Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah Magdalena Palma Renia
Slide ini dibuat dengan tujuan mengetahui apa pengertian anggaran pemerintah,tipe anggaran pemerintah, siklus penyusunan anggaran, fungsi anggaran, pendekatan penyusunan anggaran, prinsip-prinsip penganggaran,APBN, Fungsi APBN, komponen APBN dan APBD
Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...Shafira Dyah
Rumah tangga negara memiliki berbagai macam penerimaan dan pengeluaran negara yang pengelolaannya diatur dalam keuangan negara.
Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan oleh pemerintah dalam bentuk anggaran berupa APBN dan APBD.
Rumah tangga negara memiliki berbagai macam penerimaan dan pengeluaran negara yang pengelolaannya diatur dalam keuangan negara. Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan oleh pemerintah dalam bentuk anggaran berupa APBN dan APBD. APBN atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan negara dan jenis-jenis pengeluaran negara dalam waktu satu tahun. APBD atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan daerah dan jenis-jenis pengeluaran daerah dalam waktu satu tahun. APBD sama saja dengan APBN, namun dalam skala atau lingkup yang lebih kecil.
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pembangunan EkonomiRahayu Puspita Sari
Rumah tangga negara memiliki berbagai macam penerimaan dan pengeluaran negara yang pengelolaannya diatur dalam keuangan negara. Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan oleh pemerintah dalam bentuk anggaran berupa APBN dan APBD. APBN atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan negara dan jenis-jenis pengeluaran negara dalam waktu satu tahun. APBD atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan daerah dan jenis-jenis pengeluaran daerah dalam waktu satu tahun. APBD sama saja dengan APBN, namun dalam skala atau lingkup yang lebih kecil.
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah Magdalena Palma Renia
Slide ini dibuat dengan tujuan mengetahui apa pengertian anggaran pemerintah,tipe anggaran pemerintah, siklus penyusunan anggaran, fungsi anggaran, pendekatan penyusunan anggaran, prinsip-prinsip penganggaran,APBN, Fungsi APBN, komponen APBN dan APBD
Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...Shafira Dyah
Rumah tangga negara memiliki berbagai macam penerimaan dan pengeluaran negara yang pengelolaannya diatur dalam keuangan negara.
Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan oleh pemerintah dalam bentuk anggaran berupa APBN dan APBD.
Rumah tangga negara memiliki berbagai macam penerimaan dan pengeluaran negara yang pengelolaannya diatur dalam keuangan negara. Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan oleh pemerintah dalam bentuk anggaran berupa APBN dan APBD. APBN atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan negara dan jenis-jenis pengeluaran negara dalam waktu satu tahun. APBD atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan daerah dan jenis-jenis pengeluaran daerah dalam waktu satu tahun. APBD sama saja dengan APBN, namun dalam skala atau lingkup yang lebih kecil.
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pembangunan EkonomiRahayu Puspita Sari
Rumah tangga negara memiliki berbagai macam penerimaan dan pengeluaran negara yang pengelolaannya diatur dalam keuangan negara. Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan oleh pemerintah dalam bentuk anggaran berupa APBN dan APBD. APBN atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan negara dan jenis-jenis pengeluaran negara dalam waktu satu tahun. APBD atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan daerah dan jenis-jenis pengeluaran daerah dalam waktu satu tahun. APBD sama saja dengan APBN, namun dalam skala atau lingkup yang lebih kecil.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
2. APBN
• Pendapatan dan Belanja Negara menyangkut
pengelolaan negara dari segi pengaturan sumber-
sumber penerimaan (pendapatan negara) dan untuk
apa pengeluarannya (Belanja Negara)
• Penyusunan Anggaran pendapatan dan belanja negara
(APBN) menggunakan kaidah-kaidah tertentu yang
telah digariskan dalam Undang-Undang dasar.
• Selain itu pemerintah dalam menyusun APBN-nya juga
harus mendapat persetujuan dari DPR yang selanjutnya
ditetapkan sebagai anggaran pendapatan dan belanja
selama satu tahun yang biasa dikenal sebagai tahun
fiskal.
3. • Sumber utama pendapatan negara berasal dari
pajak yang dipungut dari rakyat.
• Belanja digunakan untuk administrasi negara,
operasional departemen pemerintah dan
pertahanan keamanan.
• Disamping itu , belanjanya digunakan untuk
membiayai berbagai kepentingan pembangunan
fasilitas umum seperti jalan, jembatan, waduk,
sekolah, dan rumah sakit.
• Dalam menyusun APBN nya ,pemerintah harus
selalu merujuk pada prinsip anggaran berimbang
dimana belanja pemerintah harus seimbang
dengan penerimaan yang berasal dari pajak
tersebut.
4. • Jika Pemerintah mengeluarkan belanja yang
besarnya melebihi sumber penerimaannya,
inilah yang disebut sebagai anggaran defisit
(defisit fiskal)
• Kekurangan anggaran tersebut, ditutup
Pemerintah dengan cara :
– Penjualan obligasi (surat utang negara)
– Pinjaman dari bank sentral dengan cara mencetak
uang baru
– Pinjaman dari pasar uang atau modal didalam
negeri dan luar negeri
– Pinjaman atau bantuan resmi dari pemerintah
negara-negara donor.
5. APBN Indonesia
Defenisi :
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah
rencana keuangan tahunan pemerintahan negara
Indonesia yang disetujui oleh Dewan perwakilan Rakyat.
APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat
rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu
tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember).
APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban APBN setiap
tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.
Dasar Hukum APBN
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan dasar hukum yang
paling tinggi dalam struktur perundang-undangan di Indonesia.
Oleh karena itu pengaturan mengenai keuangan negara selalu
didasarkan pada undang-undang ini, khususnya dalam bab VIII
Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen IV pasal 23 mengatur
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
6. Pasal 23 UUD 1945:
• ayat (1): Anggaran pendapatan dan belanja negara
sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara
ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan
dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
• ayat (2): Rancangan undang-undang anggaran
pendapatan dan belanja negara diajukan oleh Presiden
untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Daerah.
• ayat (3): “Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak
menyetujui rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara yang diusulkan oleh Presiden,
Pemerintah menjalankan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara tahun yang lalu”.
7. PEMBIAYAAN.
• Struktur APBN dituangkan dalam suatu format
yang disebut I-account. Dalam beberapa hal,
isi dari I-account sering disebut postur APBN.
Beberapa faktor penentu postur APBN antara
lain dapat dijelaskan sebagai berikut :
• Sumber Pendapatan negara :
– Pajak
– Kepabeanan dan Cukai
– Hibah
– PNBP
8.
9. Besaran pendapatan negara dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain:
• Indikator ekonomi makro yang tercermin pada
asumsi dasar makro ekonomi;
• Kebijakan pendapatan negara;
• Kebijakan pembangunan ekonomi;
• Perkembangan pemungutan pendapatan
negara secara umum;
• Kondisi dan kebijakan lainnya.
10. Penerimaan Perpajakan
• Pendapatan Pajak Dalam Negeri
• pendapatan pajak penghasilan (PPh)
• pendapatan pajak pertambahan nilai dan jasa
dan pajak penjualan atas barang mewah
• pendapatan pajak bumi dan bangunan
• pendapatan cukai
• pendapatan pajak lainnya
• Pendapatan Pajak Internasional
• pendapatan bea masuk
• pendapatan bea keluar
11. • Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP
• Penerimaan sumber daya alam
• penerimaan sumber daya alam minyak bumi dan gas bumi (SDA migas)
• penerimaan sumber daya alam non-minyak bumi dan gas bumi (SDA
nonmigas)
• Pendapatan bagian laba BUMN
• pendapatan laba BUMN perbankan
• pendapatan laba BUMN non perbankan
• PNBP lainnya
• pendapatan dari pengelolaan BMN
• pendapatan jasa
• pendapatan bunga
• pendapatan kejaksaan dan peradilan dan hasil tindak pidana korupsi
• pendapatan pendidikan
• pendapatan gratifikasi dan uang sitaan hasil korupsi
• pendapatan iuran dan denda
• pendapatan BLU
• pendapatan jasa layanan umum
• pendapatan hibah badan layanan umum
• pendapatan hasil kerja sama BLU
• pendapatan BLU lainnya
12. Belanja Negara
• Besaran belanja negara dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain:
• Asumsi dasar makro ekonomi;
• Kebutuhan penyelenggaraan negara;
• Kebijakan pembangunan;
• Resiko (bencana alam, dampak kirisi global)
• Kondisi dan kebijakan lainnya.
13. Belanja Pemerintah Pusat
Belanja pemerintah pusat menurut fungsi adalah :
• Fungsi pelayanan umum
• Fungsi pertahanan
• Fungsi ketertiban dan keamanan
• Fungsi ekonomi
• Fungsi lingkungan hidup
• Fungsi perumahan dan fasilitas umum
• Fungsi kesehatan
• Fungsi pariwisata
• Fungsi agama
• Fungsi pendidikan
• Fungsi perlindungan sosial
14. Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis adalah
• Belanja pegawai
• Belanja barang
• Belanja modal
• Pembayaran bunga utang
• Subsidi
• Belanja hibah
• Bantuan sosial
• Belanja lain-lain
15. Rincian anggaran transfer ke daerah adalah
• Dana perimbangan
• Dana bagi hasil
• Dana alokasi umum
• Dana alokasi khusus
• Dana otonomi khusus
• Dana otonomi khusus
• Dana penyesuaian
16. Pembiayaan Dalam negeri
• Pembiayaan perbankan dalam negeri
• Pembiayaan nonperbankan dalam negeri
• Hasil pengelolaan aset
• Surat berharga negara neto
• Pinjaman dalam negeri neto
• Dana investasi pemerintah
• Kewajiban penjaminan
17. Pembiayaan Luar Negeri meliputi :
• Penarikan Pinjaman Luar Negeri, terdiri atas
Pinjaman Program dan Pinjaman Proyek
• Penerusan pinjaman
• Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri,
terdiri atas Jatuh Tempo dan Moratorium.
18. ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO APBN
Asumsi dasar ekonomi makro sangat berpengaruh
pada besaran komponen dalam struktur APBN.
Asumsi dasar tersebut adalah :
– Pertumbuhan ekonomi
– Nominal produk domestik bruto,
– Inflasi,
– Rata-rata tingkat bunga spn 3 bulan,
– Nilai tukar rupiah terhadap dollar as,
– Harga minyak (usd/barel),
– Produksi/lifting minyak (mbpd),
– Lifting gas (mboepd),
– Indikator lainnya :
– Jumlah penduduk
– Pendapatan perkapita
– Tingkat kemiskinan
– Tingkat pengangguran
19. Siklus APBN
• Adalah rangkaian kegiatan dalam proses penganggaran
yang dimulai pada saat anggaran negara mulai disusun
sampai dengan perhitungan anggaran disahkan dengan
undang-undang.
• Ada 5 tahapan pokok dalam satu siklus APBN di Indonesia.
• Dari kelima tahapan itu, tahapan ke-2 (kedua) dan ke-5
(kelima) dilaksanakan bukan oleh pemerintah, yaitu
masing-masing tahap kedua penetapan/persetujuan APBN
dilaksanakan oleh DPR (lembaga legislatif), dan tahap
kelima pemeriksaan dan pertanggungjawaban dilaksanakan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sedangkan tahapan
lainnya dilaksanakan oleh pemerintah.
20. 5 Tahapan Pokok dalam Satu Siklus
APBN
• PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN APBN
• PENETAPAN/PERSETUJUAN APBN
• PELAKSANAAN APBN
• pelaporan dan pencatatan apbn
• PEMERIKSAAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN
APBN
21. FUNGSI APBN
• Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran negara
dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan
kegiatan pada tahun tersebut
• Fungsi pengawasan, berarti anggaran negara harus menjadi
pedoman untuk menilai apakah kegiatan
penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan
• Fungsi alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan
untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber
daya serta meningkatkan efesiensi dan efektivitas
perekonomian.
• Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran negara
harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan
• Fungsi stabilisasi, memiliki makna bahwa anggaran pemerintah
menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan
keseimbangan fundamental perekonomian.
22. PRINSIP PENYUSUNAN APBN
Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN
ada tiga, yaitu:
– Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan
kecepatan penyetoran.
– Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang
negara.
– Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh
negara dan penuntutan denda.
Sementara berdasarkan aspek pengeluaran, prinsip
penyusunan APBN adalah:
– Hemat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan.
– Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program
atau kegiatan.
– Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi
dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan atau
potensi nasional.
23. AZAS PENYUSUNAN APBN
• Kemandirian, yaitu meningkatkan sumber
penerimaan dalam negeri.
• Penghematan atau peningkatan efesiensi dan
produktivitas.
• Penajaman prioritas pembangunan
• Menitik beratkan pada azas-azas dan undang-
undang negara