Peraturan Presiden ini menetapkan bentuk dan isi laporan pengelolaan program jaminan sosial oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan yang disampaikan setiap tahun kepada Presiden dan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN). Laporan tersebut berisi ringkasan kinerja, aspek kelembagaan, penyelenggaraan program, keuangan, serta tindak lanjut hasil pengawasan BPJS selama
Pmk no. 84 ttg juknis dana alokasi khusus bidkes ta 2015Ulfah Hanum
Peraturan ini menetapkan petunjuk teknis penggunaan Dana Alokasi Khusus bidang kesehatan tahun anggaran 2015, yang mencakup penjelasan mengenai tujuan, cakupan kegiatan, dan mekanisme pelaporan penggunaan dana tersebut oleh pemerintah daerah.
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan Ulfah Hanum
Peraturan Menteri Kesehatan mengatur petunjuk teknis penggunaan Dana Alokasi Khusus nonfisik bidang kesehatan tahun anggaran 2017, yang mencakup bantuan operasional kesehatan, jaminan persalinan, akreditasi puskesmas dan rumah sakit, serta pelaporan dan pengawasan penggunaannya. Dana tersebut ditujukan untuk mendukung prioritas kesehatan nasional.
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_202...Rendra GUnawan
Peraturan ini mengatur tentang petunjuk teknis penggunaan dana alokasi khusus nonfisik bidang kesehatan tahun anggaran 2020. DAK nonfisik bidang kesehatan terdiri atas bantuan operasional kesehatan, jaminan persalinan, akreditasi puskesmas, dan pengawasan obat dan makanan. Pengelolaan DAK nonfisik bidang kesehatan di daerah meliputi penyusunan rencana kegiatan, penganggaran, pelaksanaan ke
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi Dan Tugas PembantuanPenataan Ruang
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang dekonsentrasi dan tugas pembantuan antara pemerintah pusat dan daerah. Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian urusan pemerintahan dari kementerian kepada gubernur dan instansi vertikal di daerah. Tugas pembantuan adalah penugasan sebagian urusan pemerintahan dari pemerintah pusat kepada daerah dan desa, serta dari provinsi kepada kabupaten/kota dan
Peraturan Presiden ini menetapkan bentuk dan isi laporan pengelolaan program jaminan sosial oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan yang disampaikan setiap tahun kepada Presiden dan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN). Laporan tersebut berisi ringkasan kinerja, aspek kelembagaan, penyelenggaraan program, keuangan, serta tindak lanjut hasil pengawasan BPJS selama
Pmk no. 84 ttg juknis dana alokasi khusus bidkes ta 2015Ulfah Hanum
Peraturan ini menetapkan petunjuk teknis penggunaan Dana Alokasi Khusus bidang kesehatan tahun anggaran 2015, yang mencakup penjelasan mengenai tujuan, cakupan kegiatan, dan mekanisme pelaporan penggunaan dana tersebut oleh pemerintah daerah.
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan Ulfah Hanum
Peraturan Menteri Kesehatan mengatur petunjuk teknis penggunaan Dana Alokasi Khusus nonfisik bidang kesehatan tahun anggaran 2017, yang mencakup bantuan operasional kesehatan, jaminan persalinan, akreditasi puskesmas dan rumah sakit, serta pelaporan dan pengawasan penggunaannya. Dana tersebut ditujukan untuk mendukung prioritas kesehatan nasional.
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_202...Rendra GUnawan
Peraturan ini mengatur tentang petunjuk teknis penggunaan dana alokasi khusus nonfisik bidang kesehatan tahun anggaran 2020. DAK nonfisik bidang kesehatan terdiri atas bantuan operasional kesehatan, jaminan persalinan, akreditasi puskesmas, dan pengawasan obat dan makanan. Pengelolaan DAK nonfisik bidang kesehatan di daerah meliputi penyusunan rencana kegiatan, penganggaran, pelaksanaan ke
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi Dan Tugas PembantuanPenataan Ruang
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang dekonsentrasi dan tugas pembantuan antara pemerintah pusat dan daerah. Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian urusan pemerintahan dari kementerian kepada gubernur dan instansi vertikal di daerah. Tugas pembantuan adalah penugasan sebagian urusan pemerintahan dari pemerintah pusat kepada daerah dan desa, serta dari provinsi kepada kabupaten/kota dan
Undang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSNNur Fadillah
Undang-undang ini membahas tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional di Indonesia yang bertujuan memberikan perlindungan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak. Sistem ini diselenggarakan oleh beberapa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial seperti JAMSOSTEK, TASPEN, ASABRI, dan ASKES di bawah pengawasan Dewan Jaminan Sosial Nasional. Program-program jaminan sosial yang di
Peraturan ini mengatur pelaksanaan penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2013. DAK tahap II dan III akan disalurkan setelah laporan realisasi penyerapan DAK tahap sebelumnya mencapai 90%. Apabila penyerapan DAK Bidang Pendidikan terlambat, penyaluran dan pelaporan DAK akan dipisah antara Bidang Pendidikan dan non-Pendidikan. Laporan realisasi penyerapan harus disampaikan ke Menteri Keuangan 7
Peraturan Daerah ini mengatur tentang organisasi dan tata kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten. Badan ini dibentuk untuk menangani penanggulangan bencana secara terencana dan terpadu di Kabupaten Klaten. Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah terdiri atas unsur pengarah, pelaksana, dan kelompok jabatan fungsional. Unsur pelaksana terdiri dari sekretariat, bidang pencegahan dan kesi
Permenkes no 10 tahun 2017 juknis dak fisik kesehatan 2017Ulfah Hanum
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur petunjuk operasional penggunaan dana alokasi khusus fisik bidang kesehatan tahun anggaran 2017 untuk membantu pendanaan kegiatan kesehatan daerah. Dana tersebut digunakan untuk peningkatan pelayanan kesehatan dasar, rujukan, dan kefarmasian melalui pembangunan fasilitas kesehatan dan penyediaan alat serta obat-obatan. Laporan penggunaan dana disampaikan se
Peraturan ini mengatur tentang pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Pedoman ini berisi tentang penyusunan dokumen penetapan kinerja, pengukuran kinerja, dan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja oleh instansi pemerintah. Instansi pemerintah wajib menyusun dokumen penetapan kinerja dan laporan akuntabilitas kinerja secara berkala untuk melaporkan pencapa
Peraturan Presiden ini mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2015 tentang percepatan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, antara lain menguatkan konsorsium BUMN yang dipimpin KAI, membentuk Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan mengatur skema pendanaan serta dukungan pemerintah untuk mengatasi kenaikan biaya proyek.
Perpres 108 th 2013 bentuk isi laporan program bpjs lampiranjunitison
Peraturan ini mengatur tentang bentuk dan isi laporan pengelolaan program jaminan sosial oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Laporan tersebut mencakup aspek kelembagaan, pengelolaan program, keuangan, serta tindak lanjut hasil pengawasan. Laporan disusun setiap tahun untuk memperoleh gambaran kinerja dan posisi pendanaan program jaminan sosial.
Undang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSNNur Fadillah
Undang-undang ini membahas tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional di Indonesia yang bertujuan memberikan perlindungan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak. Sistem ini diselenggarakan oleh beberapa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial seperti JAMSOSTEK, TASPEN, ASABRI, dan ASKES di bawah pengawasan Dewan Jaminan Sosial Nasional. Program-program jaminan sosial yang di
Peraturan ini mengatur pelaksanaan penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2013. DAK tahap II dan III akan disalurkan setelah laporan realisasi penyerapan DAK tahap sebelumnya mencapai 90%. Apabila penyerapan DAK Bidang Pendidikan terlambat, penyaluran dan pelaporan DAK akan dipisah antara Bidang Pendidikan dan non-Pendidikan. Laporan realisasi penyerapan harus disampaikan ke Menteri Keuangan 7
Peraturan Daerah ini mengatur tentang organisasi dan tata kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten. Badan ini dibentuk untuk menangani penanggulangan bencana secara terencana dan terpadu di Kabupaten Klaten. Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah terdiri atas unsur pengarah, pelaksana, dan kelompok jabatan fungsional. Unsur pelaksana terdiri dari sekretariat, bidang pencegahan dan kesi
Permenkes no 10 tahun 2017 juknis dak fisik kesehatan 2017Ulfah Hanum
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur petunjuk operasional penggunaan dana alokasi khusus fisik bidang kesehatan tahun anggaran 2017 untuk membantu pendanaan kegiatan kesehatan daerah. Dana tersebut digunakan untuk peningkatan pelayanan kesehatan dasar, rujukan, dan kefarmasian melalui pembangunan fasilitas kesehatan dan penyediaan alat serta obat-obatan. Laporan penggunaan dana disampaikan se
Peraturan ini mengatur tentang pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Pedoman ini berisi tentang penyusunan dokumen penetapan kinerja, pengukuran kinerja, dan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja oleh instansi pemerintah. Instansi pemerintah wajib menyusun dokumen penetapan kinerja dan laporan akuntabilitas kinerja secara berkala untuk melaporkan pencapa
Peraturan Presiden ini mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2015 tentang percepatan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, antara lain menguatkan konsorsium BUMN yang dipimpin KAI, membentuk Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan mengatur skema pendanaan serta dukungan pemerintah untuk mengatasi kenaikan biaya proyek.
Perpres 108 th 2013 bentuk isi laporan program bpjs lampiranjunitison
Peraturan ini mengatur tentang bentuk dan isi laporan pengelolaan program jaminan sosial oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Laporan tersebut mencakup aspek kelembagaan, pengelolaan program, keuangan, serta tindak lanjut hasil pengawasan. Laporan disusun setiap tahun untuk memperoleh gambaran kinerja dan posisi pendanaan program jaminan sosial.
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...CaeCaew
Tugas Kelompok Akuntansi Sektor Publik"PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA BOGOR DENGAN KOMPETENSI SDM"
3. PMK No. 8 Th 2021 ttg Petunjuk Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus ...romi500250
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur tentang petunjuk operasional penggunaan Dana Alokasi Khusus Fisik bidang kesehatan tahun anggaran 2021. Dokumen ini menjelaskan tentang ruang lingkup penggunaan DAK Fisik bidang kesehatan, pengelolaan DAK Fisik bidang kesehatan meliputi penyusunan rencana, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pemantauan, serta ketentuan umum terkait penggunaan D
Undang-undang ini membentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan untuk menyelenggarakan program jaminan sosial nasional berdasarkan prinsip kegotongroyongan, nirlaba, dan untuk kepentingan peserta. BPJS bertugas mengelola dana jaminan sosial, membayar manfaat, dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang program jaminan sosial.
Profil BLU-BLUD, Asumsi Mikro dan Makro, Analisis Kinerja Tahun Berjalan_ Mat...Kanaidi ken
Dokumen ini memberikan ringkasan mengenai profil, asumsi makro dan mikro, analisis kinerja, dan laporan keuangan tahun berjalan dari suatu Badan Layanan Umum (BLU). Dokumen ini menjelaskan visi, misi, tujuan, kegiatan, prinsip dasar, dan struktur pengelolaan BLU, serta membandingkan antara asumsi dan realisasi rencana bisnis. Dokumen ini juga menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2020Ulfah Hanum
Peraturan ini mengatur tentang petunjuk teknis penggunaan dana alokasi khusus nonfisik bidang kesehatan tahun anggaran 2020. DAK nonfisik bidang kesehatan terdiri atas bantuan operasional kesehatan, jaminan persalinan, akreditasi puskesmas, dan pengawasan obat dan makanan. Pengelolaan DAK nonfisik bidang kesehatan di daerah meliputi penyusunan rencana kegiatan, penganggaran, pelaksanaan ke
Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...Ulfah Hanum
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur tentang petunjuk operasional penggunaan Dana Alokasi Khusus Fisik bidang kesehatan tahun anggaran 2020. Dokumen ini menjelaskan ruang lingkup penggunaan DAK Fisik bidang kesehatan yang mencakup DAK fisik reguler, penugasan, dan afirmasi. Dokumen ini juga menjelaskan pengelolaan DAK Fisik bidang kesehatan di daerah yang mencakup penyusunan rencana
Peraturan Presiden ini mengatur tentang penahapan kepesertaan program jaminan sosial bagi pekerja dan pemberi kerja di Indonesia. Program jaminan sosial terdiri atas jaminan kesehatan, kecelakaan kerja, hari tua, pensiun, dan kematian. Penahapan kepesertaan dilakukan berdasarkan skala usaha dan jenis pekerja, dengan target pendaftaran program tertentu pada tahun 2015 dan 2029.
Permenkes nomor 66 tahun 2017 tentang petunjuk operasional dana alokasi khus...Ulfah Hanum
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur petunjuk operasional penggunaan dana alokasi khusus fisik bidang kesehatan tahun anggaran 2018, yang bertujuan untuk membantu pembangunan kesehatan di daerah sesuai prioritas nasional. Dana tersebut akan dialokasikan untuk peningkatan fasilitas kesehatan dasar, rujukan, dan farmasi di seluruh Indonesia.
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...iniPurwokerto
Peraturan Daerah ini mengatur tentang organisasi dan tata kerja Dinas Daerah Kabupaten Banyumas. Dibentuk 15 Dinas Daerah dan masing-masing dinas memiliki tugas, susunan organisasi, dan unit pelaksana teknisnya.
Peraturan ini mengatur tentang sistem manajemen kinerja pegawai negeri sipil (PNS) yang terdiri dari perencanaan kinerja, pelaksanaan dan pemantauan kinerja, penilaian kinerja, tindak lanjut, dan sistem informasi kinerja PNS. Tujuannya untuk menyelaraskan tujuan instansi dengan sasaran kinerja pegawai, mengukur dan menilai kinerja, serta menentukan tindak lanjut hasil penilaian kinerja.
Dokumen tersebut berisi pedoman penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2012 untuk provinsi, kabupaten dan kota. Terdapat penyesuaian indikator kinerja kunci pada tingkat pengambil kebijakan dan pelaksanaan urusan pemerintahan. LPPD tahun 2012 harus disampaikan paling lambat 31 Maret 2013 dan sumber datanya berasal dari masing-masing SKPD, bukan dari BPS kecuali data
Artikel ini membahas pengaruh pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah, dan peran internal audit terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kota Banda Aceh. Penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga faktor tersebut berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan, meskipun pengaruhnya masih lemah. Pemahaman akuntansi memberikan pengaruh terbesar terhadap kualitas laporan keuangan.
Peraturan Menteri Sosial ini mengatur tentang pembentukan Tim Pertimbangan Perizinan Pengangkatan Anak Pusat dan Daerah untuk memberikan pertimbangan dalam pemberian izin pengangkatan anak antar warga negara Indonesia dan antara warga negara Indonesia dengan warga negara asing."
Peraturan ini mengatur tentang akreditasi lembaga kesejahteraan sosial. Badan Akreditasi dibentuk untuk menilai dan menetapkan tingkat kelayakan lembaga tersebut berdasarkan program, SDM, manajemen, sarana prasarana, dan hasil pelayanan. Lembaga dapat diakreditasi A, B, atau C untuk periode 2-5 tahun dan dapat diperpanjang setelah penilaian ulang.
Keputusan Menteri Sosial ini menetapkan kriteria dan mekanisme pendataan fakir miskin serta orang tidak mampu di Indonesia. Terdapat dua kategori, yaitu yang sudah terdata (berdasarkan data tahun 2011) dan belum terdata, meliputi gelandangan, pengemis, korban bencana, dan lainnya. Kriteria fakir miskin antara lain tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan dan sandang, serta tinggal di rumah berkualitas
Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia menetapkan Tim Percepatan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan Sosial Masyarakat di 50 Kabupaten Tertinggal untuk melaksanakan percepatan pengendalian pelaksanaan kebijakan peningkatan kesejahteraan sosial di 50 kabupaten tertinggal, dengan tugas melakukan koordinasi, monitoring, dan evaluasi program.
Keputusan Menteri Sosial menetapkan pedoman pelayanan terpadu dan gerakan masyarakat peduli kabupaten/kota sejahtera untuk menangani permasalahan sosial secara holistik dan meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar, dengan kerangka kerja pendekatan terpadu, berkelanjutan, dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan."
The document repeatedly states that content was downloaded from the Indonesia Social Welfare Review website without providing any meaningful information about the content itself. It is unclear if any actual document content is being summarized.
Instruksi Presiden ini memerintahkan kepada para menteri, kepala lembaga, gubernur dan bupati/walikota untuk mengambil langkah-langkah percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan nasional tahun 2010 di bidang reformasi birokrasi, pendidikan, kesehatan, penanggulangan kemiskinan, dan lainnya. Instruksi ini juga menetapkan koordinasi antar kementerian dalam pelaksanaan program-program tersebut serta pemantau
Surat edaran ini membahas langkah-langkah pelaksanaan penerima bantuan iuran jaminan kesehatan tahun 2014, termasuk verifikasi data penerima untuk mencegah ketidaktepatan sasaran, serta pembentukan unit pengaduan masyarakat.
Undang-undang tentang Perlindungan Anak mengatur tentang hak dan perlindungan anak, serta tanggung jawab pemerintah dan masyarakat untuk menjamin kesejahteraan anak. Undang-undang ini menjamin hak anak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal. Undang-undang ini juga melindungi anak dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi.
Perda jabar no. 10 tahun 2012 idn journalIdnJournal
Peraturan Daerah ini mengatur tentang penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Provinsi Jawa Barat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat melalui sistem rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, pemberdayaan sosial, dan jaminan sosial secara terencana, terarah dan berkelanjutan. Peraturan ini mengatur tentang definisi istilah, tujuan, prinsip, sasaran, dan bentuk kegiatan peny
1. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 108 TAHUN 2013
TENTANG
BENTUK DAN ISI LAPORAN PENGELOLAAN
PROGRAM JAMINAN SOSIAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 37 ayat (7)
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial, perlu menetapkan
Peraturan Presiden tentang Bentuk dan Isi Laporan
Pengelolaan Program Jaminan Sosial;
Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4456);
3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5256);
MEMUTUSKAN: …
2. - 2 -
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG BENTUK DAN ISI
LAPORAN PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:
1. Dewan Jaminan Sosial Nasional, yang selanjutnya
disingkat DJSN, adalah dewan yang berfungsi untuk
membantu Presiden dalam perumusan kebijakan
umum dan sinkronisasi penyelenggaraan Sistem
Jaminan Sosial Nasional.
2. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang
selanjutnya disingkat BPJS adalah badan hukum
yang dibentuk untuk menyelenggarakan program
jaminan sosial.
3. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, yang
selanjutnya disebut BPJS Kesehatan adalah badan
hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan
program jaminan kesehatan.
4. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan, yang selanjutnya disebut BPJS
Ketenagakerjaan adalah badan hukum yang dibentuk
untuk menyelenggarakan program jaminan
kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan
pensiun, dan jaminan hari tua.
5. Fasilitas …
3. - 3 -
5. Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan/atau masyarakat.
6. Laporan Keuangan BPJS adalah laporan keuangan
BPJS dan laporan keuangan dana jaminan sosial.
BAB II
LAPORAN PENGELOLAAN PROGRAM
Pasal 2
(1) BPJS sebagai badan hukum publik wajib
menyampaikan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugasnya dalam bentuk laporan
pengelolaan program tahunan kepada Presiden
dengan tembusan kepada DJSN paling lambat
tanggal 30 Juni tahun berikutnya.
(2) Kewajiban menyampaikan laporan pengelolaan
program sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berlaku terhadap:
a. BPJS Kesehatan; dan
b. BPJS Ketenagakerjaan.
Pasal 3
Periode laporan pengelolaan program sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 dimulai dari tanggal 1 Januari
sampai dengan 31 Desember.
Pasal 4 …
4. - 4 -
Pasal 4
Laporan pengelolaan program sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 dipublikasikan dalam bentuk ringkasan
eksekutif melalui media massa elektronik dan melalui
paling sedikit 2 (dua) media massa cetak yang memiliki
peredaran luas secara nasional, paling lambat tanggal 31
Juli tahun berikutnya.
Pasal 5
(1) Laporan pengelolaan program sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 dimaksudkan untuk:
a. menilai kinerja BPJS;
b. memenuhi prinsip keterbukaan dalam
pengelolaan program jaminan sosial; dan
c. memperbaiki kinerja BPJS.
(2) Laporan pengelolaan program sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dalam rangka pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas BPJS.
BAB III
BENTUK LAPORAN
Pasal 6
Bentuk laporan pengelolaan Program Jaminan Sosial
oleh BPJS sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Presiden ini.
BAB IV …
5. - 5 -
BAB IV
ISI LAPORAN PENGELOLAAN PROGRAM
JAMINAN SOSIAL
Pasal 7
(1) Laporan pengelolaan program terdiri atas Laporan
Pengelolaan Program oleh BPJS Kesehatan dan
Laporan Pengelolaan Program oleh BPJS
Ketenagakerjaan.
(2) Isi laporan pengelolaan program sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat:
a. pendahuluan;
b. aspek kelembagaan;
c. aspek penyelenggaraan program;
d. aspek keuangan;
e. laporan tindak lanjut hasil pengawasan; dan
f. penutup.
(3) Pendahuluan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a paling sedikit memuat:
a. kondisi umum;
b. kondisi perekonomian;
c. visi dan misi;
d. susunan Direksi dan Dewan Pengawas; dan
e. gambaran singkat kinerja BPJS;
(4) Aspek kelembagaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf b paling sedikit memuat:
a. organisasi …
6. - 6 -
a. organisasi dan sumber daya manusia;
b. sumber daya sarana;
c. sistem teknologi informasi;
d. sistem manajemen risiko; dan
e. sistem pengawasan internal.
(5) Aspek penyelenggaraan program sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf c paling sedikit
memuat:
a. realisasi rencana kerja program;
b. kinerja operasional:
1. perkembangan kepesertaan program;
2. penerimaan iuran program;
3. pembayaran manfaat program;
4. kualitas pelayanan; dan
5. manajemen keluhan.
(6) Aspek keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf d paling sedikit memuat:
a. dana jaminan sosial yang mencakup:
1. pendapatan iuran;
2. beban jaminan dan beban layanan jaminan
sosial;
3. beban penyisihan piutang iuran;
4. kinerja investasi:
a) dana investasi;
b) pendapatan investasi; dan
c) beban investasi program.
5. biaya operasional;
6. pendapatan dan beban lainnya;
7. surplus dana jaminan sosial per program; dan
8. laporan …
7. - 7 -
8. laporan posisi pendanaan program yang terdiri
atas:
a) laporan posisi pendanaan program untuk
BPJS Kesehatan memuat informasi
mengenai likuiditas aset dan kecukupan
aset netto dana jaminan sosial;
b) laporan posisi pendanaan program untuk
BPJS Ketenagakerjaan memuat informasi
mengenai:
1) jumlah aset masing-masing dana
jaminan sosial pada setiap periode jatuh
tempo (maturitas);
2) jumlah liabilitas masing-masing dana
jaminan sosial pada setiap periode jatuh
tempo (maturitas);
3) tingkat likuiditas; dan
4) tingkat solvabilitas.
b. dana BPJS mencakup:
1. pendapatan operasional;
2. pendapatan investasi;
3. biaya operasional;
4. pendapatan dan biaya lainnya;
5. surplus BPJS; dan
6. belanja barang modal.
(7) Laporan tindak lanjut hasil pengawasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf e terdiri atas laporan:
a. Dewan Pengawas;
b. Pengawasan Internal; dan
c. Pengawasan Eksternal.
(8) Penutup …
8. - 8 -
(8) Penutup sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f
paling sedikit memuat:
a. kesimpulan; dan
b. hal yang perlu mendapat perhatian Pemerintah.
BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 8
(1) Laporan pengelolaan program BPJS merupakan
bagian dari pertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugas BPJS.
(2) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) selain memuat laporan pengelolaan program
BPJS juga memuat laporan keuangan BPJS yang
telah diaudit oleh akuntan publik.
(3) Pertanggungjawaban BPJS sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) dapat dituangkan dalam
bentuk laporan tahunan.
(4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
disampaikan kepada Presiden dengan tembusan
DJSN.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar …
9. - 9 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Presiden ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Desember 2013
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 27 Desember 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
AMIR SYAMSUDIN
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 252
Salinan sesuai dengan aslinya
Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat
Sekretariat Kabinet,
ttd.
Siswanto Roesyidi
10.
LAMPIRAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 108 TAHUN 2013
TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN
PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL
BENTUK
LAPORAN PENGELOLAAN PROGRAM BPJS
KATA PENGANTAR
RINGKASAN PIMPINAN
DAFTAR ISI
DAFTAR GRAFIK DAN TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Kondisi Umum
B. Kondisi Perekonomian
C. Visi dan Misi
D. Susunan Direksi dan Dewan Pengawas
E. Gambaran Singkat Kinerja BPJS
BAB II ASPEK KELEMBAGAAN
A. Organisasi dan Sumber Daya Manusia
B. Sumber Daya Sarana
C. Teknologi Informasi
D. Manajemen Risiko
E. Pengawasan Internal
BAB III ASPEK PENGELOLAAN PROGRAM
A. Realisasi Rencana Kerja Program
B. Kinerja Operasional
1. Perkembangan Kepesertaan
2. Penerimaan Iuran
3. Pembayaran Manfaat Program
4. Manajemen Keluhan
BAB IV …
11. - 2 -
BAB IV ASPEK KEUANGAN
A. Dana Jaminan Sosial
1. Pendapatan Iuran
2. Biaya Manfaat dan Biaya Layanan Jaminan Sosial
3. Kinerja Investasi
a. Dana Investasi
b. Pendapatan Investasi dan Pendapatan Lainnya
c. Beban Investasi Program
4. Biaya Operasional dan Biaya Lainnya
5. Surplus Dana Jaminan Sosial
a. BPJS Kesehatan
‐ Jaminan Kesehatan
b. BPJS Ketenagakerjaan
1) Jaminan Kecelakaan Kerja
2) Jaminan Kematian
3) Jaminan Pensiun
4) Jaminan Hari Tua
6. Laporan Posisi Pendanaan Program
a. BPJS Kesehatan
‐ Likuiditas Aset Dana Jaminan Sosial
b. BPJS Ketenagakerjaan
1) Jumlah Aset Masing-masing Dana Jaminan Sosial
pada Setiap Periode Jatuh Tempo (Maturitas)
2) Jumlah Liabilitas Masing-masing Dana Jaminan
Sosial pada Setiap Periode Jatuh Tempo (Maturitas)
3) Tingkat Likuiditas
4) Tingkat Solvabilitas
B. BPJS
1. Pendapatan Operasional
2. Pendapatan Investasi dan Pendapatan Lainnya
3. Biaya Operasional dan Biaya Lainnya
4. Surplus BPJS
5. Belanja Barang Modal
BAB V LAPORAN TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN
A. Dewan Pengawas
B. Pengawasan Internal
C. Pengawasan Eksternal
BAB VI …
12. - 3 -
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Hal yang Perlu Mendapat Perhatian Pemerintah
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Salinan sesuai dengan aslinya
Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat
Sekretariat Kabinet,
ttd.
Siswanto Roesyidi