[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kemasukan murid ke Tingkatan Enam pada tahun 2015, termasuk proses pendaftaran secara online, tarikh permulaan sekolah, dan syarat-syarat kelayakan.
2. Terdapat beberapa kategori rayuan yang boleh diajukan, seperti untuk kelonggaran syarat kokurikulum dan pertukaran jurusan/sekolah, dengan batas waktu pengajuan hingga 4 Juni 2015.
3
Dokumen tersebut membahas mengenai pelaksanaan dan pengurusan tingkatan enam di Malaysia. Ia menyinggung tentang usaha memperkasakan tingkatan enam oleh Kementerian Pelajaran sejak 2008 yang memberi nafas baru kepada kelestarian tingkatan enam. Dokumen ini juga membahas mengenai isu, cabaran, dan kesan pengurusan tingkatan enam pada tahun 2009 termasuk masalah fasilitas sekolah, pentadbiran, guru, pel
[Ringkasan]
Dokumen tersebut merupakan rancangan program peningkatan prestasi UPSR di Sekolah Kebangsaan Gembut untuk tahun 2015. Program yang dinamakan "FAJAR 2015" ini bertujuan meningkatkan pencapaian UPSR sekolah kepada 85% dengan 10 murid memperoleh 5A, berikutan prestasi rendah 73.47% pada UPSR 2014. Program ini akan melaksanakan berbagai aktiviti pembelajaran dan latihan untuk meningkatkan penguasaan murid dalam subjek UPS
- Menyusun peraturan akademik SMA yang merupakan pedoman pelaksanaan kurikulum dan kegiatan pembelajaran;
- Meningkatkan kualitas pengelolaan pendidikan di sekolah.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kemasukan murid ke Tingkatan Enam pada tahun 2015, termasuk proses pendaftaran secara online, tarikh permulaan sekolah, dan syarat-syarat kelayakan.
2. Terdapat beberapa kategori rayuan yang boleh diajukan, seperti untuk kelonggaran syarat kokurikulum dan pertukaran jurusan/sekolah, dengan batas waktu pengajuan hingga 4 Juni 2015.
3
Dokumen tersebut membahas mengenai pelaksanaan dan pengurusan tingkatan enam di Malaysia. Ia menyinggung tentang usaha memperkasakan tingkatan enam oleh Kementerian Pelajaran sejak 2008 yang memberi nafas baru kepada kelestarian tingkatan enam. Dokumen ini juga membahas mengenai isu, cabaran, dan kesan pengurusan tingkatan enam pada tahun 2009 termasuk masalah fasilitas sekolah, pentadbiran, guru, pel
[Ringkasan]
Dokumen tersebut merupakan rancangan program peningkatan prestasi UPSR di Sekolah Kebangsaan Gembut untuk tahun 2015. Program yang dinamakan "FAJAR 2015" ini bertujuan meningkatkan pencapaian UPSR sekolah kepada 85% dengan 10 murid memperoleh 5A, berikutan prestasi rendah 73.47% pada UPSR 2014. Program ini akan melaksanakan berbagai aktiviti pembelajaran dan latihan untuk meningkatkan penguasaan murid dalam subjek UPS
- Menyusun peraturan akademik SMA yang merupakan pedoman pelaksanaan kurikulum dan kegiatan pembelajaran;
- Meningkatkan kualitas pengelolaan pendidikan di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi siswa yang mencakup penerimaan siswa baru, ketatausahaan siswa, pencatatan bimbingan dan penyuluhan, penataan siswa di dalam kelas, dan mutasi siswa. Dokumen ini juga menjelaskan syarat-syarat kenaikan kelas siswa.
Implementasi tugas dan fungsi pengawas dalam pendidikan islam dalam meningkat...Drs. HM. Yunus
Implementasi tugas pengawas pendidikan Islam dalam meningkatkan kompetensi guru PAI SMA/SMK di Kota Tarakan. Tugas pengawas meliputi penilaian, pembinaan, pemantauan, penelitian, pelaporan dan tindak lanjut guna meningkatkan mutu pendidikan agama dan pencapaian tujuan nasional. Namun, pengawas kurang optimal karena keterbatasan jumlah dan pengetahuan tentang kepengawasan.
Dokumen tersebut membahas peranan penting pentadbir, guru, murid dan komuniti dalam membentuk budaya sekolah yang kondusif. Pentadbir memainkan peranan utama dalam menetapkan visi dan misi, mengurus sumber, dan memastikan prasarana yang mendukung. Guru bertindak sebagai teladan dan agen perubahan untuk membentuk budaya positif melalui pengajaran. Kerjasama antara semua pihak diperlukan untuk menciptakan lingkungan
Peraturan Akademik SMA Negeri 1 Pare mengatur ketentuan-ketentuan terkait persyaratan minimal kehadiran peserta didik, pelaksanaan ulangan harian, tengah semester, akhir semester, dan ujian sekolah serta kenaikan kelas. Dokumen ini menjelaskan definisi konsep-konsep kunci seperti ulangan, ujian, dan layanan bimbingan serta ketentuan pelaksanaannya di sekolah guna memenuhi standar pengelolaan pendidikan.
[Ringkasan]
Modul Latihan Sukan Untuk Guru Penasihat Kelab Sukan Sekolah ini bertujuan untuk membantu pelaksanaan Dasar 1Murid 1Sukan (1M1S) yang mewajibkan setiap murid menyertai sekurang-kurangnya satu aktiviti sukan di sekolah. Dasar ini selaras dengan matlamat melahirkan insan yang seimbang dari segi intelek, rohani, emosi dan jasmani melalui penglibatan murid dalam aktiviti sukan.
Dokumen tersebut membahas mengenai misi, visi, objektif, dan prinsip-prinsip Kementerian Pelajaran Malaysia khususnya untuk pendidikan khas. Juga dijelaskan tugas-tugas Guru Pembantu Pengelolaan Murid dalam menguruskan murid-murid berkebutuhan khas.
Program Induksi Guru Pemula (PIGP) bertujuan untuk membantu guru baru beradaptasi dengan lingkungan kerja di sekolah serta mengembangkan kompetensi mengajarnya. PIGP dilaksanakan selama satu tahun oleh mentor dan kepala sekolah melalui observasi mengajar, bimbingan, dan evaluasi. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan profesional guru baru.
Nuffiq Ahmad Baiquni - 7A - Sejarah Prodi S1 PGMI di Indonesianuffiq ahmad
Dokumen tersebut membahas sejarah berdirinya Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) di Indonesia, meliputi tiga periode yakni 1969-1990, 1990-2005, dan 2005 hingga sekarang. Dokumen juga menjelaskan tujuan, dasar hukum, standar kompetensi lulusan, beban studi, dan manfaat dari program studi tersebut.
[Ringkasan]
Pelaksanaan aktiviti kokurikulum di PPKI perlu dipantapkan agar sejajar dengan perkembangan potensi murid dan keperluan kurikulum sekolah. Beberapa masalah perlu diselesaikan termasuk kekurangan guru, kepelbagaian kecacatan murid, dan beban tugas guru. Transformasi konsep memfokus pada kebolehan murid.
Laporan observasi manajemen komponen-komponen sekolah di MA Mathalibul Huda Mlonggo meliputi 7 aspek yaitu kurikulum, peserta didik, personalia, keuangan, humas, sarana prasarana, dan layanan khusus. Observasi dilakukan dengan metode pengamatan langsung dan wawancara untuk mengetahui pelaksanaan manajemen di sekolah tersebut.
Beberapa hal yang perlu orang tua siapkan ketika satuan pendidikan anak mereka menerapkan Kurikulum Merdeka antara lain:
1. Memahami konsep dan tujuan dari Kurikulum Merdeka agar dapat mendukung proses pembelajaran anak di sekolah.
2. Mendukung keikutsertaan anak dalam kegiatan belajar yang lebih fleksibel dan berbasis proyek seperti Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
3. Memantau perkembangan dan cap
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi siswa yang mencakup penerimaan siswa baru, ketatausahaan siswa, pencatatan bimbingan dan penyuluhan, penataan siswa di dalam kelas, dan mutasi siswa. Dokumen ini juga menjelaskan syarat-syarat kenaikan kelas siswa.
Implementasi tugas dan fungsi pengawas dalam pendidikan islam dalam meningkat...Drs. HM. Yunus
Implementasi tugas pengawas pendidikan Islam dalam meningkatkan kompetensi guru PAI SMA/SMK di Kota Tarakan. Tugas pengawas meliputi penilaian, pembinaan, pemantauan, penelitian, pelaporan dan tindak lanjut guna meningkatkan mutu pendidikan agama dan pencapaian tujuan nasional. Namun, pengawas kurang optimal karena keterbatasan jumlah dan pengetahuan tentang kepengawasan.
Dokumen tersebut membahas peranan penting pentadbir, guru, murid dan komuniti dalam membentuk budaya sekolah yang kondusif. Pentadbir memainkan peranan utama dalam menetapkan visi dan misi, mengurus sumber, dan memastikan prasarana yang mendukung. Guru bertindak sebagai teladan dan agen perubahan untuk membentuk budaya positif melalui pengajaran. Kerjasama antara semua pihak diperlukan untuk menciptakan lingkungan
Peraturan Akademik SMA Negeri 1 Pare mengatur ketentuan-ketentuan terkait persyaratan minimal kehadiran peserta didik, pelaksanaan ulangan harian, tengah semester, akhir semester, dan ujian sekolah serta kenaikan kelas. Dokumen ini menjelaskan definisi konsep-konsep kunci seperti ulangan, ujian, dan layanan bimbingan serta ketentuan pelaksanaannya di sekolah guna memenuhi standar pengelolaan pendidikan.
[Ringkasan]
Modul Latihan Sukan Untuk Guru Penasihat Kelab Sukan Sekolah ini bertujuan untuk membantu pelaksanaan Dasar 1Murid 1Sukan (1M1S) yang mewajibkan setiap murid menyertai sekurang-kurangnya satu aktiviti sukan di sekolah. Dasar ini selaras dengan matlamat melahirkan insan yang seimbang dari segi intelek, rohani, emosi dan jasmani melalui penglibatan murid dalam aktiviti sukan.
Dokumen tersebut membahas mengenai misi, visi, objektif, dan prinsip-prinsip Kementerian Pelajaran Malaysia khususnya untuk pendidikan khas. Juga dijelaskan tugas-tugas Guru Pembantu Pengelolaan Murid dalam menguruskan murid-murid berkebutuhan khas.
Program Induksi Guru Pemula (PIGP) bertujuan untuk membantu guru baru beradaptasi dengan lingkungan kerja di sekolah serta mengembangkan kompetensi mengajarnya. PIGP dilaksanakan selama satu tahun oleh mentor dan kepala sekolah melalui observasi mengajar, bimbingan, dan evaluasi. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan profesional guru baru.
Nuffiq Ahmad Baiquni - 7A - Sejarah Prodi S1 PGMI di Indonesianuffiq ahmad
Dokumen tersebut membahas sejarah berdirinya Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) di Indonesia, meliputi tiga periode yakni 1969-1990, 1990-2005, dan 2005 hingga sekarang. Dokumen juga menjelaskan tujuan, dasar hukum, standar kompetensi lulusan, beban studi, dan manfaat dari program studi tersebut.
[Ringkasan]
Pelaksanaan aktiviti kokurikulum di PPKI perlu dipantapkan agar sejajar dengan perkembangan potensi murid dan keperluan kurikulum sekolah. Beberapa masalah perlu diselesaikan termasuk kekurangan guru, kepelbagaian kecacatan murid, dan beban tugas guru. Transformasi konsep memfokus pada kebolehan murid.
Laporan observasi manajemen komponen-komponen sekolah di MA Mathalibul Huda Mlonggo meliputi 7 aspek yaitu kurikulum, peserta didik, personalia, keuangan, humas, sarana prasarana, dan layanan khusus. Observasi dilakukan dengan metode pengamatan langsung dan wawancara untuk mengetahui pelaksanaan manajemen di sekolah tersebut.
Beberapa hal yang perlu orang tua siapkan ketika satuan pendidikan anak mereka menerapkan Kurikulum Merdeka antara lain:
1. Memahami konsep dan tujuan dari Kurikulum Merdeka agar dapat mendukung proses pembelajaran anak di sekolah.
2. Mendukung keikutsertaan anak dalam kegiatan belajar yang lebih fleksibel dan berbasis proyek seperti Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
3. Memantau perkembangan dan cap
Dokumen tersebut membahas tentang program S1 dengan kewenangan tambahan untuk mengatasi masalah distribusi guru yang tidak merata. Tujuannya adalah menghasilkan guru dengan kompetensi utama dan tambahan agar dapat mengajar lebih dari satu mata pelajaran. Profil lulusannya adalah memiliki karakter kuat, kompetensi pedagogik dan profesional yang unggul, serta kepribadian dan sosial yang kuat.
Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas kepada sekolah dan guru untuk mengembangkan kurikulum dan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Kurikulum ini menekankan pada penguatan kompetensi inti, pembelajaran berbasis proyek melalui penguatan profil pelajar Pancasila, serta memberikan ruang bagi sekolah untuk mengembangkan muatan lokal.
Dokumen tersebut membahas tentang Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum baru yang diterapkan di Indonesia. Kurikulum Merdeka dirancang untuk mengembangkan pembelajar sepanjang hayat berdasarkan Profil Pelajar Pancasila dan memberikan keleluasaan bagi pendidik dan satuan pendidikan untuk menyesuaikan kurikulum sesuai dengan konteks masing-masing. Kurikulum Merdeka terdiri dari program intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan penguatan
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi kurikulum merdeka di SMP N 1 Jogonalan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang (1) karakteristik kurikulum merdeka yang memberikan fleksibilitas kepada satuan pendidikan, (2) tahapan implementasi kurikulum merdeka secara mandiri, dan (3) perangkat yang dikembangkan guru seperti capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan modul ajar.
Dokumen tersebut membahas mengenai isu-isu kontemporer dalam pendidikan matematika, termasuk definisi pensijilan guru dan laluan kerjaya menjadi guru, standar penselesenan keupayaan guru, isu-isu seperti pensijilan guru mengajar bukan opsyen dan guru tuisyen tanpa kelayakan, serta pengetahuan pedagogi dan isi kandungan.
Dokumen tersebut membahas mengenai isu-isu kontemporer dalam pendidikan matematika, termasuk definisi pensijilan guru dan laluan kerjaya menjadi guru, standar penempatan keupayaan, isu-isu seperti pensijilan guru mengajar bukan opsyen dan guru tuisyen tanpa kelayakan, serta pengetahuan pedagogi dan isi kandungan. Dokumen tersebut juga membandingkan program pengajian untuk menjadi guru dan latihan d
Dokumen tersebut membahas tentang pemenuhan beban kerja guru sesuai dengan Permendiknas No. 39 Tahun 2009 dan pedoman Ditjen PMPTK Depdiknas. Beban kerja minimal bagi guru adalah 24 jam tatap muka per minggu, yang dapat dipenuhi dengan mengajar di lebih dari satu sekolah. Guru juga dapat mendapat ekuivalensi jika mengajar di sekolah-sekolah tertentu seperti daerah terpencil.
0.6 PJOK_SD_ FASE A KELAS I_06 KEBUGARAN JASMANI.docxYusufYusuf602991
Modul ini membahas pembelajaran aktivitas kebugaran jasmani untuk meningkatkan kesehatan siswa kelas 1 SD. Materi yang diajarkan mencakup latihan keseimbangan, kekuatan otot, dan kelincahan. Aktivitasnya diantaranya berjalan di atas ban, menirukan hewan, dan bermain trampolin. Tujuannya agar siswa memahami manfaat olahraga bagi kesehatan dan menjadikan aktivitas fisik sebagai kebiasaan sehari-h
Dokumen 1 kurikulum SMP Negeri 3 pringgabaya dalam Kondisi KhususKahar Muzakkir
Kurikulum SMP Negeri 3 Pringgabaya dalam Kondisi Khusus Tahun Pelajaran 2020/2021 disusun berdasarkan peraturan pemerintah terkait kurikulum dan pandemi Covid-19. Kurikulum ini mengatur tujuan, struktur, kalender pendidikan, dan pedoman pelaksanaan pembelajaran di sekolah dalam kondisi pandemi.
Dokumen tersebut membahas definisi lari pecut, sejarahnya, prinsip-prinsip dasar dalam lari pecut termasuk permulaan, membuat pecutan dan mengakhiri larian, serta aturan umum dalam pertandingan lari pecut.
Latihan litar berhalangan merupakan latihan kecergasan yang terdiri daripada beberapa aktiviti yang disusun mengikut turutan di stesen-stesen. Latihan ini bertujuan meningkatkan daya tahan otot, kardiovaskular, koordinasi dan ketangkasan serta mampu meningkatkan tahap kecergasan secara menyeluruh. Latihan litar berhalangan perlu dirancang dengan teliti dengan mempertimbangkan ciri-ciri peserta untuk mendap
Latihan litar melibatkan pelakuan berulang aktiviti fizikal di stesen-stesen tertentu dalam satu litar. Ia berguna untuk meningkatkan daya tahan kardiovaskular, daya tahan otot, dan kecergasan fizikal secara menyeluruh. Latihan ini mudah diatur dan boleh dilakukan di mana sahaja tanpa peralatan yang rumit.
Dokumen tersebut membahasakan manfaat dan panduan untuk bersenam secara teratur bagi meningkatkan dan menjaga kesehatan fisik dan mental. Beberapa aktivitas fisik seperti berjalan, berenang, dan bermain bola dipromosikan sebagai pilihan senaman yang baik untuk anak-anak dan orang dewasa. Prinsip-prinsip dasar seperti intensitas, frekuensi, jenis, dan durasi latihan (prinsip FITT) dibahas untuk memb
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang semangat kesukanan dan fair play dalam olahraga. Ia menjelaskan bahwa semangat kesukanan mendorong peserta untuk menikmati olahraga tanpa tekanan kemenangan, sedangkan fair play berarti pertandingan yang bersih dan adil. Dokumen tersebut juga menjelaskan unsur-unsur penting fair play seperti hormat, persahabatan, semangat berpasukan,
1. PENDIDIKAN JASMANI (PJ)
MERUPAKAN MATA
PELAJARAN KHAS DARI
AWAL PENUBUHAN
KEMENTERIAN PELAJARAN.
NAMUN PADA 1988,
KURIKULUM INI DIROMBAK
MENJADI SATU MATA
PELAJARAN, IAITU
PENDIDIKAN JASMANI DAN
KESIHATAN (PJK).
2. Pada 1999 pula, kurikulum PJK dipecahkan
menjadi dua mata pelajaran, iaitu Pendidikan
Jasmani dan Pendidikan Kesihatan (PJ &
PK).
PJPK ini digubal untuk memenuhi keperluan
pertumbuhan dan perkembangan individu
bagi membentuk masyarakat cergas,
sejahtera dan produktif, di samping
mengamalkan gaya hidup sihat.
3. PJPK membantu pelajar menjadi
cergas, aktif dan berpengetahuan
dengan pemupukan kemahiran,
nilai dan amalan kecergasan.
5. Persoalannya pada masa kini, walaupun
kedua mata pelajaran ini diiktiraf wajib,
mengikut Akta Pendidikan 1996 (Surat
Pekeliling Ikhtisas Bil. 25/1998), namun
mata pelajaran PJPK telah lama
terpinggir di sekolah tanpa disedari.
6. Mata pelajaran PJPK dianggap
pelajaran sampingan, malah kurang
pemantauan daripada pihak
sekolah. Besar kemungkinan situasi
ini disebabkan PJPK tiada
peperiksaan berpusat atau tidak
dinilai dalam peperiksaan
kebangsaan serta tiada rekod
pencapaian pelajar dilakukan.
7. Masa pengajaran PJ
digunakan untuk
bermain sahaja atau
dengan kata lain tiada
pengajaran dan
pembelajaran
dilaksanakan mengikut
sukatan ditentukan.
Tambahan pula,
kebanyakan guru yang
mengajar PJPK bukan
daripada guru opsyen
PJPK, tetapi hanya
sebagai pelengkap
8. PENYUSUNAN
JADUAL
Mata pelajaran PJPK ini hanya diperuntukkan dua kali
seminggu bagi sekolah menengah mengikut Surat
Pekeliling Ikhtisas Bil. 3/1979. Setiap sekolah
hendaklah mematuhi penyusunan jadual waktu serta
peruntukan masa yang terkandung di dalam Surat
Pekeliling Bil. 3/1979 dan Bil. 25/1998.
9. Jadual waktu hendaklah disusun sekurang-
kurangnya berselang-selang dua hari dan waktu
PJPK bagi sesebuah kelas jangan sekali-kali
dicantumkan (anjal). Peruntukan masa bagi
PJPK adalah 60 waktu setahun dengan 40 minit
setiap waktu bagi PJ dan 24 waktu setahun
dengan 40 minit setiap waktu, bagi PK.
10. Walaupun peruntukan masa untuk PJ
telah ditetapkan mengikut surat
pekeliling tersebut, namun terdapat juga
sekolah masih melaksanakan sesi
pengajaran PJPK dalam dua waktu sekali
gus (80 minit). Perkara ini seharusnya
dipandang serius kerana pelaksanaan
kurikulum PJPK ini harus diselaraskan
bagi setiap sekolah di seluruh negara.
11. Berdasarkan peruntukan masa, tidak
munasabah sesuatu pengajaran dan
pembelajaran dapat dilaksanakan dengan
sempurna, tambah pula dengan masa
diperuntukkan bagi satu waktu, iaitu (40 minit)
cukup untuk melaksanakan pengajaran dan
pembelajaran mahupun ujian atau penilaian ke
atas pelajar, terutama ujian Segak yang
memerlukan masa untuk pengurusan peralatan
ujian.
12. ???
Sekiranya pelajar diberi masa 10 minit untuk
menukar pakaian sukan dan 10 minit lagi untuk
membersihkan diri selepas tamat pengajaran PJ,
maka waktu 40 minit itu hanya tinggal 20 minit
sahaja. Dalam masa 20 minit itu pula, pelajar perlu
mengikuti beberapa fasa pengajaran, iaitu
melakukan regangan 10 minit, diikuti fasa
pengajaran atau kemahiran yang akan dipelajari
termasuk ansur maju dan aktiviti cuba jaya atau
permainan kecil dan diakhiri dengan fasa
pengenduran dan refleksi selama 10 minit.
13. KURANG MINAT
~ Bagi memastikan pelajar dapat memahami dan
seterusnya menguasai sesuatu teknik
kemahiran, perlu mempunyai masa yang cukup.
Ini juga salah satu faktor mengapa pelajar pada
masa kini tidak berminat untuk mengikuti kelas
PJPK.
14. Mereka berasa tidak cukup masa untuk
menukar pakaian, terutama sekolah yang
tidak mempunyai bilik persalinan dan
perlu bersiap untuk memulakan sesi
pelajaran berikutnya dalam keadaan
kurang selesa. Ada juga yang
beranggapan baru sahaja ingin
memulakan permainan atau seronok
untuk bermain, loceng menandakan
tamat waktu pembelajaran sudah
kedengaran.
15. Jika dahulu mata
pelajaran PJK sangat-
sangat dinantikan
pelajar, tetapi kini jika
diberi pilihan mereka
tidak mahu langsung
untuk mengikuti kelas
PJK. Pelajar sekarang
lebih rela duduk di
dalam kelas mengikuti
pengajaran dan
pembelajaran daripada
terlibat dengan aktiviti
fizikal.
Kementerian khususnya
pihak yang
bertanggungjawab
menggubal kurikulum
sesuatu mata pelajaran
harus memandang serius
terhadap perkara ini demi
mencapai hasrat dalam
Falsafah Pendidikan
Nasional (FPN) bagi
melahirkan insan
seimbang jasmani, emosi,
rohani dan intelek (Jeri).
16. Jika dikaji dengan teliti, hanya mata
pelajaran PJPK sahaja yang dapat
memenuhi hasrat secara menyeluruh
seperti yang terkandung dalam FPN
tetapi mengapa pula timbul ura-ura yang
mengatakan PJ hendak dihapuskan atau
dikurangkan waktu pengajarannya
sedangkan waktu yang diperuntukkan
dalam perlaksanaan kurikulum sudah
jelas tidak mencukupi.