Dokumen tersebut membahas pentingnya memberikan jabatan kepada orang yang paling layak dan kompeten. Ia mengutip dua hadis yang menyatakan bahwa memberi jabatan kepada orang lain ketika ada yang lebih baik akan dianggap sebagai pengkhianatan terhadap Allah dan rasul-Nya. Dokumen juga menjelaskan bahwa memprioritaskan hubungan pribadi atau suap dalam pengangkatan jabatan akan dianggap pengkh
1. Rangkuman Siyasah Syar'iyah (Politik)
Memberi jabatan pada orang terbaik
Dalam riwayat Al-Hakim (IV/92-93) :
"Barangsiapa yang menugaskan seseorang kepada suatu kelompok sementara dia menemukan
dalam kelompok tersebut seseorang yang lebih baik dari orang itu, maka sungguh dia telah
mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman."
Dalam riwayat lain :
"Barangsiapa yang diberi kewenangan untuk menangani suatu urusan kaum muslimin, lalu dia
mengangkat seseorang sementara dia mengetahui ada orang yang lebih baik bagi kaum muslimin
dibanding orang tersebut maka sunggu dia telah mengkhianati Allah dan Rasul-Nya."
Jika pemerintah lebih mengutamakan orang lain daripada orang yang lebih berhak dan lebih baik
dikarenakan adanya hubungan kekerabatan atau karena loyalitas hubungan pembebasan dari
perbudakan atau kedekatan persahabatan atau kesamaan asal daerah atau madzhab atau cara atau
kesamaan ras atau dikarenakan suap yang diambilnya berupa materi atau manfaat atau
alasan-alasan lainnya atau dikarenakan ketidaksukaan dalam hatinya terhadap orang yang lebih
berhak atau adanya perseteruan antara mereka berdua maka dengan demikian dia enar-benar
telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman sehingga dia masuk dalam
larangan Allah dalam firman-Nya :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasul-Nya dan
janganlah kalian mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepada kalian sedangkan
kalian mengetahui dan ketahuilah bahwa harta dan anak-anak kalian hanya sebagai cobaan dan
sesungguhnya di sisi Allah lah pahala yang besar."(QS. Al-Anfal : 27-28)