modal minus
16,73%.
Perlambatan pertumbuhan Konsumsi Konsumsi rumah tangga terkontraksi minus 2,63%. Komponen investasi kontraksi minus 4,95%:
Pemerintah disebabkan perlambatan Masih rendahnya daya beli masyarakat tercermin dari Penjualan Semen Domestik minus 10,38%.
37. -0,22 0,43
0,89
0,38 0,26
0,15
0,10 0,13
-0,05
2,74 2,73
-1,43
2,17 1,47
-1,63
2018 2019 2020
PMTB
Konsumsi LNPRT
Lainnya
Konsumsi Rumah Tangga
Konsumsi Pemerintah
PDB
37
Pembentukan Modal Tetap
Bruto adalah sumber
kontraksi terdalam, yakni
sebesar
-1,63%
Sumber
Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia
Tahun 2020
Sumber Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2018-2020
Menurut Pengeluaran (Persen)
-2,07%
5,02%
5,17%
38. PDB PER KAPITA (ADHB) 2018-2020
NASION
AL
PER
KAPITA
Tahu
n
Nilai
(Juta
Rupiah)
Nilai
(US
$)
201
8
56,
0
3
927,3
201
9
59,
1
4
174,5
202
0
56,
9
3
911,7
38
39. PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL TAHUN 2020
1,44%
2,35%
Maluku & Papua
2,94%
-5,01%
Bali & Nusa Tenggara
0,23%
6,66%
Sulawesi
Kalimantan
-2,27%
7,94%
21,36%
Sumatera
-1,19%
58,75%
-2,51%
Jawa
Keterangan
Distribusi Tahun 2020
Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2020
Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada Tahun 2020 masih didominasi oleh kelompok
provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 58,75 persen.
39