SlideShare a Scribd company logo
Pendapatan/Belanja Negara
Pertemuan 11
APBN
• Pendapatan dan Belanja Negara menyangkut
pengelolaan negara dari segi pengaturan sumber-
sumber penerimaan (pendapatan negara) dan untuk
apa pengeluarannya (Belanja Negara)
• Penyusunan Anggaran pendapatan dan belanja negara
(APBN) menggunakan kaidah-kaidah tertentu yang
telah digariskan dalam Undang-Undang dasar.
• Selain itu pemerintah dalam menyusun APBN-nya juga
harus mendapat persetujuan dari DPR yang selanjutnya
ditetapkan sebagai anggaran pendapatan dan belanja
selama satu tahun yang biasa dikenal sebagai tahun
fiskal.
• Sumber utama pendapatan negara berasal dari
pajak yang dipungut dari rakyat.
• Belanja digunakan untuk administrasi negara,
operasional departemen pemerintah dan
pertahanan keamanan.
• Disamping itu , belanjanya digunakan untuk
membiayai berbagai kepentingan pembangunan
fasilitas umum seperti jalan, jembatan, waduk,
sekolah, dan rumah sakit.
• Dalam menyusun APBN nya ,pemerintah harus
selalu merujuk pada prinsip anggaran berimbang
dimana belanja pemerintah harus seimbang
dengan penerimaan yang berasal dari pajak
tersebut.
• Jika Pemerintah mengeluarkan belanja yang
besarnya melebihi sumber penerimaannya,
inilah yang disebut sebagai anggaran defisit
(defisit fiskal)
• Kekurangan anggaran tersebut, ditutup
Pemerintah dengan cara :
– Penjualan obligasi (surat utang negara)
– Pinjaman dari bank sentral dengan cara mencetak
uang baru
– Pinjaman dari pasar uang atau modal didalam
negeri dan luar negeri
– Pinjaman atau bantuan resmi dari pemerintah
negara-negara donor.
APBN Indonesia
Defenisi :
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah
rencana keuangan tahunan pemerintahan negara
Indonesia yang disetujui oleh Dewan perwakilan Rakyat.
APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat
rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu
tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember).
APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban APBN setiap
tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.
Dasar Hukum APBN
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan dasar hukum yang
paling tinggi dalam struktur perundang-undangan di Indonesia.
Oleh karena itu pengaturan mengenai keuangan negara selalu
didasarkan pada undang-undang ini, khususnya dalam bab VIII
Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen IV pasal 23 mengatur
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pasal 23 UUD 1945:
• ayat (1): Anggaran pendapatan dan belanja negara
sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara
ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan
dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
• ayat (2): Rancangan undang-undang anggaran
pendapatan dan belanja negara diajukan oleh Presiden
untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Daerah.
• ayat (3): “Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak
menyetujui rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara yang diusulkan oleh Presiden,
Pemerintah menjalankan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara tahun yang lalu”.
PEMBIAYAAN.
• Struktur APBN dituangkan dalam suatu format
yang disebut I-account. Dalam beberapa hal,
isi dari I-account sering disebut postur APBN.
Beberapa faktor penentu postur APBN antara
lain dapat dijelaskan sebagai berikut :
• Sumber Pendapatan negara :
– Pajak
– Kepabeanan dan Cukai
– Hibah
– PNBP
Besaran pendapatan negara dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain:
• Indikator ekonomi makro yang tercermin pada
asumsi dasar makro ekonomi;
• Kebijakan pendapatan negara;
• Kebijakan pembangunan ekonomi;
• Perkembangan pemungutan pendapatan
negara secara umum;
• Kondisi dan kebijakan lainnya.
Penerimaan Perpajakan
• Pendapatan Pajak Dalam Negeri
• pendapatan pajak penghasilan (PPh)
• pendapatan pajak pertambahan nilai dan jasa
dan pajak penjualan atas barang mewah
• pendapatan pajak bumi dan bangunan
• pendapatan cukai
• pendapatan pajak lainnya
• Pendapatan Pajak Internasional
• pendapatan bea masuk
• pendapatan bea keluar
• Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP
• Penerimaan sumber daya alam
• penerimaan sumber daya alam minyak bumi dan gas bumi (SDA migas)
• penerimaan sumber daya alam non-minyak bumi dan gas bumi (SDA
nonmigas)
• Pendapatan bagian laba BUMN
• pendapatan laba BUMN perbankan
• pendapatan laba BUMN non perbankan
• PNBP lainnya
• pendapatan dari pengelolaan BMN
• pendapatan jasa
• pendapatan bunga
• pendapatan kejaksaan dan peradilan dan hasil tindak pidana korupsi
• pendapatan pendidikan
• pendapatan gratifikasi dan uang sitaan hasil korupsi
• pendapatan iuran dan denda
• pendapatan BLU
• pendapatan jasa layanan umum
• pendapatan hibah badan layanan umum
• pendapatan hasil kerja sama BLU
• pendapatan BLU lainnya
Belanja Negara
• Besaran belanja negara dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain:
• Asumsi dasar makro ekonomi;
• Kebutuhan penyelenggaraan negara;
• Kebijakan pembangunan;
• Resiko (bencana alam, dampak kirisi global)
• Kondisi dan kebijakan lainnya.
Belanja Pemerintah Pusat
Belanja pemerintah pusat menurut fungsi adalah :
• Fungsi pelayanan umum
• Fungsi pertahanan
• Fungsi ketertiban dan keamanan
• Fungsi ekonomi
• Fungsi lingkungan hidup
• Fungsi perumahan dan fasilitas umum
• Fungsi kesehatan
• Fungsi pariwisata
• Fungsi agama
• Fungsi pendidikan
• Fungsi perlindungan sosial
Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis adalah
• Belanja pegawai
• Belanja barang
• Belanja modal
• Pembayaran bunga utang
• Subsidi
• Belanja hibah
• Bantuan sosial
• Belanja lain-lain
Rincian anggaran transfer ke daerah adalah
• Dana perimbangan
• Dana bagi hasil
• Dana alokasi umum
• Dana alokasi khusus
• Dana otonomi khusus
• Dana otonomi khusus
• Dana penyesuaian
Pembiayaan Dalam negeri
• Pembiayaan perbankan dalam negeri
• Pembiayaan nonperbankan dalam negeri
• Hasil pengelolaan aset
• Surat berharga negara neto
• Pinjaman dalam negeri neto
• Dana investasi pemerintah
• Kewajiban penjaminan
Pembiayaan Luar Negeri meliputi :
• Penarikan Pinjaman Luar Negeri, terdiri atas
Pinjaman Program dan Pinjaman Proyek
• Penerusan pinjaman
• Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri,
terdiri atas Jatuh Tempo dan Moratorium.
ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO APBN
Asumsi dasar ekonomi makro sangat berpengaruh
pada besaran komponen dalam struktur APBN.
Asumsi dasar tersebut adalah :
– Pertumbuhan ekonomi
– Nominal produk domestik bruto,
– Inflasi,
– Rata-rata tingkat bunga spn 3 bulan,
– Nilai tukar rupiah terhadap dollar as,
– Harga minyak (usd/barel),
– Produksi/lifting minyak (mbpd),
– Lifting gas (mboepd),
– Indikator lainnya :
– Jumlah penduduk
– Pendapatan perkapita
– Tingkat kemiskinan
– Tingkat pengangguran
Siklus APBN
• Adalah rangkaian kegiatan dalam proses penganggaran
yang dimulai pada saat anggaran negara mulai disusun
sampai dengan perhitungan anggaran disahkan dengan
undang-undang.
• Ada 5 tahapan pokok dalam satu siklus APBN di Indonesia.
• Dari kelima tahapan itu, tahapan ke-2 (kedua) dan ke-5
(kelima) dilaksanakan bukan oleh pemerintah, yaitu
masing-masing tahap kedua penetapan/persetujuan APBN
dilaksanakan oleh DPR (lembaga legislatif), dan tahap
kelima pemeriksaan dan pertanggungjawaban dilaksanakan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sedangkan tahapan
lainnya dilaksanakan oleh pemerintah.
5 Tahapan Pokok dalam Satu Siklus
APBN
• PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN APBN
• PENETAPAN/PERSETUJUAN APBN
• PELAKSANAAN APBN
• pelaporan dan pencatatan apbn
• PEMERIKSAAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN
APBN
FUNGSI APBN
• Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran negara
dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan
kegiatan pada tahun tersebut
• Fungsi pengawasan, berarti anggaran negara harus menjadi
pedoman untuk menilai apakah kegiatan
penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan
• Fungsi alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan
untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber
daya serta meningkatkan efesiensi dan efektivitas
perekonomian.
• Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran negara
harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan
• Fungsi stabilisasi, memiliki makna bahwa anggaran pemerintah
menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan
keseimbangan fundamental perekonomian.
PRINSIP PENYUSUNAN APBN
Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN
ada tiga, yaitu:
– Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan
kecepatan penyetoran.
– Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang
negara.
– Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh
negara dan penuntutan denda.
Sementara berdasarkan aspek pengeluaran, prinsip
penyusunan APBN adalah:
– Hemat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan.
– Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program
atau kegiatan.
– Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi
dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan atau
potensi nasional.
AZAS PENYUSUNAN APBN
• Kemandirian, yaitu meningkatkan sumber
penerimaan dalam negeri.
• Penghematan atau peningkatan efesiensi dan
produktivitas.
• Penajaman prioritas pembangunan
• Menitik beratkan pada azas-azas dan undang-
undang negara

More Related Content

Similar to Pertemuan 11, PendapatanBelanja negara.pptx

Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Magdalena Palma Renia
 
Keuangan publik dan kebijakan fiskal
Keuangan publik dan kebijakan fiskalKeuangan publik dan kebijakan fiskal
Keuangan publik dan kebijakan fiskal
Ary Efendi
 
Kelompok ekonomi
Kelompok ekonomiKelompok ekonomi
Kelompok ekonomi
Natalewi Fransiska
 
Media APBN & APBD.pptx
Media APBN & APBD.pptxMedia APBN & APBD.pptx
Media APBN & APBD.pptx
tiomasihite
 
TUGAS EKONOMI Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...
TUGAS EKONOMI Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...TUGAS EKONOMI Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...
TUGAS EKONOMI Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...
aliya rahmawati
 
Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...
Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...
Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...
Shafira Dyah
 
Tugas ekonomi, Alfiya Zahra Yustisia,XI IPA 5,Ibu Ranti Pusriana,APBN&APBD DA...
Tugas ekonomi, Alfiya Zahra Yustisia,XI IPA 5,Ibu Ranti Pusriana,APBN&APBD DA...Tugas ekonomi, Alfiya Zahra Yustisia,XI IPA 5,Ibu Ranti Pusriana,APBN&APBD DA...
Tugas ekonomi, Alfiya Zahra Yustisia,XI IPA 5,Ibu Ranti Pusriana,APBN&APBD DA...
Alfiya Zahra Yustisia
 
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pembangunan Ekonomi
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pembangunan EkonomiTugas Ekonomi, Rahayu Puspita,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pembangunan Ekonomi
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pembangunan Ekonomi
Rahayu Puspita Sari
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Sujatmiko Wibowo
 
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKN
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKNPENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKN
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKN
Kevin Meilina
 
keuangan publik dan kebijakan fiskal
keuangan publik dan kebijakan fiskalkeuangan publik dan kebijakan fiskal
keuangan publik dan kebijakan fiskal
Srestha Anindyanari
 
Manajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negaraManajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negaraBPKP
 
Siklus 2 media xi_3.6_apbn
Siklus 2 media xi_3.6_apbnSiklus 2 media xi_3.6_apbn
Siklus 2 media xi_3.6_apbn
akusajahebat
 
Bab. 4 APBN & APBD (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Bab. 4 APBN & APBD (Kelas XI, Kurikulum 2013)Bab. 4 APBN & APBD (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Bab. 4 APBN & APBD (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Yuni Tri Retnani Sardi, S.Pd
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian IndonesiaAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
STIE EKUITAS BANDUNG
 
APBN dan APBD.pdf
APBN dan APBD.pdfAPBN dan APBD.pdf
APBN dan APBD.pdf
RIRIRUMAIZHA
 
APBN Dan APBD
APBN Dan APBD APBN Dan APBD
APBN Dan APBD
Ita Pitriyanti
 
Bab 4 apbn & apbd
Bab 4 apbn & apbdBab 4 apbn & apbd
Bab 4 apbn & apbd
Febryan Caesar
 
APBD, pengertian
APBD, pengertianAPBD, pengertian
APBD, pengertian
Ermianus Samaley
 

Similar to Pertemuan 11, PendapatanBelanja negara.pptx (20)

Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
 
Keuangan publik dan kebijakan fiskal
Keuangan publik dan kebijakan fiskalKeuangan publik dan kebijakan fiskal
Keuangan publik dan kebijakan fiskal
 
Kelompok ekonomi
Kelompok ekonomiKelompok ekonomi
Kelompok ekonomi
 
Media APBN & APBD.pptx
Media APBN & APBD.pptxMedia APBN & APBD.pptx
Media APBN & APBD.pptx
 
TUGAS EKONOMI Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...
TUGAS EKONOMI Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...TUGAS EKONOMI Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...
TUGAS EKONOMI Aliya Rahmawati 11 IPA 5 Ranti Pusriana APBN dan APBD Dalam Pem...
 
Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...
Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...
Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...
 
Tugas ekonomi, Alfiya Zahra Yustisia,XI IPA 5,Ibu Ranti Pusriana,APBN&APBD DA...
Tugas ekonomi, Alfiya Zahra Yustisia,XI IPA 5,Ibu Ranti Pusriana,APBN&APBD DA...Tugas ekonomi, Alfiya Zahra Yustisia,XI IPA 5,Ibu Ranti Pusriana,APBN&APBD DA...
Tugas ekonomi, Alfiya Zahra Yustisia,XI IPA 5,Ibu Ranti Pusriana,APBN&APBD DA...
 
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pembangunan Ekonomi
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pembangunan EkonomiTugas Ekonomi, Rahayu Puspita,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pembangunan Ekonomi
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pembangunan Ekonomi
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
 
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKN
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKNPENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKN
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA | PKN
 
keuangan publik dan kebijakan fiskal
keuangan publik dan kebijakan fiskalkeuangan publik dan kebijakan fiskal
keuangan publik dan kebijakan fiskal
 
Sistem Anggaran
Sistem AnggaranSistem Anggaran
Sistem Anggaran
 
Manajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negaraManajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negara
 
Siklus 2 media xi_3.6_apbn
Siklus 2 media xi_3.6_apbnSiklus 2 media xi_3.6_apbn
Siklus 2 media xi_3.6_apbn
 
Bab. 4 APBN & APBD (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Bab. 4 APBN & APBD (Kelas XI, Kurikulum 2013)Bab. 4 APBN & APBD (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Bab. 4 APBN & APBD (Kelas XI, Kurikulum 2013)
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian IndonesiaAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
 
APBN dan APBD.pdf
APBN dan APBD.pdfAPBN dan APBD.pdf
APBN dan APBD.pdf
 
APBN Dan APBD
APBN Dan APBD APBN Dan APBD
APBN Dan APBD
 
Bab 4 apbn & apbd
Bab 4 apbn & apbdBab 4 apbn & apbd
Bab 4 apbn & apbd
 
APBD, pengertian
APBD, pengertianAPBD, pengertian
APBD, pengertian
 

Recently uploaded

MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptxMATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
rtkwbc
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 

Recently uploaded (12)

MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptxMATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 

Pertemuan 11, PendapatanBelanja negara.pptx

  • 2. APBN • Pendapatan dan Belanja Negara menyangkut pengelolaan negara dari segi pengaturan sumber- sumber penerimaan (pendapatan negara) dan untuk apa pengeluarannya (Belanja Negara) • Penyusunan Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) menggunakan kaidah-kaidah tertentu yang telah digariskan dalam Undang-Undang dasar. • Selain itu pemerintah dalam menyusun APBN-nya juga harus mendapat persetujuan dari DPR yang selanjutnya ditetapkan sebagai anggaran pendapatan dan belanja selama satu tahun yang biasa dikenal sebagai tahun fiskal.
  • 3. • Sumber utama pendapatan negara berasal dari pajak yang dipungut dari rakyat. • Belanja digunakan untuk administrasi negara, operasional departemen pemerintah dan pertahanan keamanan. • Disamping itu , belanjanya digunakan untuk membiayai berbagai kepentingan pembangunan fasilitas umum seperti jalan, jembatan, waduk, sekolah, dan rumah sakit. • Dalam menyusun APBN nya ,pemerintah harus selalu merujuk pada prinsip anggaran berimbang dimana belanja pemerintah harus seimbang dengan penerimaan yang berasal dari pajak tersebut.
  • 4. • Jika Pemerintah mengeluarkan belanja yang besarnya melebihi sumber penerimaannya, inilah yang disebut sebagai anggaran defisit (defisit fiskal) • Kekurangan anggaran tersebut, ditutup Pemerintah dengan cara : – Penjualan obligasi (surat utang negara) – Pinjaman dari bank sentral dengan cara mencetak uang baru – Pinjaman dari pasar uang atau modal didalam negeri dan luar negeri – Pinjaman atau bantuan resmi dari pemerintah negara-negara donor.
  • 5. APBN Indonesia Defenisi : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang. Dasar Hukum APBN Undang-Undang Dasar 1945 merupakan dasar hukum yang paling tinggi dalam struktur perundang-undangan di Indonesia. Oleh karena itu pengaturan mengenai keuangan negara selalu didasarkan pada undang-undang ini, khususnya dalam bab VIII Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen IV pasal 23 mengatur tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
  • 6. Pasal 23 UUD 1945: • ayat (1): Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. • ayat (2): Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah. • ayat (3): “Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang lalu”.
  • 7. PEMBIAYAAN. • Struktur APBN dituangkan dalam suatu format yang disebut I-account. Dalam beberapa hal, isi dari I-account sering disebut postur APBN. Beberapa faktor penentu postur APBN antara lain dapat dijelaskan sebagai berikut : • Sumber Pendapatan negara : – Pajak – Kepabeanan dan Cukai – Hibah – PNBP
  • 8.
  • 9. Besaran pendapatan negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: • Indikator ekonomi makro yang tercermin pada asumsi dasar makro ekonomi; • Kebijakan pendapatan negara; • Kebijakan pembangunan ekonomi; • Perkembangan pemungutan pendapatan negara secara umum; • Kondisi dan kebijakan lainnya.
  • 10. Penerimaan Perpajakan • Pendapatan Pajak Dalam Negeri • pendapatan pajak penghasilan (PPh) • pendapatan pajak pertambahan nilai dan jasa dan pajak penjualan atas barang mewah • pendapatan pajak bumi dan bangunan • pendapatan cukai • pendapatan pajak lainnya • Pendapatan Pajak Internasional • pendapatan bea masuk • pendapatan bea keluar
  • 11. • Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP • Penerimaan sumber daya alam • penerimaan sumber daya alam minyak bumi dan gas bumi (SDA migas) • penerimaan sumber daya alam non-minyak bumi dan gas bumi (SDA nonmigas) • Pendapatan bagian laba BUMN • pendapatan laba BUMN perbankan • pendapatan laba BUMN non perbankan • PNBP lainnya • pendapatan dari pengelolaan BMN • pendapatan jasa • pendapatan bunga • pendapatan kejaksaan dan peradilan dan hasil tindak pidana korupsi • pendapatan pendidikan • pendapatan gratifikasi dan uang sitaan hasil korupsi • pendapatan iuran dan denda • pendapatan BLU • pendapatan jasa layanan umum • pendapatan hibah badan layanan umum • pendapatan hasil kerja sama BLU • pendapatan BLU lainnya
  • 12. Belanja Negara • Besaran belanja negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: • Asumsi dasar makro ekonomi; • Kebutuhan penyelenggaraan negara; • Kebijakan pembangunan; • Resiko (bencana alam, dampak kirisi global) • Kondisi dan kebijakan lainnya.
  • 13. Belanja Pemerintah Pusat Belanja pemerintah pusat menurut fungsi adalah : • Fungsi pelayanan umum • Fungsi pertahanan • Fungsi ketertiban dan keamanan • Fungsi ekonomi • Fungsi lingkungan hidup • Fungsi perumahan dan fasilitas umum • Fungsi kesehatan • Fungsi pariwisata • Fungsi agama • Fungsi pendidikan • Fungsi perlindungan sosial
  • 14. Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis adalah • Belanja pegawai • Belanja barang • Belanja modal • Pembayaran bunga utang • Subsidi • Belanja hibah • Bantuan sosial • Belanja lain-lain
  • 15. Rincian anggaran transfer ke daerah adalah • Dana perimbangan • Dana bagi hasil • Dana alokasi umum • Dana alokasi khusus • Dana otonomi khusus • Dana otonomi khusus • Dana penyesuaian
  • 16. Pembiayaan Dalam negeri • Pembiayaan perbankan dalam negeri • Pembiayaan nonperbankan dalam negeri • Hasil pengelolaan aset • Surat berharga negara neto • Pinjaman dalam negeri neto • Dana investasi pemerintah • Kewajiban penjaminan
  • 17. Pembiayaan Luar Negeri meliputi : • Penarikan Pinjaman Luar Negeri, terdiri atas Pinjaman Program dan Pinjaman Proyek • Penerusan pinjaman • Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri, terdiri atas Jatuh Tempo dan Moratorium.
  • 18. ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO APBN Asumsi dasar ekonomi makro sangat berpengaruh pada besaran komponen dalam struktur APBN. Asumsi dasar tersebut adalah : – Pertumbuhan ekonomi – Nominal produk domestik bruto, – Inflasi, – Rata-rata tingkat bunga spn 3 bulan, – Nilai tukar rupiah terhadap dollar as, – Harga minyak (usd/barel), – Produksi/lifting minyak (mbpd), – Lifting gas (mboepd), – Indikator lainnya : – Jumlah penduduk – Pendapatan perkapita – Tingkat kemiskinan – Tingkat pengangguran
  • 19. Siklus APBN • Adalah rangkaian kegiatan dalam proses penganggaran yang dimulai pada saat anggaran negara mulai disusun sampai dengan perhitungan anggaran disahkan dengan undang-undang. • Ada 5 tahapan pokok dalam satu siklus APBN di Indonesia. • Dari kelima tahapan itu, tahapan ke-2 (kedua) dan ke-5 (kelima) dilaksanakan bukan oleh pemerintah, yaitu masing-masing tahap kedua penetapan/persetujuan APBN dilaksanakan oleh DPR (lembaga legislatif), dan tahap kelima pemeriksaan dan pertanggungjawaban dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sedangkan tahapan lainnya dilaksanakan oleh pemerintah.
  • 20. 5 Tahapan Pokok dalam Satu Siklus APBN • PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN APBN • PENETAPAN/PERSETUJUAN APBN • PELAKSANAAN APBN • pelaporan dan pencatatan apbn • PEMERIKSAAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN APBN
  • 21. FUNGSI APBN • Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan kegiatan pada tahun tersebut • Fungsi pengawasan, berarti anggaran negara harus menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan • Fungsi alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efesiensi dan efektivitas perekonomian. • Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan • Fungsi stabilisasi, memiliki makna bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.
  • 22. PRINSIP PENYUSUNAN APBN Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN ada tiga, yaitu: – Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan kecepatan penyetoran. – Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara. – Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara dan penuntutan denda. Sementara berdasarkan aspek pengeluaran, prinsip penyusunan APBN adalah: – Hemat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan. – Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program atau kegiatan. – Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan atau potensi nasional.
  • 23. AZAS PENYUSUNAN APBN • Kemandirian, yaitu meningkatkan sumber penerimaan dalam negeri. • Penghematan atau peningkatan efesiensi dan produktivitas. • Penajaman prioritas pembangunan • Menitik beratkan pada azas-azas dan undang- undang negara