SlideShare a Scribd company logo
KONSEP DAN TEORI BIROKRASI
Oleh:
Siti Hidayatul Jumaah
• Pernahkah Anda melakukan suatu kegiatan
yang berhubungan dengan pelayanan yang
dilakukan oleh aparatur pemerintah?
•Apakah itu?
Mungkin pembuatan KTP, membayar pajak, atau
membuat SIM?
• Bagaimana perasaan Anda sewaktu mengurus
perizinan tersebut?
Menyangkut salah satu aspek
kecil dari birokrasi
• Istilah birokrasi diserap dari konsep Yunani kuno.
• Negara Eropa yang paling awal membahas birokrasi adalah Perancis
dan tokoh utamanya adalah Vincent de Gournay (1712-1759),
seorang ilmuwan yang banyak menerjemahkan karya-karya besar
zaman Yunani Kuno ke dalam bahasa Perancis.
• Birokrasi adalah yang lembaga yang di dalamnya duduk para
pejabat, juru tulis, sekretaris, inspektur, dan manajer, diangkat
bukan untuk melayani kepentingan umum, tetapi untuk mengabdi
kepada raja (penguasa).
• Birokrasi mendapat tanggapan yang negatif dan terkesan kaku serta
menyulitkan masyarakat.
• Muncul istilah birokrasi, yaitu “bureaumania”, yang berarti
“penyakit” birokrasi.
Gagasan Pemerintahan yang efisisen
Cina sejak tahun 165 S.M
• Pejabat Cina dipilih melalui ujian dan memperhatikan
syarat-syarat lain seperti keahlian dan kemampuan.
Karya de Gournay di Perancis
• Mengungkit klasifikasi pemerintahan Yunani klasik,
bahwa ada tipe pemerintahan lain, yang berarti
menambah bentuk-bentuk pemerintahan yang sudah
ada dan sudah diakui seperti: monarki, aristokrasi, dan
demokrasi.
• Mengidentifikasi adanya suatu kelompok penguasa dan
suatu metode memerintah yang baru.
Lanjutan...
• Menganalisis berdasarkan istilah, yaitu “biro” (bureau) yang
berarti meja tulis  selalu diartikan sebagai tempat di mana
para pejabat bekerja, ditambah dengan kata “kratia” yang
berarti pengaturan atau “rule”.
• Konsep birokrasi menyebar menembus budaya Eropa lainnya,
seperti burocratie (Jerman), buricrazia (Italia), dan
bureaucracy (Inggris).
• Istilah-istilah ini dipakai untuk menunjukkan pengertian akan
suatu organ/institusi pelaksana kegiatan pemerintahan dalam
sebuah negara.
Pada akhirnya pengertian yang berkonotasi negatif bergeser
ke arah pemberian makna yang positif, dalam arti mencari
bentuk birokrasi yang ideal sebagai lembaga yang berperan
melayani masyarakat, bukan semata-mata alat penguasa.
Pengertian Birokrasi dari berbagai
Negara
• Kamus Akademi Perancis mengemukakan kata “Bereaucratie”
(1798) sebagai “Kekuasaan, pengaruh dari para kepala dan staf Biro
Pemerintahan”.
• Kamus Bahasa Jerman, mendefinisikan birokrasi  “Wewenang
atau kekuasaan berbagai departemen pemerintahan dan
cabangcabangnya”.
• Kamus Teknik bahasa Italia  menyebutkan suatu kata baru
“Kekuasaan pejabat di dalam Administrasi Pemerintahan”.
• Kamus umum bahasa Indonesia, “biro” diartikan kantor. Dan
istilah birokrasi mempunyai beberapa arti:
– Pemerintahan yang di dijalankan oleh pegawai bayaran yang tidak
dipilih oleh rakyat.
– Cara pemerintahan yang sangat dikuasai oleh pegawai negeri.
– Cara kerja atau susunan pekerjaan yang serba lambat, serba menurut
aturan, kebiasaan, dan banyak liku-likunya.
3 Macam Pengertian Birokrasi yang
Berkembang saat ini
Taliziduhu Ndraha (2003)
1. Birokrasi diartikan sebagai aparat yang
diangkat pengusas untuk menjalankan
pemerintahan (goverment by bureaus)
2. Birokrasi diartikan sebagai sifat atau perilaku
pemerintahan yang buruh (patologi)
3. Birokrasi sebagai tipe ideal organisasi
Birokrasi dalam mata kuliah ini:
KLASIFIKASI BIROKRASI
• Dilihat dari sisi pelaksana, birokrasi dibagi menajdi 2, yaitu:
1. Birokrasi sektor privat (Contoh: perusahaan swasta, NGO, sekolah
swasta, dll)
2. Birokrasi sektor publik (cpntph: pemerintah pusah, pemerintah
daerah, dll)
• Dilihat dalam arti luas dan sempit, birokrasi terbagi 2, yakni:
1. Birokrasi eksekutif (kabinet, departemen, kementerian, dll)
2. Birokrasi Negara (eksekutif, legislatif, yudikatif)
• Dilihat dari tingkat pemerintahan, birokrasi terbagi:
1. Pemerintahan Pusat
2. Pemerintahan Provinsi
3. Pemerintahan Kabupaten/Kota
4. Pemerintahan Desa
Tujuan Birokrasi
1. Sejalan dengan tujuan pemerintahan
2. Melaksanakan kegiatan dan program demi
tercapainya visi dan misi pemerintah dan negara
3. Melayani masyarakat dan melaksanakan
pembangunan dengan netral dan profesional
4. Menjalankan manajemen pemerintahan, mulai
dari perencanaan, pengawasan, evaluasi,
koordinasi, sinkronisasi, represif, preventif,
antisipatif, resolusi, dll.
Manfaat Birorasi
• Mensistematiskan, mempermudah,
mempercepat, mendukung, dan
mengifensienkan pencapaian tujuan-tujuan
pemerintah.
• Memudahkan masyarakat dan pihak
berkepentingan untuk memperoleh layanan
dan perlindungan
• Menjamin keberlangsungan sistem
pemerintahan dan politik suatu negara
• Birokrasi adalah badan atau organisasi
pemerintahan yang melaksanakan layanan
publik yang profesional, efektif, efisien, dan
produktif.
• Birokrasi harus melaksanakan tugas sesuai
aturan, cepat, tepat, mudah, murah, dan
menghasilkan.
• Birokrasi adalah badan pemerintah yang
merupakan bagian dari sistem politik atau
kepanjangan dari pihak (partai) berkuasa,
yang cenderung memihak (kepentingan
penguasa dan rakyat), memiliki
kewenangan, terlibat dalam perencanaan
kebijakan/keputusan politik, dan dapat
menjadi organisasi mobilitas massa.
• Badan pemerintah yang melaksanakan fungsi-
fungsi manajemen pemerintahan
(perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, resolusi konflik, dll),
penetapan kebijakan publik, bersikap netral
dan profesional, melaksanakan etika birokrasi
dan tata pemerintahan yang baik (transparansi,
akuntabilitas, dan partisipatif).
Dalam Teori Negara (Pemikiran Logemann, Wilson, dan Lemaire) disebutkan
untur negara meliputi untur konstitutif dan unsur deklaratif. Unsur
Konsitutif meliputi wilayah, rakyat dan pemerintahan.Unsur deklaratif,
yaitu pengakuan secara defakto dan dejure oleh negara lain. Pemerintah
menjalankan fungsi-fungsi pemerintahannya dengan mengandalkan mesin
birokrasi pusat sampai dengan terendah (desa).
Dalam teori kebutuhan ekonomi (Peter M. Blau dan Marshall W. Meyer),
dinyatakan bahwa upaya manusia memenuhi kebutuhan hidupnya
(ekonomi) harus ditunjang dengan adanya organisasi atau birokrasi yang
bisa melayani kebutuhan manusia tersebut. Contoh: perlu tata niaga,
regulasi perdagangan yang dikelola secara sistematis.
Dalam Teori Organisasi Modern dan Kelas (Max Webber, Hegel, Marx, dan SC
Dube, Fred W. Riggs), dinyatakan bahwa tujuan individu dan kelompok
dalam suatu organisasi dapat dicapai apabila ditopang dengan adanya
instrumen ideal organisasi moderm atau birokrasi serta mekanisme kerja
Max Weber, Sosiolog Jerman abad 19, mengemukakan tentang konsepsi tipe
ideal organisasi pemerintah yang rasional dan profesional. Dalam bukunya
“The Theory of Social and Economic Organization.1974. The Free Press,
New York”. Pemikiran Weber didorong keinginannya menciptakan
organisasi modern yang bisa digunakan pemerintah menjalankan
modernisasi dan pembangunan. Weber mengenal tiga otoritas, yaitu 1)
otoritas tradisional, 2)otoritas kharismatik, dan 3) otoritas legal-rasional
(birokrasi).
Sebelum Tahun 1970, Martin Albrow mempupolerkan istilah “birokrasi”
sebagai nama lain organisasi pemerintahan, lihat bukunya “Bureaucracy,
1970, FAP, New York”.
Selanjutnya para pakar (misalnya Fred Kramer, dll, lihat buku Miftah Thoha,
Perspektif Perilaku Birokrasi, 1991, Rajawali Pers, Jakarta) mengaitkan atau
menanamkan konsepsi tipe ideal organisasi pemerintah yang rasional dan
profesional ala Weber sebarai brokrasi pemerintahan
1. Individu pejabat secara profesional bebas,akan tetapi dibatasi oleh
jabatannya manakala ia menjalankan tugas-tugas atau bebas
menggunakan jebatannya untuk keperluan dan kepentingan
pribadinya termasukkeluarganya.
2. Jabatan-jabatan itu disusun dan tingkatan hierarki dari atas ke
bawah dan ke samping. Konsekuensinya da jabatan atasan dan
bawahan. Ada yang menyandang kekuasaan lebih besar dan ada
yang lebih kecil
3. Tugas dan fungsi masing-masing jabatan dalam hierarki itu secara
spesifik berbeda satau dengan lainnya
4. Setiap jabatan mempunyai kontrak jabatan yang harus dijalankan.
Uraian tugas masing-masing pejabat merupakan domain yang
menjadi wewenang dan tanggungjawab yang harus dijalankan
secara kontrak.
5. Setiap pejabat diseleksi atas dasar kualifikasi profesionalitasnya,
idealnya melalui ujian kompetitif.
6. Setiap pejabat mempunyai gaji termasuk hak untuk menerima
pensiun sesuai dengan tingkatan hirarki jabatan yang
disandangnya. Setiap pejabat bisa memutuskan untuk keluar dari
pekerjaanya dan jabatannya sesuai dengan keiknginannya dan
kontraknya bisa diakhiri dakam keadaan tertentu
7. Terdapat struktur pengembangan karir yang jelas dengan promosi
berdasarkan senioritas dan penilaian obyektif
8. Setiap pejabat tidak dibenarkan menjalankan jabatannya dan
sumberdaya instansinya untuk kepentingan probadi dan keluarga.
9. Setiap pejabat berada di bawah pengendalian dan pengawasan
suatu sistem yang dijalankan secara disiplin.
Warren Bennis (1967);
Birokrasi hierarki piramida pada masa depan akan digantikan dengan sistem baru
sesuai harapan masyarakat.
Lawrence dan Lorch (1967);
Birokrasi yang bersifat rutin dan stabil, belum tentu cocok untuk lingkungan yang
kompleks. Oleh karena itu, jika ingin servive birokrasi harus menyesuaikan diri
dengan perkembangan atau perubahan lingkungan.
Heckscer dan Donellon (1994);
Bentuk Organisasi masa depan adalah “Post Bureaucratic Organization” yang
tidak sama dengan birokrasi Weberian. Powering (kekuasaan) bukan satu-
satunya cara mengendalikan irokrasi, melainkan perlu empowering
(pemberdayaan)
Moftah Thoha (2003);
Birokrasi Weberian diistilahkan sebagai Officialdom atau kerajaan pejabat –
memiliki dua pemahaman yaitu birokrasi rasional (netral) dan birokrasi yang
sarat dengan kekuasaan (potensi politis). Birokrasi yang netral bisa dilihat pada
poin (1). Birokrasi politis dapat dilihat pada poin (2).
• Hegel
– Birokrasi adalah jembatan penghubung anatara
negara (pemerintah) dengan masyarakatnya.
• Karl Marx
– Didasari teori perjuangan kelas, krisis kapitalisme, dan
pengembangan komunis, Karl Marx berpendapat sbb:
• Birokrasi adalah negara atau pemerintah itu sendiri
• Birokrasi merupakan instrumen yang digunakan oleh kelas
yang dominan untuk melaksanakan kekuasaan dominasinya
atas kelas sosial lainnya
• Dalam masyarakat komunis kelak (tiada kelas sosial, semua
sama), birokrasi menjadi tiada arti karena fungsi birokrasi
dijalankan oleh semua anggota masyarakat.
• Miftah Thoha (2003):
– Birokrasi Hegelian termasuk birokrasi netral
– Birokrasi Marxis termasuk dalam kategori birokrasi
politik atau tidak netral
• Birokrasi pemerintah sebaiknya berciriakan sebagai berikut:
– Katalis (mengarahkan ketimbang mengayuh)
– Memberi wewenang ketimbang melayani
– Pemerintah yang kompetitif
– Digerakkan oleh misi bukan aturan
– Berorientasi hasil bukan masukan
– Melayani pelanggan, bukan dilayani atau melayani diri sendiri
– Menghasilkan ketimbang mebelanjakan
– Antisipatif (mencegah daripada mengobati)
– Desentralisasi ketimbang sentralisasi
– Pemerintah berorientasi pasar
• Miftah Thoha:
– Konsep birokrasi pemerintah ini banyak dipengaruhi oleh
konsep enterpreneurship (wirausaha)dunia swasta atau
bisnis, sedangkan konsep birokrasi pemerintahan
umumnya dipengaruhi oleh konsep Weberian (birokrasi
rasional, hirarki, dan kaku). Pergeseran paradigma birokrasi
pemerintahan ini tidak bisa segera diterapkan tetapi
memerlukan waktu yang cukuplama.
– Akan lebih mudah diterpakan di negara yang telah maju,
kaya, berpendidikan, swasta atau masyarakat yang kuat
dan mandiri, pasar bebas, berideologi liberal.
– Sulit diterapkan di negara komunis, dan juga di negara
berkembang yang korup dan birokrasinya terlanjur buruk.

More Related Content

What's hot

Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Dadang Solihin
 
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.ppt
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.pptADMINISTRASI PEMBANGUNAN.ppt
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.ppt
masringgitmarwiyahns1
 
Perbandingan Negara Indonesia China
Perbandingan Negara Indonesia ChinaPerbandingan Negara Indonesia China
Perbandingan Negara Indonesia China
Rifda Latifa
 
Modul 1.1 Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Modul 1.1 Konsep dan Studi Kebijakan PublikModul 1.1 Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Modul 1.1 Konsep dan Studi Kebijakan Publik
unitpublikasi
 
Good governance and sound governance in indonesia1
Good governance and sound governance in indonesia1Good governance and sound governance in indonesia1
Good governance and sound governance in indonesia1Shahril Budiman Png
 
model model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publikmodel model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publik
Erlin Alltid Tufft Västkusten
 
Ekonomi politik negara vs pasar
Ekonomi politik negara vs pasarEkonomi politik negara vs pasar
Ekonomi politik negara vs pasarNiken Dwi Dayanti
 
Sistem perwakilan kepentingan
Sistem perwakilan kepentinganSistem perwakilan kepentingan
Sistem perwakilan kepentingan
Marselinus Richardo
 
ekonomi politik pendekatan marxian
ekonomi politik pendekatan marxianekonomi politik pendekatan marxian
ekonomi politik pendekatan marxian
Badrotuz Zahro
 
Powerpoint e government
Powerpoint e governmentPowerpoint e government
Powerpoint e government
Kenneth Aurel
 
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Tri Widodo W. UTOMO
 
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAAKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
Fajar Dolly
 
Ekonomi politik pembangunan agus suryono
Ekonomi politik pembangunan   agus suryonoEkonomi politik pembangunan   agus suryono
Ekonomi politik pembangunan agus suryono
Bayu Rizky Aditya
 
Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013
Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013
Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013
Zainal Muttaqin
 
ILMU PEMERINTAHAN
ILMU PEMERINTAHAN ILMU PEMERINTAHAN
ILMU PEMERINTAHAN
Sri Suwanti
 
Ppt alfajar definisimanajemen publik
Ppt alfajar definisimanajemen publikPpt alfajar definisimanajemen publik
Ppt alfajar definisimanajemen publikAlfajar A
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
Sherly Anggraini
 
Patologi birokrasi presentasi
Patologi birokrasi presentasiPatologi birokrasi presentasi
Patologi birokrasi presentasiYudi 4
 

What's hot (20)

Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
 
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.ppt
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.pptADMINISTRASI PEMBANGUNAN.ppt
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.ppt
 
Perbandingan Negara Indonesia China
Perbandingan Negara Indonesia ChinaPerbandingan Negara Indonesia China
Perbandingan Negara Indonesia China
 
Modul 1.1 Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Modul 1.1 Konsep dan Studi Kebijakan PublikModul 1.1 Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Modul 1.1 Konsep dan Studi Kebijakan Publik
 
Reinventing Government
Reinventing GovernmentReinventing Government
Reinventing Government
 
Good governance and sound governance in indonesia1
Good governance and sound governance in indonesia1Good governance and sound governance in indonesia1
Good governance and sound governance in indonesia1
 
model model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publikmodel model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publik
 
Ekonomi politik negara vs pasar
Ekonomi politik negara vs pasarEkonomi politik negara vs pasar
Ekonomi politik negara vs pasar
 
Sistem perwakilan kepentingan
Sistem perwakilan kepentinganSistem perwakilan kepentingan
Sistem perwakilan kepentingan
 
ekonomi politik pendekatan marxian
ekonomi politik pendekatan marxianekonomi politik pendekatan marxian
ekonomi politik pendekatan marxian
 
Powerpoint e government
Powerpoint e governmentPowerpoint e government
Powerpoint e government
 
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
Identifikasi Issu / Masalah Kebijakan
 
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAAKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
 
Ekonomi politik pembangunan agus suryono
Ekonomi politik pembangunan   agus suryonoEkonomi politik pembangunan   agus suryono
Ekonomi politik pembangunan agus suryono
 
Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013
Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013
Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013
 
02 birokrasi
02 birokrasi02 birokrasi
02 birokrasi
 
ILMU PEMERINTAHAN
ILMU PEMERINTAHAN ILMU PEMERINTAHAN
ILMU PEMERINTAHAN
 
Ppt alfajar definisimanajemen publik
Ppt alfajar definisimanajemen publikPpt alfajar definisimanajemen publik
Ppt alfajar definisimanajemen publik
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Patologi birokrasi presentasi
Patologi birokrasi presentasiPatologi birokrasi presentasi
Patologi birokrasi presentasi
 

Similar to Pertemuan 2; KONSEP DAN TEORI BIROKRASI.pptx

04 Teori Organisasi Adm Publik
04 Teori Organisasi   Adm Publik04 Teori Organisasi   Adm Publik
04 Teori Organisasi Adm PublikAndi Iswoyo
 
Birokrasi dalam siklus kebijakan publik
Birokrasi dalam siklus kebijakan publikBirokrasi dalam siklus kebijakan publik
Birokrasi dalam siklus kebijakan publikMirna Rahmadina
 
FILSAFAT BIROKRASI PUBLIK.pptx
FILSAFAT BIROKRASI PUBLIK.pptxFILSAFAT BIROKRASI PUBLIK.pptx
FILSAFAT BIROKRASI PUBLIK.pptx
BachtiarThyar1
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
Siti Sahati
 
Pertemuan 2.pptx
Pertemuan 2.pptxPertemuan 2.pptx
Pertemuan 2.pptx
auliarahma371738
 
studi implementasi kebijakan publik kompleksitas, konsepsi, dan tektik
studi implementasi kebijakan publik kompleksitas, konsepsi, dan tektikstudi implementasi kebijakan publik kompleksitas, konsepsi, dan tektik
studi implementasi kebijakan publik kompleksitas, konsepsi, dan tektik
Siswanda1996
 
Resume birokrasi indonesia
Resume birokrasi indonesiaResume birokrasi indonesia
Resume birokrasi indonesia
Yasirecin Yasir
 
dilema etik dalam dunia pemerintahan klp2.pptx
dilema etik dalam dunia pemerintahan klp2.pptxdilema etik dalam dunia pemerintahan klp2.pptx
dilema etik dalam dunia pemerintahan klp2.pptx
DewiNurfadilah2
 
Birokrasi
BirokrasiBirokrasi
Birokrasi
Afzal Rahman
 
BIROKRASI POLITIK DI NEGARA INDONESIA BIROKRASI
BIROKRASI POLITIK DI NEGARA INDONESIA BIROKRASIBIROKRASI POLITIK DI NEGARA INDONESIA BIROKRASI
BIROKRASI POLITIK DI NEGARA INDONESIA BIROKRASI
RobiSmkn2
 
Etika Pemerintahan
Etika PemerintahanEtika Pemerintahan
Etika Pemerintahan
Adhi Panjie Gumilang
 
Etika administrasi publik 1
Etika administrasi publik 1Etika administrasi publik 1
Etika administrasi publik 1
Andi Irawan
 
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan Pyblik
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan PyblikPeran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan Pyblik
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan Pyblik
Rudi Wijaya
 
my bab 2 exp
my bab 2 expmy bab 2 exp
my bab 2 exp
Yue Setiamisa
 
Materi Aliran Post Modern pada Organisasi.pptx
Materi Aliran Post Modern pada Organisasi.pptxMateri Aliran Post Modern pada Organisasi.pptx
Materi Aliran Post Modern pada Organisasi.pptx
FadelKurniawan
 
Sistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesiaSistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesia
Muhammad Sunardi
 

Similar to Pertemuan 2; KONSEP DAN TEORI BIROKRASI.pptx (20)

04 Teori Organisasi Adm Publik
04 Teori Organisasi   Adm Publik04 Teori Organisasi   Adm Publik
04 Teori Organisasi Adm Publik
 
Birokrasi dalam siklus kebijakan publik
Birokrasi dalam siklus kebijakan publikBirokrasi dalam siklus kebijakan publik
Birokrasi dalam siklus kebijakan publik
 
Definisi birokrasi
Definisi birokrasiDefinisi birokrasi
Definisi birokrasi
 
FILSAFAT BIROKRASI PUBLIK.pptx
FILSAFAT BIROKRASI PUBLIK.pptxFILSAFAT BIROKRASI PUBLIK.pptx
FILSAFAT BIROKRASI PUBLIK.pptx
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
Pertemuan 2.pptx
Pertemuan 2.pptxPertemuan 2.pptx
Pertemuan 2.pptx
 
studi implementasi kebijakan publik kompleksitas, konsepsi, dan tektik
studi implementasi kebijakan publik kompleksitas, konsepsi, dan tektikstudi implementasi kebijakan publik kompleksitas, konsepsi, dan tektik
studi implementasi kebijakan publik kompleksitas, konsepsi, dan tektik
 
Resume birokrasi indonesia
Resume birokrasi indonesiaResume birokrasi indonesia
Resume birokrasi indonesia
 
dilema etik dalam dunia pemerintahan klp2.pptx
dilema etik dalam dunia pemerintahan klp2.pptxdilema etik dalam dunia pemerintahan klp2.pptx
dilema etik dalam dunia pemerintahan klp2.pptx
 
Pemerintah Bukanlah Negara 2
Pemerintah Bukanlah Negara 2Pemerintah Bukanlah Negara 2
Pemerintah Bukanlah Negara 2
 
Birokrasi
BirokrasiBirokrasi
Birokrasi
 
BIROKRASI POLITIK DI NEGARA INDONESIA BIROKRASI
BIROKRASI POLITIK DI NEGARA INDONESIA BIROKRASIBIROKRASI POLITIK DI NEGARA INDONESIA BIROKRASI
BIROKRASI POLITIK DI NEGARA INDONESIA BIROKRASI
 
118276795 etika-pemerintahan-1
118276795 etika-pemerintahan-1118276795 etika-pemerintahan-1
118276795 etika-pemerintahan-1
 
Etika Pemerintahan
Etika PemerintahanEtika Pemerintahan
Etika Pemerintahan
 
Etika administrasi publik 1
Etika administrasi publik 1Etika administrasi publik 1
Etika administrasi publik 1
 
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan Pyblik
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan PyblikPeran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan Pyblik
Peran dan Fungsi Ombudsman Republik Indonesia dalam Peningkatan Pelayanan Pyblik
 
Kelompok 5
Kelompok 5Kelompok 5
Kelompok 5
 
my bab 2 exp
my bab 2 expmy bab 2 exp
my bab 2 exp
 
Materi Aliran Post Modern pada Organisasi.pptx
Materi Aliran Post Modern pada Organisasi.pptxMateri Aliran Post Modern pada Organisasi.pptx
Materi Aliran Post Modern pada Organisasi.pptx
 
Sistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesiaSistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesia
 

Recently uploaded

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 

Recently uploaded (20)

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 

Pertemuan 2; KONSEP DAN TEORI BIROKRASI.pptx

  • 1. KONSEP DAN TEORI BIROKRASI Oleh: Siti Hidayatul Jumaah
  • 2. • Pernahkah Anda melakukan suatu kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan yang dilakukan oleh aparatur pemerintah? •Apakah itu? Mungkin pembuatan KTP, membayar pajak, atau membuat SIM? • Bagaimana perasaan Anda sewaktu mengurus perizinan tersebut? Menyangkut salah satu aspek kecil dari birokrasi
  • 3.
  • 4. • Istilah birokrasi diserap dari konsep Yunani kuno. • Negara Eropa yang paling awal membahas birokrasi adalah Perancis dan tokoh utamanya adalah Vincent de Gournay (1712-1759), seorang ilmuwan yang banyak menerjemahkan karya-karya besar zaman Yunani Kuno ke dalam bahasa Perancis. • Birokrasi adalah yang lembaga yang di dalamnya duduk para pejabat, juru tulis, sekretaris, inspektur, dan manajer, diangkat bukan untuk melayani kepentingan umum, tetapi untuk mengabdi kepada raja (penguasa). • Birokrasi mendapat tanggapan yang negatif dan terkesan kaku serta menyulitkan masyarakat. • Muncul istilah birokrasi, yaitu “bureaumania”, yang berarti “penyakit” birokrasi.
  • 5. Gagasan Pemerintahan yang efisisen Cina sejak tahun 165 S.M • Pejabat Cina dipilih melalui ujian dan memperhatikan syarat-syarat lain seperti keahlian dan kemampuan. Karya de Gournay di Perancis • Mengungkit klasifikasi pemerintahan Yunani klasik, bahwa ada tipe pemerintahan lain, yang berarti menambah bentuk-bentuk pemerintahan yang sudah ada dan sudah diakui seperti: monarki, aristokrasi, dan demokrasi. • Mengidentifikasi adanya suatu kelompok penguasa dan suatu metode memerintah yang baru.
  • 6. Lanjutan... • Menganalisis berdasarkan istilah, yaitu “biro” (bureau) yang berarti meja tulis  selalu diartikan sebagai tempat di mana para pejabat bekerja, ditambah dengan kata “kratia” yang berarti pengaturan atau “rule”. • Konsep birokrasi menyebar menembus budaya Eropa lainnya, seperti burocratie (Jerman), buricrazia (Italia), dan bureaucracy (Inggris). • Istilah-istilah ini dipakai untuk menunjukkan pengertian akan suatu organ/institusi pelaksana kegiatan pemerintahan dalam sebuah negara. Pada akhirnya pengertian yang berkonotasi negatif bergeser ke arah pemberian makna yang positif, dalam arti mencari bentuk birokrasi yang ideal sebagai lembaga yang berperan melayani masyarakat, bukan semata-mata alat penguasa.
  • 7. Pengertian Birokrasi dari berbagai Negara • Kamus Akademi Perancis mengemukakan kata “Bereaucratie” (1798) sebagai “Kekuasaan, pengaruh dari para kepala dan staf Biro Pemerintahan”. • Kamus Bahasa Jerman, mendefinisikan birokrasi  “Wewenang atau kekuasaan berbagai departemen pemerintahan dan cabangcabangnya”. • Kamus Teknik bahasa Italia  menyebutkan suatu kata baru “Kekuasaan pejabat di dalam Administrasi Pemerintahan”. • Kamus umum bahasa Indonesia, “biro” diartikan kantor. Dan istilah birokrasi mempunyai beberapa arti: – Pemerintahan yang di dijalankan oleh pegawai bayaran yang tidak dipilih oleh rakyat. – Cara pemerintahan yang sangat dikuasai oleh pegawai negeri. – Cara kerja atau susunan pekerjaan yang serba lambat, serba menurut aturan, kebiasaan, dan banyak liku-likunya.
  • 8. 3 Macam Pengertian Birokrasi yang Berkembang saat ini Taliziduhu Ndraha (2003) 1. Birokrasi diartikan sebagai aparat yang diangkat pengusas untuk menjalankan pemerintahan (goverment by bureaus) 2. Birokrasi diartikan sebagai sifat atau perilaku pemerintahan yang buruh (patologi) 3. Birokrasi sebagai tipe ideal organisasi
  • 9. Birokrasi dalam mata kuliah ini:
  • 10. KLASIFIKASI BIROKRASI • Dilihat dari sisi pelaksana, birokrasi dibagi menajdi 2, yaitu: 1. Birokrasi sektor privat (Contoh: perusahaan swasta, NGO, sekolah swasta, dll) 2. Birokrasi sektor publik (cpntph: pemerintah pusah, pemerintah daerah, dll) • Dilihat dalam arti luas dan sempit, birokrasi terbagi 2, yakni: 1. Birokrasi eksekutif (kabinet, departemen, kementerian, dll) 2. Birokrasi Negara (eksekutif, legislatif, yudikatif) • Dilihat dari tingkat pemerintahan, birokrasi terbagi: 1. Pemerintahan Pusat 2. Pemerintahan Provinsi 3. Pemerintahan Kabupaten/Kota 4. Pemerintahan Desa
  • 11. Tujuan Birokrasi 1. Sejalan dengan tujuan pemerintahan 2. Melaksanakan kegiatan dan program demi tercapainya visi dan misi pemerintah dan negara 3. Melayani masyarakat dan melaksanakan pembangunan dengan netral dan profesional 4. Menjalankan manajemen pemerintahan, mulai dari perencanaan, pengawasan, evaluasi, koordinasi, sinkronisasi, represif, preventif, antisipatif, resolusi, dll.
  • 12. Manfaat Birorasi • Mensistematiskan, mempermudah, mempercepat, mendukung, dan mengifensienkan pencapaian tujuan-tujuan pemerintah. • Memudahkan masyarakat dan pihak berkepentingan untuk memperoleh layanan dan perlindungan • Menjamin keberlangsungan sistem pemerintahan dan politik suatu negara
  • 13. • Birokrasi adalah badan atau organisasi pemerintahan yang melaksanakan layanan publik yang profesional, efektif, efisien, dan produktif. • Birokrasi harus melaksanakan tugas sesuai aturan, cepat, tepat, mudah, murah, dan menghasilkan.
  • 14. • Birokrasi adalah badan pemerintah yang merupakan bagian dari sistem politik atau kepanjangan dari pihak (partai) berkuasa, yang cenderung memihak (kepentingan penguasa dan rakyat), memiliki kewenangan, terlibat dalam perencanaan kebijakan/keputusan politik, dan dapat menjadi organisasi mobilitas massa.
  • 15. • Badan pemerintah yang melaksanakan fungsi- fungsi manajemen pemerintahan (perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, koordinasi, resolusi konflik, dll), penetapan kebijakan publik, bersikap netral dan profesional, melaksanakan etika birokrasi dan tata pemerintahan yang baik (transparansi, akuntabilitas, dan partisipatif).
  • 16. Dalam Teori Negara (Pemikiran Logemann, Wilson, dan Lemaire) disebutkan untur negara meliputi untur konstitutif dan unsur deklaratif. Unsur Konsitutif meliputi wilayah, rakyat dan pemerintahan.Unsur deklaratif, yaitu pengakuan secara defakto dan dejure oleh negara lain. Pemerintah menjalankan fungsi-fungsi pemerintahannya dengan mengandalkan mesin birokrasi pusat sampai dengan terendah (desa). Dalam teori kebutuhan ekonomi (Peter M. Blau dan Marshall W. Meyer), dinyatakan bahwa upaya manusia memenuhi kebutuhan hidupnya (ekonomi) harus ditunjang dengan adanya organisasi atau birokrasi yang bisa melayani kebutuhan manusia tersebut. Contoh: perlu tata niaga, regulasi perdagangan yang dikelola secara sistematis. Dalam Teori Organisasi Modern dan Kelas (Max Webber, Hegel, Marx, dan SC Dube, Fred W. Riggs), dinyatakan bahwa tujuan individu dan kelompok dalam suatu organisasi dapat dicapai apabila ditopang dengan adanya instrumen ideal organisasi moderm atau birokrasi serta mekanisme kerja
  • 17. Max Weber, Sosiolog Jerman abad 19, mengemukakan tentang konsepsi tipe ideal organisasi pemerintah yang rasional dan profesional. Dalam bukunya “The Theory of Social and Economic Organization.1974. The Free Press, New York”. Pemikiran Weber didorong keinginannya menciptakan organisasi modern yang bisa digunakan pemerintah menjalankan modernisasi dan pembangunan. Weber mengenal tiga otoritas, yaitu 1) otoritas tradisional, 2)otoritas kharismatik, dan 3) otoritas legal-rasional (birokrasi). Sebelum Tahun 1970, Martin Albrow mempupolerkan istilah “birokrasi” sebagai nama lain organisasi pemerintahan, lihat bukunya “Bureaucracy, 1970, FAP, New York”. Selanjutnya para pakar (misalnya Fred Kramer, dll, lihat buku Miftah Thoha, Perspektif Perilaku Birokrasi, 1991, Rajawali Pers, Jakarta) mengaitkan atau menanamkan konsepsi tipe ideal organisasi pemerintah yang rasional dan profesional ala Weber sebarai brokrasi pemerintahan
  • 18. 1. Individu pejabat secara profesional bebas,akan tetapi dibatasi oleh jabatannya manakala ia menjalankan tugas-tugas atau bebas menggunakan jebatannya untuk keperluan dan kepentingan pribadinya termasukkeluarganya. 2. Jabatan-jabatan itu disusun dan tingkatan hierarki dari atas ke bawah dan ke samping. Konsekuensinya da jabatan atasan dan bawahan. Ada yang menyandang kekuasaan lebih besar dan ada yang lebih kecil 3. Tugas dan fungsi masing-masing jabatan dalam hierarki itu secara spesifik berbeda satau dengan lainnya 4. Setiap jabatan mempunyai kontrak jabatan yang harus dijalankan. Uraian tugas masing-masing pejabat merupakan domain yang menjadi wewenang dan tanggungjawab yang harus dijalankan secara kontrak.
  • 19. 5. Setiap pejabat diseleksi atas dasar kualifikasi profesionalitasnya, idealnya melalui ujian kompetitif. 6. Setiap pejabat mempunyai gaji termasuk hak untuk menerima pensiun sesuai dengan tingkatan hirarki jabatan yang disandangnya. Setiap pejabat bisa memutuskan untuk keluar dari pekerjaanya dan jabatannya sesuai dengan keiknginannya dan kontraknya bisa diakhiri dakam keadaan tertentu 7. Terdapat struktur pengembangan karir yang jelas dengan promosi berdasarkan senioritas dan penilaian obyektif 8. Setiap pejabat tidak dibenarkan menjalankan jabatannya dan sumberdaya instansinya untuk kepentingan probadi dan keluarga. 9. Setiap pejabat berada di bawah pengendalian dan pengawasan suatu sistem yang dijalankan secara disiplin.
  • 20. Warren Bennis (1967); Birokrasi hierarki piramida pada masa depan akan digantikan dengan sistem baru sesuai harapan masyarakat. Lawrence dan Lorch (1967); Birokrasi yang bersifat rutin dan stabil, belum tentu cocok untuk lingkungan yang kompleks. Oleh karena itu, jika ingin servive birokrasi harus menyesuaikan diri dengan perkembangan atau perubahan lingkungan. Heckscer dan Donellon (1994); Bentuk Organisasi masa depan adalah “Post Bureaucratic Organization” yang tidak sama dengan birokrasi Weberian. Powering (kekuasaan) bukan satu- satunya cara mengendalikan irokrasi, melainkan perlu empowering (pemberdayaan) Moftah Thoha (2003); Birokrasi Weberian diistilahkan sebagai Officialdom atau kerajaan pejabat – memiliki dua pemahaman yaitu birokrasi rasional (netral) dan birokrasi yang sarat dengan kekuasaan (potensi politis). Birokrasi yang netral bisa dilihat pada poin (1). Birokrasi politis dapat dilihat pada poin (2).
  • 21. • Hegel – Birokrasi adalah jembatan penghubung anatara negara (pemerintah) dengan masyarakatnya. • Karl Marx – Didasari teori perjuangan kelas, krisis kapitalisme, dan pengembangan komunis, Karl Marx berpendapat sbb: • Birokrasi adalah negara atau pemerintah itu sendiri • Birokrasi merupakan instrumen yang digunakan oleh kelas yang dominan untuk melaksanakan kekuasaan dominasinya atas kelas sosial lainnya • Dalam masyarakat komunis kelak (tiada kelas sosial, semua sama), birokrasi menjadi tiada arti karena fungsi birokrasi dijalankan oleh semua anggota masyarakat.
  • 22. • Miftah Thoha (2003): – Birokrasi Hegelian termasuk birokrasi netral – Birokrasi Marxis termasuk dalam kategori birokrasi politik atau tidak netral
  • 23. • Birokrasi pemerintah sebaiknya berciriakan sebagai berikut: – Katalis (mengarahkan ketimbang mengayuh) – Memberi wewenang ketimbang melayani – Pemerintah yang kompetitif – Digerakkan oleh misi bukan aturan – Berorientasi hasil bukan masukan – Melayani pelanggan, bukan dilayani atau melayani diri sendiri – Menghasilkan ketimbang mebelanjakan – Antisipatif (mencegah daripada mengobati) – Desentralisasi ketimbang sentralisasi – Pemerintah berorientasi pasar
  • 24. • Miftah Thoha: – Konsep birokrasi pemerintah ini banyak dipengaruhi oleh konsep enterpreneurship (wirausaha)dunia swasta atau bisnis, sedangkan konsep birokrasi pemerintahan umumnya dipengaruhi oleh konsep Weberian (birokrasi rasional, hirarki, dan kaku). Pergeseran paradigma birokrasi pemerintahan ini tidak bisa segera diterapkan tetapi memerlukan waktu yang cukuplama. – Akan lebih mudah diterpakan di negara yang telah maju, kaya, berpendidikan, swasta atau masyarakat yang kuat dan mandiri, pasar bebas, berideologi liberal. – Sulit diterapkan di negara komunis, dan juga di negara berkembang yang korup dan birokrasinya terlanjur buruk.