Tiga kalimat ringkasan:
1. Penyebab utama kemunduran umat Islam adalah kejahilan mereka terhadap ajaran Islam yang sebenarnya.
2. Untuk memulihkan kejayaan Islam, perlu dilakukan tasfiyah (pembersihan) aqidah dan fiqih dari penyimpangan, serta tarbiyah (pembinaan) generasi muda berdasarkan Islam murni.
3. Para ulama harus mengajak umat ke pemahaman Islam yang benar dan membimbing mere
1. Penyebab Terhinanya Kaum Muslimin, Pentingnya Tasfiyah Dan Tarbiyah
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=658&bagian=0
Penyebab Terhinanya Kaum Muslimin, Pentingnya Tasfiyah ...
Kategori :
Fokus Utama
Tanggal : Kamis, 22 April 2004 09:54:25 WIB
FIQHUL WAQI' [MEMAHAMI REALITA UMMAT]
Oleh
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Bagian Keempat dari Enam Tulisan [4/6]
[H]. PENYEBAB TERHINANYA KAUM MUSLIMIN
Kami harus menjelaskan pada kesempatan ini, suatu hal yang amat penting namun dilalaikan oleh mayoritas
kaum muslimin. Saya katakan : Penyebab keabadian kaum muslimin pada kondisi mereka yang terpuruk
berupa kehinaan dan penindasan kaum kafir, bahkan kaum yahudi terhadap sebagian dunia Islam,
penyebabnya bukanlah karena mayoritas ulama Islam tidak memahami Fiqhul Waqi' atau tidak mengetahui
rencana-rencana dan tipu daya orang-orang kafir sebagaimana anggapan sebagian orang.
Oleh sebab itu saya berpendapat bahwa perhatian yang dicurahkan secara berlebihan terhadap Fiqhul Waqi' ,
hingga menjadikannya sebagai manhaj bagi para da'i dan generasi muda, dimana mereka membina dan terbina
di atasnya, dengan menganggapnya sebagai "jalan kesalamatan", ini adalah sebuah kesalahan yang sangat
nyata dan kekeliruan yang amat jelas.
Sedangkan suatu hal yang telah menjadi kesepakatan para fuqaha' dan tidak terdapat perbedaan di antara
mereka, bahwa penyebab yang paling mendasar bagi kehinaan kaum muslimin sehingga terhentinya
perjalanan mereka (untuk terus maju) adalah:
Kejahilan/kebodohan kaum muslimin terhadap Islam yang diturunkan Allah Jalla Jalaluhu, ke dalam hati
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Mayoritas kaum muslimin yang mengetahui hukum-hukum Islam
yang berkaitan dengan berbagai kepentingan mereka, tidak melaksanakannya, mereka cenderung
mengentengkan, menggampangkan dan menyia-nyiakan.
[I]. TASFIYAH DAN TARBIYAH
Dengan demikian, "kata kunci" bagi kembalinya kemuliaan Islam adalah dengan penerapan ilmu yang
bermanfaat dan pengamalannya. Keduanya adalah perkara yang mulia, tidak mungkin dicapai oleh kaum
muslimin kecuali dengan menerapkan manhaj/metode "tasfiyah" dan "tarbiyah" yang merupakan dua
kewajban besar yang amat penting.
Yang saya maksudkan dengan "tasfiyah" (pemurnian) adalah : Pemurnian aqidah Islam dari sesuatu yang tidak
Halaman 1/2
2. Penyebab Terhinanya Kaum Muslimin, Pentingnya Tasfiyah Dan Tarbiyah
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=658&bagian=0
dikenal dan telah menyusup masuk kedalamnya, seperti kesyirikan, pengingkaran terhadap sifat-sifat Allah
Jalla Jalaluhu, atau penakwilannya, penolakan hadits-hadits shahih yang berkaitan dengan aqidah dan lain
sebagainya.
Pemurnian fiqh Islam dari segala bentuk ijtihad yang keliru yang menyelisihi al-Qur'an dan as-Sunnah, serta
pembebasan akal dari pengaruh-pengaruh taqlid[1] dan kegelapan sikap fanatisme.
Pemurnian kitab-kitab tafsir al-Qur'an, fiqh, kitab-kitab yang berhubungan erat dengan raqa'iq (kelembutan
hati), dan kitab-kitab lainnya dari hadits-hadits lemah dan palsu, serta dongeng israiliyyat dan
kemunkaran-kemunkaran lainnya.
Adapun kewajiban kedua (tarbiyah), yang saya maksudkan adalah pembinaan generasi baru muslim, diatas
Islam yang telah dibersihkan dari hal-hal yang telah kami sebutkan, dengan sebuah pembinaan secara Islami
yang benar sejak usia dini tanpa pengaruh oleh pendidikan ala barat dan kafir.
Tidak diragukan lagi bahwasanya upaya untuk mewujudkan kedua kewajiban ini, memerlukan dan menuntut
kesungguhan ruhnya dengan penuh keihlasan, baik secara kolektif maupun individual (perseorangan).
Sikap ini sangat diperlukan dari semua komponen masyarakat yang benar-benar berkepentingan untuk
menegakkan sebuah masyarakat yang Islami yang menjadi idaman, disetiap negeri yang telah rapuh
pilar-pilarnya, semua pihak bekerja pada bidang dan spesialisasi masing-masing.
Maka bagi para ulama yang mengetahui hukum-hukum Islam yang benar, harus sungguh-sungguh
mencurahkan perhatian mereka, mengajak kaum muslimin kepada pemahaman Islam yang benar, baik aqidah
maupun manhaj, serta memahamkannya kepada kaum muslimin. Kemudian ditindaklanjuti dengan pembinaan
mereka diatas pemahaman tersebut, seperti apa yang telah difirmankan oleh Allah Jalla Jalaluhu.
"Artinya : .... Akan tetapi hendaklah kamu menjadi orang-orang yang rabbani [2] karena kamu selalu
mengajarkan al-Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya" [Ali-Imran : 79]
Inilah jalan satu-satunya dalam pemecahan problematika ummat yang dikandung oleh ayat-ayat al-Qur'an dan
hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana firman Allah Jalla Jalaluhu.
"Artinya : ... Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu" [Muhammad : 7]
[Disalin dari Majalah : as-Salafiyah, edisi ke 5/Th 1420-1421. hal 41-48, dengan judul asli "Hukmu fiqhil
Waqi' wa Ahammiyyatuhu". Diterjemahkan oleh Mubarak BM Bamuallim LC dalam Buku "Biografi Syaikh
Al-Albani Mujaddid dan Ahli Hadits Abad ini" hal. 127-150 Terbitan Pustaka Imam Asy-Syafi'i]
__________
Foote Note.
[1] Taqlid adalah : Sikap/prilaku menerima pendapat seseorang tanpa hujjah dan dalil (lihat Ta/rifat oleh
Al-Jurjani hal.64)
[2] Rabbani ialah orang yang bijaksana, alim dan penyantun serta banyak ibadah dan ketakwaannya (lihat
Tafsir Ibnu Katsit I/356)
Halaman 2/2